Gabungan ENTERPRENEURSHIP dan tantangan docx

Tantangan dan Peluang
II Dekade Mendatang

Ir. Ujang Suparman Atmaja
Bogor, 23 Oktober 2013

Trend Perkembangan Ekonomi
Regional - Asia
ABAD ke-21 diyakini akan menjadi milik
Asia. Kebangkitan ekonomi dua raksasa,
China dan India, akan membuat sejarah
baru perekonomian dunia, sehingga Asia
menjadi pusat perhatian dunia. Semua ingin
menjadi bagian dari kebangkitan Asia.

Bukti-Bukti

Abad ke-16-19 boleh menjadi milik
bangsa Eropa, abad ke-20 milik
Amerika Serikat, namun abad ke-21
milik Asia. Tampaknya roda memang

berputar. Kebangkitan ekonomi Asia
didorong oleh industrialisasi,
urbanisasi, dan perdagangan dunia
yang tumbuh pesat sehingga
mendorong pertumbuhan ekonomi
yang tinggi di China dan India.

Menurut laporan Goldman Sachs,dari
negara anggota BRIC (Brasil, Rusia,
India, dan China) China dan India
diperkirakan akan menjadi negara
terbesar nomor satu dan tiga di dunia
pada 2050, dan menjadi rival dari G-7.

Ekonomi China yang tumbuh di
antara 8-10 persen per tahun selama
tiga dekade terakhir, menjadikannya
kekuatan ekonomi nomor dua di
dunia, dan negara eksportir terbesar
di dunia saat ini. Demikian juga India

yang ekonominya tumbuh hampir
menyamai China, mulai menyusul.

Namun menurut laporan Standard Chartered dalam The Super
Cycle Report pada 15 November 2010, disampaikan bahwa
China akan menjadi superpower ekonomi pada 2020, negara
ekonomi terbesar di dunia, dan India akan menjadi kekuatan
ekonomi nomor 3 di dunia pada 2030, menggeser Jepang dan
Jerman.

Trend Perkembangan Indonesia
Kalau kita terbiasa mencari & mengamati suatu Trend, terlihat ada trend kejayaan
Indonesia yang puncaknya berulang dengan siklus setiap 700 tahunan.

Ada satu fenomena menarik….:

Pada 700 tahun yang pertama, tepatnya
pada abad ke-7 negeri ini pernah jaya. Kita
mengenalnya sebagai Sriwijaya


Dan 700 tahun pun
berlalu. Pada 700 tahun
yang kedua, tepatnya
pada abad ke-14, negeri
ini kembali jaya. Kita
mengenalnya sebagai
Majapahit.

Dan 700 tahun pun berlalu.
Sekarang, pada 700 tahun yang
ketiga, tepatnya pada abad ke-21,
semestinya negeri ini kembali
jaya. Kita terlanjur mengenalnya
sebagai Indonesia.

Pertumbuhan Kelas Menengah dan Pendapatan Perkapita
KELAS MENENGAH: ASET EKONOMI
INDONESIA
Berulang kali hasil studi Mc Kensie Global Institute didengungkan pemerintah.
Ekonomi Indonesia saat ini di posisi ke-16 dunia. Saat ini ada 45 juta masyarakat

kelas konsumsi dan 53 % dari populasi perkotaan di Indonesia menghasilkan 76 %
produk Domestik Bruto. Selain itu, juga ada 55 juta pekerja trampil di Indobesua. Ada
peluang pasar 500 milliar dolar AS bagi produk jasa, pertanian,d an perikanan, sumber
daya alam dan pendidikan.
Tidak sampai disini saja, Kelak pada tahun 2030, ekonomi Indonesia menjadi 7 besar
dunia.Masyarakat konsumsi akan naik menjadi 135 juta orang. Sekitar 71 % populasi
di kota akan menghasilkan 86 PDB. Perlu 113 juta tenaga terampil. Peluang pasar
sektor jasa, pertanian dan perikanan, sumber daya alam dan pendidikan akan
mencapai 1, 8 Trilliun dollar AS

Indonesia selalu masuk dalam radar investor dunia. hal ini antara lain karena kuatnya
pasar domestic yaitu karena berkembangnya ekonomi kelas menengah Indonesia
yang berjumlah sekitar hampir 60 juta orang sekarang ini. Artinya perkembangan
ekonomi bersandar pada pasar dalam negeri.

