PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP AIR MINUM DALAM KEMASAN TANPA IZIN EDAR

  PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANANKOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP AIR MINUM DALAMKEMASAN TANPA IZIN EDAR Oleh

NOVRI DIMAS PAMORY

1112011274

  JURNAL ILMIAH Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA HUKUM Pada Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

  2016 Judul Skripsi : PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI

  BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP AIR MINUM DALAM KEMASAN TANPA IZIN EDAR

  Nama Mahasiswa : Novri Dimas Pamory No. Pokok Mahasiswa :1112011274 Bagian : Hukum Administrasi Negara Fakultas : Hukum

  

MENYETUJUI

1.

  Komisi Pembimbing

  S. Charles Jakson, S.H., M.H Eka Deviani, S.H., M.H

  NIP 1955121271981031002 NIP 197310202005012001 2.

  Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara

  Upik Hamidah, S.H., M.H

  NIP 1960061987032012

  

PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN

MAKANAN KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP AIR MINUM

DALAM KEMASAN TANPA IZIN EDAR

Novri Dimas Pamory, S. Charles Jakson, S.H., M.H., Eka Deviani, S.H.,M.H.,

Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

  

Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145

HP 082182808008

e-mail

ABSTRAK

  Penegakan Hukum terhadap Air minum dalam kemasan yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan harus dilaksanakan dengan baik sehingga dapat melindungi hak sebagai konsumen. Namun demikian masih terdapat masalah dan hambatan dalam penegakan hukum oleh BBPOM , karena beberapa produsen air minum dalam kemasan masih banyak yang melanggar dan lalai untuk melakukan pendaftaran Air Minum Dalam Kemasannya seperti CV. Tirta Buana dan perusahaan perseorangan dengan merk AMDK Yasmin yang tidak memiliki izin edar dan ternyata sudah beredar dipasaran. Hal tersebut melanggar Undang- Undang No. 18 tahun 2012 dan Peraturan Mentri perindustrian Nomor : 705/MPP/Kep/11/2013 tentang persyaratan teknis Industri AMDK Dan perdagangan Air Minum Dalam Kemasan . Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakan Penegakan hukum oleh BBPOM kota Bandar Lampung terhadap Air Minum Dalam Kemasan tanpa izin Edar dan (2) faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam penegakan hukum oleh BBPOM Bandar Lampung.

  Metode Penelitian Hukum yang digunakan termasuk jenis penelitian hukum Normatif Empiris. Dari keseluruhan data yang sudah dikumpulkan dan telah dilakukan pemeriksaan, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan memberikan arti terhadap data dan disajikan dalam bentuk kalimat untuk selanjutanya ditarik kesimpulan.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis menyimpulkan bahwa Penegakan Hukum Oleh BBPOM kota Bandar Lampung terhadap Air Minum Dalam Kemasan yang tidak memiliki izin edar selanjutnya diberikan sanksi administratif berupa Surat Peringatan Keras dan surat pernyataan terhadap dua Usaha AMDK yaitu AMDK Merek Tirta Buana dan Yasmin yang substansinya tidak di izinkan untuk memproduksi dan mengedarkan Air Minum Dalam Kemasannya di pasaran. Faktor- faktor yang menghambat dalam penegakan hukum administratif oleh BBPOM terhadap Air minum dalam kemasan yaitu kesadaran hukum masyarakat tentang standar mutu Air minum dalam kemasan, sanksi yang diberikan kurang tegas. Saran yang penulis kemukakan dalam penelitian ini antara lain : pertama BBPOM kota Bandar Lampung dapat meningkatkan koordinasi, perencanaan, pembinaan terhadap proses pendaftaran air minum dalam kemasan sesuai dengan sistem manajemen mutu. kedua, BBPOM kota Bandar Lampung agar dapat meningkatkan pengawasan terhadap para pelaku usaha air minum dalam kemasan. Ketiga, meningkatkan peran masyarakat dalam sistem kewaspadaan memilih Air minum dalam kemasan. Kata kunci: BBPOM, Penegakan hukum, peraturan, AMDK

  

ABSTRACT

  law enforcement on drinking water in the pack done by big hall food and drug supervisory must be implemented with developed that they can protect the rights of as consumers.But way still a problem and the obstacles in law enforcement by bbpom, because some producers drinking water in packs are still breaking and inattentive to the registration drinking water in packaging as cv.Tirta buana and companies individuals with owns the AMDK yasmin no permit he and turns have circulated in the dipasaran.It is breaking Under law no. 18 0f 2012 and regulations minister for industry number: 705 / mpp / 11 / 2013 about the requirements technical industry amdk and trade drinking water in packs.Problems in this research was: ( 1 ) how is law enforcement by BBPOM city bandar lampung to drinking water in packs without permission he and ( 2 ) what are be a barrier in law enforcement by BBPOM of lampung .Research methodology a law used including the kind of research law normative empirical .Of a whole the one that was already collected and have examination , we do analysis by using the method descriptive qualitative , namely by giving the meaning of of data and served in a form of sentence to the drawn conclusion .

