MENANAMKAN KEIMANAN TERHADAP KITAB AL QUR'AN PADA ANAK SMP

  

MENANAMKAN

KEIMANAN TERHADAP

KEMUKJIZATAN KITAB AL-QUR’AN PADA ANAK SMP

Latar Belakang

   Sebagai Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) dituntut mampu menjelaskan materi kepada siswa-siswi sejelas

mungkin mengenai hal-hal yang ghaib salah satunya

berkaitan dengan kemukjizatan kitab al-Qur’an.

  

Sehingga siswa dapat memahami apa yang diajarkan

guru untuk memperoleh gambaran yang konkret dan

jelas serta mampu meyakini bahwa Al-Quran memiliki mukjizat yang sangat luar biasa.

  

Latar Belakang -2

  Pendidikan agama menjadi bagian utama dalam pendidikan Islam (Zuhairini dkk., 2004: 152). Oleh sebab itu, hakikat pendidikan Islam dapat diartikan secara praktis sebagai hakikat pengajaran Al-Qur’an

dan As-Sunnah. Berdasarkan firman Allah SWT. Dalam

surat Asy-Syura ayat 52 sebagai berikut yang artinya:

“Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu (Al-Quran) dengan perintah kami, Sebelumnya kamu tidaklah

mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Quran) dan tidak pula

mengetahui apakah iman itu tetap kami menjadikan Al-

Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa

yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

  Sebagaimana tugas guru dalam undang-undang guru dan dosen no 14 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban:

  1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

  2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

  3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

  

4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan

kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan 5.

  Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Apa itu KITAB ? & apa itu Al-Qur’an? KITAB ? AL- QUR’AN

  

Kitab “ ٌبُت ُككك ” berasal dari bahasa

Sedangkan Al-Qur’an نكآرقلككا sendiri

  arab (kataba-yaktubu-kitabatan- kitaban) yang artinya tulisan yang mempunyai makna, arti kitab secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul menjadi satu bentuk buku. Adapun arti iman kepada kitab Allah adalah percaya dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa kitab-kitab itu berisi firman-firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai pedoman hidup manusia agar dapat membedakan yang hak dan yang bathil, antara yang baik dan buruk dan antara

  

  secara bahasa artinya bacaan atau himpunan. Al-Qur’an berarti bacaan, karena merupakan kitab yang wajib dibaca dan dipelajari, dan berarti himpunan, karena merupakan himpunan firman-firman Allah SWT (wahyu). Menurut istilah, Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada rasul/nabi terakhir Nabi Muhammad SAW dan dihafal di dalam dada, yang dibaca dengan lisan dan didengar oleh telinga, yang disampaikan kepada kita secara Jadi Dapat Disimpulkan bahwa Kitab Al-Qur’an adalah?

   kitab Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, melalui Malaikat Jibril. Al-Qur'an tersebut

mempunyai tujuan untuk menyempurnakan Kibat-

Kibat sebelumnya. Al-Qur'an mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan kitab-kitab

suci yang sebelumnya. Apalagi, jika dibandingkan

dengan buku-buku ilmiah atau sastra karangan manusia. Kitab ini diturunkan kepada Nabi terakhir yaitu Muhammad SAW sebagai petunjuk hidup

umatnya. Selanjutnya, ada empat macam rukun

iman kepada kitab-kitab Allah.

  Selanjutnya… 

  Rukun iman kepada kitab Allah merupakan rukun iman yang ke-3, Allah SWT menurunkan kitab-kitab- Nya kepada para Rasul-Nya untuk disebar luaskan dan diajarkan kepada umat Manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Seperti halnya dalam cerita dialog Abu Zar r.a bertanya kepada Rasulullah SAW, "Berapa kitab yang diturunkan Allah?",

Rasulullah menjawab, "Seratus empat kitab, antara

  

lain lima puluh kitab suhuf diwahyukan kepada Nabi Syis. a.s, tiga puluh suhuf diwahyukan kepada Nabi Idris a.s, sepuluh suhuf diwahyukan kepada Nabi Ibrahim a.s, dan empat kitab diwahyukan kepada empat Rasul Allah". Selanjutnya

