PAMONG PRAJA - Repository IPDN

PAMONG PRAJA

  Biodata Narasumber

  • • Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si

  • Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
  • NIP : 19770304 1995 11 1 001
  • Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
  • Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
  • Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung
  • Email/HP : kisankiel@yahoo.co.id - 08122445916

PAMONG PRAJA (PP)

  • Apakah PP
  • Siapakah PP
  • Apakah sekarang Pamong Praja Masih Ada

  ?

  • Apa Tugasnya

PAMONG PRAJA (PP)

  • • PP dipergunakan untuk menyebut mereka,

    pejabat Pemerintah Pusat yang ada di daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan umum.
  • • Secara Umum PP adalah pejabat-pejabat

    Pemerintah (Pusat) yang bernaung dalam Departemen Dalam Negeri yang ada di Daerah

PAMONG PRAJA (PP)

  • • Secara Luas PP mencakup segenap

    pegawai dalam lingkungan Depdagri yang ada dan bekerja di daerah yang melaksanakan Pemerintah Pusat atau pemerintahan umum.
  • • Secara Sempit PP hanya mencakup mereka

    yang memegang pimpinan dan menjadi Kepala dari suatu Wilayah Administratif.

PAMONG PRAJA (PP)

  • • Urusan Pemerintahan Pusat atau urusan

    Pemerintahan Umum diselenggarakan melalui garis dekonsentrasi yang merupakan salah satu asas dari tiga asas penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
  • • Berdasar beberapa pandangan di atas

    bahwa korp PP tidak termasuk pejabat Pemerintah Daerah karena pejabat ini tidak melaksanakan urusan pemerintahan umum melainkan melaksanakan urusan yg

PAMONG PRAJA (PP)

  • • Di Daerah terdapat urusan pemerintahan

    umum dan urusan ini dilaksanakan oleh Kepala Wilayah dengan Pejabat-pejabatnya yang ada di Daerah.
  • • Selama didaerah masih ada urusan

    pemerintahan umum dan urusan ini akan selalu ada karena negara kesatuan dan daerah bukan negara bagian dan selama di daerah masih ada pelaksanaan urusan pemerintahan umum, maka selama itu pula

PAMONG PRAJA (PP)

  • • Riwayat Pamong Praja hanya akan berakhir

    bilamana tidak ada lagi urusan pemerintahan umum di daerah, karena PP adalah pelaksana urusan pemerintahan umum di daerah.

  PAMONG PRAJA Bagaimana jiga Urusan Pemerintahan Umum yag ada di

daerah diserahkan seluruhnya kepada Daerah sehingga di

daerah hanya ada urusan Daerah saja, apakah PP akan hilang ?

Dalam hal ini PP akan menitis kepada Pemerintah Daerah,

maka Pemerintah Daerah menjadi PP karena Pemerintah

Daerah melaksanakan pemerintahan umum.

  

Apakah Pemerintahan Daerah akan dinamakan PP gaya

baru atau tetap dengan nama PP adalah masalah nama

dan “ WHAT IS A NAME ”

Tetapi bagaimana juga hakekat PP tetap tersimpul dalam

setiap pelaksana pemerintahan umum di Daerah.

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

  Pemerintahan Umum = (Algemeen Bestuur) ?

Algemeen Bestuur (luas) : mencakup seluruh urusan

pemerintahan yang dilaksanakan oleh dan menjadi

tanggung jawab Pemerintah Pusat, termasuk di dalamnya

urusan pemerintahan Daerah.

  

Algemeen Bestuur (Sempit) : mencakup urusan

pemerintahan setelah dikurangi dengan urusan Daerah

dan dikurangi pula dengan Instansi Vertikal. (Urusan

Vertikal adalah urusan pemerintahan umum yang

dilaksanakan Instansi Vertikal).

Pemerintahan Umum menurut UU 5/1974 merupakan arti

Algemeen Bestuur dalam arti sempit.

PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

  

Agemeen bestuur dalam perkembangannya mengalami proses

pasang surut.

  

Pasca Penjajahan Belanda Agemeen bestuur dengan

dikeluarkannya Perpu urusan Algemeen Bestuur semakin

dikurangi, di dalam UU No 22/1948 dan UU No 1/1957 dijelaskan

bahwa urusan pemerintahan umum yang dilaksanakan oleh

Pamong Praja akan semakin berkurang sehingga akhirnya

hanya tinggal urusan pemerintahan Daerah saja.

  UU No. 22/1948

XVI. PAMONG PRAJA

  

35. Berhubung dengan pembentukan daerah-daerah menurut

UU ini, maka Pamong Praja lambat laun akan hilang dan masuk

ke dalam lapangan pemerintahan daerah. Tinggal kepala-kepala

Daerah yang menjadi wakil Pemerintah Pusat.

PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

  

Menurut UU No 1/1957 dijelaskan bahwa batasan pemerintahan

umum dalam fungsi Kepala Daerah sebagai alat pemerintah

Pusat, sebagai berikut : (2) pemerintah pusat Kepala Daerah : UU No. 22/1948 a)Mengurus ketertiban dan keamanan umum di daerah;

b)Menyelenggarakan koordinasi antara jawatan-jawatan

pemerintah pusat di daerah dan antara jawatan-jawatan tersebut

dengan pemerintah pusat; c)Melakukan pengawasan atas jalannya pemerintahan daerah;

d)Menjalankan lain-lain kewenangan umum yang terletak dalam

bidang urusan pemerintah pusat.

PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

  

Menurut UU No 18/1965 dijelaskan bahwa : (2) Sebagai

alat Pemerintah Pusat Kepala Daerah :

a)Memegang pimpinan kebijaksanaan politik polisionil di

daerahnya, dengan mengindahkan wewenang yang ada

pada pejabat-pejabat ybs berdasarkan perpu yang berlaku;

b)Menyelenggarakan koordinasi antara jawatan-jawatan

pemerintah pusat di Daerah dan antara jawatan-jawatan

tersebut dengan pemerintah pusat;

c)Melakukan pengawasan atas jalannya pemerintahan

daerah;

d)Menjalankan tugas-tugas lain yang diserahkan

kepadanya oleh pemerintah pusat.

PERKEMBANGAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

  

Menurut UU No 5/1974 Pasal 81: wewenang, tugas dan kewajiban Kepala Wilayah

adalah :

a)Membina ketentraman dan ketertiban di wilayahnya sesuai dengan

kebijaksanaan ketentraman dan ketertiban yang ditetapkan oleh Pemerintah;

b)Melaksanakan segala usaha dan kegiatan di bidang pembinaan ideologi Negara

dan politik dalam negeri serta pembinaan kesatuan Bangsa sesuai dengan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah;

c)Menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan-kegiatan Instansi-instansi Vertikal

dengan dinas-dinas Daerah, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan

untuk mencapai dayaguna dan hasilguna yang sebesar-besarnya; d)Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan Daerah;

e)Mengusahakan secara terus-menerus agar segala Perpu dan Perda dijalankan

oleh Instansi-instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta pejabat-pejabat

yang ditugaskan utk itu serta mengambil segala tindakan yang dianggap perlu

untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan;

f)Melaksanakan segala tugas pemerintahan yang dengan atau berdasarkan Perpu

diberikan kepadanya;

g)Melaksanakan segala tugas pemerintahan yang termasuk dalam tugas sesuatu

Instansilainnya.

  

Pelaksanaan Urusan Pemerintahan

Pada Masa UU Nomor 32 Tahun 2004

  • Berdasarkan perintah pasal 14 ayat (3) telah

  

dikeluarkan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

  • PP tersebut menjawab tiga pertanyaan filosofis :

    • - SIAPA? - MENGERJAKAN APA?

  SIAPA ? Ada tiga entitas pemerintahan yang menjalankan urusan pemerintahan yakni :

b. Pemerintahan Daerah (Provinsi)

  c. Pemerintahan Daerah (Kabupaten/ Kota) a.Pemerintah Pusat

MENGERJAKAN APA DAN BAGAIMANA

  • •Sebagian dapat
  • 2. Pertahanan 1. Politik Luar Negeri 6 Urusan (Absolut) Pemerintah; Sendiri oleh diselenggarakan Kewenangan Menjadi Yang 4. Yustisi

      3. Keamanan

    5. Moneter dan Fiskal Nasional

    6. Agama
    • •Sebagian dapat diselenggarakan melalui asas Pusat Di luar 6 Urusan Absolut •Sebagian dapat diselenggarakan Dekonsentrasi; Pemerintahan Penyelenggar aan Urusan
    • CONCURRENT (Urusan Bersama) Pembantuan. melalui asas Tugas Yang Urusan Wajib (Obligatory) Pelayanan Dasar, seperti Pendidikan, dan Terkait dengan Penyelenggaraan Menjadi Kesehatan.

        PP Nomor 38 Kewenangan Daerah Terkait dengan potensi unggulan seperti, Urusan Pilihan (Optional) Pertambangan, Perikanan, Pertanian, Diselenggarakan melalui asas Tahun 2007 Perkebunan, Kehutanan, Pariwisata Otonomi dan

      ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

        (Urusan bersama (Mutlak urusan Pusat) Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

      • Han

      PILIHAN/OPTIONAL

        (Sektor Unggulan) WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar)

      • kam
      • Moneter Contoh: pertanian, pendidikan, lingkungan Contoh: kesehatan,
      • Yustisi pariwisata, kelautan dsb industri, perdagangan, dan perhubungan, pertanahan hidup, pekerjaan umum,
      • Politik Luar Negeri - Agama

        SPM

      JENIS-JENIS PELAYANAN DASAR (KEWENANGAN WAJIB)

