PROSES KREATIF KARYA SINEMATOGRAFI FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”

  PROSES KREATIF KARYA SINEMATOGRAFI FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA” Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh ANGELA FRENZIA B. NIM 054114024 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA September 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ada dua jenis manusia di dunia ini, seorang realis dan pemimpi.

  Mereka yang realis tahu kemana akan pergi Mereka yang pemimpi telah tiba disana

  (Robert Orben)

  Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk:

  Bapa di Surga Yesus dan Bunda Maria

  Mama dan Papa Kaum miskin di Indonesia

  Teman-teman yang bergerak bagi keadilan si miskin

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Frenzia, Angela. 2010. Proses Kreatif Karya Sinematografi Film Pendek “Lampu-

Lampu Ampera”. Tugas Akhir Strata 1 (S-1). Yogyakarta : Program Studi Sastra

Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Sanata

Dharma.

  Tugas Akhir karya sinematografi ini memaparkan proses kreatif pembuatan film pendek karya penulis yang berjudul “Lampu-Lampu Ampera”. Tugas akhir ini bertujuan menjabarkan proses pembuatan karya sinematografi mulai dari tahap awal atau pra produksi, tahap pengambilan gambar atau produksi dan tahap editing atau pasca produksi, hingga menjadi suatu karya utuh film pendek “Lampu-Lampu Ampera”. Proses pembuatan karya sinematografi film pendek “Lampu-Lampu Ampera” ini melewati beberapa tahapan yaitu (1) tahap pra produksi atau perencanaan kegiatan seperti penciptaan skenario, pembuatan Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget pembentukaan tim inti, perekrutan pemain, pencarian lokasi shooting, tata ruang, juga tata rias dan properti, (2) tahap produksi seperti shooting film pendek meliputi penetapan skenario akhir, penetapan lokasi shooting, persiapan peralatan shooting, peran dan tugas kru, juga pemain film pendek, (3) tahap pasca produksi seperti proses editing gambar, editing suara, dan tata musik. Film pendek “Lampu-Lampu Ampera” menceritakan seorang transmigran remaja jalanan bernama Ilham yang sangat ingin rumahnya dialiri listrik agar dapat merasakan cahaya lampu di rumahnya. Keinginan Ilham ini dilatarbelakangi oleh berkilaunya kota Palembang oleh lampu listrik, namun tidak di rumahnya. Ilham mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya kepada emaknya. Namun emak yang juga tidak tahu banyak, membuat Ilham jengkel dan pergi dari rumah. Di tengah kekecewaan karena Ilham tidak menemukan titik terang, Ilham menemukan koran yang terdapat berita mengenai PLN dan Ampera. Akhirnya Ilham memberanikan diri utnuk pergi ke kantor PLN. Sesampainya di kantor PLN, Ilham malah ciut melihat beberapa satpam. Namun seseorang perempuan membantu Ilham dan memberikan informasi, Melihat keadaan kantor yang sepi, Ilham mencoba memasuki sebuah ruangan. Di ruangan itu ia bertemu dengan salah satu karyawan. Mereka pun berbincang-bincang. Melihat ada peluang baik, Ilham meminta karyawan tersebut membantunya memindahkan lampu yang ada di Ampera ke rumah Ilham. Hal itu tidak disambut baik, Ilham justru diusir. Ilham gagal, namun ia tidak menyerah. Di otaknya masih tersimpan cara lain untuk mendapatkan lampu. Pada saat itu, Ilham bertemu dengan Agus, sahabatnya dan menceritakan kejadian di PLN. Ilham mengutarakan niatnya untuk mencongkel lampu lalu lintas yang baru dibuat di perempatan jalan karena menurut Ilham lampu itu bisa hidup tanpa listrik. Ternyata lampu itu sama sekali tidak menyala. Digantungnya lampu di langit-langit rumahnya dengan harapan akan menyala walau sedikit. Lampu tetap tidak menyala. Keesokannya Ilham mencoba peruntungan dengan meminta lampu di kantor DPRD. Hal itu ia lakukan karena sebelumnya ia mendengar bahwa semua orang melakukan demo dan meminta banyak hal di kantor DPRD tersebut.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sesampainya di kantor DPRD, Ilham dan Agus justru bingung akan meminta kepada siapa. Mereka pun pulang setelah menunggu berjam-jam. Keesokannya, lampu curian itu dibuang Ilham dan Ilham pun sadar bahwa terlalu sulit baginya untuk menyicipi cahaya lampu listrik. Setelah melalui kegiatan pengambilan gambar, hasil yang didapat dari proses tersebut adalah (1) film pendek berjudul “Lampu-Lampu Ampera” berbentuk Video Compact

