T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Praktek Kerja Industri Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Penelitian
Industri
mengenai
(Prakerin)
di
Evaluasi
SMK
Negeri
Praktik
1
Kerja
Sayung
ini
merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan
kualitatif. Menurut Arikunto (2013) penelitian evaluatif
merupakan sebuah kegiatan penelitian, diawali dengan
pengumpulan data atau informasi, untuk dibandingkan
dengan kriteria, kemudian diambil kesimpulan (yang
disebut hasil evaluasi). Penelitian evaluatif menurut
persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu adanya criteria,
tolok ukur, atau standar yang digunakan sebagai
pembanding bagi data yang diperoleh, setelah data
tersebut diolah dan merupakan kondisi nyata dari objek
yang diteliti.Kesenjangan antara kondisi nyata dengan
kondisi harapan yang dinyatakan dalam criteria itulah
yang
dicari.
Dari
kesenjangan
tersebut
diperoleh
gambaran apakah objek yang diteliti sudah sesuai,
kurang sesuai, atau tidak sesuai dengan kriteria. Dengan
kata lain, penelitian evaluatif bermaksud mencari titiktitik lemah dari implementasi yang mungkin juga letak
kelemahan kebijakannya.
Pendekatan
kualitatif
memaparkan
atau
menggambarkan data temuan penelitian dalam bentuk
kalimat-kalimat
atau
narasi
keterangan
atau
38
pernyataan- pernyataan nara sumber atau informan
sesuai dengan kenyataan yang ada tentang evaluasi
program praktik kerja industri (Prakerin) di SMK Negeri 1
Sayung, Kabupaten Demak. Menurut Sugiyono (2013)
pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian
pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
sebagai instrument kunci dan hasil penelitiannya lebih
menekankan
makna
dari
pada
generalisasi.Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang
merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.
Tempat penelitian adalah di SMK Negeri 1 Sayung
Kabupaten
Demak
yang
terletak
di
Jalan
Raya
Semarang- Demak KM.14 (di Onggorawe) Desa Loireng.
Kecamatan Sayung. Pemilihan lokasi penelitian di SMK
Negeri 1 Sayung karena merupakan salah satu SMK
negeri yang ada di Kabupaten Demak dan satu- satunya
di
Kecamatan
Sayung
yang
mempunyai
beberapa
kompetensi keahlian. SMK Negeri 1 Sayung mempunyai
lima kompetensi keahlian atau jurusan yaitu Busana
Butik (BB), Teknik Pengelasan (TL), Teknik Sepeda Motor
(TSM), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Jasa Boga
(JB). Pertimbangan lain adalah dengan adanya beberapa
kompetensi keahlian, maka akan banyak juga masalahmasalah atau kendala yang dihadapi, sehingga perlu
adanya evaluasi. Cakupan waktu penelitian adalah
selama satu tahun terakhir yaitu tahun pembelajaran
2013/2014.
39
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau informan merupakan semua
personel
yang
terlibat
program
praktik
kerja
dalam
evaluasi
industri
manajemen
(Prakerin).
Dalam
penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ditentukan
atas dasar pertimbangan rasionalitas ketuntasan untuk
memperoleh informasi. Penentuan narasumber informan
penelitian menggunakan pendekatan snowball sampling.
Peneliti memilih orang tertentu sebagai informan atau
sumber data yang dipertimbangkan akan memberikan
data yang diperlukan. Selanjutnya berdasarkan data
atau informasi yang diperoleh dari narasumber akan
ditelusuri
informasi
(redundancy)
dan
tersebut
cukup
sampai
mewakili
data
fakta
jenuh
obyektif
penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian dipilih
didasarkan atas: (1) subjek yang cukup lama intensif
terlibat dalam kegiatan, (2) subjek yang masih terlibat
secara aktif dan memiliki komitmen demi kemajuan, (3)
subjek yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk
diwawancarai, dan (4) subjek yang dapat memberikan
informasi yang tidak cenderung dikemas, tetapi relatif
memberikan informasi yang sebenarnya. Subjek dalam
penelitian ini meliputi kepala sekolah, wakil kepala
sekolah masing-masing bidang, Ketua Program Keahlian
(K3), guru produktif masing- masing program keahlian,
guru BK, guru normatif adaptif, siswa SMK Negeri 1
Sayung dan dunia usaha/ dunia industri (DU/DI).
