Masalah Kesehatan Reproduksi OKBGT

  Masalah

KESEHATAN REPRODUKSI

TUJUAN PEMBELAJARAN

  

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan

dapat:

  

1. Menjelaskan konsep Kesehatan Reproduksi

  2. Menjelaskan jenis dan fungsi alat reproduksi

  3. Menjelaskan tentang Deteksi Dini

  4. Menjelaskan tentang Keputihan

  5. Menjelaskan Kanker alat reproduksi dan cara pencegahannya

  6. Menjelaskan HIV/AIDS dan cara pencegahannya

  

7. Menjelaskan IMS dan cara pencegahannya

  8. Menjelaskan infertilitas dan cara mengatasinya

  9. Menjelaskan kesehatan seksual dan cara membinanya

I. PENDAHULUAN

  PENGERTIAN/DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI: Berdasarkan ICPD 1994 di Cairo, Kesehatan reproduksi diartikan sebagai keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.

II. JENIS DAN FUNGSI ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

  

  Saluran telur Indung telur Rahim

vagina

Leher rahim

   ALAT REPRODUKSI LAKI LAKI Batang penis Kepala penis Testis

  Ruang Lingkup Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduski akan mencakup :  HIV/AIDS 

  IMS  Kanker Alat Reproduksi  Infertilitas  Kesehatan seksual  Pemeliharaan kesehatan pasca reproduksi

III.DETEKSI DINI

1. Pengertian Deteksi Dini

  Suatu metoda atau cara untuk mengetahui apakah seseorang sudah terserang suatu penyakit pada tahap awal, dimana penyakit menyerang seseorang belum menyebar atau belum

menimbulkan akibat komplikasi.

  DETEKSI DINI (lanjutan)

2. Tujuan Deteksi Dini

  a. Menghindari meluasnya suatu penyakit yang menyerang seseorang atau stadium lanjut

b. Menghindari kerusakan organ sekecil mungkin

akibat suatu penyakit

c. Menghindari terjadinya komplikasi akibat suatu

penyakit

d. Agar prognosis dari penyakit yang menyerang

seseorang menjadi lebih baik

e. Memudahkan pengobatan terhadap penyakit.

  DETEKSI DINI (lanjutan)

3. Sasaran Deteksi Dini

  Semua wanita usia reproduktif terutama wanita yang mempunyai faktor predisposisi/risiko suatu penyakit

IV. KEPUTIHAN Pengertian :

  Keputihan adalah keluarnya getah yang berlebihan dari vulva (biasanya lendir) dan merupakan gejala dari suatu penyakit.

  KEPUTIHAN (lanjutan) Secara fisiologi keputihan terjadi pada :  Waktu ovulasi 

  Menjelang dan setelah menstruasi  Ransangan seksual  Kehamilan

  KEPUTIHAN(lanjutan) Apabila keputihan disertai rasa gatal dan atau nyeri, maka yang dihadapi adalah

suatu keadaan patologi yang memerlukan

pemeriksaan dan penanganan yang seksama.

V. KANKER ALAT REPRODUKSI

  Jenis-jenis Kanker Alat Reproduksi

  Kanker Leehr Rahim 

  Kanker Indung Telur 

  Kanker Endometrium 

  Kanker Payudara 

  Kanker Kelenjar Prostat 

  Kanker Testis

  KANKER adalah : Pertumbuhan yang tidak normal dari sel jaringan tubuh yang yang berubah menjadi sel kanker

  Kanker Alat Reproduksi Kanker menyerang ; Alat reproduksi perempuan Alat reproduksi pria

  Stadium KANKER:

  Pra Kanker 

  Displasia 

  Displasia Berat 

  Kanker yang belum menyebar 

  Kanker yang menyebar

  KAR Perempuan

  Kanker leher rahim 

  Kanker indung telur 

  Kanker endometrium 

  Kanker payudara

  KAR Pria  Kanker prostat 

  Kanker testis

  Kanker Leher Rahim  Gejala

  Stadium dini tidak menimbulkan gejala yang jelas Stadium agak lanjut terdapat

   perdarahan sesudah sanggama, keluar keputihan atau cairan encer dari vagina. Perdarahan sesudah menopause

  Penyebab  Kanker serviks disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkontrol di serviks.

