Potensi Bisnis dan Kewirausahaan docx

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru
dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber
daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer,
2008).
Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Terbukti dengan banyaknya para perusahaan baik mikro maupun makro dengan dengan
beragam usaha mereka yang menarik dan sudah pasti menghasilkan laba untuk meningkatkan
tarif hidup pengusaha dan karyawan diperusahaan tersebut. Maraknya usaha kecil disaat
sekarang ini juga sangat menguntungkan bagi masyarakat, dengan demikian lapangan
pekerjaan akan semakin meningkat. Belakangan ini banyak sekali bermunculan usaha-usaha
baru, dengan beragam usaha mereka yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan laba
untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan tersebut. Dapat dilihat dari
usaha yang didirikan seperti usaha makanan, minuman, laundry, taman bermain, dan lain-lain
sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu bentuk bisnis kecil ?
2. Apa peranan kewirausahaan dalam pengembangan usaha ?

3. Bbagaimana ciri-ciri wirausaha yang berhasil ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui potensi bisnis dan kewirausahaan
2. Untuk mengetahui peranan kewirausaan dalam pengembangan Usaha
3. Untuk mengetahui ciri-ciri wirausaha yang berhasil
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis dan pembaca, menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
potensi bisnis dan kewirausahaan.
1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Potensi Bisnis
Bisnis dari segi ilmu ekonomi dipandang sebagai interaksi antara konsumen dan
produsen. Sedangkan potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan. Potensi bisnis adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan dalam berinteraksi antara konsumen dan produsen.
Menjadi seorang pengusaha harus dapat mengidentifikasi potensi bisnisnya dengan baik
agar dapat memenuhi dan melayaninya lalu menguasainya. Oleh karena itu kita harus

memiliki langkah awal dalam menjalankan bisnis yaitu dengan melakukan analisa terhadap
potensi bisnis yang sering juga disebut analisa pasar. Ditinjau dari pengertiannya pasar
merupakan sekumpulan orang dan atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan keinginan
yang mungkin sebagian dapat dipenuhi lewat transaksi jual beli.
2.2 Bentuk Bisnis Kecil
Bisnis kecil (small Business) adalah bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara
independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi standar ukuran tertentu
dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan.
Pengertian

yang

diberikan

oleh committe

for

economic


development, yang

mengemukakan ciri-ciri sebuah bisnis kecil adalah :
1. Modal nya berasal dari pemilik atau kelompoknya.
2. Manajemennya dilakukan secara bebas dan biasanya pemilik langsung menjadi
manajer.
3. Daerah operasinya bersifat lokal dan si pemilik bertempat tinggal tidak jauh dari
lokasi bisnis.
4. Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil itu sangat relatif. Suatu bisnis
dikatakan kecil jika dibandingkan dengan bisnis sejenis.
Kegiatan bisnis kecil yang bergerak dalam bidang perdagangan dapat diklasifikasikan secara
garis besarnya yaitu:
1. Skala besar, dengan modal lebih dari Rp. 200 juta
2. Skala menengah dengan modal Rp. 25 juta – Rp. 100 juta
2

3. Skala kecil di bawah Rp. 25 juta
Perbandingan antara bisnis kecil dengan bisnis besar :
Bisnis Kecil
Bisnis Besar

Umumnya pemilik jadi manager
Manajer bukan pemilik
Organisasi sederhana dan pemimpin Regional atau nasional organisasi
intim dengan karyawan
Banyak kegagalan
Pemilik serba bisa

kompleks
Jarang yang gagal
Manajernen spesialis

2.3 Resiko Bisnis Kecil
1. Bisnis kecil kehidupannya sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi pada umunya;
lokasi bisnis, persaingan, kualifikasi, pemilik dan efektifitasnya menjalakan bisnis.
2. Banyak bisnis kecil tidak sanggup menemukan usahanya karena alasan-alasan di atas.
Akan tetapi ada pula bisnis yang kecil berhenti karena meninggalnya pemilik.
3. Dari sekian banyak usaha maka di bidang perdagangan eceran banyak mengalami
kegagalan. Kemudian disusul oleh usaha pertambahan dan pabrik, dan berikutnya
usaha dalam bidang kontruksi.
4. Kurannya keterampilan manajemen, karena pekerjaan makin banyak dan kompleks,