40
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah
yanag paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
data
yang
ditetapkan
(Sugiyono,
2013).
Metode
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
wawancara dan studi dokumentasi.
1. Interview (wawancara)
Melalui wawancara peneliti memperoleh informasi
dari terwawancara (interview) dan akan mengetahui halhal
yang
lebih
mendalam.
Peneliti
menggunakan
wawancara semi terstruktur (semi structure interview),
dimana jenis wawancara ini sudah termasuk dalam
kategori
in-
depth
interview,
peneliti
dalam
pelaksanaannya lebih dapat menggali informasi yang
dibutuhkan secara mendalam, terbuka dan nara sumber
atau informan dapat dimintai pendapat atau ide mereka
masing- masing. Dalam wawancara ini, peneliti tidak
terpaku pada urutan pertanyaan yang diajukan, tetapi
tetap mengacu dan menjaga agar wawancara tidak
keluar dari topik.
Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah,
Waka Humas, Waka Kurikulum, Wakil Manajemen
Mutu, Waka Kesiswaan,Ketua Kompetensi Keahlian,
guru
produktif,
guru
BK,
siswa,
orang
tua,
dan
perwakilan dari dunia usaha/ dunia industri (DU/DI).
41
2. Studi Dokumentasi
Dalam studi dokumentasi, peneliti memperoleh
data dari dokumen- dokumen pelaksanaan program
praktik kerja industri (Prakerin), baik dokumen berupa
laporan
pelaksanaan, buku
panduan praktik
kerja
industri (Prakerin), laporan siswa, maupun dokumen
foto- foto pelaksanaan program praktik kerja industri
(Prakerin), kemudian mencatat hal- hal dalam dokumen
yang akan dijadikan data.
3.4 Analisis Data Penelitian
Data penelitian ini berasal dari hasil wawancara
dengan nara sumber atau informan, observasi dan juga
mempelajari dokumen dari program praktik
kerja
industri (Prakerin). Selanjutnya, peneliti menganalisis
data dengan menelaah data, menata dan menemukan
apa
yang
bermakna
dan
apa
yang
telah
diteliti
mengenai fokus penelitian, yaitu untuk mengetahui
pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin)di SMK
Negeri 1 Sayung dalam meningkatkan ketrampilan
siswa. Data akan dianalisis dengan model evaluasi CIPP
(context, input, process, product) untuk mengetahui
manajemen program praktik kerja industri (Prakerin)
dari
sudut
perencanaan,
pelaksanaan
dan
hasil
pelaksanaan program. Penyajian data dilakukan dalam
bentuk teks yang bersifat naratif, teks dialog, dan juga
tabel kualitatif. Setelah itu baru dilakukan penarikan
kesimpulan. Miles dan Huberman(2009)mengemukakan
42
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
samapai tuntas, sehingga datanya jenuh. Langkahlangkah analisis dilakukan secara siklis dan interaktif,
yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data
dan penarikan kesimpulan. Adapun proses dalam
analisis data Miles dan Huberman (2009) adalah
sebagai berikut:
Display Data
Koleksi
Data
(Penyajian Data)
Reduksi
Data
Kesimpulan
/ Verifikasi
Gambar 3.1.Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman
Sumber: Prof.Dr. Sugiyono, 2013
3.4.1 Reduksi Data
Data
yang
diperoleh
dari
lapangan
(sekolah)
jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara
teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan sebelumnya,
semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data
yang diperoleh akan semakin banyak, kompleks, dan
rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui
reduksi
data.
