BAB IV HASIL PENELITIAN - PENGARUH METODE OUTDOOR LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK AWAL MAHASISWA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI STKIP BIMA TAHUN AKADE
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan terdiri dari silabus, satuan acara perkuliahan (SAP), lembar kegiatan mahasiswa (LKM), tes keterampilan berpikir kreatif dan tes hasil belajar. Perangkat pembelajaran divalidasi oleh para ahli yang terdiri dari tiga orang dosen, yaitu Prof.Dr.
Dwi Soelistya Dyah Jekti, M.Kes, Dr. H. Agus Ramdani, M.Sc dan Dr. Jamaluddin, M.Pd. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari skor yang diberikan oleh validator dan data kualitatif adalah saran-saran perbaikan dari validator untuk menyempurnaan perangkat pembelajaran.
1. Hasil Validasi Silabus
Silabus yang disusun mengandung komponen yaitu (1) deskripsi mata kuliah terdiri dari komponen: identitas mata kuliah, tujuan perkuliahan, pendekatan pembelajaran, materi perkuliahan, evaluasi dan bahan rujukan, (2) silabus mata kuliah terdiri dari komponen: nama mata kuliah, kode mata kuliah, materi kuliah, kompetensi dasar, indikator, isi materi, pengalaman belajar, instrumen penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Silabus terdiri dari silabus outdoor learning dan ekspositori, dapat terlihat jelas perbedaannya pada kolom kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar mahasiswa. Setiap silabus dikembangkan untuk 5 kali
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Validasi Silabus No Aspek yang dinilai Rata-rata skor silabus Rata- rata A B1 Kelengkapan komponen 4,67 5,00 4,83 silabus
2 Kesesuaian antara kompetensi 4,67 4,67 4,67 dasar dengan materi pokok
3 Kesesuaian antara kompeteni 4,33 4,33 4,33 dasar dengan indikator
4 Kesesuaian antara materi 4,33 4,33 4,33 pokok dengan indikator
5 Kesesuaian antara metode pembelajaran dengan alokasi 4,33 4,33 4,33 waktu
6 Penggunaan bahasa yang komunikatif dan mudah 4,67 4,00 4,33 dipahami
7 Penggunaan kalimat dengan tata bahasa Indonesia yang 4,33 4,00 4,17 baik dan benar
Nilai 31,33 30,67 Kriteria Sangat layak Layak
Sumber: Lampiran 8 Keterangan: A: Metode Outdoor learning
B: Metode Ekspositori Berdasarkan Tabel 3.2 nilai silabus A berada pada rentang nilai
87,74%-100% atau skor 30,71-35 sehingga dikategorikan sangat layak dan silabus B berada pada rentang nilai 75,46%-87,71% atau skor 26,41-30,70 sehingga dikategorikan layak (Lampiran 8) untuk diterapkan pada materi morfologi daun.
2. Hasil Validasi Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
SAP yang disusun merupakan penjabaran dari silabus yang menginterpretasikan metode pembelajaran yang diterapkan. Komponen SAP mata kuliah, kode mata kuliah, sks, alokasi waktu, jumlah pertemuan (2) Isi SAP: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan alat pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
Perumusan tujuan pembelajaran mengandung komponen-komponen berupa audience, behavior, condition dan degree. Kegiatan pembelajaran mencerminkan metode pembelajaran yang diterapkan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil Validasi SAP disajikan pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Validasi SAP No Aspek yang dinilai Rata-rata skor silabus Rata- rata A B1 Kelengkapan komponen SAP 4,67 4,33 4,50
2 Sistematika susunan SAP 5,00 4,33 4,67
3 Kesesuaian indikator dengan 4,00 4,00 4,00 tujuan pembelajaran
4 Kesesuaian antara langkah pembelajaran dengan metode 4,00 4,67 4,33 outdoor learning
5 Kesesuaian antara langkah pembelajaran dengan alokasi 4,33 4,00 4,17 waktu
6 Penggunaan bahasa yang komunikatif dan mudah 4,67 4,00 4,33 dipahami
7 Penggunaan kalimat dengan tata bahasa Indonesia yang 4,33 4,00 4,17 baik dan benar
Nilai 31 29,33 Kriteria Sangat layak Layak
Sumber: Lampiran 8 Keterangan: A: Metode Outdoor learning
B: Metode Ekspositori Berdasarkan Tabel 3.2 nilai SAP A berada pada rentang nilai 87,74%- 100% atau skor 30,71-35 sehingga dikategorikan sangat layak dan SAP B berada pada rentang nilai 75,46%-87,71% atau skor 26,41-30,70 sehingga dikategorikan layak (Lampiran 8) untuk diterapkan pada materi morfologi daun.
