Muhammad Jauhar Fuadi1 , Retno Indah Rokhmawati

  

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 6713-6721 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Bimbingan Belajar Al-Hasyimi

1 2 3 Muhammad Jauhar Fuadi , Retno Indah Rokhmawati , Mochamad Chandra Saputra

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: jauharfuadi54@gmail.com, retnoindahr@ub.ac.id, andra@ub.ac.id

  

Abstrak

  Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Al-Hasyimi merupakan lembaga pendidikan swasta yang menyediakan bimbingan belajar membaca Al-Qur'an dan Iqro' baik secara privat maupun kelompok. Dalam mengelola hasil belajar siswa, LBB Al-Hasyimi masih menggunakan cara konvensional. Setiap tentor harus mencatat hasil belajar siswanya dalam buku yang disebut dengan buku prestasi siswa. Kemudian buku ini akan direkap oleh sekretaris setiap satu bulan sekali. Selain itu tentor juga harus melakukan presensi setelah melakukan bimbingan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, permasalahan tersebut dapat dipermudah dengan menggunakan Sistem Informasi Lembaga Bimbingan Al-Hasyimi berbasis web yang dikembangkan dengan metode waterfall. Metode pengembangan ini meliputi analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian. Pada tahap analisis kebutuhan dilakukan pemodelan proses bisnis to-be yang dibuat berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder dan analisis permasalahan. Hasil analisis kebutuhan divisualisasikan dalam diagram use case. Hasil perancangan sistem menghasilkan sequence diagram, class diagram, physical data model, pseudocode

  

algorithm, user interface, dan testing design. Implementasi dari sistem informasi ini menggunakan

framework CodeIgniter dengan menerapkan pola Model-View-Controller. Hasil Validation Testing

  yang dilakukan pada 6 kasus uji memperoleh presentasi 100% valid. Kemudian hasil User Acceptance

  

Testing (UAT) yang dilakukan pada beberapa fitur utama, diantaranya menambahkan hasil belajar siswa,

  melihat hasil belajar, melihat absensi tentor, dan melakukan komplain memperoleh presentase rata-rata lebih dari 80%. Dengan hasil pengujian UAT tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Lembaga Bimbingan Belajar Al-Hasyimi dapat diterima oleh pengguna.

  Kata kunci: sistem informasi, waterfall, codeigniter, user acceptance testing, web.

  

Abstract

Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Al-Hasyimi is a private educational institution that providing study

guidance in reading the Holy Koran and Iqro’ both by private and by group. In managing student’s

study result, LBB Al-Hasyimi still uses a convent ional method. Every mentor has to note their student’s study result in the book which called by “Buku Prestasi Siswa”. Then this book would be recapped by

secretary once in every month. In the other hand, the mentor had to do checking presence after guiding

too. By using information technology, the problem can be simplified by using Lembaga Bimbingan

Belajar Al-Hasyimi Information System based on website which developed by using waterfall method.

This development method covered requirement analysis, design, implementation and testing. On the

requirement analysis produced business process to-be that created based on the result of stakeholder

interview and problem analysis. The result of the requirement analysis visualized in use case diagram.

The result of the system design produced sequence diagram, class diagram, physical data model,

pseudocode algorithm, user interface, and testing design. On its implementation, this system developed

by using CodeIgniter framework by applying the Model-View-Controller pattern. The result of

Validation Testing on 6 test case got as many as 100% valid. Then the result of User Acceptance Testing

(UAT) on some features, there are adding a study result, seeing a study result, seeing a tentor absence,

and complaining got average percentage more than 80%. With the result of UAT revealed that Lembaga

Bimbingan Belajar Al-Hasyimi Information System already accepted by user.

  Keywords: information system, waterfall, codeigniter, user acceptance testing, website.