  

Disc dan Digital Video Disc, (2) sebuah laporan akhir pertanggungjawaban karya

  sinematografi film pendek “Lampu-Lampu Ampera” yang menjabarkan proses pembuatan karya sinematografi film pendek “Lampu-Lampu Ampera.” Kemudian, penulis menyimpulkan bahwa film pendek “Lampu-Lampu Ampera” merupakan visualisasi dari realita kesenjangan sosial yang ada di kota Palembang. Selain sebagai pembelajaran untuk dapat menghasilkan karya yang lebih baik nantinya, film pendek “Lampu-Lampu Ampera” tersirat bebrapa kritikan terhadap pemerintah kota Palembang dalam membuat kebijakan. Penulis memilih untuk mengangkat fenomena listrik di kota Palembang dan memberi judul film pendek ini ”Lampu-Lampu Ampera” karena menurut penulis, lampu-Lampu Ampera yang banyak mewakili banyak permasalahan di kota palembang. Dalam membuat film pendek “Lampu-Lampu Ampera” ini, bukanlah dana yang besar yang menjadi pegangan, melainkan sikap mau berproses hingga sebuah hasil karya film yang artistik dan bermakna.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Frenzia, Angela. 2010. Proses Kreatif Karya Sinematografi Film Pendek “Lampu-

Lampu Ampera.” Tugas Akhir Strata 1 (S-1). Yogyakarta : Indonesian Literature

Study Program, Indonesian Literature Department, Indonesian Literature Faculty,

Sanata Dharma University.

  This Final Paper on cinematography exposed the creative process in making a short movie, “Lampu-Lampu Ampera” written by the paper writer. This Final Paper aimed at the explanation of the process in making the cinematograph started from the first stage or pre-production, filming process or production, editing process or post-production, to a complete work of short movie entitled “Lampu-Lampu Ampera”. The process in making the cinematograph had gone through some stages. The first stage was (1) pre-production. This stage included script creating process, planning and storyboarding, crew and team recruitment, characters development and audition process, fund raising, filming locations, planning for the settings, sound system, make up and properties, (2) production stage was about the production or filming process. It included script revision, the final plan of locations, the fixed plan of tools and equipments using, team works, and the performance of actors and actresses, (3) editing stage was about the post-production. It contained of the editing process for the film, sound, and music. Short movie “Lampu-Lampu Ampera” tells a story about Ilham, a young transmigrator who wanted to see the lights of electricity lamps in his house. The gap between the luxury lights of Palembang City and his dark house was the reason of his desire. He tried to find the answers of the questions stressed his mind by asking his mother. His mother’s lacks of answers and resignation made him mad. He went out then to find the answers somewhere. In his desperation, he decided to cut his hair off to get rid of his bad luck. By doing this, he wished to get what he wanted. Soon as his hair cut, he found a newspaper which posted an article about The State Electricity Enterprise (PLN) and The Ampera Bridge. He also read an article about electricity and PLN. He forced himself to go to the PLN office. As he arrived there, he almost lost his guts seeing some security officers. A woman helped him by giving some information which rebuilt his confidence. He walked into the office without any doubt and fear. Seeing that there was nobody there, he straightly entered a room. He met an officer there. The officer asked him why he was there. They had a small talk then. Seeing that there was a good chance, Ilham asked the officer to help him taking the lights at the Ampera Bridge and placed them in his house. The officer was angry and asked him to leave the office.He failed but he did not give up. He still had another idea in his mind to get the lights. At the same time, he met his friend, Agus. He told Agus about what had happened in the office before. After busking in the street, he uttered his plan to steal a new traffic light at a crossroad. He thought that the lamp could catch a light without the electricity. Indeed, he was completely wrong; no light came from the lamp. Nevertheless, he believed that there would be a miracle. He hung the lamp on the roof and expected that it would catch a light. He found that it was