3. Hasil Validasi Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM)
Lembar kegiatan mahasiswa (LKM) memuat komponen: (1) Identitas LKM: semester, materi, sks dan metode, (2) Isi: pendahuluan, tujuan kegiatan, tempat dan waktu kegiatan, alat dan bahan, langkah kerja, laporan hasil kegiatan, pembahasan, kesimpulan dan bahan rujukan serta lembar kerja mahasiswa.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi LKM
No Aspek yang dinilai Rata-rata skor silabus Rata-
rata A B1 Kesesuaian antara LKM disajikan 4,33 4,33 4,33 dengan indikator
2 Kejelasan kalimat petunjuk 4.67 4,33 4,50 kegiatan
3 Kesesuaian LKM untuk Menfasilitasi mahasiswa berpikir 3,33 3,33 3,33 kreatif
4 Kesesuaian LKM untuk membangkitkan 4,00 4,00 4,00 motivasi/minat/rasa ingin tahu
5 Penggunaan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami 4,00 4,33 4,17
6 Penggunaan kalimat dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan 4,00 4,33 4,17 benar
Nilai 24,33 24,67 Kriteria Layak Layak
Sumber: Lampiran 8 Keterangan: A: Metode Outdoor learning
Hasil validasi LKM menujukkan bahwa seluruh aspek LKM berada pada kriterialayak untuk diterapkan pada materi morfologi daun sesuai kriteria pada Tabel 3.2 dengan rentang nilai 72,17%-86,07% atau skor 21,65- 25,82 (Lampiran 8).
4. Hasil Validasi Instrumen Penilaian
Prosedur penyusunan instrumen penilaian meliputi tahapan: (1) mengidentifikasi kompetensi dasar, (2) menentukan indikator dan tujuan pembelajaran, (3) menyusun butir-butir soal dan (4) menyusun rubrik penilaian. Soal keterampilan berpikir kreatif disusun berdasarkan indikator berpikir kreatif dan soal tes hasil belajar disesuaikan dengan indikator pembelajaran.
Rekapitulasi hasil validasi tes keterampilan berpikir kreatif tertera pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Validasi Tes Keterampilan Berpikir Kreatif No Aspek yang dinilai Rata-rata1 Kesesuaian antara soal dengan indikator pembelajaran 4,33
2 Kesesuaian antara soal dengan indikator keterampilan 3,67 berpikir kreatif
3 Kesesuaian antara soal dengan materi pembelajaran 4,67
4 Kejelasan kalimat/ instrumen soal 4,00
5 Penggunaan bahasa yang komunikatif dan mudah 4,00 dipahami
6 Penggunaan kalimat dengan tata bahasa Indonesia 4,00 yang baik dan benar Nilai 24,67
Kriteria Layak Sumber: Lampiran 8
Hasil validasi menunjukkan bahwa aspek-aspek dalam tes keterampilan berpikir kreatif mendapat kriteria layak berdasarkan penilain validator dan berada pada rentang nilai 72,17%-86,07% pada Tabel 3.2 dan skor 21,65- 25,82 (Lampiran 8). Berdasarkan Tabel 3.2 maka tes keterampilan berpikir kreatif dikategorikan layak untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif mahasiswa pada materi morfologi daun.
