KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK ANAK MENURUT UMAR IBNU AHMAD BARADJA DALAM KITAB AL AKHLAK LI AL BANIN - Test Repository

  

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK ANAK

MENURUT UMAR IBNU AHMAD BARADJA

DALAM KITAB AL AKHLAK U A L BANIN

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  NIM. 111 02 008

  

JURUSAN T ARBI YAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2007

DEPARTEMEN AGAMA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : \v \v\v.stainsa 1 a 1 i»a.ac.id E-mail:

  

D E K L A R A S I

Bismillahirrahmanirrahim

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempcrtanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosvah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Januari 2007 Peneliti

  MU Y A S I R O H NIM. 111 02 008

  Dr. H.M. Saerozi, M.Ag Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Salatiga, Januari 2007

  Lamp. : 3 eksemplar Kepada Yth. Hal : Naskah Skripsi

  Sdr. Muyasiroh Ketua STAIN Salatiga di - SALATIGA Assalamu'alaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari: : Muyasiroh

  Nama NIM. : 111 02 008

  : Tarbiyah Jurusan Progdi : PAI Judul : KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK ANAK

  MENURUT UMAR IBNU AHMAD BARADJA DALAM KITAB AL AKHLAK LI AL BANIN Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

  Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing NIP. 150 247 014

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

  

PE N G E SA H A N

11102008

  Skripsi Saudari : Muyasiroli dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  1

  yang berjudul KONSEP PENDID KAN AKHLAK ANAK MENURUT

  

UMAR IBNU AHMAD BARADJA DALAM KIT a B AL AKHLAK LI AL

BAN IN

  telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Sabtu, 10 Februari 2007 yang bertepatan dengan tanggal 22 Muliarram 1428 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

  10 Februari 2007 M Salatiga,

  22 Muharram 1428 H Panitia Ujian Pembimbing

  

NIP. 150 247 014

  

MOTTO

^ e ’ltaqwalah dimanapun J ln d a be\ada

kBukanbib keindaban itu kalena baju yang mengbiasi kita

  

Sesunggubnya keindaban itu adalab keindaban ilmu dan adab

  Karya ini penulis persembahkan untuk :

  

PERSEMBAHAN

  • Ayahanda dan Ibunda tercinta yang tak pemah henti-hentinya memberikan do’a dan jalan petunjuk untuk meraih kesuksesan hidup
  • Kakak tercinta yang setiap hari dengan kesabaran dan kasih sayang mengantarkan saya dan istrinya yang memberi semangat dan dukungan dalam menuntut
  • Keponankanku tersayang yang selalu menghibur hatiku • Para guru terhormat yang telah memberikan jembatan hati.

KATA PENGANTAR

  Teriring rasa syukur alhamdulillah atas pertolongan, bimbingan dan hidayah Allah Yang Maha dari segala Maha, penyusun dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Salam sejahtcra dan bahagia semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, segenap keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

  Skripsi yang berjudul : “Pendidikan Akhlak Anak Menurut Umar Ibn Ahmad Baradja dalam Kitab A1 Ahlaq Li A1 Banin” ini, disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam rangka mcmperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.l) dalam

  Jumsan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  Penyusunan skripsi ini mclibatkan banyak pihak, oleh karena itu sudah sepantasnva apabila penyusun berterima kasih kepada yang terhormat:

  1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Fatchurrohman, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  3. Dr. H.M. Saerozi, M.Ag selaku pembimbing yang penuh kesabaran membimbing penulis sehingga terwujudlah skripsi ini.

  4. Seluruh bapak dan ibu dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, khususnya Drs. Miftahuddin, M.Ag (terima kasih atas ide serta bimbingannya). Juga segenap staf perpustakaan STAIN yang juga telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Orang tua tercinta dan kakak tersayang atas dorongan, dukungan dan bantuannya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berarti pula penulis dapat menyelesaikans tudi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  6. Keluarga Umar Baradja yang senantiasa membantu mencarikan referensi tentang Umar Baradja, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  7. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2002 yang selalu memberi scmangat.

  8. Tcrakhir kepada sernua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kcscmpatan kali ini, atas sernua dorongan dan bantuannya baik moral maupun materi dalam penyusunan skripsi ini.

  Pada akhimya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempumaan yang diharapkan. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya terutama orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan.

  Salatiga, Januari 2007 Penulis

  DAFTAR ISI

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  3. Aktivitas, Kiprah dan Dakwah Islamiyah Umar Ibn

  

  

   BAB III

  ISI POKOK PEMIKIRAN UMAR IBN AHMAD BARADJA DALAM KITAB AL AKHLAK LI ALBAN1N

  

  

  

  3. Tujuan Pendidikan Akhlak anak dalam Kitab Al Akhlak

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bclakang Masalah Menjelang era millenium ketiga Indonesia diguncang oleh prahara

  yang tidak terbayangkan sebelumnya. Konflik kekerasan berujud perusakan, pcmbakaran, penganiayaan dan pembunuhan yang tiba-tiba muncul di mana- mana. Seakan memupus citra bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang ramah tamah.1 Diantara kerusakan tersebut adalah peristiwa Situbondo, peristiwa di Bangkalan, Ambon, Poso dan yang lainnya.

