GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA KAJIAN WILAY

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA: KAJIAN WILAYAH
KABUPATEN KEDIRI, JAWA TIMUR

Ahmad Agung Masykuri
NIM 13405241057; Pendidikan Geografi 2013;
Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK
Kabupaten Kediri yang terletak pada posisi astronomis antara 111o 47' 05" sampai
dengan 112o 18'20" Bujur Timur dan 7o 36' 12" sampai dengan 8o 0' 32 Lintang
Selatan. Diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Kelud yang merupakan gunung
aktif dan Gunung Wilis yang sudah tidak aktif. Kemudian dilewati oleh sungai
Brantas di tengah memberikan nuansa bahwa Kabupaten Kediri terbagi menjadi
dua wilayah terpisah. Tidak hanya itu, jumlah penduduk Kabupaten Kediri
berdasarkan angka sementara pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil per
31 Desember 2011 tercatat sebesar 1.478.103 jiwa. Dengan padi dan tebu menjadi
komoditas utama di Kabupaten Kediri. Kedua komoditas ini memberikan upaya
dalam memenuhi kehidupan pangan dan perekonomian bagi masyarakat
Kabupaten Kediri.
A. PENDAHULUAN
Setiap daerah memiliki perbedaan-perbedaan kenampakan alam yang

dimiliki. Hal ini terkait dengan aspek geomorfologi dan aspek iklim sebagai
pembentuk lahan suatu wilayah. Di sisi lain, aspek-aspek fisik tersebut
memberikan nuansa dalam pemberian mata pencaharian dan kehidupan sosial
masyarakat setempat. Menjadikan keduanya memiliki keterkaitan yang tidak
dapat dilepaskan antara satu dengan yang lain. Salah satu wilayah yang
memiliki keterkaitan antara aspek fisik dan non fisik tersebut adalah Kabupaten
Kediri.
Kabupaten Kediri yang terletak pada posisi astronomis antara 111o 47'
05" sampai dengan 112o 18'20" Bujur Timur dan 7o 36' 12" sampai dengan 8o
0' 32 Lintang Selatan. Diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Kelud yang
merupakan gunung aktif dan Gunung Wilis yang sudah tidak aktif. Kemudian
dilewati oleh sungai Brantas di tengah memberikan nuansa bahwa Kabupaten
Kediri terbagi menjadi dua wilayah terpisah.

1

Keberadaan fisik yang berdekatan langsung dengan Gunung Kelud dan
Gunung Wilis serta iklim yang dimiliki adalah iklim hujan tropis memberikan
dampat besar terhadap sumberdaya alam yang ada. Komoditas utama
Kabupaten Kediri adalah padi dan tebu yang kemudian didukung dengan

tembakau. Hal ini berdampak terhadap mata pencaharian masyarakat
Kabupaten Kediri. Sehingga dari hal tersebut, adanya keterkaitan erat antara
aspek fisik dan non fisik. Kedua aspek yang memengaruhi kehidupan seharihari masyarakat dan sumber daya alam yang tersedia di Kabupaten Kediri,
Jawa Timur.

B. PEMBAHASAN
1. Letak Geografis
Posisi astronomis Kabupaten Kediri terletak antara 111o 47' 05"
sampai dengan 112o 18'20" Bujur Timur dan 7o 36' 12" sampai dengan 8o
0' 32 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kediri diapit oleh 5 Kabupaten,
yakni:
- Sebelah Barat

: Tulungagung dan Nganjuk

- Sebelah Utara

: Nganjuk dan Jombang

- Sebelah Timur : Jombang dan Malang

- Sebelah Selatan : Blitar dan Tulungagung

2. Topografi
Kondisi topografi terdiri dari dataran rendah dan pegunungan yang
dilalui aliran sungai Brantas yang membelah dari selatan ke utara. Suhu
udara berkisar antara 23o C sampai dengan 31o C dengan tingkat curah
hujan rata-rata sekitar 1652 mm per hari. secara keseluruhan luas wilayah
ada sekitar 1.386.05 KM2 atau + 5%, dari luas wilyah propinsi Jawa Timur.
Ditinjau dari jenis tanahnya, Kabupten Kediri dapat dibagi menjadi 5
(lima) golongan, yaitu:
1. Regosol coklat kekelabuan seluas 77.397 Ha atau 55,84 %, merupakan
jenis tanah yang sebagian besar ada di wilayah kecamatan Kepung,
2

Puncu, ngancar, Plosoklaten, Wates, Gurah, Pare, kandangan, kandat,
Ringinrejo, Kras, papar, Purwoasri, Pagu, Plemahan, Kunjang dan
Gampengrejo
2. Aluvial kelabu coklat seluas 28,178 Ha atau 20,33 %, merupakan jenis
tanah yang dijumpai di Kecamatan Ngadiluwih, Kras, Semen, Mojo,
Grogol, Banyakan, Papar, Tarokan dan Kandangan

3.