  Based on the research done and discussion the author concluded that law enforcement by lampung BBPOM city of bottled water no permit next given path of administrative sanctions of the strict warning and statements on two AMDK the business amdk tirta its brand and yasmin that its substance not allow to produce and distributing drinking water in the packaging.Faktor- factors that impede in administrative law enforcement by BBPOM of bottled water at less that systematization and synchronization law enforcement, the lack of consciousness law people about standard bottled water, we will give sanction unclear.

  Suggestions writer argue in this research among other: first BBPOM the city of bandar lampung could improve coordination , planning , coaching against the registration process of drinking water in packs in accordance with a quality management system . Second , BBPOM the city of bandar lampung to increase the supervision of the business players drinking water in the packaging .Third , increasing the role of the community in a system of vigilance choose drinking water in the packaging. . keyword: BBPOM , law enforcement , regulation , amdk

  Kebutuhan masyarakat akan air minum layak dan aman untuk dikonsumsi semakin meningkat setiap hari sedangkan ketersediaan air layak minum yang berkualitas dan terjamin dari segi kesehatan semakin sulit diperoleh. Hal ini juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk yang meningkat sangat cepat serta kuantitas dan kualitas air tanah yang mengalami penurunan yang cukup tajam yang dapat disebabkan adanya kerusakan alam dan resiko pencemaran yang semakin tinggi. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Pada era globalisasi saat ini di tengah kemajuan ekonomi dan teknologi yang sangat pesat, untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat tidak hanya menggunakan air yang dimasak sendiri dari sumber air tanah. Peranan AMDK sangat besar hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan AMDK, oleh

  Makanan BPOM RI melakukan pengawasan dan tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan AMDK yang tidak memiliki izin edar. Sesuai fungsi dan tujuan BPOM sebagai Badan pengawas Obat dan Makanan salah satunya sebagai pengawas serta penegakan hukumnya. Permasalahan baru muncul di propinsi lampung, yaitu di temukannya AMDK tanpa izin edar di sejumlah Kabupaten Metro dan Pesawaran. Pada saat razia yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) kota Bandar Lampung dari hasil Operasi Gabungan Nasional (OPGABNA) yang digelar selama empat hari sejak

1. PENDAHULUAN

  30 November hingga 4 Desember 2015 bahwa ditemukan Air dalam kemasan yang tidak memiliki izin edar sebanyak 1.026 kemasan, yang kemudian disita Oleh petugas BBPOM Bandarlampung nilai ekonominya ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Kasus ini pun merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak produsen yang dapat menyebabkan turunnya mutu tersebut melanggar Undang Undang

  II METODE PENELITIAN No.18 Tahun 2012 tentang pangan

  Metode adalah cara yang di pakai dan peraturan mentri perindustrian untuk mencapai tujuan. Metode nomor : 705/MPP/Kep/11/2003 penelitian merupakan suatu cara tentang persyaratan teknis Industri yang digunakan dalam pengumpulan air minum dalam kemasan dan data penelitian dan membandingkan perdagangan air minum dalam dengan standar ukuran yang telah kemasan. 1 ditentukan. Dengan metode penelitian maka akan menemukan

  BBPOM Bandar lampung jalan yang baik untuk memecahkan akanbertindak untuk menyelidiki suatu masalah. kemudian melakukan penegakan hukum bagi produsen Air minum

  2.1. Sumber Data dan Jenis Data

  dalam kemasan tersebut. Hal ini

  Sumber data yang digunakan dalam

  dilakukan untuk mewujudkan

  penelitian ini adalah berupa data

  terjaminnya perlindungan konsemen

  perimer dan data sekunder.Data primer

  khususnya Masyarakat yang sering

  adalah data yang diperoleh langsung mengkonsumsi AMDK. dari studi atau data yang langsung

  Berdasarkan uraian diatas,

  diperoleh dari wawancara . Data

  permasalahan yang akan diteliti

  primer dalam penulisan ini diperoleh

  adalah

  dari pengamatan atau wawancara

  1) Bagaimanakahpenegakan hukum

  dengan para responden, dalam hal ini

  oleh BBPOM Kota Bandar

  adalah pihak-pihak yang berhubungan

  Lampung terhadap AMDK

  langsung dengan masalah skripsi ini ,

  Tanpa Izin Edar?

  khususnya di wilayah Balai Besar

  2) apakah yang

  Pengawas Obat dan Makanan

  Faktor-faktor menjadi penghambat dalam (BBPOM) Bandarlampung. penegakan hukum oleh BBPOM Sedangkan data sekunder terdiri Bandar Lampung? daribahan hukum primer, bahan

  1 Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek , Rineka Cipta, hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

  a. Bahan hukum primer antara lain: 1.

  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

  2. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 69/M-

  IND/PER/7/2009 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Secara Wajib.

  3. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 705/MPP/Kep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya.

  b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang mempelajaripenjelasan terhadap bahan hukum primer yang terdiri dari literatur-literatur,buku-buku ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.

