PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, JAM KERJA MESIN DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP JUMLAH KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA PT. MASMEDIA BUANA PUSTAKA SIDOARJO.
PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJ A, J AM KERJ A
MESIN DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP
J UMLAH KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA
PT. MASMEDIA BUANA PUSTAKA
SIDOARJ O
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Administrasi Bisnis Pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur
Oleh:
DEWI REZA APRILIA
NPM 1042010007
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Pengar uh Bahan Baku,
Tenaga Kerja, J am Ker ja Mesin Dan Pengawasan Mutu Pr oduk Terhadap
J umlah Kerusakan Hasil Pr oduksi Buku Pada PT. Masmedia Buana Pustaka
Sidoar jo”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban bagi mahasiswa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik dalam rangka memenuhi tugas akademik guna melengkapi
sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Hasil penyusunan skripsi ini bukanlah kemampuan dari penulis semata,
namun terwujud karena bantuan dan bimbingan dari Ibu Dra. Lia Nirawati, M. Si
sebagai dosen pembimbing. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M.Si selaku ketua program studi Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kekasih tercinta hendra setiawan yang sudah memberi dukungan dan
semangat kepada penulis.
6. Seluruh teman – teman penulis yang selalu memberi dukungan dan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan tersebut dapat
memberi limpahan berkat dari Allah SWT. Penulis menyadari dengan segala
kerendahan hati bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan
banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Harapan penulis, semoga dengan terselesainya skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Surabaya,
Desember 2013
Penulis
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN J UDUL ……………………………………………...
i
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................
ii
LEMBAR PERSETUJ UAN .…………………………………...
iii
KATA PENGANTAR……………………………………………..
iv
DAFTAR ISI………………………………………………………
vi
DAFTAR TABEL…………………………………….....…….......
xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................
xii
ABSTRAKSI ...................................................................................
xiii
ABSTRACT .....................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………
1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………...........
6
1.3 Tujuan Penelitian............…………………………………
7
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................
7
BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu..…………………………………….
9
2.2 Landasan Teori....................................................................
11
2.2.1 Manajemen Produksi.................................................
11
2.2.1.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi.....
11
2.2.1.2 Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi...........
15
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Produksi.................
15
2.2.1.4 Pembahasan dalam Pengoperasian sistem
Produksi dan Operasi...........................................
19
2.2.2 Proses Produksi..........................................................
22
2.2.2.1 Pengertian Proses Produksi..................................
22
2.2.2.2 Jenis-jenis Proses Produksi..................................
22
2.2.2.3 Kekurangan dan Kelebihan Masing-masing
Jenis Proses Produksi...........................................
23
2.2.3 Pengertian Bahan Baku ……………………….........
26
2.2.3.1 Pengertian Bahan Baku dan Fungsinya ..............
26
2.2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Bahan Baku..
27
2.2.4 Tenaga Kerja..............................................................
29
2.2.4.1 Pengertian tenaga kerja ….………………..........
29
2.2.4.2 Penentuan Jumlah Tenaga Kerja..........................
30
2.2.5 Jam Kerja Mesin........................................................
32
2.2.5.1 Pengertian Jam Kerja Mesin …………………
32
2.2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jam Kerja Mesin
33
2.2.6 Mutu …………………………………………..........
34
2.2.6.1 Pengertian Mutu...................................................
34
2.2.6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu............
34
2.2.6.3 Perumusan Kebijaksanaan dalam Mutu...............
36
2.2.7 Pengawasan Mutu......................................................
40
2.2.7.1 Pengertian Pengawasan Mutu..............................
40
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.7.2 Ruang Lingkup Pengawasan Mutu......................
41
2.2.7.3 Maksud dan Tujuan Pengawasan Mutu...............
42
2.2.7.4 Teknik dan Alat-alat Pengawasan Mutu..............
43
2.2.8 Kerusakan dari Hasil Produksi...................................
51
2.2.8.1 Istilah Cacat dari Hasil Produksi..........................
51
2.3 Kerangka Berpikir...............................................................
52
2.4 Hipotesis.............................................................................
52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ….........…
54
3.2 populasi .................……………………………………….
55
3.3 Sampel ………..................………………………………..
56
3.4 Teknik Penarikan Sampel...................................................
56
3.5 Teknik Pengumpulan Data ……………………………….
56
3.4.1 Jenis Data…………………………………...………
57
3.4.2 Pengumpulan Data ………………………..………..
57
3.6 Metode Analisis Data……………………………….....….
58
3.6.1 Uji Asumsi Klasik......................................................
58
3.6.2 Persamaan Regresi.....................................................
59
3.7 Uji Hipotesis.......................................................................
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 gambaran Obyek Penelitian ...............................................
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
4.1.1 Sejarah Perusahaan ...................................................
64
4.1.2 Lokasi perusahaan .....................................................
66
4.1.3 Visi dan Misi .............................................................
66
4.1.4 Struktur Organisasi ...................................................
66
4.1.5 Tenaga Kerja .............................................................
74
4.1.6 Proses produksi .........................................................
75
4.2 Penyajian Data ...................................................................
80
4.2.1 Bahan Baku (X1) .......................................................
80
4.2.2 Tenaga Kerja (X2) .....................................................
82
4.2.3 Jam kerja mesin (X3) .................................................
83
4.2.4 Pengawasan Mutu (X4) .............................................
84
4.2.5 Kerusakan Hasil Produksi (Y) ..................................
85
4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ......................................
86
4.3.1 Asumsi klasik ............................................................
86
4.3.1.1 Uji Normalitas .....................................................
86
4.3.1.2 Uji Multikolinieritas ............................................
87
4.3.1.3 Uji heteroskedastisitas ........................................
88
4.3.1.4 Uji autokorelasi ...................................................
89
4.3.2 Persamaan Regresi ....................................................
89
4.4 Uji Hipotesis ......................................................................
92
4.4.1 Uji F ..........................................................................
92
4.4.2 Uji t ...........................................................................
93
4.5 Pembahasan ........................................................................
98
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.5.1 Hasil uji F ..................................................................
98
4.5.2 Hasil uji t ...................................................................
98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan .........................................................................
100
5.2 Saran ..................................................................................
102
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….
103
LAMPIRAN .....................................................................................
104
x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJ A, J AM KERJ A MESIN,
DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP J UMLAH
KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA PT. MASMEDIA
BUANA PUSTAKA SIDOARJ O
DEWI REZA APRILIA
1042010007
ABSTRACT
PT . Buana Masmedia Library is one company in Indonesia with
production in the form of a book . PT . Buana Masmedia Library of year 20102013 production plan has been made can not be met even much different from this
we can see from the amount of damage produced by the production company .
For that the company must pay attention to the problems associated with the
production process , so that the production process can take place effectively and
efficiently .
Based on the description above, the purpose of this study was to determine
the effect of the amount of raw materials , the number of workers , hours of
machine work and quality control of the amount of damage output simultaneously
and determine the effect of the amount of raw materials , the amount of labor ,
machine hours and supervision the quality of the amount of damage output
partially books .
The population in this study is the data from PT . Buana Masmedia Library is
data on the amount of damage output , especially books educational books
elementary, middle , and high school with the unit time per month for 36 months
in 2010-2012. To answer the problem formulation, objectives and hypotheses of
the study, the analysis used is multiple linear regression analysis .
The results of this study indicate that the amount of raw materials , the
amount of labor , machine hours , and quality control affects the amount of
damage output simultaneously book . As well as the partial amount of raw
materials that do not affect the amount of damage output , total employment has
no effect to the amount of damage production , working hours that the machine
has no effect on the amount of damage production and quality control affects the
amount of damage output . The results of this study can be used as a rationale
particularly interested in doing further research in the field of production .
Keywords : amount of raw materials , the amount of labor , machine hours ,
quality control , and the amount of damage production
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH BAHAN BAKU , TENAGA KERJ A, J AM KERJ A MESIN,
DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP J UMLAH
KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA PT. MASMEDIA
BUANA PUSTAKA SIDOARJ O
DEWI REZA APRILIA
1042010007
ABSTRAKSI
PT. Masmedia Buana Pustaka merupakan salah satu perusahaan di
indonesia dengan hasil produksi berupa buku. PT. Masmedia Buana Pustaka dari
tahun 2010-2013 rencana produksi yang telah dibuat tidak dapat terpenuhi bahkan
berbeda jauh hal ini dapat kita lihat dari jumlah kerusakan hasil produksi yang
dihasilkan oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan masalahmasalah yang berhubungan dengan proses produksi , agar proses produksi dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh antara jumlah bahan baku, jumlah tenaga kerja, jam kerja
mesin dan pengawasan mutu terhadap jumlah kerusakan hasil produksi secara
simultan serta mengetahui pengaruh antara jumlah bahan baku, jumlah tenaga
kerja, jam kerja mesin dan pengawasan mutu terhadap jumlah kerusakan hasil
produksi buku secara parsial.
Populasi dalam penelitian ini adalah data dari PT. Masmedia Buana
Pustaka yaitu data mengenai jumlah kerusakan hasil produksi buku terutama buku
pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA dengan satuan waktunya per bulan
selama 36 bulan pada tahun 2010-2012. Untuk menjawab perumusan masalah,
tujuan dan hipotesis penelitian, analisis yang digunakan adalah analisis regresi
liniar berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah bahan baku, jumlah
tenaga kerja, jam kerja mesin, dan pengawasan mutu berpengaruh terhadap
jumlah kerusakan hasil produksi buku secara simultan. Serta secara parsial bahwa
jumlah bahan baku tidak berpengaruh dengan jumlah kerusakan hasil produksi,
jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh dengan jumlah kerusakan hasil produksi,
jam kerja mesin yang tidak berpengaruh terhadap jumlah kerusakan hasil
produksi, dan pengawasan mutu berpengaruh terhadap jumlah kerusakan hasil
produksi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pemikiran khususnya
yang berminat melakukan penelitian selanjutnya dibidang produksi.
