KEWENANGAN CAMAT SEBAGAI PERANGKAT DAERAH MENURUT UU 32 TAHUN 2004 - Repository IPDN

  KEWENANGAN CAMAT SEBAGAI PERANGKAT DAERAH MENURUT UU 32 TAHUN 2004

  Biodata Narasumber

  • • Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si

  • Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
  • NIP : 19770304 1995 11 1 001
  • Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
  • Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
  • Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung
  • Email/HP :

   - 08122445916

  Tugas Pokok Pemerintah Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kab/Kota)

  Pokok

  Kewenangan Camat

  Bahasan

  Pelayanan Kecamatan Kinerja dan Evaluasi Kecamatan

I. TATARAN FILOSOFIS

  1. Kenapa Perlu Ada Pemerintah ?

  a. Untuk menciptakan “Law and Order” (ketentraman dan ketertiban)

  b. Untuk menciptakan “welfare” (Kesejahteraan)

  2. Perlu Tata Pemerintahan Yang Berbasis pada Kepentingan Masyarakat

  2. Memelihara Ketertiban;

  1. Menjamin Keamanan Negara;

  3. Perlakuan Adil; 4. Melakukan Pekerjaan Umum & Pemerintah : 5. Meningkatkan Kesra Pelayanan Umum;

  • Pemerintah
  • 6. Menerapkan Kebijakan EkonomiPemerintah Propins
  • Pemerintah
  • 7. Pemeliharaan SDA, LH; (Ryas Rasyid (2000:15) Kabupaten/Kota Keberadaan Pemda adalah untuk Kebutuhan Rakyat (Made melayani kebuthan Suwandi 2004 :197) : masyarakat (Made Suwandi 2004 :197)
  • Kebututahan dasar (basic

  need)

  WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

  33 370 95 6.093

  • 21

  7.878 65.189 Januari 2008

  Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Kelurahan Desa

  33 349 91 5.263 7.123 62.806

  Tahun 2005

  4 830 755 2.383

  2005 - 2007 1.910.931,32 LUAS WIL 1.860.359,67 50.571,65 Bagaimana PEMERINTAH DAERAH

  ?

PEMERINTAH DAERAH

  1. KEWENANGAN (Urusan Pemerintahan);

  2. KELEMBAGAAN;

  3. PERSONIL; PEMERINTAH

  4. KEUANGAN DAERAH; DAERAH

  5. PERWAKILAN;

  6. PELAYANAN PUBLIK;

  7. PENGAWASAN;

  

Pelaksanaan Urusan Pemerintahan

Pada Masa UU Nomor 32 Tahun 2004

  • Berdasarkan perintah pasal 14 ayat (3) telah

  

dikeluarkan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

  • PP tersebut menjawab tiga pertanyaan filosofis :

    • - SIAPA? - MENGERJAKAN APA?

  SIAPA ? Ada tiga entitas pemerintahan yang menjalankan urusan pemerintahan yakni :

b. Pemerintahan Daerah (Provinsi)

  c. Pemerintahan Daerah (Kabupaten/ Kota) a.Pemerintah Pusat

MENGERJAKAN APA DAN BAGAIMANA

  • •Sebagian dapat
  • 2. Pertahanan 1. Politik Luar Negeri 6 Urusan (Absolut) Pemerintah; Sendiri oleh diselenggarakan Kewenangan Menjadi Yang

      3. Keamanan 4. Yustisi 6. Agama

    5. Moneter dan Fiskal Nasional

    •Sebagian dapat melalui asas diselenggarakan Pusat Di luar 6 Urusan Absolut •Sebagian dapat Dekonsentrasi; diselenggarakan Pemerintahan Penyelenggar aan Urusan (Urusan Bersama) CONCURRENT Pembantuan. melalui asas Tugas Yang Urusan Wajib (Obligatory) Pelayanan Dasar, seperti Pendidikan, dan Terkait dengan Penyelenggaraan Menjadi Kesehatan.