Rekapitulasi hasil validasi tes hasil belajar disajikan pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Rekapitilasi Hasil Validasi Tes Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Rata-rata
1 Kesesuaian antara soal dengan indikator 4,33 pembelajaran
2 Kesesuaian antara soal dengan materi pembelajaran 4,67
3 Kejelasan kalimat/ instrumen soal 4,33
4 Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah 4,00 dipahami
5 Kesesuaian antara penggunaan kalimat dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar 4,33 Nilai 21,67
Kriteri Sangat layak Sumber: Lampiran 8
Hasil validasi menunjukkan bahwa tes hasil belajar berada pada rentang nilai 84%-100% pada Tabel 3.2 dan skor 21-25 (Lampiran 8).
Berdasarkan Tabel 3.2, maka tes hasil belajar berada pada kriteria sangat layak untuk mengukur hasil belajar mahasiswa pada materi morfologi daun.
4.2 Hasil Penelitian Eksperimen
Hasil penelitian terdiri dari nilai pretes, nilai keterampilan berpikir kreatif dan nilai hasil belajar serta angket kegiatan pembelajaraan. Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian yang diberikan saat pelaksanaan pretes, postes dan tes keterampilan berpikir kreatif. Data hasil penelitian selengkapnya disajikan pada Lampiran 9
Hasil pene enerapan metode outdoor learning terhadap dap keterampilan berpikir kreatif da f dan hasil belajar mahasiswa program studi pen pendidikan biologi STKIP Bima tahu ahun akademik 2013/2014 dapat dilihat pada Ta Tabel 4.6
Tabel 4.6. Deskr kripsiData PretesKelasEksperimendanKont ontrolMeto etode Nilai Rata-Rat ata SD No N Pembela elajaran Maks. Min.
1 Outdoor L r Learning
55
50 5 27,00 10,827
2 Ekspositor itori
58
45 5 21,72 8,032 Sumber: Lampiran ran 9
Berdasarkan kanTabel 4.6, diperolehnilairata preteskelasek seksperimen yang menggunakanmet etodeoutdoor learninglebihtinggidanmemilik ilikistandardeviasi yang lebihtinggidibandingkandengankelaskontrol l ol yang menggunakanmet etodeekspositori. Standardeviasi i yang lebihbesarpadake kelasekpserimenmenunjukkan data me menyebar. Hal inisemakinjelaste sterlihatpadagrafikberikut:
Nilai Pretes
20
15 si n e u
10 k re F
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
45
50 Nilai Pretes Outdoor Learning Pretes Ekspositori
Gambar 4.1 Gr Grafik Nilai Pretes Kelas Outdoor Learn rning dan KelasTabel 4.7. Deskr kripsi Data HasilBelajarKelasEksperimenda danKontrolNilai Rata- -Rata SD Me etode
No N Pembe belajaran Maks. Min.