  …

   Dalam Surat An-Nahl, Allah berfirman:“Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintahNya kepada siapa yang ia kehendaki di antara hamba-hambaNya…”(An-Nahl : 2)

   Kitab-kitab Allah SWT yang tercatat pada Al-Qur’an yang wajib di imani ada empat yaitu sebagai berikut :

  KITAB TAURAT Nabi Musa A.S KITAB ZABUR Nabi Dawud A.S

  KITAB INJIL Nabi Isa A.S KITAB AL-QUR’AN Kitab Taurat…? 

  

Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada nabi Musa

A.S 

  Firman Allah swt:   …….

  ةٌرْوُّنَو ىًدُه ا َككهْي ِككف َةاَرْوكتَلككا اَكنْلَزّْنَكأ اَّنِكإ 

  Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi)”….( Q.S Al-Ma’idah: 44)

   Adapun isi pokok kitab Taurat dikenal dengan “Sepuluh Perintah Tuhan” yaitu, jangan ada padamu Tuhan lain di

hadirat-Ku, jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Allahmu, jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan sia-sia, ingatlah kamu akan

hari Sabat (Sabtu) supaya kamu sucikan dia, Berilah hormat

kepada bapak ibumu, Jangan membunuh sesama Manusia, Larangan berbuat Zina, Larangan mencuri, Larangan menjadi

saksi palsu, Larangan berkeinginan memiliki hak orang lain. Selanjutnya…

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud A.S

   Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat.

  Perhatikan pada Firman Allah Al- Qur'an Surat An-Nisa/4:163), ….. اًرْوُبَكز َدُواَد اَكنْيَتَكاَو  Artinya: “Dan kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Daud a.s“(al-Isra’ : 55)

   Kitab Zabur merupakan ajaran yang berisi lima nyanyian, yaitu :

  1. Nyanyian kebaktian untuk memuji Tuhan

  2. Ratapan-ratapan jamaah 3.

  Ratapan dan doa individu 4. Nyanyian untuk raja

  5. Nyanyian perorangan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan . Selanjutnya

Kitab Injil diturunkan

  … kepada Nabi Isa A.S

   Kitab Injil tersebut berisi ajakan kepada umat Nabi Isa.

  A.S. untuk hidup zuhud, yaitu menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi. Hal itu dimaksud untuk meluruskan pandangan orang-orang Yahudi yang bersifat materialistis. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-

keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-

perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Allah berfirman bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang

  Firman Allah swt.: terakhir. ….

  ٌرْوُّنَو ىَدُه ِكهْي ِككف َلْيِجّْنِل ْككا ُكهَنْيَتَكأَو Artinya: “Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya

  

Kitab Al-Qur’an diturunkan

kepada Nabi Muhammad

  Selanjutnya… Selanjutnya…

SAW

   Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw.

  Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah

tahun 10 hijriyah di padang ‘Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Lanjutan… 

  Sebagian isinya menghapus sebahagian syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-

Quran merupakan kitab suci terlengkap dan

abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua

umat manusia sampai akhir zaman, serta

pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam

menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu, sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali.

  Firman Allah:   …. ِكهْيَلَع اًكنِمْيَهُكمَو ِبَتِكْلككا َن ِكم ِكهْيَد َككي َنْيَباَم ِككل اَِّدََ ُكم ِقَحْلككا ِككب َبَتِكل ْككا َكْيَل ِككا اَكنْلَزّْنَكاَو Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang Firman Allah:   …. ِكهْيَلَع اًكنِمْيَهُكمَو ِبَتِكْلككا َن ِكم ِكهْيَد َككي َنْيَباَم ِككل اَِّدََ ُكم ِقَحْلككا ِككب َبَتِكل ْككا َكْيَل ِككا اَكنْلَزّْنَكاَو

Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran

  dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang

Lanjutan…

  Kelebihan Al-Qur'an adalah sebagai berikut : 

  Membenarkan kitab-kitab tardahulu 

  Memuat kisah-kisah Nabi terdahulu 

  

Memberi ketentraman jiwa, kebahagian, dan

pengobatan hati yang sedang susah 

  Mengangkat derajat umat Islam yang sungguh- sungguh mengamalkan isinya  Merupakan mukjizat sepanjang masa.

