Sejarah and Perkembangan Teknologi Bluet
Sejarah & Perkembangan Teknologi Bluetooth
Hingga Versi 4.0
6 Desember 2012 pukul 3:23
Bluetooth merupakan salah satu teknologi kuno yang masih tetap
dipakai hingga saat ini. Bluetooth sendiri merupakan teknologi yang menggantikan teknologi
infrared yang terbilang cukup repot ketika menggunakannya. Pengertian lebih lengkap dari
teknologi wireless yang digunakan untuk melakukan transfer data jarak pendek dengan
menggunakan transmisi radio (24002480 MHz). Bluetooth mampu menciptakan
sebuah Personal Area Network (PAN) yang memiliki tingkat keamanan tinggi melalui sebuah
perangkat mobile. Teknologi Bluetooth ini pertama kali diciptakan oleh Ericsson pada tahun
1994. Awalnya Bluetooth digunakan sebagai alternatif pengganti salah satu konektor kabel.
Namun, akhirnya teknologi Bluetooth lebih berkembang kerena kemampuannya untuk terkoneksi
pada beberapa perangkat sekaligus.
Saat ini, teknologi Bluetooth dikelola oleh sebuah badan yang dikenal dengan nama
Bluetooth Special Interest Group (SIG) yang berdiri sejak 20 Mei 1998 ini memiliki lebih dari
17.000 member dari segala arah bisnis (komputer, telekomunikasi, jaringan dan consumer
electronic). SIG mengawasi perkembangan Bluetooth serta membuat standar penggunaan untuk
melindugi merek dagangnya. Bluetooth sendiri berasal dari bahasa Scandinavia,
Blatand/Blatann. Julukan untuk Raja Harald I dari Denmark dan bagian dari Norwegia yang
menyatukan suku Denmark ke dalam sebuah kerajaan tunggal. Ide ini diusulkan oleh Jim
Kardach, salah satu developer yang ikut mengembangkan teknologi ini. Pengambilan nama
Bluetooth disetujui karena implikasinya yang sama, dalam hal ini menyatukan antara mobile
phone dan komputer.
Pengunaan Bluetooth
Saat ini, Bluetooth tidak digunakan hanya sebagai media pengiriman data. Beberapa perangkat
seperti speaker, jam tangan, TV, game console, PC, dan lainnya menggunakan teknologi ini
sebagai salah satu fitur utamanya untuk terkoneksi dengan perangkat smartphone. Fungsi
Bluetooth yang paling sering kita pakai adalah A2DP (Advanced Audio Distribution Profile).
Teknologi ini memungkinkan penyeluruh data audio high quality (stereo ataumono) melalui
koneksi Bluetooth. A2DP didesain untuk menghantarkan unidirectional sreaming audio dengan
kualitas steaming audio dan kualitas stereo 2channel dari sebuah MP3 Player ke
sebuah headset atau audio mobil.
Penggunaan teknologi ini mendukung streaming audio dengan format MPEG1, MPEG2,
MPEG4, AAC dan ATRAC serta beberapa codec lainnya. Sekedar info, A2DP menjadi salah
satu teknologi yang paling banyak di pakai saat ini.
Perkembangan Versi Bluetooth
Bluetooth yang kita kenal saat ini memang memiliki banyak versi. Versi awal yang muncul adalah
v1.0 dan v1.0B. Versi awal ini mengalami kegagalan karena perangkat dan teknologi yang belum
begitu banyak digunakan.
Bluetooth Versi 1.1 dan 1.2
Bluetooth v1.1 menunjukan perbaikan dengan disahkan sebagai standar IEEE Standerd
802.15.12002, Versi ini juga masih membawa beberapa kekurangan versi sebelumnya.
Akhirnya versi sukses untuk teknologi wireless ini didapatkan pada v1.2. Versi ini memiliki
kompatibilitas dengan teknologi sebelumnya dengan kecepatan 721 kbit/s. Perkembangan tidak
berhenti sampai di situ, Bluetooth v2.0 + EDR diperkenalkan pada tahun 2004. Versi ini
menggunakan teknologi Enhanced Data Rate (EDR) untuk transfer data yang lebih cepat. EDR
mendukung kecepatan transfer data hingga 3 Mbit/s, meskipun pada prakteknya kecepatan yang
ada hanya 2,1 Mbit/s.
