BAB IV KESETIMBANGAN KIMIA - Modul Kesetimbangan Kimia

  

HAND OUT

KIMIA XI IPA

BAB IV KESETIMBANGAN KIMIA

  

BAB IV

KESETIMBANGAN KIMIA I. Standar Kompetensi

  3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari dan industri

  II. Kompetensi Dasar

  3.3. Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran keseimbangan dengan melakukan percobaan.

  III. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.

  2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.

  3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.

  4. Menganalisis data percobaan tentang pengaruh perubahan suhu, tekanan dan konsentrasi. tekanan dan volum pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.

  5. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier.

  

6. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil

reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan.

  7. Menghitung harga K berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan. c

  8. Menentukan harga K berdasarkan tekanan parsoal gas pereaksi dan hasil p reaksi pada keadaan setimbang.

  9. Menghitung harga K berdasarkan harga K atau sebaliknya p c

  Konsep Kesetimbangan Dinamis

1. Reaksi Reversibel dan Irreversibel

  Sebagian besar raksi kimia umumnya berlangsung satu arah, artinya produk reaksi tidak dapat bereaksi kembali membentuk pereaksi. Reaksi seperti ini disebut reaksi irreversibel atau reaksi tidak dapat balik. Misalnya, kertas yang terbakar menghasilkan abu namun abu hasil pembakaran tersebut tidak dapat diubah kembali menjadi kertas.

  Reaksi yang dapat berlangsung dua arah, dimana produk reaksi dapat bereaksi kembali membentuk pereaksi disebut reaksi dapat balik atau reaksi reversibel. Contohnya reaksi antara nitrogen dengan hydrogen membentuk amonia. Jika campuran gas nitrogen dan hidrogen dipanaskan akan menghasilkan amonia. Dan sebaliknya, jika amonia dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan hidrogen. Reaksi tersebut dapat dituliskan menjadi berikut:

  N 2 (g) + 3H 2 (g)

  2NH 3 (g)

  ⇌ Tanda menyatakan reaksi dapat balik atau reversibel. ⇌

  O 2(g) SO 2(g) S (s)

  2 2 Pembakaran Belerang dengan gas O membentuk gas SO , merupakan reaksi berkesudahan

  

CaCl (aq) + Na SO (aq) (s) + 2NaCl(aq)

  2

  2

  4

  4 → CaSO 2. Keadaan Setimbang

  Reaksi dapat balik atau reversibel yang berlangsung dalam sistem tertutup akan berakhir dengan suatu kesetimbangan. Artinya laju reaksi pembentukan produk sama dengan laju reaksi pembentukan pereaksi, jumlah masing-masing komponen tidak berubah terhadap waktu. Pada kesetimbangan, konsentrasi pereaksi dan produk yang tetap menunjukkan reaksi seolah-olah berhenti, secara makroskopis (dapat dilihat maupun diukur) tidak terjadi perubahan-perubahan. Akan tetapi reaksi tetap berlangsung pada tingkat mikroskopis (tidak dapat diamati atau diukur). Oleh karena itu, kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan

  dinamis .

IV.1 Tetapan Kesetimbangan 1. Hukum Kesetimbangan

  Pada tahun 1864, Cato Maximilian Guldberg dan Peter Waage 4 s

  CaSO ( )

  menemukan hubungan antara konsentrasi zat-zat pereaksi dan produk reaksi ketika reaksi mencapai kesetimbangan dinamis, yaitu perbandingan hasil kali konsentrasi produk reaksi yang dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, terhadap hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, dan selanjutnya disebut hukum

  

kesetimbangan. Nilai dari hukum kesetimbangan disebut tetapan keetimbangan dan

dinyatakan dengan lambang K c .

  Jika reaksi dapat balik dinyatakan sebagai berikut:

  m p

  A + nB C + qD

  ⇌ maka tetapan kesetimbangan K c dirumuskan sebagai berikut: [ ] [ ]

  = [ ] [ ]

  Contoh:

  Tetapan kesetimbangan untuk reaksi berikut adalah: 2 2 3

  a. N (g) + 3H (g)

  2NH (g)

  ⇌

  2

  [ ]

  3

  =

  3

  [ ][ ]

  2 2

  2 2

  b. 2HI(g) H (g) + I (g)

  ⇌

  ] [

  2 ][

  2

  =

  2

  [ ] 2.

   Kesetimbangan Homogen dan Heterogen

  Berdasarkan wujud zat-zat pereaksi dan produk reaksi, kesetimbangan dibedakan menjadi kesetimbangan homogen dan heterogen.

  a. Kesetimbangan Homogen Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang semua komponennya terdiri dari satu jenis fase atau berada dalam wujud zat yang sama.

   Sistem kesetimbangan dalam fase gas Contoh:

  2

  [ ]

  2 2 2 =

  2NO(g) + O (g)

  2NO (g)

  2 ⇌

  [ ] [ ]

  2

  2

  [ ] 2 2 3

  3

  2SO (g) + O (g)

  2SO (g) =

  ⇌

  2

  [ ] [ ]

  2

  2

   Sistem kesetimbangan dalam fase cair atau dalam bentuk larutan Contoh:

    • +

  ] [

  3 ][

  CH COOH(aq) 3 (aq) + H (aq)

3 COO

  ⇌ CH

  = [ ]

  3

  b. Kesetimbangan Heterogen Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang komponennya terdiri dari lebih dari satu jenis fase atau lebih dari satu wujud zat dalam reaksi.

