KONTRIBUSI HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI BATA MERAH DI KABUPATEN CILACAP SKRIPSI

  KONTRIBUSI HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI BATA MERAH DI KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi oleh: ARI DWIDADI (051324001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

  i KONTRIBUSI HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI BATA MERAH DI KABUPATEN CILACAP SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi oleh:

  ARI DWIDADI (051324001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

  ii iii

  

iv

PERSEMBAHAN

  

 

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia

memberikan kekekalan dalam hati mereka.

  Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan

yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."

(Pengkotbah 3: 11)

Hasil karya berupa skripsi ini kupersembahkan pada.

  Bapak Thomas Saino Cipto Suwarno dan Ibu Yustina Sujinah yang tercinta Kakakku Anastasia Atin Purwaningsih yang terkasih Istriku tercinta Nian Putriana yang terkasih Jagoan kecilku Mauro Efrata yang tersayang

  Almamaterku Teman-teman seperjuangan angkatan 2005 Motto “ Segeralah beranjak dari masa lalu menuju masa depan dengan semangat dan harapan baru, patahkan semua keraguan “

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Juli 2012 Penulis Ari Dwidadi

vi

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Ari Dwidadi

  Nomor Mahasiswa : 051324001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “KONTRIBUSI

HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN

TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI BATA MERAH DI

KABUPATEN CILACAP” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan

demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 18 Juli 2012 Yang menyatakan Ari Dwidadi

vii

  

ABSTRAK

KONTRIBUSI HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN

PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI BATA

MERAH DI KABUPATEN CILACAP

  

Ari Dwidadi

Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi: harga bahan baku

bata merah, upah tenaga kerja, penggunaan teknologi terhadap hasil produksi bata

merah di Kabupaten Cilacap.

  Penelitian dilaksanakan di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala,

Kabupaten Cilacap pada bulan maret 2012. Data dikumpulkan dengan

menggunakan metode observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Populasi penelitian

adalah 110 pengrajin bata merah. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83

pengrajin bata merah yang diambil dengan menggunakan rumus Krijicie dan

Morgan. Kemudian dilakukan uji asumsi klasik, uji hipotesis, uji F, regresi linear

berganda, dan uji t dengan menggunakan sofware SPSS versi 17.00.

  Hasil pengujian menunjukan bahwa: (1) harga bahan baku

berkontribusi signifikan terhadap hasil produksi bata merah; (2) upah tenaga

kerja berkontribusi signifikan terhadap hasil produksi bata merah; (3)

penggunaan teknologi berkontribusi signifikan terhadap hasil produksi bata

  2

merah. Besarnya R sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah

dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

teknologi sedangkan 18,7 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukan dalam model penelitian.

viii

  

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF RAW MATERIAL PRICES, WAGES AND

THE APPLICATION OF TECHNOLOGY IN PRODUCING RED BRICK

  

Ari Dwidadi

Sanata Dharma University

2012

This study aims to determine the contribution: red brick raw material

prices, labor wages, the application of technology for producing of red brick in

Cilacap.

  The study was conducted in Penggalang village, Adipala Sub-district,

Cilacap District in March 2012. Data collected by using the method of

observation, questionnaires, and documentation. The population of this study were

110 craftsmen of red brick. The number of samples were 83 craftsmen of red brick

which were taken by Krijicie’s and Morgan’s formula. Then they were tested by

the classic assumption test, hypothesis test, F test, multiple linear regression, and

the t test using SPSS software version 17.00.

  The results show that: (1) raw material prices contributed significantly to

the production of red brick, (2) labor wages contributes significantly to the

production of red brick, (3) the application of technology contributes significantly

  2

to the production of red brick. The amount of R 0.805 means 80.5% of the red

brick production is explained by the price of raw materials, labor, and the

application of technology, while 18.7% is explained by other variables which are

not included in the research model.

ix

KATA PENGANTAR

  Puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis

dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari dukungan dan

dorongan dari berbagai pihak, yang telah memberikan semangat, saran, kritik,

ide, dan penghiburan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama

kepada:

1. Bapak Rohadi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

x

  5. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan, nasehat, dan selalu berdoa untuk penulis.