menimbulkan kurangnya pengawasan dan pertanggung jawab juga merupakan faktor
penyebab kegagalan bisnis kecil.
Unsur-unsur ketidakmampuan manjemen ini dapat diperinci sebagai berikut
1. Modal kurang mencukupi
2. Lokasi kurang menguntungkan
3. Membeli barang terlalu banyak
4. Kuran mengawasi persediaan barang
5. Keadaan ekonomi kurang menguntungkan
6. Pengeluaran dan tanggungan biaya terlalu besar
7. Mengambil kredit tidak penuh perhitungan
8. Tidak mengadakan pembukuan yang baik
9. Mengadakan ekspansi terlalu berlebihan
10. Tanggungan biaya tetap terlalu besar
2.4 Kewirausahaan

3

Timmons mendefinisikan kewirausahaan sebagai tindakan kreatif manusia membangun
sesuatu bernilai dari tiada satu apapun. Dalam definisi ini, kewirausahaan dipandang sebagai
kemampuan memburu kesempatan tanpa menghiraukan keterbatasan sumber yang dimiliki.

Karakteristik kewirausahaan menurut Dollinger, 2003 yaitu:
1. Kreatifitas dan inovasi
2. Pengump an sumber daya dan pendirian suatu organisasi
3. Mencari keuntungan dan pertumbuhan usaha dengan dibiayai resiko dan
ketidakpastian.
Banyak orang beranggapan kewirausahaan sebagai wacana tentang bagaimana menjadi
kaya. Sedang kekayaan itu sendiri seakan-akan merupakan simbol keberhasilan dari
kewirausahaan.
Kewiraswastaan atau kewirausahaan sebenarnya bukanlah bertujuan untuk menjadi kaya.
Setidaknya inilah yang dikemukakan oleh para perintis kewiraswastaan di Indonesia sejak 3
dekade yang lalu.
Keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang
mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan
berbagai cara, bisa saja dengan mencuri, merampok, korupsi dan lain sebagainya.
Sebaliknya kewiraswastaan lebih melihat bagaimana seseorang bisa membentuk,
mendirikan serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan
bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Apabila suatu usaha dimulai dari nol dan berjalan
dengan baik maka nilai kewiraswastaannya jelas lebih berharga.
Terkadang orang tidak menyadari bahwa “wiraswasta” tidak sama dengan “swasta” dan
“orang swasta” tidak dengan sendirinya merupakan wiraswastawan sejati, meskipun mungkin

yang bersangkutan menyatakan diri begitu. Ini disebabkan wiraswasta mengandung kata
“wira” artinya luhurnya budi pekerti, teladan, memiliki karakter yang baik, berjiwa kesatria
dan paroliotik.
Adapun arti kata wiraswasta menurut Suparman Sumahamidjaya bisa diuraikan lebih
kurang sebagai berikut :
Wira = luhur, berani, jujur dan kesatria
Swa = sendiri
Sta = berdiri
Jadi wiraswasta sejati ialah mereka yang berani memutuskan, berpaku dan bertindak
secara mandiri, mencari nafkah dan sukses dengan jalan berusaha diatas kemampuan sendiri,
dengan cara yang jujur dan adil, jauh dari sifat-sifat keserakahan dan kecurangan.
4

Beberapa aktivitas yang memiliki kandungan nilai kewirausahaan, baik yang jelas
maupun yang tersembunyi. Contohnya sebagai berikut:
1. Pengusaha-pengusaha "kantoran" yqng menjalankan perusahaan milik sendiri atau
bermitra.
2. Pengusaha-pengusaha seperti pedagang kaki lima, warung nasi, restoran, toko
kelontong, bengkel, salon dan lain-lain.
3. Pengurus dan anggota-anggota koperasi.

4. Mereka yang menjalankan bisnis sambilan, tanpa melecehkan pekerjaan utamanya
sebagai karyawan.
5. Para karyawan sambil bekerja, berusaha mengumpulkan modal dan belajar untuk
mempersiapkan diri menjadi pengusaha nantinya.
6. Pekerja free-lance, instruktur-instruktur aerobik, pelatih olahraga yang bekerja waktu
penuh.
2.5 Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk
menemukan cara-cara baru dalam memecahkan berbagai persoalan dan memanfaatkan
peluang. Sedangkan inovasi ialah kemampuan yang dimiliki seorang wirausahawan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan.
Inovasi yang dapat diciptakan dan diterapkan oleh seorang wirausahawan antara lain:
1. Penawaran produk atau jasa baru
2. Penggunaan metode atau teknologi baru
3. Penciptaan pasar sasaran yang baru
4. Penggunaan sumber pasokan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru
5. Penciptaan bentuk organisasi yang baru.



