PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KEPUASAN KERJA, KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN, JOB RELEVANT INFORMATION

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KEPUASAN KERJA, KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN, JOB RELEVANT INFORMATION

Carmila Manica

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Y.A.I. Jakarta e-mail: manica_mila@yahoo.com

Rahmawati Hanny Y

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Y.A.I. Jakarta e-mail: rahmahanny@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial baik secara langsung maupun melalui kepuasan kerja, komitmen tujuan anggaran dan job relevant information sebagai variabel intervening. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pendapat atau persepsi manajer/kabag setingkat manajer yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran yang mengisi dan mengembalikan daftar kuesioner kepada peneliti. Dari 300 kuesioner yang didistribusikan kepada manajer/kepala bagian setingkat manajer pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Indonesia, sebanyak 154 (51,33%) kuesioner yang kembali kemudian dianalisis dengan teknik multivariate SEM yang dibantu program SPSS 20 dengan AMOS 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial, kepuasan kerja, komitmen tujuan anggaran dan job relevant information. Kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Komitmen tujuan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Job relevant information berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja, komitmen tujuan anggaran dan job relevant information berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.

Kata Kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Manajerial, Kepuasan Kerja, Komitmen Tujuan Anggaran, dan Job Relevant Information

The Effect of Participation Budget on Managerial Performance Through Job Satisfaction, Budget Goals Commitment, and Job Relevant Information

Abstract

The purpose of this research is to analyst the influence of participation in composing budget toward managerial performance, whether through job satisfaction, budget goal commitment and job relevant information as intervening variable. The data used in this research is obtained from the opinions or perceptions of manager/ chiefs leveled as managers involved in the budgeting process who filled and gave the questionnaires back to the researcher. From 300 questionnaires which distributed to managers / chiefs leveled as managers on pharmaceutical companies which listed in Indonesia, 154 (51,33%) questionnaires were sent back, for then analyzed with multivariate technique SEM and assist by the SPSS 20 and AMOS 20 programs. The result of this research reveals that the participation budgeting significantly affect managerial performance, job satisfaction, budget goal commitment and job relevant information. Job satisfaction significantly influence managerial performance. Budget goal commitment significantly influence managerial performance. Job relevant information significantly influence managerial performance. The research results also shows that job satisfaction, budget goal commitment, and job relevant information affect the relationship between budget participation and managerial performance.

Keywords : Budget Participation, Budget Goal Commitment, Job Relevant Information, and Managerial Performance

melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan Dalam pengembangan sebuah perusahaan

A. LATAR BELAKANG

agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. sangat dibutuhkan perencanaan dan Sedangkan pengendalian adalah melihat ke

pengendalian. Taniasari (2012) mendefinisikan belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya perencanaan yaitu pandangan ke depan untuk

telah terjadi dan membandingkannya dengan

Jurnal

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

dan intervening.

pengendalian adalah penyusunan anggaran. Penelitian ini mereplikasi dan meng- Penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan

gabungkan penelitian yang dilakukan oleh Stella dua cara yaitu atas ke bawah dan bawah ke atas

(2013) dan Yusfaningrum (2005), dimana Stella (Anthony dan Govindarajan, 2005:87). Proses

(2013) meneliti tentang pengaruh partisipasi atas ke bawah atau top down adalah proses

penyusunan anggaran terhadap kinerja penyusunan anggaran dimana rencana dan

manajerial melalui kepuasan kerja dan job relevant jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasan

information sebagai variabel intervening sedangkan atau pemegang kuasa anggaran (Stella, 2013:38)

Yusfaningrum (2005) meneliti tentang analisis sedangkan bawah ke atas kebalikan dari

pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja proses atas ke bawah yaitu proses penyusunan

manajerial melalui komitmen tujuan anggaran anggaran yang dilakukan oleh manajer-manajer

dan job relevant information.

di tingkat bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Proses penyusunan anggaran yang efektif

membuktikan dan menganalisis secara empiris sebaliknya disusun berdasarkan kedua metode

mengenai pengaruh (1) Partisipasi penyusunan tersebut dimana pembuat anggaran dalam hal

anggaran terhadap kinerja manajerial, (2) ini manajer tingkat bawah membuat anggaran

Partisipasi penyusunan anggaran terhadap yang diperlukan dan manajer tingkat atas

kepuasan kerja, (3) Kepuasan kerja terhadap meninjau dan memastikan bahwa anggaran yang

kinerja manajerial, (4) Partisipasi penyusunan telah dibuat dapat dipertanggungjawabkan dan

anggaran terhadap komitmen tujuan anggaran, telah sesuai dengan tujuan dari keseluruhan

(5) Komitmen tujuan anggaran terhadap kinerja organisasi (Anthony dan Govindarajan, 2005:87).

manajerial, (6) Partisipasi penyusunan anggaran Penelitian Stella (2013:47), Kusuma

terhadap job relevant information, (7) Job relevant (2013:11), Budiman dkk. (2014:99), Yusfaningrum

information terhadap kinerja manajerial, (8) (2005:117) menyatakan partisipasi penyusunan

Partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial anggaran mempunyai pengaruh positif

melalui kepuasan kerja, (9) Partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Namun Nengsy

terhadap kinerja manajerial melalui komitmen dkk. (2013:15), Sinuraya (2009:35) menyatakan

tujuan anggaran, (10) Partisipasi anggaran bahwa terdapat hubungan yang tidak langsung

terhadap kinerja manajerial melalui job relevant antara partisipasi penyusunan anggaran dengan

information.

kinerja manajerial. Hafridebri (2013:14) menyatakan dalam

B. LANDASAN TEORITIS

penelitiannya bahwa partisipasi penyusunan

1. anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap Partisipasi Anggaran kinerja manajerial karena meningkatnya kinerja

a. Teori Partisipasi Anggaran

manajerial dari manajer lebih disebabkan oleh Anggaran merupakan komponen utama dari variabel lain seperti keadaan ekonomi, atau

rencana keuangan yang menunjukkan sasaran dan faktor resiko hingga pengalaman manajer di

tindakan yang diperlukan untuk mencapainya dalam menjalankan tugasnya sebagai manajer.