  Contoh: 3 2 BiCl (aq) + H O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)

  ⇌ Tetapan kesetimbangan hanya mengandung komponen yang konsentrasi atau tekanannya berubah selama reaksi berlangsung. Zat padat atau cair murni tidak mengalami perubahan tersebut. Sehingga, zat padat murni maupun zat cair murni tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan.

  Maka, tetapan kesetimbangan untuk reaksi di atas menjadi: =

  ⇌

  ⇌ CaO(s) + CO 2 (g)

  Berikut ini merupakan reaksi penguraian kalsium karbonat: CaCO 3 (s)

  ( ) ( ) ( ) ( )

  2H 2 O(g) + 2SO 2 (g) =

  ⇌

  e. 2H 2 S(g) + 3O 2 (g)

  2Fe(s) + 3CO 2 (g)

  ⇌

  d. Fe 2 O 3 (s) + 3CO(g)

  2Ag + (aq) + CrO 4 -2 (aq)

  ⇌

  c. Ag 2 CrO 4 (s)

  Ag(NH 3 ) 2 + (aq)

  b. Ag + (aq) + 2NH 3 (aq)

  [ ]

  CH 4 (g) + H 2 O(g)

  ⇌

  a. CO(g) + 3H 2 (g)

  Tuliskan persamaan tetapan kesetimbangan (K c ) dan Kp untuk reaksi berikut:

  Latihan 4. 1

  maka persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan tetakan parsial gas K p adalah:

  m A + nB ⇌ p C + qD

  Disamping tetapan kesetimbangan yang berdasarkan konsentrasi, tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas juga dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas yang dinyatakan dengan K p . Apabila reaksi kesetimbangan dinyatakan sebagai berikut:

   Tetapan Kesetimbangan Tekanan (K p )

  ] 3.

  3

  [

  2

  Tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut: K C = [CO 2 ]

  A , P B , P C D

  dengan P , dan P adalah tekanan parsial dari gas A, B, C, dan D.

  Contoh: p

  Tetapan kesetimbangan parsial K untuk reaksi berikut adalah:

  2 ( ) 2 2 3

  3 N (g) + 3H (g)

  2NH (g)

  ⇌ =

  3 ( )( )

  2

  2 Oleh kerena tekanan parsial berbanding lurus dengan konsentrasi molar gas, maka p c persamaan K dapat juga dinyatakan dalam K . Hal ini dapat dipahami darin persamaan gas

  ideal dimana konsentrasi molar gas ( ) berbanding lurus dengan tekanannya P.

  = maka tekanan gas P:

  = atau

  = p c Dari persamaan di atas dapat diturunkan hubungan K dengan K sebagai berikut:

  ∆ = ( ) c 4.

   Karakteristik Tetapan Kesetimbangan K

  Dalam hubungan antara tetapan kesetimbangan dengan koefisien reaksi, berlaku aturan- aturan berikut: a. Jika persamaan reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga K c juga dibalik.

  b. Jika koefisien reaksi kesetimbangan dibagi dengan faktor n, maka harga K c yang baru adalah harga pangkat n dari harga yang K c lama. c

  c. Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n, maka harga K yang baru c adalah harga K yang lama dipangkatkan dengan n. c

  d. Jika reaksi-reaksi kesetimbangan dijumlahkan, maka harga K total sama dengan hasil kali K c dari reaksi-reaksi yang dijumlahkan.

  Contoh:

  Perhatikan reaksi berikut:

  K

  N 2 (g) + 3H 2 (g)

  2NH 3 (g) c = K 1

  ⇌

  1 K

  2NH 3 (g) N 2 (g) + 3H 2 (g) c =

  ⇌

  1

  1 2

  3 2 3 N (g) + H (g) NH (g) ⇌ = √

  1

  2

  2

  Latihan 4. 2

  1

  1. Pada suhu 298 K harga K c untuk reaksi: N 2 (g) + O 2 (g) NO 2 (g) adalah 2 x

  ⇌ 4 c

  2

  10 . Tentukan harga K untuk reaksi:

  2NO 2 (g) N 2 (g) + 2O 2 (g)

  ⇌

  2. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut: + - -6 CH 3 COOH(aq) CH 3 COO (aq) + H (aq) K c = 1 x 10 2 K c-15 - +

  H O(l) H (aq) + OH (aq) = 1 x 10

  ⇌

  Tentukan nilai tetapan kesetimbangan untuk reaksi: 3 - - 2 3 CH COO (aq) + H O(l) CH COOH(aq) + OH (aq)

  ⇌

  3. Diketahui reaksi berikut: A + B 1 = 5

  ⇌ C K

  2A + D 2 = 10 ⇌ C K

  Tentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi: C + D

  ⇌ 2B

  4. Jika diketahui: 2(g) 2(g)  2NO (g) c -31 N + O K = 4,1 x 10 2(g) 2(g)  N 2 (g) c -18 N + ½ O O K = 2,4 x 10 c Bagaimana K reaksi: N 2 O (g) + ½ O 2(g)  2NO (g) K c = ? 5.

