Modul 1 dan 5 docx

1

Keterangan

1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. batas penambahan air
UTOCLAVE
Pengertian
Otoklaf adalah peralatan sterilisasi panas basah (menggunakan uap) yang biasa digunakan
untuk sterilisasi material-material yang diperlukan dalam proses produksi.Peralatan tersebut
perlu disterilisasi agar kelak saat kontak dengan produk tidak menyebabkan kontaminasi.
Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf
berfungsi dengan baik dan mampu menghasilkan material yang steril.

Prinsip Autoklaf
Uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf bersumber dari uap panas yang dihasilkan
oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C. Sterilisasi efektif bila
dilakukan pada lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50ml
disterilisasikan di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5kg/cm2.

Agar autoklaf dapat difungsikan maka pemeliharaan dan perawatannya harus selalu
diperhatikan.
Cara penggunaan
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang
dari batas yg ditentukan,maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil
destilasi, utk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,maka tutup hrs
dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dr bibir autoklaf. Klep pengaman jgn dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan
tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15' dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dlm kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka
nol).Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
Cara Kalibrasi Autoklaf
Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna dapat digunakan
dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus
Stearothermophilus. Dalam bentuk kertas spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan
disterilkan, setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap
bening maka autoklaf bekerja secara baik.
Cara Pemeliharaan Autoklaf
Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di dalam
autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap kering.
Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.
2

Pengertian
A Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur suhu dan
pengatur waktu.
 Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan perubahan suhunya saat pintu inkubator

dibuka.
 Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan memperhatikan pola
penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu.
Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara
sekilas bertujuan supaya tidak terjadi penurunan suhu.

Berdasarkan kegunaannya secara khusus
(Collins etal, 2004) :
1. Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
2. Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
3. CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.

4. Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan
pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke
inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
5. Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya
diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
6.

Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan

keperluan dan syarat mikrobiologisnya.

B
ose adalah alat untuk memindahkan kultur dari satu media ke media lain. ose ada dua jenis
yaitu ose jarum dan ose bermata. ose jarum digunakan untuk memindahkan kultur dari media
agar tegak ke media agar tegak lain dengan tusukan. ose bermata digunakan untuk
memindahkan kultur mikrobia dari media agar miring ke media agar miring lainnya atau dari
kultur media cair ke media agar yang ditumbuhkan dengan metode penggoresan di
permukaan agar.
C

Fermentor
January 23, 2010 - Posted by Melati_pratama
I. DEFINISI FERMENTOR
Menurut Pujaningsih (2005), fermentor adalah tangki atau wadah dimana didalamnya seluruh
sel (mikrobia) mengubah bahan dasar menjadi produk biokimia dengan atau tanpa produk
sampingan.
Menurut Saepudin dan Sateakasih (2009) bioreaktor/ reaktor biologi/ fermenter suatu
wahana/ tempat untuk keberlangsungan proses fermentasi /transformasi bahan dasar menjadi
produk yang dinginkan yang dilakukan oleh sistem enzim dalam mikroba atau enzim yang

diisolasi. Bioreaktor merupakan sistem tertutup utk reaksi biologis dr suatu proses
bioteknologi.
Menurut Dwiari et al (2008), fermentor adalah peralatan untuk mengendalikan pertumbuhan
mikroorganisme dalam medium cair. Parameter-parameter seperti pH, komposisi medium,
suhu, pengadukan, konsentrasi metabolit dan gas dapat dimonitor serta dikendalikan.
Menurut Andheklawang (2008), bioreaktor (fermentor) merupakan bejana fermentasi aseptis
untuk produksi senyawa oleh mikrobia melalui fermentasi. Bioreaktor dirancang untuk proses
fermentasi secara anaerob dan aerob.
II. FUNGSI FERMENTOR
Fungsi bioreaktor adalah untuk menghasilkan produk oleh mikrobia baik kultur murni atau
campuran, yang dikendalikan menggunakan sistem komputer dalam mengatur faktor
lingkungan dan pertumbuhan serta kebutuhan nutriennya.
Menurut Pujaningsih (2005), fungsi dasar fermentor/ bioreactor yaitu menyediakan kondisi
lingkungan yang cocok bagi mikrobia didalamnya untuk :
–– Menghasilkan biomassa
–– Menghasilkan enzim