Kata kunci
: jumlah bahan baku, jumlah tenaga kerja, jam kerja mesin,
pengawasan mutu, dan jumlah kerusakan hasil produksi
xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam era globalisasi dengan perkembangan teknologi yang
semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menuntut perusahaan
harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen dengan cara
memberikan produk/jasa yang sesuai dengan standart kualitas sesuai dengan
tujuan perusahaan (produsen). Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi agar konsumen bisa
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Di dalam kegiatan operasional
perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efesien perusahaan harus
melakukan pengawasan proses produksi dan mutu produk untuk mengurangi
produk yang mengalami kegagalan/kerusakan supaya mencapai standar
kualitas.
Menurut Assauri (2008) suatu produk didasarkan oleh ukuran dan
karakteristik dari produk yang diproduksi sesuai dengan ketinggian
konsumen.
Keinginan/selera antar
pembeli
juga
berbeda
mungkin
dikarenakan perbedaan sifat daerah asalnya, tingkat sosialnya ataupun sebab
lainnya. Akibat kenyataan ini menyulitkan bagi perusahaan, faktor-faktor
yang menyebabkan suatu produk tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,
disebakan oleh bahan baku, tenaga kerja, kinerja mesin.
Dalam kegiatan produksi dibutuhkan tempat untuk produksi,
peralatan produksi dan orang yang melakukan produksi. Benda-benda atau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
alat-alat yang digunakan untuk terselenggaranya proses produksi disebut
faktor-faktor produksi. Jadi faktor produksi adalah setiap benda atau alat
yang digunakan untuk menciptakan, menghasilkan benda atau jasa. Faktorfaktor produksi disebut juga sumber daya ekonomi, atau alat produksi yang
meliputi faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi
modal dan faktor produksi ketrampilan. Dalam proses produksi, faktorfaktor produksi harus digabungkan, artinya antara faktor produksi yang satu
dengan yang lainnya tidak dapat berdiri sendiri tetapi harus dikombinasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu industri meliputi
modal, tenaga kerja, bahan mentah / bahan baku, transportasi, sumber energi
atau bahan bakar, tenaga kerja dan pemasaran.
Jumlah bahan baku merupakan jumlah produksi yang dihasilkan
dalam suatu perusahaan. Semakin banyak input yang dihasilkan berarti
semakin besar pula perusahaan tersebut. Input dapat berpengaruh terhadap
produksi suatu barang atau jasa. Selain itu besarnya jumlah input yang
dihasilkan akan berdampak pada input bahan baku yang dibutuhkan.
Semakin besar input produksi yang dihasilkan maka input bahan baku yang
dibutuhkan juga semakin banyak.
Besarnya jumlah kapasitas produksi juga tidak lepas dari jam kerja
mesin yang digunakan untuk proses produksi untuk dapat menghasilkan
produk yang maksimal. hal ini semakin banyak kapasitas produksinya
tentunya membutuhkan jam kerja mesin yang efektif dan efesien untuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
proses produksi yang tidak sedikit jumlahnya. dan dalam proses produksi
juga tidak lepas dari jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Faktor tenaga kerja memegang peranan penting dalam berbagai
macam dan jenis serta tingkatan kegiatan produksi. Dalam kegiatan produksi
tidak lepas dari tenaga kerja karena yang sangat dominan untuk melancarkan
kegiatan produksi hingga memperoleh hasil produksi dari suatu kegiatan
produksi adalah tenaga kerja. Dengan tenaga kerja kegiatan produksi itu
akan cepat terselesaikan dengan baik. Apabila tenaga kerja itu dididik
dengan baik hingga menjadi tenaga kerja yang professional yaitu tenaga
kerja yang memiliki ketrampilan dan kemampuan sehingga mampu bekerja
lebih produktif pasti hasil produksi yang diperoleh akan sesuai dengan target
yang telah ditentukan. Oleh karena itu faktor Jam kerja tenaga kerja
merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh satu orang dalam satu jam. Waktu
yang diperlukan oleh satu orang atau sebuah mesin untuk menjalankan satu
operasi atau untuk mencapai hasil tertentu. Tenaga kerja pun harus selalu
ditingkatkan kemampuan atau ketrampilannya baik melalui pendidikan
formal maupun non formal. Semakin terbatasnya lapangan kerja dewasa ini,
ditambah lagi banyaknya karyawan yang mengalami PHK di berbagai
perusahaan, menyebabkan banyak munculnya wirausahawan baru.
PT. Masmedia Buana Pustaka merupakan perusahaan di Indonesia
dengan hasil produk berupa buku-buku pelajaran, brosur, dan lain-lain.
Dalam usahanya untuk menghasilkan produksi, PT. Masmedia Buana
Pustaka mengutamakan produk yang mempunyai kualitas baik dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
diharapkan dapat
meraih
hasil penjualan yang optimal,
sehingga
menghasilkan keuntungan. Dalam proses produksi perusahaan selalu
menginginkan produk yang dihasilkan dapat memuaskan konsumen. Untuk
itu perusahaan dituntut untuk menjaga kualitas produk yang
dihasilkan
dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kepuasan konsumen.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT. Masmedia Buana
Pustaka adalah adanya kerusakan hasil proses produksi buku pelajaran yang
dihasilkan selama masa proses produksi, mulai bahan baku sampai pada
produk jadi, dimana total kerusakan pada saat proses produksi pada tahun
2010-2012 dari bulan Januari sampai bulan Desember ditunjukkan pada
tabel 1.1 yaitu laporan rekapitulasi kerusakan produk buku pelajaran pada
PT. Masmedia Buana Mustaka adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Tabel 1.1
Laporan Rekapitulasi Kerusakan Buku pada
PT. Masmedia Buana Pustaka
Tahun
2010
2011
2012
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total
Target
Produk
Total Kerusakan
Rusak (% )
J adi
3295
3223
3154
3145
2317
2148
3766
3223
3157
3482
2507
2495
3090
3415
3929
3360
3430
2437
3282
3832
2690
3482
3559
2689
3854
3657
3016
3542
3702
3892
2966
2662
3215
3386
2832
4158
0,34
0,31
0,32
0,31
0,3
0,32
0,31
0,33
0,31
0,34
0,35
0,31
0,17
0,34
0,38
0,34
0,38
0,34
0,33
0,32
0,34
0,24
0,34
0,35
0,33
0,39
0,41
0,4
0,4
0,41
0,34
0,36
0,32
0,37
0,33
0,35
540
760
505
507
471
525
411
755
752
599
596
494
671
903
688
820
1127
748
649
894
921
1044
823
584
657
695
636
745
754
698
854
423
571
578
491
721
115989
12,13
23930
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Seperti pada tabel diatas semakin banyak hasil produksi yang
mengalami kerusakan dan hal ini sangat tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh perusahaan. Tingkat kerusakan yang terendah terjadi pada
tahun 2010 pada bulan Mei sebesar 0,3 %. Sedangkan tingkat kerusakan
tertinggi terjadi pada tahun 2012 pada bulan Maret sebesar 0,41 %.
Hal ini dikarenakan adanya barang yang rusak pada saat proses
produksi yang tidak memenuhi standar dengan batas toleransi kerusakaan
sebesar 0,05 % dari masing-masing proses produksi.
Dengan melihat permasalahan tersebut diatas, maka penulis tertarik
untuk mengambil judul “Pengaruh bahan baku, Tenaga kerja, jam kerja
mesin dan Mutu Produk Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil Produksi Buku
pada PT. Masmedia Buana Pustaka Sidoarjo “.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan
memperhatikan
latar
belakang
masalah
yang
dikemukakan, maka dalam penelitian ini penulis akan mengemukakan
beberapa permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu :
1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan bahan baku, Tenaga kerja,
jam kerja mesin dan Mutu Produk Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil
Produksi Buku pada PT. Masmedia Buana Pustaka ?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial bahan baku, tenaga kerja,
jam kerja mesin dan Mutu Produk Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil
Produksi Buku pada PT. Masmedia Buana Pustaka?\
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan antara
bahan baku, tenaga kerja, jam kerja mesin dan Mutu Produk
Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil Produksi Buku pada PT.
Masmedia Buana Pustaka.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial antara
bahan baku, tenaga kerja, jam kerja mesin dan Mutu Produk
Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil Produksi Buku pada PT.
Masmedia Buana Pustaka.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Memberikan bukti secara empiris mengenai pengawasan jalannya
proses produksi dan mutu produk di bidang percetakan, penelitian ini
diharapkan
dapat
memeberikan
konstribusi
teoritis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada
8
pengembangan teori produksi khususnya teori dalam produksi
barang / jasa.
2. Manfaat Praktis
a. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi
tambahan bagi pengusaha percetakan dan menjalankan
perencanaan dan pengambilan keputusan strategi produksi
pada masa yang akan datang.
b. Referensi Penelitian yang akan datang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
dapat digunakan sebagai dasar pemikiran khususnya yang
berminat
melakukan
penelitian
selanjutnya
produksi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dibidang
9
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini terdapat penelitian terdahulu yang bisa
dijadikan acuan dalam penulisan proposal skripsi ini adalah Ita Puspita
(2010) dengan judul “Analisis Pengendalian Mutu Untuk Mencapai Standar
Kualitas Produk pada PT.Central Power Indonesia”.