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

6713

1. PENDAHULUAN

  dan user

  Gambar 1. Sistem Informasi

  Menurut Obrien dan Marakas (2010) sistem adalah kumpulan elemen yang memiliki keterkaitan dan bekerja sama dalam menggapai tujuan sedangkan informasi adalah data yang sudah diproses sehingga bernilai manfaat bagi pengguna akhir. Maka dari itu yang dimaksud sistem informasi adalah sebuah pengorganisasian seperangkat manusia, komunikasi, data, jaringan, peraturan, prosedur, software dan hardware yang mana akan melakukan proses menyimpan, menerima, merubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (Obrien dan Marakas, 2010).

  2.1. Sistem Informasi

  2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

  untuk mengetahui apakah sistem yang dikembangkan sudah memenuhi persyaratan fungsional sehingga dapat dijalankan dengan baik dan sesuai harapan pengguna (Pressman, 2010). Compatibility testing bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa atau script tertentu dapat berjalan dengan baik ketika dijalankan di berbagai jenis dan versi browser (Pressman, 2010). User acceptance testing bertujuan untuk memastikan apakah sistem yang dikembangkan dapat diterima oleh pengguna (Hambling & Goethem, 2013).

  acceptance testing. Validation tesing bertujuan

  validation testing, compatibility testing,

  Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Al- Hasyimi merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh santri Pesantren Mahasiswa Al- Hikam Malang. LBB Al-Hasyimi ini bertujuan untuk menyalurkan kemampuan para santri yang mana terdiri dari berbagai jurusan untuk dapat membagikan ilmunya kepada Masyarakat.

  Pada tahap akhir pengembangan, dilakukan pengujian terhadap sistem informasi dengan menggunakan 3 metode pengujian diantaranya

  perangkat lunak yang menggunakan pendekatan sequential dalam proses pengembangannya (Pressman, 2001). Metode ini sangat sederhana dan memiliki tahap

  Waterfall merupakan model pengembangan

  Dari uraian masalah di atas maka dibutuhkan sistem informasi yang dapat melakukan manajemen pada pengelolaan tentor untuk mengefektifkan proses bisnis yang ada. Dimana sistem informasi tersebut dapat membantu dalam proses memanajemen data

  Hasil wawancara kepada beberapa pihak dari LBB Al-Hasyimi, saat ini LBB ini masih memiliki kendala dalam proses perekapan data hasil bimbingan siswa. Dalam proses pencatatan hasil bimbingan masih menggunakan buku prestasi siswa. Dimana tentor setiap satu bulan sekali harus menyerahkan data tersebut ke bagian sekretaris yang bertugas merekap data tersebut. Untuk pengumpulan buku prestasi siswa tadi tentor harus menuju ke kantor LBB Al-Hasyimi. Data tersebut untuk selanjutnya akan dimasukkan ke Microsoft Excel untuk direkap. Selain itu setiap kali setelah melakukan bimbingan, tentor harus melakukan absensi ke Kantor.

  Untuk saat ini LBB Al-Hasyimi menyediakan bimbingan secara privat maupun kelompok yang terdiri dari bimbingan baca quran dan iqro’. Untuk siswanya sendiri dari usia 7 tahun hingga dewasa. Saat ini siswa LBB Al-Hasyimi sudah menyebar di seluruh kota Malang baik dari tingkat SD hingga Universitas.

  • – data bimbingan belajar. Sehingga data dapat terkumpul dengan cepat dan memudahkan sekretaris dalam melakukan perekapan data. Selain itu, hal ini berguna untuk meningkatkan kualitas tentor dengan adanya feedback baik dari siswa maupun orang tua siswa yang dapat dikirimkan langsung melalui sistem informasi ini. Bagi LBB Al-Hasyimi dapat melakukan pengelolaan data yang efisien dan memonitor para tentor dengan intensif.
  • – tahap yang sistematis serta dokumentasi yang baik. Sehingga hal ini dapat membantu dalam proses pengembangan pada sistem informasi ini. Selain itu metode ini sangat cocok ketika kebutuhan dari sistem sudah diketahui di awal, sehingga dapat mempermudah dalam proses implementasi (Alshamrani & Bahattab, 2015). Maka dari itu, metode ini akan diterapkan pada penelitian ini.

  2.2. Metode Waterfall

  Analisis kebutuhan baik fungsional maupun non-fungsional serta menentukan siapa saja yang menjadi aktor dalam sistem ini.