(Hansen dan Mowen, 1997, dalam Laberto, Pernyataan ini berbeda dengan penelitian

2001:6), dan fungsi yang terpenting sebagai yang dilakukan oleh Laberto (2001: 50) yang

perencanaan dan pengendalian perusahaan menyatakan partisipasi penyusunan anggaran

untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Tujuan secara signifikan memberikan pengaruh positif

utama penyusunan anggaran menurut Anthony kepada kinerja manajerial, dimana semakin

dkk (1992) dalam Yusfaningrum (2005:12) tinggi keterlibatan dalam penyusunan anggaran

adalah untuk memperbaiki rencana strategis maka semakin tinggi kinerja manajerial yang

organisasi, mengkoordinasi aktivitas berbagai dihasilkan.

bagian organisasi, menyerahkan tanggung jawab Govindarajan (1986) dalam Stella (2013)

kepada manajer, memberikan otorisasi besarnya mengemukakan bahwa ketidakkonsistenan

biaya yang boleh dikeluarkan, memberikan hasil penelitian tersebut dapat diatasi dengan

umpan balik kepada manajer atas kinerja mereka, menggunakan pendekatan kontinjensi yang

dan sebagai perjanjian atau komitmen yang melihat pengaruh berbagai variabel terhadap

merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja hubungan antara partisipasi penyusunan

manajer sesungguhnya.

anggaran dengan kinerja manajerial. Variabel

Jurnal Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Anggaran disusun dengan harapan tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai memberikan manfaat bagi perusahaan. Apabila

dengan ltern dan nilai pada semua organisasi, ditinjau dari sisi positif, Helkamp (1990) dalam

kepuasan kerja selalu mendapatkan tempat Widia (2010:29-30) manfaat anggaran adalah:

yang sangat penting bagi perilaku organisasi. Planning, Organizing, Controlling, Coordinating,

Hary dalam penelitiannya menyebutkan dan Communication. Dalam hal tersebut, anggaran

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dijadikan alat komunikasi bagi berbagai manajer

kerja pegawai secara signifikan adalah faktor kepada seluruh individu dalam organisasi dalam

yang berhubungan dengan pekerjaan, dengan rangka bertukar informasi yang berkenaan

kondisi kerja, dengan teman sekerja, dengan dengan tugas, ide, sasaran sekaligus berinteraksi

pengawasan, dengan promosi jabatan, dan untuk membangun kesadaran positif dan saling

dengan gaji (Baihaqi, 2010:32). memotivasi sebagai sumbangsih mereka dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara

c. Komitmen Tujuan Anggaran

keseluruhan. Komitmen tujuan anggaran dapat Partisipasi elemen perusahaan dalam

didefinisikan sebagai keinginan yang kuat penyusunan anggaran sangat ditentukan

untuk berusaha mencapai tujuan anggaran pendekatan yang digunakan. Ada 2 (dua)

dan ketekunan dalam melakukan pencapaian pendekatan dalam proses penyusunan anggaran

tujuan anggaran (Locke dkk, 1981). Komitmen (Widia, 2010) yaitu: (1) Pendekatan dari atas ke

menunjukkan keyakinan dan dukungan yang bawah (top-down approach). Proses penyusunan

kuat terhadap nilai dan tujuan (goal) yang anggaran yang dimulai dari manajer puncak,

ingin dicapai (Mowdey dkk, 1979). Komitmen dimana anggaran disusun dan ditetapkan sendiri

yang tinggi terhadap tujuan anggaran akan oleh pimpinan dan anggaran harus dilaksanakan

berpandangan positif dan berusaha berbuat bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam

yang terbaik untuk mencapai tujuan anggaran penyusunannya, (2) Pendekatan bawah ke

(Yusfaningrum, 2005:21). Komitmen terhadap atas (bottom-up approach). Proses penyusunan

tujuan anggaran dari seorang manajer dapat anggaran yang disusun mulai dari bawahan

terwujud jika adanya partisipasi dalam sampai ke atasan. Proses penyusunan anggaran

pembuatan anggaran yang dapat menimbulkan yang melibatkan manajer level menengah dalam

sikap motivasi dan tekat untuk mencapai pembuatan estimasi anggaran dimana anggaran

tujuan tersebut. Tujuan merupakan suatu dibuat dengan kerjasama dan partisipasi penuh

standar kecakapan spesifik pada tugas yang dari manajer pada semua tingkatan disebut

ditentukan. Jika seorang manajer mempunyai participative budget.

komitmen pada tujuan, maka hal tersebut akan Brownel mengartikan partisipasi anggaran

mempengaruhi tindakannya dan mempengaruhi merupakan suatu proses yang melibatkan

kinerja manajerialnya (Subagiyo, 2004:22-23). individu-individu secara langsung di

dalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap

d. Job Relevant Information

penyusunan tujuan anggaran yang prestasinya Informasi kerja yang relevan merupakan akan dinilai dan kemungkinan akan dihargai

informasi yang memfasilitasi pembuatan atas dasar pencapaian tujuan anggaran mereka

keputasan yang relevan yang berhubungan (Nurcahyani, 2010 dalam Taniasari, 2012)

dengan tugas. Stella (2013) menyatakan sedangkan Vroom (1960) mengemukakan

bahwa informasi kerja yang relevan sangat bahwa partisipasi merupakan suatu proses

diperlukan oleh manajer tingkat atas dalam kerjasama melalui dua atau lebih partisipan

mengambil tindakan agar tercapai hasil yang dalam pembuatan keputusan memiliki pengaruh

lebih baik. Tiesen dan Waterhouse (1983) yang terhadap masa yang akan datang terhadap apa

dikutip Kren (1992) dalam Yusfaningrum yang diputuskan oleh mereka (Hehanussa,

(2005:21), mengidentifikasikan dua tipe utama 2001:14).

dari informasi yaitu (1) informasi perilaku manajer dalam mengambil keputusan untuk

b. Kepuasan Kerja

evaluasi kinerja dan (2) job relevant information Kusuma (2013:4) mendefinisikan kepuasan

yang didefinisikan sebagai informasi yang kerja adalah bentuk perilaku positif yang

memfasilitasi pembuatan keputusan yang mencerminkan respon terhadap pengaruh

relevan dengan tugas (Kren, 1992:511). Terdapat situasi kerja atau pengalaman kerja. Masing-

dua keuntungan yang diperoleh dari adanya masing individu organisasi pasti memiliki

transfer informasi dari bawahan kepada atasan,

Jurnal

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

adanya hubungan positif dan signifikan bawahan, sehingga kinerja akan meningkat,

antara komitmen tujuan anggaran terhadap dan yang kedua yaitu informasi yang diberikan

kinerja manajerial, dan job relevant information oleh bawahan akan memperoleh tingkat

berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial anggaran yang lebih baik atau lebih sesuai bagi

namun tidak signifikan.

