Pengakuan Kos Akuntansi Sumber Daya Alam
Pengakuan Kos Sumber
Daya Alam dan
Pencatataan Deplesi
AHMAD RIZAL P.
MUHAMMAD ABEL ARKHAN
RIZA ARISMAN
(12312209)
(12312224)
(12312425)
ACCOUNTING DEPARTMENT
FACULTY OF ECONOMICS
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 0 of 14
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan bimbingan-Nya, sehingga karya tulis ilmiah dengan judul Pengakuan Kos Sumber
Daya Alam dan Pencatatan Deplesi ini dapat kami selesaikan dalam rangka menambah
wawasan serta memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi
Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. Yuni Nustini MAFIS., Ak. selaku Dosen Mata Kuliah Teori Akuntansi di Fakultas
Ekonomis Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan dukungan
kepada penulis.
2. Orang tua yang telah ikut menyediakan berbagai keperluan penulisan makalah ini.
3. Teman-teman sekelas, yang senantiasa memberikan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari adanya peribahasa “Tiada gading yang tak retak”. Karya tulis
ilmiah ini tentunya masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat diterapkan sehingga berguna untuk seluruh
pembaca agar dapat memahami setiap potensi yang ada pada diri kita serta menjadi
pembelajaran yang dapat diterapkan dikemudian hari.
Yogyakarta, 19 Januari 2015
Penulis
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 1 of 14
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... .......... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... ....
4
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................
4
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
5
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................................
5
1.4. Manfaat ..................................................................................................................................
5
1.5. Metode Penulisan ..................................................................................................................
5
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................................
6
2.1. Apa itu Sumber Daya Alam dan Deplesi...................................................................
6
2.2. Pengakuan Kos Sumber Daya Alam beserta Deplesi...........................................
7
2.3. Metode Pencatatan Kos Sumber Daya Alam dan Deplesi....................................
9
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................................
11
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................
11
3.2. Saran.......................................................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
12
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 2 of 14
DAFTAR TABEL
Tabel 1....................................................................................................................................8
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 3 of 14
BAB I – Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Begitu banyak profesi yang ada di seluruh dunia dan profesi profesi tersebut tentunya sangat
dibutuhkan demi kelangsungan bagi sebuah entitas/pemerintahan maupun demi kelangsungan
sebuah negara, profesi – profesi tersebut meliputi pada bidang ekonomi, politik, hukum,
kesehatan dll, bidang – bidang tersebut ada untuk kelangsungan sebuah negara maupun demi
kerjasama internasional dengan beberapa negara lain. Tentunya dengan mengandalkan dari sisi
SDM, suatu negara memiliki tujuan menciptakan para tenaga kerja yang berkualitas dari
berbagai bisang/profesi yang ada. Dan tentunya negara tersebut memfokuskan pada generasi
muda, karena suatu saat merekalah yang akan meneruskan/membantu demi kelangsungan negara
tersebut.
Dari beberapa bidang tersebut, ada beberapa bidang yang menjadi sebuah
favorit/pilihan pertama bagi generasi muda yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, salah satunya adalah pada bidang ekonomi. Dari bidang ekonomi tersebut, terdapat
beberapa kesempatan untuk menjadi tenaga kerja, yaitu menjadi Auditor, Pegawai Bank, Pakar
Ekonomi, Akuntan, dll. Dari beberapa profesi tersebut tentunya diharapkan bisa menciptakan
tenaga kerja yang professional dan juga dari profesi tersebut masih sangat dibutuhkan, salah
satunya adalah Akuntan. Akuntan adalah sebuah profesi yang mempelajari mengenai ekonomi,
terutama mengenai Akuntansi. Akuntansi adalah sebuah proses mencatat, mengukur dan
menganalissi sumber daya ekonomi dengan menggunakan metode-metode tertentu yang
bertujuan untuk memberikan informasi yang handal dan sesuai stanndar pelaporan seperti yang
sudah tertera dalam PSAK, dengan demikian, akuntansi merupakan suatu pengetahuan tentang
perekayasaan informasi untuk pengendalian keuangan negara (suwardjono 2014), didalam proses
perekayasaan pelaoran keuangan tentu membutuhkan sebuah penalaran logis sehingga akuntansi
bisa diterima secara umum. Pengakuan dalam akuntansi bisa terjadi melalui proses penalaran
logis yang ada,pengakuan secara garis besar diartikan sebagai pencatatan suatu jumlah rupiah
(kos) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan memepengaruhi suatu pos dan
terefleksi dalam laporan keuangan, pengakuan ada beberapa macam dan salah satunya adalah
pengauan aset tetap, dalam aset tetap yang dicatat setelah berjalannya waktu akan mengalami
penyusutan nilai, penyusutan nilai yang terjadi didalam aset berupa sumber daya alam bernama
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 4 of 14
deplesi, pembahsan deplesi sering berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Hal ini bertujuan
agar segala bentuk aktifitas suatu entitas dicatat oleh akuntan berdasar pada metode/aturan yang
sudah ada yaitu pada PSAK. Oleh karena itu, pembuatan makalah inipun bertujuan agar dapat
menjadi pembelajaran untuk memahami cara yang tepat dan efektif dalam mencatat sebuah
transaksi dengan menggunakan metode yang tepat terutaman dalam akuntansi pertambangan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu Sumber Daya Alam dan apa itu Deplesi ?
