TUGAS AKHIR - Perencanaan Persediaan Bahan Baku Ready Mix Concrete Berdasarkan Metode MRP Pada PT. Pioneer Beton Indonesia - ITS Repository

TUGAS AKHIR
(TS- 1780)
PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
READY MIX CONCRETE BERDASARKAN
METODEMRP
PADA PT. PIONEER BETON INDONESIA
PERPU S TAKAAN

I T S
/}Oi>J

-I

Disusun Oleh :

TOGAR W.S. PANJAITAN
3194 100012

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA
2000

TUGAS AKHIR
(TS- 1780)
PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
READY MIX CONCRETE BERDASARKAN
METODEMRP
PADA PT. PIONEER BETON INDONESIA

Mengetahui I Menyetujui
Dosen Pembimbing.

'

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2000


{!4/Jqnktt,

c;p'[;'[f/1 c/11: rilrt1/lgq!l 01' 711.'1 pc/1(/r pq!lyqf;
/J'l/rtlf/1 kwf/f:in [ngkqq (/k~!ltnfy,qs.'

tf/K:'/11 Sfi:'/Sf/M tt:M!Ig c/i h:tti/:q,
tt:tnpqtc/itnf/!11/ i:ett.·.rqhqn /Jetql>flh tnehj#if.etehtf1tnf/!l,
.hxeln'(jSQ/J tn~·!Jj#i
qf!tnqisejqht~,
,)1.-/Ji/ljj[/ .s·egtj{q j>e:"/>Wtf/11 c/(/11 11:/IC:'f!lqktt KI/St::!7hkqil h1>#:'/··Mtt,
kqrct;q f;t·rs:tlnfl··M 11 sdr;f11 qc/q J>enghQf:'f/'tfli.Y'f!/11 inc/r;h,
c/r/!1 qkr:;t; c/7t1/!lg i''/J(fl: j>rt Padat':I J>icmt!a.ltl P,T f'rOitr!fT J;c-ttm fttdorldta

I ~

Lmulasa11 Teori
F(t) = aA(t)+(l-a)F(t-1)
F'(t) = aF(t)+(l-o:)F'(t-1)
y


=tcx/13

f(t+t) • (2+y)F(t)-(1 +y).F'(t)

F(t)

= nilai peramalan pad a peri ode t dengan pemulusan

F'(t)

= nilai pernulusan trend pada periode t

f(t+t) '" perarnalan pada periode t

2.1.3.

periode = 1,2,3, ...

t


= waklu atau

A(l)

=data aktua l pad a periode t

't

..

a

• parameter pemulusan untuk data

P

• parameter pernulusan tren untuk data

jumlah peri ode yang akan diramal


Mean Square Error (MSE)
Pt>rarnalan yang kita Jakukan tentu saja tidak terlepas dari

kesalahan t>stimasi. lni perlu diperhatikan dan diperhitungkan dalam
rneg..·r.,·ucmtnnu /Vrs.JJuum Htllwn Haku Ul!ru/y..Vh ~ Omcrete
lkr.lll:;nr4m• Mct(W/( MRJ> Pndn P. T PtoJh!t..T Retou/udottesrn

18

Lmulnsa11Teori

2.3.

PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Persediaan adalah sumber daya menganggur (id le resources) yang

menunggu proses lcbih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut
adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan
pemasaran pada sis tem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan

pada sis tem rumah langga.
Pengaluran bahan (material) diantaranya meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan sistem persediaan, sistem pengendalian kualitas dan
sislem informasi keperlua n bahan tersebut, di mana tujuan akhirnya
ada lah supayt:rt:m:nmum H'TN'4it'ntUI nnTum Rnku Rt.•adll MIX Coua~
Ikrlln!Onrknn Nfeuwlt Ml /1miJ1 P. 'J PtOih-':.,. Hdt)u lru~n$
tr!

