PENGARUH CARA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR.

(1)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH CARA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP

HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH STUDIO

PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 DI PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

RAHAYU MULIA SARI

0900544

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGARUH CARA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

Oleh:

Rahayu Mulia Sari 0900544

ABSTRACT

Architectural Design Studio 1 is one of the subjects at the Architectural Engineering Education. In studying Architectural Design Studio 1 students have various methodologies to learn in order to understand the subject and absorb informations. However, many students have difficulty in determining an effective way of learning. The irregular and poor learning patterns potentially cause students to have a poor result of learning . One of the result is that there are students who will have to retake the same course in the next semester, cause the students didn’t have maximum result. The purpose of this study is to determine the influence of students learning methodology towards the result of the study in Architectural Design Studio 1 course at Architectural Engineering Education Program.

The method that is used in this study is descriptive quantitative method, this research also includes 53 students of Architectural Engineering Education Program in Architectural Design Studio 1 as the respondents. The instrument that is used in study questionnaire to find out how to know students learning methodology, and documentation to examine the student learning result in the form of the Architectural Engineering Education Programs final grade in a course Architectural Design Studio 1.

Based on the analysis performed using the Spearman rank correlation coefficient indicates that the correlation between student learning methodology on learning outcomes of students classified in the category of moderate with the amount of 0.4818. The on student learning methodology on learning outcomes at the course Architectural Design Studio 1 in Architectural Engineering Education Program obtained results with coefficient of determination ( KD ) of 23% . From the results of a regression equation Y = 24.231 + 0.5154X, shows that if student learning methodology is enhanced the student learning outcomes will increase. The results of testing hypotheses obtained t count of 3,927 is greater than 2,000 t table shows that Ho is rejected and Ha accepted means that there is a positive and significant effect between student learning on learning outcomes at the course Architectural Design Studio 1 in Architectural Engineering Education Program.

Keywords : Method of Student Learning, Learning Outcomes, Architectural Design


(3)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGARUH CARA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

Oleh:

Rahayu Mulia Sari 0900544

ABSTRAK

Mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 adalah salah satu mata kuliah di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. Dalam belajar Studio Perancangan Arsitektur 1 mahasiswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda yang menurut mereka adalah cara terbaik dalam memahami pengetahuan dan menyerap informasi. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan cara belajar yang efektif. Pola belajar yang buruk dan tidak teratur, berpotensi pada menurunkan hasil belajar. Terlihat dari adanya mahasiswa yang mengulang mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 pada semester berikutnya, disebabkan karena hasil belajar yang diperoleh mahasiswa kurang maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan sampel penelitian 53 mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1. Instrument penelitian ini menggunakan angket untuk mengetahui cara belajar mahasiswa serta dokumentasi untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur berupa nilai akhir pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menggunakan koefisien korelasi

spearman rank menunjukkan bahwa korelasi antara cara belajar terhadap hasil belajar

mahasiswa tergolong dalam kategori sedang/cukup dengan besaran 0,4818. Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur diperoleh hasil dengan koefisien determinasi (KD) sebesar 23%. Dari hasil regresi berupa persamaan Y = 24,231 + 0,5154 X ini menunjukan bahwa jika cara belajar ditingkatkan maka hasil belajar mahasiswa akan meningkat. Hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung sebesar

3,927 lebih besar dari t tabel 2,000 menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima

artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.


(4)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Definisi Operasional ... 4

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Pengertian Belajar ... 7

2. Cara Belajar ... 8

3. Cara Belajar di Perguruan Tinggi ... 11

4. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Cara Belajar ... 25

5. Kegiatan Akademik Pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 ... 26

6. Alokasi Pertemuan Dalam Semester ... 29

7. Hasil Belajar ... 30

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 36


(5)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Anggapan Dasar ... 41

E. Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Metode Penelitian ... 42

B. Variabel Dan Paradigma Penelitian ... 43

C. Data dan Sumber Data ... 45

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

E. Teknik Pengumpulan Data ... 46

F. Instrumen Penelitian ... 47

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 50

H. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN


(6)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Alokasi pertemuan Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 . 29

Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan ... 36

Tabel 2.3 Variabel Penelitian ... 41

Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa Pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 ... 46

Tabel 3.2 Skor Angket ... 48

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner (Angket) ... 49

Tabel 3.4 Skala Uji Kecenderungan ... 55

Tabel 3.5 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai R ... 56

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Angket Variabel X (Cara Belajar) ... 61

Tabel 4.2 Hasil Konversi Skor Mentah Menjadi T-Score Variabel X (Cara Belajar) ... 64

Tabel 4.3 Hasil Konversi Skor Mentah Menjadi T-Score Variabel Y (Hasil Belajar)... 64