  7. Mbak Atin Purwaningsih yang selalu memberikan dukungan untuk penulisan skripsi ini.

  8. Mas Ardi yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk penulisan skripsi ini.

  9. Istriku Nian Putriana yang senantiasa menemani serta memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

  10. Jagoan kecilku Mauro Efrata yang selalu menghibur serta memberi semangat dalam penulisan skripsi ini.

  11. Sepupuku tercinta Kasianto yang selalu memberikan semangat serta memberi dukungan.

  12. Teman-teman seperjuangan Darwis Alfonsus, Hendrikus Prastoko Hadi, Rinto Cahyadi, Jojo, Ibu Nia, Ibu Lelly, Ibu Lia, Bapak Anton dan teman-teman angkatan 2005 yang selalu memberikan dukungan kepada penulis untuk segera menyelesaikan kuliah ini.

  13. Teman-teman Grinjink Comunity Bang Fides, Kak Felix, Kak Clouse, Rinto, Entok, Mas Yudha, Yanu, Doni, Pak Sutris, Pak Guru Petrus, Andi Setiawan, Wawan Satriadi, Heri Istanto, Fajar Jipox, Endar Mahardika, dan teman-teman

xi grinjink lainnya yang telah memberi dukungan serta menjadi sahabat yang baik.

  14. Teman-teman di Ngapak Riki Peluppesy, Roeland Tulaks Borong, Ricads Situmorang, Andika Borong, Febrio Ratri Putra, Made Radyka, Surip, Alwee Wijayanto, Windy, Yetti, Ifah, Yulli Encil dan teman-teman lain terima kasih atas dukungan kalian semua.

  15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang berkepentingan terhadap skripsi ini.

  Penulis

xii

  DAFTAR ISI Halaman

  

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. ii

HALAMAN PENGESAHAAN.. .......................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAAN.. ....................................................... iv

MOTTO................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................ viii

ABSTRACT ......................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR................................................................ ............... xix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah ............................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah .....................................................................

  C.

  7 Batasan Masalah ........................................................................

  D.

  7 Tujuan Penelitian ......................................................................

  E.

  8 Manfaat Penelitian .....................................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................

  10 A.

  10 Pengertian Produksi ...................................................................

  B.

  12 Fungsi Produksi ........................................................................

  1.

  13 Teori produksi dengan satu faktor berubah ...........................

  2.

  20 Teori produksi dengan dua faktor berubah ............................ xiii

  C.

  26 Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah produksi ..................

  1.

  26 Harga bahan baku ................................................................

  2.

  29 Upah tenaga kerja ................................................................

  3.

  34 Teknologi ............................................................................

  D.

  40 Usaha Kecil ..............................................................................

  E.

  44 Penelitian Terdahulu ..................................................................

  F.

  46 Kerangka Berpikir ....................................................................

  G.

  49 Hipotesis ..................................................................................

  BAB III METODE PENELITIAN .....................................................

  50 A.

  50 Jenis Penelitian .........................................................................

  B.

  50 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................

  a.

  51 Tempat Penelitian ................................................................

  b.

  51 Waktu Penelitian ..................................................................

  C.

  52 Subjek dan Obyek Penelitian ....................................................

  1.

  52 Subjek Penelitian .................................................................

  2.

  52 Objek Penelitian ..................................................................

  D.

  52 Populasi, Sampel, dan Pengambilan Sampel ..............................

  1.

  52 Populasi ...............................................................................

  2.

  52 Sampel ………………………………………………… ........

  3.

  54 Pengambilan Sampel ............................................................

  E.

  54 Variabel Penelitian ....................................................................

  1.

  54 Variabel bebas ......................................................................

a.Harga bahan baku (X1) ......................................................

  54

b.Upah tenaga kerja (X2) ......................................................

  55

c.Penggunaan teknologi (X3) ...............................................

  55 xiv

  2.

  43 Variabel terikat ....................................................................

  F.

  44 Data yang Dicari .......................................................................

  G.

  48 Teknik Pengumpulan Data ........................................................

  1.

  48 Observasi .............................................................................

  2.

  56 Kuisioner .............................................................................

  3.

  57 Dokumentasi…………………………………………............

  H.

  58 Teknik Analisis Data ................................................................

  BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................

  67 A.

  67 Kondisi Geografis .............................................................

  B.

  69 Perekonomian Desa Penggalamg .......................................

  C.

  71 Kondisi Sosial Budaya .......................................................

  D.

  62 Visi dan Misi Desa Penggalang ........................................

  E.

  75 Strategi Pembangunan Desa ..............................................

  F.