   Penyebab utama adalah

   VIRUS : Human Pappiloma Virus (HPV )

  Faktor risiko  Menikah/melakukan hubungan seks pada usia muda (<17 tahun)

   Sering berganti-ganti pasangan seks  Mengidap penyakit yang ditularkan melalui hubunghan seks

   Devisiensi vitamin A/vitamin C/vitamin E  Kebersihan alat genital yang kurang terjaga

  Lanjutan faktor risiko Bahan Kimia:

   Bahan bahan pengawet tertentu Rokok

   Bedak/talcum

    Zat pewarna Radiasi :

   S inar matahari zat radio aktif dll.

  Cara Pencegahan :  Melakukan skrining/deteksi dini 

  “Pap‟s Smear”  Tes IVA (lihat leher serviks)

   Berhubungan seks yang aman

   Berperilaku hidup sehat  Vaksin HPV

  Tes PAP

  1. Usapan spatula Eyre pada ektoserviks dulu, Pulas di kaca benda 2.

  Usapan “Cytobrush” pada endoserviks, Pulas di kaca benda

  3. Rendam kaca benda dalam alkohol 96%, minimal 30‟

  Cara melakukan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat )

  (Dapat dilakukan pada sarana kesehatan

  sederhana ) Kebutuhan :

  Sumber cahaya yang cukup

   Spekulum vagina  Meja pemeriksaan 

  Asam asetat 3 - 5 %

   Kapas lidi  Sarung tangan bersih (lebih baik steril)

  Kanker Indung Telur Faktor risiko :  Terjadi pada usia per-menopausal

  Gejala :

  Perut yang membesar karena ada cairan

  

  Gejala hormonal : hiperestrogenisme

  

  Pertumbuhan tumor yang menjalar ke organ

  

  menimbulkan keluhan : Sering kembung, perasaan sebah, merasa cepat kenyang, nafsu makan menurun

  Deteksi dini :

  Sulit karena letaknya tersembunyi 

  Pemeriksaaan ginekologik 

  USG dan CT scan

  Kanker Endometrium Penyebab :

  Penyebab pasti dari kanker ini belum diketahui

  Faktor risiko  Postmenopause terpapar estrogen  Obese, DM  Hipertensi  Famili dengan riwayat kanker endometrium/

  payudara/usus/ovarium

   Menopause >52 tahun  Premenopause dengan siklus anovulasi

  dengan riwayat polikistik ovarii

  Gejala :

Adanya bercak kemerahan walau

   sudah menopause Rasa sakit dan perasaan rahim

   berkontraksi

  Deteksi Dini Kanker Badan Rahim  Contoh sel atau kelompok sel endometrium dengan KURET atau mikrokuret (pada usia postmenopause/perimenopause) USG : tebal endometrium > 5 mm

   (menopause)

  Kanker Payudara Gejala :  Bentuk dan ukuran payudara berbeda dengan sebelumnya

   Luka yang lama pada payudara dan eksim

   Perdarahan dan puting susu seperti kulit jeruk

  Penyebab :

Penyebab pasti belum diketahui

  Kanker nomor 2 terbanyak di Indonesia

  Faktor Risiko :

 Mendapat haid pertama pada usia kurang

  dari 10 tahun Menopause setelah usia 50 tahun

    Tidak pernah melahirkan anak

 Melahirkan anak pertama setelah usia 35

  tahun Tidak pernah menyusui anak

    Pernah mengalami operasi payudara karena

  tumor jinak atau ganas

   Diantara anggota keluarga ada yang

  menderita kanker payudara

  Sadari…… Jangan Terlambat

  SADARI DOKTER MAMOGRAFI Langkah-langkah selanjutnya Jika pada saat SADARI ada benjolan atau perubahan bentuk payudara SEGERA periksakan diri ke dokter

  Mamografi Sebaiknya dikerjakan pada :

  Perempuan usia di atas 40 tahun sebagai baseline 

  Perempuan dengan faktor risiko tinggi  Pada 7-10 hari setelah masa haid 

  Diulang 2-3 tahun 

  Setelah 50 tahun tiap tahun

  Kanker Prostat Vesikula seminalis Kandung kemih Kanker prostat adalah kanker yang menyerang prostat

  PROSTAT Rectum

  Gejala KANKER PROSTAT

  Sulit buang air 

  Buang air kecil sakit dan panas 

  

Ada darah pada air seni dan mani

 Terasa sakit saat ejakulasi 

  Nyeri/kaku di daerah pantat, panggul dan pangkal paha.