   Makna Tetapan Kesetimbangan

  a. Memberi Informasi tentang Ketuntasan Reaksi c p Tetapan kesetimbangan K atau K merupakan perbandingan konsentrasi atau tekanan parsial dari produk (sebelah kanan) dengan pereaksi (sebelah kiri) dalam keadaan setimbang. Untuk harga K c atau K p yang sangat besar menunjukkan bahawa reaksi berjalan

  c p

  ke kanan berlangsung sempurna atau hampir sempurna. Sebaliknya, jika harga K atau K yang sangat kecil menunjukkan bahwa reaksi ke kanan tidak berlangsung sempurna atau dengan kata lain produk yang terbentuk hanya sedikit

  C c

Tabel 4.1 Keterangan Nilai K dengan keadaan reaksi

  

Nilai K Keterangan Keadaan Reaksi

-3 K c sangat kecil (< 10 ) Produk yang terbentuk sangat sedikit 3 K c reaksi berjalan ke kanan dan berlangsung sempurna atau sangat besar (> 10 ) hampir sempurna.

  Contoh: 2 2 2 K 81

  1. Pada suhu 298 K

  2H (g) + O (g) O(g) C = 3 x 10 ⇌ 2H

  K C sangat besar sehingga reaksi berlangsung sempurna ke kanan. 2 2 K -30

  2. Pada suhu 298 K N (g) + O (g) C = 1 x 10 ⇌ 2NO(g)

  K C sangat kecil sehingga hanya dapat membentuk sangat sedikit NO b.

   Meramalkan arah reaksi

  Suatu reaksi kesetimbangan dapat diramalkan apakah sudah mencapai kesetimbangan atau belum dengan membandingkan kuosien reaksi (Q) dan tetapan kesetimbangan K C

  . kuosien reaksi merupakan perbandingan konsentrasi yang bentuknya sama dengan persamaan K C .

   Jika Q < K C berarti reaksi berlangsung ke kanan sampai keadaan setimbang. C  Jika Q > K berarti reaksi berlangsung ke kiri sampai keadaan setimbang. C  Jika Q = K berarti reaksi dalam keadaan setimbang.

Gambar 4.2 Perbandingan Q dengan K C

  Contoh: o Pada suhu 440

  C, harga K C untuk reaksi H 2 (g) + I 2 (g) ⇌ 2HI(g) adalah 49,5. Dalam suatu wadah tertutup 10 L, terdapat 0,1 mol H 2 ; 0,2 mol I 2 ; dan 0,1 mol HI. Tentukan apakah reaksi dalam keadaan setimbang? Jika tidak, ke arah mana reaksi berlangsung?

  Penyelesaian:

  H 2 (g) + I 2 (g) ⇌ 2HI(g)

  2

  2

  (0,1 [ ]

  10) =

  0,2 [ ][ ] =

  2

  2

  (0,1 10) ( 10)

  Q

  = 0,5 Karena Q < K C maka reaksi tidak dalam keadaan setimbang, maka reaksi akan berlangsung ke arah kanan sampai keadaan setimbang.

IV.2 Pergeseran Kesetimbangan

  Apabila ada aksi dari luar, maka suatu sistem kesetimbangan akan mengadakan reaksi berupa pergeseran utuk menghilangkan pengarauh aksi tersebut, dengan kata lain membuat kesetimbangan baru. Misalnya untuk menginginkan produk bertambah banyak, maka harus melakukan aksi agar terjadi pergeseran kea rah kanan. Sebaliknya, jika ingin mengurangi jumlah produk, maka aksi dilakukan agar kesetimbangan bergeser kea rah kiri.

  Pada tahun 1884, Henri Louis Le Chatelier mengusulkan beberapa faktor luat yang mempengaruhi kesetimbangan, yang dikenal dengan azas Le Chatelier.

  

Azas Le Chatelier: bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu aksi (tindakan),

maka sistem akan mengadakan reaksi agar pengaruh aksi yang diperoleh sekecil mungkin.

  

Reaksi = − Aksi Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan:

1. Pengaruh Konsentrasi

   Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan sampai kesetimbangan baru tercapai.  Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri sampai kesetimbangan baru tercapai.

  2+ 2+ [Cu(H O) ] (aq) [Cu(NH ) ] (aq)

  2

  4

  3

  4 2+ 2+ [Cu(H

2 O) 4 ] (aq) + 4NH 3 (aq) [Cu(NH 3 ) 4 ] (aq) + 4H

  2 O(l)

  Contoh: Dalam suatu wadah tertutup berlangsung reaksi kesetimbangan berikut: N 2 (g) + 3H 2 (g) 3 (g)

  ⇌ 2NH Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika:

  a. N 2 ditambahkan

  b. H 2 dikurangi

  Penyelesaian: 2

  a. Penambahan N akan menaikkan konsentrasi pereaksi. Sehingga, kesetimbangan bergeser ke arah kanan. 2

  b. Pengurangan H akan menurunkan konsentrasi pereaksi, sehingga kesetimbangan bergeser ke arah kiri.

2. Pengaruh Tekanan

   Jika tekanan diperbesar (volum diperkecil), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya terkecil atau jumlah mol terkecil.  Jika tekanan diperkecil (volum diperbesar), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya terbesar atau jumlah mol terbesar. Contoh: Diketahui reaksi kesetimbangan berikut: 2 2 4

  1. 2NO (g) O (g) 2 ⇌ N 2

  2. N (g) + O (g) ⇌ 2NO(g)

  3. 2H 2 O(g) 2 (g) + O 2 (g) ⇌ 2H

  Tentukan ke arah mana kesetimbangan bergeser jika tekanan diperbesar!