  77 Arah Kebijakan Keuangan Desa ........................................

  G.

  79 Program/kegiatan Pembangunan Desa………………….. ..

  H.

  84 Industri Bata Merah di Desa Penggalang………………… I.

  88 Gambaran Pembuatan Bata Merah……………………….. J.

  89 Hambatan-hambatan dalam Proses Pembuatan Bata Merah.

  BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................

  90 A.

  91 Deskripsi Data Responden .................................................

  B.

  95 Deskripsi Variabel Penelitian.............................................

  1.

  95 Harga bahan baku ........................................................

  2.

  96 Upah tenaga kerja …………………………………….. .

  3.

  97 Penggunaan teknologi…………………………………. xv

  4.

  98 Produksi bata merah …………………………………. ..

  C.

  99 Hasil Analisis Data………………………………………..

  D.

  111 Pembahasan……………………………………………….

  

BAB VI PENUTUP ..................................................................... 115

A.

  115 Kesimpulan ......................................................................

  B.

  116 Saran ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  xvi

  xvii DAFTAR TABEL Tabel II.1 Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi .....

  15 Tabel II.2 Gabungan tenaga kerja dan modal ................................

  21 Tabel III.1 Instrument penelitian ..................................................

  56 Tabel III.2 Kisi-kisi pengukuran penelitian ...................................

  57 Tabel VI.1 Data penduduk menurut usia .......................................

  71 Tabel IV.2 Data penduduk berdasarkan mata pencaharian ............

  72 Tabel V.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin…. .

  91 Tabel V.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ....................

  92 Tabel V.3 Karakteristik responden berdasarkan jumlah pegawai...

  94 Tabel V.4 Harga bahan baku ........................................................

  95 Tabel V.5 Upah tenaga kerja .........................................................

  96 Tabel V.6 Penggunaan teknologi ...................................................

  97 Tabel V.7 Produksi bata merah .....................................................

  98 Tabel V.8 Uji heterokedastisitas .................................................... 102

Tabel V.9 Hasil uji autokorelasi .................................................... 103

Tabel V.10 Nilai variance inflation factor (VIF) ........................... 105

Tabel V.11 Hasil uji F-test ............................................................ 106

Tabel V.12 Hasil regresi linear berganda ....................................... 107

Tabel V.13 Koefisien determinasi berganda…………………… ... 111

  xviii DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Kurva produksi total, produksi rata-rata, marjinal. .... .

  18 Gambar II.2 Kurva produksi sama .................................................

  22 Gambar II.3 Kurva garis biaya sama .............................................

  24 Gambar II.4 Meminimumkan biaya/memaksimumkan keuntungan

  25 Gambar II.5 Bagan kerangka berpikir ...........................................

  48 Gambar V.1 Uji normalitas dengan normal P-Plot ......................... 101

Gambar V.2 Uji Durbin Wartson test (D-W test)…. ...................... 103

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian negara berkembang seperti Indonesia, sektor

  industri merupakan sektor yang sedang dikembangkan oleh pemerintah saat ini. Beralihnya sektor agraris ke industri ini diyakini sebagi sektor yang dapat memimpin sektor lainnya. Selain itu beralihnya sektor agraris ke sector industri diharapkan mampu mengangkat bangsa ini menuju perekonomian yang lebih maju dan berkembang. Selain itu beralihnya sektor agraris ke industri negara Indonesia akan dapat bersaing dengan negara-negara lainya yang industrinya maju, dimana dalam perkembangan global saat ini area pasar bebas sudah sangat meningkat dan nantinya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

  Dalam perekonomian suatu negara sektor industri dapat menjadi dasar tukar yang tinggi (term of trade) atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk lain. Hal tersebut terjadi karena sektor industri memiliki variasi yang beranekaragam dan mampu memberi manfaat yang marginal yang tinggi terhadap pemakainya, serta bagi produsen memberikan margin keuntungan yang menarik. Sektor

  1 industri juga dalam penanganan produknya lebih bisa dikendalikan oleh manusia.

  Industri dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Salah satunya adalah industry kecil. Industri kecil sangat bermanfaat bagi perekonomian suatu negara terutama negara berkembang seperti Indonesia, karena industri kecil lebih menghasilkan produksi yang murah, dan sederhana. Industri kecil juga mampu menyerap tenaga kerja. Apalagi industri kecil berada dipedesaaan, pertumbuhan industri kecil dapat menimbulkan dampak yang positif terhadap peningkatan tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan. Dari sisi kebijakan industri kecil harus diperhatikan karena tidak hanya memberikan penghasilan bagi sebagian angkatan kerja, tetapi juga ujung tombak dalam upaya pemberantasan kemiskinan.

