DAYA ANTI – INFLAMASI SEDUHAN JAMU ”T” SERBUK PADA MENCIT PUTIH BETINA

  DAYA ANTI – INFLAMASI SEDUHAN JAMU ”T” SERBUK PADA MENCIT PUTIH BETINA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Keke Sakti Damayanti NIM : 048114051 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  DAYA ANTI – INFLAMASI SEDUHAN JAMU ”T” SERBUK PADA MENCIT PUTIH BETINA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Keke Sakti Damayanti NIM : 048114051 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

I realize that vagaries of life are not easy to be passed

There are many obstacles would come

However, any obstacle is not something we should avoid but we must solve it

and find the best solution

  

The process of finding a solution is a maturation process for us

I believe when God close the door, He will open the other window

I dedicate this work for : My Savior Jesus Christ who always gives me miracles

  For my mother and my father who give me love and supports For my sister Naomi Ratrianti For Daniel Pitoko Aji who entered my life with love For my beloved almamater

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan, kekuatan, dan kasihNya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul ”Daya Anti-inflamasi Seduhan Jamu ”T” Serbuk Pada Mencit Putih Betina” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan baik dan lancar.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, arahan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak dalam menghadapi hambatan dan kesulitan yang ditemui penulis. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Ipang Djunarko, S. Si., Apt selaku dosen pembimbing yang telah memberi banyak bantuan, bimbingan dan arahan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

  3. Bapak Yosef Wijoyo, M. Si., Apt., yang telah memberikan kesediaannya sebagai dosen penguji dan memberikan saran, masukan, serta kritik yang membangun.

  4. Drs. Mulyono, Apt., selaku dosen penguji yang telah bersedia memberikan saran, masukan, serta kritik yang membangun.

  5. IOT Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi atas kerja sama yang telah diberikan melalui penyediaan jamu ”T” yang digunakan pada penelitian ini.

  6. Romo Sunu yang telah membantu penulis dalam mengolah data sehingga penulis dapat mengerti arti dari data yang diperoleh.

  7. Mas Heru, Mas Parjiman, dan Mas Kayat yang telah menyediakan mencit dan membantu penulis melakukan penelitian serta tak pernah berhenti bergosip sehingga dapat menceriakan suasana.

  8. Staf pengajar dan segenap dosen Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  9. Ibu, Bapak, dan adikku Naomi yang telah memberikan dukungan dan cinta yang luar biasa kepada penulis. Terkhusus untuk ibu tercinta yang telah banyak membantu penulis. Kasihnya menjadi kekuatan bagi penulis dalam menyelesaikan skripi ini.

  10. Daniel Pitoko Aji yang banyak mendukung penulis dengan segala cinta dan kesabaran yang diberikan sehingga penulis mampu menghadapi setiap permasalahan yang ada.

  11. Aras, Ega, dan Asti sebagai saudara sekaligus sahabat sejak kecil bagi penulis.

  Persahabatan yang telah diberikan kepada penulis menjadi motivasi tersendiri.

  12. Seluruh keluarga dari ibu dan bapak yang telah banyak membantu dan memberikan cinta dan dukungan kepada penulis.

  13. Sahabat penulis : Angel, Dika, dan Nana (yang juga teman seperjuangan penulis dalam melakukan penelitian) yang telah bersama-sama berjuang di farmasi. Terima kasih atas dukungan, keceriaan, dan persahabatan yang telah diberikan pada penulis selama di fakultas farmasi.

  14. Teman seperjuangan penulis, Asyen dan Avi yang telah berjuang bersama, suka duka bersama tidak akan pernah terlupakan. Terima kasih untuk kerja samanya.

