Etika Bisnis Bisnis dan Lingkungan Ekste

Tugas Etika Bisnis
Bisnis dan Lingkungan Internal dan Eksternal

Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Dwiki Arif Darmawan
Michael Onky
Nessia Kusuma Wardani
Fifik Pujianingrum
Ega Eri Wardana

1310208272
1310208326
1310208327

KELAS 4-SM2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA

Kata Pengantar

1

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Bisnis dan Lingkungan Internal
dan Eksternal”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Manajemen Risiko di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya
(STIESIA).
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
Surabaya, Maret 2015


Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
Pendahuluan.............................................................................................................................4
I.I Latar Belakang................................................................................................................4
I.II Rumusan Masalah.........................................................................................................4
2

I.III Tujuan............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................5
Pembahasan..............................................................................................................................6
II.I Pengertian.......................................................................................................................6
A. Bisnis...........................................................................................................................6
B. Lingkungan Bisnis.....................................................................................................6
II.II Macam-Macam Bisnis..................................................................................................7
II.III Hubungan Bisnis dan Lingkungan............................................................................9
II.IV Lingkungan Internal Dan Eksternal.......................................................................10

A. Lingkungan Internal...............................................................................................10
B. Lingkungan Ekternal..............................................................................................12
II.V S.W.O.T........................................................................................................................15
BAB III....................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................17
A. Kesimpulan.....................................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................................17
Daftar Pustaka........................................................................................................................18

BAB I
Pendahuluan
I.I Latar Belakang
Suatu organisasi tidak akan pernah lepas dari faktor-faktor lingkungannya. Hal ini
dikarenakan dalam menjalankan roda organisasi selalu mengalami ketergantungan antar
unsur - unsur yang ada di dalamnya. Setiap perubahan dalam lingkungan bisnis yang bersifat
mikro maupun makro akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada
kehidupan organisasi.

3


Perusahaan harus mampu beroperasi secara optimal dalam kondisi lingkungan yang
hampir selalu mengalami perubahan setiap waktu. Ketika pemerintah

menetapkan

mengurangi subsidi bahan bakar minyak tentunya akan mempengaruhi harga jual barang itu
secara langsung yang selanjutnya akan dibebankan kepada konsumen. Harga jual yang tinggi
menyebabkan menurunnya penjualan dan produk menjadi kurang kompetitif.

Jika

perusahaan tidak dapat meresponnya dengan baik akan berdampak buruk terhadap kondisi
bisnis usahanya. Begitupula ketika Serikat Pekerja melakukan demonstrasi besar-besaran
akan berdampak buruk terhadap operasional perusahaan. Meski demikian banyak pula hal-hal
positif bagi perusahaan yang berasal dari lingkungannya. Seperti adanya kemajuan
tekhnologi di bidang komputer dan IT yang membuat operasional usaha menjadi lebih
efisien.
Dalam kerangka manajemen modern, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem
terbuka. Sebuah organisasi di pengaruhi dan mempengaruhi lingkungan dimana organisasi
berada. Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan

internal. Lingkungan eksternal terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari
luar batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi faktor-faktor yang ada di dalam
organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.
Terus-menerus mempelajari kondisi lingkungan dan melakukan penyesuaianpenyesuaian yang dibutuhkan adalah kunci agar suatu organisasi dapat terus bertahan.
(Sumber:// http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)

I.II Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa Pengertian Bisnis dan Lingkungan Bisnis?
Apa saja macam-macam bisnis?
Apa hubungan Bisnis dan Lingkungannya?
Apa itu lingkungan internal dan eksternal dalam bisnis?
Apa itu S.W.O.T?

I.III Tujuan

1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui pengertian dari bisnis dan lingkungan bisnis.
Memahami macam-macam dari bisnis.
Mengerti hubungan bisnis dan lingkungan disekitarnya.
Memahami makna dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Mengetahui SWOT dalam bisnis.