  Penyelesaian:

  1. Jumlah koefisien di ruas kiri = 2; sedangkan di ruas kanan = 1 maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan.

  2. Jumlah koefisien di ruas kiri = 2; sedangkan di ruas kanan = 2 maka kesetimbangan tidak bergeser.

  3. Jumlah koefisien di ruas kiri = 2; sedangkan di ruas kanan = 3 maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri.

3. Pengaruh Suhu

   Jika suhu dinaikkan (kalor bertambah), maka sistem akan menyerap kalor tersebut dan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.  Jika suhu diturunkan (kalor berkurang), maka sistem akan melepas kalor tersebut dan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.

  2+ 2- Co(H2O) 6 CoCl 4 Contoh:

  Diketahui reaksi kesetimbangan berikut:

  1. N 2 (g) + 3H 2 (g) 3 (g) 2 2 ⇌ 2NH ∆H = −92,4 kJ 2 2. 2H O(g) (g) + O (g) ∆H = +484 kJ

  ⇌ 2H Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika suhu diturunkan!

  Penyelesaian: 1. Pada reaksi 1) kesetimbangan bergeser kearah kanan.

  2. Pada reaksi 2) kesetimbangan bergeser ke arah kiri.

  Latihan 4. 3

  1. Jelaskan bagaimana pengaruh aksi (tindakan) berikut terhadap kesetimbangan?

  a. Menaikkan temperatur

  b. Menambah salah satu zat pereaksi

  c. Mengurangi salah satu produk

  d. Memperbesar tekanan dengan memperkecil volume

  2. Pada reaksi kesetimbangan : CaCO 3 (s) 2 (g) ⇌ CaO(s) + CO ∆H= 178 kJ

  a. Adakah pengaruhnya terhadap kesetimbangan, jika pada suhu tetap ditambahkan CaCO 3 (s)?

  b. Cara apa yang dapat digunakan agar kesetimbangan bergeser ke arah kanan ?

  3. Nitrogen bereaksi dengan hidrogen membentuk amonia menurut reaksi kesetimbangan : 2 3 N2(g) + 3H (g) (g) Berdasarkan asas Le Chatelier, ke arah manakah ⇌ 2NH kesetimbangan bergeser jika : a. ditambah nitrogen

  b. amonia dikurangi

  c. volume ruangan diperbesar

  4. Tentukan ke arah manakah masing-masing kesetimbangan berikut akan bergeser jika tekanan diperbesar (dengan memperkecil volume)? 2 4 2

  a. N O (g) (g) 3 ⇌ 2NO 2

  b. CaCO (s) (g) ⇌ CaO(s) + CO

  5. Diketahui reaksi kesetimbangan : 2 3 4 2

  3Fe(s) + 4H O(g) O (s) + 4H (g) ⇌ Fe

  a. Kearah manakah kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap volume campuran diperkecil ? b. Bagaimana pengaruh aksi tersebut terhadap konsentrasi H2 ?

IV.3 Kesetimbangan dalam Industri

  Sebagian besar proses pembuatan zat kimia melibatkan reaksi kesetimbangan. Kondisi reaksi yang diusahakan adalah yang dapat menghasilkan produk yang maksimum, dengan cara menggeser kesetimbangan ke arah produk dan meminimalkan reaksi balik. Berikut akan dibahas bagaimana prinsip kesetimbangan yang diterapkan pada pembuatan amonia dan asam sulfat.

  1.

   Pembuatan Amonia menurut Proses Haber-Bosch

  Pada awalnya, sintesis langsung amonia (NH 3 ) dari gas nitrogen dan hidrogen murni telah terjadi tetapi NH 3 yang dihasilkan sangat sedikit. Pada tahun 1908, seorang ahli kimia Jerman, Fritz Haber menemukan teori pembuatan amonia dari gas nitrogen dan hidrogen.

  Sedangkan, Carl Bosch menemukan proses industry pembuatan amonia secara besar- besaran. 3 Berdasarkan asas Le Chatelier, sintesis NH bersifat eksoterm, memerlukan suhu rendah dan tekanan tinggi agar kesetimbangan bergeser ke kanan. Berikut adalah persamaan termokimia reaksi sintesis amonia: 2 2 3 N (g) + 3H (g) (g)

  ⇌ 2NH ∆H = −92,4 kJ Berikut merupakan gambar skema pembuatan amonia dari gas nitrogen dan hidrogen dan dikenal sebagai proses Haber-Bosch

Gambar 4.3 Skema pembuatan amonia menurut proses Haber-Bosch

  Berdasarkan eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan, diketahui bahwa pada suhu rendah produk yang dihasilkan lebih banyak namun laju reaksi terlalu lambat sehingga tidak o ekonomis. Suhu optimum yang diperoleh yaitu sekitar 400-600 C, dimana laju reaksi cukup besar. Sedangkan tekanan proses sintesis yang digunakan adalah sekitar 150-300 atm dengan katalis serbuk besi dicampur Al 2 O 3 , MgO, CaO, dan K 2 O. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikondisikan sehingga mencapai tekanan yang diinginkan, kemudian dipanaskan dalam suatu ruangan bersama katalis sehingga terbentu amonia. Gas amonia yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga terbentuk amonia cair. Gas nitrogen dan hidrogen yang belum bereaksi diresirkulasi sehingga membentuk amonia.