15. Nur, Rissa, Christina Ika, Ari, Erlin, Andri, Nina, Dipta, Heti, Yudi, dan

  Maduma sebagai teman seperjuangan dalam praktikum, tanpa kalian penulis tidak mungkin mencapai ini semua. Teman-teman kelas B semester 1-3 dan FKK, yang dalam suka duka bersama penulis bersama-sama menempuh semua mata kuliah selama ini. Berkat kalian semua penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  16. Flora dan Hana sebagai sahabat penulis yang telah memberi dukungan dan semangat bagi penulis.

  17. Teman-teman KKN, Bayu yang telah membantu penulis dalam menerjemahkan literatur, Indri, Vina, Bunda Reena, Wawan, Ciput, dan Rieke yang telah mengajari penulis bagaimana hidup dalam bermasyarakat.

  18. Seluruh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma angkatan 2004, adik kelas, kakak kelas penulis dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Penulis selalu membuka diri atas masukkan, saran, dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini menjadi bagian pengetahuan dan berguna bagi semua.

  Penulis

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Gerakan kembali ke alam (back to nature) telah mendorong peningkatan pemakaian bahan alam sebagai obat. Hal ini menjadi alasan dilakukannya penelitian tentang daya anti-inflamasi dari jamu “T”. Jamu “T” terdiri dari tanaman Angelicae sinansis radix, Chuanxiong rhizoma, Glycyrrhizae radix,

  

Piperis folium, Scutellariae barbatae herba, dan Trichosanthis semen. Di dalam

jamu ”T” terkandung senyawa beta sitosterol yang memiliki daya anti-inflamasi.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui khasiat dari Jamu ”T” sebagai anti-inflamasi, besarnya persentase respon anti-inflamasi, dan persentase potensi relatif daya anti-inflamasi dari jamu ”T”.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan metode induksi udema oleh Langford yang dimodifikasi. Subjek uji yang digunakan berjumlah tiga puluh ekor mencit betina galur Swiss, umur 2 – 3 bulan, berat badan 20 – 30 g. Hewan uji berjumlah 30 ekor dan dibagi secara acak menjadi 6 kelompok. Tiap kelmpok mendapat 5 ekor hewan uji. Kelompok I – III merupakan kelompok kontrol. Kelompok IV – VI diberi seduhan jamu ”T” dengan dosis berturut-turut 1,516, 4,55 dan 13,65 g/kg BB. Setelah 90 menit hewan uji diberi zat peradang berupa karagenin. Setelah 3 jam, hewan uji dikorbankan dan kedua kakinya dipotong pada sendi torsocrural, kemudian ditimbang. Data bobot udema dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusinya, dilanjutkan analisis varian pola satu arah dan uji Scheffe untuk melihat perbedaan antarkelompok dengan taraf kepercayaan 95 %.

  Hasil menunjukkan bahwa seduhan jamu ”T” tidak memiliki daya anti- inflamasi, namun hanya dapat menurunkan bobot udem pada dosis 1,516 g/kg BB dan 4,55 g/kg BB berturut-turut sebesar 14,30% dan 19,16%. Nilai potensi relatif yang dihasilkan pada dosis 1,516 g/kg BB dan 4,55 g/kg BB berturut-turut adalah 20,59% dan 27,59%.

  Kata kunci : daya anti-inflamasi, seduhan jamu ”T”

  

ABSTRACT

Go back to nature have increased the use nature material as medicine.

  This fact becomes the reason why the research of anti-inflammation effect from jamu “T” decoction had been done. Jamu “T” consists of Angelicea radix,

  

Chuanxiong rhizome, Glycyrrhizae radix, Piperis folium, Scutellariae barbatae

  herba, and Trichosnthis cement. Jamu “T”contains some compounds whose have effect as anti-inflammation. One of them is beta sitosterol whose work to decrease the activity of siklooksigenase and lipoksigenase enzyme. The goals of the research want to know the benefit of jamu “T” as anti-inflammation, the percentage of anti-inflammation response, and the percentage of relative potency anti-inflammation effect of jamu “T”.