19

in

L1mdns111r Teori
d. Vletode pengendalian persediaan mana yang paling
tepa!, d II.
2. Masalah Kualitatif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan sistem
pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran
pengelolaan sistem persediaan seperti :
a. )en is barang c1pa yang dimiliki.
b. Oimana barang itu bt>rada.

c. Berapa jurnlah barang yang sed ang dipesan, diL
Kinerj,, oplirn,ll Suill1J sistem persediaan akan ditunjang ol(:'h
sislem

pengorc~sia

persdic~a

hubngc~

n

yang baik. Pada sis tem ma nufaktur, ada

langsung antara tingkat persediaan, jadwal prod uksi dan
pcrmintddn 1-.onsumen.
Masalah utama perscdiaan ballan baku adalah menentukan
berapa jumlah pemsc~na

{lot sizing) yang ekonomis yang akan


menja\\ ab r('rsoalan bE>rapa junilah bahan baku dan kapan bahan baku ltu
dipesan S(:'hlllgga dapalmeminimasi ordering cost dan holding cost.
~

ard

umum dapat dikatakan ballwa biaya sistem persediaan

,ldillilh sPmu,, J)(:>llg(:'luaran dan kerugian yang timbul sebagai akibal
ilm.•$io

24

Lnudnsnu I'eori
--------------------------------------inventory record terdiri dari data-data setiap jenis barang
persdio~an,

d1mana setiap jenis barang persediaan tersebut nantinya akan


dibutuhkan untul.. menentukan jumlah kebutuhan bersih.
LnvE>ntorv record ini juga berisikan tentang faktor perencanaan
yang d1gunakan untuk menetapkan jumlah waktu untuk merencanakan
pemesilnan. ;\dapun faktor-faktor tersebut antara lain adalah lead time,
safely sloe!-., dan lain-lain.

3. Daflnr MnleriaVStruktur Produk (Bill of Material)
Struktur produk ada lah merupakan suatu daftar komponenkomponcn rakitn ata u membuat salu unit periode juga menunjukkan
berapa banyak scliap komponen dari bagian produk akan diperlukan
serta merinci semua n.1ma komponen, nomor identifikasi, dan s um ber
bahiln.
lnformasi y.mg dilengkapi untuk setiap komponen ini meliputi
S£>bagai beril-.ut :
a. Jerus komponE>n
b. jumlah yang dibutuhkan.
(. Tmgkal penyusunannya
Struktur prod uk ini dapat digambarkan sebagai sebuah pohon
dengan cclbia

26


Laudasau Teori
2.4.2.

langkah dan Proses Material Requirement Planning
Agar dapat memahami proses MRP dengan lebih jelas, maka di

bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah dasar mengenai sistem MRP.
Adapun langkah dasar tersebut secara sistematis dapat dilihat pada

Gam bar 2.3.

Masukkan MRP
- )IP
• Struktur Produk
- Status Perusa.haan

NETTING
PerhitLwgan
Kebutuhan bersih

Exploiding
Ulang untuk level
benkutnya

Ttdak

Pelal-sanan

MRP

Ya
- - ( ada perubahan

LOTTING
Penentuan besar
pemesanan

OFFSETI:-lG
Penentuan waktu
pemesanan barang

Ga m bar 2.4 Skema MRP

l'l/GASAKIIIH .

Per(nctwnnu P~d
tmru
Hnltnu IJaJ.:u Rrt(Jily Mrx Concrete
Ht'rtbNrrkmr M.:todt' MJ{P J>rultJ I' 'I l,um~
H(1ou lwlour!t'ta

21

Lmuinsan Teori
Dari skema tersebut di alas tampak bahwa ada empat langkah
dasar dalam penyusunan MRP yaitu (Schroeder, Roger G., 1982):
1. Netting adala h proses perhitungan kebutuhan setiap periode
da lam horison perenca naan.

2. Lotting adalah proses penentuan ukuran kuantitas pesanan,
yang dimaksud untuk memenuhi beberapa periode kebutuhan
bersih.
3. Offseting adalah suatu proses penentuan saat
dilakukan, sehi ngga
Offseting bertujuan

kebutuh an

bersih

I

periode akan

dapal dipcnu hi.

untuk menentukan kapa n kuantitas

pesanan hilrus dilakukan .

.t. Exploding adalah proses perhitungan dari ketiga langkah di
atas yang dilakukan untuk komponen / item yang berada pada
level dibawdhnyil.

2.4.3.