      PP Nomor 38 Kewenangan Daerah Terkait dengan potensi unggulan seperti, Urusan Pilihan (Optional) Pertambangan, Perikanan, Pertanian, Diselenggarakan melalui asas Tahun 2007

    ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

      (Urusan bersama (Mutlak urusan Pusat) Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

    • Han
    • PILIHAN/OPTIONAL (Sektor Unggulan) WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar)<>kam
    • Moneter Contoh: pertanian, pendidikan, lingkungan Contoh: kesehatan,
    • Yustisi pariwisata, kelautan dsb industri, perdagangan, dan perhubungan, pertanahan hidup, pekerjaan umum,
    • Politik Luar Negeri - Agama

    JENIS-JENIS PELAYANAN DASAR (KEWENANGAN WAJIB)

      1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. LINGKUNGAN

      4. PU 5. PENATAAN RUANG 6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

      7. PERUMAHAN 8. KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA 9. PENANAMAN MODAL

      10. KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 11. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

      12. KETENAGAKERJAAN 13. KETAHANANAN PANGAN 14. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 15. KB DAN KELUARGA SEJAHTERA 16. PERHUBUNGAN 17. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 18. PERTANAHAN 19. KESBANGPOL 20. OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN 21. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 22. SOSIAL 23. KEBUDAYAAN 24. STATISTIK 25. KEARSIPAN 26.

    JENIS-JENIS POTENSI UNGGULAN (KEWENANGAN PILIHAN)

      1. KELAUTAN DAN PERIKANAN

      2. PERTANIAN

      3. KEHUTANAN

      4. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

      5. PERIKANAN LAUT/DARAT

      6. PARIWISATA 7.

      INDUSTRI

      8. PERDAGANGAN

      9. KETRANSMIGRASIAN

    MAKNA FILOSOFI

      

    ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

    Transfer Kewenangan (Desentralisasi Desentralisasi Asas Diberikan dana yang dialokasikan secara Kewenangan sepenuhnya milik Daerah terpisah maupun sumber-sumber dana Kenegaraan) Politik Personil pelaksana adalah dari institusi penerima tranfer kewenangan 2. Asas Kewenangan tetap melekat pada institusi/pejabat Delegasi Kewenangan pemberi delegasi kewenangan; Asas Dekonsentrasi Penyelenggaraan (Desentralisasi Disediakan dana dari institusi pemberi tugas; Pemerintahan Administrasi) Personil pelaksana adalah dari institusi pemberi Daerah Bukan Transfer Kewenangan maupun delegasi, melainkan pemberian pelaksanaan tugas tugas 3.Asas Tugas Pembantuan Kewenangan tetap melekat pada institusi pemberi tugas; (Penugasan) yang bersifat operasional

      Disediakan dana, sarana dan prasarana serta

      Masyarakat) Masyarakat)

      1. Sifat Pemimpin Sifat Pemimpin

      (merugikan (merugikan

      Bahaya Bahaya

      3. Sifat Pemimpin Sifat Pemimpin

      Stres Stres 3.

      2. Sifat Pemimpin Sifat Pemimpin

      Kemajuan Kemajuan 2.

      Membawa Membawa

      Dampak Dampak 1.

      Sifat Kepemimpinan Sifat Kepemimpinan

      Prilaku Prilaku

      

    Inovatif)

    Inovatif)

      (Kreatif &amp;

    (Kreatif &amp;

      Pinter

    Pinter

      Uraian Uraian

      No.

      Pemerintahan Pemerintahan No.

    • +

      +

      • -

        -

    • +

      +

      Kemampuan Berpikir Kemampuan Berpikir

      (Pinter, Cerdas) (Pinter, Cerdas) Kreatif dan Kreatif dan Inovatif) Inovatif) Asas-Asas Entrepreneurship (Kewirausahaan) Bekerja secara teliti Bekerja secara teliti dan tepat dan tepat Tekun dan Produktif Tekun dan Produktif

      

    PERUBAHAN MENUNTUT

    PERUBAHAN MENUNTUT

    LIMA (5) HAL SEKALIGUS (R. Kasali) :

      

    LIMA (5) HAL SEKALIGUS (R. Kasali) :

    1) Visi tentang masa depan ( vision );