perusahaan (Himawan dan Ika, 2010:68) Hafridebri (2013) dengan penelitiannya pada perusahaan manufaktur di Pekanbaru

e. Kinerja Manajerial

dengan 112 sampel menyatakan bahwa Madura (2001), manajemen yang efektif

partisipasi anggaran tidak berpengaruh dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

signifikan positif terhadap kinerja manajerial, Kinerja manajerial merupakan hasil dari proses

partisipasi anggaran tidak berpengaruh aktivitas manajerial yang meliputi perencanaan,

signifikan

positif

terhadap komitmen

pengorganisasian, pengarahan dan tujuan anggaran, partisipasi anggaran tidak pengendalian yang dilakukan oleh para manajer

berpengaruh signifikan positif terhadap job dalam sebuah organisasi. Keberhasilan manajer

relevant information, komitmen tujuan anggaran dalam sebuah organisasi atau perusahaan akan

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja dilihat dari hasil kinerjanya. Penilaian kinerja

manajerial, dan job relevant information tidak adalah penentuan secara periodik efektifitas

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja operasional suatu organisasi, bagian organisasi,

manajerial.

dan karyawannya berdasarkan sasaran standard Sinuraya (2009) menggunakan sampel 183 an criteria yang telah ditetapkan sebelumnya

perusahaan garmen dan tekstil di Jawa Barat (Sukardi, 2004:85, dalam Silvan, 2012).

menunjukkan hasil penelitian bahwa partisipasi Argyris (1952) dalam Hehanussa (2001:27)

penyusunan anggaran tidak memiliki hubungan menyimpulkan bahwa kunci dari kinerja

langsung terhadap kinerja manajerial, adanya yang efektif adalah pencapaian penerimaan

hubungan positif antara partisipasi anggaran tujuan-tujuan anggaran dan bahwa partisipasi

dan kecukupan anggaran, adanya hubungan memainkan peran utama dalam mencapai hal

positif antara partisipasi anggaran dan job tersebut.

relevant information , job relevant information tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap

2. Penelitian Terdahulu

kecukupan anggaran, tidak adanya hubungan Penelitian tentang partisipasi penyusunan

langsung antara kecukupan anggaran dan anggaran terhadap kinerja manajerial telah

kinerja manajerial, dan job relevant information banyak dilakukan sebelumnya, namun masih

memiliki hubungan positif dengan kinerja menunjukkan hal yang saling kontradiksi

manajer.

sehingga perlu dikaji kembali dan diperdalam Widia (2010) meneliti partisipasi dalam rangka mengembangkan ilmu

anggaran pada PT. Sarinah (PERSERO). Hasil pengetahuan. Salah satu diantaranya yang

penelitiannya menunjukkan bahwa adanya dilakukan oleh Yusfaningrum (2005) yang

hubungan positif yang signifikan antara meneliti tentang pengaruh partisipasi anggaran

partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan terhadap kinerja manajerial melalui komitmen

kinerja manajerial, adanya pengaruh positif tujuan anggaran dan job relevant information

yang signifikan komitmen tujuan anggaran sebagai variabel intervening pada 168 pada

terhadap kinerja manajerial, dan adanya perusahaan manufaktur di Indonesia dan

pengaruh secara simultan antara partisipasi menggunakan Structural Equation Modeling

anggaran dan komitmen tujuan anggaran. (SEM). Hasilnya menunjukkan adanya

Azhar, Agusti dan Dianita (2009), pengaruh positif dan signifikan antara

penelitiannya pada Pemerintah Daerah di partisipasi penyusunan anggaran terhadap

Kabupaten Kuantan Singingi dengan 100 sampel kinerja manajerial, adanya pengaruh positif

dan menggunakan metode regresi linear berganda antara partisipasi penyusunan anggaran

menemukan bahwa adanya pengaruh signifikan terhadap komitmen tujuan anggaran namun

antara partisipasi penyusunan anggaran dengan pengaruh tidak signifikan, partisipasi dalam

kinerja aparat, komitmen organisasi berpengaruh penyusunan anggaran berpengaruh positif

negatif signifikan terhadap hubungan antara dan signifikan terhadap job relevant information,

partisipasi penyusunan anggaran terhadap adanya pengaruh positif antara komitmen tujuan

kinerja aparat, dan variabel gaya kepemimpinan

Jurnal

Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016 Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

manajerial, adanya pengaruh yang signifikan kinerja aparat.

dan positif antara partisipasi anggaran terhadap Stella (2013) dalam penelitiannya dengan

kinerja manajerial dengan komitmen organisasi analisis structural equation modeling pada

sebagai variabel moderating, adanya pengaruh perusahaan manufaktur yang berdomisili di

yang signifikan dan positif antara partisipasi Jakarta dan sekitarnya dengan sampel sebanyak

anggaran terhadap kinerja manajerial dengan

53 menyatakan bahwa partisipasi penyusunan kecukupan anggaran sebagai variabel moderating, anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja

adanya pengaruh yang signifikan dan positif manajerial, partisipasi penyusunan anggaran

antara partisipasi anggaran terhadap kinerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja,

manajerial dengan komitmen tujuan anggaran kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap

sebagai variabel moderating, dan adanya kinerja manajerial, partisipasi penyusunan

pengaruh yang signifikan dan positif antara anggaran berpengaruh positif terhadap job

partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial relevant information, job relevant information

dengan job relevant information sebagai variabel berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja,

moderating.

job relevant information tidak berpengaruh Budiman, Sari, Ratnawati (2014) meneliti positif terhadap kinerja manajerial, partisipasi

pada PT Bank Riau Kepri sejumlah 138 sampel penyusunan anggaran tidak berpengaruh positif

dengan menggunakan Smart PLS menyatakan terhadap kinerja manajerial melalui kepuasan

bahwa partisipasi penyusunan anggaran kerja, partisipasi penyusunan anggaran tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial

manajerial (H1), job relevant information mampu melalui job relevant information, dan partisipasi

bertindak sebagai mediasi dalam hubungan penyusunan anggaran tidak berpengaruh positif

partisipasi penyusunan anggaran dengan terhadap kinerja manajerial melalui kepuasan

kinerja manajerial, gaya kepemimpinan dan kerja dan job relevant information.