1 Outdoor L r Learning
55
95 50 81,6 1,66 10,142
2 Ekspositor itori
58
80 40 65,4 5,43 11,014 Sumber: Lamp mpiran 9
Berdasarkan kanTabel 4.7, diperolehnila ilai rata- ratahasilbelajarke kelaseksperimen yang menggunakan kanmetodeoutdoor
learning lebihting nggidanmemilikistandardeviasi yang
lebihrendahdiban andingkandengankelaskontrol yang menggunakanmet etodeekspositori. Standardeviasi i yang lebihkecilpadakel kelasekpserimenmenunjukkan data mengumpul.Deng enganstandardeviasi yang lebihkecilmenunj njukkannilaimahasiswakelaseksperimenlebihba hbaikdibandingka ndengankelaskon ontrol. Hal inisemakinjelasterlihatpadagrafikber berikut:
Nilai Hasil Belajar
16
14
12 si
10 n e u
8 k re F
6
4
2
40
45
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95 Nilai Hasil B sil Belajar Outdoor Learning Hasil Belajar Ekspositor sitori
Gambar 4.2
4.2Grafik Nilai Hasil Belajar Kelas Outdoor Lea Learning dan Kelas Ekspositori
Tabel
4.8. Deskripsi Data KemampuanBerpikirKreatifKelasEksperimendanKontrol
Metode Nilai Rata-Rata SD No N
Pembelajaran Maks Min nilai
1 Outdoor Learning 55 90,63 68,75 80,74 4,88
2 Ekspositori 58 81,25 53,13 70,40 5,83 Sumber: Lampiran 9
BerdasarkanTabel 4.8, diperolehnilai rata- ratakemampuanberpikirkreatifkelaseksperimen yang menggunakanmetodeoutdoor learninglebihtinggidanmemilikistandardeviasi yang lebihrendahdibandingkandengankelaskontrol yang menggunakanmetodeekspositori. Standardeviasi yang lebihkecilpadakelasekpserimenmenunjukkan data mengumpul.Denganstandardeviasi yang lebihkecilmenunjukkankemampuanberpikirkreatifmahasiswakelaseksperimen lebihbaikdibandingkandengankelaskontrol. Hal inisemakinjelasterlihatpadagrafikberikut:
Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif
18
16
14 si
12 n e
10 u k
8 re F
6
4
2
3
3
5
8
3
5
8
3
5
8
2
2
3 ,1 ,1 ,2 ,3 ,5 ,6 ,7 ,8 ,0 ,1 ,2 ,3 ,5 ,6 ,6 ,6
3
3
6
9
2
5
8
1
5
8
1
4
7
5
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9 Nilai
KBK Outdoor Learning KBK Ekspositori
Gambar 4.3 Gra Grafik Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif if Kelas OutdoorL Learning dan Kelas Ekspositori
Keterampila pilan berpikir kreatif dalam penelitian ini terdir diri dari 4 (empat) indikator, yaitu: tu: (1) Fluency (keterampilan kelancaran an): kemampuan menghasilkan ba banyak ide, (2) Flexibility (keterampilan b berpikir luwes): kemampuan men enghasilkan ide-ide bervariasi, (3) Originalit lity (keterampilan orisinil): kemamp mpuan menghasilkan ide-ide baru yang sebelu elumnya tidak ada dan (4) Elaboration Ela (keterampilan memperinci): i): kemampuan mengembangkan an atau menambahkan ide-ide sehingga dihasilk silkan ide-ide yang rinci atau detail. il. Data skor dan nilai indikator keterampilan an berpikir kreatif ditinjau dari kem emampuan akademik awal mahasiswa masing ng-masing metode pembelajaran disa isajikan dalam Tabel 4.9 dan 4.10
Tabel 4.9 Skor d r dan Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif tif Tiap Indikator Ditin tinjau dari Kemampuan Akademik Awal M Mahasiswa padaMeto etode Outdoor Learning Indikator Tinggi Rendah Rata-rata
Skor Rata-rata
Nilai Rata-rata
Skor Rata-rata
Nilai 1 3,15 78,75 2,97 74,25 2 3,52 88,00 3,39 84,75 3 3,50 87,50 3,24 81,00 4 3,21 80,25 2,97 74,25
Rata 3,35 83,60 3,14 78,53
Sumber: Lampiran 9 Berdasarkan Tabel 4.9, mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik awal tinggi memperoleh rata-rata nilai lebih tinggi (83,60) dibandingkan mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik awal rendah (78,53). Perbedaan ini menunjukkan bahwa kemampuan akademik awal mahasiswa berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatif.