    2) Keterampilan ( skill ) untuk mampu melakukan

    tuntutan-tuntutan baru, ketrampilan ini harus terus dipelihara, ditumbuhkan dan dikembangkan

    3) Insentif yang memadai, baik langsung maupun

      tidak langsung, cash maupun non cash individu maupun kelompok

      4) 4)

      Sumberdaya ( Sumberdaya ( resources resources

      ) yang memudahkan ) yang memudahkan ruang gerak dan pertumbuhan; ruang gerak dan pertumbuhan;

      5) 5)

      Rencana tindak ( Rencana tindak ( action plan action plan

      ) rangkaian ) rangkaian tindakan yang diintegrasikan dalam langkah- tindakan yang diintegrasikan dalam langkah- langkah yang spesifik dan terencana, tertulis langkah yang spesifik dan terencana, tertulis dan dimengerti oleh semua pelaku yang dan dimengerti oleh semua pelaku yang terlibat; terlibat;

      Tanpa Visi

      

      Kalau sebuah organisasi tidak memiliki pemimpin dengan visi yang kuat, orang hanya dipacu untuk bekerja dan bekerja, bergerak merespon semua yang ada

      

      Pada sebuah organisasi yang kacau tidak ada kesatuan pikiran dan kesatuan tindakan, dengan kata lain pancaran energi tidak terfokus dan masing-masing komponen bergerak sendiri-sendiri.

       Yang ada hanyalah sebuah

      Tanpa Ketrampilan

    • Organisasi yang tidak didukung dengan ketrampilan yang memadai perubahan yang muncul kecemasan- kecemasan (stres, rumor/gosip, amarah dan sebagainya.

      Tanpa Insentives

    • Organisasi yang tidak didukung dengan Insentif yang memadai perubahan tidak akan bergerak.

      Tanpa Sumberdaya (Resources) Organisasi yang

      Organisasi yang tidak didukung tidak didukung dengan dengan

      Sumberdaya yang Sumberdaya yang memadai memadai perubahan yang perubahan yang muncul frustasi. muncul frustasi.

      Tanpa Action Plan

    • Organisasi yang tidak didukung rencana : 1) rencana strategis yang berisi arah dan tujuan dalam jangka panjang serta 2). Rencana Tindak yang berisi waktu, sasaran, sumberdaya akan menemui kegagalan .

      Action Plan Suatu kegiatan yang dirancang khusus

    untuk menerapkan apa yang didapat dari

    pelatihan ke dalam tempat kerja.

      Training untuk realitas bukan formalitas!

      Angka Kematian Bayi Perseribu

    • Negara-Negara Maju, tahun 1992 18
    • Amerika Serikat, tahun 1960 26
    • Indonesia, tahun 1992 70

       hampir 4 kali lipat negara maju

    • Prediksi Indonesia tahun 2015 – 2020

      berdasarkan angka Sensus tahun 2000 28 masih jauh di atas rata-rata negara maju tahun 1992

      

    Indikator Kesehatan ASEAN

    Tahun 2001

    Negara Perkiraan Hidup (Th) Rasio Dokter &amp;Penduduk

      Singapura 78 1 : 714 Brunai Darusalam 76 1 : 1.133 Malaysia 73 1 : 1.477 Thailand 71 1 : 4.361 Filipina 69 1 : 5.121

      INDONESIA 66 1 : 6.786

      Rata-Rata Income Per Kapita ASEAN N e g a r a Income Per Kapita Singapura US $ 24.664 Brunai Darusalam US $ 20.400 Malaysia US $ 3.431 Thailand US $ 1.984 Filipina US $

    APA DAN BAGAIMANA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH CAMAT BERHUBUNGAN DENGAN KEWENANGAN

       1. Kewenangan Atributif (Pasal 126 ayat 3 UU 32/2004 dan Pasal 15 ayat 1 PP 19/2008). KEWENANGAN CAMAT

       2. Kewenangan Delegatif (Pasal 126 ayat 2 UU 32/2004 dan Pasal 15 ayat 2 PP 19/2008).

      

    Kewenangan Atributif, Camat menyelenggarakan

    tugas umum pemerintahan meliputi:

    1.mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan

    masyarakat;

    2.mengoordinasikan upaya penyelenggaraan

    ketentraman dan ketertiban umum;

    3.mengoordinasikan penerapan dan penegakan

    peraturan perundang-undangan;

    4.mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan

    fasilitas pelayanan umum;

      

    5. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan

    pemerintahan di tingkat kecamatan;

    6. membina penyelenggaraan pemerintahan desa

    dan/atau kelurahan;

    7. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi

    ruang lingkup tugasnya dan/atau yg belum dapat

    dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan;

      

    Tujuan Pendelegasian wewenang dari Walikota

    kepada Camat :

    1) mempercepat pengambilan kpts berkaitan

    dgn kepentingan dan kebut masy setempat;

    2) mendekatkan pelayanan pemerintahan; 3) mempersempit rentang kendali dari B/W kepada Kepala Desa/Lurah; 4) kaderisasi kepemimpinan pemerintahan;

      Apa yang di delegasikan :

      

    1.Tugas yang dapat dilakukan dengan baik oleh

    penerima delegasi (sesuai 3 P Kecamatan);

      

    2.Tugas yang memiliki kesulitan yang sesuai

    (lingkup kecamatan);

      

    3.Tugas yang secara efektif dan efisien

    dilaksanakan oleh penerima;

      Bagaimana mendelegasikan :

      1.Spesifikasikan tanggung jawab secara jelas;

      

    2.Berikan otoritas yg cukup dan perinci batas

    kebijaksanaannya

      3.Perinci persyaratan pelaporan;

      4.Pastikan penerimaan tanggung jawab;

      5.Pantaulah kemajuan cara yang sesuai

      6.Usahakan ada informasi yang jelas

      7.Berilah dukungan dan bantuan;

      

    8.Buatlah agar kesalahan itu menjadi suatu proses

      Kewenangan Delegatif Kewenangan Delegatif Jenis-jenis kewenangan yang Dapat didelegasikan oleh Jenis-jenis kewenangan yang Dapat didelegasikan oleh B upati/Walikota kepada Camat : B upati/Walikota kepada Camat :

      a. perizinan;

      b. rekomendasi;

      c. koordinasi;

      d. pembinaan;

      e. pengawasan;

      f. fasilitasi;

      g. penetapan;

      h. penyelenggaraan; dan i. kewenangan lain yang dilimpahkan.

      Matriks Identifikasi Kewenangan yg Mungkin Dilimpahkan dari Bupati/Walikota kpd Camat

      Bidang Pem. Pekerjaan -- - dst Pertanian

    Jenis Umum Umum s/d ...... bid

    Kewenangan

      1. Perijinan

      2. Rekomendasi

      3. Koordinasi

      4. Pembinaan

      5. Pengawasan

      6. Fasilitasi

      7. Penetapan

      8. Penyelenggaraan 9. kewenangan lain yang dilimpahkan.

      

    Contoh : RINCIAN PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN

    DARI BUPATI KEPADA CAMAT

    No Bidang dan Sub Bidang, Jenis Kewenangan Rincian Urusan Pemerintahan Yang Dapat Dilimpahkan kepada Camat   1 2 3 A. PENDIDIKAN a. Sosialisasi 1) Sosialisasi  dan  pelaksanaan  standard  pendidikan  ditingkat  kabupaten  di kecamatan.

      2) Sosialisasi  kerangka  dasar  dan  struktur  kurikulum  pendidikan  anak  usia dini, pendidikan dasar dan  di kecamatan. 3) Sosialisasi  dan  implementasi  standard  isi  dan  standard  kompetensi  lulusan pendidikan dasar 5) Sosialisasi  dan  fasilitasi  implementasi  kurikulum  tingkat  satuan  pendidikan pada pendidikan anak usia  dini dan pendidikan dasar

      b. Penyelenggaraan 6) Pengelolaan  dan  penyelenggaraan  pendidikan  anak  usia  dini, 

    pendidikan dasar di kecamatan.