Versi 2.1 + EDR
Tiga tahun setelah peluncuran v2.0 + EDR. Bluetooth SIG mengumumkan Bluetooth v2.1 + EDR
yang mendukung penuh kompabilitas terhadap versi sebelumnya. Pada versi ini diperkenalkan
teknologi Secure Simple Pairing (SSP) yang meningkatkan kemampuan pengirim dan penerima
sinyal antar perangkat. Versi 2.1 juga memperkenalkan fitur Extended Inquiry Response (EIR)
yang memberikan lebih banyak informasi sebelum melakukan pairing pada perangkat lain.
Teknologi ini memungkinkan penyaringan yang lebih baik sehingga dapat menghemat
penggunaan daya.
Versi 3.0 + HS
Bluetooth v3.0 + HS diperkenalkan pada 21 April 2009 yang menyediakan kecepatan hingga 24
Mbit/s. Pada versi ini link Bluetooth hanya digunakan untuk pairing dan pembentukan jalur akses
data, sementara pengiriman dan penerimaan data menggunakan link wireless 802.11 (sama
seperti WiFi). Fitur baru dan utama dari versi ini adalah Alternate MAC/PHY (AMP) yang
memberikan dukungan link 802.11 untuk transfer data yang lebih cepat. “HS” pada versi ini
merupaka singkatan dari High Speed melalui penggunaan link 802.11.
Versi 4.0
Teknologi dengan penggunaan daya yang rendah menjadi salah satu bahasa utama pada tahun
selanjutnya. Bluetooth Low Energy (BLE) adalah hasil yang didapat dan akhirnya melahirkan
Bluetooth v4.0. Konsumsi daya yang kecil, waktu pemakaian yang lebih lama, biaya produksi
yang rendah, jangkauan yang lebih besar serta kecepatan transfer hingga 1 Mbit/s menjadi ke
unggulan Bluetooth v4.0 ini. BLE tidak digunakan pada semua perangkat oleh karna itu
Bluetooth V4.0 menggunakan teknologi Dual Mode, yaitu mengaktifkan dua tipe wireless.
Koneksi wireless Bluetooth Classic yang masih banyak digunakan pada perangkat yang ada dan
BLE sebagai standar baru penggunaan koneksi wireless. [IRW]
Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area
networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan
tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini
dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth
beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping
traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara
host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang
pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Asal nama bluetooth dan lambangnya
3 Sistem Operasi
o
3.1 Time Slot
o
3.2 Protokol
o
3.3 Pengukuran
o
3.4 Fitur Keamanan
o
3.5 Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS
4 Aplikasi dan Layanan
5 Kelebihan
6 Kekurangan
7 Referensi
8 Catatan kaki
9 Pranala luar
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Awal mula dari Bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang
beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical)
dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan
layanan komunikasi data dan suara secara real-timeantara host-host bluetooth dengan jarak
jangkauan layanan yang terbatas yakni sekitar 10 meter. Bluetooth berupa kartu yang
menggunakan frekuensi radiostandar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan
kemampuan data transfer lebih rendah dari kartu untuk Wireless Local Area Network (WLAN).
Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan
besar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group
(SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi
1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi
bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent
Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang
bergabung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar
Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah
standar IEEE (802.15)
Asal nama bluetooth dan lambangnya[sunting | sunting
sumber]
Nama "bluetooth" berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh, Harald Blatand (Abad 10) yang
di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth kemungkinan karena memang giginya berwarna gelap.
Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang,
termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan
wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah
kekuasaannya. Kemampuan raja itu sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth
sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personaldan telepon
genggam.[1]
Sedangkan logo bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf
H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu
(Hagall) dan
(Blatand) yang kemudian
digabungkan.
Sistem Operasi[sunting | sunting sumber]
Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa
karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1
Parameter
Transmiter
Spesifikasi
Frekuensi
ISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai
batasan frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maksimum
Power class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class
Output Power
3 : 1 mW (0 dBm)
Modulasi
Out of band
Spurious
Emission
GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation
Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz –
12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9
GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47
dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver
Actual
Sensitivity Level
Spurious
Emission
Max. usable
level
-70 dBm pada BER 0,1%.
30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
-20 dBm, BER : 0,1%
Time Slot[sunting | sunting sumber]
Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slottime slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran
slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time
slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD
(Time-Division Duplex). Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time
slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor
time slot ganjil saja.
Protokol[sunting | sunting sumber]
Maksud dari protokol adalah untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan
menggunakan teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang
untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut.
Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMMdiambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan
protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Stack
protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya.