        1. PENDIDIKAN

        2. KESEHATAN

        3. LINGKUNGAN

        4. PU

        5. PENATAAN RUANG

        6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

        7. PERUMAHAN

        8. KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

        9. PENANAMAN MODAL

        10. KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

        11. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

        12. KETENAGAKERJAAN

        13. KETAHANANAN PANGAN 14. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 15. KB DAN KELUARGA SEJAHTERA 16. PERHUBUNGAN 17. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 18. PERTANAHAN 19. KESBANGPOL 20. OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN 21. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 22. SOSIAL 23. KEBUDAYAAN 24. STATISTIK 25. KEARSIPAN 26. PERPUSTAKAAN

      JENIS-JENIS POTENSI UNGGULAN (KEWENANGAN PILIHAN)

        1. KELAUTAN DAN PERIKANAN

        2. PERTANIAN

        3. KEHUTANAN

        4. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

        5. PERIKANAN LAUT/DARAT

        6. PARIWISATA 7.

        INDUSTRI

        8. PERDAGANGAN

        9. KETRANSMIGRASIAN

        Cara untuk menciptakan kemakmuran Masyarakat 1) Sentralistik (Terpusat kekuasaan) Kemakmuran Masyarakat Oleh negara-negara di dunia 2) Desentralisasi (Power sharing : pembagian kewenangan)

      Keberadaan pemerintah oleh manusia modern : utk mencegah “ homo

      homini lupus bellum omnium contra omnes” (mencegah manusia

      menjadi serigala bagi manusia lainnya dan mencegah jangan sampai yang kuat menguasai yang lemah).

        Negara Kesatuan : Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk mengatur seluruh wilayahnya melalui pembentukan daerah-daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota, Desa); Pelaksanaan : Sentralisasi dan Dessentralisasi Sifat Negara Kesatuan : 1. Kedaulatan Negara mencakup ke dalam dan ke luar yang ditangani Pemerintah Pusat;

        2. Negara hanya mempunyai satu UUD, Satu Kepala Negara, Satu Dewan Menteri dan Satu DPR; 3. Hanya ada satu Kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya serta hankam; Negara Serikat (Federasi = Bondstaat) : Kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian, karna negara bagian berhubungan lsg dgn rakyatnya. Sifat Negara Serikat :

        1. Tiap negara bagian berstatus tdk berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian; 2. Kepala Negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat; 3. Pemerintah Pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian utk urusan keluar dan sebagian ke dalam; 4. Kepala Negara mempunyai hak veto (pembatalan keputusan) yang diajukan oleh parlemen (senat dan kongres).

        Sistem Pemerintahan Sistem Pemerintahan Indonesia Indonesia Sistem

        Pemerintahan

        Sistem Pemerintahan Sistem (Secara Etimologis) Histani Syn

        Menempatkan Bersama (to pleace together) Kamus Besar Indonesia :

      Sistem adalah peangkat unsur yang

      secara teratur saling berkaitan sehingga

      membentuk suatu totalitas.

        Pamudji (1981 : 4-7) :

      Keseluruhan yang kompleks atau

      teroganisir, suatu himpunan atau

      perpaduan hal-hal atau bagian-bagian

      yang membentuk suatu kebulatan atau

      keseluruhan yang kompleks atau utuh.

        Muhammadi dkk, (2001:3) sistem adalah keseluruhan Muhammadi dkk, (2001:3) sistem adalah keseluruhan inter-aksi inter-aksi antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkaran tertentu yang antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkaran tertentu yang bekerja mencapai tujuan. bekerja mencapai tujuan.

        Muhammadi dkk (2001:3-7) selanjutnya merinci definisi tersebut Muhammadi dkk (2001:3-7) selanjutnya merinci definisi tersebut sebagai berikut : sebagai berikut : a.

        a. Keseluruhan Keseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan atau susunan adalah lebih dari sekedar penjumlahan atau susunan

        ( ( aggregate aggregate

        ), yaitu terletak pada kekuatan (power) yang dihasilkan ), yaitu terletak pada kekuatan (power) yang dihasilkan oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu penjumlahan atau susunan. susunan.

        b.

        b. Inter-aksi Inter-aksi adalah pengikat atau penghubung antar unsur, yang adalah pengikat atau penghubung antar unsur, yang memberi bentuk/struktur kepada obyek, membedakan dengan memberi bentuk/struktur kepada obyek, membedakan dengan obyek lain, dan mempengaruhi perilaku dari obyek. obyek lain, dan mempengaruhi perilaku dari obyek.

        c.

        c. Unsur Unsur adalah benda, baik konkrit atau abstrak, yang menyusun adalah benda, baik konkrit atau abstrak, yang menyusun obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan ditentukan oleh obyek sistem. Unjuk kerja dari sistem ditentukan ditentukan oleh fungsi unsur.Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi fungsi unsur.Gangguan salah satu fungsi unsur mempengaruhi unsur lain sehingga mempengaruhi unjuk kerja sistem secara unsur lain sehingga mempengaruhi unjuk kerja sistem secara keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian keseluruhan. Unsur yang menyusun sistem ini disebut juga bagian

        d.