motivasi tidak dapat memediasi hubungan Subagiyo (2004) dengan sampel 72 pada

antara partisipasi penyusunan anggaran dengan rumah sakit di Jawa Tengah dan DIY, serta

kinerja manajerial, dan job relevant information menggunakan analisis jalur dalam menganalisis

mampu memediasi hubungan partisipasi datanya, menyatakan bahwa partisipasi

anggaran terhadap kinerja manajerial. penyusunan anggaran berpengaruh signifikan

Nengsy, Sari dan Agusti (2013) meneliti terhadap kinerja manajerial, partisipasi

pada Pemerintah Daerah Kabupaten Indargiri anggaran mempunyai pengaruh positif terhadap

Hilir dengan 132 sampel dan menggunakan komitmen tujuan, komitmen tujuan mempunyai

Partial Least Square (PLS) menyatakan bahwa pengaruh positif terhadap kinerja manajerial,

partisipasi penyusunan anggaran terhadap dan partisipasi anggaran berpengaruh positif

kinerja manajerial tidak memiliki hubungan terhadap kinerja manajerial melalui komitmen

langsung, partisipasi penyusunan anggaran tujuan.

berpengaruh signifikan terhadap job relevant Giri (2014) meneliti pada RSUP Sanglah

information, job relevant information tidak di Provinsi Bali dengan sampel sebanyak 37

berpengaruh terhadap kinerja manajerial, job dengan analisis data Partial Least Square (PLS)

relevant information tidak memiliki pengaruh menyatakan bahwa partisipasi penganggaran

langsung terhadap kinerja manajerial, partisipasi berpengaruh pada kinerja manajerial dengan

penyusunan anggaran berpengaruh signifikan keadilan distributif sebagai variabel pemediasi,

terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja partisipasi penganggaran berpengaruh pada

berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, kinerja manajerial dengan keadilan distributif

kepuasan kerja memediasi hubungan antara sebagai variabel pemediasi, dan partisipasi

partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja penganggaran berpengaruh pada kinerja

manajerial, partisipasi penyusunan anggaran manajerial dengan komitmen tujuan anggaran

berpengaruh signifikan terhadap motivasi, sebagai variabel pemediasi.

motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Putra, Musmini dan Atmadja (2014)

manajerial, dan motivasi memediasi hubungan meneliti pada SKPD Kabupaten Buleleng

antara partisipasi penyusunan anggaran dengan dengan 180 sampel dan menggunakan moderated

kinerja manajerial.

regression analysis (MRA) menyatakan bahwa Kusuma (2013) meneliti pada RSAL, adanya pengaruh yang signifikan dan positif

RSUD, dan RSUP di Tanjung Pinang dengan 54

Jurnal

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

akan memengaruhi kinerja manajerial menjadi adanya pengaruh yang signifikan partisipasi

semakin baik. Hal tersebut didukung oleh hasil penyusunan anggaran terhadap kinerja

penelitian Stella (2013) dan Fitrianti (2010) yang manajerial, kepuasan kerja merupakan variabel

menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh moderating hubungan partisipasi penyusunan

antara partisipasi penyusunan anggaran anggaran terhadap kinerja manajerial, informasi

terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan uraian kerja yang relevan merupakan variabel

di atas, maka dirumuskan hipotesis pertama moderating hubungan partisipasi penyusunan

berikut ini:

anggaran terhadap kinerja manajerial, dan H1: Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap motivasi kerja merupakan variabel moderating

kinerja manajerial.

hubungan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.

b. Pengaruh

Partisipasi Penyusunan

Indarto dan Ayu (2011) meneliti pada

Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja

perusahaan manufaktur di Jawa Tengah dengan Adanya partisipasi semua elemen 152 sampel dan menggunakan analisis jalur

menyatakan bahwa partisipasi penyusunan atau bagian dalam penyusunan anggaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap

perusahaan akan menstimulus meningkatnya kinerja manajerial, partisipasi penyusunan

kepuasan kerja mereka. Kepuasan kerja anggaran berpengaruh signifikan terhadap

merupakan rasa puas yang ditimbulkan oleh kinerja manajerial dengan kecukupan anggaran

individu seseorang yang merupakan efek atas sebagai

variabel intervening, partisipasi pencapaian yang diharapkan dalam pekerjaan penyusunan anggaran berpengaruh signifikan

seperti diterimanya masukan atau input yang terhadap kinerja manajerial dengan komitmen

disampaikan dalam penyusunan anggaran. organisasi sebagai variabel intervening, partisipasi

Hal tersebut konsisten dengan hasil penelitian penyusunan anggaran berpengaruh signifikan

Nengsy, Sari, dan Agusti (2013), Stella (2013), terhadap kinerja manajerial dengan komitmen

dan Wulandari dan Sujana (2013) menyatakan tujuan anggaran sebagai variabel intervening, dan

adanya pengaruh antara partisipasi anggaran partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh

dengan kepuasan kerja. menyatakan adanya signifikan terhadap kinerja manajerial dengan job

pengaruh positif antara partisipasi anggaran relevant information sebagai variabel intervening.

dan kepuasan kerja. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis kedua berikut ini:

3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

H2: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh

terhadap kepuasan kerja.

Kepuasan

Kerja

c. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Manajerial

Komitmen Tujuan Anggaran

Stella (2013) menyatakan tinggi rendahnya kinerja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor kepuasan, penghasilan dan

Job Relevant Information

motivasi. Robbins (2006) dalam Nengsy, Nelly, dan Agusti (2013), seseorang dengan tingkat

Gambar 1. Kerangka Pemikiran kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaaannya, seseorang yang

a. Pengaruh Partisipasi Penyusunan tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan

Anggaran dan Kinerja Manajerial

sikap yang negatif terhadap pekerjaannya. Partisipasi anggaran sebagaimana telah

Dengan demikian, kepuasan kerja dinilai diuraikan sebelumnya dapat diartikan bahwa

memengaruhi kinerja, termasuk kinerja dalam penyusunan anggaran melibatkan banyak

manajerial. Sebagaimana ditunjukkan oleh hasil elemen perusahaan, mulai dari elemen bawah

penelitian Mariam (2009) dan Mahesa (2010) sampai atas dimana mereka dinilai lebih banyak

yang menyatakan adanya pengaruh antara informasi terkait unitnya. Apabila demikian,

kepuasan kerja dengan kinerja. Berdasarkan maka target capaian yang dianggarkan menjadi

uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis realistis untuk diwujudkan. Selain itu, adanya

ketiga berikut ini:

82

Jurnal Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Jurnal 83

Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi

H3: Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

d. Pengaruh

Partisipasi

Penyusunan

Anggaran Terhadap Komitmen Tujuan Anggaran

Locke dkk (1981) dalam Indarto dan Ayu (2011) mendefiniskan komitmen tujuan anggaran sebagai keinginan yang kuat untuk berusaha mencapai tujuan anggaran dan ketekunan dalam melakukan pencapaian tujuan anggaran. Sields dan Sields (1998) dalam Yusfaningrum (2005) menemukan bukti bahwa tindakan partisipasi menaikkan kepercayaan bawahan, pengendalian dan keterlibatan diri dengan organisasi, sehingga bawahan dapat menerima dan mempunyai komitmen terhadap tujuan anggaran yang telah disusun. Dengan demikian partisipasi penyusunan anggaran memengaruhi komitmen tujuan anggaran. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian Yusfaningrum (2005) dan Subagiyo (2004) yang menunjukkan hasil terdapat pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap komitmen tujuan anggaran Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis keempat berikut ini: H4: Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap komitmen tujuan anggaran.

e. Pengaruh Komitmen Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Locke, Latham dan Erez (1988) dalam Yusfaningrum (2005) mengidentifikasikan komitmen tujuan anggaran sebagai kondisi yang diperlukan, karena tujuan tidak akan mempunyai pengaruh motivasi jika tidak ada komitmen, sedangkan tujuan individu dapat ditampilkan sebagai tingkat kinerja yang ingin dicapai oleh individu tersebut. Jika seorang individu mempunyai komitmen terhadap tujuan, maka hal itu akan mempengaruhi tindakan yang dilakukan selanjutnya termasuk kinerjanya. Hal senada ditemukan dalam penelitian Hafridebri (2013), Yusfaningrum (2005), dan Subagiyo (2004) menemukan adanya pengaruh antara komitmen tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis kelima berikut ini: H5: Komitmen tujuan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

f. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Job Relevant Information

Keterlibatan seluruh elemen dan bagian organisasi dalam penyusunan anggaran mendorong kemudahan dalam realisasinya. Dan hal tersebut juga berdampak positif bagi kinerja individu maupun kinerja manajerial. Apabila hal tersebut diperkuat dengan job relevant information , akan semakin baik untuk perusahaan, karena menurut Locke dkk (1967) dalam Indarto dan Ayu (2011), job relevant information memberikan pengetahuan yang lebih baik bagi manajer mengenai alternatif-alternatif keputusan dan tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap job relevant information. Hal senada ditemukan dari hasil penelitian Yusfaningrum (2005), Sinuraya (2009), dan Stella (2013) yang menyatakan bahwa penyusunan anggaran berpengaruh terhadap job relevant information. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis keenam berikut ini: H6: Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap job relevant information.

g. Pengaruh Job Relevant Information

Terhadap Kinerja Manajerial

Locke dkk (1967) dalam Indarto dan Ayu (2011), menyebutkan bahwa job relevant information memberikan pengetahuan yang lebih baik bagi manajer mengenai alternatif- alternatif keputusan dan tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Apabila dalam partisipasi penyusunan anggaran elemen yang terlibat mempunyai pengetahuan yang lebih baik dan informasi yang lengkap serta relevan sehingga dari partisipasi ini dapat menimbulkan motivasi untuk meningkatkan kinerja manajerial. Tindakan partisipasi tersebut memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengumpulkan, menukarkan, dan menyebarkan job relevant information dalam rangka memfasilitasi pengambilan keputusan (Yusfaningrum, 2005). Dengan demikian pada akhirnya juga akan memengaruhi kinerja manajerialnya. Hal tersebut diperkuat oleh Yusfaningrum (2005), Stella (2013) dan Sinuraya (2009) yang menyatakan bahwa job relevant information berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis ketujuh berikut ini:

H7: Job relevan information berpengaruh terhadap

j. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap

kinerja manajerial.

Kinerja Manajerial melalui Job Relevant Information

h. Kepuasan Kerja Memperkuat Hubungan antara Partisipasi Anggaran Terhadap

Informasi kerja yang relevan meningkat-

Kinerja Manajerial melalui Kepuasan

kan kinerja melalui pemberian perkiraan

Kerja

yang lebih akurat mengenai lingkungan sehingga dapat dipilih rangkaian tindakan

Partisipasi dalam penyusunan anggaran efektif yang terbaik (Kusuma, 2013). Manajer berarti memberikan pendapat atau masukan

yang terlibat dalam penyusunan anggaran kepada perusahaan dalam rangka mencapai

akan berusaha semaksimal mungkin untuk tujuan perusahaan. Pendapat atau masukan

mencari informasi yang berhubungan dengan individu perusahaan tersebut akan menjadikan

tugasnya. Semakin banyak informasi yang mereka merasa dihargai sehingga menyebabkan

diperoleh maka akan semakin baik keputusan- timbul perasaan puas dengan pekerjaannya.

keputusan manajerial yang akan diambil, Dengan demikian, individu-individu tersebut

sehingga pada akhirnya akan meningkatkan selanjutnya akan selalu berkeinginan untuk terus

kinerja manajerial (Nengsy, Sari, Agusti, 2013) meningkatkan kinerjanya (Nengsy, Sari, dan

Hasil penelitian senada disampaikan oleh Agusti, 2013). Penelitian yang telah dilakukan

Stella (2013) yang menyatakan job relevant oleh Kusuma (2013) memperkuat hal tersebut

information tidak berpengaruh positif dan tidak dengan temuannya yang menyatakan bahwa

mampu bertindak sebagai variabel intervening kepuasan kerja merupakan variabel moderating terhadap hubungan partisipasi penyusunan

hubungan partisipasi penyusunan anggaran anggaran dengan kinerja manajerial. Nengsy, terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan uraian

Sari, Agusti (2011) menyatakan bahwa job di atas, maka dirumuskan hipotesis kedelapan

relevant information dapat berfungsi sebagai berikut ini:

mediator dalam hubungan antara partisipasi H8: Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui kepuasan kerja. anggaran dan kinerja manajerial. Kusuma