  Namun, ketidakadilan, kekerasan dan kesewenangan penguasa tetap mcwamai negeri ini. Korupsi, premanisme dan narkoba semakin merajalela di tanah air ini. Aparatpun ada yang memakai dan mengedar narkoba. Selain itu banyak aparat yang melakukan tilang di jalan raya, melindungi perjudian. bisnis ilegal, bisnis amoral dan lain-lain.1

  2 Penguasa yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat berubah menjadi pemeras masyarakat untuk mengumpulkan kekayaan pribadi sebanyak-banyaknya. Contoh : masyarakat yang ingin mendapatkan pclayanan publik yang servis cepat dan memuaskan, harus mengeluarkan uang pelicin, itupun kadang masih dipersulit dan berbclit-belit.3 Penguasa menelantarkan

  1 M. Zainudin Daulay, dkk., Konflik Sosial Bernuansa Agama, Reka Studiografis, Jakarta, 2002, him. 125

  2 M. Arief Hakim, Bahaya Narkoba Alkohol, Nuansa, Bandung, 2004, him. 16

  3 Antonius Sujata, Komisi Ini Tekan Perilaku Korupsi, Forum Keadilan, 11-17

  2

  rakyat tlcngan membuat kcbijakan yang merugikan rakyat; seperti menggusur rumah rakyat, menaikkan tarif kesehatan, mencabut subsidi BBM.4 Sedangkan di kalangan remaja isu-isu moral semakin merebak dimana- mana seperti : penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), minum-minuman keras, tawuran remaja, pomografi, perkosaan, merusak milik orang lain, perampokan, penipuan, pengguguran kandungan, penganiayaan, pcrjudian, pelacuran, pembunuhan dan lain-lain. Pada garis besamya kenakalan remaja tersebut merupakan masalah-masalah sosial yang dirasakan sangat mengganggu kehidupan masyarakat baik di kota maupun di pelosok desa. Akibatnya sangat memilukan, kehidupan masyarakat menjadi resah, perasaan tidak aman bahkan sebagai anggota-anggotanya menjadi terasa terancam.5

  Hal tersebut bukan semata-mata karena kesalahan pribadi. Namun ada banyak faktor yang melatar belakanginya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah kurangnya penanaman nilai agama dalam keluarga khususnya dari orang tua, kurang perhatian orang tua dalam mendidik tingkah laku anak.

  Kemudian pengaruh dari pergaulan bebas yaitu pergaulan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama. Faktor yang lainnya adalah ilmu tentang akhlak belum begitu diperhatikan karena pendidikan akhlak dipandang merupakan tanggung jawab orang tua, disamping itu yang tak kalah pentingnya adalah referensi tentang akhlak di Indonesia masih minim.

  

  3 Apalagi kajian-kajian akademik terhadap kitab-kitab yang bersifat

  tradisional tidak pemah dilakukan. Jika ada itupun di dalam sekolah-sekolah tcrtentu. Kajian kitab-kitab tradisional lebih banyak dilakukan oleh lingkungan pokok pesantren. Karena memang pondok pesantren itu lembaga pendidikan Islam yang lebih menitik beratkan kajian pada kitab-kitab tradisional. Sebab orang-orang zaman dulu itu lebih banyak memperhatikan tentang pendidikan akhlak. Sedangkan Indonesia sekarang ini cenderung mengikuti pemikiran Barat, seperti dalam bidang pendidikan yaitu bersifat sekular yang artinya mengarahkan anak didik pada masalah dunia dan materi tanpa memperhatikan kepribadian anak didik setelah dewasa nanti dalam menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan.

  Rendahnya akhlak di dalam masyarakat, generasi bangsa dan ditubuh pejabat akan membawa kehancuran bangsa ini. Untuk menyelamatkan bangsa, seluruh rakyat dari lapisan yang paling bawah sampai lapisan yang paling atas harus dikembalikan kepada akhlak. Caranya membiaskaan anak dengan akhlak yang baik sejak kecil agar tercipta generasi penerus yang memiliki kepribadian yang sempuma dan dapat menghadapi tantangan hidup di zaman sekarang.

  Berangkat dari problematik tersebut di atas penulis termotivasi untuk mengkaji lebih lanjut tentag pendidikan akhlak anak dengan mengacu pemikiran seorang tokoh yang sangat memperhatikan pendidikan akhlak bagi anak. Dia adalah Umar Ibnu Ahmad Baradja dalam karyanya yaitu Al Akhlak

  4 Li al Banin

  dengan judul Konsep Pendidikan Akhlak Anak Menurut Umar Ibnu Ahmad Baradja dalam Kitab Al Akhlak li Al Banin.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa yang melatar belakangi Umar ibnu Ahmad Baradja menulis kitab berjudul Al Akhlak Li al Banin ?

  2. Bagaimana biografi Umar ibnu Ahmad Baradja ?

  3. Bagaimana konsep pendidikan akhlak anak yang ada dalam kitab Al

  Akhlak Li Al Banin

  ?

  4. Sejauhmana relevansi pemikiran Umar ibnu Ahmad Baradja dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia kontemporer ? C. Tujuan Pcnelitian

  1. Untuk mengetahui latar belakang Umar Ibnu Ahmad Baradja menulis kitab berjudul Al Akhlak Li al Banin.

  2. Untuk mengetahui biografi Umar Ibnu Ahmad Baradja.

  3. Untuk mengetahui konsep pendidikan akhlak anak yang ada dalam kitab Al Akhlak Li al Banin.

  4. Untuk mengetahui relevansinya pemikiran Umar ibnu Ahmad Baradja dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia kontemporer.

D. Manfaat Penclitian

  Memberikan informasi dan dapat memperkaya wacana mengenai pemikiran tentang seseorang ccndekiawan muslim Umar ibnu Ahmad Baradja yang dapat dijadikan suritauladan.

  5 E. Telaah Pus taka

  Untuk menghindari teijadinya telaah pustaka pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk buku, kitab dan dalam bentuk tulisan yang lainnya, maka penulis akan memaparkan beberapa buku yang sudah ada sebagai bandingan dalam mengupas permasalahan tersbut sehingga diharapkan akan muncul penemuan baru. Beberapa buku diantaranya :

  Pertama yaitu Al Akhlak Li al Banin karya Umar Ibnu Ahmad Baradja yang berisi tentang ajaran-ajaran akhlak anak, pengertian akhlak, dasar dan tujuan pendidikan akhlak anak, dan metode akhlak anak.

