ISTILAH HUKUM TATA NEGARA

HUKUM TATA NEGARA ( sebagai Hukum Publik )

  Bahan 10 SISTEM HUKUM INDONESIA HUKUM TATA NEGARA

  1. DEFINISI

  2. OBYEK HTN

  3. SUMBER HTN

  4. ASAS-ASAS HTN

  5. SEJARAH KETATANEGARAAN

  6. PROSES AMANDEMEN UUD 1945

  7. SUPRA DAN INFRA STRUKTUR

  8. OTONOMI DAERAH

  • Constitutional Law (State Law) dalam bahasa Inggris • Droit Contitutionalle dalam bahasa Perancis • Staatrecht dalam bahasa Belanda

  

DEFINISI

  • Hukum Tata Negara adalah :

  “sekumpulan peraturan hukum yang mengatur Organisasi Negara, Hubungan antar alat kelengkapan negara dalam garis horisontal dan vertikal, serta kedudukan Warga Negara dan hak-hak asasinya”.

  • Obyek HTN adalah negara
  • HTN akan mempelajari tentang organisasi negara

    (susunan, tugas, hak, wewenang dan pembagian kerja

    antar lembaga negara) yang di dalamnya meliputi

    bahasan tentang bentuk negara, bentuk pemerintahan,

    dan pembagian wilayah.
  • Hubungan horisontal alat kelengkapan negara yang akan membahas tentang lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tentang hubungan vertikal yang akan membahas pembagian wilayah dan hubungan pusat-daerah.
  • • Warga Negara yang akan membahas tentang asas-asas

    kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia.

  • Segala apa yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan bersifat memaksa yaitu jika di langgar akan menimbulkan sanksi

  SUMBER HUKUM TATA NEGARA DALAM ARTI FORMAL/KENBORN

  • Hukum Tertulis Yaitu hukum hasil pekerjaan perundang- undangan dari berbagai badan yang

    berwenang. Wujudnya UU, PP, Perjanjian, dll.

  • Hukum Adat

    Yaitu hukum yang tumbuh dan berkembang

    di dalam kehidupan sehari-hari rakyat yang

    di akui oleh penguasa. Misal : Ketentuan hukum mengenai swapraja (kedudukan,

    struktur pemerintahan organisasi jabatan).

  • Hukum Tertulis (UU No 10 Tahun 2004 pasal 7)
  • Hukum Adat • Yurisprudensi  Kumpulan keputusan pengadilan mengenai persoalan ketatanegaraan
  • Ajaran-ajaran tentang Hukum Tata Negara

  

Azas Negara Kesatuan

  • Negara Kesatuan yaitu  suatu bentuk negara dimana untuk

    mengatur daerah berada di tangan pusat,

    terdapat hubungan antara pusat dan daerah kepala negara dan konstitusi hanya tunggal kedalam dan keluar merupakan satu kesatuan
  • Azas-azas Umum Negara Kesatuan :

  1. Desentralisasi

  2. Dekonsentrasi

  3. Tugas Pembantuan (Medebewind)

  

Azas Desentralisasi

  • Desentralisasi adalah penyerahan wewenang

  pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia. (Ps. 1 Angka 7

UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah)

  • Desentralisasi merupakan salah satu asas pemencaran kewenangan pada Negara Kesatuan • Desentralisasi melahirkan Daerah Otonom • Kewenangan yang diberikan kepada daerah menjadi Isi Otonomi Daerah

  

Azas Dekonsentrasi

  • Dekonsentrasi adalah pelimpahan

  wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. (Ps.

  • Urusan pemerintahan dengan pelimpahan kewenangan dari pusat ke daerah yang disertai dengan pendanaan, sumber daya manusia dan lainnya.
Azas Tugas Pembantuan (Medebewind)

  • Tugas pembantuan adalah penugasan

  dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. (Ps.

  • Urusan pemerintahan, perintah pelimpahan dari pusat kepada daerah.

Unsur dalam Negara Hukum :

  • Hubungan antara yang memerintah dengan yang diperintah tidak berdasarkan kekuasaan, melainkan berdasarkan suatu norma objektif yang juga mengikat pihak yang memerintah.
  • Norma objektif atau disebut hukum tidak hanya memenuhi syarat formal

  

Alasan mendasar bahwa negara dijalankan

berdasarkan hukum :

  • Kepastian Hukum • Tuntutan perlakuan yang sama
  • Legitimasi demokratis • Tuntutan akal budi.