Tabel 4.4 Hasil Uji Kecendereungan Variabel X (Cara Belajar) ... 66

Tabel 4.5 Hasil Uji Kecendereungan Tiap Aspek Variabel X (Cara Belajar) .. 68

Tabel 4.6 Hasil Uji Kecendereungan Variabel Y (Hasil Belajar) ... 71


(7)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ... 40 Bagan 3.1 Hubungan Antar Variabel ... 43 Bagan 3.2 Paradigma Penelitian ... 44


(8)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Uji Kecenderungan Variabel X (Cara Belajar) ... 67

Diagram 4.2 Uji Kecenderungan Indikator Variabel X ... 70

Diagram 4.3 Uji Kecenderungan Variabel Y ... 72


(9)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur merupakan lembaga pendidikan yang berada di Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Mahasiswa yang memilih Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur dibekali pengetahuan dari berbagai mata kuliah salah satunya mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1. Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 merupakan kuliah dasar perancangan arsitektur yang bersifat aplikasi (praktik) berupa simulai-simulasi komprehensif kegiatan pembuatan konsep, transformasi konsep serta proses perencanaan dan perancangan arsitektur untuk menghasilkan desain bangunan sederhana dengan masa bangunan tunggal pada lahan ideal, yang diberikan pada semester ke-4. Tujuan pada mata kuliah ini adalah untuk mengetahui, memahami dan mempunyai keterampilan dalam mengerjakan tugas-tugas terstruktur.

Tugas terstuktur yang diberikan berupa merancang rumah tinggal 2 lantai. Untuk merancang rumah tinggal 2 lantai, mahasiswa diberi pengetahuan dan pengalaman proses merancang bentuk dan ruang, estetika trimatra, rancangan trimatra dan estetika, pengetahuan determinasi alam dan budaya dalam arsitektur, pendekatan instuisi serta dasar perancangan arsitektur. Dalam mengikuti kuliah dan menyelesaian tugas pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 mahasiswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda, yang menurut mereka adalah cara terbaik dalam memahami pengetahuan dan menyerap informasi.

Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana mahasiswa melaksanakan rangkaian kegiatan dalam usaha belajar. Rangkaian kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 seperti mengikuti perkuliahan, belajar di studio, mengelola waktu, mengerjakan


(10)

2

tugas, melakukan asistensi dengan dosen, mencari studi literatur dan melakukan studi banding. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan cara belajar yang efektif. Kenyataan yang demikian terlihat dari masih adanya mahasiswa yang tidak menyelesaikan tugas dan tidak melengkapi tugas-tugas yang diberikan dosen. Adanya mahasiswa yang tidak melakukan asistensi dengan dosen. Selain itu dari pengamatan secara langsung, adanya beberapa mahasiswa dalam mengikuti kuliah kehadirannya kurang dari 80% dan masih ada juga mahasiswa yang terlambat datang serta pulang sebelum jam perkuliahan selesai.

Berdasarkan permasalahan di atas, pola belajar mahasiswa masih buruk dan tidak teratur dan berpotensi pada menurunnya hasil belajar mahasiswa. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan atau bukti yang diperoleh mahasiswa selama melakukan proses belajar. Pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 hasil belajar yang diperoleh belum memuaskan. Terlihat dari adanya mahasiswa yang mengulang mata kuliah ini pada semester berikutnya. Oleh karena itu, salah satu faktor yang mempangaruhi hasil belajar mahasiswa adalah cara belajar. Kualitas cara belajar mahasiswa akan menentukan hasil belajar yang diperoleh mahasiswa. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam belajar maka diperlukan oleh seorang mahasiswa usaha yang keras. Usaha keras tersebut dilakukan secara terencana, terarah dan tidak putus untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Cara Belajar

Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.”


(11)

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Cara belajar mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 kurang baik.

2. Adanya beberapa mahasiswa yang mengulang mata kuliah Studio perancangan arsitektur 1 pada semester berikutnya karena hasil belajar yang diperoleh belum maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian tetap pada masalah yang diteliti dan terarah. Dalam penelitian ini pembatasan masalahnya sebagai berikut :

1. Penelitian memfokuskan pada cara belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 dengan aspek-aspek cara mengikuti kuliah, belajar di ruang studio, mengelola waktu, mengerjakan tugas, menghadapi asistensi dengan dosen, mencari sumber literatur tambahan serta cara melakukan studi banding.

2. Penelitian memfokuskan pada hasil belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur berupa nilai akhir ( nilai tugas 1, nilai tugas 2, UTS dan UAS) pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diteliti adalah:

1. Bagaimana cara belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur?


(12)

4

2. Bagaimana hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur?

3. Seberapa besar pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur?

E. Definisi Operasional

Istilah-istilah pada judul perlu dijelaskan untuk menyamakan presepsi mengenai arah penulisan agar tidak terjadi salah pengertian.

“Pengaruh Cara Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.”

