PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

  

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN

PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013-2015)

  1

  2 Elsya Manora Manurung, Deannes Isynuwardhana, S.E., MM.

  1

  2

  elsyamm@yahoo.co.id, deannes@telkomuniversity.ac.id

  Abstract Earnings management can be defined as a deliberate intervention by

management in determining the profit in the process of preparation of financial

reporting, in order to gain personal profit. The existence cases earnings management

not only the make the company concerned went bankrupt, but Also resulted in the

perpetrators are punished as perpetrators of economic crimes, indication of earnings

management by the news media that the capacity of the financial statements to report

financial information to various parties become less relevant.This research aims is to

analyze the effect factors that include ownership managerial, leverage and

profitabilitas to earnings management.

  This research methode uses is quantitative research method which is

classified to causality verificative descriptive research.Population research is

company mining sector registered at the indonesian stock exchange ( IDX ) periode

2013 to 2015, There are 24 mining companies included, and 72 data processed. Data

process is taken from secondary data, Method analysis data is regression panel data

using eviews program versi 8.0.

  The result show that there are significant influence between managerial

ownership, leverage and profitability with earning management either

simultaneously. Partially, ownership managerial and leverage have no significant

effect on earning management. While Probability has significant positif effect on

earnings management.

1. Pendahuluan

  Salah satu elemen penting dalam laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Menurut (Ghozali dan Chariri, 2007:350) dalam Agustia (2013:27) informasi laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau prestasi manajemen. Hal ini akan mendorong manajemen untuk melakukan manipulasi atau rekayasa dalam menunjukan informasi laba, yang disebut manajemen laba (earnings management) dalam Agustia (2013). Menurut Schipper dalam Sulistyanto (2008:49) manajemen laba dapat didefenisikan sebagai intervensi manajemen dengan sengaja dalam menentukan laba dalam proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Konsep manajemen laba yang menggunakan toeri agensi (Agency Theory) menyatakan bahwa praktek manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal). Menurut Scott (2000) dalam Tanjung (2014), pola manajemen laba dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Taking a bath, Income Minimization, Income Maximization, Income Smoothing. Motivasi yang dimiliki manajer tidak terlepas dari adanya usaha-usaha untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat pribadi (obtaining private gain). Menurut Scott (2011:423) dalam (Agustia:2013) menjelaskan adanya beberapa motivasi yang mendorong manajemen melakukan earning management, antara lain adalah (1) Adanya Motivasi bonus, yaitu manajer akan berusaha untuk mengatur laba bersih agar dapat memaksimalkan bonusnya. (2) Adanya Hipotesis perjanjian Hutang (Debt Covenant Hypothesis), berkaitan dengan adaya persyaratan perjanjian hutang yang harus dipenuhi, sehingga laba yang tinggi diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran syarat hutang. (3) Adanya Meet Investor Earnings Expectation and Maintain Reputation, Perusahaan yang melaporkan laba bersih daripada ekspetasi investor harga sahamnya akan mengalami peningkatan yang signnifikan karena investor memprediksi perusahaan akan mempunyai masa deoan public termotivasi untuk melakukan manajemen laba sehingga laba yang dilaporkan menjadi tinggi dengan harapan dapat menaikan harga saham perusahaan.