  

Ciri-ciri Negara Hukum

  • Menurut Franz Magnis Suseno,

  Ciri-ciri negara hukum:  kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku kegiatan negara berada di bawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif berdasarkan UUD yang menjamin HAM dan pembagian kekuasaan

  

Ciri-ciri Negara Hukum menurut International

Comission of Jurists di Bangkok 1965 :

  • Perlindungan konstitusional, yaitu adanya jaminan HAM dalam konstitusi dan prosedur memperoleh perlindungan HAM.
  • Badan kehakiman yang bebas dan mandiri
  • Pemilu yang bebas
  • Kebebasan menyatakan pendapat
  • Kebebasan berserikat

  • Rechsstaat

  Rechsstaat di mulai abad 19 di Jerman, Karakteristiknya :

  1. Berangkat dari perjuangan menentang absolutisme (revolusioner)

  2. Kontinental (civil law)

  3. Administratif Ciri-ciri Rechsstaat :

  1. Adanya Undang-undang Dasar

  2. Adanya pembagian kekuasaan negara

  3. Adanya pengakuan Hak-hak kebebasan Rakyat Ciri-ciri Rechtsstaat (Menurut Stahl):

  1. Perlindungan terhadap HAM

  

2. Pemisahan dan pembagian kekuasaan negara untuk

menjamin perlindungan HAM

  3. Pemerintahan berdasarkan peraturan

  4. Adanya peradilan administrasi

  Lanjutan ….. Rechsstaat

  • Burkens Syarat Rechsstaat :

  1. Asas legalitas

  2. Pembagian kekuasaan

  

3. Perlindungan hukum terhadap hak-hak dasar

  4. Pengawasan peradilan

  • Rechsstaat, terbagi menjadi :

  1. Liberal – Rechsstaat

  2. Sociale – Rechsstaat

  Lanjutan ….. Rechsstaat 1. Pemisahan Negara dan masyarakat sipil Prinsip Dasar liberal – Rechsstaat

  • 3. Asas legalitas

  2. Adanya jaminan atas hak-hak kebebasan sipil 5. Perlindungan Hukum bagi rakyat

  4. Birokrasi dan Kekuasaan kehakiman yang netral

  6. Pembagian kekuasaan 1. Perlindungan terhadap hak sosial, ekonomi dan hak budaya Prinsip Dasar Sociale – Rechsstaat

  • 3. Asas legalitas

  2. Asas publik diartikan berbasis masyarakat

  4. Kepentingan Seluruh Masyarakat Konsep The Rule of Law :

The Rule of law : A.V Dicey 1885 di Inggris.

  • Makna The Rule of law :  Supremasi absolut  Persamaan di hadapan hukum 

  

Hukum Konstitusi adalah konsekwensi dari

hak-hak individu

  • Ciri-ciri the rule of law (menurut AV Dicey) ;

     Supremasi aturan-aturan hukum  Kesamaan kedudukan di depan hukum 

  Jaminan perlindungan HAM

  BENTUK-BENTUK NEGARA HUKUM

  1. NEGARA HUKUM FORMAL Menitik beratkan pada indiviadualisme Negara hukum formal berkembang pada abad XIX undang. melaksanakan keputusan-keputusan parlemen yang dituangkan dalam undang- Pemerintah sebagai nachwachtersstaat (penjaga malam) yang tugas

  • berbagai keinginan rakyat yang dituangkan dalam undang-undang agar tidak
  • terjadi absolutisme. Pemerintah dituntut untuk pasif dan hanya sebagai wasit atau pelaksana
  • 2. NEGARA HUKUM MATERIIL Akibat dari negara formal ini adalah kesenjangan ekonomi dan sosial.<
  • Pemerintah justru bertanggung jawab atas kesejahteraan • state). Pertengahan abad XX muncul gagasan negara hukum materiil (welfare • pasif. Pemerintah turut campur dalam kegiatan masyarakat dan tidak boleh • masyarakatnya

  

Bilamana Suatu Negara Dikatakan

Menjalankan Demokrasi ?

Jika :

  • Adanya kebebasan membentuk perkumpulan
  • Adanya kebebasan menyatakan pendapat
  • Adanya hak suara dalam pemilu
  • • Adanya kesempatan untuk di pilih untuk

    menduduki jabatan tertentu
  • Terdapat berbagai sumber informasi
  • Adanya pemilihan yang bebas dan jujur
  • • Kebijakan lembaga negara tergantung

    kehendak rakyat.

Ciri Negara Demokratis (Afan Gafar) :

  • Penyelenggara kekuasaan berasal dari rakyat
  • Penyelenggaraan kekuasaan secara bertanggungjwab
  • Adanya partisipasi langsung atau tidak langsung
  • Rotasi Kekuasaan • Pemilu • Kebebasan di jadikan hak-hak dasar manusia.

Asas-asas demokratis yang melandasi Negara Hukum :

  • Asas hak-hak politik
  • Asas mayoritas
  • Asas perwakilan
  • Asas pertanggungjawaban
  • Asas publik

  Perubahan Paradigma

  • Desentralistik untuk mengubah paradigma sentralistik
  • Demokratisasi untuk mengubah paradigma otoritarian
  • Pluralistik untuk mengubah paradigma unifomitas yang integralistik
  • Paritisipatif untuk mengubah paradigma state oriented.

