Beberapa penyakit penting pada padi bagian 1 2 dan 3 ok

Bagian 1 I. PENYAKIT BLAST Gejala penyakit blas atau

  bercak belah ketupat adalah pada daun dan pelepah terdapat bercak-bercak berbentuk belah ketupat. Ukuran bercak sebesar 1-1,5 cm X 0,3-0,5 cm. Bercak berwarna kelabu atau keputih- putihan dengan pinggir berwarna coklat. Ukuran dan warna bercak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan lingkungan, kerentanan tanaman dan umur bercak. Jika kondisi lingkungan lembab dan yang terserang adalah tanaman yang rentan maka bercak-bercak tersebut dapat menyatu dan menyebabkan rusaknya sebagian besar daun. Penyakit blas/ bercak belah ketupat pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Jamur ini berkembangbiak cepat pada tanaman padi yang berjarak tanam rapat sehingga mempunyai kelembaban yang jamur tersebut juga akan semakin tinggi jika pemupukan tanaman padi menggunakan urea secara berlebihan. Pyricularia oryzae juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah. Penyebaran penyakit bisa melalui benih, angin sisa tanaman padi dilapangan dan inang lainnya terutaman tanaman dari golongan graminae/ rerumputan. Pengendalian yang dianjurkan :

  1. Tanam variatas yang

  tahan contoh IR 64 dan

  IR 48

  2. Pemupukan yang

  seimbang dan penggunaan urea yang tidak berlebihan

  3. Jarak tanam jangan

  terlalu rapat sehingga tanaman tidak tinggi kelembaban rendah. dijaga terutama dari sisa tanaman dan inang yang sakit

  5. Gunakan benih yang

  bebas penyakit

  6. Gunakan fungisida

  sebagai seed treatment maupun dipertanaman. Contoh: Folicur, Score, Anvil, Indar, dll. Untuk areal pertanaman bisa menggunakan fungisida kontak yang mempunyai spektrum lebih luas sebagai contoh adalah dithane, antracol, vondozeb

  II. PENYAKIT BERGARIS PADA TANAMAN PADI (Pseudomonas setariae)

  Gejala awal yang ditunjukkan oleh penyakit bergaris pada tanaman padi adalah adanya garis-garis membujur berwarna hijau gelap dekat pangkal pelepah daun dari bibit tanaman. Pada kondisi lembab bercak-bercak memanjang dan menyebar sepanjang pelepah Kemudian warna akan berubah menjadi coklat gelap. Bercak biasanya mempunyai panjang 3-10 cm dan lebar 0,5-1 mm. Tetapi bercak tersebut kadang- kadang menyatu membentuk garis-garis yang lebih lebar. Jika infeksi ringan bibit tetap bisa tumbuh namun akan tetap rusak dan jika infeksi berat menyerang akan menyebabkan bibit mati dan tanaman menjadi kerdil. Gejala infeksi pada tanaman muda ditunjukkan oleh daun yang kaku tidak mau melipat dan dinamakan busuk pucuk. Jika hal tersebut terjadi dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Umumnya infeksi terjadi pada tanaman tua namun juga bisa terjadi pada tanaman singgang. Penyakit bergaris pada tanaman padi disebabkan oleh bakteri Preudomonas setariae. Untuk mengendalikan penyakit bergaris ini dapat dilakukan dengan beberap cara:

  1. Menggunakan jarak

  tanam yang tidak terlalu rapat kalau perlu dengan sistem jajar legowo

  2. Perlakuan bibit yang

  manusiawi, tidak perlu dirompes dan dipotong akarnya

  3. Penggunaan unsur Urea

  atau N yang tidak berlebih dan menambang unsur K.

  4. Dengan bakterisida

  seperti agrept dan bakstosin.