Mereduksi
data
berarti
43
merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan
pada hal- hal yang penting, serta dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan seperti
komputer, notebook dan lain sebagainya.
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu
oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari
penelitian kualitatif adalah pada temuan.Oleh karena
itu,
apabila
peneliti
dalam
melakukan
penelitian
menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak
kenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus
dijadikan perhatian peneliti dalm melakukan reduksi
data. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitive
yang
memerlukan
kecerdasan,
keleluasaan,
dan
kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang
masih baru, dalam melakukan reduksi data yang
mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang
dipandang cukup menguasai permasalahan yang diteliti.
Melalui diskusi itu, wawsan peneliti akan berkembang,
sehingga dapat mereduksi data- data yang memiliki nilai
temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
44
3.4.2 Displai Data (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah menyajikan
data.Dalam
penelitian kualitatif,
dimana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian
singkat,
bagan,
hubungan
antar
kategori,
dan
sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman (2009), yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.
Dengan
adanya
penyajian
data,
maka
akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan
Huberman (2009) disarankan agar dalam melakukan
display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat
berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan
chart.
3.4.3 Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah
ketiga
dalam
analisis
data
dalam
penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman
(2009) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan mengalami perubahan apabila
tidak
ditemukan
bukti-
bukti
yang
kuat
yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal didukung oleh bukti- bukti yang valid dan
konsisten
saat
peneliti
kembali
ke
lapangan
45
mengumpulkan
data,
maka
kesimpulan
yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak. Karena masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya
masih remang- remang atau bahkan gelap, sehingga
setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat
berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun
hipotesis atau teori (Sugiyono, 2013).
3.5
Keabsahan Data (Triangulasi Data)
Dalam
penelitian
ini,
penulis
menggunakan
teknik triangulasi untuk menunjukkan validitas dan
keabsahan
data.
menyatakan
teknik
bahwa
Menurut
teknik
pemeriksaan
Moleong
(2000:
triangulasi
keabsahan
21)
merupakan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau pembanding terhadap dua
data itu. Tujuan dari triangulasi ini adalah untuk
mengecek
tingkat
kebenaran
data
dengan
jalan
membandingkan data yang diperoleh dari sumber data
yang berlainan dan dengan metode yang berlainan pula.
Dengan triangulasi ini tingkat kepercayaan dari data
46
lebih dapat dipertanggungjawabkan. Teknik triangulasi
pada penelitian ini meliputi:
a. Triangulasi data dengan cara membandingkan
data hasil wawancara, data panitia praktik kerja
industri (Prakerin) SMK Negeri 1 Sayung dan
guru produktif yang telah dituangkan dalam
bentuk
catatan
lapangan,
data
hasil
studi
dokumentasi sekolah berupa gambar atau foto.
Hasil
perbandingan
ini
diharapkan
dapat
mendapatkan validitas data.
b. Triangulasi metode, mencari data lain tentang
sebuah fenomena pada praktik kerja industri
(Prakerin) di SMK Negeri 1 Sayung yang diperoleh
dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu
metode wawancara, survey, serta dokumentasi.
Kemudian hasil yang diperoleh dengan metode ini
dibandingkan
dan
disimpulkan
sehingga
memperoleh data yang bisa dipercaya.
c. Triangulasi
sumber,
membandingkan
yaitu
kebenaran
dengan
suatu
cara
fenomena
berdasarkan data yang diperoleh peneliti baik
dilihat dari dimensi waktu dan sumber lain
(Sugiyono: 2013). Data ini diperoleh dari beberapa
sumber yaitu: Kepala sekolah, Waka Humas,
Waka Kurikulum, Wakil Manajemen Mutu, Waka
Kesiswaan, Ketua Kompetensi Keahlian, guru
produktif,
guru
BK,
siswa,
orang
tua,
dan
perwakilan dari dunia usaha/ dunia industri
(DU/DI).