  This research is experimental research with randomized controlled design. The subjects of this experiment were seventy-five Switzerland white female mice whose age 2-3 months and weight 20-30 gram. Those thirty small mice were randomly divided into six groups. Group I – III were control group. Group IV – VI were given jamu “T” decoction with dose 1.516 g/kg BB, 4.55 g/kg BB and 13.65 g/kg BB. Successively after 90 minutes, those small mice were given inflammatory substance in form of karagenin. Then, 3 hours later those small mice were killed and its two legs were cut at torsocrural joint. Data about oedema weight was analyzed with Kolmogorov-Smirnov test to see its distribution. After that, this research was continued with one-way variant analysis and Scheffe test to see the different between groups with trust standard 95%.

  The result of this analysis shows that jamu “T” decoction with dose 1.516 g/kg BB and 4.55 g/kg BB has the persecentage of oedema’s weight reducing was successively 14.30% and 19.16%. Relative potency value in dose 1.516 g/kg BB and 4.55 g/kg BB was successively 20.59% and 27.59%.

  Keyword: anti-inflamation effect, jamu “T” decoction

  DAFTAR

  ISI

  Hal HALAMAN JUDUL …………………………………………………...…… ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………. iii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iv HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….. v PRAKATA ...................................................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ x

  INTISARI ………….……………………………………………………….. xi

  

ABSTRACT ………………………………………………...……………….. xii

  DAFTAR ISI ...……………………………………………………………… xiii DAFTAR TABEL ..…………………………………………………………. xix DAFTAR GAMBAR ….……………………………………...…………….. xxi DAFTAR LAMPIRAN ..……………………………………………………. xxiii BAB. I PENGANTAR .……………………………………………………..

  1 A. Latar Belakang …………………………….………………………...

  1 1. Permasalahan ……………………….……………………….

  4 2. Keaslian penelitian .................................................................

  4 3. Manfaat penelitian .…………….…………………………….

  4 B. Tujuan Penelitian ………………….………………………..............

  5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA …….………………………………...

  6 A. Obat Tradisional………….. ……………….………………………...

  6 B. Angelicae sinensis Radix .....................................................................

  6

  1. Klasifikasi umum…………………………………………… 2.

  9

  8

  8

  8

  8

  8

  9

  9

  9

  10

  7

  10

  10

  12

  13

  13

  13

  13

  13

  7

  6

  Nama……….………………………………………………..

  D. Glycyrrhizae Radix .............................................................................

  3. Morfologi tanaman………………………………………….

  4. Kandungan kimia…………………………………………… 5.

  Kegunaan…………………………………………………… C. Chuanxiong Rhizoma .........................................................................

  1. Klasifikasi umum…………………………………………….

  2. Nama……….………………………………………………...

  3. Morfologi tanaman…………………………………………..

  4. Kandungan kimia…………………………………………….

  5. Kegunaan…………………………………………………….

  1. Klasifikasi umum…………………………………………….

  6

  2. Nama……….………………………………………………...

  3. Morfologi tanaman…………………………………………..

  4. Kandungan kimia…………………………………………….

  5. Kegunaan…………………………………………………….

  E. Scutellariae barbatae Herba ...............................................................

  1. Klasifikasi umum…………………………………………… 2. Nama……….………………………………………………..

  3. Morfologi tanaman………………………………………….

  4. Kandungan kimia…………………………………………… 5. Kegunaan…………………………………………………….

  13

  F.

  14 Trichosanthis Semen ...........................................................................

  1.

  14 Klasifikasi umum…………………………………………….

  2.

  14 Nama……….………………………………………………...

  3.

  14 Kandungan kimia…………………………………………….

  4.

  15 Kegunaan…………………………………………………….

  G.

  15 Piperis Folium .....................................................................................

  1.

  15 Klasifikasi umum…………………………………………….

  2.

  15 Nama……….………………………………………………...

  3. Morfologi tanaman…………………………………………...

  15 4. Kandungan kimia…………………………………………….

  16 5. Kegunaan…………………………………………………….