1. Pengaruh yaitu suatu daya yang timbul pada cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

2. Cara belajar adalah rangkaian atau proses belajar mahasiswa dalam usaha mencapai hasil belajar yang diharapkan. Dalam penelitian ini rangkaian kegiatan cara belajar meliputi 7 aspek yaitu cara mengikuti kuliah, belajar di ruang studio, mengelola waktu, mengerjakan tugas, menghadapi asistensi dengan dosen, mencari sumber literatur tambahan serta cara melakukan studi banding.

3. Hasil belajar adalah suatu bukti dari proses yang dilakukan mahasiswa di dalam tempat belajar, setelah menempuh rentang waktu tertentu, dalam bentuk angka-angka/nilai-nilai yang diperoleh dari hasil test atau pengukuran suatu evaluasi yang berupa niai akhir yaitu nilai tugas 1, nilai tugas 2, UTS dan UAS.

4. Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 merupakan kuliah dasar perancangan arsitektur yang bersifat aplikasi (praktik) berupa


(13)

simulai-5

simulasi komprehensif kegiatan pembuatan konsep, transformasi konsep serta proses perencanaan dan perancangan arsitektur untuk menghasilkan desain bangunan sederhana dengan masa bangunan tunggal pada lahan ideal dengan tujuan untuk mengetahui, memahami dan mempunyai keterampilan dalam mengerjakan tugas-tugas terstruktur.

Jadi definisi operasional judul penelitian secara keseluruhan adalah suatu daya yang ditimbulkan oleh rangkaian atau proses belajar terhadap hasil belajar mahasiswa sebagai bukti dari proses belajar yang dilakukan mahasiswa di tempat belajar yang berupa nilai akhir pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu :

1. Untuk mengetahui cara belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

2. Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.


(14)

6

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa dengan mengetahui pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar maka diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam belajar sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. 2. Bagi dosen sebagai masukan dan evaluasi serta meningkatkan strategi

belajar mengajar. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai masukan untuk menyesuaikan proses belajar pola-pola cara belajar mahasiswa.

3. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam mengenai cara belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan tentang hasil belajar yang ada hubungannya dengan cara belajar yang dimilki mahasiswa. Dapat memberikan informasi atau gambaran bagi pembaca, mengenai cara belajar mahasiswa di perguruan tinggi khususnya cara belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.


(15)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Menurut Sugiyono (2013:6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Arikunto (2010:3) mengatakan metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan untuk menyelidiki, keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan hal lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi tentang cara belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1. Penelitian deskriptif tidak mempermasalahkan keadaan sebelum atau sesudahnya tetapi hanya menginterprestasikan fakta yang saat ini sedang terjadi yang bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2013:14). Dengan menggunakan pendekatan


(16)

43

kuntitatif maka penelitian ini antara variabel bebas dan variabel terikatnya dapat diukur dalam bentuk angka-angka dan kemudian dicari seberapa besar pengaruh antara variabel cara belajar mahasiswa terhadap variabel hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

B. Variabel Dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto 2010:161). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 jenis variabel yaitu :

a. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). pada penelitian ini variabel independen (X) adalah cara belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur.

b. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. dalam penelitian ini variabel dependen (Y) adalah hasil belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur.

Hubungan antara kedua variabel di atas digambarkan sebagai berikut :

Bagan 3.1 Hubungan Antar Variabel (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Variabel Y (Hasil Belajar) Variabel X


(17)

44

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian digunakan sebagai paduan dalam merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis dan menentukan teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Paradigma penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut

Bagan 3.2 Paradigma Penelitian (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Keterangan:

: Arah Penelitian : Lingkup Penelitian : Proses Penelitian

PENGARUH CARA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR CARA BELAJAR MAHASISWA

Aspek yang diungkapkan:

 Cara mengikutin kuliah

 Cara belajar di ruang studio

 Cara mengelola waktu

 Cara mengerjakan tugas

 Cara menghadapi

asistensi dengan dosen

 Cara mencari sumber

literature tambahan

 Cara melakukan studi

banding

HASIL BELAJAR

Aspek yang diukur:  Hasil akhir mata

kuliah Studio Perancangan Arsitektur I, berupa tugas 1 dan 2, UTS dan UAS VARIABEL BEBAS (X) VARIABEL TERIKAT (Y) H A S I L P E N E L I T I A N K E S I M P U L A N & S A R A N


(18)

45

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka, (Arikunto 2010:161). Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung yang dikumpulkan secara khusus untuk keperluan penelitian yang dapat dilakukan. Dalam penelitian ini data primernya adalah hasil angket atau kuisioner mengenai cara belajar mahasiswa.

b. Data sekunder mengenai hasil belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur berupa nilai akhir pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, (Arikunto 2010:161). Adapun sumber data penelitian ini sebagai berikut:

a. Responden mahasiswa Pendidikan teknik Arsitektur pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

b. Hasil belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur berupa daftar nilai tugas 1, nilai tugas 2, UTS dan UAS mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

D. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117). Populasi yang digunakan pada penelitian adalah mahasiswa Pendidikan


(19)

46

Teknik Arsitektur UPI yang sedang mengontrak mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur I dengan jumlah mahasiswa sebanyak 53 orang. Jumlah populasi disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa Pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

ANGKATAN JUMLAH MAHASISWA

2006 1

2007 1

2008 2

2009 5

2010 4

2011 40

Total 53 mahasiswa

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, (Sugiyono, 2013:118). Untuk menentukan sampel penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Sugiyono (2013:124), mengatakan sampling jenuh adalah teknik penentuan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 yang berjumlah 53 mahasiswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk pengumpulan data guna membuktikan hipotesisnya. Teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:


(20)

47

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui, Arikunto (2010:194). Metode angket adalah pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan digunakan untuk memperoleh data mengenai cara belajar mahasiswa berupa daftar pertanyaan dimana mahasiswa sebagai responden tinggal membubuhkan tanda check list pada kolom yang sesuai dan disebarkan kepada mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur yang sedang mengontrak mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1. Penggunaan teknik pengumpulan data dengan angket digunakan untuk mengukur cara belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dari data-data tertulis dan berguna untuk mendapatkan data tertulis tentang mahasiswa yang sedang diteliti. Dalam penelitian dokumentasi merupakan hasil belajar dari nilai akhir mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 yang berupa nilai tugas 1, nilai tugas 2, UTS dan UAS.

F. Instrumen Penelitian

Dalam pencapaian keberhasilan atau mendekati kebenaran data maka diperlukan alat ukur penelitian yang dinamakan dengan istrumen penelitian. Sugiyono (2013:148) mengatakan instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. instrumen penelitian ini adalah kuesioner (angket).


(21)

48

Kuesioner (Angket)

Penelitian ini dalam pengujian instrumennya menggunakan sklala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, (Sugiyono 2013:134). Skala likert dipilih dengan mempertimbangkan bahwa skala pengukuran ini memiliki reabilitas tinggi dalam mengukur cara belajar terhadap hasil belajar mahasiswa. Dengan skala likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan dan dibuat dalam bentuk check list.

Setiap item pertanyaan mempunyai nilai yang berpedoman pada skala

likert dan data yang terkumpul diberikan skor sehingga dapat diukur, skor

yang diberikan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skor Angket

(Sumber : Buku Metode Penelitian Pendidikan)

No Kategori Skor

1 Selalu (S) 4

2 Sering (SR) 3

3 Kadang-Kadang (KK) 2

4 Tidak Pernah (TP) 1

Adapun kisi-kisi Kuesioner (angket) yang dijadikan sebagai pedoman dalam membuat pertanyaan-pertanyaan pada angket dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(22)

49

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner (Angket) Sumber : (Dokumentasi Pribadi)

Variabel Aspek Yang

Diungkap Indikator

Butiran

Soal Keterangan

Cara belajar (variabel X)

1) Cara mengikuti kuliah

 Persiapan sarana  Persiapan jasmani  Persiapan tekad  Persiapan pikiran

1 2, 3 4, 5 6, 7

Angket

2) Cara belajar di ruang studio

 Melakukan aktivitas belajar di ruang studio

8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

Angket

3) Cara mengelola waktu

 Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang juga

 Mengatur penggunaan waktu studi  Melakukan pengelompokan dan penjatahan waktu untuk belajar 15, 16 17, 18

19, 20, 21

Angket

4) Cara

mengerjakan tugas

 Mengerjakan tugas kuliah yang diberikan dosen

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 Angket 5) Cara menghadapi asistensi dengan dosen

 Interaksi yang

dilakukan mahasiswa dengan dosen

29, 30, 31,

32, 33, 34 Angket

6) Cara mencari sumber literatur

 Mengunjungi perpustakaan

 Mengakses informasi

35, 36

37, 38


(23)

50

Variabel Aspek Yang

Diungkap Indikator

Butiran

Soal Keterangan

tambahan melalui internet

7) Cara melakukan studi banding

 Mengunjungi bangunan-bangunan arsitektur

39, 40 Angket

Hasil belajar (variabel Y)

Nilai akhir yang diperoleh mahasiswa

Nilai tugas 1 dan 2, UTS

dan UAS - Dokumentasi

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kasahihan suatu instrument, (Arikunto, 2010:211). Instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Untuk mengukur validitas dari instrument penelitian ini yang menggunakan angket/kuesioner yang digunakan pada variabel cara belajar menggunakan rumus korelasi yang di kemukakan oleh Pearson, yakni rumus korelasi product moment. Adapun rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu :

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi product moment

N : jumlah responden

X : jumlah skor suatu butir/item Y : jumlah skor total

(Arikunto, 2010: 317)

r

xy

=

� − ( ) ( )


(24)