  Firman Allah swt.: َنْيِقَتُمْل ِككل ىًدُه ِكهْي ِككف َبْيَكرَكل ُبَتِكْلككا َكِلَكذ   Artinya: “Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,p etunjuk bagi orang- orang yang bertakwa”.(Qs.al-Baqarah:2)

  Firman Allah swt.: َنْيِقَتُمْل ِككل ىًدُه ِكهْي ِككف َبْيَكرَكل ُبَتِكْلككا َكِلَكذ   Artinya: “Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,p etunjuk bagi orang- orang yang bertakwa”.(Qs.al-Baqarah:2) Selanjutnya….

Dalil-dalil atas Kewajiban Beriman Kepada kitab-kitab Allah

   Al-Qur’an

  

Artinya:“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah

diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,

serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).

   Hadits Nabi SAW.:

   Artinya: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau

beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-

Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun

yang buruk “, (HR. Muslim). (dikutip dari himpunan hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi)

  

Sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam dalam hadits Jibril tentang

iman:

   (( ِِِرَش َو ِِِرْيَ] ِرَدَقْلاِب َنِمْؤُتَو ِرِ]لا ِمْوَيْلاَو ِهِلْوُسُرَو ِهِبُتُكَو ِهِتَكِئَلَمَو ِهللاِب َنِمْؤُت ْنَأ )) 

  Artinya: “Yaitu hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikatNya,

kitab-kitabNya, para rasulNya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir yang

baik maupun yang buruk.” (HR. Al-Bukhari, I/19-20 dan Muslim, II/37)

Unsur-Unsur Kemukjizatan Al-Qur'an

  1. Kefasihan dan Keindahan Al-Qur'an Unsur pertama kemukjizatan Al-Qur'an ialah kefasihan dan balaghah-nya. Artinya, untuk menyampaikan maksud dan tujuan dalam setiap masalah, Allah SWT menggunakan kata dan kalimat yang paling lembut, indah, ringan, serasi, dan kokoh. Melalui cara

tersebut, Dia menyampaikan makna-makna yang dimaksudkan kepada para mukhathab

(audiens), yaitu melalui sastra yang paling baik dan mudah dipahami.

  2. Ke-ummi-an Nabi saw Allah SWT berfirman, "Dan kamu tidak pernah membaca sebelum satu bukupun dan kamu tidak pernah menulis satu buku dengan tanganmu. Karena jika kamu pernah

membaca dan menulis, maka para pengingkar itu betul-betul akan merasa ragu [terhadap

Al-Qur'an]". (QS. Al-'Ankabut: 48)

  3. Konsistensi Kandungan Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah sebuah kitab suci yang Allah turunkan selama 23 tahun dari kehidupan

Nabi Muhammad saw, yaitu masa-masa yang penuh dengan berbagai tantangan, ujian dan berbagai peristiwa yang pahit maupun yang manis. Akan tetapi, semua itu sama sekali tidak mempengaruhi konsistensi dan kepaduan kandungan Al-Qur'an serta keindahan susunan katanya. Kepaduan dan ketiadaan ketimpangan dari sisi bentuk dan kandungannya merupakan unsur lain dari kemukjizatan Al-Qur'an. Allah SWT berfirman, "Apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur'an. Seandainya Al-Qur'an itu datang dari selain Allah, pasti mereka akan menemukan banyak pertentangan." (QS. An-Nisa': 82)

  

Kemukjizatan kitab suci Al-Quran dibanding

dengan kitab-ktab yang diturunkan

sebelumnya adalah sebagai berikut:

  1. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah swt. sampai akhir zaman. firman Allah swt.:

  َنْوُضِفَحَل ُهَلاَّنِإَو َرْكِذلا اَنْلَزَّن ُنْحَّن اَّنِإ Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-Quran dan

  sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”(al-hijr:9)

  2.  Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al- Quran mencakup segala aspek kehidupan manusia.