  Kanker Testis TULANG KEMALUAN PROSTAT Kanker testis adalah kanker yang menyerang testis

PENIS

  

KULUB

BUAH PELIR(TESTIS)

  Gejala Kanker Testis

  1. Nyeri dan berat pada testis

  2. Stadium lanjut :

  a) Benjolan di leher dan gangguan pernafasan b) Gangguan pencernaan

  Penyebab dan faktor risiko kanker prostat & testis Penyebab :

  Belum diketahui pasti

  Faktor risiko

 Kanker prostat tidak dapat diketahui faktor

  risiko

   Faktor risiko kanker testis adalah testis tidak

  turun sampai ke kantong skrotum, riwayat trauma (benturan) pada testis dan adanya atrofi (testis tidak berkembang), kontaminasi pestisida.

INTEGRASI KB DAN KAR

  Pemasangan, kontrol dan pencabutan IUD  dapat dilakukan pada saat pemeriksaan PAP SMEAR begitu juga sebaliknya Penggunaan kondom dapat mencegah

   penularan HPV (Human Papiloma Virus) sebagai penyebab kanker serviks Beberapa metode kontrasepsi dapat

   menurunkan risiko terjadinya KAR, misal

injeksi DMPA dapat menurunkan risiko kanker

badan rahim dan metode LAM dapat

mengurangi risiko terjadinya kanker payudara

VI. HIV/AIDS

  Singkatan HIV/AIDS HIV adalah singkatan

  

Apa siih AIDS itu? dari

  Human Immunodeficiency yaitu sejenis

  Virus, virus yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.

   AIDS adalah singkatan dari

  Acquired Immuno Deficiency Syndrome.

  Gejala - gejala AIDS  Batuk berkepanjangan dan sesak nafas.

   Bercak merah kebiruan pada kulit yang tidak segera sembuh Berat badan menurun secara drastis

    Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak dan lipatan pada) tanpa sebab yang jelas Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas

   Sering demam (lebih dari 38 C) disertai keringat

   dingin tanpa sebab yang jelas

   Bercak putih atau luka di mulut

  Cara Penularan HIV/AIDS Melalui hubungan seks tanpa

   alat pelindung, misal kondom Melalui tranfusi darah yang

   mengandung virus HIV Melalui jarum suntik , alat

   tusuk lain (tusuk jarum, tindik, tatto) pisau cukur, sikat gigi yang telah terkena darah pengidap HIV Melalui ibu hamil yang

   mengidap HIV dan ditularkan kepada janinnya atau bayi pada proses menyusui Melalui transplantasi jaringan/

   organ dari penderita HIV.

  HIV/AIDS perlu diwaspadai, karena :  AIDS adalah penyakit yang mematikan  Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan dan vaksin untuk mencegahnya

   AIDS adalah penyakit yang dapat menular kepada siapa saja

  

 AIDS hingga saat ini sudah ada dimana -

mana di seluruh dunia

   Pengidap HIV bisa tanpa gejala

  HIV berada di dalam :

   Darah

   Cairan vagina Cairan sperma

  Yang mempunyai risiko tinggi tertular HIV/AIDS

 Kelompok yang aktif melakukan hubungan

  seksual dengan banyak pasangan tanpa alat pelindung Penerima tranfusi darah yang tidak diskrining

  

  virus HIV

   Bayi yang lahir dari ibu pengidap HIV  Pengguna jarum suntik yang bergantian oleh

  pengguna narkoba suntik

  

 Orang yang menerima transplantasi organ/

  jaringan dari orang yang terkena HIV/AIDS

  Bagaimana cara pemeriksaan HIV/AIDS?  Tes Anti HIV dengan Enzyme Linked

  Immuno-Sorbent Assay (ELISA) 

  (WB) Tes Western Blot

  HIV/AIDS Prosedur tes

  V C T (Voluntary Counselling Testing atau Tes dan Konseling HIV)

  

VCT adalah suatu program yang

 bertujuan untuk melakukan skrining HIV dengan beberapa persyaratan.