b. Kapan Kos dari Sumber Daya Alam diakui beserta Deplesinya ?
c. Bagaimana metode pencatatan bagi kos Sumber Daya Alam dan Deplesinya?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui apa saja yang masuk dalam kategori SDA bagi suatu entitas dan pengertian
Deplesi
b. Mengetahui penerapan kos pada Sumber Daya Alam beserta Deplesinya
c. Mengetahui metode yang tepat untuk pencatatan bagi Asset Sumber Daya Alam dan
Deplesinya
1.4 Manfaat Penelitian
a. Mengetahui bagaimana metode yang tepat untuk pengakuan kos dari Sumber Daya
Alam dan bagaimana metode Deplesi yang tepat yang sesuai dengan PSAK.
b. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu
metode penelitian, khususnya mengenai gambaran pengetahuan tentang Pengakuan Kos
Sumber Daya Alam dan Deplesi.
1.5 Metode Penulisan
Media Internet
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 APA ITU SUMBER DAYA ALAM DAN DEPLESI
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 5 of 14
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau
dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Bagi
perusahaan yang beroperasi pada pertambangan, aset mereka berupa sumber daya alam yang ada
pada tempat penambangan tersebut. Aktiva sumber daya alam (wasting asset) adalah aktiva yang
memiliki karakteristik, (1) habis digunakan melalui penambangan, (2) tidak dapat di ganti
(kecuali kayu), (3) penggantian sumber alam berlangsung secara alamiah. Pada umumnya aktiva
sumber alam berada di atas / dalam tanah, di dasar laut. Contoh aktiva sumber alam adalah
minyak, batubara, biji besi, logam mulia dan kayu. Perusahaan menggunakan bahan – bahan
untuk melakukan aktifitas utama mereka, dan hal tersebut mengakibatkan bahan – bahan tersebut
diakui sebagai aset karena pada dasarnya dari definisi aset, bahwa apabila suatu entitas
menguasai/memiliki suatu barang maka bisa disebut sebagai aset. Sumber daya alam, seperti :
emas, tambang batu bara, tambang bijih besi, hutan, minyak, dll setelah dieksploitasi nilainya
akan berkurang. Pengurangan nilai sumber daya alam inilah yang disebut dengan deplesi.
Konsep natural resources accounting (akuntansi sumber daya alam) merupakan salah satu cara
penghitungan untuk mengganti biaya akibat kerusakan lingkungan. Di dalam konsep akuntansi
sumber daya alam (SDA) itu ada penghitungan terhadap deplesi sumber daya alam dan degradasi
lingkungan
hidup.
PengembanganSumber
Menurut
Daya
peneliti
Alam
lingkungan
Badan
Awal
Pengkajian
Subandar
dan
dari
Penerapan
Deputi
Teknologi
(BPPT)kepada Media, Kamis (19/8) di Jakarta, dalam pengelolaan sumber dayaalam dan
lingkungan hidup dikenal konsep deplesi sumber daya alam dandegradasi lingkungan
hidup."Deplesi SDA berarti penyusutan (habisnya) sumber daya alam karenaeksploitasi. Hal ini
disebabkan laju pemulihan sumber daya alamterutama yang tidak terbarukan lebih lambat dari
laju eksploitasinya."
2.2 PENGAKUAN KOS SUMBER DAYA ALAM BESERTA DEPLESI
Masalah akuntansi aktiva sumber alam pada hakekatnya serupa dengan aktiva tetap. Masalah
akuntansi yang utama adalah (1) penentuan Dasar Deplesi (depletion base) dan (2) penghapusan
kos aktiva sumber alam.
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 6 of 14
I.
Penentuan Dasar Deplesi (Depletion Base)
Kos aktiva sumber alam dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : (1) kos perolehan
(acquisition
cost),
(2)
kos eksplorasi
(exploration
cost),
dibayarkan
untuk
dan
(3)
kos
memperoleh
hak
pengembangan(development cost).
Kos
perolehan
adalah
harga
yang
melakukan penyelidikan untuk mencari dan menemukan lokasi aktiva sumber alam, atau
memanfaatkan aktiva sumber alam yang sudah ada. Ada beberapa perlakuan terhadap kos
perolehan aktiva sumber alam, yaitu :
1. Dibebankan sebagai biaya periodik
2. Dikapitalisasi sebagai bagian harga perolehan aktiva sumber alam
3. Sebagian dibebankan sebagai harga perolehan dan sebagian dibebankan sebagai biaya
periodik.