  Berfirman: اًرْيِهَظ ٍضْعَبِل ْمُهُضْعَب َناَك ْوَلَو ِهِلْثِمِب َنْوُتأَْي َل َنَأْرُقلْا اَذَه ِلْثِمِب اْوُتْأَي ْكنَأ ىَلَع نِجْلاَو ُسّْنِلْا ِتَعَمَتْجا ِنِئَل ْلُّ  

  Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk

  membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia. Sekalipun sebahagian mereka menjadi

Selanjutnya…

  

  4. Al-quran isinya sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh umat manusia.

  

  5. Membaca dan mempelajari isi al-Quran adalah ibadah. Masih banyak keistimewaan al- Quran dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya.

   Sabda Rasulullah saw.:   ( ى ِككف َك َككل ُرْ]ُكذَو ِضْكرَل ْككا ى ِككف َك َككل ٌرْو ُككّن ُكهَّنِإ َككف َنَكأْرُقل ْككا ِةَوَلِت ِككب َكْيَلَع كهجاكم نبكا كِكاور) ِءاَمَسلككا Artinya: “atas engkau membaca al-Quran

adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu

dilangit.”(HR. Ibn Majah)

Hikmah beriman kepada kitab Allah SWT

    Setiap orang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT akan mendapatkan pahala dari-Nya,hal ni disebabkan karena beriman kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib.

Sedangkan pengertian wajib menurut hukum Islam ialah

sesuatu apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila

ditinggalkan dianggap berdosa.

  Allah SWT berfirman : 

  

اَمَلُك ُراَهّْنَلا اَهِتْحَت نِم يِرْجَت ٍتاَنَج ْمُهَل َنَأ ِتاَحِلاََلا ْاوُلِمَكعَو ْاوُنَمآ نيِذَلا ِرِشَبَو: ٍةَرَمَث نِم اَهْنِم ْاوُِّزُر Artinya: “ dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal soleh, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga. (Q.S.Al-Baqarah,2:25) Selanjutnya… 

  

Al-Qur’an akan menjadi obat yang mujarab bagi penyakit mental

umat manusia, apabila umat munusia meyakini kebenaran Al-

Qur’an dan mengamalkan seluruh ajaranya, sehngga sikap dan

prilakunya tidak menyimpang dari ajaran Al-Qur’an.

  

Berbahagialah umat manusia yang telah mengamalkan seluruh

ajaran  Al-Qur’an karena berarti ia telah menyucikan jiwanya, dan merugilah umat manusia yang sikap prilakunya menyimpang dari ajaran Al-Qur’an, karena berarti mereka telah mengotori jiwanya dengan noda dan dosa.

   Allah SWT berfirman: اَهاَكَز نَم َََلْفَأ ْدَّ 

  اَهاَسَد نَم َااَ] ْدََّو 

  

Artinya : “ sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan

jiwanya, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya

(dengan banyak brbuat dosa)." (Q.S. Asy-Syams, 91:9-10)

  Selanjutnya….

    Allah SWT berfirman:  

   َنوُنِمْؤُي َل ٍمْوَّ نَع ُرُذ نلاَو ُتاَيلا ِنْغُت اَمَو ِضْرَلاَو ِتاَواَمَسلا ِف اَذاَم ْاوُرُظّنا ِلُّ 

       Artinya: “ katakanlah perhatikanlah apa yang ada dilangit dan di bumi…” (Q.S. yunus,10:101)

  

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnnya: “ sesungguhnya

menghendaki ilmu pengetahuan, hendaknya ia memerhatikan

Al-Qur-an karena sesungguhnya didalam Al-Qur’an itu dimuat

kabar-kabar ilmu orasng-orang dulu dan yang akhir,” (H.K.Ibnu Mas’ud)

  

Ayat Al-Qur’an dan hadis tersebut merupakan tantangan bagi

umat manusia untuk mempelajari, mengembangkan, dan meningkatkan ilmu pengetahuan danteknologi tentang langit,bumi, dan segala isinya melalui petuhjuk-petunjuk Al- Qur’an.