  16 H. Aktivitas Senyawa Aktif …………………………………………….

  17 1. Beta sitosterol ………………………………………………..

  17

  2. Carvacrol ……………………………………………………

  17

  3. Linoleic-acid …………………………………………………

  18 4. Magnesium salisilat…………………………………………..

  18 I. Inflamasi ……...……………………………………………………..

  19 1. Definisi ….…………………………………………………...

  19 2. Penyebab …………………………………………………….

  19 3. Respon….…………………………………………….............

  20 4. Mekanisme…………………………………………………...

  21 5. Gejala………………………………………………………...

  25

  6.

  27 Mediator……………………………………………………... J.

  29 Obat Anti-inflamasi ..………………………………………………...

  1.

  30 Kortikosteroid.…………………………………………….....

  2.

  31 Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS)……….………… K.

  34 Natrium Diklofenak ………………..……………………………….. L.

  36 Metode Uji Anti-inflamasi…………………………………………...

  1.

  36 Uji eritrema ............................................................................

  2.

  37 Radang telapak kaki belakang ................................................

  3.

  39 Tes granuloma ........................................................................

  4. Radang sendi ..........................................................................

  39 5. Tes radang selaput dada (pleurisy) .........................................

  40 6. Uji permeabilitas pembuluh darah .........................................

  40

  7. Penghambatan adhesi leukosit terhadap venula mesentrik tikus ........................................................................................

  41 8. Edema telinga terinduksi oksazolon pada mencit ..................

  42 9. Edema telinga oleh minyak kroton pada tikus dan mencit ....

  43 10. Synovitis terinduksi urat ........................................................

  43 11. Percobaan in vitro ..................................................................

  44 M. Landasan Teori…… …………………………………………………

  44 N. Hipotesis..….…………………………………………………………

  45 BAB III. METODE PENELITIAN ……….………………………………...

  46 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………………………..

  46 B. Variabel dan Definisi Operasional ………..........................................

  46

  1.

  46 Variabel penelitian ….……………………………………….

  2.

  47 Definisi operasional ………………………………………… C.

  48 Bahan Penelitian …...…………………………………......................

  D.

  49 Alat Penelitian ...………...…………………………………………...

  E.

  49 Tata Cara Penelitian ..………………………………………………..

  1.

  49 Penyiapan hewan uji………………...…...…………………...

  2.

  50 Perhitungan dan penetapan dosis…………………………….

  3.

  51 Pembuatan suspensi karagenin 1 %.........................................

  4.

  51 Pembuatan larutan Na diklofenak ….…..…………………… 5. Penetapan dosis sediaan seduhan jamu ”T”………………….

  53 6. Uji pendahuluan.................................................……………..

  56 7. Perlakuan hewan uji………………………………………….

  57 8. Perhitungan persentase daya anti-inflamasi………………….

  58 9. Perhitungan potensi relatif daya anti-inflamasi.....................

  58 F. Analisis Hasil………………………………………………………...

  58 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………….......................………...

  60 A. Hasil Orientasi Seduhan Jamu ”T”..…………………………….........

  60 B. Hasil Orientasi Percobaan.................………………………………..

  61 1. Hasil orientasi penetapan selang waktu pemotongan kaki.....

  61

  2. Hasil orientasi penetapan selang waktu pemberian natrium diklofenak...............................................................................

  66 C. Hasil Perlakuan Pemberian Kontrol dan Seduhan Jamu ”T” Pada Hewan Uji ....................................………...……..…………………..

  72

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …….………………………………

  91 A.

  91 Kesimpulan ..………………………………………………………… B.

  91 Saran ...………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA ...……………………………………………………..

  93 LAMPIRAN ………...……………………………………………………….

  99 BIOGRAFI PENULIS …..…………………………………………………. 124

  DAFTAR TABEL

  Hal Tabel I. Rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki..……...............................................................................................