Perusahaan ini
bergerak dibidang generator pembangkit listrik. Rumusan masalah yang
digunakan adalah apakah masih ada yang mengalami kegagalan dalam
melaksanakan proses pengendalian mutu ?. Analisis yang digunakan yaitu
Statistical Quality Control (SQC), lembar pengecekkan, diagram histogram,
peta kendali, diagram pareto, diagram sebab akibat. Kesimpulan dalam
penelitian di atas yaitu jenis kegagalan yang sering terjadi adalah bending
plat
dan faktor yang menyebabkan kegagalan produk adalah manusia
karena kurangnya pelatihan dan pengarahan karyawan. Persamaan penelitian
di atas dengan penelitian penulis yaitu sama-sama meneliti tentang mutu
dalam bidang produksi. Perbedaannya yaitu penelitian di atas menggunakan
analisa Statistical Quality Control (SQC), lembar pengecekkan, diagram
histogram, peta kendali, diagram pareto, diagram sebab akibat sedangkan
penilitian penulis menggunakan regresi linear berganda.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Raedyta (2008) dengan judul “analisis Pengawasan Mutu Produk
untuk Meminimalisasi Penyimpangan Standar Produk yang mencapai Target
Produksi pada Pabrik Gula Krembong Sidoarjo”. Rumusan masalah yang
dirumuskan adalah apakah dengan melakukan pengawasan mutu produk
dapat memenimalisasikan produk rusak sehingga target produksi bisa
tercapai ?. hasil produksi pada pabrik gula krembong yaitu gula. Analisis
yang digunakan yaitu analisis F standar pengawasan mutu, analisis
mengenai target produksi, analisis pengawasan mutu bahan baku. Teknik
analisis data menggunakan statistical quality control (SQC) yaitu metode
statistik untuk mengukur kinerja proses produksi sekaligus untuk
meningkatkan mutu keluaran. Pengawasan yang dilakukan pabrik gula
Krembong meliputi pengawasan pada perolehan jumlah (quanta) dan
pengawasan mutu produksi. Dimana gula yang baik menurut PG. Krembong
yaitu diameter kristal gula sesuai permintaan pasar (1,1 mm), gula putih dan
kering. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu
sama-sama meneliti tentang mutu. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini
yaitu menggunakan analisis statistical quality control (SQC) dan penelitian
penulis menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.2
Landasan Teori
2.2.1 Manajemen Produksi
2.2.1.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi
Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan adalah
membuat produk dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya,
menjual dengan harga wajar. Kegiatan-kegiatan manajemen produksi dan
operasi tidak hanya menyangkut pemrosesan atau manufakturing berbagai
barang saja, akan tetapi dalam kenyataannya berkembang pula perusahaanperusahaan lain yaitu dibidang jasa. Usaha-usaha tersebut adalah asuransi,
transportasi, bisnis perbankan dan sebagainya yang bergerak dibidang jasa.
Manajemen produksi dan operasi menurut Sofjan Assauri (2008 :
19), adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan
sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat
dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efesien, untuk
menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa.
Dengan pengertian ini maka dalam istilah manajemen tercakup semua
kegiatan atau efektivitas yang menghasilkan barang atau jasa, serta
kegiatan-kegiatan yang mendukung atau menunjang usaha untuk
menghasilkan barang atau jasa itu. Sehingga dengan demikian dapatlah
disadari bahwa manajemen produksi selalu terdapat dan berguna bagi
semua organisasi, seperti pabrik pengolahan atau industri manufaktur,
perhotelan,
perdagangan,
perbengkelan,
rumah sakit,
pelayanan dan lain sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perkebunan,
12
Sedangkan manajemen produksi menurut Agus Ahyari (1998 : 35),
adalah
proses
dari
perencanaan
pengorganisasian,
pergerakan,
pengkoordiniran serta pengendalian dengan demikian usur-unsur yang
terkendali didalam manajemen adalah :
1. Perencanaan sebagai serangkaian keputusan yang diambil
sekarang untuk dikerjakan pada waktu yang akan datang.
2. Pengorganisasian sering diartikan sebagai kerjasama antara
2 (dua) orang atau lebih dengan atau tanpa peralatan untuk
mencapai tujuan tertentu.
3. Pergerakan yang baik akan mengikuti aspirasi dari
bagiannya masing-masing.
4. Pengkoordinasian dapat berjalan dengan baik bila ada
kerjasama antar bagian atau antar masing-masing pihak.
5. Pengendalian diartikan sebagai pengawasan yang sekaligus
dapat mengambil beberapa tindakan perbaikan.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000:3), Manajemen
Produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal
penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut factor-faktor
produksi), tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan
sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja
menjadi berbagai produk atau jasa. Para manajer produksi dan operasi
mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
keluaran (output) dalm jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu
sesuai dengan permintaan konsumen.
Ada 4 macam pengambilan keputusan yang sering dihadapi dalam
manajemen operasional yaitu :
1. Peristiwa yang pasti (certainty)
2. Peristiwa yang tidak pasti (uncertainty)
3. Peristiwa yang resiko (under risk)
4. Peristiwa akibat konflik antar Negara (institusional
conflik)
Pengambilan keputusan dalam manajemen operasi berkaitan
dengan jangka waktu perencanaan.
Perencanaan jangka panjang berhubungan dalam hal yang strategis
sehingga keputusan dimiliki oleh pimpinan puncak. Perencanaan jangka
panjang biasanya mencakup waktu antara 24-60 bulan.
Perencanaan jangka menengah dimulai setelah perencanaan jangka
panjang, waktu per 3-24 bulan. Perencanaan ini merupakan tugas dari
manajer operasi, yang akan membuat keputusan taktis. Perencanaan ini
harus konsisten dengan pimpinan puncak dan dilaksanakan diantara
sumber daya yang telah diputuskan atau disediakan oleh keputusan
strategis sebelumnya.
Perencanaan jangka pendek mencakup waktu yang relative pendek.
Tidak lebih dari 3 bulan. Personil operasi yang bekerja dengan supervisor
bertanggung jawab atas perencanaan untuk kemudian menjabarkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
perencanaan jangka menengah rencana operasional bulanan, mingguan,
atau harian. Perencanaan jangka pendek meliputi penugasan kerja,
penjadwalan, pembebanan, pengurutan, dan pengiriman.
Adapun fungsi dalam manajemen operasional yaitu :
1. Proses pengolahan, yaitu menyangkut metode teknik yang
digunakan untuk pengolahan factor masukan.
2. Jasa penunjang, yaitu merupakan sarana pengorganisasian yang
perlu
dijalankan
sehingga
proses
pengolahan
dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien.
3. Perencanaan, yaitu penetapan keterkaitan dan pengorganisasian
kegiatan operasional yang akan dilakukan dalam satu kurun
waktu periode tertentu.
4. Pengendalian dan pengawasan yaitu fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai yang telah direncanakan,
sehingga masuk dan tujuan penggunaan dan pengolahan
masukan yang secara nyata dapat dilaksanakan.
Dengan
demikian
manajemen
produksi
merupakan
proses
pencapaian sumber-sumber daya memproduksi atau menghasilkan barang
untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
produksi merupakan pengolahan secara optimal factor-faktor produksi
yang efektif dan efesien dalam memproduksi barang atau jasa yang
berguna untuk mencapai tujuan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.1.2 Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi
Pada saat ini dirasakan adanya kebutuhan untuk menaikkan
produktivitas didalam segala kegiatan ekonomi. Kenaikkan produktivitas
ini dirasakan perlu, tidak saja didalam pabrik tetapi juga didalam badan
atau lembaga yang meghasilkan jasa seperti bank, rumah sakit, jawatan
pemerintah dan lain-lain. Permintaan terhadap barang jasa cenderung naik
(terutama disebabkan adaya kenaikkan jumlah penduduk) sedangkan
factor produksi (resources) terbatas adanya.
Menurut Sukanto, Indriyono (1996:2) adalah memproduksi atau
mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah kualitas harga, waktu
serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2.2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Menurut Sofjan Assauri (2008:27). Manajemen produksi dan
operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang cukup luas, dimulai
dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya
kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusankeputusan jangka panjang, serta keputusan-keputusan pada waktu
menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoperasiannya,
yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi dan operasi
meliputi kegiatan penyiapan sistem produksi dan operasi, dan kegiatan
pengoperasian sistem produksi dan operasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Seperti apa yang diuraikan diatas, maka ruang lingkup manajemen
produksi dan operasi akan mencakup perancangan atau penyiapan sistem
produksi dan operasi, serta pengoperasian dari sistem produksi dan
operasi. Pembahasan dalam perancangan atau desain dari sistem produksi
dan operasi meliputi :
1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (produk)
Kegiatan produksi dan operasi harus dapat menghasilkan
produk, berupa barang atau jasa, secara efektif dan efisien, serta
dengan mutu atau kualitas yang baik. Oleh karena itu sikap
kegiatan produksi dan operasi harus dimulai dari penyeleksian dan
perancangan produk yang akan dihasilkan. Kegiatan ini harus
diawali dengan kegiatan-kegiatan atau penelitian atau riset, serta
usaha-usaha pengembangan produk yang sudah ada. Dengan hasil
riset dan pengembangan produk ini maka diseleksi dan diputuskan
produk apa yang akan dihasilkan dan bagaimana desain dari
produk itu, yang menggambarkan pula spesifikasi dari produk
tersebut. Untuk penyeleksian dan perancangan produk, perlu
diterapkan
konsep-konsep
standardisasi,
simplifikasi
dan
spesialisasi. Akhirnya dalam pembahasan ini perlu dikaji hubungan
timbal balik yang erat antara produk dan rancangan produk dengan
kapasitas produksi dan operasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Setelah produk didesain, maka kegiatan yang harus
dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk menghasilkannya
adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta
peralatannya. Dalam hal ini kegiatan harus dimulai dari
penyeleksian dan pemilihan akan jenis proses yang akan
dipergunakan, yang tidak terlepas dengan produk yang akan
dihasilkan. kegiatan selanjutnya adalah menetukan teknologi dan
peralatan yang akan dipilih dalam pelaksanaan kegiatan produksi
tersebut. Penyeleksian dan penentuan peralatan yang dipilih, tidak
hanya mencakup mesin dan peralatan tetapi juga mencakup
bangunan dan lingkungan kerja.