  Keberadaan industri dalam suatu negara yang berkembang dijadikan tulang punggung perekonomian masyarakat karena kegiatan utama dari industri kecil adalah menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat yang langsung terjun didalamnya. Namun dalam hal tersebut industri kecil dilihat sebagai suatu kegiatan usaha yang kurang profesional, modal terbatas, manajemen sederhana, kemampuan dan ketrampilan terbatas, menggunakan teknologi yang sederhana serta kerapuhan usahanya.

  Menurut Kuncoro ( 2007:278) hambatan atau masalah dasar yang dihadapi industri kecil atau usaha kecil dalam mengkembangkanya yaitu

  pertama kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar

  pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam memperoleh modal dan keterbatasan untuk memperoleh jalur-jalur permodalan. Ketiga kelemahan dibidang organisasi dan sumber daya manusia. Keempat, keterbatasan usaha dan jaringan kerja sama antar pengusaha kecil (sistem informasi pemasaran).

  Kelima , iklim usaha yang kurang kondusif karena persaingan yang saling

  mematikan. Keenam, pembinaan yang dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap industri kecil.

  Data yang ada menyebutkan, saat ini jumlah UMKM di Kabupaten Cilacap sebanyak 184.859 buah yang tersebar di 24 kecamatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 6.251 diantaranya atau 3,3 persen yang saat ini baru tersentuh pembinaan oleh dinas terkait termasuk para BUMN. Menurut Bupati Bapak Tato Suwarto Pamuji dalam sambutannya menyampaikan, tiga permasalahan saat ini dihadapi oleh kalangan UMKM. Masing-masing persoalan yang terkait dengan keterbatasan modal. Lainnya masalah kualitas kemasan produk yang belum memenuhi standar dan soal pemasaran

  http://www.cilacapkab.go.id).

  (   Oleh karena itu industri kecil perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama pemerintah. Pemerintah seharusnya lebih banyak memberikan kemudahan baik dalam perizinan, permodalan, pemasaran, pemasaran, ketrampilan, pembinaan maupun pembinaan manajamen organisasi.

  Kabupaten Cilacap memiliki berbagai potensi salah satunya adalah industri bata merah. salah satu daerah pusat industri bata merah terdapat di Desa Penggalang, kecamatan Adipala, kabupaten Cilacap. Banyak bata merah yang di pasok dari desa penggalang untuk pembangunan perumahan untuk kawasan kabupaten Cilacap dan sekitarnya. Faktor pendukung terwujudnya sentra industi bata merah diantaranya ketersediaan bahan baku. Sumber bahan baku yang melimpah di desa Penggalang dengan lokasi yang strategis yang terletak di jalan antarkota dalam provinsi memungkinkan usaha ini semakin berkembang.

  Pada tahun 2011 jumlah industri bata merah di desa Penggalang mencapai 110 unit. Jumlah pengrajin industry bata merah ini rata-rata dalam sehari dapat menghasilkan bata merah hingga 7.000 buah-10.000 buah per hari bata merah. Permintaan bata merah bukan hanya dari daerah kabupetan Cilacap saja melainkan dari kabupetan sekitar Cilacap antara lain Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, dan Ciamis. Dengan tingginya permintaan dari daerah sekitar desa Penggalang dan kabupaten Cilacap membuat industri ini menjadi suatu industri yang terus berkembang diwilayah Cilacap (data, primer pra penelitian).

  Tenaga kerja merupakan segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang ditujukan untuk kegiatan produksi. Faktor tenaga kerja memegang peranan penting dalam berbagai macam dan jenis serta tingkatan kegiatan produksi. Dalam kegiatan produksi tidak lepas dari tenaga kerja karena yang sangat dominan untuk melancarkan kegiatan produksi hingga memperoleh hasil produksi dari suatu kegiatan produksi adalah tenaga kerja.