4

BAB II
Pembahasan
II.I Pengertian
A. Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis

dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti
ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya
atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis
seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki
tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk
pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
5

mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar
tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh
aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian,

definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
B. Lingkungan Bisnis
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling
berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu.
Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya
teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat
masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan
dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari
setiap usaha bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.
Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan
Bisnis adalah factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak
langsung terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan
internal. Lingkungan eksternal terdiri atas factor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari
luar batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi factor-faktor yang ada di dalam
organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.
(Sumber: http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)

II.II Macam-Macam Bisnis

Bisnis juga dapat dibedakan berdasarkan atas jenis kegiatannya. Berdasarkan jenis
kegiatannya bisnis dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
1. Bisnis Ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan
atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi. Misalnya
pabrik semen, tambang timah, aluminium, tembaga, serta PERUM Prtamina yang
mengusahakan minyak dan gas bumi.
2. Binis Agraris adalah bisnis yang bergerak di bidang pertanian (termasuk pula
pertanian, peternakan dan perunggasan), perkebunan serta kehutanan.

6

3. Bisnis Industri adalah bisnis yang bergerak di bidang industri manufacturing,
misalnya indutri tekstil garmen, mesin-mesin, mebel, pesawat terbang, mobil, sepeda
motor, kapal laut maupun pabrik kertas, tapioca dan sebagainya.
4. Bisnis Jasa adalah bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan
produk-produk yang tidak berujud seperti jasa pendidikan, kecantikan, perbankan,
kesehatan,

penanggungan


risiko,

jasa

pariwisata

dan

sebagainya.

(Sumber: http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html)

Di samping perbedaan diatas juga ada perbedaan yang lain yaitu atas dasar kegunaan atau
kemanfaatan yang diciptakan oleh bisnis itu. Dalam hai ini bisnis dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Kegunaan bentuk (form utility)
Bisnis yang menciptakan kegunaan bentuk adalah bisnis yang berusaha utuk
mengubah suatu benda menjadi benda lain yang berbeda bentuknya sehingga menjadi
lebih bermanfaat bagi manusia/masyarakat. Sebagai contoh dari bisnis ini adalah
Perusahaan Mebel, Perusahaan Tegel, Perusaan Kain, Perusahaan Konfeksi dan
sebagainya.

2. Kegunaan tempat (place utility)
Bisnis yang menciptakan kegunaan tempat adalah bisnis yang bergerak dalam bidang
transportasi atau pengangkutan, baik angkutan barang maupun angkutan manusia.
3. Keguanaan waktu (time utility)
Bisnis yang menciptakan keguanaan waktu adalah bisnis yang bergerak dalam bidang
penyimpanan. Dalam bisnis ini perusahaan berusaha menyimpan barang yang pada
waktu itu belum dibutuhkan dan kemudian akan dikeluarkan pada saat barang tersebut
dikeluarkan pada waktu yang lebih berguna. Contohnya adalah Dolog atau Bulog.
4. Kegunaan pemilihan (possession utility)
Bisnis yang memindahkan pemilikan barang adalah bisnis yang betgerak dalam
bidang perdagangan atau pertokoan. Bisnis ini berusaha memindahkan memindahkan
pemilikan barang dari yang tadinya milik pabrik menjadi milik masyarakat
(Sumber: http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html)