Pengumpulan Sumber Daya dan Pendirian Suatu Organisasi Ekonomi

Wirausahawan membentuk atau menggunakan organisasi ekonomi. Istilah ekonomi berarti
suatu organisasi yang berrujuan untuk melakukan alokasi sumber daya yang langka.
Organisasi ekonomi dapat mencakup perusahaan, unit bisnis dalam satu grup perusahaan
maupun jaringan berbagai organisasi independen. Dalam kaitan ini para wirausahawan
melakukan pengumpulan sekaligus pengorganisasian berbagai sumber daya seperti bagan

5

baku, modal, peralatan dan manusia untuk dapat menghasilkan laba dan pertumbuhan
kegiatan usaha.
Wiruasahawan sebagai seorang yang memimpin sorang yang memimpin memiliki suatu
"visi yang mebuntun" yang mengarahkan dia untuk mengelola sumber daya- sumber daya
kearah eksploitasi peluang usaha yang sudah tergambar dalam benak wirausahawan tersebut
ubtuk memperoleh laba yang optimal.


Mencari keuntungan dan pertumbuhan usaha dengan dibiayai resiko dan
ketidakpastian.

Resiko merupakan bagian taj terpisahkan dari kegiatan usaha. Resiko lahir dari

ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dengan
demikian, para wirausahawan sebagai pelaku ekonomi yang rasional pada dasarnya bukanlah
semata-mata pecinta resiko usaha. Bahkan kalau bisa mereka akan menghindari resiko.
Namun mereka juga harus menanggung resiko usaha, karena resiko tersebut semata-mata
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu aktivitas bisnis.
2.6 Peranan Kewirausahaan dalam Pengembangan Usaha
Usaha Kewirausahaan menurut Yudo Husodo memandang kewirausahaan sebagai salah
satu unsure penting bagi pengembangan perusahaanyang baik. Menurutnya agar perusahaan
dapat berkembang dengan baik maka perusahaan tersebut harus mempunyai beberapa unsure,
yaitu :
1. Harus ada inovator, yaitu yang mempunyai ide untuk mengembangakan perusahaan.
2. Adanya businessman, yang mempunyai sense of business yang mampu
menerjemahkan rencana inovasi menjadi hal yang nyata dan menghasilkan profit.
3. Entrepreneur, yang memiliki entrepreneurship yang mampu menggerakkan dan
mengorganisasikan gagasan menjadi kegiatan yang nyata.
4. Harus ada manajer, yang memiliki managerial skill yang memiliki kemampuan
mengelola perusahaan agar perusahaan selalu berada dalam hubungan yang harmonis
dengan para stakeholder.

5. Harus ada expert, yang mempunyai keahlian bidang-bidang tertentu agar perusahaan
kuat dalam berbagai seni keahlian.
2.7 Tahap-Tahap Pengembangan Usaha
Untuk membangun usaha yang baik maka diperlukan 4 langkah pengembangan usaha, yaitu :
1. Ide Usaha
6