  Dengan tenaga kerja kegiatan produksi itu akan cepat terselesaikan dengan baik. Apabila tenaga kerja itu dididik dengan baik hingga menjadi tenaga kerja yang professional yaitu tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dan kemampuan sehingga mampu bekerja lebih produktif pasti hasil produksi yang diperoleh akan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

  Dalam memproduksi bata merah tenaga yang banyak digunakan adalah tenaga manusia. Di Desa Penggalang dalam proses produksi bata merah kebanyakan tenaga kerja yang digunakan berasal dari warga sekitar industri bata merah. Tenaga kerja yang bekerja pada setiap industri bata merah ini sekitar 5-10 orang. Para pekerja bekerja hingga 6-8 jam per hari dengan upah atau bayaran Rp 100.000, 00 per hari. Mereka bekerja dari jam 6 pagi sampai jam 2 siang(data primer prapenelitian).

  Bahan baku pembuatan batu bata merah didapat dari daerah sekitar atau dari tetangga desa. Bahan baku bata merah antara lain tanah liat, tanah merah, serta pasir sawah sebagai campuran. Bahan-bahan tersebut biasanya dibeli oleh pengrajin batu bata merah. Pada saat membeli bahan baku bata merah para pengrajin biasanya menyewa truk untuk mengangkut bahan baku tersebut ada juga yang mengangkut sendiri dengan truk milik pribadi. Harga bahan baku sangat bervariasi. Misalkan harga pasir untuk memproduksi 1000 bata merah mencapai Rp 18.000,00, untuk tanah harga bahan baku untuk memproduksi 1000 bata merah mencapai Rp 22.000,00, untuk tanah liat harga untuk memproduksi 1000 bata merah mencapai Rp 22.000,00, untuk tanah liat merah harga untuk memproduksi 1000 bata merah mencapai Rp 22.000,00. Dalam sehari biasanya pengrajin bata merah dapat memproduksi bata merah mencapai 20.000 bata merah(data prapenelitian).

  Berdasarkan latar belakang yang peneliti sampaikan maka produksi batu bata merah merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat yang harus terus dikembangkan dan membuka lapangan kerja baru bagi penduduk sekitar maka peneliti mengambil judul Kontribusi Harga Bahan Baku,

  Upah Ternaga Kerja dan Penggunaan Teknologi terhadap Hasil Produksi Bata Merah di Kabupaten Cilacap.

B. Rumusan masalah

  Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Seberapa besar kontribusi harga bahan baku terhadap hasil produksi batu bata merah di Kabupaten Cilacap?

  2. Seberapa besar kontribusi upah tenaga kerja terhadap hasil produksi batu bata merah di Kabupaten Cilacap?

  3. Seberapa besar kontribusi penggunaan teknologi terhadap hasil produksi batu bata merah di Kabupaten Cilacap?

  4. Seberapa besar kontribusi harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan teknologi terhadap hasil produksi bata merah di kabupaten Cilacap? C.

   Batasan masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan teknologi terhadap hasil produksi bata merah. Berkaitan dengan semakin meningkatnya permintaan bata merah sebagai bahan untuk pembangunan rumah, ketersediaan bahan baku di sekitar desa Penggalang, serta untuk mengurangi tingkat pengangguran maka penelitian ini memfokuskan pada harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan teknologi.

D. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui kontribusi harga bahan baku bata merah terhadap hasil produksi batu bata merah di Kabupaten cilacap.

  2. Untuk mengetahui kontribusi upah tenaga kerja terhadap hasil produksi batu bata merah di Kabupaten Cilacap.

  3. Untuk mengetahui kontribusi penggunaan teknologi terhadap hasil produksi batu bata merah di Kabupaten Cilacap.

  4. Untuk mengetahui kontribusi harga bahan baku bata merah, upah tenaga kerja dan penggunaan teknologi bata merah terhadap hasil produksi bata merah di Kabupaten Cilacap.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil Penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat yang cukup berarti bagi pihak – pihak antara lain:

  1. Untuk Pemerintah Memberikan masukan dan informasi tambahan yang berguna bagi perkembangan industi batu bata merah di Kabupaten Cilacap, khususnya di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

  2. Untuk Peneliti Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuaan yang berhubungan harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan teknologi terhadap produksi batu bata merah sehingga dapat menjadi suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan sebagai syarat selesainya studi jenjang Strata 1 (S1).