  2.2.1 Prosedur Pengumpulan Data

  Prosedur Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui: a. Studi Kepustakaan Untuk memperoleh data sekunder, penulis melakukan dengan cara membaca, mencatat, atau mengutip dari perundang-undangan yang berlaku dan literatur-literatur .

  b. Studi Lapangan Untuk memperoleh data primer, studi lapangan ditempuh dengan cara melakukan wawancara untu mendapatkan gambaran yang jelas tentang permasalahan yang dikaji oleh penulis. Wawancara ditujukan kepada kepala bagian pemeriksaan dan penyidikan bapak Firdaus Umar di Balai Besar Obat dan Makanan Bandarlampung.

  Setelah data yang dikehendaki terkumpul baik dari studi kepustakaan maupun dari lapangan.

  2.2.2 Prosedur Pengolahan Data

  Pengolahan Dat di lakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Seleksi data Seleksi data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

2.2 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

  diperlukan sudah mencakup atau belum dan data tersebut berhubungan atau tidak berhubungan dengan pokok permasalahan yang dibahas.

  b. Klasifikasi data Klasifikasi data yang telah diperoleh disusun menurut klasifikasi yang telah ditentukan.

  c. Penyusun data Penyusun data dimaksudkan untuk mendapatkan data dalam susunan yang sistematis dan logis serta berdasarkan kerangka pikir.Dalam tiap tahap ini data dapat dimasukkan ke dalam tabel apabila diperlukan.

  Data yang telah diolah, dianalisis dengan menggunakan cara dekriptif kualitatif maksudnya adalah analisis data yang digunakan dengan menjabarkan secara rinci kenyataan atau keadaan atas suatu objek dalam bentuk kalimat guna memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap permasalahan yang diajukan sehingga memudahkan untuk ditarik kesimpulan dari permasalahan tersebut.

  III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung

  Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan kota Bandar Lampung bertempat di jalan Dr. Susilo No.

  105 Pahoman Bandar Lampung. Sebaagai Unit Pelaksana Teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan di daerah , BBPOM Bandar Lampung melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.21.4232 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor : 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan POM,mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang pengawasan produk terapetik, narkotika, psikotoprika dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, keamanan pangan dan bahan berbahaya.

2.3 Analisis Data

  Dalam melaksanakan tugas tersebut menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1.

  Menyusun rencana dan progam pengawasan obat dan makanan.

  2. Melaksanakan pemeriksaan secara laboratoruim, pengujian dan penilaian mutu produk terapetik, narkotika, peikotoprika, dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya.

  3. Pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian, dan penilaian mutu secara mikrobiologi.

  4. Pelaksanaan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh dan pemeriksaan pada sarana produksi dan distribusi.

  5. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan pada kasus pelanggaran hukum 6. Pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu yang ditetakan kepala badan.

  8. Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan.

  9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan.

  10. Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

  3.2 Penegakan Hukum Oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung terhadap Air Minum dalam Kemasan Yasmin yang tidak memiliki Izin Edar

  Untuk melindungi masyarakat dari produk pangan olahan yang membahayakan kesehatan konsumen, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan keamanan pangan.Salah satunya adalah peraturan mengenai kewajiban pendaftaran produk pangan olahan seperti yang tercantum dalam PP No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.Institusi pemerintah yang bertanggungjawab terhadap peredaran produk pangan olahan di seluruh Indonesia adalah Badan

7. Pelaksanaan kegiatan layanan informasi konsumen.

  Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) RI.

  Semua produk makanan dan minuman yang akan dijual di wilayah Indonesia, baik produksi lokal maupun impor, harus didaftarkan dan mendapatkan nomor pendaftaran dari Badan POM, sebelum boleh diedarkan ke pasar. Peraturan ini berlaku bagi semua produk pangan yang dikemas dan menggunakan label sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Bagi Badan POM, nomor pendaftaran ini berguna untuk mengawasi produk-produk yang beredar di pasar, sehingga apabila terjadi suatu kasus akan mudah ditelusuri siapa produsennya. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan kota Bandar lampung adalah salah satu Badan yang memiliki peranan sebagai pengawasan terhadap makanan, minuman dan obat obatan yang beredar di wilayah provinsi Lampung, beberapa perizinan harus di lalui oleh para pelaku usaha agar produk dari beberapa makanan dan minuman serta obat obatan dapat beredar di wilayah provinsi Lampung.