  62 Tabel II. Hasil uji homogenitas variansi pada tiap kelompok selang waktu pemotongan kaki setelah injeksi karagenin …………………………...

  63 Tabel III. Rangkuman hasil uji Anova Satu Arah data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki …………………………………….……..….

  64 Tabel IV. Rangkuman hasil uji Scheffe data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki ……………………………………………………...

  64 Tabel V. Rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar setelah pemberian natrium diklofenak dosis 4,48 mg/kg BB dengan selang waktu tertentu ………………………….…………

  66 Tabel VI. Hasil uji homogenitas variansi pada tiap kelompok waktu pemberian natrium diklofenak dengan dosis efektif ……………………………..

  68 Tabel VII. Rangkuman hasil uji Anova Satu Arah data bobot udema kaki mencit pada kelompok orientasi waktu pemberian natrium diklofenak dengan dosis efektif …………………………………………………...............

  69 Tabel VIII. Rangkuman hasil uji Scheffe data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu

  pemotongan kaki ……………………………………………………...

  70 Tabel IX. Rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar pada tiap kelompok kontrol dan perlakuan..….………………………………………………………….

  75 Tabel X. Hasil uji homogenitas variansi pada tiap kelompok selang waktu pemotongan kaki setelah injeksi karagenin......….…….........................

  77 Tabel XI. Rangkuman hasil uji Anova Satu Arah data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar pada tiap kelompok kontrol dan perlakuan……………………………...…………………………..

  77 Tabel XII Rangkuman hasil uji Scheffe data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar pada tiap kelompok kontrol dan perlakuan ……………………………………………………...............

  78 Tabel XIII. Rata-rata persentase daya anti-inflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan………………………………………………………………

  80 Tabel

  XIV. Hasil uji homogenitas variansi pada tiap kelompok rata-rata persentase daya anti-inflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan .

  81 Tabel XV. Rangkuman hasil uji Anova Satu Arah data rata-rata persentase daya anti-inflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan ………………...

  82 Tabel XVI. Rangkuman hasil uji Scheffe data rata-rata persentase daya anti- inflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan...................................

  83 Tabel XVII. Potensi relatif kelompok perlakuan Jamu ”T” terhadap kelompok kontrol Natrium diklofenak....................................................................

  85

  

DAFTAR GAMBAR

  Hal Gambar 1 Skema dari mediator-mediator yang berasal dari asam arakhidonat dan titik tangkap kerja obat anti-inflamasi........….

  24 Gambar 2. Patogenesis dan tanda suatu peradangan....................................

  27 Gambar 3. Mekanisme kerja obat anti-inflamasi.........................................

  30 Gambar 4. Klasifikasi obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS) ............

  33 Gambar 5. Struktur diklofenak ……........................………………………

  36 Gambar 6. Grafik rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki........................................................................

  62 Gambar 7. Grafik rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar setelah pemberian natrium diklofenak dengan selang waktu tertentu……………………...

  67 Gambar 8 Grafik rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar pada tiap kelompok kontrol dan perlakuan...............................................................................….

  75 Gambar 9. Grafik rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar pada kelompok kontrol dan perlakuan ……………..….........................................................

  80 Gambar 10. Angelicae sinensis ……………………….................................

  99 Gambar 11. Chuanxiong rhizoma ………..................................................... 100

  Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15.

  Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18.

  Glycyrrhizae radix…………………........…………………….. Scutellariae barbatae Herba.......................…………………… Trichosanthis semen..................................…………………….

  Piperis folium ………………………………………………… Timbangan neraca analitik ........................................................

  Serbuk jamu ”T” ........................................................................ Seduhan jamu ”T” .....................................................................

  101 102 103 104 105 106 107

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Hal Lampiran 1. Gambar Angelicae sinensis radix ..................…………..……..

