Matriks Ruang Vektor Umum
6/8/2015
Matriks & Ruang Vektor
Ruang Vektor
Umum
Start
Ruang Vektor Umum
Misalkan u , v , w ∈ V dan k, l ∈ Riil
V dinamakan ruang vektor jika terpenuhi aksioma :
1. V tertutup terhadap operasi penjumlahan
Untuk setiap u , v ∈ V maka u + v ∈ V
2. u + v = v + u
3. u + (v + w ) = (u + v ) + w
4. Terdapat 0 ∈ V sehingga untuk setiap u ∈ V
berlaku u + 0 = 0 + u = u
5. Untuk setiap u ∈ V
terdapat (− u ) sehingga
u + (− u ) = (− u ) + u = 0
3
1
6/8/2015
6. V tertutup thd operasi perkalian dengan skalar.
Untuk setiap u ∈ V
dan k ∈ Riil maka k u ∈ V
7. k (u + v ) = ku + kv
8.
(k + l ) u = ku + lu
9. k (l u ) = l (k u ) = (kl ) u
10. 1. u = u
4
Ruang Euclides orde n
Operasi-Operasi pada ruang vektor Euclides:
• Penjumlahan
u + v = (u1 + v1 , u 2 + v 2 , ..., u n + v n )
• Perkalian dengan skalar Riil sebarang (k)
ku = (ku1 , ku 2 ,..., ku n )
• Perkalian Titik (Euclidean inner product)
u • v = u1v1 + u 2 v 2 + ... + u n v n
• Panjang vektor didefinisikan oleh :
u = (u • u )
1
2
= u1 + u 2 + ... + u n
2
2
2
• Jarak antara dua vektor didefinisikan oleh :
d (u , v ) = u − v
=
(u1 − v1 )2 + (u 2 − v 2 )2 + ... + (u n − v n )2
5
2
6/8/2015
Contoh :
Diketahui u = (1, 1, 2, 3) dan v = (2 , 2, 1, 1)
Tentukan panjang vektor dan jarak antara kedua
vektor tersebut
Jawab:
Panjang vektor :
1
2
2
2
2
u = (u • u ) 2 = 1 + 1 + 2 + 3 = 15
v = 2 2 + 2 2 + 12 + 12 = 10
Jarak kedua vektor
d (u , v ) = u − v
=
=
(1 − 2)2 + (1 − 2)2 + (2 − 1)2 + (3 − 1)2
(− 1)2 + (− 1)2 + 12 + 22
= 7
6
SubRuang (subspace)
Misalkan W merupakan subhimpunan dari sebuah
ruang vektor V
W dinamakan subruang (subspace) V
jika W juga merupakan ruang vektor
yang tertutup terhadap operasi penjumlahan dan
perkalian dengan skalar.
Syarat W disebut subruang dari V adalah :
1. W ≠ { }
2. W ⊆ V
u ∈ W maka k u ∈ W
4. Jika u , v ∈W dan k ∈ Riil maka u + v ∈ W
3. Jika
7
3
6/8/2015
Contoh :
Tunjukkan bahwa himpunan W yang berisi semua
matriks orde 2x2 dimana setiap unsur diagonalnya
adalah nol merupakan subruang dari ruang vektor
matriks 2x2
Jawab :
0 0
∈ W maka W ≠
1. O =
0
0
2. Jelas bahwa W ⊆ M2 x 2
{}
3. Ambil sembarang matriks A, B ∈ W
Tulis
0
A =
a2
a1
0
dan B =
0
b2
b1
0
06/06/2015 7:35
8
Perhatikan bahwa :
0
A + B =
a2
a1 0 b1
+
0 b2 0
a1 + b1
0
=
0
a2 + b2
Ini menunjukan bahwa A + B ∈ W
4. Ambil sembarang matriks A ∈ W dan k ∈ Riil
maka
0 ka1
∈ W
kA =
ka2 0
Ini menunjukan bahwa kA∈ W
Jadi, W merupakan Subruang dari M2 x 2
06/06/2015 7:35
9
4
6/8/2015
Contoh :
Periksa apakah himpunan D yang berisi semua
matriks orde 2x2 yang determinan-nya nol,
merupakan subruang dari ruang vektor M2 x 2
Jawab :
Ambil sembarang matriks A, B ∈ W
Pilih a ≠ b :
a b , jelas bahwa det (A) = 0
A =
0
0
0 0 , jelas bahwa det (A) = 0
B =
b a
10
06/06/2015 7:35
Perhatikan bahwa :
A+ B
a b
b a
=
Karena a ≠ b
Maka det (A + B ) = a2 – b2 ≠ 0
Jadi D bukan merupakan subruang
karena tidak tertutup terhadap operasi penjumlahan
11
5
6/8/2015
Kombinasi Linear
Sebuah vektor u dinamakan kombinasi linear
dari vektor – vektor
v1, v2 , … , vn
jika vektor – vektor tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk :
u = k1v1 + k 2v2 + ... + k n vn
dimana k1, k2, …, kn adalah skalar Riil.