  

Mengajarkan dan menanamkan keimanan terhadap

kemukjizatan Al-Quran pada anak SMP

   Dari ke empat kitab-kitab di atas yang ingin saya

terapkan dan ingin saya tanamkan kepada anak

SMP kelas 2 tersebut adalah mengenai keimanan terhadap kemukjizatan kitab Al-Qur’an.

   Kebenaran Al-Qur’an, Abdul Wahab Khallaf mengatakan bahwa “kehujjahan Al-Qur’an itu terletak pada kebenaran dan kepastian isinya yang sedikitpun tidak ada keraguan atasnya”.

  Hal ini sebagaimana firman Allah SWT yang

Artinya: “Kitab (Al-Qur’an ini tidak ada keraguan

padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqarah,2: 2).

  Selanjutnya….

   Kenapa saya mengambil judul tersebut, karena sebagai guru pendidikan agama islam memiliki kewajiban untuk mengajarkan hal tersebut kepada anak didik nanti.

  Keimanan terhadap kemukjizatan dalam kitab Al-Qur’an

harus diajarkan dan ditanamkan kepada siswa karena

materi tersebut tidak hanya sebuah peringatan dan cerita atau kisah-kisah fiksi yang dikarang oleh manusia. Namun kemukjizatan kitab al-Qur’an adalah benar adanya, cerita atau kisah tesebut merupaan nyata atau

fakta yang akan di jadikan pedoman dan kebebahagian

serta keistimewaan di dunia dan akhirat bagi umat manusia. Tampak jelas bahwa Al-Qur'an merupakan bukti yang paling akurat dan kuat atas kebenaran klaim

Muhammad saw sebagai nabi Allah. Dan agama Islam

yang suci adalah hak dan karunia Ilahi yang paling besar

bagi umat Islam. Al-Qur'an diturunkan sebagai mukjizat

abadi hingga akhir masa, kandungannya merupakan

  Selanjutnya….

   Sebelum mengajarkan materi tersebut kepada anak didik, tentu ada beberapa hal terkait dengan daya pemahaman siswa.

   Piaget memandang perkembangan intelektual atau kemampuan kognitif manusia terjadi dalam empat tahap, yaitu sensorimotor ( usia lahir – 2 tahun), preoperational ( usia 2- 7 tahun), concrete

operational (usia 7-11 tahun) dan formal operational ( usia 11 – 15

tahun). Masing – masing tahapan memiliki ciri dan kemampuan yang berbeda dalam menerima pengetahuan ( Nurhaati, 2011 : 34).

   Anak usia 11-15 tahun dalam teori Piaget masuk dalam tahapa

formal operational (Operasional formal). Ciri pokok perkembangan

pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan- aturan yang jelas dan logis. Anak berpikir secara operasional dan pemikiran yang logis menggantikan pemikiran yang intuitif tetapi

hanya dalam situasi yang konkret; keterampilan mengklasifikasikan

ada tetapi masih kesulitan dalam persoalan abstrak ( Santrock, 2009 : 55).

  Selanjutnya… .

  

Bryant dan Trabasso (1971) mengemukakan bahwa kegagalan untuk

menyelesaikan tugas komplek seperti beriman terhadap kemukjizatan kitab Al-Qur’an karena memori kegagalan. Anak-anak tidak mampu

mengingat apa solusi yang harus mereka coba. Mereka menemukan

bahwa jika anak-anak dilatih mereka bisa menyelesaikan masalah

yang lebih kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak mungkin

memiliki kemampuan kognitif untuk menyelesaikan tugas-tugas tetapi kemampuan mereka dibatasi oleh memori mereka. Anak-anak ini

mungkin memerlukan pelatihan dan saran bagaimana menggunakan

pengetahuan mereka untuk memasuki tahapan operasional formal.