  99 Lampiran 2. Gambar Chuanxiong Rhizoma ……………………….............. 100 Lampiran 3. Gambar Glycyrrhizae Radix...........…………………………… 101 Lampiran 4. Gambar Scutellariae barbatae Herba......................................... 102 Lampiran 5. Gambar Trichosanthis Semen ………....................................... 103 Lampiran 6. Gambar Piperis folium ....…………………….......................... 104 Lampiran 7. Foto timbangan neraca analitik ................................................. 105 Lampiran 8. Foto serbuk jamu “T”................................................................. 106 Lampiran 9. Foto seduhan jamu “T”............................................................... 107

  Lampiran 10. Skema kerja uji pendahuluan ................................................…. 108 Lampiran 11. Hasil dan analisis hasil uji pendahuluan waktu pemotongan kaki setelah injeksi karagenin 1%….....………………………. 109 Lampiran 12. Hasil dan analisis hasil uji pendahuluan waktu pemberian natrium diklofenak dengan dosis efektif.................................... 112 Lampiran 13. Skema kerja uji perlakuan hewan uji...........................………... 115

  Lampiran 14 Hasil dan analisis hasil bobot udema pada kelompok perlakuan ……………………………………………………... 116 Lampiran 15. Hasil dan analisis hasil persentase daya anti-inflamasi pada kelompok perlakuan ................................................………….. 119

  Lampiran 16. Hasil perhitungan potensi relatif seduhan jam “T” terhadap kontrol positif natrium diklofenak ……………………………. 122 Lampiran 17. Surat pernyataan komposisi jamu “T” dari IOT Sari Sehat PT.

  Capung Indah Abadi .................................................................. 123

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Saat ini di pasaran telah banyak beredar berbagai macam obat, akan

  tetapi obat-obatan tersebut kebanyakan memberikan efek samping yang berkaitan dengan saluran pencernaan. Oleh karena itu muncul banyak penelitian untuk mengembangkan bahan-bahan alam sebagai obat. Krisis dalam bidang ekonomi secara langsung berdampak terhadap harga obat dan biaya untuk pelayanan kesehatan meningkat. Secara nyata ada pergeseran dari penggunaan obat modern ke penggunaan obat tradisional karena masalah kesehatan yang semakin mahal.

  Pemanfaatan obat tradisional sebagai salah satu metode pengobatan dari waktu ke waktu semakin banyak diminati masyarakat (Soedibyo,1998).

  Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa saat ini penggunaan dan popularitas dari obat tradisional meningkat. WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional (Anonim, 2003).

  Budaya bangsa Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan alam untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit dilaksanakan berdasarkan pengalaman secara turun-temurun (Soedibyo,1998). Namun perkembangan obat mengenai obat tradisional dan sosialisasi mengenai obat tradisional kepada masyarakat belum merata. Di Indonesia, untuk obat herbal yang dapat diresepkan oleh dokter mengharuskan adanya bukti ilmiah. Oleh karena itu perlu adanya perkembangan penelitian mengenai obat tradisional. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI No. HK.00.05.4.2411 tanggal 17 Mei 2004, obat bahan alami Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yakni: Jamu, Obat Herbal Terstandar (lolos uji praklinik), dan Fitofarmaka (lolos uji klinik) (Anonim, 2008 a). Dengan demikian pengembangan obat tradisional, khususnya jamu, sebaiknya diarahkan pada pembuktian empiris. Kemudian, obat tradisional itu diuji pra klinik (toksisitas dan farmakodinamik) dengan bahan baku terstandar agar berubah jadi obat herbal terstandar. Selanjutnya, obat tradisional diuji klinik untuk dapat menjadi fitofarmaka dan dapat digunakan pada pelayanan kesehatan formal .

  IOT Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi merupakan pabrik obat bahan alam (obat tradisional). Berdasarkan alasan di atas, IOT Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi ingin meningkatkan produknya dengan melakukan uji praklinik. Uji praklinik merupakan salah satu evaluasi mengenai kualitas, keamanan dan efikasi dari obat-obat tradisonal. Pengembangan produk ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mutu dari produk IOT Sari Sehat

  • – PT. Capung Indah Abadi.