      1. Urusan Wajib

      c. Perijinan

      8) Pemberian  ijin    pendirian  serta  pencabutan  ijin  satuan  pendidikan dasar di kecamatan.

      d. Koordinasi

      9) Koordinasi,  fasilitasi,  monitoring,  dan  evaluasi  pelaksanaan  ujian sekolah skala kabupaten di kecamatan

      e. Pengawasan

      10) Pegawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan  pada pendidikan dasar di kecamatan 11) Pengawasan  terhadap  pemenuhan  standard  nasional  sarana  dan prasarana pendidikan dasar di kecamatan 12) Pengawasan  pendayagunaan  bantuan  sarana  dan  prasarana  pendidikan dikecamatan 13) Pengawasan  penggunaan  buku  pelajaran  pendidikan  dasar  dikecamatan  14) Supervisi  dan  fasilitasi  satuan  pendidikan  anak  usia  dini  di  kecamatan  dalam  penjaminan  mutu  untuk  memenuhi  standard nasional

      15) Supervisi  dan  dan  fasilitasi  satuan  pendidikan  berbasis  keunggulan lokal dalam penjaminan mutu tingkat kecamatan

      2. Membantu Bupati untuk melaksanakan Tugas Umum Pemerintahan .

    1.Membantu Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan wajib dan pilihan yang

    dilimpahkan sesuai dengan karakteristik kecamatan; Tugas Pokok Camat 1.Urusan Wajib Untuk melaksanakan tugas tersebut tugas tersebut camat mempunyai fungsi : a. Bidang Pendidikan, meliputi : b. Bidang Kesehatan, meliputi : 2) . ........................................ 1) . ........................................ Dasar Penyusunan 2) . ....................................... 1) . ........................................ SOTK Kecamatan -Anggaran -Personil a. Bidang Kelautan

      2.Urusan Pilihan 1) ................... 3.Pemerintahan Umum 1). ..................

      b. Bidang Perdagangan Kecamatan Kegiatan-Kegiatan 1) melakukan penanggulangan kemiskinan meliputi :

      a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, Manual a). ......................................

      No Bidang Program dan Porsedur/Tata Cara Target Lokasi Penanggung- Ket Contoh Manual Pekerjaan Dalam Bentuk Tabel (Sederhana) Kegiatan jawab

      1. Pendidikan Sosialisasi dan  pendidikan  rencana kegiatan standard  dan distribusi tentang      b. Anang pelaksanaan        a. Membuat undangan   5 hari     a. Amin S.Sos

    1. Persiapan 11 hari

    1. Sie Pendidikan kecamatan.         1) Peserta kabupaten di  membahas

    ditingkat        b. pelaksanaan rapat  1 hari ......

            2) Narasumber         3) Penyusunan               4) Akomodasi dan    transportasi Modul 2. Pelaksanaan 2hari       c. Tindak lanjut hasil  5 hari rapat         -  Pemberian Materi         -  Pembagian  Materi         -  Jadwal Pelaksanaan         -  Daftar Hadir 3. Evaluasi 3  hari         -  dll         -  Diskusi

      PERMASALAHAN DASAR KECAMATAN

      Kawasan Industri atau Persawahan

      Kab Sumedang Kab Bandung

    DAERAH PERBATASAN

      Langkah-langkah Teknis Proses Perumusan Pelimpahan sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat.

      1.Membentuk Tim difasilitasi oleh sekretariat daerah yang terdiri dari Unsur Bagian Otda,

      Bagian Tapem, Bagian Hukum, Bagian

    Organisasi, Bapeda, Bawasda, BAKD dan BKD .

      2.Melakukan Inventarisasi Rincian Kewenangan dari Dinas, Badan dan Lembaga Teknis lainnya yang dapat didelegasikan kepada Camat melalui Pengisian Daftar Isian Kewenangan.

      4. Mengadakan Rapat Teknis antara Dinas-dinas dan Lembaga Teknis Daerah beserta para Camat untuk mencocokan rincian kewenangan yang dapat didelegasikan dan yang mampu dilaksanakan oleh Camat.