Unsnr-unsur I'erhi tung•tn Sistcm MRP.
Agar diproses material requirement pla nn ing lebih jelas, maka

dibawah ini dijelaskan pengertidn dasar dari sistem MRP, antara lain
mchputi (Elsayed, Elsayed A., et at., 1994}:

I'JG\~

t\KHIR:
Pt•rt'Uliltllll711

Pttrsedinm• Bahan IJaku Rt:ndy Mix Co1tcrett

lkr•fn,'1Tktm Metodr: MRP Pada P 'I l"iona:r /fdOtl

lndm•

e~·io

28

Lmtdasmr Teori

I. Gross Requirement (Permintaan Bahan Baku).

Yaitu jumlc1h permintaan bahan baku untuk m eme nuhi
kebutuhan pc1da suatu tingkat diatasnya kebutuhan koto r
untuk item tE.>rakrur ditunjukkan oleh jadwal induk produksi,
sedc~

n gkc1n

rcnca na

kebutuhan kotor untuk item lainnya diperoleh dari
JX>ranan

tingkat diatasnya

yakni

pad a jad wal

kt>butuhan kotor (Gross Requirement Schedule).
2. Net Requirement (Kebutuhan Bersih).
Yai lu kcb utuhan

bc~han

baku harus dipenuhi sesuai dengan

yang dibutuhkan. Kebutuhan ini diperoleh dcngan cara
kc butuhan dikurangi dengan kebutuhan yang akan ditE.> rima
dan kebutuhan yang tersedia (on hand). Logika untuk
mE.> nghitung kebutuhan bersih dapat dilihat seperti dibawah
ini, adalah sebagai berikut:

Kebutulm11 kotor - kebutuluw yang tersedia (on hand)

= Total

kelllltulmn bersill
Jikcl digunaJ...an rumus di atas, mungkin akan diperoleh nilai
n cg

c~tif

pada total kebutuhan bersih nilai negatif pada total

ke butuhan bcrsih. N ilai negatif ini diperoleh karena jumlah
dc1ri bc1han baku mcl c bihi kcbutuhan kotor. Apabila jumlah
/UGt\.'1\Ir:ongan jadwal induk produksi.

menentukan salah sa tu

Adapun

untuk

yang terbaik adalah cara menggunakan

perbandingan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Biaya-biava yang digunakan adalah biaya pemesanan, biaya
pembelian, dan biaya penyimpanan (Anwa.r Nasubon. ITS).

Biaya

pembelian

adalah

biaya yang dikeluarkan

sebesar

kebutuhan bahan baku dari perusahaan tersebut setiap tahunnya. Biaya
pembclian ada dua jenis:
l. FOB (Freight On Board)

FOB yaitu pcmbelian bahan baku dimana biaya transportasi
ditanggung pcmbeli.
2. CIF (Cost Insurance Freight)
CIF yaitu pembelian bahan baku dimana pembeli sudah
terima jad1 bahan baku yang dibeli sampai tempat pembeli.
!1. Binyn Pem i'SIIIItlll

Biaya pcmcsanan adalah biaya proses pemesanan bahan baku
setiap pengadaan bahan baku tersebut, yang termasuk biaya pemesanan
an tara lain :

J. Biaya mcmpcrsiapka n pcmesanan bahan baku.

TUGA ' AKIIII< .
l 'l!rt:uamtwu Pc-rN:rlinrm Ht•lum Rnku Rem·llf Mi:r Coucreu
H,ortiJI~knu

Mt:tt•dt! MRP Pada /).I Pwu~'T

Ret(Ut ludotEeSia

31

Lnmlnsa111'eori
2. Biayc~

mengirim atau menugaskan untuk pemesanan bahan

baku.
3. Biaya yang terjadi pada saat penerimaan bahan baku yang di
pesan, dll.

c. Biaya Penyimp11111111
Biaya penyimpanan adalah biaya yang terjadi karena

adnyc~

penyimpanan bah.1n baku diperusahaan untuk jumlah tertentu sesudi
dengan jumlah yang dibeli atau yang dipesan pada suatu periode. Biaya
pcnyimpanan antar·,, lain:
1.
13i