Seorang entrepreneur haruslah memiliki sebuah ide usaha yang baik pula. Karena dengan
ide yang baik akan melahirkan sebuah produk yang baik pula. Apalagi pada saat sekarang
dimana seorang entrepreneur harus dituntut berfikir kreatif dan inovatif. Dengan berfikir
kreatif maka dapat diyakini bahwa produk yang dihasilkan akan menjadi suatu produk yang
bagus dan memiliki ciri khas dan berbeda dengan yang lainnya. Adapun untuk menentukan
sumber ide bisa didapat dari hal-hal berikut : Berdasarkan hobi, Berdasarkan keahlian,
Merupakan usaha warisan , Membuat inovasi baru, dan Menyesuaikan dengan kebutuhan
sekitar.
2. Kelayakan Atau Perencanaan Bisnis
Langkah selanjutnya adalah setelah seorang entrepreneur menentukan ide untuk
produknya adalah merencanakan hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk merealisasikan
idenya tersebut. Dan juga dalam proses ini akan diuji coba kelayakan produk dari hasil ide
tersebut,apakah ide tersebut dapat diterima dengan baik oleh konsumen atau tidak.
3. Implementasi Atau Proses Bisnis
Setelah diuji coba kelayakan dari ide yang sudah dibuat, maka selanjutnya adalah
implementasi dari usaha yang aka dibuat. Dalam hal ini akan dibuat seluruh struktur dari
sebuah badan usaha. Dan juga dalam tahap ini akan dimulainya proses penjualan produk yang
sudah di uji sebelumnya.
4. Prestasi
Dalam proses ini adalah proses mendapatkan hasil dari seluruh proses yang sudah
dijalankan, mulai dari proses menentukan ide hingga proses implementasi. Dengan kata lain
dalam tahap ini seorang interpreneur akan mendapatkan hasil kerja keras yang sudah
dilakukan.
2.8 Mentalitas Wirausahawan
Untuk memujudkan mimpi menjadi seorang wirausahawan yang sukses memang
diperlukan berbagai faktor pendukung. Selain modal, masih ada faktor lain yang merupakan
syarat untuk keberhasilan seorang wirausawan/ anyak yang mengatakan “mental” atau
“bakat”; dalam bahasa umum “bakat dagang”, merupakan salah satu diantara faktor tersebut.
Meskipun belum banyak penelitian ilmiah mengenai mental atau keperibadiaan
wirausahawan, namun ada perbedaan karakter antara wirausahawan dengan nonwirausahawan. Bisa saja perbedaan itu tumbuh karena kebiasaan atau pengaruh lingkungan
sehingga menjadi karakter yang menetap dalam dalam kepribadiaan seseorang.

7

Bagi pengikut aliran non-deterministic, bakat dagang mungkin lebih bisa diterima
sebagai sebuah mitos, sebab sulit untuk mengatakan bahwa seorang bayi memiliki “in-born
entrepreneurship trait”. Lebih logis bila mengasumsikan bahwa “bbakat dagang” yang
dimitoskan mungkin merupakan kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dimiliki
oleh wirausahawan lewat proses pembelajaran sejak dini. Kebiasaan ini disosialisasikan dan
dikondisikan secara konsta kepada individu atau kelompok tertentu sehingga menjadi ciri
karakter yang kuat dan mengakar di dalam mereka. Sebagian dari kebiasaan itu adalah :
a. Menghitung untung rugi setiap tindakan/keputusan yang diambil
b. Melihat peluang dan menganalisis kebutuhan pasar
c. Mengelola sumber daya
d. Bekerja keras secara konstan dan mencari solusi bagi masalahnya
e. Kebiasaan “jatuh-bangun” sehingga tidak lagi takut membuat keputusan

Selain faktor kebiasaan di atas, masih banyak faktor lain. Beberapa diantaranya adalah :
1. Kreatif dan Inovatif
Kreatif adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam
pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovatif adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah mdan menemukan peluang.
Seorang wirausahwan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari nonwirausahawan. Hal-hal yang belum terpikiran oleh orang lain sudah terpikiran olehnya dan
dia mampu membuat hasil inovasinya itu menjadi “demand.
Contoh dari kreatif dan inovatif adalah pengemasan air minum steril kedalam botol
sehingga air bisa diminum langsung tanpa dimasak. Banyak sekali contoh lain yang
menunjukan bahwa kreatifitas dan inovasi adalah salah satu faktor yang bisa membawa
seseorang menjadi wirausahawan sukses. Perlu diingat bahwa kreatifitas dan inovasi bukan
merupakan satu-satunya faktor penentu karena artis pun harus memiliki kedua faktor ini
sebagai penentu kesuksesannya.
2. Confident, tegar dan Ulet
Wirausahawan yang berhasil umumnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tegar, dan sangat
ulet. Ia tidak mudah putus asa, bahkan mungkin tidak pernah putus asa. Masalah akan dihadapinya
dan bukan dihindari. Jika ia membuat salah perhitungan, saat ia sadar akan kesalahannya, ia secara
otomatis juga memikirkan cara untuk membayar kesalahan itu atau membuatnya menjadi keuntungan.
Ia tidak akan berhenti memikirkan jalan keluar walaupuun bagi orang lain, jalan keluar sudah buntu.
Kegagalan akan dibuatnya menjadi pelajaran dan pengalaman yang mahal. Semangatnya tidak pernah
luntur, ada saja yang membuatnya bisa berpikir positif demi keuntungan yang dikejarnya. Kualitas
8

kepribadian seperti in tidak mungkin tumbuh secara mendadak. Keuetan, keegaran dan rasa percya
diri tumbuh sejak dini (usai balita) dan sudah menjadi karakter atau dasar kepribadiannya. Sulliy
(bukan tidak mungkin) bagi seiorang dewasa membentuk kualitas-kualitas ini jika tidak dimualai
sejak masa balita.

