EMA402 1 PENDAHULUAN TERMINOLOGI SCM 2014 2 No pass

  Supply Chain Management - Introduction

  Say we get an order from a European retailer to produce Say we get an order from a European retailer to produce

  10,000 garments. For this customer we might decide to buy yarn 10,000 garments. For this customer we might decide to buy yarn from a Korean producer but have it woven and dyed in Taiwan. from a Korean producer but have it woven and dyed in Taiwan.

  So we pick the yarn and ship it to Taiwan. The Japanese have So we pick the yarn and ship it to Taiwan. The Japanese have the best zippers … so we go to YKK, a big Japanese zipper the best zippers … so we go to YKK, a big Japanese zipper manufacturer, and we order the right zippers from their Chinese manufacturer, and we order the right zippers from their Chinese plants. …the best place to make the garments is Thailand. So plants. …the best place to make the garments is Thailand. So we ship everything there. …the customer needs quick delivery, we ship everything there. …the customer needs quick delivery, we may divide the order across five factories in Thailand. we may divide the order across five factories in Thailand.

  Effectively, we are customizing the value chain to best meet the Effectively, we are customizing the value chain to best meet the customer’s needs. (Interview of Victor Fung of Li & Fung in HBR, customer’s needs. (Interview of Victor Fung of Li & Fung in HBR,

  Sept-Oct 1998.) Sept-Oct 1998.)

  

Supply Chain Management - Introduction

  Yarn Factory

  1 Factory

  2 Yarn Dying & Weaving

  Zippers

  2 Factory

  3 Factory

  4 Factory

  5 The Customer

  (Retailer)

4 Deskripsi Mata Kuliah

    Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM)

  merupakan mata kuliah yang akan membahas pengelolaan merupakan mata kuliah yang akan membahas pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, mentransformasikan bahan mentah menjadi barang dalam mentransformasikan bahan mentah menjadi barang dalam proses dan barang jadi, serta mengirimkan produk ke proses dan barang jadi, serta mengirimkan produk ke konsumen melalui sistem distribusi. konsumen melalui sistem distribusi.

    Selain itu dalam mata kuliah ini juga memaparkan strategi Selain itu dalam mata kuliah ini juga memaparkan strategi

  pengembangan pengembangan SCM SCM untuk untuk meningkatkan meningkatkan daya daya saing saing perusahaan. perusahaan.

5 Tujuan Mata Kuliah

  1) 1) Mahasiswa memiliki pengetahuan yang cukup mengenai rantai pasokan Mahasiswa memiliki pengetahuan yang cukup mengenai rantai pasokan (Supply Chain) dan komponennya, serta memiliki kemampuan untuk (Supply Chain) dan komponennya, serta memiliki kemampuan untuk menganalisis manajemen rantai pasokan (SCM) dalam kaitannya dengan menganalisis manajemen rantai pasokan (SCM) dalam kaitannya dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung implementasinya. pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung implementasinya.

  2) 2) Mahasiswa mampu mengidentifikasi pengelolaan manajemen rantai Mahasiswa mampu mengidentifikasi pengelolaan manajemen rantai pasokan baik dalam industri manufaktur maupun jasa sehingga pasokan baik dalam industri manufaktur maupun jasa sehingga menghasilkan optimalisasi kegiatan rantai pasokan pada umumnya dan menghasilkan optimalisasi kegiatan rantai pasokan pada umumnya dan menekan biaya pada khususnya. menekan biaya pada khususnya.

  3) 3) Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar Manajemen Rantai Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar Manajemen Rantai Pasokan untuk menilai pelaksanaannya pada sebuah perusahaan sesuai Pasokan untuk menilai pelaksanaannya pada sebuah perusahaan sesuai dengan kriteria teoritis, dan dengan kriteria teoritis, dan

  4) 4) Mahasiswa mampu memberikan usulan yang diperlukan dalam perbaikan Mahasiswa mampu memberikan usulan yang diperlukan dalam perbaikan pelaksanaan Manajemen Rantai Pasokan. pelaksanaan Manajemen Rantai Pasokan.

  Pokok Bahasan 6 1) Pendahuluan dan Terminologi SCM.

  2) Konsep Dasar dan Pengelolaan Aliran Rantai Pasokan. 3) SCM dan Keunggulan Kompetitif. 4) Konsep Lead Time SCM. 5) Pengelolaan Mata Rantai Pasokan. 6) Optimalisasi SCM. 7) Peramalan 8) Implikasi Strategi SCM.

  9) Manajemen Persediaan. 10) Kemitraan. 11) Pengukuran Kinerja SCM. 12) Peranan Teknologi Informasi SCM. 13) Sistem Informasi Terpadu SCM. 14) Kolaborasi Teknologi Informasi. 1) Pendahuluan dan Terminologi SCM. 2) Konsep Dasar dan Pengelolaan Aliran Rantai Pasokan. 3) SCM dan Keunggulan Kompetitif. 4) Konsep Lead Time SCM. 5) Pengelolaan Mata Rantai Pasokan. 6) Optimalisasi SCM. 7) Peramalan 8) Implikasi Strategi SCM.