  Kedua yaitu Akhlak yang Mulia, Humaidi Tatapangarsa. Ketiga yaitu buku Kaidah-kaidah Dasar karya Abdullah Nasih Ulwan dimana didalamnya membahas tentang metode pendidikan anak, pedoman- pedoman pendidikan anak.

F. Fokus Penelitian

  Sebelum melangkah pada fokus penelitian sehingga pembatas terhadap masalah yang diteliti di sini penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul skripsi, istilah-istilah yang akan dijelaskan makna operasionalnya hanya istilahnya bersifat konseptual.

  1. Pendidikan Akhlak Anak Pendidikan akhlak anak adalah suatu bimbingan oleh si pendidik terhadap anak didik dengan tujuan membentuk kebiasaan atau sikap yang baik sehingga anak memiliki kepribadian yang utama.

  6

  2. Al Akhlak Li al Banin

  Al Akhlak Li al Banin

  adalah kitab yang diciptakan Umar Ibnu Ahmad Baradja, pada bulan Dzulhijah 1372, yang terdiri dari Juz I, Juz II,

  Juz III, Juz IV diterbitkan oleh Maktabah Muhammad Ibn Ahmad Nabhan Waauladuha di kota Surabaya Indonesia.

  Kitab ini diciptakan untuk murid-murid sekolah Islam di Indonesia. Kitab Al Akhlak Li al Banin berisi tentang pelajaran-pelajaran akhlak bagi anak, yang meliputi; kewajiban kepada Allah, kewajiban kepada Nabi, kewajiban kepada orang tua, kewajiban kepada saudara, kewajiban kepada teman, kewajiban kepada guru, akhlak mahmudah, akhlak mazmumah.

G. Metode Penelitian

  Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Sifat Penelitian Sifat penyusunan skripsi ini adalah analisis yakni, cara pcnanganan tcrhadap suatu obyek ilmiah dengan jalan memilah-milah pengertian yang satu dengan pengertian yang lain.6 Analisis merupakan upaya untuk mencari dan menata secara sistematis catatan hasil penelitian tentang kasus yang diteliti yang menyajikan temuan bagi orang lain.7 Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman analisis perlu dilanjutkan dalam upaya mencari makna.

  

'’Suyono Sumargono, Filsafat Penge/ahuan, Nurcahaya, Yogyakarta, 1980, him. 14

7l.exy J. Maleong, Metodoiogi Penelitian Kwaiitas, Remaja Karya, Bandung, 1989

  7 r i

  Jenis Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan jenis studi kepustakaan atau library research. Dalam arti bahwa bahan-bahan atau data-data penulisan skripsi ini diperoleh dari penelitian buku-buku dan literatur-literatur yang berkenaan dengan topik yang sedang dibabas.

  3. Sumber Data Oleh karena penelitian ini termasuk penelitian pustaka atau library research maka penelitian ini didasarkan pada studi kepustakaan. Adapun sumber data dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu : a. Sumber data Primer

  Yaitu sumber data yang langsung berkaitan dengan obyek riset.' Dalam penelitian ini sebagai sumber primernya adalah adalah kitab Al Akhlak Li aI Bairn sekelumit riwayat hidup Umar Ibnu Ahmad Baradja

  b. Sumber data sekunder Yaitu sumber data yang mengandung dan melengkapi sumber data primer. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku Akhlak Yang Mulia karya Ilumaidi Tatapangarsa, Sisiem Etika

  Islanti

  karya Rachmad Djadmika. Pengantar Sutdi Akhlak karya Asmaran, dan buku-buku lain yang isinya dapat melengkapi data penelitian yang penulis teliti.

  ! ah/idulum Dharaha. Research Teory, Metodologi Administrasi, Bina Aksara, Jakarta. 1985, him. f*0

  8

  4. Teknik Pengolahan Data Dalam hal Pengolahan data ini terdiri dari

  a. Mengumpulkan data-data dan mengamatinya, terutama dari aspek kelengkapan validitasnya dengan tema bahasan.

  b. Mengklasifikasikan dan mendistematikan data-data, kemudian diformalisasikan dengan pokok masalah yang ada.

  c. Melakukan analisis lanjutan terhadap data-data yang telah diklasifikasikan dengan menggunakan kaidah-kaidah dan teori-teori yang sesuai sehingga memperoleh kesimpulan yang benar.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Penulisan ini dibagi menjadi lima bab yang perinciannya sebagai berikut:

  Bab 1 : PENDAHULUN Dalam pendahuluan ini berisi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, fokus penelitian, metode pcnelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II : Dalam bab ini dibahas masalah biografi dan seting sosial pengarang meliputi tentang riwayat hidup Umar ibnu Ahmad Baradja, Pendidikan, aktivitas Umar ibnu Ahmad Baradja, karya-karya Umar ibnu Ahmad Baradja dan latar belakang penulisan kitab.

  Bab III : Isi Pokok Pcmikiran Umar Ibnu Ahmad Bardja dalam kitab Akhlakul Li al Banin. Berisi tentang materi pendidikan akhlak

  9

  anak, metode pendidikan akhlak anak dan tujuan pendidikan akhlak anak.

  Bab IV : Analisis konsep pendidikan akhlak anak menumt Umar Ibnu Ahmad Baradja (Relevansinya dengan pendidikan Islam di Indonesia). Bab V : Penutup Berisi kesimpulan dan saran

BAB II BIOGRAFI DAN SETTING SOSIAL UMAR IBNU AHMAD BARADJA A. Biografi Umar Ibn Ahmad Baradja

  1. Riwayat Hidup Umar Ibn Ahmad Baradja Umar Ibn Ahmad Baradja Lahir di kampung Ampel Maghfur

  Surabaya, pada tanggal 10 Jumadil Akhir 1331 H. bertepatan dengan 17 Mei 1913 M. Sejak kecil beliau dalam asuhan dan didikan kakeknya dari pihak ibu, yang bemama Syeikh Hasan bin Muhammad Baradja, seorang ulama ahli ilmu Nahwu dan Fiqih.

