Perkembangan Sosial dan Perkembangan bah

CREATED BY :
MUHAMAD
YOGI
SATRIYADI

Friday, July 6, 2018

Pengertian Perkembangan
Sosial
Bentuk- bentuk Tingkah Laku
Sosial
Karakteristik Perkembangan S
osial
Faktor-faktor Yang Mempeng
aruhi Perkembangan Sosial
Pengaruh Perkembangan Sosia
l terhadap Tingkah Laku

1

PERKEMBANGAN SOSIAL

Perkembangan psikososial siswa, atau sebut saja
perkembangan sosial siswa, adalah proses perkembangan
kepribadian sosial siswa selaku seorang anggota masyarakat
dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan sosial,
menurut Bruno (1987), merupakan proses pembentukan socialself (pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi dalam keluarga,
budaya, bangsa, dan seterusnya. Proses perkembangan sosial
dan moral juga selalu berkaitan dengan proses belajar.
Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial siswa
sangat bergantung pada kualitas proses belajar (khususnya
belajar sosial) siswa tersebut baik di lingkungan sekolah dan
keluarga maupun di lingkungan yang lebih luas. Seorang siswa
hanya mampu berperilaku sosial dalam situasi sosial tertentu
secara memadai apabila menguasai pemikiran normal perilaku
moral yang di perlukan untuk situasi sosial tersebut.

Friday, July 6, 2018

2

Ada dua macam metode yang

diaplikasikan Pieget untuk melakukan
studi mengenai perkembangan moral
anak dan remaja
1. Melakukan observasi terhadap sejumlah anak yang bermain
kelereng dan menanyai mereka tentang aturan yang mereka ikuti.
2. Melakukan tes dengan menggunakan beberapa kisah yang
menceritakan salah dan benar yang dilakukan anak-anak, lalu
meminta responden (yang terdiri atas anak-anak dan remaja)
untuk manila kisah-kisah tersebut berdasarkan pertimbangan
moral mereka sendiri.semakin bertambah usia anak maka
semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka
semakin membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa
manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup
sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi
sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia.

Friday, July 6, 2018

3


BENTUK-BENTUK
TINGKAH LAKU SOSIAL
1.

Friday, July 6, 2018

Pembangkangan (Negativisme)
Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap
penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau
lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak.
Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan
mencapai puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai
menurun pada usia empat hingga enam tahun.
Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak
memandang  pertanda mereka anak yang nakal,
keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya,
sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses
perkembangan anak dari sikap dependent menuju
kearah independent.
4


2. Agresi (Agression)
Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik
(nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi
merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa
frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi
kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini
diwujudkan dengan menyerang seperti ; mencubut,
menggigit, menendang dan lain sebagainya.
Sebaiknya
orang
tua
berusaha
mereduksi,
mengurangi
agresifitas
anak
dengan
cara
mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika

orang tua menghukum anak yang agresif maka
egretifitas anak akan semakin memingkat.
3. Berselisih (Bertengkar)
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau
terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.
Friday, July 6, 2018

5

4. Menggoda (Teasing)
Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif,
menggoda merupakan serangan mental terhadap
orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau
cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang
yang digodanya.
5. Persaingan (Rivaly)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu
didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada
usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada
usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin

baik.
6. Kerja sama (Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap
ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal
empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun
sikap ini semakin berkembang dengan baik.
Friday, July 6, 2018

6

7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial,
mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari
sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh,
mengancam dan sebagainya.
8. Mementingkan diri sendiri (selffishness)
Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest
atau keinginannya
9. Simpati (Sympaty)
Yaitu sikap emosional yang mendorong individu

untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau
mendekati atau bekerjasama dengan dirinya. 
Friday, July 6, 2018