      5. Menyiapkan rancangan Keputusan Bupati tentang Pelimpahan sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat untuk dijadikan Keputusan,

      6. Konsultasi dengan Pakar Pemerintahan dilihat dari Kajian Akademik.

      7. Penyusunan dan penerbitan produk Hukum Keputusan Bupati Nomor tentang Pelimpahan sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat.

      8. Penyusunan Petunjuk Teknis pelimpahan sebagian

      10.Implementasi pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat.

      11.Menata ulang organisasi Kecamatan sesuai dengan besaran dan luasnya kewenangan yang didelegasikan untuk masing-masing Kecamatan.

      12.Mengisi organisasi dengan orang-orang yang sesuai dengan kebutuhan apabila perlu dilakukan persiapan melalui Pendidikan Teknis Fungsional sesuai kebutuhan lapangan.

      13.Menghitung pencairan anggaran untuk masing-masing kecamatan sesuai dengan beban tugasnya dengan mempertimbangkan kemampuan kewenangan Pemerintah

      

    13.Menghitung perkiraan kebutuhan Logistik

    untuk masing-masing Kecamatan sesuai dengan besaran organisasi dan kewenangan yang dilimpahkan kepada Camat.

      

    14.Mengevaluasi kegiatan pelimpahan sebagian

    kewenangan Bupati kepada Camat, sehingga nantinya dapat diketahui mana rincian kewenangan yang Efektif dapat dilaksanakan dan yang belum bisa dilaksanakan sebagai bahan laporan kepada Bupati.

      1. Pelimpahan sebagian Kewenangan;

      2. Perangkat Kerja; 3. Anggaran / Dana;

      4. Struktur Organisasi Perencanaan Pelaksanaan Hubungan Kerja dengan instansi lain  Laporan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan kepada Bupati dan Masyarakat Input Proses Output

      feedback Lingkungan Internal Kepuasan Masyarakat Nilai Guna Pengukuran Potensi Penyususnan Sistem Kerja Desain Tipologi Kecamatan Evaluasi Potensi Variabel Kajian Penyusunan Anggaran 1. 1. Luasnya Kewenangan; Luasnya Kewenangan; 2. 2. Jumlah Penduduk; Jumlah Penduduk; 3. 3. Luas Wilayah; Luas Wilayah; 4. K 4. K arakteristik arakteristik Wilayah Wilayah (dataran, (dataran, pengunungan, pengunungan, berbukit dsb); berbukit dsb); 5. 5. Komunikasi Komunikasi dan dan transportasi; transportasi; 6. 6. Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Desa/Kelurahan 7. 7. Potensi Wilayah Potensi Wilayah Kecamatan Kecamatan Kecamatan A Kecamatan B Kecamatan C Sistem Kerja  Kecamatan Sistem Kerja  Kecamatan Sistem Kerja  Kecamatan Kebutuhan Anggaran Minimal Kebutuhan Anggaran Minimal Kebutuhan Anggaran Minimal

      Kinerja Kecamatan &amp; Rencana Penataan Kecamatan Bidang/Sie Yang menangani Bentuk Kewenangan Kelembagaan &amp; Jumlah Personil Tipologi Kecamatan Jumlah

      1.Tipe A Kewenangan Pelayanan pada yang masyarakat

      2.Tipe B dilimpahkan dalam rangka

      3.Tipe C meningkatkan

      1. Jumlah kesejahteraan Bidang : ..... Jumlah 2. Urusan : ..... Anggaran Minimal

      Contoh :

    Kewenangan Atributif, Camat menyelenggarakan

    tugas umum pemerintahan meliputi:

    1.mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan

    masyarakat;

    2. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan

    ketentraman dan ketertiban umum;

    3.mengoordinasikan penerapan dan penegakan

    peraturan perundang-undangan;

    4.mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan

    fasilitas pelayanan umum;

      

    5. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan

    pemerintahan di tingkat kecamatan;

    6. membina penyelenggaraan pemerintahan desa

    dan/atau kelurahan;

    7. melaksanakan pelayanan masyarakat yang

    menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yg belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan;

      Tugas Camat dalam mengoordinasikan upaya peyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum meliputi: a.melakukan koordinasi dengan kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan; b.melakukan koordinasi dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja kecamatan untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah kecamatan; dan

      c. melaporkan pelaksanaan pembinaan ketenteraman dan ketertiban kepada bupati/ walikota.