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  still a lamp with no light. The next morning, he tried his luck by coming to Indonesian Legislative Assembly (DPRD) office to ask another lamp. He often saw many people arranged demonstrations and asked many things there. When he and Agus arrived at the office, they did not know what they should do there. Finally, they went home after waiting for hours. A day later, Ilham threw the stolen lamp away. Finally he realized that it was just too difficult to get electricity and saw its lights. The results after the filming process were (1) a short movie entitled “Lampu-Lampu Ampera” in the Compact Disc and Digital Video Disc format, (2) a Final Report of a short movie entitled “Lampu-Lampu Ampera” which exposed and revealed the process in making the short movie. The writer concludes that a short movie is one way to keep the existence of local movies. It is an educative process to produce a better work in the future. A short movie has a close relationship with literature because it reflects the integrity of the filmmaker in expressing human life and his idea which is represented in the script acted by the actors. A short movie is the expression of an artwork that delivers certain message. It is conveyed to audience through the combination of pictures and sounds. In the process of making a short movie, the most important thing is not about the budget but the will to learn and involve in the process to make an artistic and meaningful work.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya yang melimpah sehingga panulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akhir untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis sadar bahwa tugas akhir ini terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya tugas akhir ini, yaitu:

  1. S.E. Peni Adji, S.S., M. Hum. selaku dosen pembimbing I, terima kasih telah membantu, memberi masukan, membimbing dengan sabar hingga saya dapat menyelasaikan tugas akhir ini.

  2. Drs. B. Rahmanto, M. Hum. selaku dosen pembimbing II, terima kasih telah memberi kepercayaan dan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

  3. Dra. Tjandrasih, M. Hum. Terima kasih telah membimbing saya dan bersedia mendengarkan keluh kesah selama melakukan studi di prodi Sastra Indonesia.

  4. Dr. I. Prapromo Baryadi, M. Hum., Drs. Heri Antono, M. Hum,. Drs. Ari Subagyo, M. Hum., Drs. Yoseph Yapi Taum, M. Hum., Drs. FX. Santosa, S. U., dan seluruh dosen Sastra Indonesia, terima kasih atas ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan selama saya menempuh pendidikan di prodi Sastra Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5.

  Kepada Bpk. Widodo, kakungku Hilarius Suyono B.A dan kepada (Alm)Bapak Arwan Tuti Arta, terima kasih telah memberikan sebuah nasehat kepada saya, sehingga saya kembali bangkit dan mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

  6. Kepada Ayahanda P. Franz Sarjiana, terima kasih atas doa, semangat, nasihat, saran, kritik, kepercayaan, kesabaran, dana yang tak terhingga yang telah diberikan kepada saya hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan S1.

  7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat, mengalami kecelakaan, terima kasih telah memberi pelajaran berharga bahwa kita tak harus berputus asa ketika kita jatuh, melainkan bangkit dan mencoba untuk kembali berjalan. Terima kasih juga atas limpahan doa, kasih sayang, perhatian, yang diberikan kepada saya, hingga saya pun bangkit dan menyelesaikan pendidikan S1.

  8. Untuk “Bunnyku”, terima kasih atas kesabaranmu yang teramat sangat, perhatian yang berlimpah,bantuanmu dalam segala hal, semangat yang tak putus-putus kepadaku dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Terima kasih juga, karena kamu telah menunjukkan arti hidup yang sesungguhnya.

  9. Kepada Tante Ririn, Tante Naning, dan Om Nonot, sebagai pengganti mama dan papaku di Jogja, terima kasih atas perhatian, kasih sayang, semangat, doa dan

  wejangan yang telah diberikan kepada saya, hingga saya berhasil menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Untuk Tim film dan semua yang telah membantu pembuatan film pendek

  “Lampu-Lampu Ampera”: Andika Kartika Putra, Singgih Setyawan, Felix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11.

  Untuk Tim film dan semua yang telah membantu pembuatan film pendek

“Lampu-Lampu Ampera”: Andika Kartika Putra, Singgih Setyawan, Felix

T.A, Priska B.A, Maria Sari, Windy Novatrin, Felicia Joelian, Nancy, Bpk.Eddy, Bpk. Yohanes Alwi, Ibu Diana Rina, Bpk. Sukirman, Kak Deli, duMas Pras, Mas Menyun, Mbak Rosa, PT. PLN Persero Cabang Palembang, Warga Pemukiman Pemulung di Ringroad, dan semua yang tak bisa disebutkan satu- persatu. Terima kasih semuanya, tanpa bantuan kalian semuanya, “Lampu- Lampu Ampera” mungkin hanya sekedar judul.