2. Pembuatan Asam Sulfat Menurut Proses Kontak

  Industri lain yang menggunakan reaksi kesetimbangan ialah pembuatan asam sulfat melalui proses kontak. Pembuatan asam sulfat (H 2 SO 4 ) melalui proses kontak dibgagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap I: Pembentukan SO 2 Belerang direaksikan dengan oksigen membentuk belerang dioksida.

  S(s) + O 2 (g ) → SO 2 (g)

  b. Tahap II: Pembentukan SO 3 Belerang dioksida direaksikan dengan oksigen pada suhu sekitar 500 o C dengan tekanan 2-3 atm menggunakan katalis V 2 O 5 dengan reaksi berikut:

  2SO 2 (g) + O 2 (g) ⇌ 2SO 3

  (g)

  c. Tahap III: Pembentukan H 2 SO 4 Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat (98%) membentuk asam pirosulfat (oleum).

  SO 3 (g) + H 2 SO 4 (aq) ⇌ H 2 S 2 O 7 (l) Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.

  H 2 S 2 O 7 (l) + H 2 O(l) ⇌ H 2 SO 4 (aq)

  Soal Latihan

  1. Tentukan Kc reaksi kesetimbangan berikut: 3 2

  a. CaCO (s) (g) ⇌ CaO(s) + CO

  b. 2C(s) + O 2 (g) ⇌ 2CO(g)

  c. SnO 2 (s) + 2H 2 (g) 2 O(g) ⇌ Sn(s) + 2H 2+ 2-

  d. BaSO 4 (s) + H 2 O(l) (aq) + SO 4 (aq) ⇌ Ba 2 2 2+ – e. PbI (s) + H O(l) (aq) + 2I (aq)

  ⇌ Pb

  2. Perhatikan persamaan reaksi berikut ini: 2 2 2

  2H (g) + O (g) O(g) ∆H = - 484 kJ ⇌ 2H

  Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika:

  a. Ditambahkan gas oksigen

  b. Volume diperbesar

  c. Tekanan ditingkatkan

  d. Suhu diturunkan

  3. Pada suhu tertentu Kc = 16 untuk reaksi: N 2 (g) + 3H 2 (g) 3 (g) ⇌ 2NH

  Tentukan:

  a. Kc untuk: 2NH 3 (g) 2 (g) + 3H 2 (g) 2 ⇌ N 2 3

  b. Kc untuk: ½N (g ) + ³⁄₂H (g) (g) ⇌ NH

  c. Kc untuk: NH 3 (g) 2 (g 2 (g) ) + ³⁄₂H

  ⇌ ½N 3 2 2

  4. Pada suhu tertentu: 2SO (g) (g) + O (g). Jika pada kesetimbangan terdapat 0,04 ⇌ 2SO

  M gas SO3, 0,02 M gas SO2 dan 0,01 M gas O2, tentukan nilai Kc! 2

  5. Ke dalam wadah 1 L dimasukkan 3 mol CO dan 3 mol H O, sesuai dengan persamaan 2 2 2 reaksi: CO(g) + H O(g) (g) + H (g) ⇌ CO 2 Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,5 mol CO , tentukan Kc!

  6. Tuliskan Kp untuk reaksi-rekasi kesetimbangan berikut ini: 3 2 2

  a. 2NH (g) (g) + 3H (g) ⇌ N 2

  b. 2C(s) + O (g) ⇌ 2CO(g)

  c. CaCO 3 (s) 2 (g) ⇌ CaO(s) + CO

  7. Tuliskan hubungan Kp dan Kc beberapa reaksi kesetimbangan berikut ini:

  a. 2HI(g) 2 (g) + I 2 (g) ⇌ H

  b. PCl 5 (g) 3 (g) + Cl 2 (g) ⇌ PCl

  c. 2SO 2 (g) + O 2 (g) 3 (g) 3 ⇌ 2SO 2

  d. CaCO (s) (g) ⇌ CaO(s) + CO

  

5

5

  8. Dalam wadah 2 L dimasukkan 5 mol PCl dan dibiarkan terjadi kesetimbangan: PCl (g) 3 2 (g) + Cl (g)

  ⇌ PCl 2 Jika pada kesetimbangan terdapat 2 mol Cl dan pengukuran dilakukan pada suhu 27°C, tentukan nilai Kp! 2 2 3

  9. Diketahui reaksi kesetimbangan: N (g) + 3H (g) (g) Jika pada keadaan setimbang 2 2 3 ⇌ 2NH tekanan parsial gas N , H , dan NH adalah 4 atm, 2 atm, dan 5 atm, tentukan nilai Kp!

  10. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan: 2 2

  2CO(g) + O (g) (g) ∆H = - 566 kJ ⇌ 2CO

  Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika:

  a. Ke dalam larutan ditambahkan oksigen

  b. Ke dalam larutan ditambahakan gas CO2

  c. Volume diperkecil

  d. Tekanan diturunkan

  e. Suhu dinaikkan

  Daftar Pustaka

  1. Purba Michael. (2011). Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

  2. Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts. Third Edition. Boston: Mc Graw-Hill.

  3. Goldberg, David E. 2004. Fundamentals of Chemistry. Fourth Edition. NewYork The McGraw

  • – Hill Companies, Inc.