  Notation (BPMN) untuk memvisualisasikannya.

  Aktivitas proses bisnis dibuat menggunakan Business Process Model and

  4.1. Analisis Kebutuhan

  Metode waterfall diterapkan dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, serta pengujian.

  4. HASIL DAN PEMBAHASAN

  Setelah seluruh tahapan selesai dikerjakan, maka tahap terakhir yaitu pengambilan kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi hasil pengujian dan analisis sistem yang dikembangkan.

  Pada tahap ini sistem yang sudah jadi akan diuji dengan menggunakan pengujian black-box. Pengujian ini berfokus pada pengujian kebutuhan sistem.

  Codeigniter , dimana framework ini menggunakan design pattern MVC.

  Tahap implementasi mengacu kepada hasil perancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Implementasi sistem menggunakan framework

  Perancangan dilakukan dengan membuat gambaran sistem yang akan dikembangkan dengan menggunakan metode Unifield Model Language (UML).

  Studi literatur bertujuan untuk mempelajari serta mencari referensi lebih dalam untuk mendukung pengerjaan penelitian ini.

  Waterfall merupakan model pengembangan perangkat lunak yang menggunakan pendekatan sequential dalam proses pengembangannya (Pressman, 2001). Pada dasarnya proses pengembangan perangkat lunak terdiri dari spesifikasi, pengembangan , validasi, dan evolusi, namun pada model ini dipecah lagi menjadi fase proses yang terpisah diantaranya analisis kebutuhan, desain dan implementasi, pengujian, dan perawatan (Sommerville, 2011).

  Gambar 2. Alur Penelitian

  Dalam melakukan tahap penelitian ini, penulis mengadopsi metode waterfall sebagai panduan dalam mengembangkan sistem informasi LBB Al-Hasyimi. Pada Gambar 2 merupakan ilustrasi dari alur metodologi penelitian yang dilakukan penulis.

  Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

  domain aplikasi, seperti perbankan, keuangan, internet, e-commerce, dll). Selain itu juga dapat digunakan dengan semua metode pengembangan perangkat keras dan komponen utama untuk berbagai platform implementasi, seperti J2EE dan .NET.UML memiliki diagram- diagram yang digunakan untuk mendesain suatu sistem atau perangkat lunak, diantaranya yaitu

  UML dapat diterapkan pada beragram

  sebuah bahasa pemodelan standar untuk memvisualisasikan, merancang dan mengimplementasikan artefak dari analisa dan pengembangan perangkat lunak. UML juga digunakan untuk mendeskripsikan dan mendokumentasikan proses bisnis.

  2.4. Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah

  satu aspek penting yang harus dikembangkan dalam organisasi. Organisasi harus dapat manangani kecepatan arus informasi. Semakin cepat menerima informasi dan menyebarkan informasi, berguna untuk organisasi dalam mencapai tujuannya.

  competitor . Teknologi informasi menjadi salah

  Proses bisnis adalah kumpulan aktifitas yang saling berkoordinasi dalam sebuah organisasi untuk melakukan input dan menghasilkan output sesuai dengan tujuan (Weske, 2012). Aktifitas proses bisnis menjadi hal yang penting pada sebuah organisasi. Efektifitas dan efisiensi proses bisnis menjadi faktor penting dalam sebuah organisasi dalam menghadapi

  2.3. Proses Bisnis (Business Process)

3. METODOLOGI PENELITIAN

  

Gambar 3. Proses Bisnis As-Is Mengelola Hasil Belajar

Gambar 4. Proses Bisnis To-Be Mengelola Hasil Belajar

  pada Gambar 4, tentor hanya perlu memasukkan Gambar 3 merupakan pross bisnis saat ini, hasil belajarnya melalui sistem informasi LBB dimana tentor harus mencatat hasil belajar pada Al-Hasyimi. Kemudian sistem akan menyimpan