Kelemahan Amandemen

  • Tidak mampu menggagas perubahan yang partisipatif, shg elitis.
  • Menjadi pertarungan elit politik/kelompok.
  • Tidak dilakukan oleh para ahli, tetapi dominasi kelompok
  • Tidak memiliki content draf yang utuh sosok bernegara yang akan

Periode Amandemen I/1999

  • Membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat lembaga DPR.
  • Tidak ada pemikiran yang disepakati ketentuan mana yang akan dirubah selanjutnya dan sampai berapa tahap perubahan dilakukan
Periode Amandemen II/2000

  • Otonomi daerah, Lbg Neg, Pemilu, HAM dan

  Hankam. Belum disepakati substansi perubahan berikutnya dan sampai berapa tahap dilakukan.

  • Disepakati 4 hal yang tidak akan dirubah, yaitu: bentuk NKRI, Sistem Presidensiil, Pemerintahan Republik dan Pembukaan UUD 1945.

  Periode Amandemen III/2001

  • Substansi diluar amandemen I dan II
  • Kesepakatan menghapuskan

  Penjelasan, ketentuan yang relevan ditarik kedlm pasal

  • Mtr yg tdk selesai ditampung dalam

  TAP IX/MPR/2001utk bahan amandemen ke IV

  • Kesepakatan Amandemen IV, sebagai tahap terakhir

  Periode Amandemen IV/2002

  • Ditujukan kepada materi yang tertampung dalam TAP No.

  IX/MPR/2001.

  • Sampai akhir masa persidangan terdapat substansi yang alot diperdebatkan, al: pasal 29 (akhirnya disepakati untuk tidak diubah), keberadaan MPR untuk dipertahankan atau dihapuskan, psl

  IMPLIKASI HASIL AMANDEMEN UUD 1945 TERHADAP KETATANEGARAAN Kedaulatan: di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (ps 1 ay 2)

Kedaulatan dg membuka ruang partisipatif

  • rakyat lebih luas MPR tdk lagi pelaku Kedaulatan Rakyat • sepenuhnya MPR tdk lagi memilih Presiden, menetapkan
  • GBHN dan meminta pertanggung jawaban

    Presiden Anggt DPR, DPD dan Presiden dipilih secara
  • langsung

Pemilihan Presiden Secara Langsung (Ps 6A)

  • Kedudukan Presiden kuat, karena dipilih langsung
  • Presiden dan Wapres dipilih dalam satu paket
  • Presiden tidak dapat dijatuhkan, kecuali melakukan tindak pidana sebagaimana diatur UUD

  

Review Substansi : Sistem

Pemerintahan

  Masih Ambigu karena MPR masih memiliki kewenangan: a.Memilih Wapres (bila terjadi kekosongan) b.Memilih Presiden dan Wapres (jika mrk berhalangan tetap) c.Memberhentikan atau menolak usulan pemberhentian Presiden meskipun telah ada keputusan

  MPR terdiri atas anggota DPR &amp; DPD yang dipilih melalui Pemilu (Ps 2 ay1)

  Tidak ada lagi pengangkatan anggota

  • DPR Tidak ada lagi golongan fungsionil
  • Representasi lokal diwujudkan melalui
  • DPD

  Tidak ada C &amp; B pada dua kamar lembaga perwakilan

  • DPR sebagai representation politik
  • DPD sebagai representation regional
  • DPD tidak memiliki kek legislatif
  • Peran DPD: hak inisiatif RUU tertentu, ikut membahas RUU tertentu, memberi pertimbangan RAPBN, pengawasan pelks UU tertentu

  Otonomi Daerah

  • Otonomi seluas-luasnya (residu teori), berwujud keinginan mempertahankan NK dengan semangat federalistik
  • Harus ada representasi daerah yang kuat (DPD) melakukan kontrol kepada pusat pada saat pusat membuat kebijakan untuk kepentingan daerah
  • Msh bersifat multi tafsir dan tarik ulur dibidang kewenangan, SDN/A, Penghrgn thd Pluralistik, dan Penghrgn Kelembg Lokal

  Kekuasaan Kehakiman: MA

  • Secara tegas menyebutkan 4 lingkungan peradilan, meliputi Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara • Tidak menyebutkan peradilan yang secara faktual ada dan kehadirannya dibutuhkan, misalnya Peradilan Niaga, Ad Hoc HAM, Pajak, KPPU,

  Kekuasaan Kehakiman: MK

Ide dasar: menjamin kemurnian Konstitusi

Kopetensi:

  • Menguji UU terhadap UUD
  • Sengketa antar Lembaga Negara • Memeriksa Presiden &amp; Wapres atas kehendak DPR
  • Pembubaran Partai • Sengketa hasil Pemilu

  H A M

  • Sebagai fundamental right, tidak bisa diambil alih negara dalam kondisi apapun
  • • Tdk konsistem merujuk prinsip universalitas

    hak asasi • Terkesan mengambil alih dari TAP MPR No.

