SKEMA SERTIFIKASI Inspektur Rig

  2017 O LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

INSPEKTUR RIG

  Skema sertfikasi Skema Sertifikasi Kompetensi Inspektur Rig merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2012 tanggal 4 Mei 2012 Tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional indonesia sektor industri minyak dan gas bumi serta panas bumi sub sektor industri minyak dan gas hulu bidang inspektur rig. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Inspektur Rig dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi .

  

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal

Oleh: oleh _________________ Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-INSP-IR-251-2017 Kode KBJI : Nomor Salinan :.01- SS-INSP-IR-251-2017 Status Distribusi : Terkendali

  Tak terkendali

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Rig pada industri migas hulu

  8 Tahun 2012 tentang Tata Cara PenetapanStandarKompetensiKerjaNasional Indonesia;

  4.6. PeraturanMenteriTenagaKerjadanTransmigrasiRepublik Indonesia Nomor

  4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

  4.4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

  4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ;

  4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

  4.1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

  Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada:

  4. Acuan Normatif:

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Rig pada industri migas hulu

  1. Latar Belakang

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Rig pada industri migas hulu

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Rig pada industri migashulu

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Rig pada industri migashulu

  3. Tujuan

  .

  2.2. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di lingkungan bidang inspeksi rig yang mempunyai tugas utama melaksanakan inspeksi sistem pengangkat, inspeksi sistem pemutar, inspeksi sistem sirkulasi, inspeksi sistem pencegah semburan liar, inspeksi sistem tenaga dan membuat laporan inspeksi.

  2.1. Bidang Inspektur Rig

  2. Ruang lingkup

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  4.7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2012 tanggal 4 Mei 2012 Tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional indonesia sektor industri minyak dan gas bumi serta panas bumi sub sektor industri minyak dan gas hulu bidang inspektur rig

  4.8. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

  4.9. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.

  4.10. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian kesesuaian – Persyaratan umum untuk lembaga sertifikasi person.

  4.11. Permen ESDM 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib

5. Kemasan / Paket Kompetensi

  a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Inspektur Rig

  b. Level : VII

  c. Rincian Unit Kompetensi : NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

  Menerapkan Peraturan dan Perundangan Keselamatan dan 1.

  IMG.IR01.001.01 Kesehatan Kerja.

  Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat 2.

  IMG.IR01.002.01 Kerja

  IMG.IR02.001.01

  3. Melaksanakan Pemeriksaan Sistem Pengangkat

  IMG.IR02.002.01

  4. Melaksanakan Pemeriksaan sistem pemutar

  IMG.IR02.003.01

  5. Melaksanakan Pemeriksaan Sistem Sirkulasi Melaksanakan Pemeriksaan Sistem Pencegah Semburan

  IMG.IR02.004.01 6.

  Liar

  IMG.IR02.005.01

  7. Melaksanakan Pemeriksaan Sistem Tenaga

  IMG.IR03.001.01

  8. Membuat Laporan Inspeksi

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

  6.1. Mengidentifikasi dan menerapkan Peraturan dan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku pada usaha Hulu Migas

  6.2. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja

  6.3. Melaksanakan pemeriksaan dokumen dan peralatan sistem angkat

  6.4. Melaksanakan pemeriksaan dokumen dan peralatan sistem pemutar

  6.5. Melaksanakan pemeriksaan dokumen dan peralatan sistem sirkulasi

  6.6. Melaksanakan pemeriksaan dokumen dan peralatan sistem pencegah semburan liar

  6.7. Melaksanakan pemeriksaan dokumen dan peralatan sistem tenaga

  6.8. Membuat Laporan Inspeksi

  7. Persyaratan dasar

  7.1. Surat Keterangan sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan ( tidak buta warna), pendengaran baik, mobilitas /tidak cacat fisik).

  7.2. Ijasah tingkat SLTA/D-III/S-1

  7.3. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki., surat keterangan dokter pemerintah/ Puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan

  7.4. Surat Keterangan Bebas Narkoba dari Instansi Terkait

  7.5. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi di level yang sama dari awal.

  8. Persyaratan kompetensi

  8.1. Yang memiliki pengalaman kerja:

  a. Pengalaman kerja minimal 5tahun di bidang Inspeksi Rigdan wajib melampirkan suratrekomendasiperusahaan serta memiliki sertifikat pelatihan terkait inspeksi rig, bagi peserta dengan ijasah SLTA

  b. Pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang Inspeksi Rig dan wajib melampirkan surat rekomendasi perusahaanserta memiliki sertifikat pelatihan terkait inspeksi rig bagi peserta dengan ijasah Diploma III Teknik ,

  c. Pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang Inspeksi Rig dan wajib melampirkan surat rekomendasi perusahaan serta memiliki sertifikat pelatihan terkait inspeksi rig, bagi peserta dengan ijasah Sarjana