  9) Manajemen Persediaan. 10) Kemitraan. 11) Pengukuran Kinerja SCM. 12) Peranan Teknologi Informasi SCM. 13) Sistem Informasi Terpadu SCM. 14) Kolaborasi Teknologi Informasi.

  7 Daftar Pustaka   R Eko Indrajit dan R Djokopranoto. Konsep Manajemen Supply Chain: Cara baru R Eko Indrajit dan R Djokopranoto. Konsep Manajemen Supply Chain: Cara baru  

  I Nyoman Pujawan. Supply Chain Management. Guna Widya. 2005 Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Grasindo. Jakarta. 2003 Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Grasindo. Jakarta. 2003   R Eko Indrajit dan R Djokopranoto. Konsep Manajemen Supply Chain: Strategi R Eko Indrajit dan R Djokopranoto. Konsep Manajemen Supply Chain: Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern di Indonesia. Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern di Indonesia.   Donald J Bowersox, et.al. Supply Chain Logistics Management. McGraw Hill. 2002 Donald J Bowersox, et.al. Supply Chain Logistics Management. McGraw Hill. 2002 Grasindo. Jakarta 2002 Grasindo. Jakarta 2002   Lee, Hau L dan S Whang. E-Business and Supply Chain Integration. Stanford Global Lee, Hau L dan S Whang. E-Business and Supply Chain Integration. Stanford Global   David Simchi Levi, et.al. Designing and Managing the Supply Chain. McGraw-Hill. David Simchi Levi, et.al. Designing and Managing the Supply Chain. McGraw-Hill. Supply Chain Management Forum. Nov 2001 Supply Chain Management Forum. Nov 2001   Christoper, Martin. Logistic and Supply Chain Management, Strategic for Reducing Christoper, Martin. Logistic and Supply Chain Management, Strategic for Reducing 2000 2000 Cost and Improving Services. Prentice Hall Inc. London. 1998 Cost and Improving Services. Prentice Hall Inc. London. 1998

  I Nyoman Pujawan. Supply Chain Management. Guna Widya. 2005

8 Penilaian

  Absensi 10% Tugas Tugas

  R = 20% ; E = 30% R = 20% ; E = 30% UTS R = 35% ; E = 30% UAS R = 35% ; E = 30% Pembahasan Materi #1 9  Istilah  Definisi SCM  Ruang Lingkup SCM  Model Umum SCM 

  Dasar Pemikiran SCM  Tingkat Kepentingan SCM  Teknik Penerapan SCM  Efektifitas SCM 

  Keuntungan SCM  Istilah  Definisi SCM  Ruang Lingkup SCM  Model Umum SCM 

  Dasar Pemikiran SCM  Tingkat Kepentingan SCM  Teknik Penerapan SCM  Efektifitas SCM 

  Keuntungan SCM

  Istilah 10 Manajemen Rantai Pasokan

  Supply Chain Management

  SCM

11 Definisi SCM

  Merupakan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka: memperoleh bahan mentah, memperoleh bahan mentah, mentransformasikan bahan mentah tersebut menjadi barang dalam proses dan barang jadi, dan mengirimkan produk tersebut ke konsumen melalui sistem distribusi.

12 Ruang Lingkup SCM

  Meliputi fungsi pembelian tradisional dengan penambahan kegiatan- kegiatan lainnya yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan distributor.

  Kegiatan lain:

  • Pengangkutan, • Pengangkutan,
  • Pentransferan kredit dan tunai, • Pentransferan kredit dan tunai,
  • Pemasok (supplier), • Pemasok (supplier),
  • Distributor dan bank, • Distributor dan bank,
  • Hutang dan piutang, • Hutang dan piutang,
  • Pergudangan, • Pergudangan,
  • Pemenuhan pesanan, dan • Pemenuhan pesanan, dan
  • Pembagian informasi mengenai ramalan permintaan, produksi, • Pembagian informasi mengenai ramalan permintaan, produksi, dan kegiatan pengendalian persediaan. dan kegiatan pengendalian persediaan.
Model Umum SCM 13

  External SC Configuration internet

  Warehouses and Manufacturers

  Suppliers Distribution Centers

  Internal SC Configuration MARKETING PRODUCTION & SALES PLANNING CUSTOMER PROCUREMENT RS RS SERVICE SERVICE E E M

  INTRANET

  INTRANET O T ACCOUNTING &

INVENTORY FINANCE CUS

  PRODUCTION & SHIPPING & MANUFACTURING DISTRIBUTION

16 Dasar Pemikiran SCM

  Fokus pada pengurangan hal yang tidak berguna (sia-

sia) dan memaksimalkan nilai pada rantai pasokan.

  Orientasi kepada pelanggan dalam hal:

  • Mutu,
  • Harga, dan • Layanan.

17 Tingkat Kepentingan SCM

  SCM berkaitan dengan siklus lengkap bahan baku dari pemasok ke produksi, ke gudang, ke distribusi sampai ke konsumen.

  Perusahaan meningkatkan kemampuan bersaing melalui penyesuaian produk, kualitas yang tinggi, pengurangan biaya, dan kecepatan mencapai pasar.