7

KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN SOSIAL
REMAJA
Pada masa remaja
, anak mulai memperhatikan

dan
mengenal berbagai norma pergaulan. Pergaulan sesama
teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup
sulit, karena di samping harus memperhatikan norma
pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya
kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.
Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya
fungsi intelektual dan emosional. Remaja sering mengalami

sikap hubungan sosial yang tertuutup sehubungan dengan
masalah yang dialaminya.
Menurut Erick Erison “Bahwa pada masa remaja terjadi
masa krisis, masa pencarian jati diri”. Dia berpendapat bahwa
penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural.
Sedangkan menurut Freud, Kehidupan sosial remaja didorong
oleh dan berorientasi pada kepentingan seksual.
Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok
– kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil.
Friday, July 6, 2018

8

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
SOSIAL

Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat

pendidikan, dan
kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan
pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak,
termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi
sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma
kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya
keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Proses
pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak
lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan
bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan
yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
Friday, July 6, 2018

9

b. Kematangan anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis.

Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial,
memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan
kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu,
kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan
demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik
diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya
telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
c. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau
status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan
masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan
sebagai anak yang independen, akan tetapi akan
dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga
anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam
pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan
memperhitungkan norma yang berlaku di dalam
keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan
banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah
ditanamkan oleh keluarganya.
Friday, July 6, 2018


10

e. Kapasitas Mental, Emosi, dan Integensi
Kemampuan
berpikir
banyak
mempengaruhi
banyak
hal,
seperti
kemampuan
belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang
berkemampuan
intelektual
tinggi
akan
berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh
karena
itu
kemampuan
intelektual
tinggi,
kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian
emosional secara seimbang sangat menentukan
keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
Sikap
saling
pengertian
dan
kemampuan
memahami orang lain merupakan modal utama
dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan
mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan
intelektual tinggi.
Friday, July 6, 2018

11

d. Pedidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang
terarah.
Hakikat
pendidikan
sebagai
proses
pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan
warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan
dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan
anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat,
dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang
benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik
yang belajar di kelembagaan pendidikan(sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada
norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada
norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan
antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Friday, July 6, 2018

12

Pengaruh Perkembangan Sosial
Terhadap Tingkah Laku Anak
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat
memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud
dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri
dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil
pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain,
bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau
merahasiakannya.
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori
yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang
lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi
anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan
kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan
bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya.

Friday, July 6, 2018

13

Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya
berupa :
1.
Cita-cita dan idealism yangbaik, terlalu menitik beratkan
pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa
memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan
tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.
2.
Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai
pendapat orang lain daalm penilaiannya.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta
dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin
berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya
sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.
Bertalian dengan perkembangan sosial anak, peranan orang tua
sangat penting,terutama dalam mengembangkan keterampilan
bergaul anak. Oleh karena itu memberikan kepercayaan dan
kesempatan kepada anak, orang tua juga diharapkan dapat memberi
penguatan melalui pemberian ganjaran atau hadiah pada saat anak
berperilaku positif. Lebih lanjut masalah ganjaran dan hukuman
diuraikan sebagai berikut ;
Friday, July 6, 2018

14

1.Ganjaran atau Hadiah
Ganjaran atau hadiah adalah berbagai bentuk apresiasi
terhadap suatu prestasi yang telah dicapai oleh suatu atau
sekelompok anak dalam aktivitas tertentu.Pada umumnya
hadiah atau ganjaran diberikan setelah anak mencapai
prestasi atau menghasilkan sesuatu yang dapat di
banggakan baik teman, orang tua, guru, dan dirinya
sendiri.Dengan demikian anak berbuat sesuatu yang
melebihi temannya tidak perlu memperoleh upah atau
bayaran.
Fungsi hadiah ada 3 yaitu :
1. Memiliki nilai pendidikan.
2. Memberikan motivasi kepada anak.
3. Memperkuat perilaku.