  Semua produk makanan dan minuman yang akan di jual di wilayah provinsi Lampung baik produksi Lokal maupun impor, harus di daftarkan dan mendapatkan nomor pendaftaran dari Balai Besar Obat dan Makanan kota Bandar Lampung, sebelum boleh di edarkan ke pasar. Peraturan ini berlaku bagi semua produk pangan yang dikemas danm menggunakan label sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bagi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan kota Bandar Lampung, Nomor pendaftaran ini berguna untuk mengawasi produk produk yang beredar di pasa, sehingga apabila terjadi suatu kasus akan mudah di telusuri siapa produsennya. AMDK yang bermerk Yasmin adalah bentuk usaha perseorangan yang beralamat di Jl. Naga RT/RW. 022/06 Kelurahan Purwo Asri Kecamatan Metro Utara, Kota Metro, AMDK Yasmin telah memproduksi Air Minum dalam kemasan ksususnya kemasan cup 220ml dengan nomor Pendaftaran MD 254111005137, namun ternyata setelah di selidiki oleh tim pemeriksa dan penyidikan oleh Balai Besar untuk dimusnahkan oleh Petugas Pengawas Obat dan Makanan kota Balai Besar Pengawas Obat dan Bandar Lampung ternyata nomor Makanan Kota Bandar Lampung. pendaftaran produk pangan tersebut

  Balai Besar Pengawas Obat dan merupakan milik PT. Jaya Lestari makanan Kota Bandar Lampung Sejahtera dengan alamat di Kp. selanjutnya memberikan surat

  Bababakan Gnadaria RT. 06/06 desa Peringatan Keras dengan Nomor

  Sentul Kecamatan Bababakan lampiran: PY.09.913.12.15.2607 Madang Kabupaten Bogor. yang isinya tentang beberapa

  Balai Besar Pengawas Obat dan kewajiban yang harus dilakukan oleh Makanan kota Bandar lampung pada pelaku usaha Air minum dalam saat melekukan razia yang di lakukan kemasan bermerek Yasmin tersebut di sejumlah Kabupaten Pesawaran di antaranya : dan Metro langsung bertindak tegas

  1. Menghentikan produksi dan untuk melakukan pemeriksaan dan pemasaran/ perdagangan penyidikan trehadap air minum sampai dengan diterbitkan dalam kemasan yang bermerek izin edar terhadap produk

  Yasmin tersebut. Usaha tersebut perseorangan Air minum dalam 2.

  Melakukan penarikan produk kemasan yang bermerek Yasmin tersebut yang ada di pasaran. tersebut adalah milik seseorang yang

  3. produk Mendaftarkan bernama Dian Setiawan bin Abdul tersebut ke Badan Pengawas

  Rachim beralamat di Jl. Kebagusan Obat dan Makanan RI untuk

  Wates RT\RW\ 006\005 Kelurahan mendapatkan izin edar. Kebagusan Kecamatan Pasar 4.

  Dapat mendistribusikan / MInggu, Jakarta Selatan. Penegakan memperdagangkan kembali hukum oleh Balai Besar Obat dan produk pangan tersebut Makanan Kota Bandar Lampung setelah mendapatkan izin adalah telah melakukan penyitaan edar dari Badan Pengawas Dan secara sukarela pihak dari

  Obat dan Makanan Republik AMDK Yasmin menyerahkan air Indonesia. Dalam proses Penegakan Hukum kegiatan produksi dan oleh Balai Besar pengawas Obat dan mendistribusikan produk air Makanan kota Bandar lampung minum dalam kemasan selain memberikan surat peringatan Yasmin di keras, AMDK Yasmin juga pasaran/masyarakat yang berkewajiban untuk membuat surat tidak memiliki standar pernyataan yang di tandatangani dan ketentuan yang berlaku maka, di setujui Pada hari Rabu tiga puluh bersedia di kenai sanksi bulan Desember tahun dua ribu lima sesuai dengan ketentuan belas yang berisi beberapa perjanjian peraturan yang berlaku. diantaranya:

  Menurut Bpk. Firdaus Umar selaku

  1. Kepala Bidang Pemeriksaan dan Merelakann sebagian produk

  AMDK bermerek Yasmin Penyidikan yang bertugas di Balai untuk di serahkan untuk Besar Pengawas Obat dan Makanan dimusnahkan oleh petugas kota Bandar Lampung, bahwa Air BBPOM. minum dalam Kemasan yang

  2. bermerek Yasmin tersebut memang Berjanji untuk mnghentikan produksi dan tidak lagi diketahui telah memiliki nomor mngedarkan produk air pendaftaran tetapi nomor pendaftaran minum dalama kemasan tersebut milik perusahaan lain yang Yasmin tersebut sebelum ada di daerah Bogor hal tersebut mendapatkan Izin Edar dari tidak sesuai dengan Undang- Undang Badan POM RI. RI No. 18 tahun 2012 tentang

  3. Pangan pasal 91 ayat (1): Dalam hal Berjanji akan menarik produk air minum dalam kemasan pengawasan keamanan, mutu dan

  Yasmin yang masih ada dan gizi setia pangan olahan yang di buat beredar di pasaranpaling lama di dalam negeri atau yang di impor 14 hari setelah surat untuk di perdagangan dalam pernyataan tersebut di kemasan eceran, pelaku usaha wajib tandatangani. memiliki izin edar. Dan ketentuan