Tabel 4.10 Skor dan Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Tiap Indikator Ditinjau dari Kemampuan Akademik Awal Mahasiswa pada Metode EkspositoriIndikator Kemampuan Akademik Awal Mahasiswa
Tinggi Rendah Rata-rata
Skor Rata-rata
Nilai Rata-rata
Skor Rata-rata
Nilai 1 3,16 79,00 3,05 76,25 2 2,63 65,75 2,32 58,00 3 2,71 67,75 2,45 61,25 4 3,30 82,50 2,98 74,50
Rata 2,95 73,75 2,70 67,50
Sumber: Lampiran 9 Berdasarkan Tabel 4.10, mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik awal tinggi memperoleh rata-rata nilai lebih tinggi (73,75) dibandingkan mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik awal rendah
(67,50). Perbedaan ini menunjukkan bahwa kemampuan akademik awal mahasiswa berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatif.
Tabel. 4.11 Rata-rata Nilai Pretes, Hasil Belajar dan Keterampilan
Berpikir Kreatif Ditinjau dari kemampuan Akademik Awal MahasiswaMetode Kemampuan N Nilai Pembelajaran Akademik Awal
Pretes Hasil KBK Belajar
Outdoor Learning Tinggi
24 33,96 87,92 83,60 Rendah 31 21,61 75,48 78,53
Ekspositorri Tinggi 28 24,64 65,71 73,75 Rendah
30 19 65,17 67,50 113
Sumber: Lampiran 9 Data Tabel 4.11 menunjukkan nilai rata-rata tes hasil belajar dan nilai rata-rata keterampilan berpikir kreatif pada kelas outdoor learninglebih tinggi baik untuk mahasiswa berkemampuan akademik awal tinggi maupun kemampuan akademik awal rendah dibandingkan dengan kelas ekspositori.
Namun terlihat, nilai rata-rata keterampilan berpikir kreatif pada kelas
outdoor learning untuk mahasiswa berkemampuan akademik awal tinggi
lebih rendah dari nilai rata-rata hasil belajar, sedangkan mahasiswa berkemampuan akademik awal rendah memperoleh nilai rata-rata keterampilan berpikir kreatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa berkemampuan akademik awal rendah dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dengan penerapan metode outdoor learning. Data pada kelas ekspositori maupun rendah memperoleh nilai rata-rata keterampilan berpikir kreatif lebih tinggi dari hasil belajar. Hal ini memungkinkan karena pemberian motivasi, ketersediaan literatur dan penerapan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan keterampilan berpikir.
4.2.1. Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan uji homogenitas data. Teknik uji normalitas data menggunakan uji statistik One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test dan uji homogenitas antar varian data dengan teknik statistik Levene’s Test of Equality of Error Variances . Berikut ini disajikan hasil uji
normalitas dan uji homogenitas data penelitian.
4.2.1.1. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan terhadap variabel terikat penelitian yang terdiri dari nilai keterampilan berpikir kreatif dan nilai hasil belajar mahasiswa. Ringkasan hasil uji normalitas data penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 . Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji One-SampleKolmogorov-Smirnov Test Terhadap Variabel Terikat
Kelompok data Metode Significant Hasil Belajar OL, Ekspositori 0,080 Keterampilan Berpikir Kreatif OL, Ekspositori 0,079
Sumber: Lampiran 10
Dari hasil uji normalitas data yang ditunjukkan pada Tabel 4.12 diperoleh nilai signifikansi setiap variabel yang diuji lebih besar dari alpha 0,05 atau Sig. (p) > 0,05. Berarti data-data dari skor data keterampilan berpikir kretif dan hasil belajar tidak menunjukkan penyimpangan dari distribusi normal, maka data keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan uji parametrik dan uji anacova dapat dilakukan.