Andosol coklat kuning, regosol coklat kuning, litosol seluas 4.408 Ha
atau 3,18 %, dijumpai di daerah ketinggian di atas 1.000 dpl seperti
Kecamatan Kandangan, Grogol, Semen dan Mojo.

4. Mediteran coklat merah, grumosol kelabu seluas 13.556 Ha atau 9,78 %,
terdapat di Kecamatan Mojo, Semen, Grogol, banyakan, tarokan,
Plemahan, Pare dan Kunjang.
5.

Litosol coklat kemerahan seluas 15.066 Ha atau 10.87%, terdapat di
kecamatan Semen, Mojo, Grogol, banyakan, tarokan dan kandangan.

3. Morfologi

Sumber: http://blog.ub.ac.id/yusupridho/files/2013/03/Untitled1.png

Wilayah Kabupaten kediri diapit oleh dua gunung yang berbeda
sifatnya, yaitu Gunung Kelud di sebelah Timur yang bersifat Vulkanik dan

Gunung Wilis disebelah barat yang bersifat non vulkanik. Sedangkan tepat
3

di bagian tengah wilyah Kabupaten Kediri melintas sungai Brantas yang
membelah Wilayah Kabupaten Kediri. Sungai tersebut membelah menjadi
dua bagian, yaitu bagian Barat sungai Brantas: merupakan perbukitan lereng
Gunung Wilis dan Gunung Klotok dan bagian timur Sungai Brantas.

4. Klimatologi
Kondisi iklim pada wilayah Kabupaten Kediri pada dasarnya tidak
jauh berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia yaitu secara umum
beriklim tropis dengan dua musim. Kondisi iklim rata-rata Kabupaten
Kediri, yaitu :
a. Suhu maksimum rata-rata 30,70C pada musim kemarau dan suhu
minimum rata-rata 23,80C, sedangkan pada musim penghujan atau suhu
rata-rata setahunnya sebesar 27,20C.
b. Kelembaban udara rata-rata 85,5% per tahun, sementara kelembaban
nisbi antara 74-86%.
c. Kecepatan angin rata-rata pada musim kemarau antara 12-13 knots dan
pada musim penghujan rata-rata kecepatan angin sebesar 17-20 knots.

d. Musim kemarau berlangsung selama 6-7 bulan yaitu sekitar bulan MeiNopember, sementara musim penghujan berlangsung selama 4-5 bulan
yaitu pada bulan Desember-April setiap tahunnya.
e. Curah hujan rata-rata pertahunnya sebesar 130-150 mm, dengan jumlah
hari hujan rata-rata selama 6-15 hari.

5. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Kediri berdasarkan angka sementara
pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil per 31 Desember 2011
tercatat sebesar 1.478.103 jiwa, terdiri dari laki-laki 731.222 jiwa atau
49,47% dan perempuan 746.881 jiwa atau 50,53%. Hal tersebut berarti sex
ratio Kabupaten Kediri tahun 2011 adalah sebesar 97,90%.

6. Potensi Daerah
a. Sumberdaya Lahan
4

Sistem pertanian lahan kering merupakan penggunaan terluas dan
dikelola

oleh penduduk setempat untuk menanam tanaman pangan


dengan pola tanam yang melibatkan padi gogo, jagung, ubikayu, kacang
tanah dan kedelai. Sebagian lahan merupakan lahan sawah setengah
teknis dan sawah irigasi sederhana dengan pola tanam padi-padi-palawija
dan sawah tadah hujan dengan pola tanam padi-palawija.
Tabel 1. Sebaran luas lahan kering menurut wilayah Kecamatan
Kecamatan

Pekarangan

Tegalan

Perkebunan

Hutan
negara

Lainnya

Jumlah


Mojo
1784 4472
382
1093
999
Semen
627 1616
4017
131
Ngadiluwih
1545 1185
299
Keras
1826
822
96
Kandat
3129 2672
15

2
Wates
1971 2403
576
324
Ngancar
1172 1879
3044
2209
279
Plosoklaten
1736 1103
3147
699
Gurah
1545
761
222
Puncu
1176 1727

1829
1680
Kepoung
1450 2317
368
3638
753
Kandangan
697
771
804
7
Pare
3361
947
Kunjang
538
103
Palemahan
1026

106
86
Purwoasri
775
228
157
Papar
992
102
60
Pagu
1336
522
86
Gampengrejo
1188
193
238
Grogol
1739 2308
2759
985
Tarokan
993 1313
515
209
Jumlah
30.608 27447
9464 16.715
5489
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kediri.