  4. pidana tercantum dalam pasal 142 : Apabila setelah surat ini di tidak memiliki izin edar terhadap setiap pangan olahan yang dibuat dalam negeri maupun impor untuk di perdagangkan dalam kemasan eceran sebagaimana dimaksud dalam pasal 91 ayat (1) dipidana dengan penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). Menurut beliau adapun beberapa alasan dari salah satu seorang yang bertanggung jawab menerangkan bahwa AMDK Yasmin tidak dengan sengaja tidak mendaftarkan AMDK nya ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di kota Bandarlampung oleh sebab itu BBPOM kota Bandar lampung tidak melakukan sanksi Pidana di karenakan kurang nya bukti yang cukup untuk menlanjutkan ke pengadilan, jadi BBPOM sebatas mengeluarkan surat peringatan keras dan surat pernyataan agar perusahaan Yasmin tidak memproduksi dan megedarkan air minum dalam kemasan tersebut. Dari hasil wawancara bahwa proses air minum dalam kemasan harus melalui proses tahapan baik secara klinis maupun secara hokum secara klinis higenis biasanya disahkan melalui Departemen Badan Balai

  Pengawasan Obat dan Makanan baik dari segi kmia, fisika, dan mikrobiologi. Secara hukum biasanya melalui pengukuhan seperti merek dagang, hak paten, seritfikasi dan asosiasi yang semuanya mengacu pada peraturan pemerintah melalui Departemen perindustrian dan perdagangan. Pada produk produk makanan dan minuman yang beredar di supermarket, toko, warung dan pasar maka nomor pendaftaran dapat kita lihat dan temukan di bagian depan label produkpangan tersebut dengan kode SP, MD atau ML yang di ikuti dengan sederetan angka. Nomor SP adalah sertifikat penyuluhan yang merupakan nomor pendaftaran yang di berikan kepeada pengusaha kecil dengan modal terbatas dan pengawasan diberikan oleh dinas kesehatan Kabupaten/ kodya, dalam hal ini hanya berupa penyuluhan. Nomor MD di berikan kepada produsen makanan dan minuman bermodal besar yang diperkirakan mampu untuk mengikuti persyaratan keamaan pangan yang telah ditetapkan oleh berikan untuk produk makanan dan minuman olahan yang berasal dari produk impor, baik berupa kemasan langsung maupun dikemas ulang.

  Bagi produsen yang mempunyai beberapa lokasi pabrik yang berlainan, namaun memproduksi produk yang sama, maka nomor MD diberikan adalah berdasarkan kode lokasi produk. Sehingga dapat terjadi suatu produk pangan yang sama, akan tetapi mempunyai nomor MD yang berbeda karena produksi oleh pabrik yang berbeda.

  Hal ini dimaksudkan untuk memperingankan produsen bila terjadi suatu kasus terhadap suatu produk tertentu, yang mengharuskan terjadinya penghentian produksi atas produk tersebut.Maka yang terkena penghentian produksi hanyalah di lokasi yang memproduksi produk MD yang terkena masalah.

  Dalam pendaftaran makanan dan minuman untuk seluruh wilayah Indonesia ditangani langsung oleh Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan POM.Untuk makanan dalam negeri diperlukan fotokopi izin industri dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

  Formulir Pendaftaran dapat diperoleh di Bagian Tata Usaha Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan POM, Gedung D Lantai III, Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, Telp. 021-4245267. Setelah formulir diisi dengan lengkap, kemudian diserahkan kembali bersama contoh produk dan rancangan label yang sesuai dengan yang akan diedarkan.

  Penilaian untuk mendapatkan nomor pendaftaran disebut penilaian keamanan pangan. Pada dasarnya klasifikasi penilaian pangan ada dua macam, yaitu penilaian umum dan penilaian ODS (One Day Service). Penilaian umum adalah untuk semua produk beresiko tinggi dan produk baru yang belum pernah mendapatkan nomor pendaftaran.Penilaian ODS adalah untuk semua produk beresiko rendah dan produk sejenis yang pernah mendapatkan nomor pendaftaran.

3.3 Penegakan Hukum oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung terhadap perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Tirta Buana

  Syarat minimal pendaftaran Umum dan ODS produk MD :

  1. Fotokopi ijin industri dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM).

  2. Hasil analisa laboratorium (asli) yang berhubungan dengan produk antara lain zat gizi (klaim gizi), zat yang diklaim sesuai dengan label, uji kimia, cemaran mikrobiologi dan cemaran logam. Keabsahan hasil analisa tersebut berlaku 6 bulan sejak tanggal pengujian.

  3. Rancangan label sesuai dengan yang akan diedarkan dan contoh produk.

  4. Formulir pendaftaran yang telah diisi dengan langkap.

  Khusus untuk ODS, dilampirkan surat pesetujuan produk sejenis dan labelnya yang telah mendapatkan nomor pendaftaran. Formulir yang telah diisi, dibuat masing-masing rangkap 4 (empat). 1 (satu) rangkap untuk arsip produsen dan 3 (tiga) rangkap untuk diserahkan kepada petugas dengan ketentuan sebagai berikut a. Umum

  1. Berkas makanan, minuman dan bahan tambahan pangan dalam map snellhecter berwarna merah;

  2. Berkas makanan diet khusus dalam map snellhecter berwarna hijau;

  3. Berkas makanan fungsional, makanan rekayasa genetika dalam map snellhecter berwarna biru.

  b. ODS

  1. Berkas makanan dalam map snellhecter transparan berwarna biru;

  2.Berkas minuman dan bahan tambahan pangan dalam map snellhecter transparan warna merah.