  PR

  V C T TKL

  Perjanjian Penyadaran & Pencatatan utk Penilaian Risiko

  Data bertemu Konseling Pre test Tak Perlu Pendampingan Test Darah Test/Tdk mau Risk-Reduction Hasil Negatif Hasil Positif Rujukan Pendampingan: >Perawatan Konseling >Psikologik Paska >Ekonomi Test >Sosial

  Syarat-syarat VCT adalah : Sesuai dengan arti harfiahnya, maka syarat- syarat VCT adalah :

   Sukarela 

  Dilakukan oleh staf yang terlatih dan

   Menjaga privasi dan kerahasiaan klien

  Prinsip-prinsip untuk VCT : Konfidensialitas

    Informed consent Dukungan dan pelayanan pre dan

   pasca tes

  Cara Pencegahan HIV/AIDS Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui pesan kunci:

 A : „Abstinence‟

  B : „Be faithfull‟

  

 C : „Condom‟

 D : „Drugs‟ 

  E : „Eguipment‟

INTEGRASI KB DAN HIV/IMS

  Promosi kondom dual proteksi 

  

Promosi universal precaution pada tindakan

 medis dengan salah satunya menyediakan autodisable syringe dan promosi tindakan medis sesuai SOP

  HIV Pilihan kontrasepsi pada ODHA  Kondom 

  Kontrasepsi hormonal (pil, injeksi dan implanon) 

  IUD 

  Sterilisasi  LAM 

  Metode kalender

VII. IMS (Infeksi Menular Seksual)

  Pengertian dan Penyebab

  IMS atau Infeksi Menular Seksual

adalah infeksi yang sebagian besar

ditularkan melalui hubungan kelamin

  IMS dapat disebabkan oleh virus,  bakteri, parasit atau jamur yang hanya dapat dilihat melalui alat pembesar (mikroskop)

  Jenis-jenis IMS

  IMS dapat dibagi menjadi 3 (tiga) Golongan besar :

  Yang menimbulkan keputihan atau

  

  keluarnya cairan tidak normal dari saluran kencing Yang menimbulkan luka atau koreng

    Yang berupa benjolan pada alat kelamin

  Gonore

  Penyebab

  Gejala klinis

  Komplikasi Uretritis gonore

  Herpes genitalis

  Penyebab

  Gejala klinis Komplikasi

  Herpes genitalis

  Sifilis Sifilis stadium 1

   Penyebab Gejala klinis

   Komplikasi

  Limfogranuloma venereum Limfogranuloma venereum

   Penyebab

   Gejala klinis

   Komplikasi

  Condiloma accuminata

  Penyebab

  Gejala klinis

  Komplikasi

  Bagaimana IMS dapat Ditularkan?

  IMS terutama ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman 

  

IMS juga dapat ditularkan melalui

darah

  

IMS dapat juga ditularkan melalui

 jalan lahir

Tidak terjaganya kebersihan alat

   reproduksi dengan baik

  Hal-hal yang perlu disampaikan tentang IMS

  IMS adalah infeksi yang menjadi faktor risiko dalam penularan HIV

  IMS harus diobati secara tuntas

  

 Mengobati sendiri dapat cukup berbahaya

 Komplikasi IMS dapat membahayakan

  klien

   Perlunya mengobati mitra seksual

  Cara Pencegahan IMS Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui pesan kunci : A : „Abstinence‟ : Tidak melakukan hubungan seksual

   sebelum menikah

   B : „Be faithfull‟ : Saling setia pada pasangan yang sah : Gunakan kondom apabila salah satu