8730
6391
3029
2744
5818
5274
8583
6685
2528
6412
8526
2279
4328
641
1220
1160
1154
1944
1619
7791
3030
89.886

b. Mata pencaharian Penduduk dan Ketenagakerjaan
Sebagian

besar

penduduk

Kabupaten

Kediri

mempunyai

matapencaharian dalam bidang pertanian, sedangkan lainnya dalam bidangbidang peternakan, industri/ pengrajin, buruh-buruh, perdagangan dan
berbagai bidang jasa lainnya seperti kesehatan, angkutan.
5

Dari total penduduk usia produktif yang ada, ternyata belum seluruhnya bekerja. Hal ini khususnya sebagai akibat sebagian besar ibu rumah
tangga yang tidak bekerja mencari penghasilan, termasuk umur produktif
yang masih sekolah, umur dibawah 64 tahun yang sudah tidak mampu
bekerja lagi, serta tenaga kerja yang sedang mencari pekerjaan. Banyak
terdapat angkatan muda putus sekolah yang enggan bekerja disektor
pertanian, dan tidak mendapatkan pekerjaan diluar sektor pertanian,
sehingga masih menganggur.

c. Tingkat Gizi dan Kesehatan Masyarakat
Gambaran tentang gizi masyarakat dikaji dari informasi kesehatan
yang tersedia di Puskemas, dari pola konsumsi harian oleh masyarakat dan
persepsi masyarakat tentang makan dan bahan pangan, serta keadaan sanitasi lingkungan pemukiman. Bahan makanan pokok di wilayah Kabupaten
Kediri adalah beras.

walaupun demikian dari segi lauk-pauknya masih

sangat terbatas, apalagi kebutuhan buah-buahan/sayuran yang dikonsumsi,
hanya mengandalkan dari tanaman yang dimiliki. Rataan penduduk di
wilayah Kabupaten Kediri menggunakan 70-80% total pendapatan
digunakan untuk makan dan minum, dan hanya 20-30% untuk keperluan
non makanan dan minum. Oleh sebab itu persepsi tentang makan lebih
mengutamakan kenyang dahulu baru kemudian gizi adalah wajar mengingat
kondisi perekonomian yang masih terbatas.
Tempat pembuangan khususnya sampah padat dilakukan di belakang
rumah atau di pekarangan, begitu juga sampah cair juga dibuang begitu saja
di belakang rumah dengan jarak rataan 5 M atau dibuang disaluran air
limbah yang dibuat secara sederhana yang kondisinya menunjukkan tidak
difungsikan. Pemilikan sumur untuk mandi, cuci dan memasak juga masih
terbatas, setiap sumur digunakan sekitar 5-10 RT.

6

d. Komoditas Unggulan Wilayah kecamatan
No

Kecamatan

Komoditas Andalan

Komoditas
Unggulan

1
2

Gampengrejo
Grogol

3

Gurah

4
5

Kandangan
Kandat

Padi, Jagung, Melinjo, Sapi perah
Padi,Gogo, Jagung, Kc.tanah,
kedelai,
Mangga, kelapa, Sapi potong, Kambing/
domba, Ayam buras
Padi, Jagung, Kc.tanah, Cabai, Melinjo
Rambutan, Jambu air, Pisang, Salak, Kelapa,
Sukun, Nangka, Tebu, Sapi potong, Kambing
Padi, Rambutan, Durian, Kopi, ayam, buras
Ubikayu, Ubijalar, Cabai, Mangga, Pepaya,
Pisang, Melinjo, Kelapa , Sukun, Nangka,
Tebu, Sapi potong