12
06/06/2015 7:35
Contoh
Misal u = (2, 4, 0), dan
v = (1, –1, 3)
adalah vektor-vektor di R3.
Apakah vektor berikut merupakan kombinasi linear
dari vektor–vektor di atas
a.
a = (4, 2, 6)
b. b = (1, 5, 6)
c.
c
= (0, 0, 0)
06/06/2015 7:35
13
6
6/8/2015
Jawab :
a. Tulis k1u + k 2 v = a
akan diperiksa apakah ada k1, k2,
sehingga kesamaan tersebut dipenuhi.
1
2
k1 4 + k 2 - 1
3
0
4
= 2
6
Ini dapat ditulis menjadi:
2 1
4 -1
0 3
k1
4
= 2
k
6
2
2 1 4
4 -1 2
0 3 6
14
06/06/2015 7:35
dengan OBE (Operasi Baris Elementer), diperoleh:
2 1 4
4 -1 2
0 3 6
1 1 2 2 1 12
1 -3 -6 ~ 0 1
0 3 6 0 0
2 1 0
2 ~ 0 1
0 0 0
1
2
0
k1 = 1; k 2 = 2
a merupakan kombinasi linear dari vektor u dan v
atau
r r
r
a = u + 2v
06/06/2015 7:35
15
7
6/8/2015
b. Tulis :
r
r v
k1u + k 2 v = b
2
k1 4 + k 2
0
1
1
=
1
5
6
3
ini dapat ditulis menjadi:
2 1
4 -1
0 3
1
k1
= 5
k2 6
16
06/06/2015 7:35
dengan OBE dapat kita peroleh :
2 1
4 -1
0 3
1 1 12
5 ~ 0 -3
6 0 3
0 1
3 ~ 0
6 0
1
2
1
0
1
2
3
2
Baris terakhir pada matriks ini menunjukkan bahwa
SPL tersebut adalah tidak konsisten
(tidak mempunyai solusi).
Jadi, tidak ada nilai k1 dan k2 yang memenuhi
b tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
dari u dan v
06/06/2015 7:35
17
8
6/8/2015
c. Dengan memilih k1 = 0 dan k2 = 0,
maka dapat ditulis
r
r r
k1u + k 2 v = c
artinya vektor nol merupakan kombinasi linear
dari vektor apapun.
18
06/06/2015 7:35
Membangun dan Bebas Linear
Himpunan vektor
S = {v1 , v 2 , ... , v n }
dikatakan membangun suatu ruang vektor V
jika setiap vektor pada V selalu dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linear dari vektor–vektor di S.
Contoh :
Tentukan apakah
v1 = (1, 1, 2),
v2 = (1, 0, 1), dan
v3 = (2, 1, 3)
06/06/2015 7:35
membangun V???
19
9
6/8/2015
Jawab :
Ambil sembarang vektor di R2
Misalkan:
.
Tulis :
u1
u = u2
u
3
u = k1 v1 + k 2 v 2 + k 3 v 3
.