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil Penelitian ini dapat menambah referensi koleksi perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta, yang berguna bagi para Mahasiswa/i Sanata Dharma serta pihak-pihak yang membutuhkan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan yang berhubungan dengan kontribusi harga bahan baku, upah ternaga kerja dan penggunaan teknologi terhadap hasil produksi batu bata merah di kabupaten Cilacap.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Produksi Menurut Manullang (2000 : 179) produksi adalah proses koordinasi

  berbagai faktor produksi atau sumber daya untuk mentransformasi bahan menjadi barang (produk) atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

  Produk adalah hasil proses produksi dengan penggunaan berbagai sumber daya untuk menciptakan penambahan faedah, baik faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, atau faedah pemilikan. Dalam suatu perusahaan penambahan faedah merupakan suatu proses produksi yang bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan.

  Menurut Gilarso (2004:83) produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang secara langsung dan tidak langsung berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemampuan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut kegunaan/faedah, manfaat atau utility.

  Kegunaan yang ditimbulkan atau ditambah dalam proses produksi dapat dirinci sebagai berikut :

  1. Barang harus diadakan. Misalkan minyak bumi yang masih terpendam didalam tanah tidak banyak gunanya, supaya dapat dimanfaatkan maka harus dilakukan proses penambangan terlebih dahulu. Usah untuk

  10 mengadakan barang tersebut disebut dengan menciptakan kegunaan dasar (elementary utility).

  2. Barang harus mempunyai bentuk tertentu. Minyak harus disuling terlebih dahulu agar dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Usaha mengolah barang dan memberikan bentuk yang sesuai menimbulkan kegunaan bentu (form utility).

  3. Barang harus berada pada tempat dimana dibutuhkan. Misalkan bensin tidak ada gunanya bila masih di pelabuhan, sementara bensin tersebut dibutuhkan di daerah kota. Usaha produksi untuk menyalurkan barang ketempat dimana dibutuhkan itu menimbulkan kegunaan tempat (utility of

  place ).

  4. Barang harus tersedia pada waktu dibutuhkan. Misalkan bensin tersedia pada waktu akan pergi dengan menggunakan mobil, atau dalam perjalanan pada waktu kehabisan bensin. Makan tersedia pada waktu kita lapar. Kegiatan produksi yang usahanya menyediakan barang/jasa pada waktu dibutuhkan ini menciptakan kegunaan waktu ( utility of time).

  5. Barang harus sewaktu-waktu dapat digunakan untuk yang memerlukan.

  Misalkan untuk rumah untuk pondokan atau kos yang bukan milik sendiri, dapat disewakan untuk jangka waktu tertentu. Usaha produksi yang menyediakan kegunaan jasa (utility of possession, atau service utility ) diselenggarakan oleh perdagangan dan produksi jasa-jasa.

B. Fungsi produksi

  Menurut Sukirno (2006 : 193 ) fungsi produksi adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakanya.

  Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat golongan antara lain : tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian berwirausaha. Dalam ilmu ekonomi didalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang dinyatakan (tanah, modal, keahlian kewirausahaan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya.

  Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dengan bentuk rumus :

  Q = f(K,L,R,T) Keterangan : K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan., R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi., yaitu secara bersama dugunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.

  Persamaan tersebut merupakan persamaan matematis yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut.

  Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan yaitu :

  1. Teori produksi dengan satu faktor berubah Teori produksi yang sederhana mengambarkan hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah dianggap jumlahnya tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

  a.

  Hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

  Hukum hasil yang semakin berkurang merupakan suatu hal yang tidak dapat dipsahkan dari teori produksi. Hukum ini menjelaskan sifat pokok dari hubungan diantara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hukum ini menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya akan mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakekatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu : 1) Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.

2) Tahap kedua : produksi total pertambahanya semakin lambat.

  3) Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang. Dalam tabel 2.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi barang pertanian diatas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi umlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukan bahwa produksi total yang ditunjukan pada kolom 3 mengalami penambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama. Dalam hal ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan tersebut dinamakan dengan produksi marginal pekerja yang semakin Sumber : Sadono Sukirno 2006 Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan selanjutnya 6 menjadi 7, produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahanya semakin lama semakin sedikit. Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Maksudnya,

  160 130 ketiga

  7

  1

  1

  1

  4

  5

  6

  8 1080 1290 1440 1505 1520

  1

  270 210 150

  65

  15 270 258 240 215 180 kedua

  1

  1

  9

  10 1440 1300

  1

  150 200 270 pertama

  bertambah. Data dalam kolom 4 yaitu data produksi pada tahap pertama, mengambarkan keadaan tersebut.