Kos eksplorasi adalah pengorbanan sumber ekonomik untuk mendapat dan mengolah aktiva
sumber alam. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk memperlakukan koseksplorasi,
yaitu : (a) Pendekatan temuan (successful efforts approach), dan (b) pendekatan total kos ( fullcost approach).
a. Pendekatan Temuan (successful efforts approach)
Berdasarkan pendekatan ini, hanya biaya-biaya eksplorasi yang langsung terjadidan dapat
menghasilkan aktiva sumber alam produktif yang dikapitalisasi sebagai kosaktiva sumber alam.
Pendakatan ini didukung argumentasi : (a) usaha dan prestasi yangdihasilkan harus dapat
dipertemukan secara layak, (b) Aktiva sumber alam yangmelampui nilai mineral yang
sesungguhnya terkandung dapat dihindarkan,(c) Pendekatan ini menggambarkan prinsip kos
historis dari masing-masing pusat kos. b.Pendekatan total kos ( full-costapproach) Berdasarkan
pendekatan ini pusat kos (cost center) adalah perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu
semua pengorbanan sumber ekonomik untuk menemukanaktiva sumber alam baik yang berhasil,
maupun yang tidak berhasil harus dikapitalisasisebagai kos perolehan aktiva sumber alam yang
berhasil. Dalam pendekatan ini, koseksplorasi yang tidak menghasilkan aktiva sumber alam yang
produktif
dianggap
sebagai bagian
harga
perolehan
aktiva sumber
alam
lain
yang
ditemukan.Pendekatan ini didasarkan pada argumentasi sebagai berikut : (1) Biaya eksplorasi
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 7 of 14
dan pengembangan tidak dapat dihindarkan, (2) Keberhasilan perusahaan diukur dari
kemampuannya untuk menemukan dan mengembangkan sumber alam, (3) Harga perolehan
sumber alam didasarkan pada keseluruhan sumber alam yang menghasilkan. Kos Pengembangan
meliputi (a) kos peralatan berwujud (tangible equipment cost), (b) Kos pengembangan tidak
berwujud (intangible development cost). Kos pengembangan berwujud meliputi semua peralatan
transportasi dan peralatan berat yang diperlukan untuk produksi dan tidak merupakan deplesi
basis. Peralatan harus dikelola terpisah layaknya aktiva tetap. Kos pengembangan tidak berwujud
harus dipertimbangkan sebagai bagian dasar deplesi.
Berdasarkan GAAP dan Pernyataan Standar Akntansi Keuangan (PSAK 29) yang sampai
saat ini di pergunakan dalam, ada dua metode pengakuan yang dapat dipakai, yaitu:Full Costing
(FC) Method dan Succesfull Effort (SE) Method. Untuk melihat perbedaan antara Succesfull
Effort dan Full Costing dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Perbadingan Antara Succesfull dan Full Costing
URAIAN
Biaya- biaya G&G
Eksplorasi Dry Hole (sumur
kering)
Sumur eksplorasi sukses
Pengembangan Sumur kering
Pengembangan sumur sukses
Biaya - biaya produksi
SC
Beban
Beban
FC
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Beban
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Beban
(Source : Akuntansi Perminyakan, Haryono, 1998:53)
Perlakuan akuntansi atas sumur eksplorasi tergantung dari metode akuntansinya, Sebagaimana
dengan perlakuan oleh akuntansi keuangan pada umumnya biaya akuisisi (perolehan) haruslah
dikapitalisasikan pada saat terjadinya baik metode FC maupun metode SE, untuk kemudian
dilakukan alokasi pada periode periode pemanfaatan berupa depresiasi, deplesi, dan amortisasi
atau DD&A. SFAS nomor 19 menyatakan bahwa acquisition Cost meliputi biaya-biaya untuk
pembayaran bonus-bonus hak opsi to purchase or lease property, fee yang berkaitan dengan
pemilikan property mineral, dan pembayaran fee untuk broker, recording dan biaya-biaya aspek
legal serta lain-lain sehubungan dengan perolehan property. Perlakuan akuntansi terhadap biaya
operasi minyak dan gas bumi adalah sama (dikategorikan sebagai biaya produksi) apakah dalam
pencatatannya menggunakan Metode Successful Effort atau Full Costing. Disamping komponen
biaya-biaya diatas dalam menghitung biaya produksi termasuk juga biaya depreciation,
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 8 of 14
depletion, dan amortization (DDA) dari kapitalisasi biaya perolehan property, eksplorasi dan
development.