51

Kemudian hasil dari rxy hitung dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf

kepercayaan 95% dengan taraf signifikan 5%. jika didapat harga rxy hitung > r tabel, maka butir instrument dapat dikatakan valid. akan tetapi jika didapatkan

rxy hitung < r tabel maka butir instrument dapat dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketetapan instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat ukur pengumpulan data. Suatu instrument dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika instrument tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Untuk menguji reabilitas pada penelitian ini, dilakukan menggunakan teknik belah dua (slit half) dengan membagi butiran menjadi dua belahan yaitu ganjil dan genap yang kemudian dikorelasikan, untuk memperoleh reabilitas, hasil korelasi tersebut diperhitungkan dengan menggunakan rumus

Spearman-Brown, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r

i : reabilitas instrumen

r

b : korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua (Sugiyono, 2013:190) Bila ternyata r hitung > r tabel maka didapatkan kesimpulan bahwa koefisien

korelasi reliabel, dan jika ternyata r hitung < r tabel maka koefisien korelasi tidak

reliabel dan signifikan.

r

i

=

2. b


(25)

52

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2013:207).

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sebelum melakukan analisis data dilakukan, terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengelolahan data, yaitu:

1) Menghitung dan memeriksa kelengkapan lembar jawaban angket yang telah diisi oleh responden.

2) Memberikan skor pada setiap butir pertanyaan berdasarkan skala likert

3) Menghitung jumlah skor responden

4) Mengubah skor mentah menjadi skor baku (T-score) 5) Mengolah data dengan uji statistik

6) Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data 7) Menganalisis data yang telah diperoleh

8) Menarik kesimpulan

1. Mengubah Data Mentah Menjadi Data Baku

Hasil penelitian tidak diolah langsung menggunakan perhitungan statistik karena mempunyai satuan yang berbeda, tetapi perlu disamakan terlebih dahulu variabel-variabel yang diteliti. Untuk menyamakan satuan tersebut digunakan rumus Z-score dan T-score yaitu digunakan sebagai


(26)

53

mengkonversikan skor mentah menjadi skor baku. Adapun langkah-langkah pengolahan data dan data mentah menjadi data matang dijelaskan sebagai berikut:

1). Menghitung skor rat-rata, dengan rumus:

=

,

=

Keterangan: = skor rata-rata

∑Xi = jumlah skor item variabel X ∑Yi = jumlah skor item variabel Y

2). Menghitung harga simpangan baku, dengan rumus:

S

=

( − )2

−1

3). Mengkonvesikan skor mentah Z dan skor T dengan rumus:

Z

=

�−

,

T = 10 Z + 50 Keterangan :

S : simpangan baku n : jumlah responden x : skor mentah

: skor rata-rata Z : Z-score T : T-score

Sujana, (2011: 116)

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan setelah data yang didapatkan secara keseluruhan dan telah terkumpul melalui isntrumen penelitian. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data. Maka dari itu, sampel yang diperoleh harus diuji coba normalitasnya. Jika data


(27)

54

berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. sedangkan jika data berdistribusi tidak normal, maka statistik yang digunakan adalah non-parametrik. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Menurut Sugiyono, (2012:241) langkah-langkah dalam pengujian normalitas data dengan Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya b. Menentukan jumlah interval

c. Menentukan panjang kelas interval

d. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi e. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

f. Memasukan harga fo ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga

(f

o

- f

h

)

2. Harga

(fo−fh)2

fh merupakan harga

Chi-Kuadrat hitung.

g. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung dengan Chi-Kuadrat tabel.

Rumus Chi-Kuadrat untuk menghitung uji normalitas, yaitu:

X

2

=

( − )2

Keterangan:

X2 : nilai chi-kuadrat

f

o: frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

f

e: frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)


(28)

55

3. Uji Kecendrungan

Perhitungan uji kecendrungan digunakan untuk mengetahui bagaimana kecendrungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Uji kecendrungan dimaksudkan untuk menghitung kecendrungan umum dari tiap variabel sehingga dapat diperoleh gambaran umum dari cara belajar mahasiswa (variabel X) dan hasil belajar mahasiswa (variabel Y).

Langkah-langkah yang digunakan untuk perhitungan uji kecendrungan sebagai berikut:

a. Perhitungan rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel

b. Menentukan skala data sebagai berikut :

Tabel 3.4 : Skala Uji Kecendrungan Sumber : (Buku Evaluasi Pengajaran)

Skala Data Kriteria

> X + 1.5 SD Sangat Baik

X+ 0.5 SD < X < X + 1.5 SD Baik X - 0.5 SD < X < X + 0.5 SD Cukup Baik

X - 0.5 SD < X < X - 0.5 SD Kurang Baik

< X - 1.5 SD Sangat Rendah

c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecendrungan variabel.