Protocol Layer
Bluetooth Core Protocols, Baseband, LMP,
L2CAP, SDP
Protocol In The Stack
Cable Replacement Protocol, RFCOMM
Cable Replacement Protocol
RFCOMM
Telephony Control Protocols
TCS Binary, AT-commands
Adopted Protocols
PPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal,
IrMC, WAE
Pengukuran[sunting | sunting sumber]
Ada tiga aspek dalam melakukan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF (Radio Frequency),
protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat
radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem serta dapat
menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter
analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil
pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi parameter yang tercantum dalam
Tabel 1.
Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, dapat menggunakan
protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan pergerakan data
antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar
perangkat dari berbagai macam vendor.
Fitur Keamanan[sunting | sunting sumber]
Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman
baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara
lain sebagai berikut:
Enkripsi data
Autentikasi pengguna
Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
Kontrol pengeluaran energi
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio
yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi
seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua
mahasiswa Universitas Tel Aviv, mengenai adanya kemungkinan Bluetooth bisa disadap dengan
proses pairing berpasangan.
Caranya adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses pairing. Selama ini dua
perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini adalah kunci rahasia yang kemudian
disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi pada komunikasi selanjutnya. Langkah pertama ini
mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN
empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai kunci
rahasia, dia berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan
keduanya lalu mulai proses pairing baru. Kesempatan ini kemudian bisa dimanfaatkan
oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat
Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang ada dalam jangkauan itu juga tetap
dapat disadap.
Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS[sunting | sunting sumber]
Bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan
dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Alasan bluetooth tidak menggunakan DSSS
antara lain sebagai berikut :
1. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan
DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip(chip rate)
dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS,
sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.
2. FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih
bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan OPSK(untuk IEEE
802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).
Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan
dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif
yang lebih baik.
Aplikasi dan Layanan[sunting | sunting sumber]
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet
switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron
simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan
suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal
asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah
sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk
mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Headset yang menggunakan bluetooth
Range yang dapat dijangkau oleh Bluetooth adalah 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga
menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk
bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat.
Sedangkan perangkat yang dapat dikombinasikan dengan Bluetooth
diantaranya:handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital
Assistant (PDA), dan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini
antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile
phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.
Kelebihan[sunting | sunting sumber]
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:
Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak
transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter.
Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat.
Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer.
Dapat digunakan sebagai perantara modem.
Kekurangan[sunting | sunting sumber]
Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:
Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar.
Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan
menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan.
Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan untuk mencegah
kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melalui bluetooth dari telepon
genggam.
Hingga Versi 4.0
6 Desember 2012 pukul 3:23
Bluetooth merupakan salah satu teknologi kuno yang masih tetap
dipakai hingga saat ini. Bluetooth sendiri merupakan teknologi yang menggantikan teknologi
infrared yang terbilang cukup repot ketika menggunakannya. Pengertian lebih lengkap dari
teknologi wireless yang digunakan untuk melakukan transfer data jarak pendek dengan
menggunakan transmisi radio (24002480 MHz). Bluetooth mampu menciptakan
sebuah Personal Area Network (PAN) yang memiliki tingkat keamanan tinggi melalui sebuah
perangkat mobile. Teknologi Bluetooth ini pertama kali diciptakan oleh Ericsson pada tahun
1994. Awalnya Bluetooth digunakan sebagai alternatif pengganti salah satu konektor kabel.
Namun, akhirnya teknologi Bluetooth lebih berkembang kerena kemampuannya untuk terkoneksi
pada beberapa perangkat sekaligus.
Saat ini, teknologi Bluetooth dikelola oleh sebuah badan yang dikenal dengan nama
Bluetooth Special Interest Group (SIG) yang berdiri sejak 20 Mei 1998 ini memiliki lebih dari
17.000 member dari segala arah bisnis (komputer, telekomunikasi, jaringan dan consumer
electronic). SIG mengawasi perkembangan Bluetooth serta membuat standar penggunaan untuk
melindugi merek dagangnya. Bluetooth sendiri berasal dari bahasa Scandinavia,
Blatand/Blatann. Julukan untuk Raja Harald I dari Denmark dan bagian dari Norwegia yang
menyatukan suku Denmark ke dalam sebuah kerajaan tunggal. Ide ini diusulkan oleh Jim
Kardach, salah satu developer yang ikut mengembangkan teknologi ini. Pengambilan nama
Bluetooth disetujui karena implikasinya yang sama, dalam hal ini menyatukan antara mobile
phone dan komputer.
Pengunaan Bluetooth
Saat ini, Bluetooth tidak digunakan hanya sebagai media pengiriman data. Beberapa perangkat
seperti speaker, jam tangan, TV, game console, PC, dan lainnya menggunakan teknologi ini
sebagai salah satu fitur utamanya untuk terkoneksi dengan perangkat smartphone. Fungsi
Bluetooth yang paling sering kita pakai adalah A2DP (Advanced Audio Distribution Profile).