  Salah satu produk dari IOT Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi yang diuji adalah jamu “T”. Jamu ”T” terdiri dari tanaman Angelicae sinansis radix,

  

Chuanxiong rhizoma, Glycyrrhizae radix, Piperis folium, Scutellariae barbatae herba, dan Trichosanthis semen. Tanaman Angelicae sinansis radix mengandung

  

alpha-pinene, bergapten , beta-sitosterol, karvakrol, copper, asam ferulat,

  magnesium, asam oleat, dan scopoletin. Tanaman Chuanxiong rhizoma mengandung asam ferulat, asam vanilat, proto-catechuic acid, dan asam linoleat.

  Tanaman Glycyrrhizae radix mengandung anethole, apigenin, beta-sitosterol,

  

carvacrol, eugenol, glycyrrhetic-acid, glycyrrhetinic-acid, glycyrrhizic-acid,

glycyrrhizin, licochalcone-a, linalool, liquiritic-acid, liquiritigenin, magnesium,

neoliquiritin, salicylic-acid, stigmasterol, dan umbelliferone . Tanaman Piperis

  folium mengandung eugenol, karvakrol, dan sineol. Tanaman Scutellariae

  

barbatae herba mengandung flavonoid. Tanaman Trichosanthis semen

  mengandung alpha-spinasterol, beta-sitosterol, linoleic-acid, linolenic-acid,

  

oleic-acid, dan stigmasterol . Menurut Duke (2008) kesemua senyawa kimia ini

  dapat digunakan sebagai obat anti-inflamasi. Radang atau inflamasi adalah reaksi dari suatu jaringan hidup yang mempunyai vaskularisasi terhadap trauma (injury) lokal. Reaksi ini dapat disebabkan oleh infeksi mikrobial, zat fisik, zat kimia, jaringan nekrotik, dan reaksi imunologik (Robbins dan Kumar, 1995).

  IOT Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi bekerja sama dengan Universitas Sanata Dharma melakukan uji pra klinik yaitu uji daya anti-inflamasi sediaan seduhan jamu ”T” untuk membuktikan apakah jamu “T” memiliki daya anti-inflamasi. Uji ini dilakukan pada mencit putih betina dengan menggunakan metode Langford, Holmes dan Emele (1972) yang telah dimodifikasi sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap inflamasi yang terjadi dan juga untuk mengetahui besarnya efek anti-inflamasi yang dimiliki. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian berikutnya tentang pengembangan jamu ”T” sebagai obat anti-inflamasi.

  1. Permasalahan

  Beberapa permasalahan yang muncul antara lain adalah sebagai berikut : a.

  Apakah sediaan seduhan Jamu ”T” memiliki efek anti-inflamasi? b.

  Berapa persentase respon daya anti-inflamasi yang dihasilkan oleh Jamu ”T”? c. Berapa persentase potensi relatif daya anti-inflamasi yang dihasilkan oleh sediaan seduhan Jamu ”T”?

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian yang pernah dilakukan adalah penelitian mengenai ekstrak

  

Scutellaria barbata pada sel kanker paru-paru manusia (Yin, Zhou, Jie, Xing,

  Zhang, 2004). Dalam penelitian ini mengatakan bahwa Scutellaria barbata digunakan sebagai obat anti-inflamasi dan diuretik di Cina. Scutellaria barbata dapat menghambat pertumbuhan kanker. Ekstrak etanol Scutellaria barbata mampu menghambat pertumbuhan sel kanker A549 pada nilai IC 0,21 mg/ml.

  50 Mekanisme utama penghambatan sel oleh Scutellaria barbata yaitu dengan apoptosis sel dan efek sitotoksik.

  3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang khasiat tanaman obat terutama sediaan seduhan jamu ”T” sebagai anti-inflamasi sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu kefarmasian. b.