  Banyak peluang tersedia dalam SCM untuk meningkatkan nilai produk dengan biaya rendah.

18 Teknik Penerapan SCM (1)

  Postphonement (menunda modifikasi atau penyesuaian terhadap produk selama mungkin).

  • Perusahaan • Perusahaan dapat dapat mempertahanakan mempertahanakan karakteristik karakteristik generik dari produknya selama mungkin dengan generik dari produknya selama mungkin dengan bantuan pemasok. bantuan pemasok.

  Drop ship (pemasok akan langsung mengirimkan ke konsumen pemakai dan juga kepada penjual).

  • Untuk menghemat waktu dan biaya pengangkutan ulang.

19 Teknik Penerapan SCM (2)

  Pengunaan kemasan khusus, label khusus, dan lokasi tertentu dari label atau kode barang (barcode).

  Pembentukan lini kredit bagi pemasok.

  Penurunan float bank (ketika uang sedang dalam transit).

  Pengkoordinasian produksi dan jadwal pengiriman dengan pemasok dan distributor.

  Pemanfaatan yang optimal atas ruangan gudang penyimpanan.

  The Dynamics of the Supply Chain e iz S Customer Customer Customer Customer er er

  Demand Demand rd rd O O Retailer Orders Retailer Orders Distributor Orders Distributor Orders Production Plan Production Plan Time Source: Tom Mc Guffry, Electronic Commerce and Value Chain Management, 1998

  The Dynamics of the Supply Chain e iz S Customer Customer Customer Customer er er

  Demand Demand rd rd O O Production Plan Production Plan Time Source: Tom Mc Guffry, Electronic Commerce and Value Chain Management, 1998

  Kunci Efektifitas SCM 22 Arus Arus Produksi Produksi Permintaan Permintaan Konsumen Konsumen ((selalu selalu berubah berubah--ubah ubah))

  

K E S E I M B A N G A N K E S E I M B A N G A N

  Procurement Planning Manufacturing Planning Distribution Planning Demand Planning Sequential Optimization Global Optimization Sequential Optimization vs. Global Optimization Supply Contracts/Collaboration/Information Systems and DSS Procurement Planning Manufacturing Planning Distribution Planning Demand Planning

  Global Optimization Source: Duncan McFarlane

  Supply Chain Challenges

  Achieving Global Optimization

  Conflicting Objectives 

  Complex network of facilities 

  System Variations over time 

  Managing Uncertainty

  Matching Supply and Demand 

  Demand is not the only source of uncertainty 

  Achieving Global Optimization

  Conflicting Objectives 

  Complex network of facilities 

  System Variations over time 

  Managing Uncertainty

  Matching Supply and Demand 

  Demand is not the only source of uncertainty

  Managing Uncertainty 1.

  1. Point forecasts are invariably wrong Point forecasts are invariably wrong

  Plan for forecast range – use flexible contracts to Plan for forecast range – use flexible contracts to go up/down. go up/down.

  2.

  2. Aggregate forecasts are more accurate Aggregate forecasts are more accurate

  

Aggregate the forecast – postponement/risk Aggregate the forecast – postponement/risk

pooling pooling

  Managing Uncertainty (cont’d) 3.

  3. Longer term forecasts are less accurate Longer term forecasts are less accurate

  Shorten forecasting horizons – multiple orders; Shorten forecasting horizons – multiple orders; early detection early detection

  4.

  4. In many cases, somebody else knows what is In many cases, somebody else knows what is going to happen going to happen

   Collaborate Collaborate

  What’s New in SCM?  Global competition 

  Shorter product life cycle  New, low-cost distribution channels

 More powerful well-informed customers

 Internet and E-Business strategies  Global competition 

  Shorter product life cycle  New, low-cost distribution channels

 More powerful well-informed customers

 Internet and E-Business strategies

28 Keuntungan SCM (1)

  #1. Mengurangi inventory barang dengan berbagai cara.

  Merupakan bagian terbesar dari aset perusahaan Merupakan bagian terbesar dari aset perusahaan (sekitar 30 – 40%). (sekitar 30 – 40%).

  Biaya penyimpanan barang (inventory carrying cost) sekitar 20 – 40% dari nilai barang yang disimpan.

  Perlu usaha dan cara mengurangi biaya penimbunan barang di gudang.

29 Keuntungan SCM (2) #2. Menjamin kelancaran penyediaan barang.

  Kelancaran Kelancaran mulai mulai pabrik pabrik pembuat, pembuat, supplier, supplier, perusahaan sendiri, wholesaler, retailer, sampai final perusahaan sendiri, wholesaler, retailer, sampai final

  customers. customers.

  Perlu dikelola dengan baik rantai yang panjang (chain) aliran bahan baku sampai barang jadi dan diterima pelanggan.

30 Keuntungan SCM (3) #3. Menjamin mutu.

  Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh proses produksi barang tersebut, tetapi hanya oleh proses produksi barang tersebut, tetapi oleh mutu barang mentah dan mutu keamanan oleh mutu barang mentah dan mutu keamanan dalam pengiriman. dalam pengiriman.

  Jaminan mutu ini juga merupakan rangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik.

  31