3. Pemilihan lokasi, site perusahaan dan unit produksi
Kelancaran produksi dan operasi perusahaan sangat
dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan sumber-sumber bahan
dan masukan (input), serta ditentukan pula oleh kelancaran dan
biaya penyampaian atau supplay produk yang dihasilkan berupa
barang jadi atau jasa kepasar. Oleh karena itu untuk menjamin
kelancaran, maka sangat penting peranan dari pemilihan lokasi,
site prusahaan dan unit produksinya. Dalam pemilihan lokasi dan
site tersebut, perlu memperhatikan factor jarak, kelancaran dan
biaya pengangkutan dari sumber-sumber bahan dan masukan
(input), serta biaya pengangkutan dari barang jadi kepasar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
4. Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses
Kelancaran dalam proses produksi dan operasi ditentukan pula oleh
salah satu factor yang terpenting di dalam perusahaan atau unit
produksi, yaitu rancangan tata-letak (lay-out) dan arus kerja atau
proses. Rancangan tata letak harus mempertimbangkan berbagai
factor antara lain adalah kelancaran arus kerja, optimalisasi dari
waktu pergerakan dalam proses atau material handling.
5. Rancangan tugas pekerjaan
Rancangan tugas pekerjaan merupakan bagian yang
integrasi dari rancangan sistem. Dalam melaksanakan fungsi
produksi dan operasi, maka organisasi kerja harus disusun, karena
organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan,
merupakan alat atau wadah kegiatan yang hendaknya dapat
membantu pencapaian tujuan perusahaan atau unit produksi dan
operasi tersebut. Rancangan tugas perusahaan harus merupakan
suatu kesatuan dari human engineering, dalam rangka untuk
menghasilkan rancangan kerja yang optimal. Disamping itu dalam
penyusunan rancangan tugas pekerjaan harus pula memperhatikan
kelengkapan tugas pekerjaan yang terkait dengan variabel tugas
dalam struktur teknologi, dan mutu atau kualitas suasana kerja
ditentukan oleh variabel manusianya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
Sebenarnya rancangan sistem produksi dan operasi harus
disusun dengan landasan strategi produksi dan operasi yang telah
disiapkan terlebih dahulu. Dalam strategi produksi dan operasi
harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan dari produksi
dan operasi, serta nilai dan kebijakan-kebijakan dasar atau kunci
untuk lima bidang, yaitu
proses, kapasitas, persediaan, tenaga
kerja dan mutu atau kualitas. Semua hal tersebut merupakan
landasan
bagi
penyusunan strategi produksi dan operasi.
Berdasarkan strategi produksi dan operasi, maka ditentukanlah
pemilihan kapasitas yang akan di jalankan dalam bidang produksi
dan operasi.
2.2.1.4 Pembahasan Dalam Pengeoperasian Sistem Produksi dan Operasi
Menurut Sofjan Assauri (2004 : 29). Adalah pembahasan dalam
pengoperasian sistem produksi dan operasi mencakup :
1. Penyusunan rencana produksi dan operasi
Kegiatan pengoperasian sistem produksi dan operasi harus
dimulai dengan penyusunan rencana produksi dan operasi. Dalam
rencana produksi dan operasi harus tercakup penetapan target
produksi, scheduling, routing, dispatching
dan follow-up.
Perencanaan kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan
awal dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan
oleh kelancaran tersedianya bahan atau masukan yang dibutuhkan
bagi produksi dan operasi tersebut. Kelancaran tersedianya bahan
atau masukan bagi produksi dan operasi ditentukan oleh baik
tidaknya
pengadaan bahan serta rencana dan pengendalian
persediaan yang dilakukan. Dalam hal ini perlu diketahui maksud
dan tujuan diadakannya persediaan, model-model perencanaan dan
pengendalian persediaan, pengadaan dan pembelian bahan,
perencanaan kebutuhan bahan (material requirement planning) dan
perencanaan kebutuhan distribusi (Distribution Requirement
Planning).
3. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi
dan operasi harus selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat
digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan
atau perawatan. Dalam pembahasan dalam pemeliharaan dan
perawatan mesin dan peralatan ini akan dicakup tentang penting
dan peranan dari kegiatan pemeliharaan atau perawatan mesin dan
peralatan, macam-macam kegiatan pemeliharaan atau perawatan,
syarat-syarat bagi terlaksananya kegiatan pemeliharaan atau
perawatan yang efektif dan efesien, serta proses pelaksanaan
kegiatan pameliharaan dan perawatan mesin dan peralatan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
4. Pengendalian mutu
Terjaminnya hasil atau keluaran dari proses produksi dan
operasi menentukan keberhasilan dari pengoperasian sistem
produksi dan operasi. Dalam rangka ini maka perlu dipelajari
kegiatan pengendalian mutu yang harus dilakukan
agar keluaran
dapat terjamin mutunya. Pembahasan yang tercakup dalam
pengendalian mutu antara lain adalah maksud dan tujuan kegiatan
pengendalian mutu, proses kegiatan perencanaan dan pengendalian
mutu, peran pengendalian proses dan produksi dalam pengendalian
mutu, teknik dan peralatan pengendalian mutu, serta pengendalian
mutu secara statistic (statistical quality control).
5. Manajemen tenaga kerja (sumber daya manusia)
Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan
oleh kemampuan dan keterampilan para tenaga kerja atau sumber
daya manusianya. Dalam pembahasan manajemen tenaga kerja
atau sumber daya manusia akan mencakup pengolahan tenaga kerja
dalam produksi dan operasi, desain tugas dan pekerjaan, dan
pengukuran kerja (work measurement).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.2.2 Proses Produksi
2.2.2.1 Pengertian Proses Produksi
Menurut Sofjan Assauri (2008 : 105) proses adalah cara, metode
dan teknik bagaimana sesungguhnya.sumber-sumber (tenaga kerja, mesin,
bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses produksi
merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.
2.2.2.2 J enis-J enis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi menurut Sofjan Assauri (2008 : 105) dapat
dibedakan atas dua jenis yaitu :
1. Proses produksi yang terus menerus (contonous processes)
Pada proses produksi terus menerus ini terdapat waktu yang
panjang tanpa adanya perubahan –perubahan dari pengaturan dan
penggunaan mesin serta peralatannya.
2. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten processes)
Pada proses produksi terputus-putus ini terdapat waktu yang
pendek dalam persiapan peralatan untuk perubahan yang cepat
guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti-ganti.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
2.2.2.3 Kekurangan dan Kelebihan Masing-masing J enis Proses Produksi
Menurut Sofjan Assauri (2008:109) masing-masing jenis proses produksi
yang telah disebutkan mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan.
1. Kekurangan proses produksi yang terus menerus (continous
manufacturing)
a. Terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan produk
yang diminta oleh konsumen atau pelanggan. Jadi proses
produksi seperti ini khusus untuk menghasilkan produkproduk yang :
a) Permintaan (demand)nya besar dan stabil
b) Style produknya tidak mudah berubah
b. Proses produksi mudah terhenti, karena apabila terjadi
kemacetan di suatu tempat/tingkat proses (di awal, ditengah
atau di belakang), maka kemungkian seluruh proses
produksi akan terhenti yang disebabkan adanya saling
hubungan dan urut-urutan antara masing-masing tingkat
proses.
c. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat
permintaan, karena biasanya tingkat produksi (rate of
production)nya telah tertentu, sehingga sangat kaku (rigi).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
2. Kelebihan proses produksi yang terus menerus (continuous
manufacturing)
a. Dapat diperolehnya tingkat biaya produksi per unit
(uniproduction cost) yang rendah, apabila :
a) Dapat dihasilkannya produk dalam volume yang
cukup besar
b) Produk yang dihasilkan distandarisir
b. Dapat
dikuranginya
pemborosan-pemborosan
dari
pemakaian tenaga manusia, terutama karena sistem
pemindahan bahan yang menggunakan tenaga mesin/listrik.
c. Biaya tenaga kerja (labor cost)nya adalah rendah, karena
jumlah tenaga kerjanya yang sedikit dan tidak memerlukan
tenaga yang ahli (cukup yang setengah ahli) dalam
pengerjaan produk yang dihasilkan.
d. Biaya pemindahan bahan di dalam pabrik juga lebih
rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan mesin
yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut digerakkan
dengan tenaga mesin (mekanisasi).
3. Kekurangan proses produksi yang terputus-putus (intermittent
manufacturing) adalah :
a. Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan
dihasilkan sangat sukar dilakukan di dalam memproduksi
satu macam produk, dan di samping itu dibutuhkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
scheduling dan routing yang banyak sekali karena
produknya
yang
berbeda-beda
tergantung
dari
pemesanannya.
b. oleh karena pekerjaan routing dan scheduling
banyak
sekali dan sukar dilakukan, maka pengawasan produksi
(production control)dalam proses produksi seperti ini
sangat sulit dilakukan.
c. Dibutuhkannya
investasi
yang
cukup
besar
dalam
persediaan bahan mentah dan bahan-bahan dalam proses,
karena
prosesnya
terputus-putus
dan
produk
yang
dihasilkan tergantung dari pesanan.
d. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat
tinggi, karena banyak dipergunakannya tenaga manusia dan
tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga yang ahli dalam
pengerjaan produk tersebut.
4. Kelebihan dari proses produksi yang terputus-putus (intermittent
manufacturing)
a. Memepunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi
perubahan produk dengan variasi yang cukup besar.
Fleksibilitas ini diperoleh terutama dari :
a) Sistem penyusunan peralatannya yang
process lay out.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berbentuk
26
b) Jenis/tipe yang digunakan dalam proses yang
bersifat umum
c) Sistem pemindahan bahan yang tidak menggunakan
tenaga mesin tetapi tenaga manusia
b. Oleh karena mesin-mesin yang digunakan dalam proses
yang bersifat umum, maka biasanya dapat diperoleh
penghematan uang dalam investasi mesin-mesinnya, sebab
harga mesin-mesin ini lebih murah daripada mesin-mesin
yang khusus.
Proses produksi tidak mudah berhenti akibat terjadi kerusakan atau
kemacetan disuatu tempat/ tingkat proses.