  12. Kepada semua karyawan Universitas Sanata Dharma terutama Bpk. Kemis, terima kasih atas ketulusan dan senyum kalian sehingga telah membuat kampus kita menjadi lebih bersahabat.

13. Kepada semua kaum miskin dan Anak-anak jalanan, terima kasih telah menjadi inspirasi hingga terwujudlah film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

  Penulis menyadari benar bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, Oleh karena

itu, saran dan kritik dari semua pihak terhadap saya dengan tujuan dapat memperbaiki

tugas akhir ini, saya terima dengan lapang dada. Penulis juga berharap skripsi ini dapat

menjadi renungan hidup bagi kita semua.

  Yogyakarta, 10 Juli 2010

  I FILM PENDEK “LAMPU-LAMP

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI............................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................ v PERNYATAAN PUBLIKASI.............................................................................. vi ABSTRAK.............................................................................................................. vii ABSTRACT........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR........................................................................................... xi DAFTAR ISI........................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xix BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

  1 1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................

  3 1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................

  4 1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................

  5 1.5 Landasan Teori........................................................................................

  5 1.5.1 Film................................................................................................

  5 1.5.2 Skenario.........................................................................................

  5

  1.5.2.1 Ide Cerita...........................................................................

  20 1.5.4 Script Breakdown ,Storyboard dan Breakdown Budget.................

  28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  28 2.1.1 Mencari Ide Cerita.........................................................................

  28 2.1 Skenario...................................................................................................

  27 BAB II TAHAP PRA PRODUKSI FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”.............................

  26 1.7 Sistematika Penyajian...............................................................................

  24 1.6 Metodologi Penelitian..............................................................................

  23 1.5.6 Editing ............................................................................................

  21 1.5.5 Pemain............................................................................................

  18 1.5.3.5 Pencatat Adegan dan Petugas Clapper..............................

  6 1.5.2.2 Melakukan Observasi dan Riset.........................................

  14 1.5.3.4 Penata Artistik....................................................................

  13 1.5.3.3 Penata Fotografi dan Operator Kamera.............................

  12 1.5.3.2 Sutradara............................................................................

  12 1.5.3.1 Produser.............................................................................

  11 1.5.3 Tim Inti...........................................................................................

  8 1.5.2.6 Penulisan Skenario..............................................................

  8 1.5.2.5 Tokoh..................................................................................

  7 1.5.2.4 Sinopsis...............................................................................

  6 1.5.2.3 Alur Cerita...........................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2.1.2 Observasi dan Riset........................................................................

  42 2.2 Tim Inti....................................................................................................

  64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  64 3.1 Skenario Akhir.........................................................................................

  63 BAB III TAHAP PRODUKSI FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”.............................

  61 2.7 Tata Rias dan Properti..............................................................................

  60 2.6 Tata Ruang...............................................................................................

  58 2.5 Pencarian Lokasi......................................................................................

  57 2.4 Pemain......................................................................................................

  56 2.3 Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget ........................

  40 2.1.6 Penulisan Skenario..........................................................................

  29 2.1.3 Alur Cerita......................................................................................

  39 2.1.5.6 Tokoh Pelanggan PLN........................................................

  38 2.1.5.5 Tokoh Bu Santo..................................................................

  37 2.1.5.4 Tokoh Emak.......................................................................

  35 2.1.5.3 Tokoh Pak Santo................................................................

  34 2.1.5.2 Tokoh Agus........................................................................

  33 2.1.5.1 Tokoh Ilham........................................................................

  32 2.1.5 Tokoh..............................................................................................

  30 2.1.4 Sinopsis...........................................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.2 Lokasi Shooting .......................................................................................

  96 3.3 Peralatan ...................................................................................