Sehingga dapat ditulis dalam bentuk :
1 1 2 k1
u1
1 0 1 k = u
2
2
u
2 1 3 k3
3
06/06/2015 7:35
20
Syarat agar dapat dikatakan kombinasi linear, maka
SPL tersebut harus mempunyai solusi (konsisten)
Dengan OBE diperoleh :
u1
1 1 2 k1
1 0 1 k = u
2
2
u
2 1 3 k3
3
Agar SPL itu konsisten haruslah u3 – u2 – u1 = 0
Ini kontradiksi dengan pengambilan vektor sembarang
(unsur–unsurnya bebas, tak bersyarat)
Dengan demikian vektor – vektor tersebut
tidak membangun R3
06/06/2015 7:35
21
10
6/8/2015
Bebas Linear
Misalkan S = {u1 , u 2 ,..., u n }
adalah himpunan vektor di ruang vektor V
S dikatakan bebas linear (linearly independent)
JIKA SPL homogen :
k1u1 + k 2 u1 + ... + k n u n = 0
hanya mempunyai satu solusi (tunggal), yakni
k1 = 0 , k 2 = 0 ,..., k n = 0
Jika solusinya tidak tunggal
maka S kita namakan himpunan tak bebas linear
(Bergantung linear /linearly dependent)
22
06/06/2015 7:35
Contoh :
Diketahui u = (− 1, 3, 2) dan a = (1, 1, − 1)
Apakah saling bebas linear di R3
Jawab :
Tulis
r
r r
k1u + k 2 a = 0
atau
-1 1
k
1 1 =
3
2 − 1 k2
06/06/2015 7:35
0
0
0
23
11
6/8/2015
-1 1
k
1 1 =
3
2 −1 k2
0
0
0
dengan OBE dapat diperoleh :
-1 1 0
1
1 0 ~ 0
3
2 −1 0
0
− 1 0
1 0 0
4 0 ~ 0 1 0
0 0 0
1 0
dengan demikian diperoleh solusi tunggal yaitu :
k1 = 0, dan k2 = 0.
Ini berarti ū dan ā adalah saling bebas linear.
24
06/06/2015 7:35
Contoh :
Misalkan
, − 1
a = 3
2
2
1
b = 1 c = − 6
− 1
− 4
,
Apakah ketiga vektor diatas saling bebas linear R3
Jawab :
Tulis :
0 = k1 a + k 2 b + k 3 c
atau
2 k1
−1 1
3 1 − 6 k 2 =
2 − 1 − 4 k3
06/06/2015 7:35
0
0
0
25
12
6/8/2015
2 k1
−1 1
3 1 − 6 k 2 =
2 − 1 − 4 k3
0
0
0
dengan OBE diperoleh :
1
1 − 1 − 2
0
4
0
~
0
0 1
0
0
− 1 − 2
1
0
0
0
Ini menunjukan bahwa
k1, k2, k3 mrp solusi tak hingga banyak
Jadi
a , b , c adalah vektor-vektor yang bergantung linear
26
06/06/2015 7:35
Basis dan Dimensi
Jika V adalah sembarang ruang vektor
dan S = { ū1, ū2, … , ūn } merupakan
himpunan berhingga dari vektor–vektor di V,
maka S dinamakan basis bagi V jika kedua syarat
berikut dipenuhi :
• S membangun/merentang (span) V
(S spans V)
• S bebas linear
06/06/2015 7:35
27
13
6/8/2015
Contoh :
Tunjukkan bahwa himpunan matriks berikut :
M =
3 6
,
3 − 6
− 8 1 0
0 − 1 0
,
,
− 1 0 − 12 − 4 − 1 2
merupakan basis bagi matriks berukuran 2 x 2
Jawab :
Tulis kombinasi linear :
3 6
0 −1
0 − 8
1 0 a b
k1
+ k2
+ k3
+ k4
=
3
6
1
0
12
4
1
2
−
−
−
−
−
c d
atau
3k1 + k 4
6k1 − k 2 − 8k 3
a b
=
− 6k1 − 4k 3 + 2k 4 c d
3k1 − k 2 − 12k 3 − k 4
28
06/06/2015 7:35
dengan menyamakan setiap unsur
pada kedua matriks, diperoleh SPL :
0
0
1 k1 a
3
6 − 1 − 8 0 k b
2 =
3 − 1 − 12 − 1 k3 c
− 6 0 − 4 2 k 4 d
Determinan matriks koefisiennya (MK) = 48
• det (MK) ≠ 0
SPL memiliki solusi
untuk setiap a,b,c,d
Jadi, M membangun M2 x 2
• Ketika a = 0, b = 0, c = 0, d = 0,
det (MK) ≠ 0
SPL homogen punya solusi tunggal.