  AMDK dengan Bermerek Tirta Buana adalah produksi dari Perusahaan yang telah berbadan hukum yaitu CV.Gowinda Jaya yang merupakan salah satu perusahaan memproduksi AMDK beralamat di Desa Sungai Langka kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Dalam razia yang di lakukan Oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung dalam Oprasi Gabungan Nasioanal (OPGABNA) bahwa telah di temukan AMDK bermerek Tirta Buana kemasan gallon 19 L, yang telah memiliki nomor pendaftaran dengan Nomor MD 2491159001080 namun setelah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan oleh tim Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan ternyata persetujuan pendaftaran produk pangan dengan nomor pendaftaran Nomor BPOM RI MD 2491159001080 tidak pernah diterbitkan oleh Direktorat Penilaian Keamanan pangan BPOM RI. Produk AMDK yang tidak memiliki izin edar tersebut kemudian sebagian dengan rela di serahkan untuk dimusnahkan oleh petugas BBPOMkota Bandar lampung yang tercantum dalam Berita Acara Penyerahan Barang.

  Penegakan Hukum yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan makanan Bandar lampung adalah telah melakukan penyitaan dan pemusnahan terhadap AMDK Tanpa izin edar yang bermerek Tirta Buana tersebut. Selain itu Balai Besar lampung mengeluarkan dan memberikan surat peringatan keras kepada pimpinan CV. Gowinda Jaya atas nama Albert Buana bin Willy Buana tertanggal 30 desember 2015 dengan No : PY.09.913.12.15.2608 . Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandarlampung Memberikan surat Peringatan Keras karena Berdasarkan hasil temuan AMDK yang tidak mempunyai Izin Edar. Surat persetujuan pendaftaran produk pangan dengan nomor Pendaftaran BPOM RI MD 2491159001080 tidak Pernah di tebitkan oleh Direktorat Penilaian Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, dan hal ini tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.18 tahun 2012 tentang Pangan pasal 91 ayat (1) : Dalam hal pengawasan keamanan, mutu dan gizi setia pangan olahan yang di buat di dalam negeri atau yang di impor untuk di perdagangan dalam kemasan eceran, pelaku usaha wajib memiliki izin edar. Dan ketentuan pidana tercantum dalam pasal 142 : Pelaku usaha pangan dengan sengaja tidak memiliki izin edar terhadap setiap pangan olahan yang dibuat dalam negeri maupun impor untuk di perdagangkan dalam kemasan eceran sebagaimana dimaksud dalam pasal 91 ayat (1) dipidana dengan penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

  Sehubungan dengan hal di atas bahwa Perusahaan CV. Gowinda Jaya di perintahkan untuk melakukan hal

  • – hal sebagai berikut : 1.

  Mengehentikan produksi sampai dengan di terbitkannya izin edar terhadap produk tersebut.

  3. Mendaftarkan produk tersebur ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia untuk mendapatkan nomor izin edar.

  Menurut Bapak Firdaus Umar sebagai Kepala Bidang Pmeriksaan dan Penyidikan yang bertugas di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Kota Bandar lampung, ada beberapa alasan sehingga nomor pendaftaran pangan yang dapat di

  CV . Gowinda Jaya Tersebut tidak sesuai karena nomor pendaftaran tersebut pernah di keluarkan oleh Direktorat Penilaian Pangan Badan POM RI adalah 1.

  CV. Gowinda Jaya tidak mengetahui cara proses pendaftaran Air Minum Dalam Kemasan .

  2. CV. Gowinda Jaya telah Mendapatkan Nomor Pendaftaran Pangan yang tidak sesuai dengan Undang Undang khususnya Undang- Undang tentang Pangan.

  3. CV.

  Gowinda Jaya Mendaftarkan produk AMDK yang Bermerek Tirta Buana tersebut ternyata melewati proses dari salah satu seseorang yang mengaku bahwa dapat Mendaftarkan produk pangan , sehingga sampai saat ini seorang tersebut masih belum bias ditangkap dan ditemukan karna tidak jelas identitasnya.

2. Melakukan penarikan produk yang masih ada di pasaran.

  Menurut Beliau dari Hasil wawancara, , Bahwa CV. Gowinda Jaya selain di beri surat peringatan keras juga di perintahkan untuk membuat surat pernyataan Pada Hari 4.