  99 Shooting

  3.4 Peran dan Tugas Tim Inti......................................................................... 100

  3.4.1 Sutradara dan Produser.................................................................. 101

  3.4.1.1 Sutradara............................................................................. 101

  3.4.1.2 Produser.............................................................................. 106

  3.4.2 Penata Artistik................................................................................ 107

  3.4.2.1 Penataan Ruang/ Setting..................................................... 107

  3.4.2.2 Properti................................................................................ 109

  3.4.2.3 Kostum............................................................................... 110

  3.4.3 Penata Fotografi.............................................................................. 112

  3.4.4 Operator Kamera/ Kameraman....................................................... 113

  3.4.4.1 Angle Kamera..................................................................... 114

  3.4.4.2 Jenis Sho t........................................................................... 118

  3.4.4.3 Pergerakan Kamera............................................................. 123

  3.4.5 Pencatat Adegan dan Petugas Clapper.......................................... 128

  3.5 Akting Pemain......................................................................................... 129

  3.5.1 Tokoh Utama “Ilham” ................................................................... 130

  3.5.2 Tokoh Pembantu “Agus” .............................................................. 131

  3.5.3 Tokoh Pembantu “Pak Santo” ...................................................... 132

  3.5.4 Tokoh Pembantu “Emak Yati” ............................................... 134

  3.5.5 Tokoh Pembantu “Istri Pak Santo” ............................................... 135

  3.5.6 Tokoh Pembantu “Pelanggan PLN” ............................................. 136

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3.5.7 Tokoh Figuran “Sekuriti PLN” ..................................................... 137

  3.5.8 Tokoh Figuran “Tukang Pangkas Rambut” .................................. 138

  BAB IV TAHAP PASCA PRODUKSI FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”.............................. 140

  4.1 Editing Gambar........................................................................................ 140

  4.2 Editing Suara............................................................................................ 143

  4.3 Tata Musik................................................................................................ 144

  BAB V PENTUTUP........................................................................................... 148

  5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 148

  5.2 Saran........................................................................................................ 150

  DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 152 LAMPIRAN........................................................................................................... 153

  1. Contoh Script Breakdown....................................................................... 153

  2. Contoh Rancangan Kostum Pemain........................................................ 159

  3. Contoh Working Schedule........................................................................ 163

  4. Contoh Breakdown Budget..................................................................... 164

  5. Contoh Storyboard................................................................................. 165

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar Rancangan Penataan ruang tamu, rumah Bpk. Santo...

  62 Gambar 2. Gambar Rancangan Penataan rumah Ilham.................................

  62 Gambar 3. Jembatan Ampera, Palembang.................................................

  97 Gambar 4. Benteng Kuto Besak, Palembang..............................................

  97 Gambar 5. Rumah Pemulung di jln. Ringroad, Jogja.................................

  97 Gambar 6. Depan Degung PDRD, Palembang...................................................

  97 Gambar 7. Clapper, Handycam, DVD, dan Mini DV........................................ 100 Gambar 8. Camera Digital................................................................................... 100 Gambar 9. Handycam Mini DV................................................................. ........ 100 Gambar 10. Tripod....................................................................................... ........ 100 Gambar 11 dan 12. Gambar Contoh arah gerak pemain................................. 102 Gambar 13 dan 14. Gambar Situasi saat sutradara dan kru melakukan diskusi.................................................................................................................... 104 Gambar 15 dan 16. Gambar saat Sutradara sedang mengarahkan

kameraman..................................................................................................... 105

Gambar 17 dan 18. Gambar saat sutradara mengarahkan

pemain................................................................................................................ 105

Gambar 19 dan 20. Gambar Tim film sedang menata rumah pemulung di Ringroad........................................................................................................... 109 Gambar 21 dan22. Gambar Tim film dibantu warga membenahi bagian

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI depan dan ruangan....................................................................................... ........ 109 Gambar 23. Radio.................................................................................................. 110 Gambar 24. Kipas Sate.......................................................................................... 110 Gambar 25. Pakaian Lusuh.................................................................................. 110 Gambar 26. Toples/kue kering................................................................... ........ 110 Gambar 27. Gitar................................................................................................... 110 Gambar 28. Bolham 20 watt....................................................................... ......... 110 Gambar 29 dan 30. Penata rias merias pemeran Emak................................... 112 Gambar 31 dan 32. Hasil foto angle terbaik untuk pengambilan gambar....... 113 Gambar 33. Foto untuk dokumentasi......................................................... ......... 113

Gambar 34. Penata fotografi mencari angle................................................ 113

Gambar 35.Contoh hasil Teknik Eye Profil pada adegan di kantor PLN................................................................................................................. 115 Gambar 36. Contoh hasil Frog Eye Low untuk adegan Ilham bingung........................................................................................................... 115 Gambar 37. Contoh hasil High Angle untuk adegan Emak melipat pakaian........................................................................................................... 116 Gambar 38. Contoh hasil Low Angle Perview untuk adegan Ilham pulang ke rumah.......................................................................................................... 117 Gambar 39. Contoh hasil Over Shoulder untuk adegan Ilham bertemu Seorang pelanggan PLN........................................................................................ 117 Gambar 40. Contoh hasil Bird Eye View untuk adegan Ilham & Pak Santo di ruangan....................................................................................................... 118