(2013) menyatakan informasi kerja yang relevan

merupakan variabel moderating hubungan

i. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap

Kinerja Manajerial melalui Komitmen

partisipasi penyusunan anggaran terhadap

Tujuan Anggaran

kinerja manajerial. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sepuluh berikut ini:

Dalam Subagiyo (2004), perilaku individu H10: Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap sangat ditentukan oleh value yaitu apa yang

kinerja manajerial melalui job relevan information. dihargai untuk mendapatkan kemakmuran dan

tujuan. Apabila manajer diberi kewenangan

C. METODE PENELITIAN

dalam berpartisipasi dalam penyusunan anggaran maka manajer akan cenderung aktif

1. Populasi dan Sampel

dalam memahami tujuan (anggaran) yang Populasi yang diambil dalam penelitian direncanakan dan dengan adanya partisipasi

ini adalah seluruh manajer atau kepala bagian anggaran akan meningkatkan komitmen manajer

atau pihak-pihak yang terlibat dalam partisipasi pada tujuan unitnya, yang pada akhirnya

penyusunan anggaran pada perusahaan farmasi akan mempengaruhi kinerja manajerial. Hal

di Indonesia. Sampel penelitian ini adalah tersebut dikuatkan oleh hasil penelitian yang

perusahaan farmasi yang ada di Jakarta. Teknik dilakukan Giri (2014) dan Putra, Musmini, dan

pengambilan sampel menggunakan convenience Atmadja (2014)menyatakan bahwa komitmen

sammpling, yaitu teknik pengambilan sampel tujuan anggaran mampu memediasi antara

dengan mempertimbangkan aspek kemudahan. partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan

2. Teknik Pengumpulan Data

hipotesis kesembilan berikut ini: Data yang digunakan dalam penelitian ini H9: Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap

adalah data primer, yaitu data yang diperoleh kinerja manajerial melalui motivasi.

dari sumber utamanya yang dalam hal ini

Jurnal

Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016 Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

organisasi (Andrianto, 2008:29). Pertanyaan bagian atau pihak-pihak yang terlibat dalam

untuk mengukur kepuasan kerja menggunakan partisipasi penyusunan anggaran pada

instrumen yang dikembangkan oleh Andrianto perusahaan farmasi yang terdaftar di Jakarta.

(2008) yang terdiri dari sepuluh pertanyaan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

yang berkaitan dengan kepuasan kerja yang ada menyebarkan instrumen berupa kuesioner

dalam pribadi seseorang. Jawaban pertanyaan yang memuat beberapa pertanyaan. Total

didesain menggunakan skala 1 sampai 6 dengan kuesioner yang dikirimkan berjumlah 300. Dari

skala terendah adalah poin 1 dan skala tertinggi 300 kuesioner yang dikirimkan terdapat 178

adalah poin 6.

responden yang mengirimkan kembali. Variabel lain adalah komitmen tujuan anggaran. Komitmen tujuan anggaran,

2. Definisi Operasional Variabel dan

didefinisikan sebagai determinasi seseorang

untuk mencapai sasaran (Locke dan Latham, Ada 5 variabel yang digunakan dalam

Pengukurannya

1981, dalam Giri, 2014:36). Dan hal ini diukur penelitian ini yang meliputi partisipasi

dengan tiga pertanyaan dengan skala 1 sampai anggaran, kinerja manajerial, kepuasan kerja,

6 dimana skala terendah adalah poin 1 dan skala komitmen tujuan anggaran dan job relevant

tertinggi adalah poin 6.

information. Partisipasi Anggaran merupakan Job relevan information, merupakan ciri penyusunan anggaran yang menekankan

informasi yang memfasilitasi pembuatan kepada partisipasi manajer untuk turut serta

keputusan. Variabel ini diukur dengan dalam menyusun dan menentukan anggaran

menggunakan instrumen yang digunakan oleh yang akan dijadikan tolak ukur dalam

Stella (2013) tiga pertanyaan dengan skala 1 kegiatan usaha di masa yang akan datang.

sampai 7 dimana skala terendah adalah poin 1 Partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih

dan skala tertinggi adalah poin 7. memungkinkan bagi para manajer (sebagai

Kinerja manajerial sebagai kinerja individu bawahan) untuk melakukan negosiasi dengan

anggota organisasi dalam kegiatan manajerial atasan mereka mengenai kemungkinan target

seperti perencanaan, investigasi, koordinasi, anggaran yang dapat dicapai (Andrianto,

supervisi, pengaturan staff, negosiasi dan 2008:28). Untuk mengukur partisipasi anggaran

representasi yang merupakan faktor yang menggunakan instrumen yang dikembangkan

dapat meningkatkan keefektifan operasi oleh Andrianto (2008) dimana terdiri dari lima

suatu organisasi. Pengukuran kinerja dengan pertanyaan yang berkaitan dengan partisipasi

menggunakan instrumen yang digunakan oleh responden terhadap proses penyusunan

Stella (2013) dengan indikatornya perencanaan, anggaran. Instrumen pertanyaan tersebut antara

investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, lain mengenai: tingkat keterlibatan para manajer

pengawasan, penilaian staf, negosiasi, dan dalam proses penyusunan anggaran, pengaruh

representasi serta 1 pengukuran kinerja secara yang dimiliki dalam penentuan jumlah

keseluruhan. Terdiri dari sembilan pertanyaan akhir, memprakarsai adanya diskusi dalam

dengan skala 1 sampai 6 dimana skala terendah penyusunan rencana kegiatan dan anggaran,

adalah poin 1 dan skala tertinggi adalah poin 6. besarnya pengaruh usulan dan pemikiran, dan

3. Teknis Analisis Data

seberapa besarnya kontribusi dalam wilayah pertanggung jawaban. Jawaban pertanyaan

Teknik analisis yang dipakai ialah didesain dengan menggunakan skala 1 sampai

Structural Equation Modelling (SEM) dimana

6 dimana skala terendah adalah poin 1 dan skala alat analisis tersebut mempunyai kemampuan tertinggi adalah poin 6.

measurement model dan Kepuasan kerja adalah dampak emosional

menggabungkan

structural model secara simultan dan efisien yang dirasakan oleh setiap individu atas

dibandingkan dengan alat analisis lainnya, keinginan dan harapan yang ingin dicapainya

dengan tujuh langkah yang harus dilakukan dalam pekerjaannya telah terpenuhi. Kepuasan

(Hair dkk, 1995 dalam Yusfaningrum, 2005:45) kerja merupakan hal yang bersifat individual.

yaitu:

Masing-masing individu organisasi pasti Pertama pengembangan model ber- memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda

dasarkan teori, Structural Equation Modeling

Jurnal

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

(SEM) didasarkan pada hubungan kausalitas, Spesifikasi terhadap model pengukuran dimana perubahan satu variabel diasumsikan

(Measurement Model) adalah Konstruk Eksogen akan berakibat pada perubahan variabel lainnya.