        d. Obyek Obyek adalah sistem yang menjadi perhatian dalam suatu adalah sistem yang menjadi perhatian dalam suatu batas tertentu sehingga dapat dibedakan antara sistem batas tertentu sehingga dapat dibedakan antara sistem dengan lingkungan sistem, artinya semua yang di luar batas dengan lingkungan sistem, artinya semua yang di luar batas sistem adalah lingkungan sistem. sistem adalah lingkungan sistem.

        e.

        e. Batas Batas antara sistem dengan lingkungan tersebut memberikan antara sistem dengan lingkungan tersebut memberikan dua jenis sistem yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. dua jenis sistem yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.

        Sistem tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang Sistem tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang dianggap kedap (tidak tembus) terhadap pengaruh dianggap kedap (tidak tembus) terhadap pengaruh lingkungan. Sistem tertutup itu hanya ada dalam anggapan lingkungan. Sistem tertutup itu hanya ada dalam anggapan

        (untuk analisis), karena pada kenyataan sistem selalu (untuk analisis), karena pada kenyataan sistem selalu berinteraksi dengan lingkungan, atau sebagai sebuah sistem berinteraksi dengan lingkungan, atau sebagai sebuah sistem terbuka. terbuka.

        f.

        f.

        Sedangkan Sedangkan tujuan tujuan adalah unjuk kerja sistem yang teramati adalah unjuk kerja sistem yang teramati atau diinginkan. atau diinginkan.

        

      Pengertian dan definisi sistem pada berbagai

      bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah

      sistem yang digunakan bervariasi, semua

      sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai

      beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus

      mempunyai elemen, lingkungan, interaksi Antar

      elemen, interaksi antara elemen dengan

      lingkungannya, dan yang terpenting adalah

      sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Pemerintahan dari segi Bahasa Pemerintah Pemerintaha n

        Perintah : Sesuatu yang harus dilaksanakan. Unsur khas “Perintah” :

        1. Adanya “ keharusan ” menunjukkan kewajiaban untuk melaksanakan apa yang diperintahkan;

        2. Adanya dua fihak, yaitu yang membri dan yang menerima perintah;

        3. Adanya hubungan fungsional yang memberi dan yang menerima perintah;

        4. Adanya wewenang atau kekuasaan untuk memberi perintah Government (to govern)

        To order, to cammand Dituangkan dalam bentuk

        Menunjukkan sahnya perintah yah diberikan, tanpa adanya perintah dianggap tdk sah dan Memerintah : menguasai atau mengurus negara atau daerah sebagai bagian dari negara ; Pemerintah : - kekeuasaan untuk memerintahkan suatu negara; - badan yang tertinggi yang memerintahkan suatu negara; Pemerintahan : perbuatan atau cara atau urusan memerintah; Overheid : dipergunakan sebagai sebutan untuk

        1. Melaksanakan wewenang pemerintahan;

        2. Cara atau sistem memerintah;

        3. Fungsi atau kekuasaan untuk diperintah;

        4. Wilayah atau negara yang diperintah;

        5. Badan yang terdiri dari orang-orang yang melaksanakan wewenang dan administrasi hukum dalam suatu negara Belanda

        Bestur : ruang lingkup meliputi wilayah tertentu, mempunyai batas yang lebih sempit; Regering : Ruang lingkup meliputi seluruh wilayah negara; Government (to govern)

        Secara Luas

      Pemerintahan adalah segala urusan yang

      dilakukan oleh negara dalam

      menyelenggarakan kesejahteraan

      memelihara keamanan dan meningkatkan

      derajat kehidupan rakyat serta menjamin

      kepentingan negara itu sendiri.

        

      (Fungsi Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif)

      Pemerintahan Secara Sempit

        

      Pemerintahan hanya mempunyai

      fungsi Eksekutif saja.

        1. Menunjukkan kegiatan atau proses memerintah yaitu melaksanakan kontrol atas pihak lain (the activity of the proces of governing);

        2. Menunjukkan masalah-masalah negara Pemerintahan dalam kegiatan atau proses di atas

        ( Government dijumpai (states of affairs) menurut Edward Finer )

        3. Menunjukkan orang-orang (pejabat- pejabat) yang dibebani tugas-tugas untuk memerintah (people charged with the duty of governing).

      4. Menunjukkan cara, metode atau sistem dengan suatu masyarakat tertentu diperintah (the manner, method or system by

        1. Suatu struktur yang terdiri dari fungsi- fungsi Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif yang saling berhubungang atau cara kerja lembaga-lembaga negara hubungannya satu sama lainnya.

        (Ellydar chaidir , 2008 : 86) Sistem

        2. Suatu sistem yang tertentu yang Pemerintahan menjelaskan bagaimana hubungannya antara alat-alat perlengkapan negara yang tertingg di suatu negara (Ismail Suni dalam Ellydar chaidir , 2008 : 86).