  Tindakan manajemen laba ini telah memunculkan beberapa kasus dalam pelaporan akuntansi perusahaan di Indonesia, Kasus dalam manajemen laba terjadi pada PT. Bumi Resources Tbk (BUMI), PT BUMI dilaporkan Indonesia Coruption Watch (ICW) atas dugaan manipulasi pelaporan penjualan tiga perusahaan tambang batubara milik Grup Bakrie kepada Direktur Jendral Pajak (DJP). Koordinator divisi monitoring dan Analisis Anggaran ICW, menduga rekayasa pelaporan keuangan yang dilakukan oleh PT. Bumi Resources Tbk, dan juga anak usahanya sejak tahun 2003- 2008 tersebut menyebabkan kerugian negara sebesar US$620,49 juta. Dugaan manipulasi laporan penjualan terjadi pada PT. Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia dan induk kedua perusahaan tersebut, yakni PT. Bumi Resources Tbk (BUMI). Hasil perhitungan yang dilakukan oleh ICW dengan menggunakan berbagai data primer termasuk laporan keuangan yang telah diaudit, menunjukan bahwa laporan penjualan PT. BUMI selama tahun 2003-2008 lebih rendah US$ 1.06 milliar dari yang sebenarnya. Akibatnya, selama itu pula diperkirakan kerugian yang diderita negara dari kekurangan penerimaan dana hasil produksi Batubara (royalty) sebesar US$ 143,18 juta (www.tempo.co 2010). Secara umum praktik manajemen laba dapat dipengaruhi oleh faktor makro dan juga faktor micro ekonomi. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah kepemilikan manajerial, Leverage, dan Profitabilitas yang merupakan faktor micro dari perusahaan. Variabel ini telah terbukti mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba namun masih terdapat perbedaan hasil penelitian (research gap) pada penelitian- penelitian sebelumnya. Sehingga peneliti ingin mengetahui pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage dan Profitabilitas pada perusahaan sector pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015untuk melakukan praktik manajemen laba. Hal tersebut menjadi la tar belakang peneliti untuk memilih judul. “PENGARUH

  

TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Kasus pada Perusahaan

”.

2. Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian

  2.1 Teori Agensi

  Teori keagenan menjelaskan konflik yang terjadi dalam organisasi pada saat hubungan antar pihak berupa hubungan agen-prinsipal Jensen dan Meckling, (1976) dalam Gudono (2014:102). Menurut Sulistyanto (2008:30) hubungan agency antara pemilik dan pengelola perusahaan ini seharusnya menghasilkan hubungan simbiosi mutualisme yang menguntungkan semua pihak, khususnya apabila setiap pihak menjalankan hak dan kewajiban secara bertanggung jawab. Namun yang terjadi justru sebaliknya, yaitu munculnya permasalahan agensi (agency problem) antara pemilik dan pengelola perusahaan. Permasalahan ini muncul karena ada pihak yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi meskipun merugikan pihak lain.

  2.2 Manajemen Laba

  Menurut Schipper dalam Sulistyanto (2008:49) manajemen laba dapat didefenisikan sebagai intervensi manajemen dengan sengaja dalam menentukan laba dalam proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Manajemen Laba dihitung menggunakan model Discretionary accruals model jones yang telah dimodifikasi dengan rumus sebagai berikut :

  ∆ − ∆

  , , , ,

  = − ( [ ] + [ ] + [ ])

  , , − − , − , − Keterangan :

  : Total Accrual perusahaan i pada periode t ,

  : Total asset perusahaan i pada tahun t-1

  , −1

  : Perubahan dalam piutang dagang perusahaan i periodet ∆

  ,

  : Aset tetap perusahaan i pada periode t

  ,

  : Koefisien regresi

  1

  2

  3 : Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t. ,

  2.3 Kepemilikan Manajerial

  Menurut Downes dan Goodman (1999) dalam Sukirni (2012) kepemilikan manajerial adalah para pemegang saham oleh pihak manajemen yang juga berarti dalam hal ini manajemen sebagai pemilik dalam perusahaan yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada sebuah perusahaan. Variabel kepemilikan manajerial dihitung dengan presentase jumlah kepemilikan saham dari pihak manajemen dari seluruh jumlah saham perusahaan yang beredar Mahariana dan Ramantha (2014).