Dimana Posisi Kita Sekarang ?
BONUS DEMOGRAFI

PETA PENGUSAHAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA OLEH ASING


Fakta Tentang Kebutuhan Pangan di China

Pertanyaan Besar….
Bisakah mulai sekarang kita
membangun Ketahanan Pangan yang
Cukup Kuat untuk menjadikan Bonus
Demografi di tahun 2030 sebagai alat
kebangkitan Bangsa ?

Pekerjaan Besar yang harus dilakukan

1. Mengembangkan Budaya Inovasi, dengan filosofi dasar bahwa

Pembangunan Ekonomi Indonesia HARUS DIRUBAH dari mengandalkan Sumber
Daya Alam, menjadi MENGANDALKAN SUMBER DAYA MANUSIA.
Sudah saatnya kita untuk mengedepankan DAYA SAING, INOVASI, DAN PATENT,
sehingga kita TIDAK HANYA MENJUAL HASIL ALAM MENTAH, MELAINKAN
TERLEBIH DAHULU MENGOLAHNYA SEHINGGA MENINGKATKAN NILAI JUAl.

2. Memanfaatkan peluang dan momentum dari Fakta Naiknya Peringat RI

dari peringkat ke 50 menjadi peringkat ke-38 dalam The Global
Competitiveness Report (GCR) 2013 -2014 yang dirilis oleh Forum Ekonomi
Dunia (WEF) pada bulan September 2013.

Dalam laporan ini, GCR 2013 -2014 menekankan pentingnya aspek inovasi,
dengan menjalankan 7 Pilar Inovasi yaitu (1) Kapasitas melakukan inovassi (2)
peningkatan kualitas lembaga penelitian (3) pendanaan perusahaan di bidang
riset (4)kolaborasi universitas dan perusahaan (5)pengadaan pemerintah
untuk produk teknologi tinggi (6) ketersediaan saintis dan insinyur (7) serta
aplikasi paten melalu Patent Cooperation Treaty

3. Mengembangkan “ 3 Pilar Kompetensi”,yaitu : (1) Knowledge (2) Skill (3)
dan Attitude.

Sebagaimana halnya dengan sebuah bangunan, makin tinggi tingkatannya,
makin dibutuhkan fondasi yang kokoh agar tidak mudah goyah dan roboh
ditimpa guncangan dari luar dan dalam. Fondasi yang utama adalah pilar
kompetensi yang mencakup: (1) ilmu alau knowledge, (2) keterampilan atau
skiil, (3) perilaku atau attitude Ketiga pilar menyatu hingga terbentuk
kompetensi


4. Membudayakan penguasaan HARD SKILL (Pengetahuan Teknis) dan

SOFTKILL (Leadership, Managerial, kemampuan komunikasi, kemampuan
sosialisasi / berhubungan dengan orang lain, kemampuan berbicara di depan
publik/khalayak ramai,berorganisasi dlsb)

APA ITU HARD SKILL ?
Kompetensi keras merujuk pada pengetahuan danketerampilan teknis yang
diperoleh dari pendidikan formal (sekolah)

APA ITU SOFT SKILL :

karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan
lingkungan dan keluarga).
- kemampuan yang tidak terlihat
-kemampuan interpersonal diri pribadi seseorang diluar kemampuan akademiknya
(kecerdasan emosi, semangat, ambisi, empati, dll).

Interpersonal skill ini meliputi : manajemen waktu, punya goal setting dan tujuan

hidup yang jelas, kemampuan komunikasi, kemampuan sosialisasi (berhubungan
dengan orang lain), kepeminpinan, kemampuan berbicara di depan
publik/khalayak ramai, dlsb

TERIMA KASIH