  9. Hak pemohon Sertifikasi

  9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

  10. Kewajiban Inspektur Rig

  10.1. Mematuhi ketentuan yang relevan dari skema sertifikasi;

  10.2. Untuk melakukan klaim bahwa sertifikasi hanya berkaitan dengan ruang lingkup sertifikasi yang diberikan

  10.3. Tidak menggunakan sertifikasi sedemikian rupa yang dapat membawa lembaga sertifikasi menjadi buruk dan tidak membuat pernyataan yang menyesatkan mengenai sertifikasi lembaga sertifikasi

  10.4. Menghentikan semua keluhan sertifikasi yang memuat referensi

  10.5. Apabila sertifikat telah dibekukan pemegang sertifikat tidak mempromosikan sertifikatnya selama dibekukan.

  10.6. Jika sertifikasinya dicabut person yang telah disertifikasi tersebut tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

  10.7. Melaksanakan keprofesian sebagai Inspektur Rig dengan tetap menjaga kode etik profesi.

  10.8. Memelihara dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki

  10.9. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

  10.10. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

  11. Biaya

  11.1. Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM.

  11.2. Biaya sertifikasi adalah sebagai berikut : Inspektur Rig: Rp. 2.000.000,- untuk pelaksanaan di TUK Cepu,

  11.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUKCepu biaya Rp. 2.000.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah asesi minimal 6 orang..

  12. Proses Sertifikasi

  12.1. Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasiAhli Pengendali Bor dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya. Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2. Proses Asesmen

  12.2.1. Form APL – 01 dan APL – 02 yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  12.2.2. Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  12.2.3. Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi, unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara dan praktek

  12.2.4. Komposisi nilai pasing grade kelulusan:

  12.2.4.1. Inspektur Rig

  a. Nilai Kelompok Safety Umum = 70%

  b. Nilai Kelompok Pemeriksaan Peralatan Rig = 70%

  c. Nilai Kelompok Laporan Inspeksi = 70 %

  d. Praktek = 70 %

  12.2.4.2. Inspektur Rigless

  a. Nilai Kelompok Safety Umum = 70%

  b. Nilai Kelompok Pemeriksaan Peralatan Rigless (WL/CTU/SNB)

  c. Nilai Kelompok Laporan Inspeksi d. Praktek = 70 %

  12.3. Proses Uji Kompetensi

  12.3.1. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi;

  12.3.2. Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.3. Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen(FR-ASC-01);

  12.3.4. LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

  12.3.5. LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

  12.3.6. Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.4. Keputusan Sertifikasi

  12.4.1. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

  12.4.2. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh rata-rata minimal 70 dan tidak ada nilai mati ≤ 55 untuk setiap kelompok materi yang diujikan.

  12.4.3. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui website.

  12.4.4. LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

13. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat

  Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

  13.1. Pemegang sertifikat tidak mengisi dan mengirim kembali kepada LSP PPT Migas Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A) dan Formulir Pemutakhiran Pemegang Sertifikat Kompetensi ( Form No.: F. 9. 05. B )

  13.2. Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya

  13.3. Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

  13.4. Masa berlaku sertifikat telah habis

  13.5. Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT Migas”

  13.6. Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LS P “PPT Migas” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.:

  F. 9. 05. C)

  14. Survailen

  Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

  14.1. Evaluasi rekaman kegiatan ujian

  14.2. Evaluasi peserta (sampling)

  14.3. Monitoring, pelaporan dan sanksi

  14.4. Witness (bila diperlukan)

  14.5. Survailen dilaksanakan 1 kali

  15. Sertifikasiulang

  15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir.

  15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan ketentuan diatur dalam prosedur LSP “PPT Migas”.

  15.3. Sertifikasi Ulang pada tingkat jabatan yang sama diwajibkan mengikuti Ujian Tulis Materi K3, Materi Laporan Inspeksi dan Praktek

  15.4. Berkas persyaratan dikirim ke LSP PPT Migas satu minggu sebelum pelaksanaan sertifikasi

  16. Penggunaansertifikat

  Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

  17. Banding

  Asesi/ pemohon dapat mengajukan banding dan/ atau keluhan, apabila terbukti adanya keputusn LSP yang merugikan dan/ atau ketidaksesuaian dengans kemasertifikasi atau keinginan pemohon, diatur dalam prosedur.

18. Diagram Alir

  

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :

  (Mengisi Form Pemohon F.9.01.A/F.9.05.A/F.9.05.B/ FR -

  (Calon Asesi) APL-01 dan FR - APL- 02 ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Pengalaman Kerja - Sertifikasi Ulang

  Copy ijasah

  Keterangan Sehat (dokter) -

  • Copy sertifikat pelatihan Pas photo 3x3 & 3x4, 2 lbr
  • Copy sertifikat kompetensi
  • yang terakreditasi Membayar biaya sertifikasi
  • Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

  Tidak Kompeten FR - APL- 02)

  Belum Kompeten Keputusan

Umpan Balik

Sertifikasi

  

(FR-ASC-02)

Rencana Asesmen

  FR-POA-01 Ya

Kaji Ulang Asesmen

  

(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

  • Asesmen &Rekomendasi Uji Tulis -

  (FR-ASC-01 Pelaksanaan Uji Lisan/Wawancara

  • Asesmen & Rekomendasi) Uji Praktek/Simulasi