ANALISIS YURIDIS UNSUR KEBARUAN DALAM MEMPEROLEH HAK DESAIN INDUSTRI BERDASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI - UNS Institutional Repository

  

ANALISIS YURIDIS UNSUR KEBARUAN DALAM MEMPEROLEH

HAK DESAIN INDUSTRI BERDASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 31

TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

  

Penulisan Hukum

( Skripsi )

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 dalam

  

Ilmu Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Abed Algary

  

NIM. E 0013005

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

  

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

ANALISIS YURIDIS UNSUR KEBARUAN DALAM MEMPEROLEH

HAK DESAIN INDUSTRI BERDASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 31

  

TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

Oleh:

Abed Algary

E0013005

  

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan

Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 2 Agustus 2017

Pembimbing

  

Hernawan Hadi S.H., M.Hum.

  PERNYATAAN Nama : Abed Algary NIM : E0013005 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul: “ANALISIS YURIDIS UNSUR KEBARUAN DALAM MEMPEROLEH

  

HAK DESAIN INDUSTRI BERDASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 31

TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

  ” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya daya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

  Surakarta,2 Agustus 2017 Abed Algary

  

ABSTRAK

Abed Algary. E0013005. ANALISIS YURIDIS UNSUR KEBARUAN

DALAM MEMPEROLEH HAK DESAIN INDUSTRI BERDASAR

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN

  

INDUSTRI. Penulisan Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret

  Penulisan hukum (skripsi) ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu kreasi Desain Industri dapat dikatakan memiliki unsur kebaruan, dan urgensi kepastian unsur kebaruan terhadap suatu kreasi desain industri bagi dunia usaha di Indonesia. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dari penelitian ini diperoleh dari Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri dan Kesepakatan Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual

  

Property Rights (TRIPs) dan data sekunder yang diperoleh atau didapat dari

hasil penelitian, buku-buku teks, jurnal ilmiah, dan berita internet.

  Berdasarkan penelitian kreasi desain industri yang memenuhi kebaruan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri ialah desain yang baru dan berbeda secara signifikan dengan desain pembanding

  

(prior art). Beberapa hal yang menjadi tolok ukur suatu kreasi desain industri

  berbeda dengan desain pembanding yaitu waktu dan kreasi. Waktu ialah kaitannya dengan sistem pendaftaran first to file dan jangka waktu pendaftaran sedangkan kreasi kaitannya dengan tampilan visual desain yang didaftarkan memiliki kesamaan dengan desain pembanding atau tidak. Mengenai urgensi kepastian hukum unsur kebaruan dalam kaitannya dengan daya saing ialah mampu mendorong semakin tingginya minat masyarakat untuk menghasilkan kreasi desain. Dengan meningkatnya kreasi desain, maka muncul produk- produk berkualitas yang mampu mengangkat daya saing bangsa di level internasional.

  Kata kunci: Desain Industri, Kebaruan, Kreasi, Daya Saing

  

ABSTRACT

Abed Algary. E0013005. JURIDICAL ANALYSIS OF NOVELTY ON

OBTAINING INDUSTRIAL DESIGN RIGHTS BASED ON ACT

NUMBER 31 OF THE YEAR 2000 ON INDUSTRIAL DESIGN. Legal

Research (Thesis). Faculty of Law Sebelas Maret University.

  This legal research aims to find out how a creative design industry can

be said to have an element of novelty, the novelty element of certainty and

urgency novelty to a creative industrial design for the world of business in

Indonesia. This research includes the kind of normative legal research which

are prescriptive. The type of the data being used is the primary data of the study

was obtained from Undang Act No. 31 of the year 2000 On industrial design

and agreement Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property

Rights (TRIPs) and secondary data obtained or derived from the results of

research, textbooks, scientific journals, and internet news.

  Based on the research of industrial design creation that meets

the novelty in Act No. 31 of the year 2000 about the design Industry is a new

and different design significantly with a design checklist (prior art). Some of the

things that became a benchmark of different industrial design with the creatives

design checklist, among others, time and creation. Question time is when the

filling date of the receipt the industrial design is not yet there because of the

first to files system. While the creation is when the design the registered design

relation to the competitiveness of the nation is able to encourage the increasing

interest of the community to produce qualified products that can lift the

competitiveness of the nation at the international level.

  Keywords: Industrial design, Novelty, Creation, Competitiveness

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab oleh karena berkat dan kasih-Nya, penulisan hukum (skripsi) yang berjudul

  “ANALISIS

YURIDIS UNSUR KEBARUAN (NOVELTY) DALAM MEMPEROLEH

HAK DESAIN INDUSTRI BERDASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 31

TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

   ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

  Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1.

