TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH WACANA BAH (1)

TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH WACANA BAHASA INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR #1
RIDWAN ANAS
152121072
KRS B
ridwananas30@gmail.com
1. Rangkumlah Berbagai Definisi wacana pendapat ahli.
a. Syamsuri, mengungkapkan wacana merupakan rekaman kebahasaan yang
utuhtentang peristiwa komunikasi baik lisan maupun tulisan. Maksud dari
pendpat tersebut, wacana adalah rekaman kebahasaan yang berwujud
sesuatu hal yang memiliki informasi dan karakteristik dan dapat membuat
interpretasi bagi siapapun yang melihat ataupun mendengarnya, sejatinya
wacana adalah teks dan teks itu tidak melulu mengenai tullisan atau naskah,
benda seperti meja, kursi, dan sebaginya juga merupakan teks yang
mengandung informasi.
b. Kridalksana mengutarakan wacana merupakan satuan bahasa terlengkap
dalam hirarki gramatikal dan merupakan satuan gramatikkal tertinggi atau
terbesar. Maksudnya wacana menduduki urutan gramatikal bahasa yang
terlengkap karena kajiannya melalui seluruh unsur gramatikal baik
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana menduduki kaidah

gramatikal tertinggi dan dan terbesar setelah pengkajian gramatikal yang
telah di sebutkan.
c. Purwadarminta mengungkapakna wacana adalah ucapan, perkataan, dan
kuliah. Maksudnya segala sesuatu dikatakan wacana jika itu ucapan yang
ditulis dan atau tidak di tulis, perkataan atas hasil innterpreatasi dan hasil
pemerolehan informasi, dan kuliah yang mencakup aksi dan sikap terhadap
suatu hal atau perkara.
d. Webster mengutarakan wacana merupakan rangkaian kalimat baik lisan
maupun tulisan yang saling berhubungan, hal ini sejalan dengan pendapat
syamsuri, dan saling berhubungan maksudnya memiliki keterkaitan antara
ucapan pengertian, informasi dan karakteristik.

e. Depdikbud mengungkapkan wacana merupakan rentetan kalimat yang
berkaitan menghubungkan preposisi yang satu dengan preposisi yang lain
dan membentuk kesatuan.maksudnya wacana merupakan rentetan kalimat
yang tersusun sesuai kaidah sintaksis yang memiliki makna jelas saling
berhubungan sehingga mementuk satu kesatuan yang disebut wacana.
f. Balai Pustaka Mengutarakan Wacana atas,
1) Ucapan, Perkataan, Tuturan, hal ini sejalan dengan pendapat
purwadarrminta, maksudnya kaidah gramatikal fonologi, sintaksis

selalu ada dalam pengkajian wacana.
2) Keseluruhan Tutur yang memiliki kesatuan. Maksudnya tuturan
yang final dan memilliki ciri atau karaketeristik dan atau informasi
yang utuh.
3) Satuan bahasa terlengkap realisasinya pada bentuk karangan utuh
seperti buku, novel, atau artikel.
g. Landsteen menguttarakan wacana adalah Percakapan, obrolan, tulisan,
lakon, laporan ilmiah, lambang/tanda, dan isyarat.
h. Anderson mengungkapakan wacana merupakan Peristiwa Komunikasi.
Maksudnya segala bentuk wujud komunikasi terjadi karena adanya
interaksi sosial yang disertai denggan proses sosial lahir dari peristiwa yang
terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
atau kelompok dengan kelompok sehingga terjadinya dinamika sosial.
Medium komunikasi ini dapat berbentuk reseptif (menyimak dan
membaca) dan produktif (berbicara dan menulis).
i. Tarigan mengungkkapkan wacana sebagai satuan bahasa terlengkap,
tertinggi atau terbesar diattas kalimat atau klausa memiliki koherensi dan
kohesi tinggi, berkesnambungan, dan memiliki awal dan akhir nyata
disampaikan secara lisan atau tertulis. Pernyaaan kompleks ini memiliki
maksud wacana adallah urutan kaidah gramatikal tertinggi menduduki

kohesi dan koherensi tinggi dan saling berhubbungan, memiliki awal dan
akhir nyata sebugai wujud interpretasi yang dinayatakan secara lisan
ataupun tulis.