  Produksi rata-rata (5)

  Tabel II.1 Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi

  Tanah (hektar)

  (1) Tenaga kerja

  (orang) (2)

  Produksi Total (unit)

  (3) Produksi

  Marginal (4)

  Tahap (unit)

  150 250 410

  (6)

  1

  1

  1

  1

  2

  3 150 400 810

  • 80
  • 140
setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan tambahan produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja sebelumnya.

  Pada tahap tiga pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9, produksi totalnya menurun. Produksi total lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

  b. Produksi total, produksi rata-rata dan produksi marjinal.

  Kolom (4) menunjukan nilai produksi marjinal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila

  ∆TP adalah pertambahan tenaga kerja, ∆TP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

  MP = ∆TP/∆L

  Sebagai contoh perhitungan, perhatikan keadaan yang berlaku apabila tenag kerja bertambah dari 4 menjadi 5 orang. Table 2.1 menujukan bahwa produksi bertambah dari 1080 menjadi 1290 (kolom3), yaitu pertambahan sebanyak 210 (ditunjukan kolom 4). Maka produksi marjinal adalah 210/1=210 pada waktu tenaga kerja bertambah dari 1 menjadi 2 dan tahap kedua produksi marjinal meningkat sebanyak 410 apabila pekerja bertambah dari 2 menjadi 3. Pada tahap kedua produksi marjinal semakin menurun besarnya. Ini berarti hukum hasil lebih yang semakin berkurang mulai berlaku semenjak permulaan tahap kedua. Pada tahap ketiga produksi marginal adalah negatif. Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja, ditunjukan pada kolom (5). Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

  AP = TP/L Ketika tenaga kerja yang digunakan adalah 2 orang, produksi total adalah 400. Dengan demikian produksi rata-rata adalah 400/2 = 200.

  Angka-angka pada kolom (5) menunjukan bahwa dalam tahap pertama jumlah produksi rata-rata semakin bertambah besar. Apabila 2 pekerja saja digunakan seperti ditunjukan diatas, produksi rata-rata hanya 200. Produksi rata-rata mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah tenaga kerja adalah 3 dan 4, yaitu pada permulaan tahap kedua atau pada batas tahap pertama dan tahap kedua). Jumlah produksi rata- rata yang paling tinggi ini adalah 270. Sesudah tahap ini produksi rata- rata semakin lama semakin kecil jumlahnya. c.

  Kurva produksi total, produksi rata-rata dan produksi marginal.

  Kurva TP merupakan kurva produksi total. Kurva ini menunjukan hubungan antara jumlah produksi dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam menghasilkan produksi. Bentuk TP cekung ke atas apabila tenaga kerja yang masih digunakan masih sedikit (yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Ini berarti tenaga kerja adalah masih kekurangan kalu dibandingkan sengan faktor produksi (dalam contoh faktor lain tersebut adalah tanah) yang dianggap tetap jumlahnya. Dalam keadaan yang seperti itu produksi marginal bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat pada kurva MP (yaitu kurva produksi marjinal) yang menaik.

  Gambar II.1 Kurva produksi total, produksi rata-rata, produksi marjinal

  Sumber : Sadono Sukirno 2006

  Setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat sebelumnya.

  Keadaan ini digambarkan oleh kurva produksi marjinal (kurva MP) yang menurun, dan kurva produksi total (kurva TP) yang mulai cembung ke atas.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 14

PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 12

PENDAHULUAN PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 4 11

DAFTAR PUSTAKA PENGARUH MODAL, NILAI PRODUKSI DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 4

PENGARUH JUMLAH PERSEDIAAN BAHAN BAKU, KAPASITAS MESIN DAN TENAGA KERJA TERHADAP VOLUME PRODUKSI PADA CV SANYU PAINT SIDOARJO.

0 1 12

PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, JAM KERJA MESIN DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP JUMLAH KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA PT. MASMEDIA BUANA PUSTAKA SIDOARJO.

4 19 113

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA DAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI SUSU KABUPATEN BOYOLALI

0 0 7

PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, JAM KERJA MESIN DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP JUMLAH KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA PT. MASMEDIA BUANA PUSTAKA SIDOARJO

0 0 18

PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI KAPAL NIAGA PADA PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)

0 1 26

ANALISIS PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI BATU BATA DI KECAMATAN BONTONOMPO

0 4 105