Teknologi ini memungkinkan penyeluruh data audio high quality (stereo ataumono) melalui
koneksi Bluetooth. A2DP didesain untuk menghantarkan unidirectional sreaming audio dengan
kualitas steaming audio dan kualitas stereo 2channel dari sebuah MP3 Player ke
sebuah headset atau audio mobil.
Penggunaan teknologi ini mendukung streaming audio dengan format MPEG1, MPEG2,
MPEG4, AAC dan ATRAC serta beberapa codec lainnya. Sekedar info, A2DP menjadi salah
satu teknologi yang paling banyak di pakai saat ini.
Perkembangan Versi Bluetooth
Bluetooth yang kita kenal saat ini memang memiliki banyak versi. Versi awal yang muncul adalah
v1.0 dan v1.0B. Versi awal ini mengalami kegagalan karena perangkat dan teknologi yang belum
begitu banyak digunakan.
Bluetooth Versi 1.1 dan 1.2
Bluetooth v1.1 menunjukan perbaikan dengan disahkan sebagai standar IEEE Standerd
802.15.12002, Versi ini juga masih membawa beberapa kekurangan versi sebelumnya.
Akhirnya versi sukses untuk teknologi wireless ini didapatkan pada v1.2. Versi ini memiliki
kompatibilitas dengan teknologi sebelumnya dengan kecepatan 721 kbit/s. Perkembangan tidak
berhenti sampai di situ, Bluetooth v2.0 + EDR diperkenalkan pada tahun 2004. Versi ini
menggunakan teknologi Enhanced Data Rate (EDR) untuk transfer data yang lebih cepat. EDR
mendukung kecepatan transfer data hingga 3 Mbit/s, meskipun pada prakteknya kecepatan yang
ada hanya 2,1 Mbit/s.
Versi 2.1 + EDR
Tiga tahun setelah peluncuran v2.0 + EDR. Bluetooth SIG mengumumkan Bluetooth v2.1 + EDR
yang mendukung penuh kompabilitas terhadap versi sebelumnya. Pada versi ini diperkenalkan
teknologi Secure Simple Pairing (SSP) yang meningkatkan kemampuan pengirim dan penerima
sinyal antar perangkat. Versi 2.1 juga memperkenalkan fitur Extended Inquiry Response (EIR)
yang memberikan lebih banyak informasi sebelum melakukan pairing pada perangkat lain.
Teknologi ini memungkinkan penyaringan yang lebih baik sehingga dapat menghemat
penggunaan daya.
Versi 3.0 + HS
Bluetooth v3.0 + HS diperkenalkan pada 21 April 2009 yang menyediakan kecepatan hingga 24
Mbit/s. Pada versi ini link Bluetooth hanya digunakan untuk pairing dan pembentukan jalur akses
data, sementara pengiriman dan penerimaan data menggunakan link wireless 802.11 (sama
seperti WiFi). Fitur baru dan utama dari versi ini adalah Alternate MAC/PHY (AMP) yang
memberikan dukungan link 802.11 untuk transfer data yang lebih cepat. “HS” pada versi ini
merupaka singkatan dari High Speed melalui penggunaan link 802.11.
Versi 4.0
Teknologi dengan penggunaan daya yang rendah menjadi salah satu bahasa utama pada tahun
selanjutnya. Bluetooth Low Energy (BLE) adalah hasil yang didapat dan akhirnya melahirkan
Bluetooth v4.0. Konsumsi daya yang kecil, waktu pemakaian yang lebih lama, biaya produksi
yang rendah, jangkauan yang lebih besar serta kecepatan transfer hingga 1 Mbit/s menjadi ke
unggulan Bluetooth v4.0 ini. BLE tidak digunakan pada semua perangkat oleh karna itu
Bluetooth V4.0 menggunakan teknologi Dual Mode, yaitu mengaktifkan dua tipe wireless.