  Buku Prestasi Siswa untuk kemudian dan mengirimkannya ke pihak siswa. dikumpulkan ke sekretaris satu bulan sekali. Dari analisis yang dilakukan pada proses Kemudian sekretaris merekapnya dan bisnis to-be diatas. Maka diperoleh identifikasi memberikan laporan hasil belajar ke pihak aktor yang dijelaskan pada tabel 1. siswa. Dengan adanya bantuan sistem informasi

  Tabel 1. Identifikasi Aktor Aktor Peran Sekretaris Orang yang mengelola pengguna dan absensi tentor Tentor Orang yang mengelola hasil belajar siswa Siswa Orang yang menerima hasil belajar siswa Orang Tua Orang yang menerima hasil belajar siswa

  Pre- condition Status login berhasil sebagai tentor

  scenario melihat hasil belajar siswa. Aktor dari

  Pada Tabel 3 merupakan use case

  Post- Condition Data disimpan dan dikirim oleh sistem

  1. Jika data yang dimasukkan tidak lengkap maka sistem akan memberi notifikasi atau peringatan dan kembali ke langkah 1.

  Alternatif Flow

  4. Tentor memilih fungsi simpan untuk menyimpan data hasil belajar siswa 5. Sistem memberikan pesan kepada tentor data berhasil disimpan

  3. Tentor menambahkan hasil belajar siswa dengan mengisi form hasil belajar dengan lengkap dan benar

  2. Sistem menampilkan form hasil belajar siswa yang harus diisi oleh aktor tentor

  Tentor memilih menu tambahkan hasil belajar pada pilihan menu yang sudah disediakan

  Basic Flow 1.

  Tentor menambahkan data hasil belajar siswa setelah melakukan bimbingan belajar

  Kemudian setelah dilakukan identifikasi proses bisnis to-be dan aktor, selanjutnya akan dilakukan analisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Diperoleh

  Actor Tentor Brief Description

  Use Case Name Menambahkan hasil belajar

  Use Case Code UC-005

  Tabel 2. Use Case Scenario Menambahkan Hasil Belajar Item Deskripsi

  Penjelasan use case scenario tersebut akan dijelaskan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2 merupakan merupakan use case scenario ketika tentor akan melakukan penambahan hasil belajar siswa pada sistem informasil LBB Al-Hasyimi.

  use case dalam proses menambahkan hasil belajar siswa dan melihat hasil belajar.

  Setelah memperoleh use case diagram, selanjutnya akan dirancang bagaimana scenario

  Gambar 5. Use Case Diagram

  dan sistem. Pada Gambar 5 merupakan diagram use case dari sistem yang dikembangkan.

  use case untuk mengetahui interaksi antara aktor

  10 kebutuhan fungsional dan 3 kebutuhan non-fungsional. Kemudian pada spesifikasi kebutuhan yang didapat dari analisis kebutuhan dan identifikasi fitur, diperoleh 17 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non-fungsional. Terakhir, diagram

  pihak siswa yang terdiri dari orang tua dan siswa dapat melihat hasil belajar siswa dengan langkah-langkah seperti yang dijelaskan pada use case scenario melihat hasil belajar berikut. Tabel 3. Use Case Scenario Melihat Hasil Belajar

  Pada Gambar 6 menjelaskan tentang

  activity diagram memasukkan hasil belajar Item Deskripsi siswa yang terdiri dari line tentor dan sistem.

  Alur dimulai ketika tentor sudah diasumsikan

  Use Case UC-006

  berstatus login. Kemudian tentor memilih fungsi

  Code

  tambahkan hasil belajar dan mengisi form

  Use Case Melihat Hasil Belajar Siswa

  tersebut dengan lengkap. Terakhir, tentor

  Name memilih fungsi tombol kirim.

  Actor Siswa, Orang Tua Brief Siswa dan orang tua dapat Description melihat hasil belajar siswa Pre-condition Status login berhasil sebagai siswa atau orang tua

  Basic Flow 1.