  4. Brady, James E., Holum, John R., 1994, General of Chemistry, 5d Edition, New York: John Wiley & Son .

  Praktikum Pergeseran Kesetimbangan Kimia Tujuan Praktikum I. Mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem

  • kesetimbangan.
  • Mengetahui pengaruh pengurangan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem kesetimbangan.
  • II. Alat dan Bahan Alat Bahan

    Nama alat / ukuran jumlah Nama bahan (ukuran)

  • 3 Tabung reaksi (sedang)

      Untuk mengetahui reaksi antara FeCl dan KSCN. 3

      5 Larutan FeCl 1,08 M Rak tabung

      1 Larutan KSCN 1,08 M Pipet tetes 3

      1 Larutan Na 2 HPO 4 Gelas kimia 150 cm

      1 Akuades Gelas ukur 25 mL

      1 V. Cara Kerja 3 1. Mengambil 25 cm akuades dan memasukkan ke dalam gelas kimia.

      2. Meneteskan ke dalam akuades tersebut masing-masing 3 tetes larutan KSCN 0,5 M dan FeCl 3 0,5 M dan mengaduk sampai warna tetap.

      3. Membagi larutan tersebut ke dalam 5 tabung reaksi sama banyak. Tabung ke-1 digunakan sebagai pembanding.

      4. Menambahkan berturut turut :

      a. Pada tabung -2 :larutan FeCl 3 1,08 M sebanyak 2 tetes.

      b. Pada tabung -3 : larutan KSCN 1,08 sebanyak 2 tetes.

      c. Pada tabung -4 : larutan Na

    2 HPO

    4 1,08 sebanyak 2 tetes.

    d. Pada tabung -5 akuades 2 sebanyak 2 tetes.

      5. Membandingkan warna pada tabung 2, 3, 4 dengan warna tabung 1.

      

    6. Membandingkan pula warna tabung 5 dengan tabung 1 (dilihat dari atas).

      V. Data Pengamatan - + 2+ Fe (aq) + SCN (aq) (aq) ↔ FeSCN ( Jingga) (Bening) (Merah)

      Warna No.

      Perlakuan Arti perlakuan dibandingkan Kesimpulan Tabung 3+ tabung -1

      2 Ditambah Penambahan konsen Fe - FeCl 3

      3 Ditambah Penambahan konsen KSCN KSCN

      4 Ditambah Penambahan konsen Na 2 HPO 4 Na 2 HPO 4

      5 Ditambah air Penambahan akuades

      Jawaban Pertanyaan / Bahan Diskusi

      

    a. Bagaimana pengaruh penambahan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem

    kesetimbangan?

    b. Bagaimana pengaruh pengurangan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem

    kesetimbangan?

    PENGARUH SUHU TERHADAP KESETIMBANGAN

      A. TUJUAN Mengamati pengaruh perubahan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan.

      B. ALAT DAN BAHAN  Gelas kimia  Labu erlenmeyer  Sumbat  Pipet  Pembakar spirtus  Gunting  Es  Air panas  HNO 3 pekat

       Tembaga  CuSO 4 2

      5H O

      C. LANGKAH KERJA

    1. PERCOBAAN I

       Masukkan HNO 3 pekat kedalam labu erlenmeyer dengan menggunakan pipet.  Gunting tembaga dan masukkan ke dalam erlenmeyer, tutup erlenmeyer tersebut denga rapat menggunakan sumbat dan akan membentuk reaksi: Cu (s) + 4HNO 3(l) 2(g) + Cu(NO 3 ) 2(g) + 2H 2 O (l) ditandai dengan perubahan → 2NO 2

    warna bening menjadi hijau dan terdapat gas NO yang berwarna coklat.

      

     Masukkan labu erlenmeyer kedalam gelas kimia yang berisi air es dan amati

    perubahan warna yang terjadi.

     Angkat labu erlenmeyer,anginkan sebentar agar labu erlenmeyer berada pada

    suhu kamar.  Masukkan labu erlenmeyer kedalam gelas kimia berisi air panas, amati perubahan warnanya.

      Reaksi: 2NO 2(g) N 2 O 4(g)  Catat hasil pengamatan tersebut!

    2. PERCOBAAN II

       Ambillah sedikit CUSO 4

      5H 2 O(tembaga sulfat penta hendra)kedalam wadah.  Panasi larutan tersebut dan amati perubahannya.

      

     Hasil larutan tersebut ditambahkan sedikit air es,tunggu beberapa saat hingga

    warnanya kembali biru.

       Tulis percobaan berdasarkan hasil reaksi berikut: CuSO 4

      5H 2 O (biru) 4 + 5H 2 O (putih) .

      ͢ CuSO

    D. HASIL PENGAMATAN No. Kesetimbangan Perlakuan Warna ΔH

      1 NO 2 Suhu diturunkan

      2 N 2 O 4 Suhu dinaikkan

      3 CuSO 4 4

      5H 2 2 O Suhu diturunkan

      4 CuSO

      5H O Suhu dinaikkan

    E. KESIMPULAN

      Dari kedua kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa:

    • Apabila terjadi penambahan suhu,maka kesetimbngan akan bergeser kearah reaksi endoterm.
    • - Apabila terjadi penurunan suhu,maka kesetimbangan akan bergeser kearah reaksi

      eksoterm.

    LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA 1.

      Diketahui reaksi pada P dan T tertentu : H (g) + I (g)  2HI (g) . Faktor yang tidak 2 2 mempengaruhi pergeseran kesetimbangan tersebut adalah....