Friday, July 6, 2018

15

2. Hukuman
Hukuman merupakan sangsi fisik maupun psikis
terhadap sesuatu kesalahan atau pelanggaran
yang dilakukan oleh anak dengan sengaja.Oleh
karena itu terhadap anak yang sudah besar dapat
diasumsikan bahwa apabila mereka membuat
suatu kesalahan yang disengaja, maka harus
bersedia menerima hukuman baik dari orang tua
maupun dari gurunya.
A. Fungsi Hukuman
1) Fungsi restriktif.
2) Hukuman sebagai fungsi pendidikan.
3) Hukuman sebagai penguat motivasi.
Friday, July 6, 2018

16

B. Syarat-syarat Hukuman
1) Sebaiknya hukuman segera diberikan kepada anak
yang membuat kesalahan dan patut mendapat
hukuman.
2) Diberikan secara konsisten.
3) Hukuman yang diberikan harus konstruktif.
4) Bersifat impresional.
5) Disertai alasan
6) Dapat digunakan sebagai alat mengembangkan
hati nurani anak.
7) Diberikan pada tempat dan waktu yang tepat

Friday, July 6, 2018

17

Perkembangan Moral dan
Sikap
Teori belajar sosial adalah sebuah teori belajar yang relatif masih
baru dibandingkan dengan teoti-teori belajar lainnya, prinsip
dasar belajar hasil temuan Bandura termasuk belajar sosial dan
moral. Menurut Barlaw (1985), sebagai besar upaya belajar
manusia terjdi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh
perilaku (modeling). Dalam hal ini, seorang siswa belajar
mengubah perilakunyasendiri melalui penyaksian cara orang
atau sekelompok orang mereaksi atau
merespons sebuah
stimulus tertentu. Siswa ini juga dapat menpelajari responsrespons baru dangan cara pengamatan terhadap perilaku contoh
dari orang lain, misalnya guru atau orang tuanya.
Pendekatan teori belajar sosial terhadap proses perkembangan
sosial dan moral siswa ditekankan pada perlunya conditioning
(pembiasaan merespons) dan imitation (peniruan).

Friday, July 6, 2018

18

Pengamatan
terhadap
model
tersebut,
antara
lain
bergantung pada ketajaman persepsinya mengenai ganjaran
dan hukum yang berkaitan dengan benar dan salahnya
perilaku yang ia tiru dari model tadi . Pemahaman tentang
perkembangan pribadi dan sosial ini sangat berperan penting
bagi kemampuan guru memotivasi, mengajar, dan berhasil
berinteraksi dengan siswa dalam berbagai usia. Sama seperti
perkembangan kognitif, perkembangan pribadi dan sosial
sering digambarkan dari sudut tahap-tahap. Kata-kata
remaja dan belasan tahun diasosiasikan dalam budaya barat
dengan sikap memberontak, Krisis identitas, pemujaan
pahlawan, dan kesadaran seksual.Semua asosiasi ini
mencerminkan tahap-tahap perkembangan yang kita yakini
dialami setiap orang

Friday, July 6, 2018

19

1. Conditioning
Menurut prinsip-prinsip kondisioning, prosedur belajar
dalam mengembangkan perilaku sosial dan moral
pada dasarnya sama yakni dengan “reward”
(ganjaran/memberi hadiah atau mengganjar)) dan
“punishment” (hukuman/memberi hukuman).
2. Imitation
Prosedur lain yang juga penting dan menjadi bagian
yang integral dengan prosedur-prosedur belajar
menurut teori social learning, ialah proses imitasi
atau peniruan. Dalam hal ini , orangtua dan guru
seyogianya memainkan peran penting sebagi seorang
model atau tokoh yang dijadikan contoh berperilaku
sosial dan moral bagi siswa. Kualitas kemampuan
siswa dalam melakukan perilaku sosial hasil.
Friday, July 6, 2018