  Silsilah nasab bangsa Baradja yang berasal dan berpusat di kota Seiwoon, Hadramaut - Yaman adalah sebagaimana nenek moyang beliau yang ke- 18 yang bemama Sheikh Sa’ad, laqob/julukannya Abi Raja (yang selalu berharap), maka rantai ketumnan tersebut bertemu kepada kakek Nabi Muhammad saw., yang ke-5 yang bemama : Kilab bin Murrah.

  Umar Ibn Ahmad Baradja wafat pada hari Sabtu malam Ahad tanggal 16 Rabiuts Tsani 1411/3 Nopember 1990 pukul 23.10 WIB di Rumah Sakit Islam Surabaya, dalam usia 80 tahun. Dimakamkan keesokan harinya, hari Ahad ba’da Ashar setelah disalatkan di Masjid Agung Sunan

  Ampel, yang diimami oleh putra beliau. Jasad Ahmad Baradja dimakamkan di Makam Islam Pegirikan Surabaya yang dihadiri lebih dari seribu massa. 1 1

1 Biografi Umar Ibnu Ahmad Baradja diambil dari buku sekelumit riwayat hidup A1

  11

  2. Pendidikan Umar Ibn Ahmad Baradja Pada masa mudanya, A1 Ustadz Umar bin Achmad Baradja telah menuntut ilmu agama dan bahasa Arab dengan tekun, sehingga menguasai dan memahaminya. Pelbagai ilmu agama dan bahasa Arab yang beliau dapatkan dari ulama/asatidz/masyaikh baik pertemuan langsung atau melalui surat pada masa itu amat banyak.

  Para alim ulama dan orang-orang saleh telah menyaksikan kctakwaan dan kedudukan beliau sebagai ulama yang ‘amil (ulama yang

  mengamalkcm ilmunya).

  Beliau adalah salah satu alumni yang berhasil sukses dari didikan Madrasah A1 Khairiyah di kampung Ampel madrasah, Surabaya. Yang didirikan dan dibina oleh A1 Habib A1 Imam Muhammad bin Achmadi A1 Mahdhar pada tahun 1895, yang berasaskan Islam Ahlu Sunnah wal Jamaah dan bermazhabkan Syafi’i.

  Diantara guru beliau yang berada di Indonesia :

  a. A1 Ustadz Abd Kadir bin Ahmad Bilfagih (Malang)

  b. A1 Ustadz Muhammad bin 1 lusein Ba’abud (Lawang)

  e. A1 1 labib Abd Kadir bin I ladi Asseggaf (Surabaya)

  d. Al I labib Muhammad bin Achmad Asseggaf (Surabaya)

  e. Al Habib Alwi bin Abdullah Asseggaf (Solo)

  f. Al Habib Ahmad bin Alwi Aldjufri (Pekalongan)

  g. Al Habib Ali bin Husein bin Syahab (Gresik)

  h. Al Habib Zein bin Abdullah Alkaff (Gresik)

  12

  i. A1 Habib Ahma bin Ghalib Alhamid (Surabaya) j. A1 Habib Alwi bin Muhammad A1 Muhdhar (Bondowoso) k. A1 Habib Abdullah bin Hasan Maulahela (Malang) l. A1 Habib Hamid bin Muhammad As Sery (Malang) m. Sheikh Robaah Hussanah A1 Kholili - Palestina - Tugas mengajar di

  Indonesia n. Sheikh Muhammad Mursyidi - Mesir - Tugas mengajar di Indonesia.

  Guru-guru beliau yang berada di luar negeri, di antaranya :

  a. A1 Habib Alwi bin Abbas Al Maliki (Mekah)

  b. As Sayyid Muhammad Amin Al Quthbi (Mekah)

  c. Asy Syeikh Muhammad Seif Nur (Mekah)

  d. Asy Syeikh Hasan Muhammad Al Masysyaath (Mekah)

  e. Al Habib Alwi bin Salim Alkaff (Mekah)

  f. Asy Syeikh Muhammad Said Al Hadrawi Al Makky (Mekah)

  g. Al Habib Muhammad bin Hadi Asseggaf (Seiwoon - Hadramaut - Yaman)

  h. Al Habib Abdullah bin Ahmad Alhaddar (Tnaat - Hadramaut - Yaman) i. Al habib Hadi bin Ahmad Alhaddar (‘Inaat - Hadramaut - Yaman) j. Al Habib Abdullah bin Thahir Alhaddad (Geidoon - Hadramaut -

  Yaman) k. Al Habib Abdullah bin Umar Asy Syathiri (Tarim - Hadramaut -

  Yaman)

  13

  l. A1 Habib Hasan bin Ismail bin Syeikhbubakar (Tnnat - Hadramaut - Yaman) m. A1 Habib Ali bin Zein A1 Hadi (Tariim - Hadramaut - Yaman) n. A1 Habib Alwi bin Abdullah bin Syahab (Tarim - Hadramaut - Yaman) o. A1 Habib Abdullah bin Hamid Asseggaf (Seiwoon - Hadramaut -

  Yaman) p. A1 Habib Muhammad bin Abdullah Alhaddar (A1 Baidhaa - Yaman) q. Al Habib Ali bin Zein Bilfagih (Abu Dhabi-Emirat Arab) r. Asy Syeikh Muhammad Bakhith Al-Muthii'i (Mesir) s. Sayyidi Muhammad Al I'atih Al Kattaani (Faas-Marokko) t. Sayyidi Muhammad al Muntashir Al Kattani (Marakisy-Marokko) u. Al I labib Alwi bin Thohir Alhaddad (Johor-Malaysia) v. Sheikh Abdul ‘Aliim Ash Shiddiqi (India) w. Sheikh Hasanain Muhammad Makhluf (Mesir) x. Al I labib Abd Kadir bin Achmad Asseggaf (Jeddah-Saudi Arabia)

  Ilmu-ilmu yang beliau kuasai adalah bahasa Arab dan sastra, ilmu tafsir dan hadits, ilmu fiqih dan tasawuf, ilmu sirah dan tarikh dan sedikit menguasai bahasa Belanda dan Inggris.