      A. perubahan suhu

      B. perubahan konsentrasi HI

      C. perubahan konsentrasi H 2 dan I 2 D. perubahan volume ruang

      E. penambahan gas I 2

      2. Untuk reaksi setimbang pembentukan uap air dari oksigen dan hidrogen, jika faktor tekanan ruang diubah menjadi lebih besar, maka....

      A. uap air bertambah

      B. oksigen bertambah

      C. oksigen, hidrogen dan air semuanya bertambah

      D. tidak ada yang mengalami penambahan

      E. bergeser ke arah reaksi endoterm

      3. Dari reaksi kesetimbangan pada ruang tertutup pada P dan T tertentu; CaO (s) + CO (g)  CaCO (s), H = -178 kJ 2 3 gas akan semakin bertambah jika dalam kesetimbangan....

      A. menambahkan CaCO 3 B. menambahkan CaO

      C. mengurangi CaCO 3 D. suhu dinaikan

      E. tekanan diperbesar

      4. Dari reaksi kesetimbangan pada ruang tertutup pada P dan T tertentu;

      2NO (g) (coklat kemerahan)  N 2 O 4 (g) (tidak berwarna) , H = -57,2 kJ warna campuran akan semakin berwarna coklat kemerahan jika....

      A. ditambahkan katalis logam

      B. suhu diturunkan

      C. gas N 2 O 4 dikurangi

      D. tekanan diperkecil

      E. volume diperkecil

      5. Pernyataan yang benar tentang kesetimbangan dinamis adalah:

      a. reaksi akan berhenti

      b. zat-zat hasil reaksi tidak bereaksi lagi

      c. jumlah mol zat pereaksi dan hasil reaksi sama

      d. dalam keadaaan setimbang perubahan mikroskopis berlangsung terus

      e. kesetimbangan hanya dapat terjadi dalam sistem terbuka

      6. Diketahui reaksi kesetimbangan pada pembentukan gas amoniak (NH3): Jika volume diperbesar maka akan terjadi:

      a. [N2]; [H2] dan [NH3] bertambah

      b. [N2]; [H2] dan [NH3] berkurang

      c. [N2]; [H2] bertambah dan [NH3] tetap

      d. [N2]; [H2] berkurang dan [NH3] bertambah

      e. [N2]; [H2] bertambah dan [NH3] berkurang

      7. Sistem kesetimbangan : N2(g) + O2(g) ↔ 2NO (g); ∆H tidak akan terganggu jika:

      a. ditambah gas N 2

      d. temperatur dinaikkan

      b. ditambah gas NO

      e. temperatur diturunkan

      c. volume diperkecil

      8. Persamaan tetapan kesetimbangan untuk reaksi: CCl4(l) + S2Cl2(l) ↔ 3Cl2(g) + CS2(l) ; yang benar adalah:

      [ CCl ][ S Cl ] [ CS ] 4 2 2 2 KK3 [ Cl ] [ CS ] [ CCl ][ S Cl ] 2 2 4 2 2 a.

      d.

      [ CCl ][ S Cl ] 4 2 2 K  [ Cl ][ CS ] 2 2 b.

      e. K= [Cl2]3

      [ CCl ][ S Cl ] 4 2 2 K  [ CS ] 2 c.

      9. Setengah mol gas A dan setengah mol gas B direaksikan dalam wadah 5 liter dan terbentuk menjadi gas C dan D:A + B ↔ C + D Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,1 mol gas C. Maka tetapan kesetimbangan adalah ...........

      a. 1/16

      d. 8

      b. 1/8

      e. 16

      c. 1

      10. Dalam ruang bervolume 5 L direaksikan 0,9 mol gas hidrogen dan 0,8 mol gas oksigen membentuk uap air menurut reaksi :

      2H2(g) + O2(g) ↔ 2H2O(g) Kesetimbangan tercapai pada saat dalam ruang terdapat 0,4 mol uap air. Susunan gas- gas dalam keadaan setimbang adalah.....

      a. 0,9 mol H2, 0,8 mol O2 dan 0,4 mol H2O

      b. 0,6 mol H2, 0,5 mol O2 dan 0,4 mol H2O

      c. 0,5 mol H2, 0,6 mol O2 dan 0,4 mol H2O

      d. 0,5 mol H2, 0,4 mol O2 dan 0,4 mol H2O

      e. 0,1 mol H2, 0,4 mol O2 dan 0,4 mol H2O

    11. Harga tetapan kesetimbangan parsial pada reaksi : N2O4(g) ↔ 2NO2(g) adalah 0,05 atm.

      a. 6,4 atm

      c. K c = 2 Kp

      C. 2,0

      E. 5,0

      B. 1,0

      D. 4,0

      A. 0,5

      2NH 3 (g) dan saat keadaan setimbang terdapat 4 mol gas N 2 , 2 mol gas H 2 dan 4 mol gas NH 3 . Maka harga K adalah ….

      14. Pada volume 2 liter terdapat reaksi kesetimbangan: : N 2 (g) + 3H 2 (g) 

      e. 0,375

      d. 1,670

      c. 2,670

      b. 6,720

      a. 10,67

      Harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi: NH3(g) + HCl(g) ↔ NH4Cl(g) adalah....