  2.4 Leverage

  Menurut Fahmi (2011) Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam penelitian ini Variabel Leverage Ratio dihitung dengan menggunakan rasio Debt to Equity ratio (DER), DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban yang ditunjukan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt to equity ratio, sebagai berikut:

  = × %

  2.5 Profitabilitas

  Menurut Hery (2015:226) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari dari Aktiva yang digunakan . Adapun rumus Return on Asset (ROA) Menurut Fahmi(2014:82), sebagai berikut :

  ( ) = × %

2.6 Kerangka Pemikiran

  2.6.1 Pengaruh kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba

  Menurut Jensen dan Meckling (1976 dalam Indriastuti (2012) menyatakan bahwa praktek manajemen laba dapat diminimumkan dengan menyelaraskan perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen dengan cara memperbesar kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (managerial ownership). Sehingga apabila manajemen memiliki saham dalam perusahaan maka manajemen tersebut akan memposisikan dirinya sebagai pemegang saham. Artinya manajemen tersebut juga akan berusaha agar kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan melakukan monitoring atau pengawasan yang sama seperti pemilik luar. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah presentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar. Secara umum dapat dikatakan bahwa presentasi tertentu kepemilikan saham oleh manajemen akan cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba Gideon (2005) dalam Murtini dan Mansyur (2012). H1: Kepemilikan manajerial berpengaruh Negatif signifikan terhadap manajemen laba.

  2.6.2 Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba.

  Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan termotivasi untuk melakukan manajemen laba agar terhindar dari pelanggaran perjanjian utang, dengan proporsi utang lebih besar dibandingkan dengan proporsi shareholder equity nya, akan cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba. Semakin tinggi rasio leverage maka akan semakin tinggi juga tingkat manajamen laba. Hal ini diperjelas oleh Suad Husnan dalam Utari (2016) yang menyebutkan bahwa leverage yang tinggi disebabkan oleh kesalahan manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan atau penerapan strategi yang kurang tepat dari pihak manajemen. Kurangnya pengawasan selain menyebabkan leverage yang tinggi juga akan meningkatkan perilaku oportunis manajemen seperti melakukan manajemen laba untuk mempertahankan kinerjanya di mata pemegang saham dan public. H2: Leverage berpengaruh positif Signifikan terhadap Manajemen Laba.

2.6.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba.

  Profitabilitas yang tinggi akan menujukan bahwa kinerja suatu perusahaan itu baik, sedangkan tingkat profitabilitas yang rendah dapat mengindikasikan bahwa kinerja suatu perusahaan itu buruk. Biasanya manajer akan melakukan apa saja agar perusahaan yang dikelolanya mendapatkan laba yang besar dan membuat profitabilitas perusahaan tinggi. Karena setiap investor tentunya akan lebih menyukai berinvestasi pada perusahaan yang memiliki tingkat Profitabilitas tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas rendah dengan harapan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi akan menghasilkan return yang tinggi pula. Hasil penelitian oleh Guna dan Herawati (2010) dalam Aprina (2015) menemukan bahwa laba yang dihasilkan perusahaan selama tahun berjalan dapat menjadi indikator terjadinya praktik manajemen laba dalam suatu perusahaan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah akan memberikan image yang kurang baik kepada para investor sehingga manajer cenderung untuk melakukan manajemen laba untuk menggambarkan keadaan perusahaan dalam kondisi yang sehat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negative

   Metode Penelitian.

  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sector pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015. Yang terdiri dari dari 24 perusahaan. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive samling. Adapun ktireria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercatat dalam sektor pertambangan selama periode tahun 2013-2015.

  b.

  Perusahaan yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor pertambangan selama periode tahun 2013-2015.

  c.

  Perusahaan yang memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian selama periode pengamatan.

  

Table 1

Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah

  1 Total Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

  41 Indonesia (BEI) yang tercatat dalam sektor pertambangan selama periode tahun 2013-2015.

  2 Total Perusahaan yang secara tidak konsisten (12) terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sector pertambangan selama periode tahun 2013-2015.