  3. Aktivitas, Kiprah dan Dakwah Islamiyah Umar Ibn Ahmad Baradja

  a. Aktivitas Mengajar Umar Ibn Ahmad Baradja Mengajar di Madrasah Al Khairiyah Surabaya tahun 1935- 1945 yang berhasil menelurkan beberapa ulama/asatidz yang telah menyebar ke berbagai pelosok tanah air. Di Jawa Timur antara lain :

  14 Almarhum A1 Ustadz Achmad bin Hasan Asseggaf, almarhum Alhabib

  Umar bin Idrus Almasyhur, almarhum A1 Ustadz Achmad bin Ali Bebgei, Alhabib Idrus bin Hud Asseggaf, Alhabib Hasan bin Hasyim Alhabsyi, Alhabib Hasan bin Abd Kadir Asseggaf, A1 Ustadz Ahmad Zaki Ghufron dan A1 Ustadz Dja’far bin Agil Asseggaf.

  Mengajar di Madrasah A1 Khairiyah Bondowoso. Mengajar di Madrasah A1 Husainiyyah Gresik Tahun 1945-1947. Mengajar di Robithah A1 ‘Alawiyah Solo tahun 1947-1950.

  Pada tahun 1950-1951 Ahmad Baradja mengajar di Madrasah Al Arabiyyah al Islamiyyah Gresik setelah itu pada tahun 1951-1957 bcrsama dengan Alhabib Zein bin Abdullah Alkaf memperluas serta membangun lahan baru karena sempitnya gedung lama, sehingga wujudlah Gedung Yayasan Badan Wakaf yang diberi nama Yayasan Perguruan Islam Malik Ibrahim sampai saat ini.

  Mengajar di rumah pribadi beliau, pagi hari dan sore hari, juga majelis taklim/pengajian rutin malam hari. Karena semptinya tempat dan banyaknya murid, maka beliau berusaha mengembangkan pendidikan itu dengan mendirikan Yayasan Perguruan Islam atas nama beliau Al Ustad Umar Baradja, halmana sebagai wujud nyata dari hasil pendidikan dan pengalaman yang telah beliau dapat selama 50 tahun, dan berjalan sampai sekarang ini di bawah asuhan putranya Al Ustadz Achmad bin Umar Baradja.

  15

  b. Gerakan Sosial Salah satu gerakan sosial yang dilakukan oleh Ahmad Baradja adalah mencarikan dana untuk kebutuhan para janda, fakir miskin dan yatim piatu, khususnya para santri beliau, agar mereka lebih konsentrasi dalam mcnimba ilmu.

  Menjodohkan wanita-wanita muslimah dengan pemuda muslim yang baik menurut pandangan beliau, sekaligus mengusahakan biaya perkawinannya bersama Alhabib Idrus bin Umar Alaydrus.

  Membanun masjid A1 Khoir Danakarya I Surabaya pada tahun 1971 bersama KH. Adnan Chamim, setelah mendapat petunjuk dari Alhabib Sholeh bin Muhsin Alhamid (Tanggul) dan Alhabib Zein bin Abdullah Alkaf (Gresik).

  c. Akhlak dan Ibadah Umar Ibn Ahmad Baradja Ketulusan niat disertai ikhlas dalam segala amal atau perbuatan duniawi dan ukhrawi. Menjabarkan akhlak ahlul bait (keluarga Nabi) dan para sahabat yang mereka mencontoh baginda Nabi Muhammad saw.

  Sifat tawadhu’ atau rendah hati yang sangat tinggi telah menghiasi diri beliau. Beliau tidak suka membanggakan diri baik tentang ilmu, amal dan ibadah.

  Dalam beribadah beliau beristiqamah, baik itu salat fardhu ataupun sunnah, qabliyah, bakdiyah, dhuha dan tahajjud hampir tidak pernah ditinggalkan walaupun dalam bepergian.

  16 Segala sisi kehidupannya, beliau usahakan untuk benar-benar sesuai dengan yang digariskan agama, sekalipun yang sunnah dan mubah.

  Cinta beliau kepada keluarga Nabi saw, dan zurriyahnya (keturunan Nabi) sangat kenal tak tergoyakan, juga pada para sahabat anak didik Rasulullah saw, itulah pertanda keimanan yang teguh dan sempuma.

  Sifat wara' beliau yang besar, perkara yang meragukan dan syubhat beliau tinggalkan sebagaimana meninggalkan perkara-perkara yang haram, juga beliau selalu berusaha berpenampilan sederhana.

  Sifat Ghirah Islamiyah dan kecemburuan dalam beragama sangat kuat dalam jiwa beliau. Konsisten dalam menegakkan amar makruf nahi munkar. Misalnya, dalam menutup aurat - khususnya aurat wanita - beliau sangat tegas dan tak kenal kompromi. pergaulan bebas laki- perempuan selalu beliau ingkari, juga bercampumya antara murid laki dan perempuan dalam satu kelas.