2.3 METODE PENCATATAN KOS SUMBER DAYA ALAM DAN DEPLESI
Pada aktifitas suatu entitas yang menggunakan Sumber Daya Alam sebagai bahan utama
maka perlu dilakukan sebuah pencatatan yang benar karena Kos pada perusahaan Ekstraktif
adalah harga yang diperlukan untuk memperoleh serta menyiapkan sumber daya alam sesuai
tujuan penggunanya. Sedangkan pada deplesi, alokasi kos menjadi biaya secara rasional dan
sistematik sepanjang masa manfaat sumber daya alam dan metode yang biasa digunakan adalah
metode unit aktivitas. Metode tersebut sama untuk perlakuan pada aset tetap karena pada
dasarnya Deplesi untuk sumber daya alam identik dengan Depresiasi.
Contoh 1 : anggaplah sebuah perusahaan harus membayar Rp 1.000.000.000 untuk mendapatkan
hak eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi disuatu daerah. Ayat jurnal yang perlu dibuat yaitu :
(D)
Hak penguasaan sumber alam
(K)
1.000.000.000
Bank
1.000.000.000
Anggaplah juga bahwa setelah mengadakan eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak
yang diperoleh adalah 500.000.000 barel. Selama tahun 199A perusahaan tersebut memproduksi
60.000.000 barel. Tarif deplesi dihitung sebgai berikut :
Tarif deplesi = Rp.500.000.000 x 12 % = Rp. 60.000.000
Biaya deplesi untuk tahun 199A adalah Rp. 120.000.000 (12% x Rp.1.000.000.000) .
Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
(D)
(K)
Biaya deplesi
120.000.000
Hak penguasaan sumber alam
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
120.000.000
Page 9 of 14
Contoh 2 : PT Batu Bara (PT BB) berinvestasi senilai Rp5 juta pada sebuah lahan tambang yang
diestimasi memiliki kandungan 10 juta ton batubara, tanpa nilai sisa. Pada tahun pertama, PT BB
mengekstrak dan menjual 800.000 ton batu bara. PT BB menghitung biaya deplesi sebagai
berikut :
Rp 5.000.000 ÷ 10.000.000 = Rp 0,50 kos deplesi per ton
Rp 0,50 x 800.000 = Rp 400.0000 biaya deplesi
Jurnal Penyesuaian Deplesi :
(D)
(K)
Biaya Deplesi
Akumulasi Deplesi
400.000
400.000
Cara Penyajian Pada Laporan Keuangan :
Sumber daya hasil ekstraksi yang belum terjual dilaporkan sebagai sediaan (inventory)
dalam kelompok aset lancar.
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 10 of 14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya pengakuan Kos untuk aset tetap yang berjenis aktiva terbatas ini
perlakuan/pencatatannya sama seperti aset tetap yang lain pada umumnya. Pada tahuntahun sebelum dipanen, catatan nilai aset biologis (pepohonan, minyak, gas dll)
disesuaikan dengan nilai wajarnya pada tiap-tiap perioda. Bagi aset tetap yang dapat
diperbarui metodenya ialah menggunakan Depresiasi, aset tidak berwujud menggunakan
Amortisasi sedangkan pada aset yang terbatas ini (khususnya pada Sumber Daya Alam)
menggunakan Deplesi. Pada depresiasi digunakan ada 3 metode pilihan, tapi pada
Deplesi metode yang paling lazim digunakan adalah metode unit aktivitas karena Deplesi
umumnya merupakan fungsi dari unit yang di ekstrak.
3.2 SARAN
Menurut kami masih ada beberapa perusahaan terutama yang bergerak pada
bidang ekstraksi yang mencatatat perjunalan tersebut masih belum sesuai dengan PSAK
No. 29 maupun PSAK No. 33. Dan juga bagi mahasiswa Akuntansi khususnya yang
mungkin akan berprofesi pada bidang Akuntan, paper ini bisa membantu untuk
menambah ilmu pengetahuan mereka karena tidak banyak yang mengerti/mengetahui
penjurnalan bagi perusahaan ekstraksi karena mereka lebih sering dihadapkan contoh
kasus mengenai perusahaan Manufaktur maupun Perusahaan Jasa.
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 11 of 14
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al. Haryono.1993. Dasar-Dasar Akuntansi 2. Edisi 4. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan STIE YKPN.
Haryono, 1998, Akuntansi Perminyakan, Universitas Trisakti, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2011, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat:
Jakarta
Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho W. Teori Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Tuanakotta, M. Theodorus. Teori Akuntansi 2. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
BGJoshua. “Aktiva Sumber Alam dan Deplesi”. 19 Januari 2015
https://www.scribd.com/doc/171787314/Aktiva-Sumber-Alam-Dan-Deplesi
Warsidi. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”. 19 Januari 2015
http://www.warsidi.com/2012/09/download-psak-isak-exposure-draft.html
Hendra. “Aset Tetap, SDA, dan Aset Tak Berwujud”. 20 Januari 2015
https://www.scribd.com/doc/165483468/Aset-Tetap-SDA-Dan-Aset-Tak-Berwujud
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 12 of 14
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 13 of 14
Daya Alam dan
Pencatataan Deplesi
AHMAD RIZAL P.