      Contoh Konflik Pertanahan Diagram Tulang Ikan Banyak Kurang paham Tiadak ada Kepentingan persoalan koordinasi antar pewaris Manipulasi Data Keteledoran Aparat Kurang paham

      Duplikasi Sertifikat Saling Berebut Warisan Konflik/Sengketa Pertanahan Pergusuran

      Tidak ada kejelasan Pemilik

    Tanah Terlantar

      Contoh konflik antar kampung Diagram Tulang Ikan

      Konflik antar kampung

      Contoh Konflik.................. Diagram Tulang Ikan

      Konflik ............................

      

    Langkah-Langkah Strategis

    Klasifikasi Masalah Identifikasi Masalah Evaluasi dan Pelaporan

      Pengumpulan data Pemantauan Analisis, interpretasi, Pelaksanaan

    INVENTARISASI PENANGANAN

      KONFLIK KONFLIK

       (PENCEGAHAN DINI) (PENCEGAHAN DINI)

    POLA PEMBINAN POLA PEMBINAN KECAMATAN KECAMATAN

      Kabupaten : 1. Desa…….. Kec................. a. Rawan busung Lapar

      Tahun 2008   dimana 

      ?  Bentuk Konflik ? Upaya Apa yang  harus diantisipasi  sejak dini untuk  meminimisasi   konflik?

      

    DATA DAERAH RAWAN

    KONFLIK DAN BENCANA

      DAN

      CARA PENANGANAN DI

    KECAMATAN.....................

      

    DATA DAERAH RAWAN KONFLIK &amp;

    BENCANA OLEH KECAMATAN

    1. 1. Tanah Longsor Tanah Longsor

    No. No. Jenis Jenis Konflik &amp; Konflik &amp; Wilayah (Lokasi) Wilayah (Lokasi) Jenis Bahaya Jenis Bahaya Kapasitas Kapasitas ket ket

    Bencana Bencana I. Kecamatan I. Kecamatan Lepar Lepar Galian C &amp; Galian C &amp; - Puskesmas - Puskesmas Desa… Struktur Balai Desa; Pongoh Galian… Pembantu; Pongoh Galian… Pembantu; Struktur Balai Desa; - Desa… Desa…
    • - Desa… Tanah Tanah Gedung Sekolah; Gedung Sekolah; Desa Desa

      Lemah; Lemah; - Topografi - Topografi (dilereng (dilereng Tempat Ibadah; Kecamatan; Posko Satlak PBP Posko Satlak PBP Tempat Ibadah; Kecamatan; bukit) bukit) Linmas Linmas Anggota Hansip/ Anggota Hansip/ - - medis) - Dokter (Tenaga Ambulance Ambulance medis) Dokter (Tenaga

      2. Perselisihan 2. Perselisihan antar Kampung antar Kampung Kecamatan Kecamatan ............ ............ yang yang 2. Perselisihan 2. Perselisihan

    DATA DAERAH RAWAN BENCANA

      

    PROVINSI BANGKA BELITUNG

    . .

      No No Kab/Kota Kab/Kota Jenis Jenis Konflik Sosial dan Konflik Sosial dan Bencana Bencana Ket Ket 2 2 Kab Bangka Kab Bangka 1 Kota

      1 Kota Pinang Pinang Pangkal Pangkal 3

      3 Kab Bangka Kab Bangka 4 4 Kab Bangka Kab Bangka Selatan Selatan Tengah Tengah 6 6 Kab Belitung Kab Belitung 5

      5 Kab Bangka Kab Bangka Barat Barat 7

      7 Kab Belitung Kab Belitung Timur Timur

      

    DATA KEKUATAN LINMAS (.................)

    PROVINSI BANGKA BELITUNG

    No

      Obyek

      Ket

      Kec

      Kec

      Desa/Kel

      Desa/Kel

      Obyek

      Penting

      (...........)