j. Syamsudin A.R. menyatakan wacana sebagai rangkaian ujar atau rangkaian
tindak tutur yang mengungkapkan suau hal (subjek) yang disajikan secara
teratur, sistematis dalam satu kesatuan yang koheren dibbentuk oleh unsur
segemental maupun non segmental. Makksudnya rangkaian ujar (fonologi)
unsur gramatikal tindak tutur (aksian) non gramatikal yangg tersaji secara
teratur

(tersusun/sintaksis),

memiliki

sistemdalam

satu

kesatuan


interpreatasi karakteristik atau informasi yang koheren.
2. Buatlah Resume batasan wacana berdasarakan beberapa pendapat ahli.
Tarigan (1987:25) membatasi wacana dengan cara menguraikan wacana
berdasarkan unsur penting yang terdapat di dalamnya, unsur-unnsur tersebut
meliputi (a) satuan bahasa, (b) terlengkap/terbesar/tertinggi, (c) di atas
kalimmat/klausa,

(d)

teratur

atau

tersusun

rapi/

rasa


koherensi,

(e)

berkesinambungan/konntinuitas, (f) rasa kohesi/rasa kepaduan, (g) lisan/tulis, dan
(h) awal dan akhir yang nyata.
Berbeda dengan hal yang di utarakan tarigan, Teum A. Van Dijk dalam Lubis
(1994:21) mengemukakan wacana sama dengan teks, yaitu satu kesatuan dari
beberapa kalimat yang satu denngga yang lain terikat dengan erat. Hal ini sejalan
dengan Collin, Dictionary mengungkapkan wacana memiliki batasan anatara lain,
a) Komunikasi verbal, ucapan, percakapan. Yang berarti wacana itu adalah
komunikasi gramatikal dan unsur segmental sedang kan no gramatikla dan
non segmental tidak teramsuk.
b) Sebuah perlakuan formal dari subjek dalam ucapan atau tulisan.
c) Sebbuah unit teks yang digunakanoleh linguis untuk menganalisis satuan
leih dari satu kalimat.
Dari berbagai pendpat ahli diaatas saya lebih mengacu pada pendapat tarigan
karena saya bberanggapan pendapat itu sudah paling kompleks dan mewakili
setiap pendapat yang di utarakan sebelumnya.
Adapun batasan wacana menurut ahli yang lain saya innterpretasikan sebagi

berikut,
a. (Lonngman, Dictionary) mengemukakan
1) Sebuah

percakapan

Khusus

yang

alamiah

formal

pengungkapannya diatur pada ide dalam ucapan dan tuisan.

dan

2) Pengungkapan dalam bentuk sebbuah nasihat risalah, disebut seuah
unit yang dihubungkan ucapan dan tulisan.

b. (Badudu) menyatakan batasan wacana yaitu,
1) Rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubbungkan proposisi
yang satu dengan proposisi yang lainnya, mementuk satu kesatuan
sehingga terentuklah makna yan serasi diantara kalimat kalimat itu.
2) Kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggiatau terbesar diatas
kalimat atau klausa dengan koherennsi dan kohesi yang tinngggi
berkesinnambungan, memiliki awal dan akhir tang nyata disampaikan
secara lisan ataupun tullis.
3.

Deskripsikan secara singkat asal mula munculnya kajian wacana
Pada Abad ke-19 yang dipelopori olehh Ferdinan de Saussure

melakukan pengkajian bahasa secara ilmiah (kajian linguistik) kajian ini pada
mulanya merupakan bagian dari Filsafat namun kemudian dikhususkan dan
dibuatlah teori akan pengkajian bahasa. Pada umumnya kajian lingusitik itu
terbatas pada masalah unsur-unsur bahasa, seperti bbunnyi, kata, frase, dan
kalimat serta unnsur makna (semantik). Namun pengkajian ini dianggap masih
belum memuaskan karena banyaknya permasalahan bahasa yang belum dapat
diselesaikan sehingga para ahli mengembangkan disiplin kajian baru yang

disebbut analisis wacana.
DAFTAR PUSTAKA
Ruslan,Titin

Sertiatin.(2017).

Modul

Tatawacana

Panduan

Prraktik

Keterampilan Berbahasa. Tasikmalya: Universitas Siliwangi (modul tidak
diterbitakan.