4.2.1.2. Hasil Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilakukan terhadap data terkoreksi dari setiap kelompok data penelitian yaitu mean skor data keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar mahasiswa. Hasil perhitungan uji homogenitas antar varian data dengan teknik Levene’s Test of Equality of Error Variances diketahui bahwa nilai Sig. (p) > 0,05 artinya varian untuk hasil belajar dan keterampilan berpikir kreatif adalah sama untuk setiap metode pembelajaran pada tingkat kemampuan akademuik mahasiswa. Berikut disajikan ringkasan hasil uji homogenitas antar varian data pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Data dengan Uji Levene’s Test ofEquality of Error Variances Data Variabel Terikat
Variabel F df1 df2 Signifikansi HasilBelajar 2.742 1 111 0,101 Keterampilan BerpikirKreatif 0,913 1 111 0,341
Sumber: Lampiran 10 Dari Tabel 4.13 diketahui bahwa nilai signifikansi dari setiap kelompok data yang diuji homogenitasnya berkisar antara 0,101-0,341. Nilai signifikansi tersebut ternyata lebih besar dari alpha 0,05 atau Sig. (p) > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa varian antar kelompok data bersifat homogen.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas data yang ditunjukkan pada Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa data nilai keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar mahasiswa berdistribusi normal dan varian antara kelompok data adalah homogen. Dengan demikian data hasil penelitian ini memenuhi syarat untuk dianalisis dengan statistik parametrik yaitu dengan teknik anacova.
4.3. Hasil Uji Hipotesis
Hasil perhitungan dengan teknik statistik anacova tentang pengaruh perlakuan metode terhadap setiap variabel terikat penelitian disajikan masing-masing sebagai berikut:
4.3.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif
Ringkasan hasil uji hipotesis menggunakan Anacova pengaruh perlakuan terhadap keterampilan berpikir kreatif dapat dilihat pada Tabel
4.14. Tabel 4.14 . Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Perlakuan terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif
Source Type III Sum of df Mean Square F Sig.
Squares Corrected a 3255,577 3 1085,192 39,373 ,000 Model
Intercept 74743,314 1 74743,314 2711,810 ,000 Metode 658,482 1 658,482 23,891 ,000 Metode * KAA 218,354 2 109,177 3,961 ,022
Sumber: Lampiran 10
Data dalam Tabel 4.14 menunjukkan bahwa ada pengaruh metode pembelajaran terhadap keterampilan berpikir kreatif mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP Bima. Hal ini terlihat dari nilaisignifikansi yang ditetapkan (0,000< 0,05) sehingga H ditolak.
4.3.2 Pengaruh Perlakuan Terhadap Hasil Belajar
Ringkasan hasil uji hipotesis menggunakan Anacova pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Perlakuan Terhadap Hasil Belajar Source Type III Sum df Mean Square F Sig.of Squares
a
Corrected Model 8215,592 3 2738,531 27,096 ,000 Intercept 59025,795 1 59025,795 584,028 ,000 Metode 442,967 1 442,967 4,383 ,039 KAA 1237,134 1 1237,134 12,241 ,001 Metode * KAA 23,313 1 23,313 ,231 ,632
Sumber: Lampiran 10
Data dalam Tabel 4.15 menunjukkan bahwa pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar memiliki tingkatsignifikansi 0,039 lebihkecildari 0,05 sehingga H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP Bima.
4.3.3 Pengaruh Perlakuan Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan
Hasil BelajarHasil uji hipotesis menggunakan Anacova pengaruh perlakuan terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Perlakuan Terhadap KeterampilanBerpikir Kreatif dan Hasil Belajar
Effect F hitung Sig
Pillai’s trace 12,260 0,000 Wilks Lambda 12,260 0,000 Hotelling’s Trace 12,260 0,000 Roy’s Larges Root 12,260 0,000
Sumber: Lampiran 10
Data dalam Tabel 4.16 menunjukkan bahwa pengaruh metode pembelajaran terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar memiliki nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh metode pembelajaran terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP Bima.
4.3.4 Pengaruh Interaksi antara Jenis Metode Pembelajaran dengan Tingkat
Kemampuan Akademik Awal Mahasiswa terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil BelajarHasil uji hipotesis menggunakan Anacova pengaruh Interaksiantara Jenis Metode Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan Akademik Awal Mahasiswa Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Interaksiantara Jenis Metode
Tabel 4.17
Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan Akademik Awal Mahasiswa Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar
Effect F hitung Sig
Pillai’s trace 1,478 0,233 Wilks Lambda 1,478 0,233 Hotelling’s Trace 1,478 0,233
Sumber: Lampiran 10
Data dalam Tabel 4.17 menunjukkan bahwa tidakterdapatpengaruh Interaksiantara Jenis Metode Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan Akademik Awal Mahasiswa Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar (sig. 0,233>0,05) sehingga H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidakada pengaruh interaksiantara jenis metode pembelajaran dengan tingkat kemampuan akademik awal mahasiswa terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP Bima.