(29)

56

= 1 – 6

2

( 2− 1)

4. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel X (cara belajar) terhadap variabel Y (hasil belajar). Dari hasil uji normalitas, pengolahan koefisien korelasi untuk data yang tidak berdistribusi normal menggunakan statistik non-parametrik. Pada penelitian ini perhitungan yang dipakai dalam menghitung koefisien korelasi adalah dengan teknik Rank Spearman (r). Rumus untuk Rank Spearman adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r2 : koefisien korelasi Rank Spearman

2

: Jumlah beda rangking antara variabel X dan variabel Y yang dikuadratkan

n : Jumlah responden

(Sudjana, 1992:455)

Menurut Sugiyono (2013:257) sebagai pedoman kriteria penafsiran koefisien korelasi harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.5 : Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai R Sumber : (Buku Metode Penelitian Pendidikan)

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,80 – 1,000 0,600 – 0,799

0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Sangat kuat Kuat Sedang/cukup

Rendah Sangat rendah


(30)

57

5. Menghitung Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh cara belajar (variabel X) terhadap hasil belajar mahasiswa sebagai (variabel Y). koefisien determinasi adalah mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah ditemukan dan selanjutnya dikalikan 100%. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

KD : Koefisien determinasi

: Nilai koefisien korelasi rata-rata

(Saputra, 2007:40)

6. Uji Regresi

Pengujian regresi tidak hanya mengukur derajat keeratan hubungan antar variabel tetapi juga mengukur besarnya serta arah dari hubungan antar variabel tersebut. Uji regresi dalam penelitian ini menggunakan rumus regresi linear sederhana dengan persamaan umum, sebagai berikut:

= +

Keterangan:

: harga variabel Y yang diramalkan a : perpotongan garis regresi bila X = 0

b : koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X

X : harga variabel X

(Susanti 2010:180) KD = x 100%


(31)

58

Koefisien arah regresi linear dinyatakan dengan huruf b yang juga menyatakan perubahan rat-rata variabel Y untuk seetiap X sebesar satu bagian, maksudnya ialah bila hara b positif maka variabel Y akan mengalami kenaikan/pertambahan dan sebaliknya. Untuk mencari harga a dan b berdasarkan metode kuadrat terkecil dari pasangan data X dan Y, digunakan rumus, sebagai berikut:

=

2 − 2 − ( )2

= −2

− ( )2

7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. terlebih dahulu asumsikan Ho atau hipotesis nol dan Ha atau hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus t-student statistik sebagai berikut:

t =

r n - 2 1−r2


(32)

59

Keterangan :

t : uji hipotesis r : koefisien korelasi

n : jumlah responden yang diuji

(Sugiyono, 2013: 257)

Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf

signifikan 95% pada derajat kebebasan (dk)= n-1. dengan ketentuan Ha diterima apabila harga t hitung > t tabel dan Ho ditolak apabila harga t hitung < t tabel.


(33)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian “Pengaruh Cara Belajar Mahasiswa Terhadap

Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Progam Studi Pendidikan Teknik Arsitektur” dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Cara belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur tergolong pada kategori kurang baik persentase 32,08%. Artinya cara belajar mahasiswa yang dilihat dari aspek mengikuti kuliah, belajar di ruang studio, mengelola waktu belajar, mengerjakan tugas, menghadapi asistensi dengan dosen, mencari literatur tambahan, dan melakukan studi banding belum maksimal.

2. Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur tergolong pada kategori baik dengan persentase 43,40%. Artinya mahasiswa melaksanakan dengan baik apa yang menjadi tanggung jawab mahasiswa dalam mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 seperti melengkapi tugas dan mengikuti ujian yang diberikan dosen. Selain itu mahasiswa dengan baik dapat membuat programming, menerapkan antropometri pada desain ruang, merancang denah, potongan, tampak, tapak, menggambar perspektif eksterior dan interior pada bangunan rumah tinggal 2 lantai serta kehadiran mahasiswa dalam mengikuti kuliah lebih dari 80%.

3. Besarnya pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Progam Studi Pendidikan Teknik Arsitektur menunjukkan pada kategori sedang (23%). Dengan kata lain, terdapat pengaruh cara belajar mahasiswa yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.


(34)

84

B. Saran

Saran-saran yang dikemukakan mengenai apa yang telah diperoleh dari hasil analisis data sebagai suatu pertimbangan dan mudah-mudahan dapat meningkatkan cara belajar terhadap hasil belajar mahasiswa. berikut saran yang peneliti uraikan:

1. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa diharapkan lebih meningkatkan cara belajar dengan mengikuti petunjuk-petunjuk cara belajar. Dengan melaksanakan petunjuk-petunjuk cara belajar dengan baik maka proses belajar mahasiswa akan lebih teratur, terarah dan hasil belajar yang mahasiswa peroleh menjadi lebih baik. Selain itu diharapkan mahasiswa lebih disiplin dalam belajar dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi.