  Siswa atau orang tua memilih menu hasil belajar 2. Sistem menampilkan Gambar 7. Activity Diagram Melihat Hasil Belajar informasi hasil belajar siswa

  Pada Gambar 7 menjelaskan tentang

  activity diagram melihat hasil belajar siswa yang

  • Alternatif

  terdiri dari line pihak siswa dan sistem. Alur

  Flow

  dimulai ketika pihak siswa sudah diasumsikan

  Post-condition Data hasil belajar siswa

  berstatus login. Kemudian pihak siswa memilih

  ditampilkan oleh sistem

  menu hasil belajar dan sistem menampilkan hasil belajar tersebut. Kemudian activity diagram akan

  4.2. Perancangan

  menggambarkan bagaimana alur kerja dari

  scenario use case tersebut dengan menggunakan Sequence diagram digunakan untuk

  notasi activity diagram. melakukan visualisasi hubungan antara entitas aktor, entitas boundary, objek control, dan objek model dalam proses memenuhi kebutuhan pengguna.

  Berdasarkan sequence diagram diatas, akan dibuat diagram kelas model dan diagram kelas controller, serta physical data model untuk menggambarkan desain database sistem.

  Perancangan algoritma pseudocode dibuat sebagai dasar dalam membuat kode program. Pada Tabel 4 merupakan algoritma pseudocode memasukkan hasil belajar siswa. Kemudian Tabel 5 merupakan algoritma pseudocode melihat hasil belajar.

  Tabel 4. Algoritma Pseudocode Menambahkan No Psedeucode Hasil Belajar

  1 Mulai

  2 Mengkonversi data hasil belajar menjadi object

  3 Memasukkan data ke tabel hasil belajar setelah dilakukan validasi form Gambar 6. Activity Diagram Menambahkan Hasil

  4 Belajar

  No Psedeucode Jika tidak lengkap atau salah, maka muncul peringatan data harus

  5 diisi dengan benar Jika data diisi dengan benar, 6 maka data berhasil ditambahkan

  7 Kembali kehalaman hasil belajar Selesai Tabel 5. Algoritma Pseudocode Melihat Hasil No Psedeucode Belajar

  1 Mulai Gambar 9. User Interface Design Form Hasil

  2 Mengambil data hasil belajar Belajar berdasarkan id pengguna yang

  Pada Gambar 10 merupakan perancangan

  login

  halaman hasil belajar siswa yang

  user interface

  3 Melakukan pengecekan apakah

  dapat diakses oleh pihak siswa. Bedanya dengan

  terdapat data hasil belajar pada id tersebut

  halaman hasil belajar siswa pada tentor yaitu

  4 Jika data hasil belajar masih

  tidak terdapat tombol tambah pada halaman hasil

  kosong, maka akan memberikan belajar pihak siswa ini. pesan data hasil belajar belum ada

  5 Jika terdapat data hasil belajar, maka akan menampilkan data hasil belajar

  6 Selesai

  Perancangan user interface dibuat sebagai dasar dalam implentasi user interface sistem. Pada Gambar 8 merupakan rancangan user

  interface halaman memasukkan hasil belajar

  pada tentor. Kemudian setelah dipilih fungsi

  Gambar 10. User Interface Design Halaman Hasil

  tombol tambah, maka akan menampilkan form

  Belajar Pihak Siswa hasil belajar yang dijelaskan pada Gambar 9.

  4.3. Implementasi

  Implementasi dibuat berdasarkan hasil pada tahap perancangan. Berikut pada Gambar 11 merupakan hasil implementasi dari user interface halaman hasil belajar pada tentor. Gambar 12 merupakan hasil implementasi dari

  user interface form hasil belajar yang harus diisi

  oleh tentor. Dan Gambar 13 merupakan hasil implementasi dari user interface halaman hasil belajar pada pihak siswa.

  Gambar 8. User Interface Design Halaman Hasil Belajar

Gambar 11. User Interface Halaman Hasil Belajar

  

Gambar 12. User Interface Form Hasil Belajar

Gambar 13. User Interface Design Halaman Hasil Belajar Pihak Siswa

4.4. Hasil Pengujian

  Hasil pengujian validasi pada beberapa fungsi utama diantaranya menambahkan hasil belajar, melihat hasil belajar, melihat absensi tentor, dan melakukan komplain menunjukkan hasil pengujian 100%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik.