3. Pekerja keras
Waktu kerja bagi seorang wirausahawan tidak ditentukan oleh jam kerja. Saat ia sadar dari bangun
tidurnya, pikirannya sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah.
Kadang dalam tidurnya pun ia tetap berpikir. Mebiarkan waktu berlalu tanpa ada yang dipikirkan atau
dikerjakn kadang membbuarnya merasa “tidak produktif” atau merasa kehilangan kesempatan.

4. Pola Pikir Multi-tasking
Seorang wirausahawan sejati mampu melihat sesuatu dalam persepektif/dimensi yyang berlainan
pada satu waktu (multi-dimensional information processing capacity). Bahkan ia juga mampu
melakukan “multi-tasking” (melakukan beberapa hal sekaligus). Kemampuan inilah yang
membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin
tinggi kemampuan seorang wirausahawan dalam multi-tasking, semakin besar pula kemungkinan
untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif.

5. Mampu Menahan Nafsu untuk Cepat Menjadi Kaya
Wirausahawan yang bijak biasanya hemat dan sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya
terutama jika ia dalam tahap awal usahanya. Setiap pengeluaran untuk keperluan pribadi
dipikirkannya secara serius sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang ada akan diperlukan
untuk modal usaha atau modal kerja. Keuantungan tidak selalu menetap, kadang ia harus merugi dan
perusahaan harus tetap dipertahankan. Oleh sebab

itu, jika ia memiliki keuntungan 10, hanya

sepersekian yang digunakan untuk keperluan pribadinya. Sebagian besar disimpan untuk digunakan
bagi kemajuan usahanaya atau untuk tabungan jika ia terpaksa mengambil kerugian.
Wirausahawan yang bijak juga mengerti bahwa membangun sebuah perusahaan yang kokoh dan
mapan memperlukan waktu bertahun-tahun bahkan tidak jarang belasan atau puluhan tahun. Seorang
wirausahwan yang memulai usahanya dari skala yang kecil hingga menjadi besar akan mampu
menahan nafsu konsumtifnya. Baginya, pengeluaran tidak menghasilkan akan dianggap sebagai
sebuah kemewahan. Jika menahan diri sampai tabungannya jauh berlebih. Ia juga menghargai
keuntungan yang sedikit demi sedikit dikumpulkannya. Keuntungan itu diinvestasikannya ke dalam
usaha lainnya sehingga lama kelamaan hartanya bertambah banyak.
Sebaliknya, wirausahawan yang tidak bijak seringkali tidak dapat menahan nafsu konsumtif.
Keuntungan dihabiskan untuk berbagai jenis kemewaha dan hal yang tidak produktif sehingga tidak
ada lagi tabungan untuk perluasan perusahaan atau untuk bertahan pada masa sullit.

6. Berani Mengambil Rsiko

9

Seorang wirausahawan berani mengambil resiko semakin besar risiko yang diambilya semakin
besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan karena jumlah pemain semakin sedikit. Tentunya,
resiko-resiko ini sudah haru diperhitungkan terlebih dahulu