2. Bagi Dosen

Bagi dosen diharapkan membimbing dan mengarahkan serta menerapkan kepada mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur cara belajar yang baik sehingga dapat membantu mahasiswa dalam memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Selain itu dosen juga memberikan motivasi belajar kepada mahasiswa dalam mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1. 3. Bagi Penulis Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai permasalahan serupa mengenai cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar, sebaiknya gunakan instrumen yang berbeda dari yang sebelumnya seperti menggunakan observasi untuk mengetahui cara belajar mahasiswa bertujuan untuk lebih memperkuat hasil penelitian yang diperoleh. Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar selain cara belajar seperti minat, bakat, fasilitas belajar, keadaan ekonomi, bimbingan orang tua dan keadaan lingkungan.


(35)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Daryanto, (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta: AV Publishes

Djamarah, Syaiful, Bahri. (2008). Psikologi Belajar . Jakarta: PT Rineka Cipta

Djamarah dan Zain. (2009). Hakikat Belajar . Jakarta: PT Rineka Cipta

Gie, The Liang. (1995). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti Yogyakarta

Gie, The Liang. (2007). Cara Belajar yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Hamalik, Oemar. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : PT Sinar Baru Al Gensindo

Hamalik, Oemar. (2005). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito

Salam, Burhanuddin. (2004). Cara Belajar Yang Sukses Di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Saputra, S. A. (2007a). Statistika. Bandung: Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

Saputra, S. A. (2007b). Evaluasi Pengajaran. Bandung: Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.


(36)

86

Sudjana. (1995). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suryabrata, Sumadi. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Susanti, Meilia, Nur, Indah. (2010). Statistik Deskriptif dan Induktif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tutkey Z, Salmon. (2010). Rancangan Kegiatan Pembelajaran Mata kuliah Studio PerancanganArsitektur 1. Bandung. UPI.

Tim UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung: UPI.

Arini Yuliandari. 2012. HUMANOSPHERE: RUANG 'HIDUP' MAHASISWA

ARSITEKTUR [Online]

(http://architecture.uii.ac.id/component/k2/item/199-humanosphere.html, diakses tanggal 13 maret 2013)

Fahriah Humayati, dkk. 2012. Studi Tentang Pemanfaatan Media Internet Pada

Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Malang.

[Online].(http://journal.um.ac.id/index.php/tibbs/article/viewFile/2917/395. pdf, diakses tanggal 13 juli 2013)

Ikefitra Widya. (2007). Pengaruh Proses Asistensi Terhadap Hasil Belajar Pada

Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 Mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI. Skripsi pada FPTK UPI. Bandung: tidak

diterbitkan.

Novianto Iik. (2012). Perilaku Penggunaan Internet Dikalangan Mahasiswa

Perguruan Tinggi Negeri UNAIR Dengan Perguruan Tinggi Swasta

FISIPUPN. [Online].

(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20IIK%20Novianto.pdf, diakses tanggal 4 juni 2013)


(1)

58

Koefisien arah regresi linear dinyatakan dengan huruf b yang juga menyatakan perubahan rat-rata variabel Y untuk seetiap X sebesar satu bagian, maksudnya ialah bila hara b positif maka variabel Y akan mengalami kenaikan/pertambahan dan sebaliknya. Untuk mencari harga a dan b berdasarkan metode kuadrat terkecil dari pasangan data X dan Y, digunakan rumus, sebagai berikut:

=

2 − 2 − ( )2

= −2

− ( )2 7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. terlebih dahulu asumsikan Ho atau hipotesis nol dan Ha atau hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus t-student statistik sebagai berikut:

t =

r n - 2 1−r2


(2)

59

Keterangan : t : uji hipotesis r : koefisien korelasi

n : jumlah responden yang diuji

(Sugiyono, 2013: 257) Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf

signifikan 95% pada derajat kebebasan (dk)= n-1. dengan ketentuan Ha diterima apabila harga t hitung > t tabel dan Ho ditolak apabila harga t hitung < t tabel.


(3)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian “Pengaruh Cara Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Progam Studi Pendidikan Teknik Arsitektur” dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Cara belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur tergolong pada kategori kurang baik persentase 32,08%. Artinya cara belajar mahasiswa yang dilihat dari aspek mengikuti kuliah, belajar di ruang studio, mengelola waktu belajar, mengerjakan tugas, menghadapi asistensi dengan dosen, mencari literatur tambahan, dan melakukan studi banding belum maksimal.

2. Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur tergolong pada kategori baik dengan persentase 43,40%. Artinya mahasiswa melaksanakan dengan baik apa yang menjadi tanggung jawab mahasiswa dalam mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 seperti melengkapi tugas dan mengikuti ujian yang diberikan dosen. Selain itu mahasiswa dengan baik dapat membuat programming, menerapkan antropometri pada desain ruang, merancang denah, potongan, tampak, tapak, menggambar perspektif eksterior dan interior pada bangunan rumah tinggal 2 lantai serta kehadiran mahasiswa dalam mengikuti kuliah lebih dari 80%.