  3 Total Perusahaan yang tidak memiliki (5) kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian selama periode pengamatan

  Perusahaan yang memenuhi kriteria

  24 Total Sampel (3 tahun × 24 Perusahaan)

  72

4 Hasil Analisis dan Pembahasan Hasil Statistik Deskriptif

  

Table 2

Hasil Pengujian statistik deskriptif Dait KM DER ROA MEAN -0.021887 3.033114 1.631475 0.015277 MAX 0.585762 21.80000 16.09768 0.162762 MIN -0.383337 0.000000 0.108390 -0.721334 STD DEV 0.131163 6.230893 2.400185 0.120554

  Berdasarkan hasil pengujian statistic deskriptif pada perusahaan sector pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014 pada manajemen laba terlihat bahwa nilai Std Deviasi lebih besar dari rata-rata artinya data yang digunakan adalah data yang bervariasi atau tidak mengelompok. Kemudian pada variabel kepemilikan manajerial Hasil pengujian deskriptif menunjukan bahwa standart deviasi kepemilikan manajerial adalah sebesar 6.230893 dan nilai rata- ratanya sebesar 3.033114 hal ini terlihat bahwa nilai rata-rata lebih kecil dibanding std Deviasinya artinya data yang digunakan adalah data yang bervariasi atau tidak mengelompok. Nilai rata-rata Leverage yang diukur adalah sebesar 1.631475 atau sebesar 163,15% dan standart deviasinya sebesar 2.400185 atau 240% diatas rata- rata, hal ini dapat disimpulkan bahwa data nilai Leverage memiliki data yang bervariasi atau tidak mengelompok. Nilai rata-rata profitabilitas (ROA) sebesar 0.015277 dengan standart deviasi 0.120554 yang berarti bahwa standart deviasi lebih besar dibandingkan dengan rata-rata. Hal tersebut menunjukan bahwa data bervariasi

4.2 Pemilihan Metode Estimasi Regresi Data Panel

  Dalam Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel dengan menggunakan Software Eviews 8.0. Menurut juanda dan Junaidi (2012:175) data panel merupakan penggabungan data deret waktu (time series) dengan cross section. secara formal terdapat tiga pengujian yang dapat dilakukan dalam memilih model regresi data panel, yaitu pertama dengan uji statistic F atau uji Chow untuk pemilihan antara Model metode common effect dan metode fixed effect. Kedua uji Hausman untuk pemilihan antara model metode fixed effect dan metode random effect. Dan terakhir Uji Lagrange Multiplier (LM) untuk pemilihan antara model metode common effect dan metode random effect.

  1. Uji Chow Berdasarkan hasil uji signifikansi fixed effect, diperoleh nilai probabilitas cross-

  

section Chi Square sebesar 0,0739 lebih besar dari taraf signifikansi 5% dan

  menunjukan bahwa nilai probabilitas cross-section F sebesar 0,3302 > 0,05 maka Sesuai ketentuan pengambilan keputusan bahwa Ho diterima, sehingga model yang dapat digunakan adalah model common effect. Selanjutnya adalah uji LM.

  2. Uji LM Berdasarkan hasil uji Lagrange Multiplier (LM) diatas menunjukan nilai probabilitas breush-pagan sebesar 0.7969 Lebih besar dari taraf signifikan alpha 0.05 maka sesuai dengan ketentuan bahwa Ho ditolak atau penelitian menggunakan metode Random .

  Effect

4.3 Persamaan Regresi Data Panel

  Berdasarkan pengujian metode yang telah dilakukan, maka metode yang digunakan dalam regresi data panel pada penelitian ini adalah metode random effect. Table berikut adalah hasil uji dengan metode random effect.