  Apabila setelah surat ini di Selasa Tanggal lima bulan Januari buat, masih ditemukan dua ribu enam belas yang di kegiatan produksi dan tandatangani oleh pimpinan mendistribusikan produk perusahaan CV. Gowinda Jaya AMDK Tirta Buana di bernama Albert Buana nin Willy pasaran atau masyarakat yang Buana yang beralamat di Jl. RW. tidak memiliki standar Monginsidi No. 56, Kelurahan ketentuan yang berlaku maka, Kupang Kota Kecamatan Teluk bersedia di kenai sanksi Betung Utara Kota Bandar Lampung sesuai dengan ketentuan yang berisi beberapa perjanjian dan peraturan yang berlaku. kewajiban untuk melakukan

  3.4Faktor-Faktor Penghambat

  beberapa diantaranya:

  Penegakan Hukum oleh Balai 1. Besar Pengawas Obat dan

  Merelakan sebagian AMDK yang bermerek Tirta Buana Makanan Bandar Lampung untuk dimusnahkan Oleh terhadap Air Minum Dalam petugas Balai Besar POM Kemasan tanpa Izin Edar Bandar lampung

  Balai Besar Pengawas Obat dan 2. Berjanji akan menarik Produk

  Makanan kota Bandar Lampung AMDK Tirta Buana yang melaksanakan tugasnya melalui masih Beredar di pasaran system pengawasan full spectrum. atau masyarakat paling lama

  Sistem pengawasan ini dilakukan 25 hari setelah surat mulai dari premarket hingga post- pernyataan tersebut di

  market control yang disertai dengan

  tandatangani upaya penegakan hukum (law

3. Berjanji untuk menghentikan

  enforcement) dan pemberdayaan

  produksi dan tidak masyarakat (community mengedarkan lagi produk

  empowerment). Balai Besar

  AMDK Tirta Buana tersebut Pengawas Obat dan Makanan kota sebelum mendapatkan izin Bandar Lampung menjalankan tugas edar dari Badan POM RI. pengawasannya tidak hanya bertanggung jawab atas pengawasan obat dan makanan yang telah beredar di pasar swalayan saja Lebih dari itu, tanggung jawab pengawasan ini juga dilaksanakan sebelum produk beredar di pasar swalayan. Hal tersebut menunjukkan bahwa guna memastikan bahwa obat danmakanan yang dikonsumsi masyarakat benar- benar telah aman, terdapat dua lapismekanisme kontrol yang dilakukan oleh BBPOM. Mekanismepengawasan dua lapis yang dimaksud adalah pengawasan

  pre market atausebelum produk

  beredar dan post market atau pengawasan langsung di pasar pada produk-produk yang telah beredar. Terkait dengan hal tersebut, pengawasan post market dalam hal ini dilakukan karena saat ini pengawasan pre market masih memiliki keterbatasan. Artinya bahwa jika pengawasan pada produk-produk yang belum beredar di pasar telah berjalan dengan baik, maka pengawasan pada produk yang telah beredar menjadi mekanisme pengawasan pendukung . Pada kenyataannya, saat ini pengawasan obat dan makanan yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan

  Makanan kota Bandar Lampung justru lebih banyak diarahkan pada pengawasan post market .saat ini proporsi kegiatan pengawasan pre market dengan post market yang dilakukan masih lebih banyak pada kegiatan pengawasan post market. Pengawasan tersebut dilakukan dengan 6 cara turun langsung pada toko-tokok swalayan untuk melakukan pemeriksaan pada produk obat dan makanan yang beredar. Menurut bapak Firdaus Umar kepala Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan yang bertugas di BBPOM Bandar Lampung, Partisipasi dari masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung utama capaian kinerja BBPOM Bandarlmapung.Unsur partisipasi masyarakat adalah salah satu faktor pendukung capaian positif kinerja BBPOM Bandarlmapung.Hal ini terkait dengan adanya sikap aktif masyarakat dalam memberikan pelaporan berupa pengaduan mengenai peredaran obat dan makanan di pasaran.Partisipasi masyarakat dapat mendukung kinerja BBPOM Bandar Lampung dalam melakukan pengawasan toko-toko itu, faktor pendukung lain berkaitan Berdasarkan hasil penelitian dan dengan dukungan dari para pemilik pembahasan yang telah diuraikan usaha toko swalayan sendiri yang oleh peneliti pada bab sebelumnya, selama ini dinilai cukup kooperatif. maka peneliti dapat menarik Peran serta dari para pengusaha beberapa kesimpulan sebagai khusus nya Dalam pendaftaran berikut: produk pangan dalam hal ini juga

  IV. KESIMPULAN DAN SARAN

  sangat berkontribusi pada capaian kinerja BBPOM Bandar Lampung

  4.1 Kesimpulan

  walaupun masih di tememukan Sesuai dengan hasil penelitian dan beberapa kasus seperti kasus yang di pembahasan permasalahan dalama bahas di skripsi ini .Dapat dilihat skripsi ini maka di simpulkan bahwa juga para pemilik usaha sebagai berikut: dinilai cukup mampu bekerja sama

  1. pada proses pengawasan di lapangan. Penegakan hukum oleh Balai

  Besar Pengawas Obat dan Oleh sebab itu, pengawasan yang

  Makanan Bandar Lampung dilakukan pada obat dan makanan di terhadap AMDK bermerek toko-toko swalayan cenderung Yasmin adalah di berikan berjalan lancer.Salah satu faktor Beberapa sanksi administratif penghambat dalam pencapaian berupa surat peringatan keras kinerja Balai Besar Pengawas Obat dan surat pernyataan dan Makanan Bandarlmapung adalah .Penegakan Hukum oleh terkait dengan masih rendahnya Balai Besar Pengawas Obat kesadaran pemilik usaha untuk dan Makanan Bandar melindungi kepentingan Lampung terhadap konsumen.Faktor penghambat AMDKbermerek Tirta Buana lainnya adalah keterbatasan jumlah adalah di berikan Beberapa

  Sumber daya manusia yang tidak sanksi administratif yaitu sebanding dengan jumlah toko surat peringatan dan surat swalayan pada area kerja Balai Besar pernyataan. Pengawas Obat dan Makanan Bandar lampung.