III. PENYAKIT BUSUK AKAR

  (Helminthosporium

  sigmoideum)

  Penyakit busuk akar pada tanaman padi mempunyai gejala utama berupa daun menguning dan coklat gelap pada anakan yang rusak. Infeksi dapat dimulai saat tanaman masih muda. Sebagai fase awal gejala yang timbul berupa busuknya pelepah daun dan berubah menjadi coklat. Bercak cepat menyebar batang. Tangkai menjadi lunak dan busuk mengeluarkan bau yang tidak enak. Pada gejala lanjut banyak tanaman padi yang rusak sehingga seluruh tanaman rebah dan mudah dicabut. Busuk akar biasanya ditemukan sejak fase anakan maksimum sampai fase produksi, tetapi pada lahan sawah yang terserang banjir/ selalu tergenang kerusakan dapat terjadi dimulai sejak tanaman lebih muda. Penyakit busuk akar yang disebabkan oleh jamur Helminthosporium sigmoideum. Serangan jamur Helminthosporium sigmoideum dimulai dari adanya infeksi yang terjadi pada dekat permukaan air, masuk melalui pembengkakan dan kerusakan. Gejala awal adalah adanya bercak kehitam hitaman, gelap, bentuknya tidak teratur pada sisi luar pelepah daun dan secara bertahap membesar. Akhirnya jamur menembus melalui batang padi dan melemahkan batang padi dan menyebabkan menjadi rebah. penyakit akar tanaman padi seperti asap timbul berarti juga sulit diobati, yang bisa kita

IV. PENYAKIT DAUN penyakit hawar daun bakteri

  lakukan adalah mencegahnya TERBAKAR dan jika tidak keluar mareti dengan berbagai cara, (Rhyncosporium orizae) seperti asap/ susu berarti diantaranya: penyakit daun terbakar.

  1. Jangan terlalu berlebihan Gejala dari penyakit daun Penyakit daun terbakar pada

  dalam menggunakan terbakar atau Leaf Scald tanaman padi disebabkan oleh unsur Nitrogen (Urea) biasanya terjadi pada ujung jamur Rhynchosporium oryzae.

  2. Atur jarak tanam agar daun tua . Namun dapat pula Untuk mengendalikan penyakit

  tanaman padi tidak terjadi pada sepanjang pinggir daun terbakar pada tanaman terlalu lembab pangkal dan bagian lain dari helaian padi dapat dilakukan dengan batangnya daun. Bercak berbentuk bulat dengan beberapa cara:

  3. Penambahan unsur memanjang seperti berlian

  Kalium untuk kadang seperti bercak-bercak

  1. Kurangi penggunaan

  menguatkan batang. yang basah dengan panjang 1- urea dan tambahkan

  4. Perbaiki drainase 5 cm, lebar 0,5 cm. Bercak unsur K

  sehingga tanaman tidak berkembang sampai bentuk

  2. Tambah jarak tanamnya

  selalu tergenang. ellip yang besar dan bulat dan gunakan sisten

  5. Menanam varietas padi memanjang yang dilingkari tanam jajar legowo

  yang tahan rebah oleh pita sempit yang gelap

  3. Bisa menggunakan

  (mempunyai bentuk dan lingkaran coklat terang. fungisida kontak sebagai tanaman padi yang tidak Daun yang terinfeksi berat pencegahnya seperti terlalu tinggi) biasanya mengering dan Antracol, Dhitane, berubah warna menjadi putih Vondozeb, Kocide dll. jerami dengan warna coklat Namun hal tersebut dibagian tepinya dengan merupakan alternatif pendaerahan yang memudar. terakhir dari berbagai Bercak bisa berkembang macam pengendalian menutupi helaian daun. Untuk penyakit padi. Jangan mengidentifikasi penyakit daun gunakan jika belum ada terbakar bisa dilakukan dengan gejala yang timbul.