   C : „Condom‟ pasangan berisiko terkena IMS atau HIV/AIDS

   D : „Drugs‟ : Hindari pemakaian Narkoba suntik

 E : „Eguipment‟ : Mintalah peralatan kesehatan yang

steril Menjaga kebersihan alat reproduksi

  

INTEGRASI KB DAN IMS

  Tidak ada  keterbatasan pilihan kontrasepsi asal tetap menggunakan kondom sampai IMS dapat disembukan

VIII.INFERTILITAS

  Pengertian Infertilitas Atau ketidaksuburan adalah suatu

   keadaan dimana pasangan yang telah menikah dan ingin punya anak, tetapi tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut karena adanya masalah- masalah reproduksi, baik pada suami maupun pada istri ataupun kedua- duanya.

  Infertilitas Primer PUS sudah melakukan hubungan seksual teratur satu minggu sebelum ovulasi terjadi, tanpa memakai alkon selama satu tahun, tapi belum hamil.

  Infertilitas Sekunder PUS sudah punya anak, tidak pakai

alkon, hubungan seksual teratur, tapi

tetap belum hamil Prevalensi Infertilitas :  Faktor Pria 40%  Faktor wanita 40%  Kombinasi faktor atau tidak jelas 20%

  Penyebab Infertilitas pada Suami

  1. Anatomi Alat Reproduksi

  2. Psikogenik

  3. Lingkungan

  4. Kelainan genetik

  5. Gizi

  6. Kombinasi

  Penyebab Infertilitas pada Istri

  1. Anatomi alat reproduksi :

  a. Vagina

  b. Serviks

  c. Uterus

  d. Tuba

  e. Ovarium

  f. Peritoneum

  2. Psikogenik

  3. Lingkungan

  4. Gizi

  5. Kombinasi

  Upaya untuk mengatasi Infertilitas Tergantung pada penyebab utamanya, Ada 4 hal mendasar yang harus dikaji yaitu :  Aspek biologis  Aspek psikologis  Aspek sosiologis  Lebih mengutamakan pemeriksaan pada pria

  Beberapa Saran bagi Pasangan Infertil

  1. Gunakan teknik hubungan seks yang benar dalam bersanggama pada masa subur

  2. Lindungi buah zakar dari benturan, tekanan, penyinaran, dan suhu panas

  3. Jangan mencuci liang sanggama sehabis bersanggama

  4. Makan makanan yang berprotein tinggi, rendah lemak, berserat tinggi dan aneka buah-buahan

  Lanjt….Beberapa Saran Bagi Pasangan Infertil

  5. Lakukan pemeriksaan lengkap bagi kedua pasangan

  6. Apabila istri mengalami kerusakan saluran telur atau mutu sperma suami kurang baik, dapat mengikuti program bayi tabung.

  7. Apabila PUS pernah vasektomi atau sterilisasi upayakan untuk dilakukan rekanalisasi.

  Bayi Tabung Adalah cara pembuahan dengan mempertemukan sel telur istri dan sperma

suami di luar tubuh istri (di laboratorium)

kemudian baru dimasukkan ke dalam kandungan istri.

  Sasaran Program Bayi Tabung Suami dan istri yang tidak subur karena:

  1. Istri mengalami kerusakan kedua saluran telur

  2. Lendir rahim tidak normal

  3. Ada kekebalan, zat anti bodi terhadap sperma di dalam tubuh istri

  4. Mutu sperma suami kurang baik

  5. Tidak hamil setelah pembedahan saluran telur, atau pengobatan endometriosis.

  Syarat untuk mengikuti program bayi tabung

  1. Sehat jasmani dan kejiwaannya

  2. Usia istri kurang dari 38 tahun

  3. Mempunyai alasan yang sangat jelas

  4. Telah mengikuti berbagai program untuk mengatasi kekurang suburan

  5. Memiliki biaya yang cukup sampai pada perawatan bayi

  6. Memahami prosedur bayi tabung INFERTILITAS  Pada kasus wanita yang memiliki antibodi

terhadap spermatozoa, penggunaan kondom

dapat bermanfaat untuk menurunkan kadar

antibodi tsb.