  2. sehingga dapat layak di konsumsi Faktor- faktor penghambat Balai Besar Pengawas Obat oleh masyarakat umum. dan Makanan Bandar

  Sebaiknya BBPOM Meningkatkan Lampung adalah rendah nya peran masyarakat dalam sistem para pelaku usaha khususnya kewaspadaan memilih AMDK. usaha air minum dalam

DAFTAR PUSTAKA

  kemasan untuk melindungi konsumen dan keterbatasan Anwar, Saiful. 2004. Sendi-sendi jumlah sumber daya manusia

  Hukum Administrasi Negara .Glora

  yang tidak sebanding dengan Madani Press. Jakarta. jumlah toko swalayan pada area kerja Balai Besar

  Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Pengawas Obat dan Makanan

  penelitian suatu pendekatan praktek , Bandar Lampung.

  Rineka Cipta. Jakarta.

4.2 SARAN

  Asshiddiqie ,Jimly. 1998.Agenda Sebaiknya BBPOM Meningkatnya

  Pembangunan Hukum Nasional Di

  koordinasi, perencanaan, pembinaan, Abad Globalisasi . Balai Pustaka. pengendalian terhadap proses Jakarta. perndaftaran nomor MD khususnya AMDK dan administrasi di

  Budiarjo, Miriam.2002. menggapai lingkungan BPOM sesuai dengan

  kedaulatan untuk rakyat, bandung .

  Sistem Manajemen Mutu. mizan, Jakarta.

  Sebaiknya BPOM melakukan Intensifikasi bimbingan terhadap Harahap , Sari. 2001. Sistem industri atau pelaku usaha AMDK. Pengawasan Manajemen (

  Management control system) .PT

  Sebaiknya BBPOM Meningkatkan Pustaka Quantum. Jakarta. pengawasan terhadap Para pelaku usaha AMDK dalam rangka

  HR, Ridwan. 2011.Hukum menghasilkan produk yang sehat dan

  Administrasi Negara . PT Raja

  bermutu sesuai standar kesehatan

  Undang Undang No.18 Tahun 2012 dan peraturan mentri perindustrian.

  Keputusan Presiden No . 103 Tahun 2001 tentang kedudukan, Tugas, fungsi,,kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga pemerintahNondepartemen.

  Peraturan Mentri perindustrian nomor: 705/MPP/Kep/11/2003 tentang persyaratan teknis Industri air minum dalam kemasan dan perdagangan air minum dalam kemasan.

  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

  

Peraturan Menteri Perindustrian

Republik Indonesia Nomor: 69/M-

  

IND/PER/7/2009 tentang Pemberlakuan

Standar Nasional Indonesia (SNI) Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Secara

Wajib

Dokumen yang terkait

KAJIAN KRIMINOLOGIS TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH PELAKU ANAK TERHADAP ANAK

0 0 11

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP MENARA TELEKOMUNIKASI TAK BERIZIN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

1 0 16

PERAN KEPOLISIAN DALAM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Kasus di Polda Metro Jaya) Desy Dwi Katrin, Diah Gustiniati, Rini Fathonah email: (desydwikatrinyahoo.co.id)

0 0 11

PERENCANAAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PENERAPAN KOTA LAYAK ANAK

0 1 15

PELAKSANAAN SURAT EDARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR: SE.8PSLB3PSPLB.052016 TENTANG PENGURANGAN SAMPAH PLASTIK MELALUI PENERAPAN KANTONG BELANJA PLASTIK SEKALI PAKAI TIDAK GRATIS DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Jurnal)

0 0 15

PERANAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TRAFICKING) Windy Astria, Mahasiswa Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Email: windyastria11gmail.com, Erna Dewi, Eko Raharjo, Bagian Hukum Pidana Fa

0 0 13

PENGISIAN JABATAN SEKRETARIS DAERAH SECARA TERBUKA DI PROVINSI LAMPUNG

0 0 16

ANALISIS PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU ANAK TINDAK PIDANA DENGAN SENGAJA MEMBUJUK ANAK UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN KESUSILAAN ( Studi Putusan: No.202Pid.Sus2012PN.KTA ) Yogi Arsandi, Erna Dewi, Diah Gustiniati M. Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Univer

0 0 11

PERAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM PROVINSI LAMPUNG DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT TERHADAP NARAPIDANA DI LAPAS WANITA KELAS II A BANDAR LAMPUNG

0 0 16

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PEMBANTU RUMAH TANGGA

0 0 9