      3. SP sebagai hubungan kekuasaan, wewenang atau fungsi antara dua organ ataupun pemerintahan secara timbal , terutama hubungan antara Legislatif dan Eksekutif. I

        Gede Pantja Astawa (Ellydar chaidir , 2008 :

        Sistem Pemerintahan Secara Sempit Bentuk hubungan antara eksekutif dengan Legislatif.

        Secara Luas Merupakan suatu bentuk hubungan tata kerja antara lembaga negara, yaitu L, E, Y.

        Rules of action or conduct Asas- Asas Dasar (foundation ) atau inti Pemerintahan (fundamentals) atau pokok (essentials) ilmu pemerintahan.

        

      Jadi asas-asas pemerintahan berbicara tentang sistem nilai

      pemerintahan dan vehicle (artifak) pemerintahan.

        

      Asas-asas Pemerintahan

      (Taliziduhu Ndraha, Koswara dan Muchlis Hamdi)

      Taliziduhu N Koswara

        

      5. Motivating yang jelas, argumentasi yang

      kuat

        10. Fair Play

        9. Tugas Pembantuan

        9. Penyalahgunaan wewenang

        8. Dekonsentralisasi

        

      8. Pertimbangan yang masuk akal dan adil

        7. Desentralisasi

        7. Keterpercayaan

        6. Sentralisasi

        6. Persamaan dan kesamaan

        6. Etik

        5. Etik

        5. Historis

        

      (A. Asas-asas Kepatutan)

      M. Hamdi

        4. Historis

        4. Keputusan yang bijak dan bijaksana

        4. Dengan sendirinya

        3. Otomatis

        3. Prosedur Keputusan yang saksama

        3. Membimbing

        2. Freies ermessen

        2. Penelitian yang saksama

        2. Mengisi Yang Kosong

        1. Aktif

        1. Perlakuan yang benar

        1. Aktif

        10. Detounement de pouvoir

        

      Menurut Hamidi, Tentang Asas-asas

      Pemerintahan Yang Layak :

      1. merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan

      berkembang dalam lingkungan hukum

      administrasi negara;

      2. berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat

      negara dalam menjalankan fungsinya;

      3. Sebagian besar tidak tertulis

        

      Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,

      macam-macam Asas-asas Pemerintahan,

      meliputi

        1. Asas Kepastian hukum, asas yang menghendaki dihormatinya hak yang telah diperoleh berdasarkan keputusan hukum:

        2. Asas Keseimbangan, asas ini menghendaki adanya kriteria yang jelas mengenai jenis-jenis atau kualifikasi pelanggaran (Hukum disiplin ringan, sedang dan berat).

        3. Asas Kesamaan dalam Mengambil Keputusan, asas ini menghendaki agar badan pemerintahan mengambil dindakan yang sama atas kasus-kasus yang faktanya sama

        

      Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,

      macam-macam Asas-asas Pemerintahan,

      meliputi

        4. Asas Bertindak Cermat, asas yang menghendaki agar pemerintah bertindak cepat dan tepat dalam melakukan aktivitas, untuk menghindari kerugian:

        5. Asas Motivasi untuk setiap Keputusan, asas ini menghendaki agar pemerintah mempunyai motivasi dan alasan yang cukup sebagai dasar keputusan.

        6. Asas Permainan Yang Layak (fair play), asas ini menghendaki agar warga negara diberi kesempatan untuk mencari kebenaran dan keadilan serta membela diri.

        

      Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,

      macam-macam Asas-asas Pemerintahan,

      meliputi

        7. Asas Tidak Mencampuradukan Kewenangan, asas yang menghendaki agar pemerintah menggunakan kewenangan sesuai dengan peraturan (Kewenangan segi materiil, Kewenangan Wilayah dan Waktu):

        8. Asas Keadilan dan Kewajaran, asas ini menghendaki agar pemerintah bertindak proporsional, sesuai, seimbang dan selaras .

        9. Asas Kepercayaan dan Menanggapi Pengharapan yang Wajar, asas ini menghendaki agar tindakan Pemerintah menimbulkan harapan-harapan bagi warga negara

        

      Menurut Koentjoro Purbopranoto dan SF Marbung,

      macam-macam Asas-asas Pemerintahan,

      meliputi

        

      10.Asas Meniadakan Akibat suatu Keptusan

      Yang Batal,

        

      11.Asas Perlindungan atas Pandangan atau

      Cara Hidup Pribadi,

      12.Asas Kebijaksanaan

        BENTUK NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Bentuk Negara Susunan Sistem Pemerintahan Pemerintahan

        1. Negara Kerajaan

        1. Negara Kesatuan

        1. Presidensiil; (Monarchie), dengan (unitarisme)

        2. Parlementer; sistem antara laian :

        3. Quasi;

        a. Sistem absolutisme; 4. Referendum.

        b. Sistem terbatas;

        c. Sistem konstitusional

        2. Negara Republik,

        2. Negara Serikat dengan sistem antara (federasi), lain negara yang

        a. Presidensiil; bersusunan

        b. Parlementer; jamak

        c. Referendum

      BENTUK NEGARA DAN SISTEM

        

      PEMERINTAHAN

      Bentuk Negara Susunan Sistem Pemerintahan

      Pemerintahan

        3. Aristokrasi (oligarki)

        

      3. Perserikatan

        1. Presidensiil;

        4. Demokrasi negara-negara atau

        2. Parlementer;

        a. Langsung gabungan negara-

        3. Quasi;

        b. Tidak Langsung negara atau bentuk 4. Referendum.