  

Sutherland (1982) menyatakan bahwa 50% dari anak usia 16 tahun

masih pada tahap operasional konkret atau bahkan pada tahap yang

lebih rendah. Dia juga menyatakan hal tersebut tidak dapat

diasumsikan bahwa orang dewasa telah mencapai tahap operasional

formal, bahkan ketika mereka memasuki pendidikan tinggi. Hal ini

menunjukkan dukungan pada keberadaan tahap operasional formal,

dan tentunya waktu pada saat itu dipertanyakan.

  Selanjutnya..

   Menurut Al-Ghazali metode perolehan ilmu ada dua yaitu metode pengajaran manusia (ta’allum insani) dan tuhan. Dalam metode pengajaran manusia merupakan metode

yang dilakukan di sekolah formal dan non

formal, yang mengandalkan komunikasi interpersonal dan interaksi sosial.

   Metode ta’allum ini melibatkan 3 alat dalam diri manusia, yakni pancaindra, akal, dan hati. Ilmu indra dihasilkan melalui proses pantulan rangsang dari luar,

  

Teori Belajar Kognitivisme

  Teori belajar Kognitivisme ini memandang bahwa siswa dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila ia telah mampu mengerti dan memahami lingkungan serta dirinya sendiri. Belajar kognitif ini mulai berkembang pada abad terakhir sebagai proses terhadap teori perilaku yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran tersebut melalui upaya mengorganisir, menyimpan dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada.

  

  Penelitian yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ke tiga penelitian ini, masing-masing memiliki penekannan yang berbeda. Ausubel menekankan pada aspek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Bruner bekerja pada pengelompokan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.

  

  Konsep dasar dalam pembelajaran ini menganggap bahwa proses belajar pada siswa akan benar-benar terjadi apabila sesuatu yang dipelajari memiliki arti bagi individu yang bersangkutan. Menurut Gayne & Briggs (Sugihartono dkk, 2007: 117) ialah bagaimana siswa mampu memperoleh arti atau mengambil manfaat bagi diri pribadi siswa dari materi yang dipelajari tersebut dalam bentuk kemampuannya menghubungkan dengan kehidupan nyata. Hal ini disebabkan karena adanya arti atau kebermaknaan sebuah materi pelajaran tidaklah menyatu dalam materi tersebut. Akan tetapi, individu siswa sendirilah yang memberikan arti pada sebuah materi pelajaran tersebut.

  Selanjutnya… 

  Berdasarkan konsep dasar kognitivisme tentang pembelajaran tersebut, dapat dijelaskan bahwa semakin jauh sebuah materi pelajaran atau pengetahuan dari persepsi diri atau keberartiannya bagi siswa, akan semakin berkurang pengaruhnya terhadap perilaku siswa dalam bentuk keaktifan mengikuti proses

pembelajaran maupun kesediaannya mengikuti seluruh

proses pembelajaran. Dengan demikian, apabila materi

pelajaran atau pengetahuan yang hanya mempunyai sedikit hubungan dengan diri sendiri, pengetahuan

tersebut akan mudah terlupakan dan hilang. Begitu pun

sebaliknya, apabila semakin dekat pengetahuan dengan persepsi siswa maka akan semakin kuat tersimpan dalam memori (Rumini dkk, 2006: 104).

  Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam

Pembelajaran

  

  Anak usia 15 tahun telah mengalami tahap operasional formal (formal

  

operations stage) dapat memikirkan dan membayangkan konsep-konsep yang

  tidak berhubungan dengan realitas konkret. Selain itu, mereka juga mengenali kesimpulan yang logis, sekalipun kesimpulan tersebut berbeda dari kenyataan di dunia sehari-hari.

  

  Menurut Rogers (Sugihartono dkk, 2007: 120) hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengaplikasikan teori kognitivisme di atas adalah: Manusia memiliki kemampuan untuk belajar secara alami. Belajar akan menjadikan signifikan bagi siswa bila materi pelajaran yang disampaikan dirasakan oleh siswa memiliki relevansi dengan maksud, tujuan, dan pemikirannya.