  Gambar 41. Contoh gambar adegan menggunakan framing CU..................... 119 Gambar 42. Contoh gambar adegan menggunakan framing MCU................. 119 Gambar 43. Contoh gambar adegan menggunakan framing MS..................... 120 Gambar 44. Contoh gambar adegan menggunakan framing MLS.................. 121 Gambar 45. Contoh gambar adegan menggunakan framing LS..................... 121 Gambar 46. Contoh gambar adegan menggunakan framing ELS................... 122 Gambar 47. Contoh gambar adegan dengan 1 objek/ 1 shot............................ 123 Gambar 48. Conoth gambar adegan dengan 2 objek/ 2 shot............................. 123 Gambar 49. Contoh gambar gerak tilt-down...................................................... 124 Gambar 50. Contoh gambar gerak tilt-up.......................................................... 125 Gambar 51. Contoh gambar gerak kamera pan right...................................... 126

Gambar 52. Contoh gambar gerak kamera pan left................................... 126

Gambar 53. Contoh gambar gerak kamera track in.......................................... 127 Gambar 54. Contoh gambar kamera melakukan zoom in............................... 128 Gambar 55 dan 56. Gambar petugas clapper sekaligus pencatat adegan.... 129 Gambar 57 dan 58. Andika Kartika Putra memerankan tokoh Ilham dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”..................................................... 131 Gambar 59 dan 60. Felix Tri Artanto memerankan tokoh Agus dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”............................................................. 132 Gambar 61 dan 62. Singgih Setyawan memerankan tokoh Pak Santo dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”..................................................... 133 Gambar 63 dan 64. Maria Sari Awida memerankan tokoh Emak dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”............................................................. 135

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 65 dan 66. Windy Novatrin memerankan tokoh Istri Pak Santo dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.......................................... 136 Gambar 67 dan 68. Felicia Joelian memerankan tokoh Pelanggan PLN dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.................................................... 137 Gambar 69. Bpk. Eddy memerankan tokoh Sekuriti PLN dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.......................................................................... 138 Gambar 70. Cipto memerankan tukang pangkas rambut dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.......................................................................... 139

Gambar 71. Contoh gambar transisi dissolve..................................................... 142

Gambar 72. Contoh gambar transisi fade out/ fade to black............................ 142

Gambar 73. Contoh gambar transisi fade in/ fade to white............................... 143

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dalam kata pengantar buku “Film Pinggiran Antologi Film Pendek,

  

Film Eksperimental, dan Film Dokumenter ” (2008), Prakosa melalui David

  mengemukakan bahwa film pendek Indonesia mempunyai sejarahnya sendiri yang bukan merupakan bagian dari sejarah film cerita di Indonesia. Ia lalu mengutamakan bahwa sejarah film pendek harus dilihat sebagai sejarah dari sejumlah rangsangan. yang kadangkala hanya berlangsung sesaat. Menurut Prakosa (2008: 30) beranggapan jika ditarik garis dari keseluruhan film-film pendek dari Filipina, Taiwan, Singapura, dan sebagian dari Indonesia, yang mayoritas para pembuatnya adalah anak-anak muda, yang baru menyelesaikan pendidikan sinematografinya, adalah tampak sekali adanya kesetaraan visi, kekuatan pemanfaatan teknologi sinematografi, dan kebanyakan mau tidak mau masih ada pengaruh visi tradisi film cerita yang di negaranya sangat kuat mengakar dari tahun ke tahun.

  Hal tersebut membuktikan bahwa film pendek bukanlah suatu karya yang tidak berarti dan dapat dipandang sebelah mata. Dalam perkembangannya film pendek menjadi suatu pilihan bagi para pembuat film pemula untuk mengungkap realita yang ada di masyarakat, seperti sosial, politik atau bahkan kebudayaan. Film pendek pun kini lebih diminati oleh para pembuat film yang lebih menyukai cerminan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kejujuran kehidupan manusia daripada film percintaan yang dibumbui secara berlebihan. Film pendek memenangkan hati para pembuat film muda yang tidak mempunyai sponsor karena tidak memakan biaya puluhan juta. Film pendek yang memberi ruang bagi para pembuat film untuk mengatur sendiri segala sesuatunya yang berkaitan dengan pembuatan film tersebut.