7

II.III Hubungan Bisnis dan Lingkungan
Bisnis merupakan kegiatan yang berhubungan dan berkepentingan dengan
lingkungan. Justru ada pihak – pihak atau variabel – variabel atau faktor – faktor yang
tersedia di lingkungan ddan yang terkait dengan bisnis itulah dapat diselenggarakan kegiatan
bisnis. Dengan ungkapan lain dapat dinyatakan bahwa bisnis merupakan kegiatan
pengelolaan sumber – sumber ekonomi yang disediakan oleh lingkungannya. Disamping itu
bisnis tidak terlepas dengan adanya faktor – faktor lingkungan yang mendukung maupun
yang menghambat atas tujuan yang ingin dicapai bisnis. Di lain pihak lingkungan bisnis
merupakan seluruh karakter dan faktor yang dapat mempengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap bisnis. Sebalikna bisnis dapat secara langsung maupun tidak
dapat mempengaruhi atau menciptakan pengaruh terhadap lingkungannya. Oleh karena itu
interaksi antara bisnis dan lingkungannya atau sebaliknya menjadi tema pencermatan yang
cukup penting dan sangat urgen bagi kegiatan bisnis terhadap masyarakat. Sehingga
eksistensi bisnis layak diterima atau memberikan pengaruh tertentu yang positif atau negatif
terhadap lingkungannya. Hal ini merupakan indikasi yang memeberikan status tertentu
terhadap peran yang diberikan bisnis dan eksistensinya terhadap masyarakat, terutama jika
dilihat dari sudut kepentingan lingkungannya.
(Sumber: Drs. Muslich, MM)
Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis.
Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan.
Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa
bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral
sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan
tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer
Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat
itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka
sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

8

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan
masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para
pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan
konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar
pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan
penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan
dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat
factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat
atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani
kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut
“Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.
(Sumber: http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html)

II.IV Lingkungan Internal Dan Eksternal
A. Lingkungan Internal
Merupakan factor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap
manajemen operasi. Adapun pengaruh dari lingkungan internal terhadap organisasi secara
singkat dapat diemukakan sebagai berikut :
a. Visi-misi
Visi diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka
panjang) yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misis adlah
pernyataan mengenai maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengepa sebuah
orgaisasi eksis. Setiap tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang
menjadi visi dan misi organisasi.
b. Budaya Perusahaan
Budaya adalah sistem dari kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di
dalam sebuah organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan
norma perilaku dalam organisasi. Ia merupakan iklim social dan psikologis dari ebuah
perusahaan, dan wujudnya bisa merupakan budaya yang tertuutuo atau terbuka.
Dalam budaya tertutup keutusan cendrung dibuat oleh tingkatan yang leih tinggi
9

dalam menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan, banyak kerahasiaan
di seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk kreatif atau terlibat
dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya terbuka keputusan dibuat pada
tingkatan manajemen yang lebih rendah, kepercayaan terhadap bawahan

atau

karyawan cukup besar dan karyawan di dorong agar keatif dan diikut sertakan dalam
pemecahan masalah.
c. Gaya manajemen
Sikap dan preferrensi atasan mempengaruhi bagaiman sebuah tugas
dilaksanakan. Masalah dapat jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi
berbeda dengan manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus
menyesuaikan diri dengan gaya dari atasan.
d. Kebijakan
Kebijakan menetapkan batasan sebagai batasan seabagai arahan dalam
membuat keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras
dengan dengan kenijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali
dimaksudkan untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan
dan bagaimana kinerja dinilai.
e. Karyawan
Karyawan berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal sperti kecakapan,
sikap, tujuan pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang
efektif dengan seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada
kasus yang ekstrem karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak
mungkin dikelola sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer harus
mempertimbangkan perbedaan, baik individual maupun kelompok.
f. Organisasi informal
Anggota organisasi akan menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan,
yaitu formal dan tidak formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan
struktur organisasi dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan yang
berkembang dan pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak ditetapkan