  XVII/MPR/1998 dan UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM

  • • Tidak mengatur problem kongkrit mengenai

    bagaimana negara melindungi, memajukan,

    menegakkan HAM dalam masa transisional

  Kekuasaan legislative

  • kekuasaan legislative dialihkan dari

  Presiden ke lembaga DPR

  • Presiden memiliki hak inisiatif
  • RUU dibahas bersama antara

  Presiden dan DPR untuk mendapat persetujuan bersama

  • Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama dlm tenggang wkt 30 hari

  

Hubungan eksekutif-legislatif

Kontrol kewenangan prerogratif Presiden:

  • Menyatakan perang, membuat perdamaian, perjanjian dengan negara lain harus mendapat persetujuan DPR
  • Mengangkat duta dan menerima duta negara asing, pemberian abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR
  • Ketentuan-ketentuan ini menunjukkan dominasi DPR dengan membatasi atau mencampuri hak prerogratif Presiden.

  Pertahanan dan Keamanan

  • Kedudukan TNI seharusnya ditegaskan sebagai instrumen negara dibidang pertahanan yang tunduk pada otoritas pemerintahan sipil

  Perubahan kelembagaan negara

  • Lembaga baru: KPU, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, DPD
  • Lembaga yg sudah ada dan skr masuk konstitusi: Pemerintah Daerah, Bank Sentral, DPRD
  • Dihapuskan: DPA
  • Lembaga independen aktual tdk masuk konstitusi: KPPU, KHN, Komnas HAM, Ombudsman, KPK
  • Bagaimana sinergi hubungan antar lembaga

Pendidikan

  • Hak WN atas pendidikan
  • WN wajib mengikuti dikdas
  • Pemrth wajib membiayai
  • Sistem pengajaran Nas: meningktkn keimanan, ketqwn dlm rngk mencrdskn bngs
  • Alokasi 20% APBN/D utk pendidikan
  • Landsn pemb IPTEK Nil agm, perstn bngs, perdbn, dan kesejhtrn umat

Perekonomian

  • Dlm pembhsn terjd DdLck antr pilihan ek kekeluargn &amp; ek terbuka,
  • Akhirnya disepakati utk tdk dirubah
  • Tambhn ayat ttg Perek Nas berdsr: dmkrs dg prnsp kebersmn, efs, keadiln, beklnjtn, berws ling, kemandr, menjg keseimbngn kemjn &amp; kestn ek nas.

  Kesejahteraan Sosial

  • Fkr mskn &amp; anak terlntr dipelihr neg

  (hrsny tanggung jwb &amp; diatur neg)

  • Neg mengembngkn Sistem Jaminan sos &amp; memberdykn masy lemah (perlu afrmative action)
  • Neg menyediakan fasilitas pelyn kesh &amp; fas umum (penegasan

  welfare state)

  Pemilu diselengarakan KPU

  • Pemilu diselenggarakan lembaga negara tersendiri, disebut KPU
  • KPU bersifat nasional, tetap dan mandiri
  • Asas Pemilu Luber dan Jurdil • Pemilu untuk memilih anggota DPR,

  DPRD, DPD, Presiden

Perubahan Konstitusi

  • Usul perubahan dpt diagendakan bila diajukan min 1/3 jml anggota MPR
  • Khusus bentuk NK tidak dapat dilakukan perubahan (permanent rule). Hrsnya tetap terbuka perubahan meskipun diberikan syarat yang berat.

  OTONOMI / AUTONOMOS

  • Dari Bhs. Yunani : autonomos  keputusan sendiri(self-ruling) • Otonomi adalah kondisi atau ciri untuk “tidak”dikontrol oleh pihak lain ataupun kekuatan luar
  • Otonomi adalah bentuk “pemerinatahn sendiri” (self-

    nasib sendiri (the right of self government;self determination)

    government) yaitu hak untuk memerintah atau menentukan
  • Pemerinatahan sendiri yang dihormati, diakui dan dijamin tidak internal afairs) atau terhadap minoritas suatu bangsa

    adanya kontrol oleh pihak lain terhadap fungsi daerah (local or

  • Pemerintahan otonomi memiliki pendapatan yang cukup untuk maupun dalam mencapai tujuan hidup secara adil (self menentukan nasib sendiri, memenuhi kesejahteraan hidup • Pemerintahan otonomi memilki supremasi/dominasi kekuasaan

    (supremacy of authority) atau hukum (rule) yang dilaksanakan