–– Menghasilkan metabolit dsb.
Fungsi utama bioreaktor adalah memberikan lingkungan terkontrol bagi pertumbuhan
mikroorganisme atau campuran tertentu mikroorganisme untuk memperoleh produk yang

diinginkan.
- Bioreaktor hendaknya mencegah kontaminasi produksi dr lingkungan pd kultur sambil
mencegah pelepasan kultur ke lingkungan.
- Bioreaktor sebaiknya memiliki instrumentasi untuk pemeriksaan agar terjadi pengawasan
proses optimum.
III. JENIS-JENIS FERMENTOR
Menurut Pujaningsih (2005), macam-macam reactor adalah sebagai berikut
1. Bioreaktor tanki adukan (stirres tank bioreactor)
udara disirkulasikan melalui medium yang diaduk dengan impeller.
2. Biorekator kolum gelembung (Bubble column bioreactor)
udara dialirkan melalui sparger di dasar bejana.
3. Bioreaktor dengan pancaran udara (Airlift bioreactor)
terdiri dari dua kolum yang dimasukkan ke dalam kolum yang lain. Udara dipaksa masuk
melewati pipa sehingga udara dapat terpancar keatas dan medium ikut terbawa.
4. Bioreaktor terkemas padat
diisi dengan bahan padatan yang dapat menjaring mikrobia masuk kedalamnya.
Menurut Andhiko (2008), Berdasarkan proses penyebaran organisme dan media dalam bejana
mengelompokkan jenis fermentor ke dalam 3 grup :
1. Reaktor dengan agitasi internal.
Merupakan biorekator yang paling lazim digunakan di berbagai industri fermentasi. Grup ini

termasuk stirred tank reactor.
2. Bubble column bioreactor.
Merupakan bioreaktor paling sederhana. Terdiri dari tabung panjang dengan beberapa sparger
di bagian dasarnya. .
3. Loop reactor.
Merupakan collumn reactor di tnana percampuran dan sirkulasi diinduksi dengan alat-alat
tertentu.
Berdasarkan penggunaan alat tersebut, fermentor ini dikelompokkan atas tiga jenis:
a. Air lift loop reactor .
b. Pro peller’loop reactor.
c. Jet loop reactor .
D
Shaker Untuk mengigantasi/menghomogenkan medium dan mikroba dengan tujuan memberikan oksigen yang
cukup untuk pertumbuhan mikroba dan agar pertumbuhan mikroba merata.

E
Cara Menggunakan Micropipet
20.36 LANSIDA 7 comments

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan

cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet
ukur dan pipet gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume
kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang
dari 1000 microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga
disebut dengan pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan
presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat
diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet. Ada
beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti Gilson,
Pipetman, dll.
Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya,
alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium yang
terakreditasi.
Ada beberapa macam mikropipet yang biasa dipakai di laboratorium, seperti
misalnya merk Gilson ada tertulis P20, P200 dan P1000 pada kepala pipet.
P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul
P200 untuk memipet larutan pada volume antara 20 – 200 ul
P1000 untuk memipet larutan pada volume antara 100 – 1000 ul
Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan Pipette tips.
Automatic Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan
dengan volume yang telah diset, sedang Pipette tips merupakan pasangan

mikropipet yang berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.
No.3
Modul 5

1 A What is ALCOHOLIC FERMENTATION?
A biological process in which sugars are converted into ethanol and carbon dioxide.
Alcoholic fermentation is an anaerobic process used in the production of alcoholic beverages,
ethanol fuel, and in baking industry
Science Dictionary: What is ALCOHOLIC FERMENTATION? definition of ALCOHOLIC FERMENTATION
(Science Dictionary) http://thesciencedictionary.org/alcoholic-fermentation/#ixzz2k2r58n9h
B