4.3.5Korelasi Antara Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar
Ditinjau Dari Kemampuan Akademik AwalHasil uji hipotesis menggunakan Anacova untukmengetahuikorelasi antara keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar ditinjau dari kemampuan akademik awal dapat dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Korelasi Antara Keterampilan Berpikir KreatifDan Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Akademik Awal
Control Variables Hasil Keterampilan belajar berpikir kreatif Correlation 1,000 ,513 Hasil belajar Significance (2-tailed) . ,000
Kemampuan df 110 akademik
Correlation ,513 1,000 Keterampilan awal berpikir Significance (2-tailed) ,000 . kreatif df 110
Sumber: Lampiran 10
Data dalam Tabel 4.18 menunjukkan bahwa korelasiantaraKeterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar memiliki koefisienkorelasisebesar 0,513,dengansignifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapatkorelasiketerampilan berpikir kreatif dan hasil belajar ditinjau dari kemampuan akademik awal mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP Bima. Nilaikoefisienkorelasisebesar 0,513dengansignifikansisebesar 0,000, jadidenganbesarnyanilaikoefisienkorelasipadaTabel 4.18, menunjukkankorelasi yang positifdengantingkathubungan yang sedang (Tabel 4.19).
Tabel 4.19 Deskripsi Koefesien KorelasiNo Interval Koefisien Tingkat Hubungan 1 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 2 0,20 – 0,399 Rendah 3 0,40 – 0,599 Sedang 4 0,60 – 0,799 Kuat 5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2011.
4.4 Hasil Data Angket mahasiswa terhadap Penerapan Metode Pembelajaran
Data angket mahasiswa terhadap penerapan metode pembelajaran meliputi metode pembelajaran outdoor learning dan metode ekspositori.
Sebanyak 93,64% mahasiswa setuju dengan penggunaan metode pembelajaran outdoor learning untuk mata kuliah morfologi tumbuhan sedangkan 73,68% mahasiswa kurang setuju penggunaan metode ekspositori untuk pembelajaran mata kuliah morfologi tumbuhan. Hasil Skor angket penerapan metode outdoor learning dan metode ekspositori dapat dilihat pada
Gambar 4.4 dan 4.5Pers Persentase Hasil Angket Outdoor Learning 93,64 3,64% 5,91%
0,46% 1= Setuju
1
2
3 2= Kurang Setuju 3= Tidak Setuju
Gambar 4. 4 Graf rafik Persentase Angket Penerapan Metode Out utdoor Learning Berdasarkan kan Gambar 4.4 diketahui bahwa dalam lam pembelajaran morfologi tumbu buhan mahasiswa setuju menggunakan m metode outdoor
learning karena a sangat cocok untuk kegiatan mengamati da dan menganalisis
morfologi daun s n secara langsung. Sedangkan hasil angket peng enggunaan metode ekspositori dapat at dilihat pada Gambar 4.5.
Persentase Hasil Angket Ekspositori 73,68% 17,41%
9,66% 9, 1= Setuju
1
2
3 2= Kurang Setuju 3= Tidak Setuju Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui bahwa dalam pembelajaran morfologi tumbuhan mahasiswa kurang setuju menggunakan metode ekspositori karena tidak cocok untuk kegiatan mengamati dan menganalisis morfologi daun.Metode yang diharapkan mahasiswa adalah metode yang menerapkan proses pembelajaran secara kontekstual yaitu mengamati obyek secara langsung agar prose pembelajaran lebih bermakna.