  Bapak Prof. Dr. Supanto S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan hukum ini.

  Bapak Pranoto S.H.,M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Perdata yang telah memberikan bantuan dan izin kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan hukum ini.

  3. Bapak Hernawan Hadi S.H.,M.Hum., selaku Pembimbing skripsi penulis yang telah memberikan pembimbingan dan arahan bagi tersusunya skripsi ini hingga selesai.

  4. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih S.H., M.Hum., selaku Pembimbing Akademik penulis atas segala bimbingan dan pengarahan selama penulis menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

  5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu hukum kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

6. Ayah Penulis, Bapak Drs. Tri Agus Santosa dan Ibu penulis, Kuswahyuni S.Pd yang terus mendukung dan mendoakan penulis.

  7. Kakak penulis Sans Eva Clara Shinta S.Hut dan Suami Hadrianus Adityo Padmosaputro S.Hut dan adek Michelle Evelyn Alka Padmosaputro yang senantiasa memberikan dukungan dan kasih sayang kepada penulis.

  8. Seorang yang spsesial, Sonya Elizabeth Sidabutar yang telah banyak memberikan masukan, bantuan dan kasih sayang kepada penulis, serta motivasi bagi penulis untuk segera menyelesaikan penulisan hukum ini.

  9. Sahabat-sahabat penulis di Kontrakan Toby, Satrio Pradana Devanto, Rizal Firman Azari, Valentino Jake Setiawan, Marthin, dan Fajri yang selalu saling mendukung dan memotivasi untuk menyelesaikan penelitian penulis.

  10. Sahabat-sahabat penulis di UKM PMK FH, Babet, Dinda, Borris, Gaby, Yohana, Piorin, Hendik, Ketrine, Angel, Gendis, Josam, Tere, Yola, Melati, Hoho dan teman teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang mengisi kegiatan penulis dalam organisasi PMK FH.

  11. Sahabat-sahabat penulis di Tim KKN Koanara (Koanara Squad), Ajik, Radin, Andika, Wahyu, Ozi, Yerica, Dyah, Lisye, Lintang, dan Sabrina.

  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah ini baik secara moril maupun materil.

  Dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun sehingga dapat memperbaiki semua kekurangan yang ada dalam penulisan hukum ini. Semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

  Surakarta, 2 Agustus 2017 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iv ABSTRAK ................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................. vii DAFTAR ISI ................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah .........................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah ...................................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian .................................................................... Manfaat Penelitian ..................................................................

  E.

  8 Metode Penelitian ...................................................................

  F.

  Sistematika Penulisan Hukum ................................................ 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................

  14 A. Kerangka Teori ....................................................................... 14 1.

  Tinjauan Tentang Desain Industri ................................... 14 a.

  Pengertian Desain Industri ....................................... 14 b.

  Ruang Lingkup Desain Industri ................................ 15 c. Prosedur Permohonan Pendaftaran Desain Industri . 18 d.

  Jangka Waktu Perlindungan ..................................... 19 e. Pemeriksaan Administratif dan Substantif ............... 21 2. Tinjauan Tentang Unsur Kebaruan .................................. 13 3. Tinjauan Tentang Fungsi Hukum dalam Pembangunan Ekonomi 25 a.

  Tujuan Hukum ............................................................ 25

  b.

  Fungsi Hukum ............................................................. 26 c. Fungsi Hukum dalam Pembangunan Ekonomi........... 28 B. Kerangka Pemikiran ............................................................... 30 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................

  33 A. Penilaian Unsur Kebaruan berdasar Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri. ....................................

  33 1. Pandangan Unsur Kebaruan di Indonesia ........................ 34 2.

  Indikator Kebaruan Desain Industri................................. 39 a.

  Waktu .......................................................................... 41 b.

  Kreasi .......................................................................... 44 B. Urgensi Kepastian Unsur Kebaruan Terhadap Suatu Kreasi Desain Industri Bagi Daya Saing Bangsa ..........................................

  54 1. Memenangkan Persaingan Global dengan Menghasilkan Produk yang Berkualitas ..................................................

  56 BAB IV PENUTUP ....................................................................................

  61 Simpulan ................................................................................. 61 B. Saran ....................................................................................... 62

  DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

  1 Garfik Jumlah Permohonan Desain Industri di Indonesia

  5

  2 Perbandingan Kemasan Pia Bali Tampak Atas

  52

  3 Perbandingan Kemasan Pia Bali Tampak Samping Kanan

  53

  4 Perbandingan Kemasan Pia Bali Tampak Samping Kiri

  53

  5 Perbandingan Kemasan Pia Bali Tampak Depan

  54

  6 Perbandingan Kemasan Pia Bali Tampak Belakang

  54