   mencelupkan potongan daun

Bagian 2 terinfeksi kedalam air yang

  jernih selama 5-10 menit. Jika

V. PENYAKIT TUNGRO

  Gejala penyakit tungro adalah berkurangnya jumlah anakan dan pertumbuhan yang kerdil. Helaian daun dan pelepah daun memendek. Helaian daun muda yang tidak menggulung dijepit oleh pelepah daun dan daun-daunnya terpuntir atau menggulung sedikit. Warna daun berubah menjadi kuning kemerah-merahan atau oranye mulai dari ujung daun-daun yang tua. Daun muda mungkin menjadi belang atau bergaris- garis hijau pucat. Malai tanaman yang terinfeksi biasanya kecil dan keluar tidak sempurna. Bulir-bulirnya tertutup bercak coklat dan beratnya kurang dibanding bulir normal. Tanaman padi yang terinfeksi biasanya hidup hingga fase pemasakan. Pembungaan yang terlambat bisa menyebabkan tertundanya panen. Malai seringkali kecil, steril dan keberadaanya tidak sempurna. Tanaman tua yang terinfeksi serangan sebelum panen tetapi gejala akan terlihat saat singgang yang tumbuh setelah panen. Semakin muda umur tanaman yang terserag dan semakin rentang varietas padi maka semakin berat infeksi penyakit virus tungro ini. Tungro adalah penyakit virus padi yang paling penting di Asia Tropika. Serangannya dapat merusak pertanaman yang sangat luas dalam waktu yang singkat. Penyakit tungro pada tanaman padi disebabkan oleh virus tungro. Penyakit ini ditularkan oleh hama wereng daun terutama wereng hijau (Nephotettix virescens) dan wereng zigzag. Sebenarnya untuk mengendalikan penyakit ini cukup sulit karena serangannya yang cepat dan menyebar. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya:

  tanaman yang terinfeksi agar tidak menular ketanaman yang sehat. palawija dapat memutus siklus hidup wereng daun.

  3. Kendalikan serangan

  wereng dengan cara tepat dan pergunakan insektisida yang terbaik untuk mengendalikan wereng.

  VI. PENYAKIT KERDIL HAMPA

  Gejala utama penyakit kerdil hampa adalah saat awal pertumbuhan daun tanaman padi menjadi kasar/ bergerigi dan tidak teratur. Bagian tanaman yang kasar biasanya menguning, kecoklatan, rusak atau terpilin. Gejala pada tanaman dewasa adalah daun benderanya pendek, terpilin, salah bentuk atau kasar tak beraturan. Biasanya bulir padi pada tanaman yang terserang sedikit yang terisi. Tanaman padi sehat dan yang sakit mempunyai pertumbuhan yang

1. Cabut dan musnahkan

  pada saat fase generatif tanaman yang sakit akan tetap hijau dan mempunyai lebih banyak anakan daripada tanaman yang sehat. Sejalan dengan pertumbuhan tanaman maka makin lebih sedikit daun- daun bergerigi dan seringkali daun terpelintir pada pangkal helaian daun. Melintirnya tulang daun akibat pertumbuhan keluar sel ploem pada helaian dan pelepah daun, khusunya pada sambungan antara helaian dan pelepah daun. Pembuluh daun yang berwarna kuning pucat atau putih sampai coklat gelap membengkak dengan panjang 1 mm sampai lebih 10 cm dan lebar 0,2-1 mm dan menonjol kepermukaan setinggi 0,1-1 mm. Selama fase akhir pertumbuhan gejalanya adalah pendek dan terpuntir, salah bentuk, atau daun benderanya bergerigi. Tanaman sakit sering berbunga terlambat dan malai muncul tidak sempurna. Tanaman sakit memiliki lebih banyak malai dan anakan bulir daripada tanaman yang sehat tetapi bulir yang terisi sedikit sekali.

  Penyakit ini disebabkan oleh virus kerdil hampa yang penyebarannya ditularkan oleh hama wereng coklat (Nilaparvata lugens) Untuk mengendalikan penyakit ini memang agak susah karena jika gejala sudah terlihat biasanya penyakit sudah terlanjur menyerang ke pertanaman. Satu-satunya jalan untuk mengendalikan penyakit ini adalah mencabut tanaman yang terserang dan memusnahkannya dengan dibakar. Cara pencegahan yang utama adalah mengendalikan serangga penularnya yaitu wereng coklat.