10

secara resmi. Organisasi informal dapat berdampak positif atau negative terhadap
jalannya kegiatan perusahaan.
g. Hubungan antar unit
Manajer harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang
ada dan harus memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan
sebuah divisi tergatung pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus
memahami bahwa kerjasama dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika
pekerjaan harus diselesaikan secara efisien atau produktivitas divisi ingin
ditingkatkan.
(Sumber: http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)
B. Lingkungan Ekternal
Lingkungan eksternal adalah semua faktor atau pihak – pihak atau variabel dinamis
yang berada di luar bisnis atau perusahaan. Secara makro sebenarnya banyak variabel yang
terkait ddengan lingkungan eksternal perusahaan. Lebih jelas lagi dinyatakan bahwa jika
perusahaan didirikan di suatu daerah atau negara atau didalam suatu sistem masyarakat, maka
praktis perusahaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat ini.
Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa perusahaan yang didirikan di masyarakat
merupakan sub sistem masyarakat yang sudah tentu dituntut untuk berperilaku harmoni
dengan semua unsur – unsur di dalam masyarakat. Lingkungan eksternal dari sebuah
organisasi pada umumnya dibedakan atas lingkungan umum dan lingkungan khusus (juga
disebut lingkungan tugas) yang meliputi pemasok,pelanggan, pesaing, pembuat peraturan,
dan serikat pekerja.
(Sumber: Drs. Muslich, MM)
1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum terdiri dari kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkungan
eksternal yang dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah organisasi.
Lingkungan ini meliputi :
a. Kondisi Ekonomi
Yaitu kondisi umumdari perekonomian yang berkaitan dengan suku bunga, inflasi,
konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, roduk domestic bruto,

11

kebijakan moneter dan fiscal, sistem perpajakan, penduduk, pengangguran, tingkat
upah dan indicator ekonomi lainnya yang berkaitan.
b. Kondisi Sosial-Budaya
Kondisi umum dari nilai-nilai social yang berlaku mengenai hak asasi manusia, adatistiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku, bahasa, agama, selera,
aspirasi, tend pendidikan dan lembaga social terkait.
c. Kondisi Hukum – Politik
Yaitu Ideologi politik, partai dan orgnisasi politik, bentuk pemerintah, hokum,
undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis,
perjanjian dengan Negara lain, hak paten dan merek dagang.
d. Kondisi Teknologis
Yaitu kondisi umum dari pengembangan dan tersedianya teknologi di dalam
lingkungan, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan.
e. Kondisi Lingkungan Alam
Merupakan kondisi umum dari alam dan kondisi lingkungan fisik.
Perbedaan dalam factor-faktor yang berkaitan tersebut akan sangat terasa bagi
organisasi yang beroperasi international. Kondisi dalam lingkungan umum tersebut banyak
berbeda dalam satu Negara dengan Negara-negara lainnya. Para manajer yang berhasil dari
organisasi yang beroperasi international dapat memahami berbagai perbedaan ini dan
membantu organisasi dalam membuat penyesuaian operasional yang diperlukan.
2. Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus terdiri atas organisasi, kelompok, perorangan yang actual dengan
siapa sebuah organisasi harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang. Seingkali
disebut juga lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi, tergantung
situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi.
Elemen – elemen penting dalam lingkungan khusus dari sebuah organisasi meliputi :
a. Pelanggan
12

Yaitu kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang
membeli barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
b. Pemasok
Pemberi sumberdaya manusia, informasi dan keuangan serta bahan mentah tertentu
yag dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi.
c. Pesaing
Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa kepada
kelompok konsumen atau nasabah yang sama.
d. Pembuat Peraturan
Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai
penegsk hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional
organisasi.
e. Serikat Pekerja
Yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para
anggotanya.
 Hubungan Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi
Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan
konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat
membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para
pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan
pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang
dihasilkan.
Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses
yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input),
transformasi, dan keluaran (output).
(Sumber: http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)