      5. Autokrasi kenegaraan :

      a. Serikat negara

        b. Negara Uni : 1) Uni personil

      2) Uni Riil

        c. Negara dibawah pengawasan, : 1) Protektoral 2) Koloni 3) Mandat 4) Perwakilan d. PBB

        e. Dominion

        

      Beberapa Pengertian

        1. Koloni : Suatu negara yg menjadi jajahan dari negara lain.

        Dalam koloni urusan politik, hukum dan pemerintahan masih tergantung pada negara yang menjajahnya; (Indonesia : Belanda, Jepang)

        

      2. Trustee (Perwalian) : Jajahan negara-negara yg kalah perang

        dunia ke II dibawah naungan Dewan Perwalian PBB : Papua New Guinea (1975);

        

      3. Mandat : Kalah perang Dunia I : Dewan Mandat PBB (Kamerun

        oleh Prancis);

        4. Protektorat : Perlindungan Negara Kuat

      • Kolonial : Urusan luar negeri dan dalam diserahkan negara peindung;

        5. Dominion : Negara ya khusus dalam lingkungan kerajaan Inggris (The British Commonwealth of Nations)

        6. Uni : Gabungan dua negara atau lebih :

      • - Uni Personil : 2 negara mempunyai raja yang sama

        sebagai kepala negara, tetapi urusan oleh masing- masing negaran(Benelux 1839-1890);
      • Uni Riil : Dua Negara mengadakan perjanjian dan membentuk alat perlengkapan uni utk kepentingan bersama (urusan politik luar negeri);
      • Uni Zui Generalis Gabungan negara utk mengurus

        

      Sistem Pemerintahan

      • • Sistem Pemerintahan Presidensiil adalah sistem

        pemerintahan yang pemegang kekuasaan eksekutif tidak harus bertanggung kepada badan legislatif. (Ellydar, 2008 : 88)
      • • Sistem Pemerintahan Presidensiil adalah suatu

        pemerintahan dimana kedudukan eksekutif tidak bertanggungjawab kepada badan perwakilan rakyat, dengan kata lain kekuasaan eksekutif berada diluar pengawasan (langsung) parlemen. (Titik 2008 :178).

        

      Karakteristik Sistem Pemerintahan

        Menurut Ramlan Surbakti :

        

      a) Lembaga Legislatif dan eksekutif memiliki kedudukan yang independen,

        sedangkan pemegang kewenangan dipilih oleh rakyat secara terpisah;

        

      b) Lembaga Legislatif dan eksekutif mempunyai kewenangan membuat

        UU, tetapi yang satu harus mendapatkan persetujuan dari yang lain sehingga setiap UU merupakan hasil kesepakatan kedua pihak;

        

      c) Ikatan partai dapat mendorong timbulnya kerjasama antara pemegang

        kewenangan Legislatif dan eksekutif ;

        

      d) Kepemimpinan dalam melaksanakan kebijakan lebih jelas ditangan

        presiden;

        

      e) Kebijakan yang bersifat komprehensif jarang dapat dibuat karena

        legislatif dan eksekutif mempunyai kedudukan terpisah;

        

      f) Jabatan kepala pemerintahan dan kepala negara berada pada satu

        tangan;

        

      g) Legislatif bukan tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif yang

      dapat diisi dari berbagai sumber termasuk legislatif.

        

      Karakteristik Sistem Pemerintahan

      Menurut Ramlan Surbakti : Sistem Presidensial fungsi presiden

      mencakup 6 (enam) bidang 1) Sebagai Kepala Negara (fungsi simbolis dan seremonial) ;

      2) Sebagai Kepala Eksekutif (memimpin kabinet dan birokrasi

      dalam melaksanakan kebijakan umum);

      3) Sebagai Kepala Legislatif (mengajukan RUU kepada

        

      lembaga perwakilan rakyat dan berusaha menyakinkan para

      wakil rakyat utk menerima kebijakan); 4) Sebagai Panglima Tertinggi angkatan bersenjata;

      5) Sebagai Pemimpin dalam perumusan dan pelaksanaan

      kebijakan luar negeri; 6) Sebagai Pemimpin Partai.