  

  tanaman padi mempunyai gejala selain adanya bercak terjadi terutama pada daun juga bisa terjadi pada tangkai, malai bulir dan batang. Bercak muda berbentuk bulat kecil berwarna coklat gelap. Bercak yang sudah tua berwarna coklat dengan pusat berwarna kelabu, dengan ukuran bercak 0,4-1 cm X 0,1-0,2 cm. Bercak yang khas pada daun adalah oval berbentuk dan berukuran seperti biji wijen. Bentuknya serupa dan relatif tersebar merata pada permukaan daun. Sebagian besar bercak mempunyai warna kuning disekelilingnya. Penyakit bercak coklat pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Helminthosporium oryzae atau Drechslera oryzae. Penyebaran penyakit ini disebabkan oleh benih yang terinfeksi, angin dan sisa tanaman yang terserang. Gulma jenis Leersia sp, Cynodon sp, Digitaria sp yang terinfeksi juga bisa menjadi penular penyakit bercak coklat.

Bagian 3 VII. PENYAKIT BERCAK COKLAT PADA PADI Penyakit bercak coklat pada

  ini dapat dilakukan dengan:

  seedtreatment dan dipertanaman. Gunakan fungisida berbahan aktif mankozeb, ziram, klorotalonil dan tembaga hidroksida sebagai pencegah, dll.

  Gejala utama penyakit kerdil rumput adalah tanaman yang terinfeksi sangat kerdil dan banyak anakannya sehingga menyerupai rumput. Daunnya sempit, pendek, kaku, hijau pucat dan kadang-kadang mempunyai bercak seperti

  IX. PENYAKIT KERDIL RUMPUT PADA PADI

  Opus, Score, Anvile, Nativo, indar dll biasanya sudah efektif mengendalikan penyakit ini.

  6. Fungisida seperti Folicur,

  bebas penyakit

  5. Gunakan benih yang

  dijaga terutama dari sisa tanaman dan inang yang sakit

  4. Kebersihan lahan harus

  3. Gunakan sistem tanam jajar legowo.

  terlalu rapat sehingga tanaman tidak tinggi kelembaban rendah.

  2. Jarak tanam jangan

  Penyakit busuk leher pada tanaman padi disebabkan oleh Pyricularia oryzae . Pyricularia oryzae selain menyebabkan penyakit blas/ bercak belah ketupat ternyata juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah. Jamur ini berkembangbiak cepat pada tanaman padi yang berjarak tanam rapat sehingga mempunyai kelembaban yang tinggi. Kecepatan pertumbuhan jamur tersebut juga akan semakin tinggi jika pemupukan tanaman padi menggunakan urea secara berlebihan. Penyebaran penyakit bisa melalui benih, angin sisa tanaman padi dilapangan dan inang lainnya terutaman tanaman dari golongan graminae/ rerumputan. Pengendalian yang dianjurkan : seimbang dan penggunaan urea yang tidak berlebihan

  9. Aplikasi fungisida sebagai

  1. Penanaman varietas

  8. Gunakan sistem legowo

  terlalu rapat

  7. Jarak tanam yang tidak

  yang baik sehingga akar dapat tumbuh sempurna

  6. Pengairan dan drainase

  sempurna

  5. Pengolahan tanah yang

  4. Sanitasi lahan

  berimbang dengan pemberian unsur K yang cukup

  3. Pemupukan yang

  sehat

  2. Gunakan benih yang

  yang tahan

VIII. PENYAKIT BUSUK LEHER PADA PADI

  percabangan anakan dari buku padi yang sudah terserang. batang tanaman padi yang terinfeksi. Tanaman yang terinfeksi biasanya bertahan sampai dewasa, tetapi hanya menghasilkan sedikit malai yang kecil berwarna coklat dan bulirnya hampa. Bila infeksi terjadi saat tanaman dewasa biasanya gejalanya tidak akan berkembang sebelum panen tetapi muncul pada singgangnya setelah panen.

  Penyebab penyakit kerdil rumput adalah virus Kerdil Rumput. Virus ini disebarkan oleh hama wereng coklat (Nilaparvata lugens). Untuk mengendalikan penyakit kerdil rumput cukup dengan mengendalikan vektor penularnya yaitu wereng coklat. Untuk mengendalikan wereng coklat Gerbang Pertanian telah menulis cara tepat mengendalikan hama wereng coklat dan insektisida terbaik untuk mengendalikan wereng coklat. Selain mengendalikan hama wereng coklat, jika penyakit kerdil rumput sudah terlihat gejalanya segera lakukan