13

II.V S.W.O.T
Lingkungan bisnis dapat dipilah – pilah secara lebih spesifik lagi menurut
kepentingan – kepentingan tertentu yang orientasinya adalah dalam perspektif penyusunan
strategis. Dalam hal ini dinyatakan bahwa lingkungan bisnis terklarifikasikan ke dalam
beberapa variabel yang secara garis besar terbagi ke dalam empat kelompok besar sebagai
berikut :
1) Strength atau kekuatan
Faktor-faktor yang masuk ke dalam kelompok ini mencerminkan kekuatan – kekuatan
internal yang dimiliki perusahaan. Sejumlah faktor internal ini sering dijadikan andalan untuk
menetapkan dan menyusun strategi perusahaan, sehingga substansi strategi ini benar – benar
sesuai dengan fakta dan prediksi kekuatan yang dipunyai perusahaan.
2) Weakness atau kelemahan
Sejumlah faktor kelemahan ini lebih bersifat internal juga. Untuk lebih menjamin
keputusan manajerial lebih akurat berdasar fakta (terutama fakta internal) ini. Sehingga
dengan mengetahui kelemahan fasilitas dan kapasitas perusahaan, tentu akan dilakukan
rencana strategis yang lebih baik dibanding dengan tanpa secara lebih pasti mengetahui
sejumlah faktor kelemahan ini.
3) Opportunity atau peluang (kesempatan)
Sejumlah faktor ini sesuai dengan definisi yang umum. Tetapi lingkungan dalam batas
ini masih rancu, mana yang benar – benar merupakan peluang yang disediakan oleh eksternal
maupun faktor eksternal yang sama sekali mungkin kita tidak mengetahui. Lingkungan
eksternal ini sangat dinamis dan sering terjadi berbagai perubahan dimana perlu disesuaikan
dengan keadaan lingkungan yang ada.
4) Treatment atau tantangan
Treatment ini merupakan keadaan lingkungan eksternal yang merupakan tantangan
yang dihadapi perusahaan yang diprediksi akan menghambat keberhasilan pengusaha dalam
mencapai tujuan – tujuannya.
14

Tentunya terhadap berbagai lingkungan seperti yang dipaparkan ke dalam SWOT itu
sikap yang harus dikembangkan oleh perusahaan dalam menghadapi lingkungan ini adalah
mengkiatai agar perusahaan dalam meraih keberhasilan dan tujuan bisnis tidak sampai
merusak apalagi menghancurkan lingkungan. Pengetahuan mengenasi SWOT hanya
merupakan data dan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan policy perusahaan yag
benar – benar bijaksana dan fair terhadap lingkungan ini. Kebijakan yang dilatar belakangi
oleh informasi lingkungan akan dijadikan sebagai masukan yang berharga dalam rangka
upaya menyusun strategi perusahaan yang akan didukung oleh lingkungan dalam jangka
panjang

15

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan bisnis memiliki dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan
dan manajemen organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus
tantangan. Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu
tanggap dan progressive.
Begitu luas dan kopleksnya lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan menuntut
profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Manajer harus
selalu mengikuti arus kemoderenan, menguasai tekhnologi dan informasi agar dapat meraih
keunggulan kompetitif.
Organisasi yang tidak mau terus-menerus belajar lambat laun akan mengelami
kemunduran dan kematian akibat kalah dalam kompetisi persaingan memenuhi tuntutan
pasar.
B. Saran
a. Suatu organisasi harus sadar dan memahami betul di mana posisi lingkungannya
berada agar siap dalam menghadapi berbagai tantangan dari luar
b. Lingkungan yang terus berubah harus dapat di manfaatkan oleh organisasi dalam
meraih keunggulan bersaing dengan mengambil setiap peluang yang ada dan
memberikan nilai superior bagi konsumen
c. Manajer organisasi haruslah orang yang menguasai tehknologi, informasi, dan
bersedia untuk terus menerus belajar mengahadapi situasi baru. Karyawan yang
semakin heterogen harus diimbangi dengan kemampuan interpersonal yang baik
dengan pendekatan yang tepat pada setiap individu.
(Sumber: http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis)

16

Daftar Pustaka
1. Tri Hendro Sigit P., M.B.A., CFP. 2012. Etika Bisnis Modern : Pendekatan Pemangku
Kepentingan oleh UPP STIM YKPN.
2. Sondang P. Siagan,Jakarta. 1996. Etika Bisnis oleh Pustaka Binama Pressindo.
3. Hartman DesJardins, Jakarta. 2012. Etika Bisnis oleh Erlangga.
4. http://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis
5. http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html

17