  

  Proses dan hasil belajar yang bermakna atau berarti bagi perkembangan serta pertumbuhan siswa akan diperoleh dengan cara metode pembelajaran proses, yaitu siswa melakukannya atau belajar tentang proses.

  

  Proses belajar akan semakin lancar apabila melibatkan siswa secara aktif dan membiarkan siswa ikut bertanggung jawab dalam proses belajar.

  

  Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi secara keseluruhan merupakan cara belajar yang akan memberikan hasil mendalam dan bermakna.

  Selanjutnya….

  

Dengan menggunakan teori kognitivisme yang dipaparkan di atas maka

teori tersebut dapat diaplikasikan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

   Guru memberi pemahaman kepada siswa tujuan materi menanamkan keimanan terhadap kemukjizatan kitab Al-Qur’an

  

Guru menyampaikan materi Kemukjizatan kitab Al-Qur’an kepada siswa

dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik dan mengkombinasikannya dengan ayat-ayat terkait pada kemukjizatan kitab Al-Qur’an

   Guru membimbing siswa dalam mengambil makna dan memahami hakekat serta manfaat dari materi kemukjizatan dari kitab Al-Quran.

   Guru memotivasi siswa untuk mengaplikasikan pemahaman materi

kemukjizatan kitab Al-Qur’an dengan menekankan kepada siswa untuk

selalu berusaha bertindak positif.

   Sebagai sarana mengukur pemahaman dan keyakinan siswa

terkaitkemukjizatan kitab Al-Qur’an, guru memberi tugas setiap individu

untuk membuat makalah terkait kemukjizatan dari kitab Al-Quran. Dan di persentasikan

  Teori

Motivasi

  

  Menurut perspektif kognitivisme motivasi menekankan kemampuan pertumbuhan pribadi siswa, kemerdekaan untuk memilih takdir mereka, dan sifat-sifat positif (seperti peka terhadap orang lain). Dari perspektif kognitivisme motivasi di sini yang perlu di garis bawahi adalah kemerdekaan untuk memilih takdir. Hal ini terkait dengan keyakinan Abraham Maslow (1954, 1971) bahwa terdapat kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lebih tinggi dapat dipuaskan (Santrock, 2014: 166).

  

  Berdasarkan teori motivasi yang diasumsikan Maslow maka penulis mencoba mendeskripsikan bahwa umumnya manusia merasakan sedih, malas, kecewa, binggung. Maka hierarki kebutuhan Maslow di atas, penulis diskripsikan sebagai berikut, dilihat dari segi:

  1. Fisiologis,siswa harus rajin beribadah, melakukan perbuatan positif untuk mencapai konsep pembiasaan.

  2. Keamanan,siswa harus yakin Allah akan selalu melindunginya.

  3. Cinta dan rasa memiliki, manusia harus merasa dilindung dan dijamin

  keamanannya oleh Allah, mendapatkan curahan kasih sayang dan perhatian dari Allah.

  

4. Penghargaan, siswa harus selalu berusaha menjadi yang terbaik di sisi Allah

  dengan mengutamakan hal-hal yang dapat meningkatkan keimanannya kepada Allah.

  Selanjutnya….

   Maslow selanjutnya menyatakan bahwa kebutuhan ini membentuk suatu hirarki.

  Secara spesifik, orang yang berusaha memenuhi kebutuhan fisilogis mereka terlebih dahulu, kemudian memenuhi kebutuhan akan keamanan, dan selanjutnya kebutuhan kasih sayang dan hubungan serta penghargaan. Mereka akan mengupayakan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kemudian ketika empat kebutuhan tersebut telah terpenuhi, dengan mengeksplorasi area-area yang menjadi minat mereka belajar melepaskan energinya yang tertahan (kebutuhan fisiologis) mungkin sangat gelisah di kelas meskipun dimarahin gurunya karena hiperaktivitasnya (dengan begitu kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain tidak terpenuhi).