47
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Penelitian
Industri
mengenai
(Prakerin)
di
Evaluasi
SMK
Negeri
Praktik
1
Kerja
Sayung
ini
merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan
kualitatif. Menurut Arikunto (2013) penelitian evaluatif
merupakan sebuah kegiatan penelitian, diawali dengan
pengumpulan data atau informasi, untuk dibandingkan
dengan kriteria, kemudian diambil kesimpulan (yang
disebut hasil evaluasi). Penelitian evaluatif menurut
persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu adanya criteria,
tolok ukur, atau standar yang digunakan sebagai
pembanding bagi data yang diperoleh, setelah data
tersebut diolah dan merupakan kondisi nyata dari objek
yang diteliti.Kesenjangan antara kondisi nyata dengan
kondisi harapan yang dinyatakan dalam criteria itulah
yang
dicari.
Dari
kesenjangan
tersebut
diperoleh
gambaran apakah objek yang diteliti sudah sesuai,
kurang sesuai, atau tidak sesuai dengan kriteria. Dengan
kata lain, penelitian evaluatif bermaksud mencari titiktitik lemah dari implementasi yang mungkin juga letak
kelemahan kebijakannya.
Pendekatan
kualitatif
memaparkan
atau
menggambarkan data temuan penelitian dalam bentuk
kalimat-kalimat
atau
narasi
keterangan
atau
38
pernyataan- pernyataan nara sumber atau informan
sesuai dengan kenyataan yang ada tentang evaluasi
program praktik kerja industri (Prakerin) di SMK Negeri 1
Sayung, Kabupaten Demak. Menurut Sugiyono (2013)
pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian
pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
sebagai instrument kunci dan hasil penelitiannya lebih
menekankan
makna
dari
pada
generalisasi.Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang
merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.
Tempat penelitian adalah di SMK Negeri 1 Sayung
Kabupaten
Demak
yang
terletak
di
Jalan
Raya
Semarang- Demak KM.14 (di Onggorawe) Desa Loireng.
Kecamatan Sayung. Pemilihan lokasi penelitian di SMK
Negeri 1 Sayung karena merupakan salah satu SMK
negeri yang ada di Kabupaten Demak dan satu- satunya
di
Kecamatan
Sayung
yang
mempunyai
beberapa
kompetensi keahlian. SMK Negeri 1 Sayung mempunyai
lima kompetensi keahlian atau jurusan yaitu Busana
Butik (BB), Teknik Pengelasan (TL), Teknik Sepeda Motor
(TSM), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Jasa Boga
(JB). Pertimbangan lain adalah dengan adanya beberapa
kompetensi keahlian, maka akan banyak juga masalahmasalah atau kendala yang dihadapi, sehingga perlu
adanya evaluasi. Cakupan waktu penelitian adalah
selama satu tahun terakhir yaitu tahun pembelajaran
2013/2014.
39
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau informan merupakan semua
personel
yang
terlibat
program
praktik
kerja
dalam
evaluasi
industri
manajemen
(Prakerin).
Dalam
penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ditentukan
atas dasar pertimbangan rasionalitas ketuntasan untuk
memperoleh informasi. Penentuan narasumber informan
penelitian menggunakan pendekatan snowball sampling.
Peneliti memilih orang tertentu sebagai informan atau
sumber data yang dipertimbangkan akan memberikan
data yang diperlukan. Selanjutnya berdasarkan data
atau informasi yang diperoleh dari narasumber akan
ditelusuri
informasi
(redundancy)
dan
tersebut
cukup
sampai
mewakili
data
fakta
jenuh
obyektif
penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian dipilih
didasarkan atas: (1) subjek yang cukup lama intensif
terlibat dalam kegiatan, (2) subjek yang masih terlibat
secara aktif dan memiliki komitmen demi kemajuan, (3)
subjek yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk
diwawancarai, dan (4) subjek yang dapat memberikan
informasi yang tidak cenderung dikemas, tetapi relatif
memberikan informasi yang sebenarnya. Subjek dalam
penelitian ini meliputi kepala sekolah, wakil kepala
sekolah masing-masing bidang, Ketua Program Keahlian
(K3), guru produktif masing- masing program keahlian,
guru BK, guru normatif adaptif, siswa SMK Negeri 1
Sayung dan dunia usaha/ dunia industri (DU/DI).