Jadi, M bebas linear.
06/06/2015 7:35
29
14
6/8/2015
Karena M bebas linear dan membangun M2 x 2
maka M merupakan basis bagi M2 x 2.
Ingat…
Basis untuk setiap ruang vektor adalah tidak tunggal.
Contoh :
Untuk ruang vektor dari M2 x 2, himpunan matriks :
1 0 0 1 0 0 0 0
0 0, 0 0, 1 0, 0 1
juga merupakan basisnya.
30
06/06/2015 7:35
Basis Ruang Baris & Kolom
Misalkan matriks :
−1 − 2 −1 1
A= 1
2
3 −1
1
2
2 − 1
Vektor baris
Vektor kolom
dengan melakukan OBE diperoleh :
Perhatikan kolom-kolom pada matriks hasil OBE
06/06/2015 7:35
31
15
6/8/2015
matriks A mempunyai basis ruang kolom yaitu :
− 1 − 1
1 , 3
1 2
basis ruang baris diperoleh dengan cara,
Mentranspose-kan terlebih dahulu matriks A,
lakukan OBE pada At, sehingga diperoleh :
A=
−1
1
1
−2 2
−1 3
2
2
1
−1 −1
32
06/06/2015 7:35
Kolom-kolom pada matriks hasil OBE yang memiliki
satu utama berseseuaian dengan matriks asal (A).
Ini berarti,
matriks A tersebut mempunyai basis ruang baris :
− 1 1
− 2 2
,
− 1 3
1 − 1
Dimensi basis ruang baris = ruang kolom
dinamakan rank.
Jadi rank dari matriks A adalah 2.
06/06/2015 7:35
33
16
Matriks & Ruang Vektor
Ruang Vektor
Umum
Start
Ruang Vektor Umum
Misalkan u , v , w ∈ V dan k, l ∈ Riil
V dinamakan ruang vektor jika terpenuhi aksioma :
1. V tertutup terhadap operasi penjumlahan
Untuk setiap u , v ∈ V maka u + v ∈ V
2. u + v = v + u
3. u + (v + w ) = (u + v ) + w
4. Terdapat 0 ∈ V sehingga untuk setiap u ∈ V
berlaku u + 0 = 0 + u = u
5. Untuk setiap u ∈ V
terdapat (− u ) sehingga
u + (− u ) = (− u ) + u = 0
3
1
6/8/2015
6. V tertutup thd operasi perkalian dengan skalar.
Untuk setiap u ∈ V
dan k ∈ Riil maka k u ∈ V
7. k (u + v ) = ku + kv
8.
(k + l ) u = ku + lu
9. k (l u ) = l (k u ) = (kl ) u
10. 1. u = u
4
Ruang Euclides orde n
Operasi-Operasi pada ruang vektor Euclides:
• Penjumlahan
u + v = (u1 + v1 , u 2 + v 2 , ..., u n + v n )
• Perkalian dengan skalar Riil sebarang (k)
ku = (ku1 , ku 2 ,..., ku n )
• Perkalian Titik (Euclidean inner product)
u • v = u1v1 + u 2 v 2 + ... + u n v n
• Panjang vektor didefinisikan oleh :
u = (u • u )
1
2
= u1 + u 2 + ... + u n
2
2
2
• Jarak antara dua vektor didefinisikan oleh :
d (u , v ) = u − v
=
(u1 − v1 )2 + (u 2 − v 2 )2 + ... + (u n − v n )2
5
2
6/8/2015
Contoh :
Diketahui u = (1, 1, 2, 3) dan v = (2 , 2, 1, 1)
Tentukan panjang vektor dan jarak antara kedua
vektor tersebut
Jawab:
Panjang vektor :
1
2
2
2
2
u = (u • u ) 2 = 1 + 1 + 2 + 3 = 15
v = 2 2 + 2 2 + 12 + 12 = 10
Jarak kedua vektor
d (u , v ) = u − v
=
=
(1 − 2)2 + (1 − 2)2 + (2 − 1)2 + (3 − 1)2
(− 1)2 + (− 1)2 + 12 + 22
= 7
6
SubRuang (subspace)
Misalkan W merupakan subhimpunan dari sebuah
ruang vektor V
W dinamakan subruang (subspace) V
jika W juga merupakan ruang vektor
yang tertutup terhadap operasi penjumlahan dan
perkalian dengan skalar.