      Penting

      Desa/

      Desa/

      Kel Kel 1 1

      2 2 3 3

      4 4 5 5

      Ket

      (...........)

      No

      upaten

      Kota

      Kota

      /

      /

      Kab

      Kab

      upaten

      Linmas

      

    Jumlah

      Jumlah

      Jumlah

      Jumlah

      Kekuatan

      Kekuatan

      Linmas

      6 6 7 7

    DAFTAR PENUNJANG KESIASIAGAAN PENANGANAN

      

    KONFLIK SOSIL DAN BENCANA OLEH LINMAS (.......................)

    PROVINSI BANGKA BELITUNG

    Personil dan Peralatan Personil dan Peralatan

      No. No. Dinas/ Dinas/ SDM SDM Mobil Mobil Bul Bul De De Mobil Mobil Perahu Perahu Ten Ten Tandu Tandu Dapur Dapur Cang Cang Skop Skop Ling Ling Gergaji/ Gergaji/ Con Con Instasi/ Instasi/ Pemadam Pemadam Ambu Ambu Karet Karet da da Umum Umum sensor sensor Unsur Unsur ser ser Do rek Do rek lance lance kul kis Tact kul kis Tact son Per Per son 2. Dinas 1. 2. Dinas 1. Dinas PU Dinas PU kesehatan kesehatan 4.

      3. Dinas 4. Bapeltalda Bapeltalda 3. Dinas Perhubungan Perhubungan 5. 6. 6. Badan Badan 5. Dinas Dinas Kesbang Kesbang Perhubungan Perhubungan 8. RSUD 7. Dinas Sosial 7. Dinas Sosial Linmas Linmas

    8. RSUD

    BAFFER STOCK

      (PERSEDIAAN DARURAT) No. No. Nama Barang Nama Barang Jumlah Jumlah Persediaan

      Persediaan

      Jumlah Yang Jumlah Yang dikeluarkan

      dikeluarkan

      Sisa Sisa Ket Ket A. A. Sandang Sandang 1. 1. Kain Sarung Kain Sarung 2. 2. Selimut Selimut 3. 3. Baju Baju 4. 4. B. B. Alat Daput Alat Daput 1. 1. Piring, Gelas; Piring, Gelas; 2. 2. Kompor minyak Kompor minyak 3. 3. Tempat Nasi Tempat Nasi 4. 4. C. C. Lauk Pauk Lauk Pauk 1. 1. Sarden Sarden 2. 2. Mie Mie 3. 3. Telur Telur D. D. Persediaan Beras Persediaan Beras

      

    Langkah-Langkah Strategis

    Klasifikasi Masalah Identifikasi Masalah Evaluasi dan Pelaporan

      Pengumpulan data Pemantauan Analisis, interpretasi, Pelaksanaan Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami Amiin.

      TERIMAKASIH TERIMAKASIH Atas Perhatiannya Atas Perhatiannya

    Mohon Maaf Kalau

      

    Mohon Maaf Kalau

    Kurang Kurang Memuaskan!!!! Memuaskan!!!!

Dokumen yang terkait

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH BERDASARKAN UU NO 32 TAHUN 2004 (Studi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang)

0 15 2

KAJIAN YURIDIS PEMAKZULAN KEPALA DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

0 5 18

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PEMBERHENTIAN SEMENTARA BUPATI JEMBER MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 5 18

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PEMBERHENTIAN SEMENTARA BUPATI JEMBER MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 5 17

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PEMBERHENTIAN SEMENTARA BUPATI JEMBER MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 3 17

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DPRD SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN DAN LEMBAGA LEGISLATIF DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 4 17

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DPRD SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN DAN LEMBAGA LEGISLATIF DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 4 17

DISHARMONISASI EKSISTENSI WAKIL WALIKOTA PADANG DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN MENURUT UU NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH JURNAL

1 2 24

TUGAS DAN WEWENANG KEPALA DAERAH DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 JO. UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH -

0 0 67

ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA MENURUT UNDANG-UNDANGNO. 32 TAHUN 2009 - UNS Institutional Repository

0 0 98