IX. KESEHATAN SEKSUAL

  Kesehatan seksual adalah “Suatu keadaan secara mental dan fisik untuk melakukan

hubungan seksual antara pria

dan wanita yang diikat tali perkawinan yang sah”.

  Hubungan Seksual yang Sehat Kesehatan seksual adalah “Suatu

keadaan secara mental dan fisik untuk

melakukan hubungan seksual antara pria

dan wanita yang diikat tali perkawinan

yang sah.

  Ganguan Fungsi Seksual Pria

1. Impotensi

  Impotensi adalah ketidakmampuan seorang Pria untuk melakukan hubungan seksual Karena kemampuan ereksi penis kurang Atau tidak ada.

  Penyebab:  Faktor fsikologi  Faktor organik

  Penanggulangan dapat dilakukan sesuai dengan terjadinya impotensi. Lanjutan Gangguan Seksual Pada Pria

2. Ejakulasi Dini

   Pengeluaran cairan sperma pria yang

  terlalu cepat, sebelum atau sesaat setelah masuknya venis keliang senggama (vagina).

   Penyebab utamanya biasanya adalah

  faktor psikologis, seperti dalam keadaaan tergesa-gesa, hubungan yang tidak harmonis dengan isteri dsb. Lanjutan Gangguan Seksual Pria

3. Ejakulasi Terlambat

  

 Ketidak mampuan ejakulasi di dalam liang

senggama (vagina).

   Penyebab : Faktor Psikologis

   Faktor Fisik

  

  Gangguan Fungsi Seksual pada Wanita

1. Frigiditas

   Tidak adanya nafsu seksual (libido) pada

  wanita, sehingga wanita tersebut gagal/ tidak pernah mencapai orgasme (puncak kepuasan/kenikmatan pada saat hubungan seksual)

   Penyebab : Psikologik,

   takut hamil atau

   kurangnya rasa cinta terhadap suami.  Lanjutan gangguan suksual pada wanita Dispareuni 3.

   Rasa sakit/nyeri saat melakukan hubungan seksual.

   Penyebab :

  Wanita

    Kurangnya lendir pada liang senggama (kurang rangsangan, gangguan psikis dan penyakit tertentu)

   Pria  Penyakit kelamin/infeksi kelamin Lanjutan gangguan suksual pada wanita

4. Vaginismus

   Gejala kekejangan otot-otot bagian luar

  vagina sehingga venis tidak dapat penetrasi (masuk keliang senggama).

  Penyebab :

    Faktor psikologis  Faktor fisik (herves ginitalis, infeksi/luka pada vagina).

  Cara Membina Hubungan Seksual Yang Sehat  Menjaga kebersihan alat reproduksi  Berperilaku hidup bersih dan sehat  Menghindari setres  Menjalin komunikasi terbuka antar pasangan

   Mengamalkan perintah dan larangan agama

   Setia kepada pasangannya

  Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Hubungan Seksual Kondom

  

Dapat berfungsi sebagai pencegahan penularan

  IMS atau HIV/AIDS, dapat membantu wanita pada masa menopause dan pada pria dengan ejakulasi dini

  

  IUD Dapat menambah rasa kepuasan yang disebabkan tidak ada lagi perasaan was-was takut hamil. IUD tidak dapat melindungi diri dari kemungkinan penularan IMS dan HIV/AIDS.

  Lanjt..Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi ….

   PIL KB, suntik KB dan Implan tidak

  mengganggu hubungan seksualsuami isteri bahkan dapat menambah rasa kepuasan yang disebabkan tidak ada lagi perasaan was-was takut hamil, tetapi tidak dapat melindungi diri dari kemungkinan penularan

  IMS dan HIV/AIDS

   KB vasektomi dapat meningkatkan

  kenikmatan hubungan seksual karena tidak berpengaruh pada keperkasaan pria. Tidak dapat melindungi diri dari kemungkinan penularan IMS dan HIV/AIDS.

  Lanjt..Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi ….

  Tubektomi dapat meningkatkan  kenikmatan hubungan seksual karena sang isteri tidak khawatir akan hamil, tetapi tidak dapat melindungi diri dari kemungkinan penularan IMS dan