  

Table 3

Random Effect

  Dependent Variable: DAIT Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 11/30/16 Time: 01:03 Sample: 2013 2015 Periods included: 3 Cross-sections included: 24 Total panel (balanced) observations: 72 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

  C -0.023069 0.020689 -1.115029 0.2688 KM 0.002491 0.002619 0.951096 0.3449 DER -0.008104 0.006496 -1.247512 0.2165 ROA 0.448189 0.127577 3.513096 0.0008

  Weighted Statistics R-squared 0.186682 Mean dependent var -0.019519 Adjusted R-squared 0.150800 S.D. dependent var 0.125991 S.E. of regression 0.116103 Sum squared resid 0.916637 F-statistic 5.202697 Durbin-Watson stat 1.617141 Model persamaan regresi data panel dalam penelitian ini merupakan model Random effect. Berdasarkan table 3 dapat diketahui nilai koefisien regresi data panel sehingga dapat dibentuk persamaan regresi data panel sebagai berikut :

  

DAit = -0.023069 + 0.002491 KM - 0.008104 DER + 0.448189

ROA

  Persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut : 1.

  Nilai Konstanta sebesar -0.023962 Menunjukan jika variabel independen pada regresi yaitu variabel Kepemilikan Manajerial, Leverage dan Profitabilitas bernilai constant maka tingkat Manajemen Laba perusahaan sector industri Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2015 akan bernilai -0.023962.

  2. Koefisien regresi Kepemilikan Manjaerial (X1) sebesar 0.002491. bertanda positif menunjukan bahwa setiap peningkatan pada kepemilikan manajerial sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka Manajemen Laba pada perusahaan sector pertambangan tahun 2013-2015 akan mengalami peningkatan sebesar 0.002491.

  3. Koefisien Leverage (X2) sebesar -0.008104. bertanda negative menunjukan bahwa setiap peningkatan pada leverage sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka Manajemen Laba perusahaan sector Pertambangan tahun 2013- 2015 akan mengalami penurunan sebesar -0.008104.

  4. Koefisien Profitabilitas (X3) sebesar 0.448189. bertanda positif menunjukan bahwa setiap peningkatan pada profitabilitas sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka tingkat Manajemen Laba pada Sektor Pertambangan tahun 2013-2015 akan mengalami kenaikan sebesar 0.448189.

  Berdasarkan table 3 diperoleh bahwa nilai probabilitas (F statistic) sebesar 0.002705 < 0,05 maka sesuai dengan ketentuan pengambilan keputusan ditolak yang

  01

  berarti variabel Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas secara bersama- sama memiliki pengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba pada perusahaan sector pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013- 2015.

4.3.2 Uji Partial

  Jika nilai probabilitas (p value) < 0,05 (taraf signifikansi 5 %) maka Ho ditolak yang berarti variable independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. Namun apabila nilai probabilitas (p value) > 0,05 (taraf signifikan 5%) maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. berikut merupakan hasil pengujian parsial :

  1. Variabel Kepemilikan Manajerial memiliki nilai prob 0.3449 > 0.05, sesuai dengan ketentuan pengambilan keputusan bahwa diterima yang berarti

  02

  kepemilikan manajerial secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

  2. Variabel leverage memiliki nilai prob 0.2165 > 0.05, sesuai dengan ketentuan pengambilan keputusan bahwa diterima yang berarti variabel Leverage secara

  03 parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba .

  3. Variabel profitabilitas memiliki nilai prob 0.0008 < 0.05, sesuai dengan ketentuan pengambilan keputusan bahwa ditolak yang berarti variabel profitabilitas

  04 secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

  a.

  Kepemilikan manajerial pada tahun 2013 sampai dengan 2015 memiliki Nilai rata-rata sebesar 3.033114 dengan standart deviasi sebesar 6.230893.

  b.

  Leverage pada tahun 2013 sampai dengan 2015 memiliki nilai rata-rata sebesar 1.631475 atau sebesar 163,15% dan standart deviasinya sebesar 2.400185.

  c.

  Profitabilitas pada tahun 2013 sampai dengan 2015 memiliki nilai rata-rata sebesar 0.015277 dan standart deviasinya sebesar 0.120554.

  d.