  4. Karya-Karya Umar Ibn Ahmad Baradja Karya-karya Umar Ibn Ahmad Baradja sekitar 11 judul buku yang telah diterbitkan seperti: a. Al Akhlak Li al Banin (4 jilid)

  b. Al Akhlak Li al Banat (3 jilid)

  c. Sullam Fiqih (2 jilid)

  d. 17 Jauharah (17 mutiara doa) dan A d ’iyah Ramadhan (doa bulan Ramadhan)

  17 Yang semuanya dalam bahasa Arab, dimana sejak tahun 1950 telah dipakai sebagai buku kurikulum di seluruh pondok pesantren di Indonesia.

  Buku-buku tersebut pemah dicetak di Kairo Mesir pada tahun 1969 atas biaya Sheikh Siraj Ka'ki dermawan Mekkah, yang dibagikan secara cuma-cuma ke seluruh dunia Islam.

  Syukur Alhamdulillah, atas ridha beliau dan niat agar buku-buku itu menjadi jariyah dan bermanfaat luas, maka pada tahun 1992 telah diterbitkan buku-buku tersebut ke dalam bahasa Indonesia, Jawa, Madura dan Sunda.

  Syair-syair beliau dalam bahasa Arab dengan sastra tinggi cukup banyak dan belum sempat dibukukan, juga karya-karya yang masih bertuliskan tangan.

B. Latar Bclakang Penulisan Kitab

  Umar Ibn Ahmad Baradja lahir di Surabaya dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang agamis. Beliau sangat tekun beribadah dan mengamalkan ilmunya dengan niat tulus ikhlas, serta selalu menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia. Ustadz Umar juga tekun dalam menuntut ilmu agama dan Bahasa Arab, sehingga ia menguasai dan memahaminya.

  Sebagai seorang pendidik di beberapa madrasah ia sangat memperhatikan masa depan anak didiknya dan masa depan bangsanya. Sebab masa depan bangsa terletak pada generasi muda. Untuk menciptakan suatu negara yang aman dan makmur, maka warga negaranya harus berakhlak mulia. Sebab jika warganya berakhlak buruk, maka negara itu akan hancur.

  18 Sebagaimana syair yang dikutip oleh Umar Ibn Ahmad Baradja di dalam

  kitabnya

  \ & 1 j a jjL i vii \_^ tjyX ^ j

  AVI

  Sesungguhnya kekalnya suatu bangsa adalah selama akhlaknya kekal, jika akhlaknya sudah lenyap, maka musnah pulalah bangsa itu .2

  Pentingnya akhlak dalam kehidupan manusia baik kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat, Umar Ibn Ahmad Baradja berharap kepada para orang tua atau wali murid dan para pengajar atau guru-guru, untuk memperhatikan pendidikan anak dengan sebaik-baiknya, dengan mengawasi dan memperhatikan tingkah laku putra-putra dan anak didik yang menjadi tanggung jawab kita semua, menanamkan tingkah laku yang lahir di lubuk hati mereka, dan menjauhkan mereka dari tingkah laku yang tercela agar mereka menjadi orang-orang yang terdidik dan beradab, yang berguna bagi diri dan bangsa mereka.

  Apalagi hidup di tengah-tengah zaman yang mengalami kemerosotan moral atau akhlak, dimana juga pendidikan akhlak telah tersisihkan, memperhatikan tingkah laku dan putra-putra anak didik dari awal perkembangannya adalah merupakan suatu hal yang sangat penting sekali dan tidak boleh diremehkan. Karena hal itu merupakan kunci kebahagiaan bagi anak didik di masa depan. Sebaliknya jika membiarkan anak didik hingga terbiasa dengan tingkah laku yang buruk, maka masa depan anak didik akan

2 Umar Ibn Ahmad Baradja, A l A khlak li A l Banin Jilid 2, Ahmad Nabhan, Surabaya,

  1954, him. 2

  19

  menjadi buruk, sulit untuk dididik kembali, atau tidak mungkin dididik lagi selama-lamanya.3 Melihat pentingnya pendidikan akhlak atau moral, maka Umar Ibn

  Ahmad Baradja terdorong hatinya untuk menulis sebuah kitab Al Akhlak Li al Banin.

  Kitab ini berisi tentang bimbingan akhlak bagi anak, yang ditujukan kepada orang tua atau wali murid di rumah serta guru-guru atau pengajar sebagai pedoman untuk membimbing akhlak anak didiknya.

  Peranan Umar Ibn Ahmad Baradja yang sangat memperhatikan dan merasa bertanggung jawab pada penerus bangsa yaitu diungkapkan pada karyanya “Al Akhlak Li al BanirF. Sebagai warisan pada generasi muda pada masa itu, generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Secara garis besar kitab Al Akhlak Li al Banin terdiri dari 4 jilid. Jilid pertama menerangkan kewajiban kepada Allah, kepada Nabi, kewajiban kepada orang tua, kewajiban kepada teman, kewajiban kepada saudara. Jilid kedua berisi tentang kewajiban anak. Jilid ketiga berisi tentang adab-adab jilid keempat berisi tentang akhlak.

  3 Umar Ibn Ahmad Baradja, A l A khlak li A l Banin Jilid 1, Ahmad Nabhan, Surabaya, 1954, him. 2

BAB III ISI POKOK PEMIKIRAN UMAR IBN AHMAD BARADJA DAL AM KITAB AL AKHLAK LI ALBANIN A. Konscp Pokok Kitab A l Akhlak Li al Banin

  1. Materi Kitab Al Akhlak Li al Banin Ustadz Umar Ibn Ahmad Baradja dalam kitabnya Al Akhlak Li al

  Banin

  menekankan pada pendidikan akhlak yang harus ditanamkan kepada anak. Maka penulis ungkapkan sebagai berikut: a. Kewajiban terhadap Allah SWT

  Ada dua jalur komunikasi yang dihadapi manusia dalam hidupnya yaitu : 1) Jalur komunikasi yang bersifat vertikal, yaitu jalur komunikasi manusia dengan Tuhan

  2) Jalur komunikasi yang bersifat horisontal, yaitu jalur komunikasi manusia dengan manusia itu sendiri.