Koneksi wireless Bluetooth Classic yang masih banyak digunakan pada perangkat yang ada dan
BLE sebagai standar baru penggunaan koneksi wireless. [IRW]
Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area
networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan
tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini
dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth
beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping
traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara
host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang
pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Asal nama bluetooth dan lambangnya
3 Sistem Operasi
o
3.1 Time Slot
o
3.2 Protokol
o
3.3 Pengukuran
o
3.4 Fitur Keamanan
o
3.5 Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS
4 Aplikasi dan Layanan
5 Kelebihan
6 Kekurangan
7 Referensi
8 Catatan kaki
9 Pranala luar
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Awal mula dari Bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang
beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical)
dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan
layanan komunikasi data dan suara secara real-timeantara host-host bluetooth dengan jarak
jangkauan layanan yang terbatas yakni sekitar 10 meter. Bluetooth berupa kartu yang
menggunakan frekuensi radiostandar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan
kemampuan data transfer lebih rendah dari kartu untuk Wireless Local Area Network (WLAN).
Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan
besar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group
(SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi
1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi
bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent
Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang
bergabung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar
Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah
standar IEEE (802.15)
Asal nama bluetooth dan lambangnya[sunting | sunting
sumber]
Nama "bluetooth" berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh, Harald Blatand (Abad 10) yang
di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth kemungkinan karena memang giginya berwarna gelap.
Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang,
termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan
wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah
kekuasaannya. Kemampuan raja itu sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth
sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personaldan telepon
genggam.[1]
Sedangkan logo bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf
H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu
(Hagall) dan
(Blatand) yang kemudian
digabungkan.
Sistem Operasi[sunting | sunting sumber]
Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa
karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1
Parameter
Transmiter
Spesifikasi
Frekuensi
ISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai
batasan frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maksimum
Power class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class
Output Power
3 : 1 mW (0 dBm)
Modulasi
Out of band
Spurious
Emission
GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation
Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz –
12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9
GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47
dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver
Actual
Sensitivity Level
Spurious
Emission
Max. usable
level
-70 dBm pada BER 0,1%.
30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
-20 dBm, BER : 0,1%
Time Slot[sunting | sunting sumber]
Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slottime slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran
slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time
slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD
(Time-Division Duplex). Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time
slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor
time slot ganjil saja.
Protokol[sunting | sunting sumber]
Maksud dari protokol adalah untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan
menggunakan teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang
untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut.
Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMMdiambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan
protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Stack
protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya.
Protocol Layer
Bluetooth Core Protocols, Baseband, LMP,
L2CAP, SDP
Protocol In The Stack
Cable Replacement Protocol, RFCOMM
Cable Replacement Protocol
RFCOMM
Telephony Control Protocols
TCS Binary, AT-commands
Adopted Protocols
PPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal,
IrMC, WAE
Pengukuran[sunting | sunting sumber]
Ada tiga aspek dalam melakukan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF (Radio Frequency),
protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat
radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem serta dapat
menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter
analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil
pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi parameter yang tercantum dalam
Tabel 1.
Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, dapat menggunakan
protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan pergerakan data
antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar
perangkat dari berbagai macam vendor.
Fitur Keamanan[sunting | sunting sumber]
Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman
baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara
lain sebagai berikut:
Enkripsi data
Autentikasi pengguna
Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
Kontrol pengeluaran energi
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio
yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi
seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua
mahasiswa Universitas Tel Aviv, mengenai adanya kemungkinan Bluetooth bisa disadap dengan
proses pairing berpasangan.
Caranya adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses pairing. Selama ini dua
perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini adalah kunci rahasia yang kemudian
disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi pada komunikasi selanjutnya. Langkah pertama ini
mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN
empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai kunci
rahasia, dia berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan
keduanya lalu mulai proses pairing baru. Kesempatan ini kemudian bisa dimanfaatkan
oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat
Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang ada dalam jangkauan itu juga tetap
dapat disadap.
Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS[sunting | sunting sumber]
Bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan
dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Alasan bluetooth tidak menggunakan DSSS
antara lain sebagai berikut :
1. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan
DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip(chip rate)
dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS,
sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.
2. FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih
bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan OPSK(untuk IEEE
802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).
Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan
dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif
yang lebih baik.
Aplikasi dan Layanan[sunting | sunting sumber]
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet
switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron
simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan
suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal
asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah
sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk
mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Headset yang menggunakan bluetooth
Range yang dapat dijangkau oleh Bluetooth adalah 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga
menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk
bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat.
Sedangkan perangkat yang dapat dikombinasikan dengan Bluetooth
diantaranya:handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital
Assistant (PDA), dan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini
antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile
phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.
Kelebihan[sunting | sunting sumber]
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:
Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak
transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter.
Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat.
Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer.
Dapat digunakan sebagai perantara modem.
Kekurangan[sunting | sunting sumber]
Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:
Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar.
Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan
menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan.
Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan untuk mencegah
kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melalui bluetooth dari telepon
genggam.