40
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah
yanag paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
data
yang
ditetapkan
(Sugiyono,
2013).
Metode
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
wawancara dan studi dokumentasi.
1. Interview (wawancara)
Melalui wawancara peneliti memperoleh informasi
dari terwawancara (interview) dan akan mengetahui halhal
yang
lebih
mendalam.
Peneliti
menggunakan
wawancara semi terstruktur (semi structure interview),
dimana jenis wawancara ini sudah termasuk dalam
kategori
in-
depth
interview,
peneliti
dalam
pelaksanaannya lebih dapat menggali informasi yang
dibutuhkan secara mendalam, terbuka dan nara sumber
atau informan dapat dimintai pendapat atau ide mereka
masing- masing. Dalam wawancara ini, peneliti tidak
terpaku pada urutan pertanyaan yang diajukan, tetapi
tetap mengacu dan menjaga agar wawancara tidak
keluar dari topik.
Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah,
Waka Humas, Waka Kurikulum, Wakil Manajemen
Mutu, Waka Kesiswaan,Ketua Kompetensi Keahlian,
guru
produktif,
guru
BK,
siswa,
orang
tua,
dan
perwakilan dari dunia usaha/ dunia industri (DU/DI).
41
2. Studi Dokumentasi
Dalam studi dokumentasi, peneliti memperoleh
data dari dokumen- dokumen pelaksanaan program
praktik kerja industri (Prakerin), baik dokumen berupa
laporan
pelaksanaan, buku
panduan praktik
kerja
industri (Prakerin), laporan siswa, maupun dokumen
foto- foto pelaksanaan program praktik kerja industri
(Prakerin), kemudian mencatat hal- hal dalam dokumen
yang akan dijadikan data.
3.4 Analisis Data Penelitian
Data penelitian ini berasal dari hasil wawancara
dengan nara sumber atau informan, observasi dan juga
mempelajari dokumen dari program praktik
kerja
industri (Prakerin). Selanjutnya, peneliti menganalisis
data dengan menelaah data, menata dan menemukan
apa
yang
bermakna
dan
apa
yang
telah
diteliti
mengenai fokus penelitian, yaitu untuk mengetahui
pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin)di SMK
Negeri 1 Sayung dalam meningkatkan ketrampilan
siswa. Data akan dianalisis dengan model evaluasi CIPP
(context, input, process, product) untuk mengetahui
manajemen program praktik kerja industri (Prakerin)
dari
sudut
perencanaan,
pelaksanaan
dan
hasil
pelaksanaan program. Penyajian data dilakukan dalam
bentuk teks yang bersifat naratif, teks dialog, dan juga
tabel kualitatif. Setelah itu baru dilakukan penarikan
kesimpulan. Miles dan Huberman(2009)mengemukakan
42
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
samapai tuntas, sehingga datanya jenuh. Langkahlangkah analisis dilakukan secara siklis dan interaktif,
yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data
dan penarikan kesimpulan. Adapun proses dalam
analisis data Miles dan Huberman (2009) adalah
sebagai berikut:
Display Data
Koleksi
Data
(Penyajian Data)
Reduksi
Data
Kesimpulan
/ Verifikasi
Gambar 3.1.Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman
Sumber: Prof.Dr. Sugiyono, 2013
3.4.1 Reduksi Data
Data
yang
diperoleh
dari
lapangan
(sekolah)
jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara
teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan sebelumnya,
semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data
yang diperoleh akan semakin banyak, kompleks, dan
rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui
reduksi
data.