  Manajemen laba pada tahun 2013 sampai dengan 2015 memiliki nilai rata- rata secara keseluruhan sebesar -0.021887 dan standart deviasinya sebesar 0.131163.

  2. Secara simultan variabel Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Profitabilitas secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba pada perusahaan sector pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

  3. Secara parsial variabel Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Profitabilitas memiliki pengaruh berikut ini: a.

  Variabel Kepemilikan Manajerial secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

  b. Variabel leverage secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

  c.

  Variabel profitabilitas secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba dengan arah Positif.

5.2 Saran

  Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan mengganti objek penelitian, tidak terbatas pada perusahaan sector pertambangan saja dan disarankan untuk memperpanjang periode pengamatan dan menambah variabel independen lain yang sekiranya berhubungan dengan manajemen laba sehingga dapat lebih representative untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi manajemen laba sehingga dapat memperluas penelitian serta menghasilkan analisis yang baik.

5.2.2 Aspek Praktis

  Berdasarkan hasil penelitian, penulis mencoba memberikan saran bagi praktisi dan pengguna lainnya, Dalam penelitian ini ditemukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini perlu menjadi perhatian investor dalam melakukan keputusan investasi di perusahaan sector pertambangan dan Diharapkan perusahaan dalam melakukan praktik manajemen laba masih dalam batasan yang sewajarnya atau masih dalam cakupan metode-metode dan prosedur yang diakui prinsip akuntansi yang berlaku umum.

  Daftar Pustaka

  [1] Agustia, Dian. (2013). Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free

  Cash Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba . Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15, No. 1, 27-42 ISSN 2338-813.

  [2] Aprina, Desi Nur dan Khairunnisa, SE.,MM. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

  Profitabilitas, dan Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Perdagangan, Jasa, dan Investasi Sub Sektor Perdagangan

  .Jurusan

  Eceran yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) Akuntansi.Universitas Telkom.

  [3] Fahmi, Irfan. (2014).Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung:

  [4] Hery,S.E.,M.Si.,CRP.,RSA.(2015).Analisis Laporan Keuangan Pendekatan . Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). [5] Indriastuti, Maya (2012).Analisis Kualitas Auditor dan Corporate Governance

  Terhadap Manajemen Laba . Jurnal akuntansi, ISSN 2085-2401, Vol 4 No.2 Agustus 2012.

  [6] Junaidi, dan Bambang Juanda.(2012). Ekonometrik Deret Waktu:Teori & Aplikasi . Bogor: IPB Press. [7] Mahariana, I Dewa G.P dan I Wayan Ramantha.(2014). Pengaruh Kepemilikan

  .E-jurnal

  Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Manajemen Laba AkuntansiUniversitas Udayana. ISSN: 2302-8556.

  [8] Murtini, Umi dan Rizal Mansyur.(2012).Pengaruh Corporate Governance . Perusahaan di Indonesia. JRAK, Volume 8, No.1

  terhadap Manajemen Laba Februari 2012.

  [9] Sulistyanto, H. Sri. (2008). Manajemen Laba Teori dan Model Empiris. Jakarta: PT.Grasindo. [10] Sukirni, Dwi.(2012). Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis terhadap Nilai Perusahaan .

  Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765. [11] Tanjung, Bella Ajeng Rinesti dan Dini Wahyu Hapsari, SE.,M.Si,

  Ak.(2014).Pengaruh kepemilikan Manajerial, Kualitas Audit, dan Leverage

  terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar diBursa .Jurusan Akuntansi.Universitas Telkom. Efek Indonesia tahun 2008-2012

  [12] Utari, Ni Putu Linda Ayu dan Maria M. Ratna Sari.(2016).Pengaruh ASimetri

  Informasi, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional

  .E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.15.3. Juni

  pada Manajemen Laba (2016): 1886-1914.ISSN: 2302-8556.

  [13]