2.2.3 Pengertian Bahan Baku
2.2.3.1 Pengertian Bahan Baku Dan Fungsinya
Bahan baku sangat mendukung dalam segala aspek. Dalam industri
baik itu industri kimia, industri tekstil, industri makanan dan minuman dan
sebagainya
MESIN DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP
J UMLAH KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA
PT. MASMEDIA BUANA PUSTAKA
SIDOARJ O
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Administrasi Bisnis Pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur
Oleh:
DEWI REZA APRILIA
NPM 1042010007
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Pengar uh Bahan Baku,
Tenaga Kerja, J am Ker ja Mesin Dan Pengawasan Mutu Pr oduk Terhadap
J umlah Kerusakan Hasil Pr oduksi Buku Pada PT. Masmedia Buana Pustaka
Sidoar jo”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban bagi mahasiswa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik dalam rangka memenuhi tugas akademik guna melengkapi
sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Hasil penyusunan skripsi ini bukanlah kemampuan dari penulis semata,
namun terwujud karena bantuan dan bimbingan dari Ibu Dra. Lia Nirawati, M. Si
sebagai dosen pembimbing. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M.Si selaku ketua program studi Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kekasih tercinta hendra setiawan yang sudah memberi dukungan dan
semangat kepada penulis.
6. Seluruh teman – teman penulis yang selalu memberi dukungan dan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan tersebut dapat
memberi limpahan berkat dari Allah SWT. Penulis menyadari dengan segala
kerendahan hati bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan
banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Harapan penulis, semoga dengan terselesainya skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Surabaya,
Desember 2013
Penulis
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN J UDUL ……………………………………………...
i
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................
ii
LEMBAR PERSETUJ UAN .…………………………………...
iii
KATA PENGANTAR……………………………………………..
iv
DAFTAR ISI………………………………………………………
vi
DAFTAR TABEL…………………………………….....…….......
xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................
xii
ABSTRAKSI ...................................................................................
xiii
ABSTRACT .....................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………
1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………...........
6
1.3 Tujuan Penelitian............…………………………………
7
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................
7
BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu..…………………………………….
9
2.2 Landasan Teori....................................................................
11
2.2.1 Manajemen Produksi.................................................
11
2.2.1.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi.....
11
2.2.1.2 Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi...........
15
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Produksi.................
15
2.2.1.4 Pembahasan dalam Pengoperasian sistem
Produksi dan Operasi...........................................
19
2.2.2 Proses Produksi..........................................................
22
2.2.2.1 Pengertian Proses Produksi..................................
22
2.2.2.2 Jenis-jenis Proses Produksi..................................
22
2.2.2.3 Kekurangan dan Kelebihan Masing-masing
Jenis Proses Produksi...........................................
23
2.2.3 Pengertian Bahan Baku ……………………….........
26
2.2.3.1 Pengertian Bahan Baku dan Fungsinya ..............
26
2.2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Bahan Baku..
27
2.2.4 Tenaga Kerja..............................................................
29
2.2.4.1 Pengertian tenaga kerja ….………………..........
29
2.2.4.2 Penentuan Jumlah Tenaga Kerja..........................
30
2.2.5 Jam Kerja Mesin........................................................
32
2.2.5.1 Pengertian Jam Kerja Mesin …………………
32
2.2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jam Kerja Mesin
33
2.2.6 Mutu …………………………………………..........
34
2.2.6.1 Pengertian Mutu...................................................
34
2.2.6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu............
34
2.2.6.3 Perumusan Kebijaksanaan dalam Mutu...............
36
2.2.7 Pengawasan Mutu......................................................
40
2.2.7.1 Pengertian Pengawasan Mutu..............................
40
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.7.2 Ruang Lingkup Pengawasan Mutu......................
41
2.2.7.3 Maksud dan Tujuan Pengawasan Mutu...............
42
2.2.7.4 Teknik dan Alat-alat Pengawasan Mutu..............
43
2.2.8 Kerusakan dari Hasil Produksi...................................
51
2.2.8.1 Istilah Cacat dari Hasil Produksi..........................
51
2.3 Kerangka Berpikir...............................................................
52
2.4 Hipotesis.............................................................................
52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ….........…
54
3.2 populasi .................……………………………………….
55
3.3 Sampel ………..................………………………………..
56
3.4 Teknik Penarikan Sampel...................................................
56
3.5 Teknik Pengumpulan Data ……………………………….
56
3.4.1 Jenis Data…………………………………...………
57
3.4.2 Pengumpulan Data ………………………..………..
57
3.6 Metode Analisis Data……………………………….....….
58
3.6.1 Uji Asumsi Klasik......................................................
58
3.6.2 Persamaan Regresi.....................................................
59
3.7 Uji Hipotesis.......................................................................
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 gambaran Obyek Penelitian ...............................................
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
4.1.1 Sejarah Perusahaan ...................................................
64
4.1.2 Lokasi perusahaan .....................................................
66
4.1.3 Visi dan Misi .............................................................
66
4.1.4 Struktur Organisasi ...................................................
66
4.1.5 Tenaga Kerja .............................................................
74
4.1.6 Proses produksi .........................................................
75
4.2 Penyajian Data ...................................................................
80
4.2.1 Bahan Baku (X1) .......................................................
80
4.2.2 Tenaga Kerja (X2) .....................................................
82
4.2.3 Jam kerja mesin (X3) .................................................
83
4.2.4 Pengawasan Mutu (X4) .............................................
84
4.2.5 Kerusakan Hasil Produksi (Y) ..................................
85
4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ......................................
86
4.3.1 Asumsi klasik ............................................................
86
4.3.1.1 Uji Normalitas .....................................................
86
4.3.1.2 Uji Multikolinieritas ............................................
87
4.3.1.3 Uji heteroskedastisitas ........................................
88
4.3.1.4 Uji autokorelasi ...................................................
89
4.3.2 Persamaan Regresi ....................................................
89
4.4 Uji Hipotesis ......................................................................
92
4.4.1 Uji F ..........................................................................
92
4.4.2 Uji t ...........................................................................
93
4.5 Pembahasan ........................................................................
98
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.5.1 Hasil uji F ..................................................................
98
4.5.2 Hasil uji t ...................................................................
98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan .........................................................................
100
5.2 Saran ..................................................................................
102
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….
103
LAMPIRAN .....................................................................................
104
x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJ A, J AM KERJ A MESIN,
DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP J UMLAH
KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA PT. MASMEDIA
BUANA PUSTAKA SIDOARJ O
DEWI REZA APRILIA
1042010007
ABSTRACT
PT . Buana Masmedia Library is one company in Indonesia with
production in the form of a book . PT . Buana Masmedia Library of year 20102013 production plan has been made can not be met even much different from this
we can see from the amount of damage produced by the production company .
For that the company must pay attention to the problems associated with the
production process , so that the production process can take place effectively and
efficiently .
Based on the description above, the purpose of this study was to determine
the effect of the amount of raw materials , the number of workers , hours of
machine work and quality control of the amount of damage output simultaneously
and determine the effect of the amount of raw materials , the amount of labor ,
machine hours and supervision the quality of the amount of damage output
partially books .
The population in this study is the data from PT . Buana Masmedia Library is
data on the amount of damage output , especially books educational books
elementary, middle , and high school with the unit time per month for 36 months
in 2010-2012. To answer the problem formulation, objectives and hypotheses of
the study, the analysis used is multiple linear regression analysis .
The results of this study indicate that the amount of raw materials , the
amount of labor , machine hours , and quality control affects the amount of
damage output simultaneously book . As well as the partial amount of raw
materials that do not affect the amount of damage output , total employment has
no effect to the amount of damage production , working hours that the machine
has no effect on the amount of damage production and quality control affects the
amount of damage output . The results of this study can be used as a rationale
particularly interested in doing further research in the field of production .
Keywords : amount of raw materials , the amount of labor , machine hours ,
quality control , and the amount of damage production
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH BAHAN BAKU , TENAGA KERJ A, J AM KERJ A MESIN,
DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK TERHADAP J UMLAH
KERUSAKAN HASIL PRODUKSI BUKU PADA PT. MASMEDIA
BUANA PUSTAKA SIDOARJ O
DEWI REZA APRILIA
1042010007
ABSTRAKSI
PT. Masmedia Buana Pustaka merupakan salah satu perusahaan di
indonesia dengan hasil produksi berupa buku. PT. Masmedia Buana Pustaka dari
tahun 2010-2013 rencana produksi yang telah dibuat tidak dapat terpenuhi bahkan
berbeda jauh hal ini dapat kita lihat dari jumlah kerusakan hasil produksi yang
dihasilkan oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan masalahmasalah yang berhubungan dengan proses produksi , agar proses produksi dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh antara jumlah bahan baku, jumlah tenaga kerja, jam kerja
mesin dan pengawasan mutu terhadap jumlah kerusakan hasil produksi secara
simultan serta mengetahui pengaruh antara jumlah bahan baku, jumlah tenaga
kerja, jam kerja mesin dan pengawasan mutu terhadap jumlah kerusakan hasil
produksi buku secara parsial.
Populasi dalam penelitian ini adalah data dari PT. Masmedia Buana
Pustaka yaitu data mengenai jumlah kerusakan hasil produksi buku terutama buku
pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA dengan satuan waktunya per bulan
selama 36 bulan pada tahun 2010-2012. Untuk menjawab perumusan masalah,
tujuan dan hipotesis penelitian, analisis yang digunakan adalah analisis regresi
liniar berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah bahan baku, jumlah
tenaga kerja, jam kerja mesin, dan pengawasan mutu berpengaruh terhadap
jumlah kerusakan hasil produksi buku secara simultan. Serta secara parsial bahwa
jumlah bahan baku tidak berpengaruh dengan jumlah kerusakan hasil produksi,
jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh dengan jumlah kerusakan hasil produksi,
jam kerja mesin yang tidak berpengaruh terhadap jumlah kerusakan hasil
produksi, dan pengawasan mutu berpengaruh terhadap jumlah kerusakan hasil
produksi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pemikiran khususnya
yang berminat melakukan penelitian selanjutnya dibidang produksi.