MUHAMMAD ABEL ARKHAN
RIZA ARISMAN
(12312209)
(12312224)
(12312425)
ACCOUNTING DEPARTMENT
FACULTY OF ECONOMICS
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 0 of 14
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan bimbingan-Nya, sehingga karya tulis ilmiah dengan judul Pengakuan Kos Sumber
Daya Alam dan Pencatatan Deplesi ini dapat kami selesaikan dalam rangka menambah
wawasan serta memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi
Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. Yuni Nustini MAFIS., Ak. selaku Dosen Mata Kuliah Teori Akuntansi di Fakultas
Ekonomis Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan dukungan
kepada penulis.
2. Orang tua yang telah ikut menyediakan berbagai keperluan penulisan makalah ini.
3. Teman-teman sekelas, yang senantiasa memberikan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari adanya peribahasa “Tiada gading yang tak retak”. Karya tulis
ilmiah ini tentunya masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat diterapkan sehingga berguna untuk seluruh
pembaca agar dapat memahami setiap potensi yang ada pada diri kita serta menjadi
pembelajaran yang dapat diterapkan dikemudian hari.
Yogyakarta, 19 Januari 2015
Penulis
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 1 of 14
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... .......... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... ....
4
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................
4
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
5
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................................
5
1.4. Manfaat ..................................................................................................................................
5
1.5. Metode Penulisan ..................................................................................................................
5
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................................
6
2.1. Apa itu Sumber Daya Alam dan Deplesi...................................................................
6
2.2. Pengakuan Kos Sumber Daya Alam beserta Deplesi...........................................
7
2.3. Metode Pencatatan Kos Sumber Daya Alam dan Deplesi....................................
9
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................................
11
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................
11
3.2. Saran.......................................................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
12
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 2 of 14
DAFTAR TABEL
Tabel 1....................................................................................................................................8
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 3 of 14
BAB I – Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Begitu banyak profesi yang ada di seluruh dunia dan profesi profesi tersebut tentunya sangat
dibutuhkan demi kelangsungan bagi sebuah entitas/pemerintahan maupun demi kelangsungan
sebuah negara, profesi – profesi tersebut meliputi pada bidang ekonomi, politik, hukum,
kesehatan dll, bidang – bidang tersebut ada untuk kelangsungan sebuah negara maupun demi
kerjasama internasional dengan beberapa negara lain. Tentunya dengan mengandalkan dari sisi
SDM, suatu negara memiliki tujuan menciptakan para tenaga kerja yang berkualitas dari
berbagai bisang/profesi yang ada. Dan tentunya negara tersebut memfokuskan pada generasi
muda, karena suatu saat merekalah yang akan meneruskan/membantu demi kelangsungan negara
tersebut.
Dari beberapa bidang tersebut, ada beberapa bidang yang menjadi sebuah
favorit/pilihan pertama bagi generasi muda yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, salah satunya adalah pada bidang ekonomi. Dari bidang ekonomi tersebut, terdapat
beberapa kesempatan untuk menjadi tenaga kerja, yaitu menjadi Auditor, Pegawai Bank, Pakar
Ekonomi, Akuntan, dll. Dari beberapa profesi tersebut tentunya diharapkan bisa menciptakan
tenaga kerja yang professional dan juga dari profesi tersebut masih sangat dibutuhkan, salah
satunya adalah Akuntan. Akuntan adalah sebuah profesi yang mempelajari mengenai ekonomi,
terutama mengenai Akuntansi. Akuntansi adalah sebuah proses mencatat, mengukur dan
menganalissi sumber daya ekonomi dengan menggunakan metode-metode tertentu yang
bertujuan untuk memberikan informasi yang handal dan sesuai stanndar pelaporan seperti yang
sudah tertera dalam PSAK, dengan demikian, akuntansi merupakan suatu pengetahuan tentang
perekayasaan informasi untuk pengendalian keuangan negara (suwardjono 2014), didalam proses
perekayasaan pelaoran keuangan tentu membutuhkan sebuah penalaran logis sehingga akuntansi
bisa diterima secara umum. Pengakuan dalam akuntansi bisa terjadi melalui proses penalaran
logis yang ada,pengakuan secara garis besar diartikan sebagai pencatatan suatu jumlah rupiah
(kos) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan memepengaruhi suatu pos dan
terefleksi dalam laporan keuangan, pengakuan ada beberapa macam dan salah satunya adalah
pengauan aset tetap, dalam aset tetap yang dicatat setelah berjalannya waktu akan mengalami
penyusutan nilai, penyusutan nilai yang terjadi didalam aset berupa sumber daya alam bernama
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 4 of 14
deplesi, pembahsan deplesi sering berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Hal ini bertujuan
agar segala bentuk aktifitas suatu entitas dicatat oleh akuntan berdasar pada metode/aturan yang
sudah ada yaitu pada PSAK. Oleh karena itu, pembuatan makalah inipun bertujuan agar dapat
menjadi pembelajaran untuk memahami cara yang tepat dan efektif dalam mencatat sebuah
transaksi dengan menggunakan metode yang tepat terutaman dalam akuntansi pertambangan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu Sumber Daya Alam dan apa itu Deplesi ?