  Terhadap kedua jalur komunikasi yang dihadapi ini, baik yang bersifat vertikal maupun horisontal, manusia harus bisa menjalin hubungan dengan baik. Artinya manusia harus bisa menjalin hubungan baik dengan Tuhan dan alam sekitar terutama manusia.

  Membangun hubungan baik dengan Tuhan itu harus atau wajib kita lakukan, karena Allah telah memberikan nikmat yang banyak bagi

  21

  manusia. Nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu antara lain adalah : 1) Allah menciptakan kita sebagai manusia sempuma dan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Firman Allah dalam surat At Tiin ayat

  4 yang artinya : "Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk

  yan sebaik-baiknya

  ".1 2) Allah telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa dua mata untuk melihat, kedua telinga untuk mendengarkan suara,lidah untuk berbicara, dua tangan untuk digunakan dalam berbagai pekerjaan, dua kaki untuk berjalan, dan akal untuk mengenal mana yang baik dan mana yang buruk.1 2 3) Allah telah menunjukkan agama Islam kepada kita.

  4) Allah telah memberikan kesehatan.

  5) Allah telah memberikan kasih sayang di dalam hati setiap orang tua. Sehingga mereka mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang baik.3

  Demikian banyaknya nikmat yang diberikan Allah kepada manusia. Sepantasnyalah manusia membalas itu semua dengan cara menjalankan semua kewajiban. Adapun kewajiban-kewajiban manusia kepada Tuhannya (Allah) adalah :

  1 Umar Ibnu Ahmad Baradja, A t Akhlak L i A t Banin, Jilid 2, Surabaya, Maktabah Muhammad Ibnu Ahmad Nabhan wal Auladuhu, t.t., him. 6

  2 Umar Ibnu Ahmad Baradja, A t Akhlak Li A t Banin, Jilid 1 Surabaya, Maktabah Muhammad Ibnu Ahmad Nabhan wal Auladuhu, t.t., him.5-6

  22

  1) Beriman kepada Allah yaitu wajib mempercayai dan meyakini bahwa Allah itu ada.

  2) Mencintainya lebih dari apapun 3) Bersyukur kepada Allah atas kenikmatan-kenikmatanNya dengan cara melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.

  4) Takut kepada Allah 5) Meminta pertolongan hanya kepada Allah serta bertawakal kepadaNya

  6) Mencintai malaikat-malaikatNya, Rasul-rasul dan Nabi-nabinya serta mencintai hamba-hambanya yang sholeh.

  b. Kewajiban kepada Nabi Muhammad saw Seperti juga akhlak kepada Allah, maka akhlak kepada Nabi

  Muhammad saw yang pertama adalah beriman kepada Nabi Muhammad saw. Percaya bahwa beliau adalah betul nabi dan utusan (Rasul) Allah kepada manusia.

  Yang kedua ialah taat dan tunduk kepada Nabi Muhammad saw. Bagi umat Islam taat dan tunduk kepada Nabi Muhammad saw adalah suatu keharusan. Karena melalui beliaulah agama Islam diturunkan di muka bumi ini. Dan dengan perantaraan beliau kita mengenal Tuhan kita dan dapat membedakan antara yang halal dan yang haram.4 Jadi sebagai umat Islam harus mentaati Nabi saw dan mcnjalankan semua perintahnya.

  'Umar Ibnu Ahmad Baradja, op. cit., jilid 2, him. 9

  23 Termasuk ketaatan kepada Nabi Muhammad saw adalah

  membela agamanya dengan perkataan dan perbuatan. Termasuk ketaatannya dalam membela syariat dengan segenap kemampuan, dan mengucapkan sholawat kepada Nabi saw. sebagaimana firman Allah S y I y c ^ y ^ J AS S

  / / e

  ' £ &

  / 4jil j j

  / y S

  V Artinya : Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormalan kepadanya.

  (A1 Ahzab : 56)5 Akhlak kepada Nabi Muhammad saw yang ketiga adalah mencintainya dengan sepenuh hati seperti kita mencintai Allah SWT di atas segala-galanya. Sabda Nabi :

  “Tidak beriman salah seorang dianlara kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya dan ayahnya serta manusia semuanya

  Cinta kepada Nabi Muhammad saw tidak cukup sekedar dilahirkan dalam bentuk pengakuan kata-kata, melainkan harus dibuktikan dalam bentuk yang nyata antara lain dengan :

  1) Mengamaikan dan mcmatuhi agama Islam yang diajarkannya, baik yang terdapat dalam A1 Qur'an, maupun hadits 2) Bcrjuang menegakkan, mengembangkan dan membela ajaran- ajarannya, termasuk pula menjaga kemumiannya dari bid’ah dan kurafat. * l

  5Ibid., him. 10

  24

  3) Memuliakan Nabi Muhammad saw dan memperbanyak sholawat kepadanya.