      13. Dalam ruang bervolume 4 L pada suhu tertentu terdapat dalam keadaan setimbang 0,6 mol NH3(g), 0,5 mol HCl(g) dan 0,8 mol NH4Cl(g).

      e. K c = 4 Kp

      b. 1,6 atm

      b. K c = Kp

      4

      3

      Bila tekanan parsial gas N2O4 adalah 3,2 atm maka tekanan parsial gas N2O4 adalah....

      d. K c =

      2

      3

      Kp

      a. K c =

      Jika pada saat kesetimbangan berlangsung terdapat 3 mol N2O4 dan tekanan total ruang 12 atm, maka ........

      12. Dalam ruang bervolume 1 liter pada suhu tertentu dimasukkan 7 mol gas NO2 dan 5 mol gas oksigen membentuk gas N2O4.

      e. 0,04 atm

      d. 0,4 atm

      c. 0,8 atm

      Kp

      15. Dalam suatu bejana 5 liter dimasukkan sebanyak 0,1 mol HI yang terurai menurut reaksi :

      2HI (g) H 2 (g) + I 2 (g) . Jika dalam kesetimbangan terbentuk 0,02 mol I 2 maka tetapan

       kesetimbangannya adalah ….

      A. 1/9

      D. 4

      B. 2/3

      E. 9

      C. 3/2

      16. Pada suhu tertentu, dalam ruang 1 liter terdapat kesetimbangan: 2SO 3(g)  2SO 2(g) + O 2(g) .

      Semula terdapat 0,5 mol gas SO 3 dan setelah tercapai kesetimbangan perbandingan jumlah mol SO terhadap O 3 2 adalah 4 : 3. Harga tetapan kesetimbangan adalah ….

      A. 2,25

      D. 0,60

      B. 0,23

      E. 6,0

      C. 0,33

      17. Jika tetapan kesetimbangan Kc bagi reaksi A + B C dan bagi reaksi 2A + D C

       

      berturut-turut adalah 4 dan 8, maka tetapan kesetimbangan Kc bagi reaksi C + D 

      2B adalah ….

      A. ½

      D. 12

      B. 2

      E. 24

      C. 8

      18. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi: PCl 5 PCl 3 + Cl 2 pada suhu 760 K adalah 0,05.

      

      Jika konsentrasi awal PCl adalah 0,1 M, maka pada keadaan setimbang PCl yang terurai 5 5 adalah ….

      A. 12,5%

      D. 33,3%

      B. 20,0%

      E. 50,0%

      C. 25,0%

      19. Diketahui reaksi: 2A (s) + B (l)

      3C (s) + 2D (g). Rumus 3  untuk harga Kp adalah ….

       C

      1 A. Kp = 2 D. Kp = 2   A 3 2 D 2  .   .  C D A B

      B. Kp = 2 E. Kp = 3 2

       .   .  2 A B C D

      C. Kp = P D

      20. Harga Kp untuk reaksi kesetimbangan: 2X (g) 

      3Y (g) pada suhu tertentu adalah 1/8. Jika dalam kesetimbangan tekanan parsial X adalah 8 atm, maka tekanan parsial Y adalah ….

      A. 1/16 atm

      B. 6 atm

      C. 1 atm D. 2 atm E. 8 atm 2

      21.Laju reaksi dari A(g) + B(g) C(g) adalah v=k[A][B] Jika volume yang ditempati gas-gas tersebut diubah menjadi kali volume semula, maka laju reaksinya dibandingkan semula akan menjadi …. Kali A.4

      B. 16

      C. 32 D.8

      E. 64 22.Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, kecuali ….. A.

      konsentrasi pereaksi D. konsentrasi produk

      B.

      suhu

      E. luas permukaan bidang sentuhan C. katalisator

      23.Dari hasil percobaan untuk reaksi : CaCO 3(s) + 2 HCl (aq)  CaCl 2(aq) + CO 2(g) + H 2 O (g) diperoleh data sebgai berikut :

      Percobaan Bentuk Zat Konsentrasi HCl Waktu Temperatur CaCO 2 (Molar) (dtk) (K) 1 10 gram serbuk 0,2

      4

      25 2 10 gram butiran 0,2

      6

      25 3 10 gram 0,2

      10

      25 4 bongkahan 0,4

      3

      25 5 10 gram butiran 0,2

      3

      35 10 gram butiran Pada percobaan 1 dan 3 laju reaksi dipengaruhi oleh ….

      A.

      Temperatur

      D. Konsentrasi B. Luas permukaan

      E. Katalis C. Sifat-sifat

      24.Pada reaksi kesetimbangan : - 3+ 2+ Fe (aq) + SCN (aq) FeSCN (aq) (tak berwarna) (orange) (merah) - Pada suhu tetap maka …..

      A.

      Jika konsentrasi SCN ditambah, maka warna larutan makin merah B. Penambahan FeCl 3 menyebabkan warna makin pudar 2+ C. Penambahan air menyebabkan jumlah FeSCN bertambah

    • - D.

      Penambahan katalis menyebabkan ion SCN berkurang E. Penambahan larutan NaOH menyebabkan kesetimbangan bergeser kekanan

      25. Diantara larutan berikut ini yang mengandung jumlah mol terlarut paling banyak adalah … A.

      2000 ml HCl 0,05 M D. 200 ml HCl 0,25 M B. 250 ml HCl 1,0 M E. 50 ml HCl 2 M C. 500 ml HCl 0,25 M