Kata kunci
: jumlah bahan baku, jumlah tenaga kerja, jam kerja mesin,
pengawasan mutu, dan jumlah kerusakan hasil produksi
xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam era globalisasi dengan perkembangan teknologi yang
semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menuntut perusahaan
harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen dengan cara
memberikan produk/jasa yang sesuai dengan standart kualitas sesuai dengan
tujuan perusahaan (produsen). Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi agar konsumen bisa
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Di dalam kegiatan operasional
perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efesien perusahaan harus
melakukan pengawasan proses produksi dan mutu produk untuk mengurangi
produk yang mengalami kegagalan/kerusakan supaya mencapai standar
kualitas.
Menurut Assauri (2008) suatu produk didasarkan oleh ukuran dan
karakteristik dari produk yang diproduksi sesuai dengan ketinggian
konsumen.
Keinginan/selera antar
pembeli
juga
berbeda
mungkin
dikarenakan perbedaan sifat daerah asalnya, tingkat sosialnya ataupun sebab
lainnya. Akibat kenyataan ini menyulitkan bagi perusahaan, faktor-faktor
yang menyebabkan suatu produk tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,
disebakan oleh bahan baku, tenaga kerja, kinerja mesin.
Dalam kegiatan produksi dibutuhkan tempat untuk produksi,
peralatan produksi dan orang yang melakukan produksi. Benda-benda atau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
alat-alat yang digunakan untuk terselenggaranya proses produksi disebut
faktor-faktor produksi. Jadi faktor produksi adalah setiap benda atau alat
yang digunakan untuk menciptakan, menghasilkan benda atau jasa. Faktorfaktor produksi disebut juga sumber daya ekonomi, atau alat produksi yang
meliputi faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi
modal dan faktor produksi ketrampilan. Dalam proses produksi, faktorfaktor produksi harus digabungkan, artinya antara faktor produksi yang satu
dengan yang lainnya tidak dapat berdiri sendiri tetapi harus dikombinasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu industri meliputi
modal, tenaga kerja, bahan mentah / bahan baku, transportasi, sumber energi
atau bahan bakar, tenaga kerja dan pemasaran.
Jumlah bahan baku merupakan jumlah produksi yang dihasilkan
dalam suatu perusahaan. Semakin banyak input yang dihasilkan berarti
semakin besar pula perusahaan tersebut. Input dapat berpengaruh terhadap
produksi suatu barang atau jasa. Selain itu besarnya jumlah input yang
dihasilkan akan berdampak pada input bahan baku yang dibutuhkan.
Semakin besar input produksi yang dihasilkan maka input bahan baku yang
dibutuhkan juga semakin banyak.
Besarnya jumlah kapasitas produksi juga tidak lepas dari jam kerja
mesin yang digunakan untuk proses produksi untuk dapat menghasilkan
produk yang maksimal. hal ini semakin banyak kapasitas produksinya
tentunya membutuhkan jam kerja mesin yang efektif dan efesien untuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
proses produksi yang tidak sedikit jumlahnya. dan dalam proses produksi
juga tidak lepas dari jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Faktor tenaga kerja memegang peranan penting dalam berbagai
macam dan jenis serta tingkatan kegiatan produksi. Dalam kegiatan produksi
tidak lepas dari tenaga kerja karena yang sangat dominan untuk melancarkan
kegiatan produksi hingga memperoleh hasil produksi dari suatu kegiatan
produksi adalah tenaga kerja. Dengan tenaga kerja kegiatan produksi itu
akan cepat terselesaikan dengan baik. Apabila tenaga kerja itu dididik
dengan baik hingga menjadi tenaga kerja yang professional yaitu tenaga
kerja yang memiliki ketrampilan dan kemampuan sehingga mampu bekerja
lebih produktif pasti hasil produksi yang diperoleh akan sesuai dengan target
yang telah ditentukan. Oleh karena itu faktor Jam kerja tenaga kerja
merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh satu orang dalam satu jam. Waktu
yang diperlukan oleh satu orang atau sebuah mesin untuk menjalankan satu
operasi atau untuk mencapai hasil tertentu. Tenaga kerja pun harus selalu
ditingkatkan kemampuan atau ketrampilannya baik melalui pendidikan
formal maupun non formal. Semakin terbatasnya lapangan kerja dewasa ini,
ditambah lagi banyaknya karyawan yang mengalami PHK di berbagai
perusahaan, menyebabkan banyak munculnya wirausahawan baru.
PT. Masmedia Buana Pustaka merupakan perusahaan di Indonesia
dengan hasil produk berupa buku-buku pelajaran, brosur, dan lain-lain.
Dalam usahanya untuk menghasilkan produksi, PT. Masmedia Buana
Pustaka mengutamakan produk yang mempunyai kualitas baik dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
diharapkan dapat
meraih
hasil penjualan yang optimal,
sehingga
menghasilkan keuntungan. Dalam proses produksi perusahaan selalu
menginginkan produk yang dihasilkan dapat memuaskan konsumen. Untuk
itu perusahaan dituntut untuk menjaga kualitas produk yang
dihasilkan
dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kepuasan konsumen.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT. Masmedia Buana
Pustaka adalah adanya kerusakan hasil proses produksi buku pelajaran yang
dihasilkan selama masa proses produksi, mulai bahan baku sampai pada
produk jadi, dimana total kerusakan pada saat proses produksi pada tahun
2010-2012 dari bulan Januari sampai bulan Desember ditunjukkan pada
tabel 1.1 yaitu laporan rekapitulasi kerusakan produk buku pelajaran pada
PT. Masmedia Buana Mustaka adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Tabel 1.1
Laporan Rekapitulasi Kerusakan Buku pada
PT. Masmedia Buana Pustaka
Tahun
2010
2011
2012
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total
Target
Produk
Total Kerusakan
Rusak (% )
J adi
3295
3223
3154
3145
2317
2148
3766
3223
3157
3482
2507
2495
3090
3415
3929
3360
3430
2437
3282
3832
2690
3482
3559
2689
3854
3657
3016
3542
3702
3892
2966
2662
3215
3386
2832
4158
0,34
0,31
0,32
0,31
0,3
0,32
0,31
0,33
0,31
0,34
0,35
0,31
0,17
0,34
0,38
0,34
0,38
0,34
0,33
0,32
0,34
0,24
0,34
0,35
0,33
0,39
0,41
0,4
0,4
0,41
0,34
0,36
0,32
0,37
0,33
0,35
540
760
505
507
471
525
411
755
752
599
596
494
671
903
688
820
1127
748
649
894
921
1044
823
584
657
695
636
745
754
698
854
423
571
578
491
721
115989
12,13
23930
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Seperti pada tabel diatas semakin banyak hasil produksi yang
mengalami kerusakan dan hal ini sangat tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh perusahaan. Tingkat kerusakan yang terendah terjadi pada
tahun 2010 pada bulan Mei sebesar 0,3 %. Sedangkan tingkat kerusakan
tertinggi terjadi pada tahun 2012 pada bulan Maret sebesar 0,41 %.
Hal ini dikarenakan adanya barang yang rusak pada saat proses
produksi yang tidak memenuhi standar dengan batas toleransi kerusakaan
sebesar 0,05 % dari masing-masing proses produksi.
Dengan melihat permasalahan tersebut diatas, maka penulis tertarik
untuk mengambil judul “Pengaruh bahan baku, Tenaga kerja, jam kerja
mesin dan Mutu Produk Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil Produksi Buku
pada PT. Masmedia Buana Pustaka Sidoarjo “.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan
memperhatikan
latar
belakang
masalah
yang
dikemukakan, maka dalam penelitian ini penulis akan mengemukakan
beberapa permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu :
1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan bahan baku, Tenaga kerja,
jam kerja mesin dan Mutu Produk Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil
Produksi Buku pada PT. Masmedia Buana Pustaka ?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial bahan baku, tenaga kerja,
jam kerja mesin dan Mutu Produk Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil
Produksi Buku pada PT. Masmedia Buana Pustaka?\
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan antara
bahan baku, tenaga kerja, jam kerja mesin dan Mutu Produk
Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil Produksi Buku pada PT.
Masmedia Buana Pustaka.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial antara
bahan baku, tenaga kerja, jam kerja mesin dan Mutu Produk
Terhadap Jumlah Kerusakan Hasil Produksi Buku pada PT.
Masmedia Buana Pustaka.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Memberikan bukti secara empiris mengenai pengawasan jalannya
proses produksi dan mutu produk di bidang percetakan, penelitian ini
diharapkan
dapat
memeberikan
konstribusi
teoritis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada
8
pengembangan teori produksi khususnya teori dalam produksi
barang / jasa.
2. Manfaat Praktis
a. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi
tambahan bagi pengusaha percetakan dan menjalankan
perencanaan dan pengambilan keputusan strategi produksi
pada masa yang akan datang.
b. Referensi Penelitian yang akan datang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
dapat digunakan sebagai dasar pemikiran khususnya yang
berminat
melakukan
penelitian
selanjutnya
produksi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dibidang
9
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini terdapat penelitian terdahulu yang bisa
dijadikan acuan dalam penulisan proposal skripsi ini adalah Ita Puspita
(2010) dengan judul “Analisis Pengendalian Mutu Untuk Mencapai Standar
Kualitas Produk pada PT.Central Power Indonesia”.