  

  Maslow sebenarnya memiliki empat kebutuhan pertama dalam hirarki tersebut, fisilogis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, serta penghargaan tersebut sangat berkaitan dengan hal-hal yang mungkin kurang dimiliki siswa. Karena , maslow menyebutnya kebutuhan defisiensi (deficienci needs). Kebutuhan defisiensi hanya dapat dipenuhi oleh sumber-sumber eksternal oleh orang-orang dan peristiwa- peristiwa dilingungan seseorang. Dan begitu kebutuhan ini terpenuhi, maka tidak ada alasan untuk memuaskannya lebih lanjut. Sebaliknya kebutuhan yang terakhir, yaitu aktualisasi diri, adalah kebutuhan pertumbuhan (growth needs): aliah-aliah mengatasi kekurangan (deficiency) dalam kehidupan seseorang kebutuhan ini meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa.

  Selanjutnya… Selanjutnya… 

  Menurut perspektif kognitif terhadap motivasi, pikiran siswa mengarahkan motivasi mereka. Dalam beberapa tahun terakhir

telah terjadi lonjakan minat yang besar terhadap perspektif ini

(Anderman&Dawson: 2011 dan Elliot dkk, 20), yang berfokus

pada berbagai gagasan seperti: motivasi internal siswa untuk

berprestasi, atribusi mereka (persepsi tentang penyebab

keberhasilan atau kegagalan, terutama persepsi bahwa usaha

merupakan faktor penting dalam prestasi), dan keyakinan

bahwa mereka dapat mengendalikan lingkungan secara efektif

(Santrock, 2014: 167).

   Melalui motivasi hierarki tersebut dimana dari segi fisiologis paling mendasari kepuasan manusia, maka diawali dari memulai untuk berbuat positif, membiasakan perbuatan-

perbuatan tersebut, hingga akhirnya siswa terbiasa sehingga

muncul keyakinan bahwa ia akan kembali pada tujuannya, negeri akhirat.

  Selanjutnya….

  

  Motivasi berperan penting dalam proses pembelajaran dan keberhasilan proses belajar itu sendiri. Motivasi lebih banyak ditekankan pada individu siswa dengan harapan munculnya semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Motivasi yang dimiliki siswa akan menjadikan siswa memiliki semangat, disiplin, tanggung jawab, dan keseriusan dalam mengikuti proses pembelajaran.

  

  Misalnya adanya motifasi yang tinggi pada seorang siswa untuk belajar dapat terlihat dari ketekunannya serta tidak mudah putus asa untuk mencapai kesuksesan yang diharapkan meskipun dihadang berbagai kesulitan. Menurut Mc Donald dalam Oemar Hamalik (2003: 158), “motivation is an energy change within the person characterized by affective arausal and anticipatory goald reaction”. Pengertian tersebut apabila diterjemahkan secara bebas berarti motivasi merupakan sebuah bentuk perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengertian tersebut menunjukkan adanya energi yang muncul serta munculnya suasana dan perasaan tertentu yang mendorong untuk melakukan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu.

  

  Motivasi belajar yang tinggi tercermin dalam ketekunan yang tidak mudah patah semangat atau pantang menyerah sebelum mendapatkan apa yang diinginkan. Motivasi yang tinggi dapat mengarahkan dan menggiatkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar.

  KESIMPULAN 

  Dapat disimpulkan bahwa mukjizat ilmiah pada Al Quran dapat memperkuat keimanan. Al-Quran adalah mukjizat nabi Muhammad Saw terbesar yang sifatnya ‘aqliyah sehingga berlaku sepanjang zaman karena dapat dijangkau oleh perkembangan akal manusia. Kemukjizatan al- Quran terletak pada aspek keindahan bahasanya,

kabar berita yang dibawanya, keluasan isi materi

yang terkandung didalamnya maupun dari segi-

segi lainnya, dan tidak ada seorang manusiapun

sampai kapanpun dapat menandinginya. Mukjizat al-Quran merupakan hal-hal yang luar biasa yang terdapat didalam al-Quran itu sendiri, bukan

datang dari luar al-Quran, karenanya paham as-

sharfah tidak dapat diterima.