Syarat W disebut subruang dari V adalah :
1. W ≠ { }
2. W ⊆ V
u ∈ W maka k u ∈ W
4. Jika u , v ∈W dan k ∈ Riil maka u + v ∈ W
3. Jika
7
3
6/8/2015
Contoh :
Tunjukkan bahwa himpunan W yang berisi semua
matriks orde 2x2 dimana setiap unsur diagonalnya
adalah nol merupakan subruang dari ruang vektor
matriks 2x2
Jawab :
0 0
∈ W maka W ≠
1. O =
0
0
2. Jelas bahwa W ⊆ M2 x 2
{}
3. Ambil sembarang matriks A, B ∈ W
Tulis
0
A =
a2
a1
0
dan B =
0
b2
b1
0
06/06/2015 7:35
8
Perhatikan bahwa :
0
A + B =
a2
a1 0 b1
+
0 b2 0
a1 + b1
0
=
0
a2 + b2
Ini menunjukan bahwa A + B ∈ W
4. Ambil sembarang matriks A ∈ W dan k ∈ Riil
maka
0 ka1
∈ W
kA =
ka2 0
Ini menunjukan bahwa kA∈ W
Jadi, W merupakan Subruang dari M2 x 2
06/06/2015 7:35
9
4
6/8/2015
Contoh :
Periksa apakah himpunan D yang berisi semua
matriks orde 2x2 yang determinan-nya nol,
merupakan subruang dari ruang vektor M2 x 2
Jawab :
Ambil sembarang matriks A, B ∈ W
Pilih a ≠ b :
a b , jelas bahwa det (A) = 0
A =
0
0
0 0 , jelas bahwa det (A) = 0
B =
b a
10
06/06/2015 7:35
Perhatikan bahwa :
A+ B
a b
b a
=
Karena a ≠ b
Maka det (A + B ) = a2 – b2 ≠ 0
Jadi D bukan merupakan subruang
karena tidak tertutup terhadap operasi penjumlahan
11
5
6/8/2015
Kombinasi Linear
Sebuah vektor u dinamakan kombinasi linear
dari vektor – vektor
v1, v2 , … , vn
jika vektor – vektor tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk :
u = k1v1 + k 2v2 + ... + k n vn
dimana k1, k2, …, kn adalah skalar Riil.
12
06/06/2015 7:35
Contoh
Misal u = (2, 4, 0), dan
v = (1, –1, 3)
adalah vektor-vektor di R3.
Apakah vektor berikut merupakan kombinasi linear
dari vektor–vektor di atas
a.
a = (4, 2, 6)
b. b = (1, 5, 6)
c.
c
= (0, 0, 0)
06/06/2015 7:35
13
6
6/8/2015
Jawab :
a. Tulis k1u + k 2 v = a
akan diperiksa apakah ada k1, k2,
sehingga kesamaan tersebut dipenuhi.