20

3. Internalisasi
Internalisasi merupakan proses yang merasuk pada
diri seseorang (anak) karena pengaruh sosial. Dalam
internalisasi faktor yang paling penting adanya
keyakinan pada diri semdiri terhadap pandangan dari
orang lain dalam pergaulan sehari-hari.
4. Introvert
Introvert merupakan kecenderungan seseorang untuk
menarik diri dari lingkungan sosialnya,minat,sikap,
atau keputusan yang diambil sesuai dengan
perasaan, pemikiran dan pengalamannya sendiri.
Orang yang cenderung bersikap introvert biasanya
pendiam dan kurang bergaul seakan-akan ia bisa
memenuhi kebutuhannya sendiri

Friday, July 6, 2018

21

5. Ekstrovert
Ekstrovert merupakan kecenderungan seseorang untuk mengarahkan
perhatian keluar dirinya, sehingga segala minat, sikap dan keputusan
yang diambil lebih banyak ditentukan oleh orang lain atau peristiwa
lain yang terjadi diluar dirinya.Orang yang cenderung bersikap
ekstrovert biasanya mudah bergaul, ramah, aktif, banyak inisiatif
serta banyak temannya.
6. Kemandirian
Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri
tanpa bantuan orang lain baik material maupun moral. Sedangkan
pada anak, pengertian kemandirian sering dikaitan dengan
kemampuan anak untuk melakukan segala sesuatu berdasarkan
kekuatan sendiri tanpa bantuan orang dewasa.Dasar kemandirian
yaitu adanya rasa percaya diri untuk menghadapi sesuatu dalam
kehidupan sehari-hari.

Friday, July 6, 2018

22

7. Ketergantungan
Anak-anak usia 6-12 tahun hidupnya sangat bergantung pada
orang tua atau orang dewasa lainnya, terutama masih ada
hubungan keluarga. Ketergantungan atau overdependency
ditandai dengan perilaku anak yang bersifat “kekanak-kanakan”,
perilakunya tidak sesuai dengan anak lain yang sebaya usianya.
8. Bakat
Bakat atau aptitude merupakan potensi dalam diri seseorang
dengan adanya rangsangan tertentu kemungkinan orang
tersebut
dapat
mencapai
sesuatu
tingkat
kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus yang melebihi orang
lain.Menurut ilmu pengetahuan terdapat dua jenis bakat yang
dimiliki dan dapat dikembangkan, yaitu:

Friday, July 6, 2018

23

a. Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan
mengenai suatu bidang pekerjaan.
b. Bakat yang diperlukan untukk berhasil dalam tipe pendidikan
tertentu atau pendidikan khusus.
Terdapat
berbagai
cara
atau
metode
untuk
dapat
mengembangkan bakat anak tersebut antara lain
1. Memperkaya anak dengan berbagai macam pengalaman.
2. Mendorong (encourage) atau merangsang anak untuk
mengembangkan semua minatnya.
3. Memberikan ganjaran dan pujian terhadap hasil usaha agar
anak merasakan mendapat perhatian atas hasil karyanya.
4. Menyediakan sarana dan prasarana yang cukup agar bakat
anak dapat diaktualisasikan.

Friday, July 6, 2018

24

Kesimpulan
Dalam
aspek
perkembangan
sosial
keberhasilan
anak
dalam
mengembangkan
jiwa
sosialnya
ditunjukkan melalui kemampuannya untuk
melakukan
penyesuaian
sosial.
Penyesuaian sosial adalah keberhasilan
anak dalam menyesuaikan diri terhadap
orang lain dalam pergaulan hidup seharihari
Friday, July 6, 2018

25

5. Apabila orang tua belum mengetahui
bakat anak sesungguhnya dapat dipilihkan
bidang
yang
umum
dan
seterusnya
diarahkan kepada bakat yang khusus.
Terdapat
tiga
faktor
yang
dapat
mempengaruhi tampilnya bakat anak, yaitu :
1. Faktor motivasi
2. Faktor nilai atau value
3. Konsep Diri

Friday, July 6, 2018

26