b. Kapan Kos dari Sumber Daya Alam diakui beserta Deplesinya ?
c. Bagaimana metode pencatatan bagi kos Sumber Daya Alam dan Deplesinya?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui apa saja yang masuk dalam kategori SDA bagi suatu entitas dan pengertian
Deplesi
b. Mengetahui penerapan kos pada Sumber Daya Alam beserta Deplesinya
c. Mengetahui metode yang tepat untuk pencatatan bagi Asset Sumber Daya Alam dan
Deplesinya
1.4 Manfaat Penelitian
a. Mengetahui bagaimana metode yang tepat untuk pengakuan kos dari Sumber Daya
Alam dan bagaimana metode Deplesi yang tepat yang sesuai dengan PSAK.
b. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu
metode penelitian, khususnya mengenai gambaran pengetahuan tentang Pengakuan Kos
Sumber Daya Alam dan Deplesi.
1.5 Metode Penulisan
Media Internet
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 APA ITU SUMBER DAYA ALAM DAN DEPLESI
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 5 of 14
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau
dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Bagi
perusahaan yang beroperasi pada pertambangan, aset mereka berupa sumber daya alam yang ada
pada tempat penambangan tersebut. Aktiva sumber daya alam (wasting asset) adalah aktiva yang
memiliki karakteristik, (1) habis digunakan melalui penambangan, (2) tidak dapat di ganti
(kecuali kayu), (3) penggantian sumber alam berlangsung secara alamiah. Pada umumnya aktiva
sumber alam berada di atas / dalam tanah, di dasar laut. Contoh aktiva sumber alam adalah
minyak, batubara, biji besi, logam mulia dan kayu. Perusahaan menggunakan bahan – bahan
untuk melakukan aktifitas utama mereka, dan hal tersebut mengakibatkan bahan – bahan tersebut
diakui sebagai aset karena pada dasarnya dari definisi aset, bahwa apabila suatu entitas
menguasai/memiliki suatu barang maka bisa disebut sebagai aset. Sumber daya alam, seperti :
emas, tambang batu bara, tambang bijih besi, hutan, minyak, dll setelah dieksploitasi nilainya
akan berkurang. Pengurangan nilai sumber daya alam inilah yang disebut dengan deplesi.
Konsep natural resources accounting (akuntansi sumber daya alam) merupakan salah satu cara
penghitungan untuk mengganti biaya akibat kerusakan lingkungan. Di dalam konsep akuntansi
sumber daya alam (SDA) itu ada penghitungan terhadap deplesi sumber daya alam dan degradasi
lingkungan
hidup.
PengembanganSumber
Menurut
Daya
peneliti
Alam
lingkungan
Badan
Awal
Pengkajian
Subandar
dan
dari
Penerapan
Deputi
Teknologi
(BPPT)kepada Media, Kamis (19/8) di Jakarta, dalam pengelolaan sumber dayaalam dan
lingkungan hidup dikenal konsep deplesi sumber daya alam dandegradasi lingkungan
hidup."Deplesi SDA berarti penyusutan (habisnya) sumber daya alam karenaeksploitasi. Hal ini
disebabkan laju pemulihan sumber daya alamterutama yang tidak terbarukan lebih lambat dari
laju eksploitasinya."
2.2 PENGAKUAN KOS SUMBER DAYA ALAM BESERTA DEPLESI
Masalah akuntansi aktiva sumber alam pada hakekatnya serupa dengan aktiva tetap. Masalah
akuntansi yang utama adalah (1) penentuan Dasar Deplesi (depletion base) dan (2) penghapusan
kos aktiva sumber alam.
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 6 of 14
I.
Penentuan Dasar Deplesi (Depletion Base)
Kos aktiva sumber alam dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : (1) kos perolehan
(acquisition
cost),
(2)
kos eksplorasi
(exploration
cost),
dibayarkan
untuk
dan
(3)
kos
memperoleh
hak
pengembangan(development cost).
Kos
perolehan
adalah
harga
yang
melakukan penyelidikan untuk mencari dan menemukan lokasi aktiva sumber alam, atau
memanfaatkan aktiva sumber alam yang sudah ada. Ada beberapa perlakuan terhadap kos
perolehan aktiva sumber alam, yaitu :
1. Dibebankan sebagai biaya periodik
2. Dikapitalisasi sebagai bagian harga perolehan aktiva sumber alam
3. Sebagian dibebankan sebagai harga perolehan dan sebagian dibebankan sebagai biaya
periodik.