1
2
k1 4 + k 2 - 1
3
0
4
= 2
6
Ini dapat ditulis menjadi:
2 1
4 -1
0 3
k1
4
= 2
k
6
2
2 1 4
4 -1 2
0 3 6
14
06/06/2015 7:35
dengan OBE (Operasi Baris Elementer), diperoleh:
2 1 4
4 -1 2
0 3 6
1 1 2 2 1 12
1 -3 -6 ~ 0 1
0 3 6 0 0
2 1 0
2 ~ 0 1
0 0 0
1
2
0
k1 = 1; k 2 = 2
a merupakan kombinasi linear dari vektor u dan v
atau
r r
r
a = u + 2v
06/06/2015 7:35
15
7
6/8/2015
b. Tulis :
r
r v
k1u + k 2 v = b
2
k1 4 + k 2
0
1
1
=
1
5
6
3
ini dapat ditulis menjadi:
2 1
4 -1
0 3
1
k1
= 5
k2 6
16
06/06/2015 7:35
dengan OBE dapat kita peroleh :
2 1
4 -1
0 3
1 1 12
5 ~ 0 -3
6 0 3
0 1
3 ~ 0
6 0
1
2
1
0
1
2
3
2
Baris terakhir pada matriks ini menunjukkan bahwa
SPL tersebut adalah tidak konsisten
(tidak mempunyai solusi).
Jadi, tidak ada nilai k1 dan k2 yang memenuhi
b tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
dari u dan v
06/06/2015 7:35
17
8
6/8/2015
c. Dengan memilih k1 = 0 dan k2 = 0,
maka dapat ditulis
r
r r
k1u + k 2 v = c
artinya vektor nol merupakan kombinasi linear
dari vektor apapun.
18
06/06/2015 7:35
Membangun dan Bebas Linear
Himpunan vektor
S = {v1 , v 2 , ... , v n }
dikatakan membangun suatu ruang vektor V
jika setiap vektor pada V selalu dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linear dari vektor–vektor di S.
Contoh :
Tentukan apakah
v1 = (1, 1, 2),
v2 = (1, 0, 1), dan
v3 = (2, 1, 3)
06/06/2015 7:35
membangun V???
19
9
6/8/2015
Jawab :
Ambil sembarang vektor di R2
Misalkan:
.
Tulis :
u1
u = u2
u
3
u = k1 v1 + k 2 v 2 + k 3 v 3
.
Sehingga dapat ditulis dalam bentuk :
1 1 2 k1
u1
1 0 1 k = u
2
2
u
2 1 3 k3
3
06/06/2015 7:35
20
Syarat agar dapat dikatakan kombinasi linear, maka
SPL tersebut harus mempunyai solusi (konsisten)
Dengan OBE diperoleh :
u1
1 1 2 k1
1 0 1 k = u
2
2
u
2 1 3 k3
3
Agar SPL itu konsisten haruslah u3 – u2 – u1 = 0
Ini kontradiksi dengan pengambilan vektor sembarang
(unsur–unsurnya bebas, tak bersyarat)
Dengan demikian vektor – vektor tersebut
tidak membangun R3
06/06/2015 7:35
21
10
6/8/2015
Bebas Linear
Misalkan S = {u1 , u 2 ,..., u n }
adalah himpunan vektor di ruang vektor V
S dikatakan bebas linear (linearly independent)
JIKA SPL homogen :
k1u1 + k 2 u1 + ... + k n u n = 0
hanya mempunyai satu solusi (tunggal), yakni
k1 = 0 , k 2 = 0 ,..., k n = 0
Jika solusinya tidak tunggal
maka S kita namakan himpunan tak bebas linear
(Bergantung linear /linearly dependent)
22
06/06/2015 7:35
Contoh :
Diketahui u = (− 1, 3, 2) dan a = (1, 1, − 1)
Apakah saling bebas linear di R3
Jawab :
Tulis
r
r r
k1u + k 2 a = 0
atau
-1 1
k
1 1 =
3
2 − 1 k2
06/06/2015 7:35
0
0
0
23
11
6/8/2015
-1 1
k
1 1 =
3
2 −1 k2
0
0
0
dengan OBE dapat diperoleh :
-1 1 0
1
1 0 ~ 0
3
2 −1 0
0
− 1 0
1 0 0
4 0 ~ 0 1 0
0 0 0
1 0
dengan demikian diperoleh solusi tunggal yaitu :
k1 = 0, dan k2 = 0.
Ini berarti ū dan ā adalah saling bebas linear.