        

      Karakteristik Sistem Pemerintahan

      Menurut Alan R. Ball :

        

      a) Kekuasaan presiden adalah dua sebagai kepala pemerintahan dan

        pemimpin politik negara;

        

      b) Presiden tidak dipilih oleh legislatif, tetapi secara langsung oleh total

        pemilih;

        

      c) Presiden tidak dapat dibubarkan legislatif dan menyelenggarakan

      pemilu. Presiden dan legislatif selalui dipilih untuk waktu tertentu.

        Menurut Rod Hague : Sistem Presidensial terdiri dari 3 unsur :

      1) Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat

        pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait;

        

      2) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap,

        tidak bisa saling menjatuhkan;

        

      3) Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan

        badan legislatif;

        

      Karakteristik Sistem Pemerintahan

      Menurut C.F. Strong, Sistem Presidensial memiliki

      karakteristik: 1) Pemilihan Presiden secara Langsung (direct mandate);

      2) Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala

      pemerintahan. Presiden berhak mengangkat dan

      memperhentikan menteri negara; 3) Masa jabatan presiden tetap (fix term);

      4) Presiden dapat dijatuhkan hanya karena alasan hukum,

      bukan alasan politik;

      5) Eksekutif bertanggungjawab secara langsung dengan

        

      periode waktu terentu kepada semua badan yang lebih luas

      dan tidak terikat pada pembubaran oleh tindakan parlemen;

        

      Karakteristik Sistem Pemerintahan

      Menurut Verney, Sistem Presidensial memiliki karakteristik:

      1) Kekuasaan eksekutif bersifat tidak terbagi (sole executive)

      dimana jabatan kepala negara (head of state) sekaligus adalah

      kepala pemerintahan (head of government);

      2) Tidak ada peleburan antara eksekutif dan legislatif, majelis

      tidak berubah menjadi parlemen dan presiden tidak dapat

      membubarkan atau memaksa majelis;

      3) Eksekutif bertanggungjawab kepada konstitusi dan secara

      langsung kepada para pemilih;

        

      Karakteristik Sistem Pemerintahan

      Menurut Jimly Asshiddiqie, Sistem Presidensial memiliki

      karakteristik yang penting:

      1) Masa jabatan tertentu, sehingga tidak dapat diberhentikan

      ditengah masa jabatannya karena alasan politik;

      2) Presiden dan Wapres tdk bertanggungjawab kepada

      lembaga politik tertentu yang biasa dikenal sebagai parlemen,

      melainkan kepada rakyat;

      3) Presiden tidak tunduk kepada parlemen, tidak dapat

      membubarkan parlemen dan sebaliknya;

      4) Tidak dikenal adanya pembedaan fungsi sebagai kepala

      negara dan kepala pemerintahan; 5) Tanggung jawab pemerintahan berada di pundak presiden.

        

      Karakteristik Sistem Pemerintahan

      Menurut beberapa sumber : 1) Presiden sebagai kepala eksekutif dan simbol Kepala Negara; 2) Presiden dipilih melalui pemilihan yang terpisah dengan badan legislatif;

      3) Presiden (pemegang kekuasaan eksekutif) tidak bertanggungjawab pada

        lembaga perwakilan rakyat tetapi kepada rakyat ;

        

      4) Presiden memiliki hak prerogatif dalm memilih, mengangkat dan

        memberhentikan menteri (pembantu presiden);

        

      5) Keputusan terakhir dalam pengambilan keputusan ada ditangan presiden;

      6) Presiden tidak mempunyai wewenang untuk memecat anggota legislatif; 7) ..... 8) .....

        

      Sistem Pemerintahan

      • • Sistem Pemerintahan Parlementer

        apabila badan Eksekutif (pemegang kekuasaan Eksekutif) secara langsung bertanggung jawab kepada legislatif. (Ellydar, 2008 : 87)

        

      Karakteristik Sistem Pemerintahan Parlementer

      • Kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh atau atas dasar kekuatan dan atau kekuatan-kekuatan yang menguasai parlementer;;
      • Para anggota kabinet mungkin seluruhnya anggota parlemen atau tidak seluruhnya dan mungkin pula seluruhnya bukan anggota parlemen;
      • Kabinet dengan ketuanya (perdana menteri) bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Apabila kabinet atau seseorang atau beberapa anggotanya mendapat mosi tidak percaya kepada parlemen maka kabinet seseorang atau beberapa anggotanya harus mengundurkan diri.
      • Sebagai imbangan dapat dijatuhkannya kabinet, maka Kepala Negara (presiden, raja atau ratu) dengan saran atau nasihat Perdana Menteri dapat membubarkan parlemen;
      • Kekuasaan Kehakiman secara prinsipil tidak bergantung pada

        BAGAN PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN SISTEM PEM. PARLEMENTER SISTEM PEM. PRESIDENSIL SISTEM PEM. PENGAWASAN LGS