Kos eksplorasi adalah pengorbanan sumber ekonomik untuk mendapat dan mengolah aktiva
sumber alam. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk memperlakukan koseksplorasi,
yaitu : (a) Pendekatan temuan (successful efforts approach), dan (b) pendekatan total kos ( fullcost approach).
a. Pendekatan Temuan (successful efforts approach)
Berdasarkan pendekatan ini, hanya biaya-biaya eksplorasi yang langsung terjadidan dapat
menghasilkan aktiva sumber alam produktif yang dikapitalisasi sebagai kosaktiva sumber alam.
Pendakatan ini didukung argumentasi : (a) usaha dan prestasi yangdihasilkan harus dapat
dipertemukan secara layak, (b) Aktiva sumber alam yangmelampui nilai mineral yang
sesungguhnya terkandung dapat dihindarkan,(c) Pendekatan ini menggambarkan prinsip kos
historis dari masing-masing pusat kos. b.Pendekatan total kos ( full-costapproach) Berdasarkan
pendekatan ini pusat kos (cost center) adalah perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu
semua pengorbanan sumber ekonomik untuk menemukanaktiva sumber alam baik yang berhasil,
maupun yang tidak berhasil harus dikapitalisasisebagai kos perolehan aktiva sumber alam yang
berhasil. Dalam pendekatan ini, koseksplorasi yang tidak menghasilkan aktiva sumber alam yang
produktif
dianggap
sebagai bagian
harga
perolehan
aktiva sumber
alam
lain
yang
ditemukan.Pendekatan ini didasarkan pada argumentasi sebagai berikut : (1) Biaya eksplorasi
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 7 of 14
dan pengembangan tidak dapat dihindarkan, (2) Keberhasilan perusahaan diukur dari
kemampuannya untuk menemukan dan mengembangkan sumber alam, (3) Harga perolehan
sumber alam didasarkan pada keseluruhan sumber alam yang menghasilkan. Kos Pengembangan
meliputi (a) kos peralatan berwujud (tangible equipment cost), (b) Kos pengembangan tidak
berwujud (intangible development cost). Kos pengembangan berwujud meliputi semua peralatan
transportasi dan peralatan berat yang diperlukan untuk produksi dan tidak merupakan deplesi
basis. Peralatan harus dikelola terpisah layaknya aktiva tetap. Kos pengembangan tidak berwujud
harus dipertimbangkan sebagai bagian dasar deplesi.
Berdasarkan GAAP dan Pernyataan Standar Akntansi Keuangan (PSAK 29) yang sampai
saat ini di pergunakan dalam, ada dua metode pengakuan yang dapat dipakai, yaitu:Full Costing
(FC) Method dan Succesfull Effort (SE) Method. Untuk melihat perbedaan antara Succesfull
Effort dan Full Costing dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Perbadingan Antara Succesfull dan Full Costing
URAIAN
Biaya- biaya G&G
Eksplorasi Dry Hole (sumur
kering)
Sumur eksplorasi sukses
Pengembangan Sumur kering
Pengembangan sumur sukses
Biaya - biaya produksi
SC
Beban
Beban
FC
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Beban
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Kapitalisasi
Beban
(Source : Akuntansi Perminyakan, Haryono, 1998:53)
Perlakuan akuntansi atas sumur eksplorasi tergantung dari metode akuntansinya, Sebagaimana
dengan perlakuan oleh akuntansi keuangan pada umumnya biaya akuisisi (perolehan) haruslah
dikapitalisasikan pada saat terjadinya baik metode FC maupun metode SE, untuk kemudian
dilakukan alokasi pada periode periode pemanfaatan berupa depresiasi, deplesi, dan amortisasi
atau DD&A. SFAS nomor 19 menyatakan bahwa acquisition Cost meliputi biaya-biaya untuk
pembayaran bonus-bonus hak opsi to purchase or lease property, fee yang berkaitan dengan
pemilikan property mineral, dan pembayaran fee untuk broker, recording dan biaya-biaya aspek
legal serta lain-lain sehubungan dengan perolehan property. Perlakuan akuntansi terhadap biaya
operasi minyak dan gas bumi adalah sama (dikategorikan sebagai biaya produksi) apakah dalam
pencatatannya menggunakan Metode Successful Effort atau Full Costing. Disamping komponen
biaya-biaya diatas dalam menghitung biaya produksi termasuk juga biaya depreciation,
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 8 of 14
depletion, dan amortization (DDA) dari kapitalisasi biaya perolehan property, eksplorasi dan
development.