  Inilah yang menjadi pertimbangan penulis untuk membuat karya sinematografi yang berupa film pendek berjudul “Lampu-Lampu Ampera” guna memenuhi tugas akhir perkuliahan. Pemilihan karya sinematografi film pendek inipun didukung oleh beberapa mata perkuliahan yang didapatkan di Prodi Sastra Indonesia.

  Film pendek “Lampu-Lampu Ampera” menceritakan seorang pengamen perantauan bernama Ilham. Ilham adalah anak putus sekolah yang lugu tetapi mempunya rasa ingin tahu yang besar. Ilham yang sangat ingin rumahnya terang seperti Ampera ini berusaha untuk mendapatkan penerangan di perusahaan listrik, mencuri lampu lalu lintas, hingga ke gedung DPR. Ilham sempat diusir dari kantor karena memaksa karyawan PLN untuk memindahkan lampu-lampu di Ampera ke rumahnya. Tak hanya itu, Ilham pun terpaksa mencuri bolham lampu lalu-lintas agar dapat dipasang di rumahnya. Namun rumahnya tetap gelap, tidak seperti Ampera.

  Sampai akhirnya ia pun meminta lampu di gedung DPRD. Kisah lugu seorang Ilham dalam memperjuangkan keinginan sederhananya inilah yang akan diangkat dalam film pendek ini.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tema dari film ini adalah semua orang berhak atas terang, tidak hanya jembatan Ampera. Pemikiran sederhana penulis tentang film ini terinspirasi dari realita kesenjangan yang tampak di kota Palembang. Mengamati Palembang sebagai kota yang baru-baru ini dijadikan sebagai kota wisata sehingga pemerintah setempat menghabiskan energi listrik hanya untuk menerangi tempat-tempat wisata. Padahal di sisi lain banyak kaum miskin yang terpaksa harus mencuri aliran listrik untuk sekedar menerangi rumahnya yang berukuran 3x3 meter. Bahkan banyak rumah yang sama sekali tidak tersentuh oleh listrik. Keironisan ini membuktikan bahwa hanya kaum berada (diibaratkan ampera) yang mempunyai hak untuk menikmati apa pun termaksud cahaya yang mahal atau lampu listrik. Realita ini diekspresikan dalam sebuah film pendek berjudul “Lampu-Lampu Ampera”.

1.2 Rumusan Masalah

  Permasalahan yang akan dibahas dalam karya sinematografi film pendek “Lampu-Lampu Ampera” ini yaitu:

  1.2.1 Bagaimana tahap praproduksi yang meliputi skenario, Script Breakdown

  Storyboard dan Breakdown Budget,pembentukaan tim inti, perekrutan

  pemain, pencarian lokasi shooting, tata ruang, juga tata rias dan properti “Lampu-Lampu Ampera”?

  1.2.2 Bagaimana tahap produksi yang meliputi skenario akhir, lokasi shooting, peralatan shooting, peran dan tugas tim inti, dan pemain film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.2.3 Bagaimana tahap pascaproduksi yang meliputi edting gambar, editing suara, dan tata musik, hingga menghasilkan film pendek “Lampu-Lampu Ampera”?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah yang diuraikan di atas, pembuatan karya sinematografi film pendek ini bertujuan :

  1.3.1 Melakukan tahap praproduksi yang meliputi penciptaan skenario, pembuatan

  Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget, pembentukaan tim

  inti, perekrutan pemain, pencarian lokasi shooting, tata ruang, juga tata rias dan properti “Lampu-Lampu Ampera”.

  1.3.2 Melakukan tahap produksi yaitu shooting film pendek meliputi penetapan skenario akhir, penetapan lokasi shooting, persiapan peralatan shooting, peran dan tugas kru, juga pemain film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

  1.3.3 Mengerjakan tahap pascaproduksi yang meliputi proses editing gambar, editing suara, dan tata musik, hingga dihasilkan film pendek “Lampu-Lampu Ampera”

  1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil pembuatan karya film pendek tersebut diharapkan dapat bermanfaat:

  1.4.1 Manfaat teoritis, hasil dari pembuatan film pendek ini diharapkan dapat mengungkapkan sebuah proses pembuatan sinematografi film pendek dari awal hingga akhir film.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.4.2 Manfaat praktis, hasil pembuatan film pendek ini dapat dijadikan salah satu wujud ekspresi seni berupa karya sinematografi film pendek.