Partisipasi Anggaran (PPAN) Hubungan kausalitas dapat berarti hubungan

X 1 = λ 1 PPAN + e 1

yang ketat atau dapat juga hubungan yang kurang

X 2 = λ 2 PPAN + e 2

ketat. Kuatnya hubungan kausalitas antara dua

X 3 = λ 3 PPAN + e 3

variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan

X 4 = λ 4 PPAN + e 4

terletak pada metode analisis yang dipilih, tetapi

X 5 = λ 5 PPAN + e 5

terletak pada justifikasi (pembenaran) secara teoritis untuk mendukung analisis. Kajian teoritis

Konstruk Endogen Kepuasan Kerja (KKJ) digunakan untuk mengembangkan model

X 6 = λ 6 KKJ

yang menjadi dasar untuk langkah-langkah

X 7 = λ 7 KKJ

berikutnya. Konstruk dan dimensi-dimensi yang

X 8 = λ 8 KKJ

akan diteliti dari model teoritis tersebut telah

X 9 = λ 9 KKJ

digambarkan dalam gambar 2.1 pada telaah dan

+ e 10 pengembangan hipotesi,

X 10 = λ 10 KKJ

+ e 11 Kedua menyusun sebuah diagaram alur

X 11 = λ 11 KKJ

+ e 12 (Path Diagram), kerangka pemikiran teoritis yang

X 12 = λ 12 KKJ

+ e 13 sudah dibangun, selanjutnya ditransformasikan

X 13 = λ 13 KKJ

+ e 14 dalam bentuk diagram alur (path diagram)

X 14 = λ 14 KKJ

+ e 15 untuk menggambarkan hubungan kausalitas

X 15 = λ 15 KKJ

Konstruk Endogen Komitmen Tujuan Anggaran dari konstruk yang akan dipergunakan. Pada

(KTAN)

penelitian ini terdapat 1 (satu) konstruk eksogen

16 = λ 16 KTAN + e 16

yaitu partisipasi anggaran dan 4 (empat) konstruk

X 17 = λ 17 KTAN + e endogen yaitu kepuasan kerja, komitmen tujuan

X 18 = λ 18 KTAN + e anggaran, job relevant information, dan kinerja

manajerial. Tampilan lengkap diagram alur Konstruk Endogen Job Relevant Information ditunjukkan dalam gambar 3.1,

(JRIN)

X 19 = λ 19 JRIN + e 19 pengukuran, diagram alur tersebut diterjemahkan

Ketiga persamaan struktural dan model

X 20 = λ 20 JRIN + e 20 dalam persamaan-persamaan struktural (structural

X 21 = λ 21 JRIN + e 21 equation) dan persamaan yang menyatakan spesifikasi model pengukuran (measurement model). Konstruk Endogen Kinerja Manajerial (KML)

X 22 = λ 22 KML + e 22 kausalitas antar berbagai konstruk dalam model,

Persamaan struktural memperlihatkan hubungan

X 23 = λ 23 KML + e 23 sedang model pengukuran dipergunakan untuk

X 24 = λ 24 KML + e 24 menguji dimensi dari sebuah konstruk. Persamaan

X 25 = λ 25 KML + e 25 struktural yang diajukan dalam penelitian ini

X 26 = λ 26 KML + e 26 berdasar dari model adalah

X 27 = λ 27 KML + e 27

KKJ = β PPAN + Z

X 28 = λ 28 KML + e 28

1 1 X = λ KML + e

KTAN = β 1 PPAN + β KKJ + Z

1 PPAN + β KKJ + β

2 3 KTAN + Z

1 PPAN + β 2 KKJ + β 3 KTAN +

Keempat memilih jenis input matriks dan β 4 JRIN + Z 4 estimasi model yang diusulkan, data masukan

Dimana: SEM berupa matriks varian-kovarian atau PPAN

= Partisipasi Anggaran matriks korelasi. Penelitian ini akan menguji KKJ

= Kepuasan Kerja kausalitas sehingga menggunakan matriks KTAN

= Komitmen Tujuan Anggaran varian-kovarian (Hair dkk, 1995). Teknik JRIN

= Job Relevant Information analisis yang digunakan adalah Maximum

KML = Kinerja Manajerial Likelihood Estimation, dengan asumsi normalitas

β 1,2,3 = Path Coeficient harus terpenuhi. Teknik estimasi ini dilakukan Z 1,2,3 =

Residual dengan dua tahap yaitu (1) tahap estimasi measurement model yang digunakan untuk

Jurnal

Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016 Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Dalam teknik SEM, uji statistic yang digunakan teknik confirmatory factor analysis dan (2) tahap

untuk mengukur tingkat kesesuaian model estimasi structural equation model dilakukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) melalui analisis full model untuk melihat

Likelihood-Ratio Chi-square Statistik (l 2 ), alat uji kesesuaian model dan hubungan kausalitas

statistik ini digunakan untuk menguji adanya yang dibangun dalam model yang diuji,

perbedaan antara matriks kovarians populasi Kelima menilai identifikasi model structural,

dan matriks kovarian sampel. Justifikasinya problem identifikasi pada umumnya merupakan

adalah nilai l 2 yang kecil dan tidak signifikan, problem mengenai ketidakmampuan model

agar hipotesis nol tidak dapat ditolak, dimana yang dikembangkan untuk menghasilkan

pengujian estimated population covarians tidak estimasi yang unik (Ferdinand. 2002). Munculnya

sama dengan sample covarians, karena dalam hal standard error untuk satu atau beberapa koefisien,

ini l 2 = 0 berarti benar-benar tidak ada perbedaan, kemungkinan besar menimbulkan problem