24
06/06/2015 7:35
Contoh :
Misalkan
, − 1
a = 3
2
2
1
b = 1 c = − 6
− 1
− 4
,
Apakah ketiga vektor diatas saling bebas linear R3
Jawab :
Tulis :
0 = k1 a + k 2 b + k 3 c
atau
2 k1
−1 1
3 1 − 6 k 2 =
2 − 1 − 4 k3
06/06/2015 7:35
0
0
0
25
12
6/8/2015
2 k1
−1 1
3 1 − 6 k 2 =
2 − 1 − 4 k3
0
0
0
dengan OBE diperoleh :
1
1 − 1 − 2
0
4
0
~
0
0 1
0
0
− 1 − 2
1
0
0
0
Ini menunjukan bahwa
k1, k2, k3 mrp solusi tak hingga banyak
Jadi
a , b , c adalah vektor-vektor yang bergantung linear
26
06/06/2015 7:35
Basis dan Dimensi
Jika V adalah sembarang ruang vektor
dan S = { ū1, ū2, … , ūn } merupakan
himpunan berhingga dari vektor–vektor di V,
maka S dinamakan basis bagi V jika kedua syarat
berikut dipenuhi :
• S membangun/merentang (span) V
(S spans V)
• S bebas linear
06/06/2015 7:35
27
13
6/8/2015
Contoh :
Tunjukkan bahwa himpunan matriks berikut :
M =
3 6
,
3 − 6
− 8 1 0
0 − 1 0
,
,
− 1 0 − 12 − 4 − 1 2
merupakan basis bagi matriks berukuran 2 x 2
Jawab :
Tulis kombinasi linear :
3 6
0 −1
0 − 8
1 0 a b
k1
+ k2
+ k3
+ k4
=
3
6
1
0
12
4
1
2
−
−
−
−
−
c d
atau
3k1 + k 4
6k1 − k 2 − 8k 3
a b
=
− 6k1 − 4k 3 + 2k 4 c d
3k1 − k 2 − 12k 3 − k 4
28
06/06/2015 7:35
dengan menyamakan setiap unsur
pada kedua matriks, diperoleh SPL :
0
0
1 k1 a
3
6 − 1 − 8 0 k b
2 =
3 − 1 − 12 − 1 k3 c
− 6 0 − 4 2 k 4 d
Determinan matriks koefisiennya (MK) = 48
• det (MK) ≠ 0
SPL memiliki solusi
untuk setiap a,b,c,d
Jadi, M membangun M2 x 2
• Ketika a = 0, b = 0, c = 0, d = 0,
det (MK) ≠ 0
SPL homogen punya solusi tunggal.
Jadi, M bebas linear.
06/06/2015 7:35
29
14
6/8/2015
Karena M bebas linear dan membangun M2 x 2
maka M merupakan basis bagi M2 x 2.
Ingat…
Basis untuk setiap ruang vektor adalah tidak tunggal.
Contoh :
Untuk ruang vektor dari M2 x 2, himpunan matriks :
1 0 0 1 0 0 0 0
0 0, 0 0, 1 0, 0 1
juga merupakan basisnya.
30
06/06/2015 7:35
Basis Ruang Baris & Kolom
Misalkan matriks :
−1 − 2 −1 1
A= 1
2
3 −1
1
2
2 − 1
Vektor baris
Vektor kolom
dengan melakukan OBE diperoleh :
Perhatikan kolom-kolom pada matriks hasil OBE
06/06/2015 7:35
31
15
6/8/2015
matriks A mempunyai basis ruang kolom yaitu :
− 1 − 1
1 , 3
1 2
basis ruang baris diperoleh dengan cara,
Mentranspose-kan terlebih dahulu matriks A,
lakukan OBE pada At, sehingga diperoleh :
A=
−1
1
1
−2 2
−1 3
2
2
1
−1 −1
32
06/06/2015 7:35
Kolom-kolom pada matriks hasil OBE yang memiliki
satu utama berseseuaian dengan matriks asal (A).
Ini berarti,
matriks A tersebut mempunyai basis ruang baris :
− 1 1
− 2 2
,
− 1 3
1 − 1
Dimensi basis ruang baris = ruang kolom
dinamakan rank.
Jadi rank dari matriks A adalah 2.
06/06/2015 7:35
33
16