1.5 Landasan Teori

  1.5.1 Film Pendek

  Prakosa (2008: 3) berpendapat bahwa film pendek tak akan sama dengan dunia film cerita komersial. Dunia film pedek tak akan mengenal star system, tak mengenal peraturan produksi yang rumit, juga tak mangenal ballyhoo yang besar dipajang di depan gedung bioskop. Dan, tampaknya tak mengenal keglamouran, Film pendek masih dianggap sebagai sesuatu yang sangat ekslusif.

  

Film pendek dan eksperimental secara murni memang dikenal sebagai media

ungkapan batin yang jujur (Prakosa, 2008: 31).

  Effendy (2008: 13) mengatakan bahwa durasi film pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik.

  1.5.2 Skenario

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sebelum memasuki tahap membuat skenario, perlu ditentukan dahulu beberapa hal yang berkaitan dengan cerita yang akan ditulis. Untuk itu ada berbagai hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  1.5.2.1 Mencari Ide Cerita Ide cerita adalah gagasan yang nantinya akan dituangkan menjadi sebuah cerita ke dalam skenario. (Lutters, 2004:46).

  Widagdo dan Gora, dalam buku “Bikin Sendiri Film Kamu” (2004: 19), mengatakan bahwa [...] menemukan inspirasi ide cerita scenario, sama seperti mencari jarum di tumpukan jarum. Artinya sebenarnya jika kita mau, sumber inspirasi sudah ada dimana-mana, hanya saja bagaimana kepekaan kita untuk memikirnya secara lebih mendalam.

  1.5.2.2 Melakukan Observasi dan Riset Observasi adalah pengamatan terhadap sebuah kasus untuk kebutuhan penulisan skenario. Pengamatan yang dimaksud di sini bukan sebatas mengamati atau melihat secara fisik dari dekat atau dari jauh, namun yang lebih penting kita harus dapat menyelami dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut.

  (Lutters, 2004:59).

  Riset hampir sama dengan observasi, namun lebih diartikan sebagai penelitian yang sifatnya mencari data kebenaran tentang sesuatu hal. Riset ini biasanya dibutuhkan jika kita mendapat pesanan tulisan tentang hal-hal yang bertemakan sejarah atau memerlukan penyelidikan ilmiah (Lutters, 2004:61).

  1.5.2.3 Merancang Alur Cerita

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Alur cerita sama dengan jalan cerita, atau sering kita sebut plot. Tidak ada cerita tanpa jalan cerita atau plot. Jadi plot adalah hal yang wajib dalam membuat sebuah cerita, termasuk cerita untuk skenario film dan sinetron. Plot yang berkaitan dengan penulisan skenario dapat dibagi menjadi plot lurus dan plot bercabang (Lutters, 2004:50).

  1.5.2.4 Sinopsis Menurut Lutters (2004: 61), Skenario [...] adalah ringkasan cerita. Namun dalam sebuah cerita film atau sinetron, sinopsis bukan sekedar ringkasan cerita, melainkan sebuah ikhtisar yang mmeuat semua data dan informasi dalam skenario. Dalam sinopsis untuk film dan sinetron, ada beberapa hal yang harus termuat, yakni isi cerita, keinginan dan tujuan dari cerita, hambatan dan cara penanggulangannya, karakter tokoh-tokohnya, lokasi dan waktu kejadian, serta inti pembicaraan. Untuk sebuah penulisan skenario, peran sinopsis cukup penting guna mengisi skenario yang akan dibuat. [...], bagi penulis yang mendapat pesanan cerita, justru diminta membuat sinopsisnya dahulu sebelum membuat skenario(Lutters, 2004:62).

  1.5.2.5 Profil dan Tipologi Tokoh Dalam buku “Kunci Sukses Menulis Skenario” (2004: 69-79), Lutters menjabarkan mengenai nama, usia, status, profesi, tipe fisik dan psikis, juga latar belakang seorang tokoh dalam sebuah film cukup penting. Berikut penjabaran tersebut: a.

  Nama tokoh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b.

  Nama tokoh harus disesuaikan dengan banyak hal. [...] Selain itu, saat menuliskan nama tokoh dalam profil [...] mencantumkan embel-embel nama tokoh[...]. Nama beken juga menjadi salah satu hal yang penting pula untuk dicantumkan dalam profil tokoh.