(2) Significaned Probabilit, untuk menguji tingkat identifikasi. Begitu pula munculnya varians error

signifikan model, (3) The Minimum Sample yang negative atau munculnya korelasi yang

Disrepancy Function Degree of Freedom (CMIN/ sangat tinggi antara koefisien estimasi yang di

DF), indeks ini disebut juga l 2 -relatif karena nilai dapat. Untuk mengatasi problem ini dengan

l 2 dibagi dengan DF-nya. Beberapa pengarang memberikan lebih banyak konstrain pada model

menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini yang akan dianalisis,

untuk mengukur fit. Menurut Wheaton dkk Keenam menilai kriteria Goodness of Fit,

(1977) nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari 5 Pada langkah keenam ini kesesuaian model

merupakan ukuran yang reasonable. Nilai l 2 - dievaluasi dengan telaah berbagai kriteria

relatif kurang dari 2,0 merupakan indikasi dari goodness of fit, yaitu dengan mengevaluasi

acceptable fit antara model dan data (Byrne, 1988), asumsi-asumsi SEM seperti: (a) evaluasi

(4) Goodness of Fit Index (GFI), dikembangkan atas dipenuhinya asumsi normalitas data,

oleh Joreskog dan Sorbom (1984) yaitu ukuran dimana normalitas univariate dan multivariate

non-statistik yang nilainya berkisar dari nilai 0 dievaluasi dengan menggunakan tabel yang

(poor fit) sampai 1,0 (perfect fit). Nilai GFI tinggi dihasilkan dari pemakaian AMOS 20 yang dapat

menunjukkan fit yang lebih baik dan berapa disimpulkan apakah ada bukti atau tidak bila

nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai data yang digunakan mempunyai sebaran yang

yang layak belum ada standarnya, (5) Adjusted tidak normal, dengan menggunakan critical

Goodness of Fit Index (AGFI), merupakan nilai ratio sebesar ± 2,58 pada tingkat signifikan 1%.

GFI yang di- adjust dengan degree of freedom Apabila critical ratio yang dihasilkan dalam tabel

yang tersedia. Tingkat penerimaan baik adalah masing-masing dimensi variabel lebih besar

bila AGFI mempunyai nilai sama atau lebih dari 2,58 maka dapat disimpulkan, tidak ada

besar dari 0,90; (6) Tucker Lewis Index (TLI), bukti bahwa data yang digunakan mempunyai

ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony sebaran yang tidak normal, (b) evaluasi atas

ke dalam indeks komparasi antara proposed munculnya outliers (observasi yang muncul

model dan null model. TLI berkisar dari 0 sampai dengan nilai-nilai ekstrim), baik univariate

1,0. Nilai TLI yang direkomendasikan adalah outliers maupun multivariate outliers dengan

sama atau > 0,90; (7) Normed Fit Index (NFI), observasi yang mempunyai z-score > 3,0 akan

merupakan ukuran perbandingan antara dikategorikan sebagai univariate outliers, dan

proposed model dan null model. Nilai NFI akan sebaliknya. Multivariate outliers diuji dengan uji

bervariasi dari 0 (no fit at all) sampai 1,0 (perfect Mahalonabis, Distance, bila nilai dari Chi-square

fit). Seperti halnya TLI, tidak ada nilai absolute < nilai Mahalanobis d-squared berarti responden

yang dapat digunakan sebagai standar tetapi tersebut adalah multivariate outliers, (c) evaluasi

umumnya direkomendasikan sama atau > atas multicolinearity dan singularity, dimana bila

0,90; (8) Root Mean Square error of Approximation determinan dari matriks kovarians yang sangat

(RMSEA), indeks ini dipergunakan untuk kecil atau jauh di bawah angka nol menunjukkan

mengkompensasikan nilai Chi-square pada indikasi terdapatnya multicolinearity atau

ukuran sampel yang besar. Nilai RMSEA yang singularity (Tabachnick dan Fidell, 1996).

lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan Untuk menguji hipotesis dari model yang

indeks untuk dapat diterimanya model. Hasil

Jurnal

Volume XIII | Nomor 1 | April 2016

Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi Media Pengembangan dan Praktik Administrasi Ilmu Administrasi

menyatakan bahwa partisipasi penyusunan jumlah sampel besar.

anggaran berpengaruh terhadap kinerja Tahap terakhir ini langkah keenam adalah

manajerial dapat diterima. Nilai P=*** pengujian unidimensionalitas dan reliabilitas.

menyatakan bahwa pengaruh partisipasi Uji undimensionalitas adalah untuk mengukur

anggaran terhadap kinerja manajerial yaitu reliabilitas dari model yang menunjukkan

signifikan. Semakin tingginya partisipasi bahwa sebuah model satu dimensi, indikator-

dalam penyusunan anggaran maka akan indikator yang digunakan memiliki derajat

semakin meningkatkan kinerja manajerial kesesuaian yang baik. Sedangkan reliabilitas

yang dapat dicapai. Hal ini disebabkan oleh adalah ukuran mengenai konsistensi internal

karena informasi pribadi yang dimiliki para dari indikator-indikator konstruk yang

manajer lebih akurat sehingga pencapaian menunjukkan derajat sampai dimana masing-

tujuan anggaran dapat meningkatkan kinerja masing indikator itu mengindikasikan sebuah

manajerial.

konstruk yang umum. Ada dua cara yang dapat Pengujian terhadap hipotesis kedua digunakan yaitu construct reliability dengan

meng hasilkan nilai C.R. sebesar 24,400; tingkat penerimaan yang direkomendasikan

hal ini menunjukkan hipotesis kedua yang adalah minimal 0,70 dan variance extracted

menyatakan bahwa partisipasi penyusunan dengan tingkat penerimaan minimal 0,50.

anggaran berpengaruh terhadap kepuasan Ketujuh interprestasi dan modifikasi

kerja dapat diterima. Nilai P=*** menyatakan model, langkah terakhir dalam teknik analisis

bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap SEM adalah menginterpretasikan apakah

kepuasan kerja yaitu signifikan. Semakin model yang diuji dapat diterima atau perlu

tingginya partisipasi dalam penyusunan dikembangkan lebih lanjut. Untuk memodifikasi

anggaran maka akan semakin meningkatkan model dapat dilakukan dengan mengamati

kepuasan kerja. Keterlibatan manajer dalam normalized residuals dan modification indicies.

penyusunan anggaran dapat menimbulkan Justifikasi pada standardized residual covariance