Perusahaan ini
bergerak dibidang generator pembangkit listrik. Rumusan masalah yang
digunakan adalah apakah masih ada yang mengalami kegagalan dalam
melaksanakan proses pengendalian mutu ?. Analisis yang digunakan yaitu
Statistical Quality Control (SQC), lembar pengecekkan, diagram histogram,
peta kendali, diagram pareto, diagram sebab akibat. Kesimpulan dalam
penelitian di atas yaitu jenis kegagalan yang sering terjadi adalah bending
plat
dan faktor yang menyebabkan kegagalan produk adalah manusia
karena kurangnya pelatihan dan pengarahan karyawan. Persamaan penelitian
di atas dengan penelitian penulis yaitu sama-sama meneliti tentang mutu
dalam bidang produksi. Perbedaannya yaitu penelitian di atas menggunakan
analisa Statistical Quality Control (SQC), lembar pengecekkan, diagram
histogram, peta kendali, diagram pareto, diagram sebab akibat sedangkan
penilitian penulis menggunakan regresi linear berganda.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Raedyta (2008) dengan judul “analisis Pengawasan Mutu Produk
untuk Meminimalisasi Penyimpangan Standar Produk yang mencapai Target
Produksi pada Pabrik Gula Krembong Sidoarjo”. Rumusan masalah yang
dirumuskan adalah apakah dengan melakukan pengawasan mutu produk
dapat memenimalisasikan produk rusak sehingga target produksi bisa
tercapai ?. hasil produksi pada pabrik gula krembong yaitu gula. Analisis
yang digunakan yaitu analisis F standar pengawasan mutu, analisis
mengenai target produksi, analisis pengawasan mutu bahan baku. Teknik
analisis data menggunakan statistical quality control (SQC) yaitu metode
statistik untuk mengukur kinerja proses produksi sekaligus untuk
meningkatkan mutu keluaran. Pengawasan yang dilakukan pabrik gula
Krembong meliputi pengawasan pada perolehan jumlah (quanta) dan
pengawasan mutu produksi. Dimana gula yang baik menurut PG. Krembong
yaitu diameter kristal gula sesuai permintaan pasar (1,1 mm), gula putih dan
kering. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu
sama-sama meneliti tentang mutu. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini
yaitu menggunakan analisis statistical quality control (SQC) dan penelitian
penulis menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.2
Landasan Teori
2.2.1 Manajemen Produksi
2.2.1.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi
Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan adalah
membuat produk dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya,
menjual dengan harga wajar. Kegiatan-kegiatan manajemen produksi dan
operasi tidak hanya menyangkut pemrosesan atau manufakturing berbagai
barang saja, akan tetapi dalam kenyataannya berkembang pula perusahaanperusahaan lain yaitu dibidang jasa. Usaha-usaha tersebut adalah asuransi,
transportasi, bisnis perbankan dan sebagainya yang bergerak dibidang jasa.
Manajemen produksi dan operasi menurut Sofjan Assauri (2008 :
19), adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan
sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat
dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efesien, untuk
menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa.
Dengan pengertian ini maka dalam istilah manajemen tercakup semua
kegiatan atau efektivitas yang menghasilkan barang atau jasa, serta
kegiatan-kegiatan yang mendukung atau menunjang usaha untuk
menghasilkan barang atau jasa itu. Sehingga dengan demikian dapatlah
disadari bahwa manajemen produksi selalu terdapat dan berguna bagi
semua organisasi, seperti pabrik pengolahan atau industri manufaktur,
perhotelan,
perdagangan,
perbengkelan,
rumah sakit,
pelayanan dan lain sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perkebunan,
12
Sedangkan manajemen produksi menurut Agus Ahyari (1998 : 35),
adalah
proses
dari
perencanaan
pengorganisasian,
pergerakan,
pengkoordiniran serta pengendalian dengan demikian usur-unsur yang
terkendali didalam manajemen adalah :
1. Perencanaan sebagai serangkaian keputusan yang diambil
sekarang untuk dikerjakan pada waktu yang akan datang.
2. Pengorganisasian sering diartikan sebagai kerjasama antara
2 (dua) orang atau lebih dengan atau tanpa peralatan untuk
mencapai tujuan tertentu.
3. Pergerakan yang baik akan mengikuti aspirasi dari
bagiannya masing-masing.
4. Pengkoordinasian dapat berjalan dengan baik bila ada
kerjasama antar bagian atau antar masing-masing pihak.
5. Pengendalian diartikan sebagai pengawasan yang sekaligus
dapat mengambil beberapa tindakan perbaikan.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000:3), Manajemen
Produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal
penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut factor-faktor
produksi), tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan
sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja
menjadi berbagai produk atau jasa. Para manajer produksi dan operasi
mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
keluaran (output) dalm jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu
sesuai dengan permintaan konsumen.
Ada 4 macam pengambilan keputusan yang sering dihadapi dalam
manajemen operasional yaitu :
1. Peristiwa yang pasti (certainty)
2. Peristiwa yang tidak pasti (uncertainty)
3. Peristiwa yang resiko (under risk)
4. Peristiwa akibat konflik antar Negara (institusional
conflik)
Pengambilan keputusan dalam manajemen operasi berkaitan
dengan jangka waktu perencanaan.
Perencanaan jangka panjang berhubungan dalam hal yang strategis
sehingga keputusan dimiliki oleh pimpinan puncak. Perencanaan jangka
panjang biasanya mencakup waktu antara 24-60 bulan.
Perencanaan jangka menengah dimulai setelah perencanaan jangka
panjang, waktu per 3-24 bulan. Perencanaan ini merupakan tugas dari
manajer operasi, yang akan membuat keputusan taktis. Perencanaan ini
harus konsisten dengan pimpinan puncak dan dilaksanakan diantara
sumber daya yang telah diputuskan atau disediakan oleh keputusan
strategis sebelumnya.
Perencanaan jangka pendek mencakup waktu yang relative pendek.
Tidak lebih dari 3 bulan. Personil operasi yang bekerja dengan supervisor
bertanggung jawab atas perencanaan untuk kemudian menjabarkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
perencanaan jangka menengah rencana operasional bulanan, mingguan,
atau harian. Perencanaan jangka pendek meliputi penugasan kerja,
penjadwalan, pembebanan, pengurutan, dan pengiriman.
Adapun fungsi dalam manajemen operasional yaitu :
1. Proses pengolahan, yaitu menyangkut metode teknik yang
digunakan untuk pengolahan factor masukan.
2. Jasa penunjang, yaitu merupakan sarana pengorganisasian yang
perlu
dijalankan
sehingga
proses
pengolahan
dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien.
3. Perencanaan, yaitu penetapan keterkaitan dan pengorganisasian
kegiatan operasional yang akan dilakukan dalam satu kurun
waktu periode tertentu.
4. Pengendalian dan pengawasan yaitu fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai yang telah direncanakan,
sehingga masuk dan tujuan penggunaan dan pengolahan
masukan yang secara nyata dapat dilaksanakan.
Dengan
demikian
manajemen
produksi
merupakan
proses
pencapaian sumber-sumber daya memproduksi atau menghasilkan barang
untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
produksi merupakan pengolahan secara optimal factor-faktor produksi
yang efektif dan efesien dalam memproduksi barang atau jasa yang
berguna untuk mencapai tujuan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.1.2 Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi
Pada saat ini dirasakan adanya kebutuhan untuk menaikkan
produktivitas didalam segala kegiatan ekonomi. Kenaikkan produktivitas
ini dirasakan perlu, tidak saja didalam pabrik tetapi juga didalam badan
atau lembaga yang meghasilkan jasa seperti bank, rumah sakit, jawatan
pemerintah dan lain-lain. Permintaan terhadap barang jasa cenderung naik
(terutama disebabkan adaya kenaikkan jumlah penduduk) sedangkan
factor produksi (resources) terbatas adanya.
Menurut Sukanto, Indriyono (1996:2) adalah memproduksi atau
mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah kualitas harga, waktu
serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2.2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Menurut Sofjan Assauri (2008:27). Manajemen produksi dan
operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang cukup luas, dimulai
dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya
kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusankeputusan jangka panjang, serta keputusan-keputusan pada waktu
menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoperasiannya,
yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi dan operasi
meliputi kegiatan penyiapan sistem produksi dan operasi, dan kegiatan
pengoperasian sistem produksi dan operasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Seperti apa yang diuraikan diatas, maka ruang lingkup manajemen
produksi dan operasi akan mencakup perancangan atau penyiapan sistem
produksi dan operasi, serta pengoperasian dari sistem produksi dan
operasi. Pembahasan dalam perancangan atau desain dari sistem produksi
dan operasi meliputi :
1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (produk)
Kegiatan produksi dan operasi harus dapat menghasilkan
produk, berupa barang atau jasa, secara efektif dan efisien, serta
dengan mutu atau kualitas yang baik. Oleh karena itu sikap
kegiatan produksi dan operasi harus dimulai dari penyeleksian dan
perancangan produk yang akan dihasilkan. Kegiatan ini harus
diawali dengan kegiatan-kegiatan atau penelitian atau riset, serta
usaha-usaha pengembangan produk yang sudah ada. Dengan hasil
riset dan pengembangan produk ini maka diseleksi dan diputuskan
produk apa yang akan dihasilkan dan bagaimana desain dari
produk itu, yang menggambarkan pula spesifikasi dari produk
tersebut. Untuk penyeleksian dan perancangan produk, perlu
diterapkan
konsep-konsep
standardisasi,
simplifikasi
dan
spesialisasi. Akhirnya dalam pembahasan ini perlu dikaji hubungan
timbal balik yang erat antara produk dan rancangan produk dengan
kapasitas produksi dan operasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Setelah produk didesain, maka kegiatan yang harus
dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk menghasilkannya
adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta
peralatannya. Dalam hal ini kegiatan harus dimulai dari
penyeleksian dan pemilihan akan jenis proses yang akan
dipergunakan, yang tidak terlepas dengan produk yang akan
dihasilkan. kegiatan selanjutnya adalah menetukan teknologi dan
peralatan yang akan dipilih dalam pelaksanaan kegiatan produksi
tersebut. Penyeleksian dan penentuan peralatan yang dipilih, tidak
hanya mencakup mesin dan peralatan tetapi juga mencakup
bangunan dan lingkungan kerja.