Mereduksi
data
berarti
43
merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan
pada hal- hal yang penting, serta dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan seperti
komputer, notebook dan lain sebagainya.
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu
oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari
penelitian kualitatif adalah pada temuan.Oleh karena
itu,
apabila
peneliti
dalam
melakukan
penelitian
menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak
kenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus
dijadikan perhatian peneliti dalm melakukan reduksi
data. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitive
yang
memerlukan
kecerdasan,
keleluasaan,
dan
kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang
masih baru, dalam melakukan reduksi data yang
mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang
dipandang cukup menguasai permasalahan yang diteliti.
Melalui diskusi itu, wawsan peneliti akan berkembang,
sehingga dapat mereduksi data- data yang memiliki nilai
temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
44
3.4.2 Displai Data (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah menyajikan
data.Dalam
penelitian kualitatif,
dimana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian
singkat,
bagan,
hubungan
antar
kategori,
dan
sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman (2009), yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.
Dengan
adanya
penyajian
data,
maka
akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan
Huberman (2009) disarankan agar dalam melakukan
display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat
berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan
chart.
3.4.3 Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah
ketiga
dalam
analisis
data
dalam
penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman
(2009) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan mengalami perubahan apabila
tidak
ditemukan
bukti-
bukti
yang
kuat
yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal didukung oleh bukti- bukti yang valid dan
konsisten
saat
peneliti
kembali
ke
lapangan
45
mengumpulkan
data,
maka
kesimpulan
yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak. Karena masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya
masih remang- remang atau bahkan gelap, sehingga
setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat
berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun
hipotesis atau teori (Sugiyono, 2013).
3.5
Keabsahan Data (Triangulasi Data)
Dalam
penelitian
ini,
penulis
menggunakan
teknik triangulasi untuk menunjukkan validitas dan
keabsahan
data.
menyatakan
teknik
bahwa
Menurut
teknik
pemeriksaan
Moleong
(2000:
triangulasi
keabsahan
21)
merupakan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau pembanding terhadap dua
data itu. Tujuan dari triangulasi ini adalah untuk
mengecek
tingkat
kebenaran
data
dengan
jalan
membandingkan data yang diperoleh dari sumber data
yang berlainan dan dengan metode yang berlainan pula.
Dengan triangulasi ini tingkat kepercayaan dari data
46
lebih dapat dipertanggungjawabkan. Teknik triangulasi
pada penelitian ini meliputi:
a. Triangulasi data dengan cara membandingkan
data hasil wawancara, data panitia praktik kerja
industri (Prakerin) SMK Negeri 1 Sayung dan
guru produktif yang telah dituangkan dalam
bentuk
catatan
lapangan,
data
hasil
studi
dokumentasi sekolah berupa gambar atau foto.
Hasil
perbandingan
ini
diharapkan
dapat
mendapatkan validitas data.
b. Triangulasi metode, mencari data lain tentang
sebuah fenomena pada praktik kerja industri
(Prakerin) di SMK Negeri 1 Sayung yang diperoleh
dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu
metode wawancara, survey, serta dokumentasi.
Kemudian hasil yang diperoleh dengan metode ini
dibandingkan
dan
disimpulkan
sehingga
memperoleh data yang bisa dipercaya.
c. Triangulasi
sumber,
membandingkan
yaitu
kebenaran
dengan
suatu
cara
fenomena
berdasarkan data yang diperoleh peneliti baik
dilihat dari dimensi waktu dan sumber lain
(Sugiyono: 2013). Data ini diperoleh dari beberapa
sumber yaitu: Kepala sekolah, Waka Humas,
Waka Kurikulum, Wakil Manajemen Mutu, Waka
Kesiswaan, Ketua Kompetensi Keahlian, guru
produktif,
guru
BK,
siswa,
orang
tua,
dan
perwakilan dari dunia usaha/ dunia industri
(DU/DI).
47