3. Besarnya pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Progam Studi Pendidikan Teknik Arsitektur menunjukkan pada kategori sedang (23%). Dengan kata lain, terdapat pengaruh cara belajar mahasiswa yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.


(4)

84

B. Saran

Saran-saran yang dikemukakan mengenai apa yang telah diperoleh dari hasil analisis data sebagai suatu pertimbangan dan mudah-mudahan dapat meningkatkan cara belajar terhadap hasil belajar mahasiswa. berikut saran yang peneliti uraikan:

1. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa diharapkan lebih meningkatkan cara belajar dengan mengikuti petunjuk-petunjuk cara belajar. Dengan melaksanakan petunjuk-petunjuk cara belajar dengan baik maka proses belajar mahasiswa akan lebih teratur, terarah dan hasil belajar yang mahasiswa peroleh menjadi lebih baik. Selain itu diharapkan mahasiswa lebih disiplin dalam belajar dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi.

2. Bagi Dosen

Bagi dosen diharapkan membimbing dan mengarahkan serta menerapkan kepada mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur cara belajar yang baik sehingga dapat membantu mahasiswa dalam memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Selain itu dosen juga memberikan motivasi belajar kepada mahasiswa dalam mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1. 3. Bagi Penulis Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai permasalahan serupa mengenai cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar, sebaiknya gunakan instrumen yang berbeda dari yang sebelumnya seperti menggunakan observasi untuk mengetahui cara belajar mahasiswa bertujuan untuk lebih memperkuat hasil penelitian yang diperoleh. Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar selain cara belajar seperti minat, bakat, fasilitas belajar, keadaan ekonomi, bimbingan orang tua dan keadaan lingkungan.


(5)

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Daryanto, (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta: AV Publishes

Djamarah, Syaiful, Bahri. (2008). Psikologi Belajar . Jakarta: PT Rineka Cipta Djamarah dan Zain. (2009). Hakikat Belajar . Jakarta: PT Rineka Cipta

Gie, The Liang. (1995). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti Yogyakarta

Gie, The Liang. (2007). Cara Belajar yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Hamalik, Oemar. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : PT Sinar Baru Al Gensindo

Hamalik, Oemar. (2005). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito

Salam, Burhanuddin. (2004). Cara Belajar Yang Sukses Di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Saputra, S. A. (2007a). Statistika. Bandung: Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

Saputra, S. A. (2007b). Evaluasi Pengajaran. Bandung: Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.


(6)

86

Sudjana. (1995). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suryabrata, Sumadi. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Susanti, Meilia, Nur, Indah. (2010). Statistik Deskriptif dan Induktif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Tutkey Z, Salmon. (2010). Rancangan Kegiatan Pembelajaran Mata kuliah Studio PerancanganArsitektur 1. Bandung. UPI.

Tim UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung: UPI.

Arini Yuliandari. 2012. HUMANOSPHERE: RUANG 'HIDUP' MAHASISWA

ARSITEKTUR [Online]

(http://architecture.uii.ac.id/component/k2/item/199-humanosphere.html, diakses tanggal 13 maret 2013)

Fahriah Humayati, dkk. 2012. Studi Tentang Pemanfaatan Media Internet Pada

Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Malang.

[Online].(http://journal.um.ac.id/index.php/tibbs/article/viewFile/2917/395. pdf, diakses tanggal 13 juli 2013)

Ikefitra Widya. (2007). Pengaruh Proses Asistensi Terhadap Hasil Belajar Pada

Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 Mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI. Skripsi pada FPTK UPI. Bandung: tidak

diterbitkan.

Novianto Iik. (2012). Perilaku Penggunaan Internet Dikalangan Mahasiswa

Perguruan Tinggi Negeri UNAIR Dengan Perguruan Tinggi Swasta

FISIPUPN. [Online].

(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20IIK%20Novianto.pdf, diakses tanggal 4 juni 2013)


Dokumen yang terkait

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH EKONOMI Pengaruh Kreativitas Belajar Dan Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Ekonomi Makro Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntans

0 4 18

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENGUKURAN DASAR SURVEY PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

2 16 84

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA Pengaruh Disiplin Belajar Mahasiswa Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Program Studi Pendidikan Aku

0 1 17

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Dasar Akuntansi Keuangan 1 Program Studi Pen

0 3 14

PENGARUH GAYA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH TEKNOLOGI Pengaruh Gaya Mengajar Dosen Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan A

0 1 17

PENGARUH GAYA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH TEKNOLOGI Pengaruh Gaya Mengajar Dosen Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan A

0 3 11

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kedisiplinan Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Komputer Akuntansi I Program Studi Pendidikan Akuntansi

0 1 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Dan Keaktifan Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan

0 0 15

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS CENDERAWASIH

0 0 15

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 TAR 305

0 4 19