2.9 Ciri-ciri Wirausaha yang Berhasil
Seorang wirausahawan yang efektif dan sukses akan mempunyai beberapa sifat dan ciri
keperibadian, yaitu :
1. Percaya diri
Wirausaha selalu yakin terhadap dirinya, berpikir bebas dan bersikap independen. Ia senantiasa
bersifat optimis terhadap ramalan dan pandangan masa depan. Berkaitan dengan kepercayaan diri,
seorang wirausaha mempunyai mutu kepemimpinan dan sifat dinamis yang pada umumnya
mempunyai sikap, kepribadian dan sifat yang positif terhadap diri sendiri dan masa depannya.
2. Berorientasikan kemanusiaan
Seorang Wirausaha mempunyai hati yang lembut, mudah bergaul, dan berkawan dengan orangorang disekelilingnya, tidak membedakan apakah orang tersebut klien, pesaing atau pegawainya.
3. Berorientasikan tugas dan keputusan
Seorang Wirausaha akan terus bekerja keras dan mempunyai keinginan atau semangat baja untuk
terus bekerja dan berusaha, selain tahan banting dan bersungguh sungguh dalam daya usahanya.
4. Sikap keaslian ide dan kreatif
Seorang Wirausaha selalu memikirkan tentang konsep asli atau original dan mempunyai
pemikiran yang kreatif serta selalu mencoba memperbaharui barang barang dan jasa yang telah dicipta
dan ditunjukkan di pasaran. Ini memberikan keistimewaan dan kedudukan yang lebih baik dari
pesaing-pesaingnya.
5. Berorientasikan masa depan
Seorang Wirausaha senantiasa memandang kedepan dan tidak menoleh kebelakang dalam
kegiatannya, serta mempunyai pandangan luas tentang masa depan dan kesempatan yang ada. Sikap
dan pandangan juga selalu positif terhadap kemungkinan masa depan. Seorang wirausaha memandang
masa depan dengan penuh harapan dan kesempatan yang tidak boleh dilepaskan.
6. Bersedia mengambil resiko
Wirausaha merupakan orang yang senantiasa bersedia menghadapi dan menanggung resiko serta
menganggap bahwa lebih tinggi resikonya maka lebih tinggilah kemungkinan untung yang
diperolehnya. Dalam hal ini, resiko menjadi tantangan dan bukan halangan bagi seorang wirausaha.
7. Kemampuan membuat keputusan
Seorang wirausaha merupakan seseorang yang pandai membuat keputusan. Dia tahu masalah
yang bakal dihadapinya dimasa depan. Dia juga dapat mengetahui berbagai informasi yang diperlukan
untuk membuat keputusan. Berdasarkan informasi dan keyakinan dirinya, dia dapat membuat
keputusan.
10

8. Berorientasikan perencanaan
Seorang wirausaha selalu mempunyai upaya untuk merencanakan semua kegiatannya.
Perencanaan ini dapat menyelaraskan semua aspek yang berkaitan dengan tindakannya pada masa
depan. Inilah yang menjadikan seorang wirausaha lebih sistematis dalam kerja dan kehidupannya. Ini
juga yang menjadikan seorang wirausaha bijaksana dalam melaksanakan proyek atau rencananya.
9. Kemampuan mendirikan perusahaan
Wirausaha juga mempunyai keefisienan istimewa dalam mengelola segala kegiatan, pegawai dan
perusahaannya. Seorang wirausaha dapat menggunakan potensi yang dimiliki orang-orang
disekelilingnya untuk mengelola perusahaan dan aktivitasnya. Kemampuan membagikan kerja kepada
orang bawahannya dan sikap mempercayai pegawai dengan sepenuhnya merupakan sikap positif
setiap wirausaha yang membantunya untuk berhasil.
10. Kemampuan Manajemen
Seorang wirausaha juga dikatakan mempunyai kemampuan yang alamiah untuk memimpin dan
mengelola organisasi dan perusahaan. Ia dapat mewujudkan kerja secara tim atau kelompok dan dapat
memberikan efek yang menyeluruh dalam manajemen dan menjamin keberhasilan perusahaan.
Kemampuan menjadi manajer yang baik yang didasarkan kepada merencana, mengorganisasi,
memimpin, dan mengawasi merupakan kualitas yang dimiliki seorang wirausaha.

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis kecil (small Business) adalah bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara
independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi standar ukuran tertentu
dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan.
Wirausaha diartikan sebagai individu yang mampu mendirikan suatu bisnis baru dan
menjalankannya dengan sangat menguntungkan. Kemampuan dan kemahirannya untuk
memotifasi pekerja dan menjalankan perusahaan secara efisien dan efektif dinamakan
kewirausahaan.
Keberhasilan seorang wirausaha bergantung pada kemampuan dirinya sebagai pengusaha
dan tindakan yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer yang
efektif dan efesien. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaharuan
merupakan syarat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses.

3.2 Saran
Untuk memulai sebuah bisnis sebaiknya melihat potensi bisnisnya terlebih dahulu. Dan
jika ingin berwirausaha haruslah memiliki sifat –sifat seorang wirausaha.

Daftar Pustaka
Budiarta, Kuntoro, 2010. Pengantar bisnis. Jakarta Winardi, 2003. Entreprenuer dan
entrepreneurship. Kencana, Jakarta.

--

12