      • Eksekutif dan legislatif saling bergantung • Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dipilih oleh parlemen • Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen
      • Ada mekanisme mosi tidak percaya antara PM dengan parlemen
      • PM bisa membubarkan parlemen dengan persetujuan Kepala Negara • PM bisa dijatuhkan oleh Parlemen

        • ada separation of power atau

        divison of power yang relatif tegas

        • Presiden sebagai Kepala

        Negara dan Kepala Pemerintahan

        • Presiden tidak dipilih oleh

        parlemen sehingga tidak bertanggung jawab kepada parlemen

        • Presiden dan parlemen tidak

        bisa saling membubarkan

        • Berakhirnya parlemen dan

        presiden diatur lamanya dalam konstitusi • parlemen tunduk langsung kepada pengawasan rakyat • Kontrol rakyat merupakan kontrol yang sifatnya langsung • Ada mekanisme refrendum (setuju/tidak terhadap kebijakan pemerintah) dan usul inisiatif rakyat (rakyat boleh mengajukan RUU kepada parlemen/pemerintah)

      SUMBER HTN

        Sumber HTN ada 2 yaitu :

      a. Sumber Hukum Material : dapat ditinjau dari berbagai sudut yaitu filosofis, politik, sosiologis.

        b. Sumber Hukum Formal : UU (statute), Kebiasaan (Custom), Keputusan hakim (yurisprudensi), traktat (treaty), doktrin. NO Sumber Hkm Formal Pengertian/Penjelasan

        

      1. UU (statute) Suatu peraturan negara yang mempunyai kekuatan hukum

      itu dibuat) dan UU dalam arti material (isinya mengikat UU ada 2 : UU dalam arti formal (karena cara bagaimana UU mengikat yang diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara. 2. Kebiasaan (custom) Perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama. langsung setiap penduduk).

        3. Yurisprudensi Keputusan hakim terdahulu yang sering dijadikan dasar Ada 2 macam : Yurisprudensi tetap dan tidak tetap. keputusan oleh hakim kemudian mengenai masalah yang sama.

        

      4. Traktat Perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih sehinga

      jenis yaitu : Traktat bilateral, multilateral, terbuka, kolektif, dll. mengikat negara-negara yang mengadakannya. Ada beberapa

        

      5. Doktrin Pendapat para sarjana hukum yang ternama dan mempunyai

      pengaruh.

      PERATURAN PER-UU-AN INDONESIA

        Perkembangan perUUan Indonesia dapat dilihat dalam 3 fase ketatanegaraan:

      Peraturan perundang- • Masa sebelum Agustus 1950, • Masa jatuhnya rezim orde baru :

      undangan diatur dalam IS Sebelum 17 Agst ’45 Sesudah 17 Agst ’45 Reformasi peraturan PerUUan yang pernah perubahan dalam ketatanegaraan masih berlaku UUD ’45. beberapa ditandai dengan beberapa (Indische Staatsregeling) Ordonnantie (setingkat UU), hindia Belanda (daerah jajahan) menyangkut persoalan mengenai ada :UU, PP,perpu,penetapan Indonesia, seperti Amandemen Makluamat Presiden/wapres, berubahnya kedudukan MPR. presiden,penetapan pemerintah, dianutnya asas desentralisasi, dan presiden,peraturan UUD 45 (1-4), munculnya MK Regeringsverordening (RV/ yang dibuat oleh gubernur jenderal dengan persetujuan Volksraad. setingkat Peraturan Pemerintah). Masa RIS (’49-’50): UU, UU MPR,UU,perpu,PP,keppres,perda. darurat, PP, peraturan menteri. Maklumat Pemerintah, dan peraturan menteri. • Masa TAP MPR III/2000 : UUD 45,TAP • Peraturan2 yang dikeluarkan pada pusat. Ordonantie/peraturan pemerintah Sebagai peraturan pelaksana dari Masa UUDS’50: UU, UUdarurat, berubah dari lembaga tertinggi peraturan. negara. Lahirlah UU 10/2004 : PP, Keppres, permen, kepmen, negara menjadi lembaga tinggi • Masa ketika kedudukan MPR masa pendudukan Jepang. Masa 1950-1965: UU, PP, Perpu, Presiden, Keppres, Permen, Penetapan Presiden, Peraturan Kepmen. PerUUan lainnya. UUD,UU/ perpu,PP,Perpres,Perda,peraturan

      • Masa TAP MPR XX/1966: MPR, UU,Perpu, PP, Keppres, urut perUUan, yaitu : UUD, TAP mengatur mengenai jenis dan tata Peraturan pelaksana lainnya.

      SISTEM PEMERINTAHAN INDOENSIA

        Sistem pemerintahan Indonesia dibagi dalam 2 fase ketatanegaraan yaitu UUD 45 dan UUD 45 amandemen. UUD 45 UUD 45 Amandemen • MPR sebagai lembaga tertinggi negara dan lembaga lainnya sebagai lembaga tinggi negara. • MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat, dan presiden sebagai mandataris MPR (yang diberi mandat).