  Selain itu pada pengujian compability menggunakan software SortSite menunjukkan sistem dapat dijalankan diberbagai browser dengan versi yang berbeda-beda, namun masih terdapat beberapa major dan minor issue pada beberapa browser.

  Hasil User Acceptance Testing (UAT) yang dilakukan pada beberapa fitur utama, diantaranya menambahkan hasil belajar siswa, melihat hasil belajar, melihat absensi tentor, dan melakukan komplain memperoleh presentase rata-rata lebih dari 80%. Dengan hasil pengujian

  UAT tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

  Sistem Informasi Lembaga Bimbingan Belajar Al-Hasyimi dapat diterima oleh pengguna.

  5. KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari pemodelan proses bisnis usulan memperoleh 3 proses bisnis usulan. Kemudian dilakukan analisis kebutuhan fungsional sistem, dan didapatkan 17 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non-fungsional sistem.

  Perancangan sistem menghasilkan

  sequence diagram, class diagram, algoritma pseudocode, user interface, dan perancangan

  pengujian. Hasil dari perancangan diimplementasikan dalam kode program berbasis website dengan menggunakan

  framework CodeIgniter.

  Rosing, Mark V., White, S., Cummins, F., & Man, Henk D. 2015. Business Process Model and Notation. [pdf] Tersedia di: <http://www.omg.org/news/whitepapers/ Business_Process_Model_and_Notation. pdf> [Diakses 13 Februari 2018].

  validation testing menunjukkan sistem 100% valid . Selanjutnya pengujian kompabiliti

  menunjukkan bahwa sistem dapat berjalan di berbagai jenis browser. Terakhir, pengujian UAT menunjukkan bahwa rata-rata pengguna sangat setuju dengan sistem yang dikembangkan, sehingga sistem dapat diterima oleh pengguna

5.2 Saran

  Diperlukannya pengembangan lebih lanjut dari aplikasi ini dengan menambahkan fitur pendafaran online, pembayaran online, dan fitur penjadwalan sehingga dapat lebih terkontrol dengan baik proses bimbingan ini.

  Diperlukannya pengembangan user interface yang lebih baik untuk meningkatkan user experience dan usability pengguna, sehingga pengguna dapat lebih mudah dan nyaman menggunakan sistem ini.

6. DAFTAR PUSTAKA

  Alshamrani, A., dan Bahattab, A. 2015. A

  Comparison Between Three SDLC Models Waterfall Model, Spiral Model, and Incremental/Iterative Model. [online] Tersedia di: <http://IJCSI.org> [Diakses

  Hasil pengujian sistem menggunakan

  Management Concept, Languages, Architertures. [e-book] New York: Springer. Tersedia di: <http://manajemen- pemasaran.com> [Diakses 21 Desember 2016].

  Tersedia di: <https://edisciplinas.usp.br> [Diakses 19 Desember 2016]. Weske, M., 2007. Business Process

  Sommerville, I., 2011. Software Engineering 9 th. [e-book] U.S.A : Addison-Wesley.

12 Februari 2018].

  Pressman, Roger S., 2001. Software Engineering : A Practitioner’s Approach — 5th ed. [e- book] US : McGraw-Hill. Tersedia di: <https://downloadnema.com> [Diakses 27 September 2016].

  Management Information Systems 10 th. [e-book] US : McGraw-Hill. Tersedia di: <http://fumblog.um.ac.ir> [Diakses 6 Februari 2018].

  O’Brien, James A., & Marakas, George M. 2010.

  Laudon, Kenneth C. & Laudon, Jane P. 2014.

  Jannah, W., Astuti, Indah F., & Maharani, S., 2015. Rancang bangun sistem informasi Bimbingan Belajar berbasis Web (Studi Kasus: Lembaga Bimbingan Belajar TADICA). [online] Tersedia di: < http://e- journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/articl e/view/20> [Diakses 2 Februari 2018].

  Management Information System: Managing the digital firm 13 th. [e-book] England: Pearson. Tersedia di: <http://dinus.ac.id> [Diakses 12 Februari 2018].