6

Kepung

7

Keras

8

Kunjang

9

Mojo

10

Ngadiluwih

11

Ngancar

12

Pagu

13
14

Papar
Pare

15

Pelemahan

16

Plosoklaten

17

Puncu

18

Purwoasri

19
20

Semen
Tarokan

21

Wates

Ubikayu

Itik

Sapi perah
Rambutan
Durian,
Salak
Kambing
Padi, Bw.merah, Durian, melinjo, Sukun, Kopi
Ayam buras
kc.tanah, Kelapa, Tebu, Sapi potong, Ayam Ketimun
buras
Pisang
Padi, Jagung, kedelai. kc.hijau, Cabai, Melinjo,
Nangka
Padi, Ubikayu, Kc.tanah, Kedelai, Mangga, Gogo
Pepaya, Kelapa, Kambing, Ayam buras
Ubijalar, Mangga, Rambutan, Durian, Melinjo, Sukun
Tebu, Sapi potong, Kambing /domba, Ayam Nangka
buras
Kelapa
Cabai, Pepaya, Pisang, Salak, melinjo, Kopi,
Sukun, Nanas, Sapi perah
Padi, Gogo, Bw.merah, Rambutan, pepaya, Kc.tanah
Kac.panjang, Pepaya, Kelapa, Nangka, Tebu, Cabai
Sapi perah, Kambing /domba, ayam buras
Sapi potong
Padi, Jagung, Kedelai,Kc.hijau, Salak, kelapa
Ubijalar
Jagung, Kc.hijau, Cabai, Jambu air, Pisang, Padi, ayam
Melinjo, kelapa, ayam buras
ras
Bw.merah
Padi, Jagung, Kc.tanah, Kedelai,B.merah,
Cabai, Melinjo, Sapi potong, Ayam buras
Padi, Jagung, Ubijalar, Cabai, Pepaya, Pisang, Melinjo
Kopi, Kelapa, Nanas, Tebu, Sapi potong, Jamb. mete
Kambing/domba
Jagung,Kc.tanah, Bw.merah, Cabai, Durian, Pepaya
Melinjo, Kopi, Nanas, Nangka, Sapi perah,
Ayam buras
Padi, Kc.tanah, Jambu air, Tebu, Sapi potong
Kedelai
Kc.hijau
Padi, Ubikayu, Kc.tanah, Bw.merah
Mangga
Gogo, Ubikayu, Kc.tanah, kedelai, mangga,
Jambu air, Kelapa, Nangka
Padi, Cabai, Wates, Pisang, Durian, Salak, Tebu

7

Kelapa, nanas, Sapi perah

7. Hubungan Kondisi Fisik dan Non Fisik
Adanya keterkaitan fisik dan non fisik di Kabupaten Kediri. Hal ini
berkaitan dengan keberadaan Kabupaten Kediri yang bersentuhan langsung
dengan Gunung Kelud di sebelah timur dan Gunung Wilis barat. Keterkaitan
tersebut dengan melimpahnya sumberdaya air di Kabupaten Kediri. Tidak
hanya itu, kondisi ini juga memberikan dampak yang besar terhadap
perekonomian di Kabupaten Kediri.
Padi dan tebu menjadi komoditas utama di Kabupaten Kediri. Kedua
komoditas ini memberikan upaya dalam memenuhi kehidupan pangan dan
perekonomian bagi masyarakat Kabupaten Kediri. Pekerjaan sebagai petani
masih menjadi pekerjaan utama bagi masyarakat setempat selain sebagai
pedagang dan penjual jasa. Selain itu, letak Kabupaten Kediri di dataran rendah
menjadikan salah satu sentra ekonomi di Jawa Timur.

C. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Posisi geografi Kabupaten Kediri terletak antara 111o 47' 05" sampai
dengan 112o 18'20" Bujur Timur dan 7o 36' 12" sampai dengan 8o 0' 32
Lintang Selatan.
2. Kondisi topografi terdiri dari dataran rendah dan pegunungan yang dilalui
aliran sungai Brantas yang membelah dari selatan ke utara.
3. Suhu udara berkisar antara 23o C sampai dengan 31o C dengan tingkat curah
hujan rata-rata sekitar 1652 mm per hari.
4. Wilayah Kabupaten kediri diapit oleh dua gunung yang berbeda sifatnya,
yaitu Gunung Kelud di sebelah Timur yang bersifat Vulkanik dan Gunung
Wilis disebelah barat yang bersifat non vulkanik.

8

5. Jumlah penduduk Kabupaten Kediri berdasarkan angka sementara pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil per 31 Desember 2011 tercatat
sebesar 1.478.103 jiwa.
6. Padi dan tebu menjadi komoditas utama di Kabupaten Kediri. Kedua
komoditas ini memberikan upaya dalam memenuhi kehidupan pangan dan
perekonomian bagi masyarakat Kabupaten Kediri.

DAFTAR PUSTAKA
BPS. 1998. Potensi Desa Kabupaten Kediri Tahun 1996. Kantor Statistik
Kabupaten Dati II Kediri.
DIPERTA 1997. Laporan Tahunan 1997. Cabang Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Dati II Kediri.
DISBUN 1997. Laporan Tahunan 1997. Cabang Dinas Perkebunan Daerah
Kabupaten Dati II Kediri.
Kabupaten Kediri 2013. Diakses dari http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wpcontent/uploads/potensi-kab-kota-2013/kab-kediri-2013.pdf., pada tanggal
20 Juni 2015.

9