3. Pemilihan lokasi, site perusahaan dan unit produksi
Kelancaran produksi dan operasi perusahaan sangat
dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan sumber-sumber bahan
dan masukan (input), serta ditentukan pula oleh kelancaran dan
biaya penyampaian atau supplay produk yang dihasilkan berupa
barang jadi atau jasa kepasar. Oleh karena itu untuk menjamin
kelancaran, maka sangat penting peranan dari pemilihan lokasi,
site prusahaan dan unit produksinya. Dalam pemilihan lokasi dan
site tersebut, perlu memperhatikan factor jarak, kelancaran dan
biaya pengangkutan dari sumber-sumber bahan dan masukan
(input), serta biaya pengangkutan dari barang jadi kepasar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
4. Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses
Kelancaran dalam proses produksi dan operasi ditentukan pula oleh
salah satu factor yang terpenting di dalam perusahaan atau unit
produksi, yaitu rancangan tata-letak (lay-out) dan arus kerja atau
proses. Rancangan tata letak harus mempertimbangkan berbagai
factor antara lain adalah kelancaran arus kerja, optimalisasi dari
waktu pergerakan dalam proses atau material handling.
5. Rancangan tugas pekerjaan
Rancangan tugas pekerjaan merupakan bagian yang
integrasi dari rancangan sistem. Dalam melaksanakan fungsi
produksi dan operasi, maka organisasi kerja harus disusun, karena
organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan,
merupakan alat atau wadah kegiatan yang hendaknya dapat
membantu pencapaian tujuan perusahaan atau unit produksi dan
operasi tersebut. Rancangan tugas perusahaan harus merupakan
suatu kesatuan dari human engineering, dalam rangka untuk
menghasilkan rancangan kerja yang optimal. Disamping itu dalam
penyusunan rancangan tugas pekerjaan harus pula memperhatikan
kelengkapan tugas pekerjaan yang terkait dengan variabel tugas
dalam struktur teknologi, dan mutu atau kualitas suasana kerja
ditentukan oleh variabel manusianya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
Sebenarnya rancangan sistem produksi dan operasi harus
disusun dengan landasan strategi produksi dan operasi yang telah
disiapkan terlebih dahulu. Dalam strategi produksi dan operasi
harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan dari produksi
dan operasi, serta nilai dan kebijakan-kebijakan dasar atau kunci
untuk lima bidang, yaitu
proses, kapasitas, persediaan, tenaga
kerja dan mutu atau kualitas. Semua hal tersebut merupakan
landasan
bagi
penyusunan strategi produksi dan operasi.
Berdasarkan strategi produksi dan operasi, maka ditentukanlah
pemilihan kapasitas yang akan di jalankan dalam bidang produksi
dan operasi.
2.2.1.4 Pembahasan Dalam Pengeoperasian Sistem Produksi dan Operasi
Menurut Sofjan Assauri (2004 : 29). Adalah pembahasan dalam
pengoperasian sistem produksi dan operasi mencakup :
1. Penyusunan rencana produksi dan operasi
Kegiatan pengoperasian sistem produksi dan operasi harus
dimulai dengan penyusunan rencana produksi dan operasi. Dalam
rencana produksi dan operasi harus tercakup penetapan target
produksi, scheduling, routing, dispatching
dan follow-up.
Perencanaan kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan
awal dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan
oleh kelancaran tersedianya bahan atau masukan yang dibutuhkan
bagi produksi dan operasi tersebut. Kelancaran tersedianya bahan
atau masukan bagi produksi dan operasi ditentukan oleh baik
tidaknya
pengadaan bahan serta rencana dan pengendalian
persediaan yang dilakukan. Dalam hal ini perlu diketahui maksud
dan tujuan diadakannya persediaan, model-model perencanaan dan
pengendalian persediaan, pengadaan dan pembelian bahan,
perencanaan kebutuhan bahan (material requirement planning) dan
perencanaan kebutuhan distribusi (Distribution Requirement
Planning).
3. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi
dan operasi harus selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat
digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan
atau perawatan. Dalam pembahasan dalam pemeliharaan dan
perawatan mesin dan peralatan ini akan dicakup tentang penting
dan peranan dari kegiatan pemeliharaan atau perawatan mesin dan
peralatan, macam-macam kegiatan pemeliharaan atau perawatan,
syarat-syarat bagi terlaksananya kegiatan pemeliharaan atau
perawatan yang efektif dan efesien, serta proses pelaksanaan
kegiatan pameliharaan dan perawatan mesin dan peralatan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
4. Pengendalian mutu
Terjaminnya hasil atau keluaran dari proses produksi dan
operasi menentukan keberhasilan dari pengoperasian sistem
produksi dan operasi. Dalam rangka ini maka perlu dipelajari
kegiatan pengendalian mutu yang harus dilakukan
agar keluaran
dapat terjamin mutunya. Pembahasan yang tercakup dalam
pengendalian mutu antara lain adalah maksud dan tujuan kegiatan
pengendalian mutu, proses kegiatan perencanaan dan pengendalian
mutu, peran pengendalian proses dan produksi dalam pengendalian
mutu, teknik dan peralatan pengendalian mutu, serta pengendalian
mutu secara statistic (statistical quality control).
5. Manajemen tenaga kerja (sumber daya manusia)
Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan
oleh kemampuan dan keterampilan para tenaga kerja atau sumber
daya manusianya. Dalam pembahasan manajemen tenaga kerja
atau sumber daya manusia akan mencakup pengolahan tenaga kerja
dalam produksi dan operasi, desain tugas dan pekerjaan, dan
pengukuran kerja (work measurement).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.2.2 Proses Produksi
2.2.2.1 Pengertian Proses Produksi
Menurut Sofjan Assauri (2008 : 105) proses adalah cara, metode
dan teknik bagaimana sesungguhnya.sumber-sumber (tenaga kerja, mesin,
bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses produksi
merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.
2.2.2.2 J enis-J enis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi menurut Sofjan Assauri (2008 : 105) dapat
dibedakan atas dua jenis yaitu :
1. Proses produksi yang terus menerus (contonous processes)
Pada proses produksi terus menerus ini terdapat waktu yang
panjang tanpa adanya perubahan –perubahan dari pengaturan dan
penggunaan mesin serta peralatannya.
2. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten processes)
Pada proses produksi terputus-putus ini terdapat waktu yang
pendek dalam persiapan peralatan untuk perubahan yang cepat
guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti-ganti.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
2.2.2.3 Kekurangan dan Kelebihan Masing-masing J enis Proses Produksi
Menurut Sofjan Assauri (2008:109) masing-masing jenis proses produksi
yang telah disebutkan mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan.
1. Kekurangan proses produksi yang terus menerus (continous
manufacturing)
a. Terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan produk
yang diminta oleh konsumen atau pelanggan. Jadi proses
produksi seperti ini khusus untuk menghasilkan produkproduk yang :
a) Permintaan (demand)nya besar dan stabil
b) Style produknya tidak mudah berubah
b. Proses produksi mudah terhenti, karena apabila terjadi
kemacetan di suatu tempat/tingkat proses (di awal, ditengah
atau di belakang), maka kemungkian seluruh proses
produksi akan terhenti yang disebabkan adanya saling
hubungan dan urut-urutan antara masing-masing tingkat
proses.
c. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat
permintaan, karena biasanya tingkat produksi (rate of
production)nya telah tertentu, sehingga sangat kaku (rigi).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
2. Kelebihan proses produksi yang terus menerus (continuous
manufacturing)
a. Dapat diperolehnya tingkat biaya produksi per unit
(uniproduction cost) yang rendah, apabila :
a) Dapat dihasilkannya produk dalam volume yang
cukup besar
b) Produk yang dihasilkan distandarisir
b. Dapat
dikuranginya
pemborosan-pemborosan
dari
pemakaian tenaga manusia, terutama karena sistem
pemindahan bahan yang menggunakan tenaga mesin/listrik.
c. Biaya tenaga kerja (labor cost)nya adalah rendah, karena
jumlah tenaga kerjanya yang sedikit dan tidak memerlukan
tenaga yang ahli (cukup yang setengah ahli) dalam
pengerjaan produk yang dihasilkan.
d. Biaya pemindahan bahan di dalam pabrik juga lebih
rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan mesin
yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut digerakkan
dengan tenaga mesin (mekanisasi).
3. Kekurangan proses produksi yang terputus-putus (intermittent
manufacturing) adalah :
a. Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan
dihasilkan sangat sukar dilakukan di dalam memproduksi
satu macam produk, dan di samping itu dibutuhkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
scheduling dan routing yang banyak sekali karena
produknya
yang
berbeda-beda
tergantung
dari
pemesanannya.
b. oleh karena pekerjaan routing dan scheduling
banyak
sekali dan sukar dilakukan, maka pengawasan produksi
(production control)dalam proses produksi seperti ini
sangat sulit dilakukan.
c. Dibutuhkannya
investasi
yang
cukup
besar
dalam
persediaan bahan mentah dan bahan-bahan dalam proses,
karena
prosesnya
terputus-putus
dan
produk
yang
dihasilkan tergantung dari pesanan.
d. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan sangat
tinggi, karena banyak dipergunakannya tenaga manusia dan
tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga yang ahli dalam
pengerjaan produk tersebut.
4. Kelebihan dari proses produksi yang terputus-putus (intermittent
manufacturing)
a. Memepunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi
perubahan produk dengan variasi yang cukup besar.
Fleksibilitas ini diperoleh terutama dari :
a) Sistem penyusunan peralatannya yang
process lay out.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berbentuk
26
b) Jenis/tipe yang digunakan dalam proses yang
bersifat umum
c) Sistem pemindahan bahan yang tidak menggunakan
tenaga mesin tetapi tenaga manusia
b. Oleh karena mesin-mesin yang digunakan dalam proses
yang bersifat umum, maka biasanya dapat diperoleh
penghematan uang dalam investasi mesin-mesinnya, sebab
harga mesin-mesin ini lebih murah daripada mesin-mesin
yang khusus.
Proses produksi tidak mudah berhenti akibat terjadi kerusakan atau
kemacetan disuatu tempat/ tingkat proses.
2.2.3 Pengertian Bahan Baku
2.2.3.1 Pengertian Bahan Baku Dan Fungsinya
Bahan baku sangat mendukung dalam segala aspek. Dalam industri
baik itu industri kimia, industri tekstil, industri makanan dan minuman dan
sebagainya