2.3 METODE PENCATATAN KOS SUMBER DAYA ALAM DAN DEPLESI
Pada aktifitas suatu entitas yang menggunakan Sumber Daya Alam sebagai bahan utama
maka perlu dilakukan sebuah pencatatan yang benar karena Kos pada perusahaan Ekstraktif
adalah harga yang diperlukan untuk memperoleh serta menyiapkan sumber daya alam sesuai
tujuan penggunanya. Sedangkan pada deplesi, alokasi kos menjadi biaya secara rasional dan
sistematik sepanjang masa manfaat sumber daya alam dan metode yang biasa digunakan adalah
metode unit aktivitas. Metode tersebut sama untuk perlakuan pada aset tetap karena pada
dasarnya Deplesi untuk sumber daya alam identik dengan Depresiasi.
Contoh 1 : anggaplah sebuah perusahaan harus membayar Rp 1.000.000.000 untuk mendapatkan
hak eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi disuatu daerah. Ayat jurnal yang perlu dibuat yaitu :
(D)
Hak penguasaan sumber alam
(K)
1.000.000.000
Bank
1.000.000.000
Anggaplah juga bahwa setelah mengadakan eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak
yang diperoleh adalah 500.000.000 barel. Selama tahun 199A perusahaan tersebut memproduksi
60.000.000 barel. Tarif deplesi dihitung sebgai berikut :
Tarif deplesi = Rp.500.000.000 x 12 % = Rp. 60.000.000
Biaya deplesi untuk tahun 199A adalah Rp. 120.000.000 (12% x Rp.1.000.000.000) .
Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
(D)
(K)
Biaya deplesi
120.000.000
Hak penguasaan sumber alam
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
120.000.000
Page 9 of 14
Contoh 2 : PT Batu Bara (PT BB) berinvestasi senilai Rp5 juta pada sebuah lahan tambang yang
diestimasi memiliki kandungan 10 juta ton batubara, tanpa nilai sisa. Pada tahun pertama, PT BB
mengekstrak dan menjual 800.000 ton batu bara. PT BB menghitung biaya deplesi sebagai
berikut :
Rp 5.000.000 ÷ 10.000.000 = Rp 0,50 kos deplesi per ton
Rp 0,50 x 800.000 = Rp 400.0000 biaya deplesi
Jurnal Penyesuaian Deplesi :
(D)
(K)
Biaya Deplesi
Akumulasi Deplesi
400.000
400.000
Cara Penyajian Pada Laporan Keuangan :
Sumber daya hasil ekstraksi yang belum terjual dilaporkan sebagai sediaan (inventory)
dalam kelompok aset lancar.
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 10 of 14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya pengakuan Kos untuk aset tetap yang berjenis aktiva terbatas ini
perlakuan/pencatatannya sama seperti aset tetap yang lain pada umumnya. Pada tahuntahun sebelum dipanen, catatan nilai aset biologis (pepohonan, minyak, gas dll)
disesuaikan dengan nilai wajarnya pada tiap-tiap perioda. Bagi aset tetap yang dapat
diperbarui metodenya ialah menggunakan Depresiasi, aset tidak berwujud menggunakan
Amortisasi sedangkan pada aset yang terbatas ini (khususnya pada Sumber Daya Alam)
menggunakan Deplesi. Pada depresiasi digunakan ada 3 metode pilihan, tapi pada
Deplesi metode yang paling lazim digunakan adalah metode unit aktivitas karena Deplesi
umumnya merupakan fungsi dari unit yang di ekstrak.
3.2 SARAN
Menurut kami masih ada beberapa perusahaan terutama yang bergerak pada
bidang ekstraksi yang mencatatat perjunalan tersebut masih belum sesuai dengan PSAK
No. 29 maupun PSAK No. 33. Dan juga bagi mahasiswa Akuntansi khususnya yang
mungkin akan berprofesi pada bidang Akuntan, paper ini bisa membantu untuk
menambah ilmu pengetahuan mereka karena tidak banyak yang mengerti/mengetahui
penjurnalan bagi perusahaan ekstraksi karena mereka lebih sering dihadapkan contoh
kasus mengenai perusahaan Manufaktur maupun Perusahaan Jasa.
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 11 of 14
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al. Haryono.1993. Dasar-Dasar Akuntansi 2. Edisi 4. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan STIE YKPN.
Haryono, 1998, Akuntansi Perminyakan, Universitas Trisakti, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2011, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat:
Jakarta
Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho W. Teori Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Tuanakotta, M. Theodorus. Teori Akuntansi 2. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
BGJoshua. “Aktiva Sumber Alam dan Deplesi”. 19 Januari 2015
https://www.scribd.com/doc/171787314/Aktiva-Sumber-Alam-Dan-Deplesi
Warsidi. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”. 19 Januari 2015
http://www.warsidi.com/2012/09/download-psak-isak-exposure-draft.html
Hendra. “Aset Tetap, SDA, dan Aset Tak Berwujud”. 20 Januari 2015
https://www.scribd.com/doc/165483468/Aset-Tetap-SDA-Dan-Aset-Tak-Berwujud
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 12 of 14
Pengakuan Kos Sumber Daya Alam dan Pencatataan
Deplesi
Page 13 of 14