  4) Memuliakan keluarga dan sahabat-sahabatnya. 5) Mengikuti nasihat-nasihatnya dan mengamalkannya dalam perikehidupan.

  c. Kewajiban kepada orang tua Hidupnya orang tua, ibu dan bapak merupakan kenikmatan terbesar dari Allah bagi kita. Serta berkah dan rahmat bagi kita yang kita nikmati dengan memandang mereka. Sehingga dari jalur komunikasi yang bersifat horisontal yaitu jalur komunikasi antara manusia dengan manusia, orang tua menduduki tempat paling istimewa setelah Allah dan RasulNya. Karena ibu dan bapak sangat besar jasanya kepada kita. Tidak ada manusia di muka bumi ini yang lebih besar jasanya kepada kita dari pada ibu bapak kita masing-masing. Dengan susah payah kita dikandungnya, dilahirkan, didewasakan, dididik dan dicukupi segala kebutuhan hidup kita. Karena keduanya menginginkan anaknya tumbuh dengan akhlak yang luhur dan adab yang sempuma, bcrpegang pada agama, dihargai diantara orang-orang dan bermanfaat bagi diri sendiri serta masyarakat.7

  Berbakti kepada kedua orang tua itu wajib bagi seorang anak scbagaimana diperintahkan Allah dalam firmanNya :

  7 /hid., him. 15

  25 # i p ' ^ • ^ V y

  ^ L j

  "Dan Juhanmu telah memerintah/can supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapa/cmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecii

  '. (A1 Isra’ : 23 - 24) Berbuat baik kepada ibu bapak tidak saja harus dilakukan pada waktu keduanya dalam kondisi hidup, tetapi juga ssesudah keduanya meninggal.

  1) Cara-cara berbuat baik kepada orang tua (ibu bapak) yang masih hidup, ialah a) Mencintai mereka dari lubuk hati yang paling dalam dengan penuh kehormatan b) Mendengar nasihat-nasihatnya dan mematuhi perintah- perintahnya c) Bersikap sopan terhadap mereka dan berbicara dengan perkataan yang baik d) Selalu tersenyum dihadapannya

  26

  e) Tidak berdusta

  f) Meminta maaf apabila melakukan kesalahan 2) Cara-cara berbuat baik kepada orang tua (ibu bapak) yang telah mcninggal dunia, ialah : a) Berdoa untuk almarhum, memohonkan ampun kepada Tuhan atas segala dosa-dosanya

  o

  b) Bersedekah untuk kedua orang tua Tiada suatu yang menggembirakan orang tua selain melihat anak yang menyenangkan hati mereka, berbakti, taat, bersopan santun dan cerdas.

  d. Kewajiban terhadap Guru Kewajiban mcngajar dan mcndidik anak adalah tanggung jawab orang tua. Tetapi banyak orang tua yang tidak mampu mengajar dan mcndidik anak-anaknya. terutama tidak mampu mengajar ilmu-ilmu pengetahuan. Karenanya tugas ini dilimpahkan kepada orang lain yang mampu mengajar dan mendidiknya yang disebut guru. Guru adalah orang yang kita mendapatkan pendidikan dan pengajaran dari dia baik formal maupun-informal. Guru itu sangat berjasa bagi kita. Karena dia telah mendidik kita dan mengajari kita ilmu yang berguna serta memberi nasihat-nasihat yang berguna.9

  Nilai ilmu dan pendidikan yang diberikan oleh guru, tidak dapat diukur dengan nilai uang atau materi dan tidak dapat disamakan dcngan

  H Umar Ibnu Ahmad Baradja, op. ciL, jilid 2, him. 19

  27

  materi atau dinilai dengan materi. Sebab ilmu apabila dimanfaatkan akan mendatangkan materi dan kebahagiaan hidup. Apabila dengan ilmu agama akan mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sehingga kewajiban seorang murid kepada gurunya hampir sama dengan kewajiban kepada orang tuanya.

  Adapun kewajiban murid terhadap gurunya adalah 1) Mematuhi nasihat-nasihatnya dan tunduk terhadap perintah- perintahnya, bukan karena takut hukuman, tetapi demi menjalankan kewajibannya dengan tulus ikhlas. 2) Bersikap rendah hati 3) Menghormatinya 4) Memberi salam dan berjabat tangan ketika bertemu 5) Tidak melupakan kebaikannya, baik masih menjadi murid maupun sudah keluar dari sekolah.

  c. Kewajiban kepada Saudara Orang-orang yang paling dekat dengan kita setelah kedua orang tua adalah saudara-saudara kita, baik saudara laki-laki maupun saudara perempuan. Sehingga selain berbuat baik kepada orang tua kita juga harus berbuat baik kepada saudara kita. Orang tua akan merasa senang apabila melihat anaknya hidup rukun atau bersatu.

  Kewajiban terhadap saudara adalah : 1) Menghormati saudara yang lebih tua dan mencintainya dengan tulus ikhlas serta mengikuti nasihatnya.

  28 2) Menyayangi saudara yang lebih muda dan mencintainya.

  3) Jangan memukul atau memaki 4) Jangan merusak mainannya

  5) Jangan bertengkar 6) Memaafkannya apabila saudara kita bersalah

  7) Mcmbantunya apabila membutuhkan bantuan.10

  f. Kewajiban kepada Tetangga Tctangga adalah orang yang mendiami rumah berdampingan dcngan rumah kita, dan ada tetangga yang agak jauh, yang tidak berdampingan dengan rumah kita. Tetangga yang paling dekat dcngan rumah kita mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kita. Mercka seperti saudara sendiri. Sehingga tetangga itu mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan kita, sebagaimana yang kita rasakan sclama ini. Karena sangat pentingnya, kadang-kadang peranannya melcbihi peranan keluarga dan saudara yang tempatnya jauh. Kalau kita sedang mempunyai kerja, sedang mendapat kesusahan seperti kematian, kecurian, atau kecelakaan-kecelakaan yang lain, maka tetangga- tetangga itulah yang pertama-tama membantu menolong. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita berbuat baik kepada tetangga.

  Kewajiban kepada tetangga menurut Umar Ibnu Ahmad Baradja adalah :

  10

  29

  1) Mencintai mereka dan berbuat baik kepada mereka 2) Bersikap sopan terhadap mereka, mengucap salam ketika bertemu tersenyum dihadapannya 3) Tidak boleh sombong

  4) Membantu bila mereka memerlukan bantuan 5) Menjenguk ketika mereka sakit dan mendo'akannya agar dapat sembuh