Cara Hitung Volume Dump Truck dan Densit
Cara Hitung Volume Dump Truck dan
Density (Berat Jenis) Material
Muh Toim
Lihat profil lengkapku
Senin, 21 Desember 2015
Cara Menghitung Volume Dump Truck
Kita semua mengetahui bahwa setiap Truck mempunyai beras isi muatan yang
berbeda-beda. Ada Truck yang muat 5 ton hingga 20 ton yang biasa dijumpai dijalan
raya, namun taukah kalian bahwa dasar penentuan besar volume tersebut awalnya
menggunakan ukuran manual yaitu dengan memakai meteran dan langsung mengukur
Dump Truck.
Untuk kali ini bisa kita lihat, contoh perhitungan volume dump truck yang pernah saya
lakukan di kepulauan Bangka Belitung. Dump truck kecil milik bapak H. Min yang
umum kita lihat dengan volume 6 ton, berikut perhitungan nya :
Pengukuran Volume Dump Truck
a.
Volume balok
=
=
5,413 m3
b. Volume trapezium
=
1,83 m x 0,85 m x 3,48 m
=
½ x (1,83 + 1,64) x 0,10 x 3,48
0,604 m3
Total volume dump truck
=
5,413 + 0,604
=
6,017 m3
Bisa kita lihat, hasil perhitungan secara manual menunjukkan volume dump truck
sama dengan berat asli muatan yang tercatat disamping dump truck.
Setelah kita mengetahui volume dump truck tersebut, maka kita mampu menghitung
density (Berat Jenis) setiap material yang akan kita perlukan. Pada kolom berikut ini,
saya tampilkan hasil perhitungan density setelah melakukan timbangan otomatis
dengan timbangan digital merk KUBOTA. Hasil density ini berdasarkan ukuran
material batu yang kita perlukan, mulai dari batu 10-20mm, 20-30mm dan 30-50mm.
Berikut ini hasilnya :
Volume Bak Truck (6.017 m3)
BN 4151 AL
No
1
2
3
4
Ukuran Material
Abu Batu
10 – 20 mm
20 – 30 mm
30 – 50 mm
Berat Kosong
Berat Isi
Netto
Density
12.100 Kg
12.310 Kg
12.450 Kg
8.480 Kg
8.690 Kg
8.830 Kg
1.41
1.44
1.46
Dokumentasi Penimbangan Truck & Material
Dump Truck (BN 4151 AL)
3620 Kg
Batu 10 – 20 mm
Batu 20 – 30 mm
Batu 30 – 50 mm
DUMP TRUCK dan
Perkiraan Produksinya
DUMPTRUCK
Pada pekerjaan pemindahan tanah mekanis
dimana pemindahan tanah memerlukan jarak angkut yang cukup jauh atau dalam
memobilisasi alat-alat berat dan mengangkut material. Pemilihan jenis alat pengangkutan
tergantung kondisi medan, volume material, waktu dan biaya.
Alat angkut khusus itu adalah
• Dump DUMPTRUCK
• Wagon
• Trailer
• dan lain-lainnya.
Alat angkut tersebut dibuat secara khusus untuk tujuan pengangkutan yang disesuaikan
dengan kondisi angkutan itu sendiri. Pada bab ini akan dibicarakan khusus mengenai
produksi dump DUMPTRUCK.
Dalam pekerjaan konstruksi dikenal 3 macam jenis dump DUMPTRUCK.
1. Side dump DUMPTRUCK (penumpahan ke samping).
2. Rear dump DUMPTRUCK (penumpahan ke belakang).
3. Rear and side dump DUMPTRUCK (penumpahan kebelakang dan kesamping).
Syarat utama agar Dump DUMPTRUCK dapat bekerja secara efektif adalah jalan kerja yang
keras dan relative rata, namun kadang kala DUMPTRUCK didisain agar mampu bekerja pada
kondisi khusus atau “cross country ability” yaitu mampu bekarja pada jalan yang tidak biasa.
KAPASITAS DUMPTRUCK.
Penentuan kapasitas DUMPTRUCK harus disesuaikan dengan alat pemuatnya atau Loader
maupun Excavator lainnya. Jika perbandingan tersebut tidak proporsional, maka
kemungkinan loader akan menunggu atau sebaliknya. Perbandingan yang dimaksud ialah
perbandingan antara kapasitas muat Loader dengan kapasitas DumpDUMPTRUCK, kurang
lebih antara 1 : 4 @ 5 , yakni kapasitas 1 Loader dapat melayani 4 @ 5
DumpDUMPTRUCK, perbandingan ini juga akan mempengaruhi waktu pemuatan.
Urutan perhitungan produktivitasnya adalah sebagai berikut :
• Menghitung waktu siklus dari DumpDUMPTRUCK, yang meliputi :
1. waktu muat,
2. waktu angkut,
3. waktu bongkar muatan,
4. waktu untuk kembali,
5. waktu yang dibutuhkan DUMPTRUCKuntuk mengambil posisi dimuati kembali.
Waktu siklus adalah jumlah kelima waktu tersebut, yaitu :
DD
Cmt = n. Cms + —- + t 1 + —- + t 2 …………………… (1)
V1V2
Waktu siklus DT = waktu muat + waktu angkut + waktu buang + waktukembali + waktu
tunggu/tunda.
dimana,
n = ( C 1 / q 1 ) x K ……………………………… (2)
n = jumlah siklus yang diperlukan Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK.
C 1 = kapasitas rata-rata DumpDUMPTRUCK (m3, cuyd).
q 1 = kapasitas bucket Loader (m3).
K = faktor bucket Loader.
Cms = waktu siklus Loader (menit).
D = jarak angkut DumpDUMPTRUCK (m, yd).
V 1 = kecepatan rata-rata DumpDUMPTRUCK bermuatan (m/min, yd/min).
V 2 = kecepatan rata-rata DumpDUMPTRUCK kosong (m/min, yd/min).
t 1 = waktu buang + waktu stand by sampai pembuangan mulai ((menit).
t 2 = waktu untuk posisi pengisian dan untuk Loader mulai mengisi (menit)
• Waktu pemuatan :
Waktu yang diperlukan Loader untuk memuat DumpDUMPTRUCK dapat dihitung sbb :
Waktu muat = waktu siklus (Cms) + jumlah siklus untuk mengisi DT (n)……..
……………………………….. (3)
a. Waktu siklus Loader (Cms).
Waktu siklus Loader tergantunf dari tipe Excavator, (crawler atau wheel)
b. Jumlah siklus Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK sampai penuh (n).
Daya muat DumpDUMPTRUCK dapat dinyatakan dalam kapasitas volume atau berat
muatan.
Kapasitas bucket dianggap kapasitas munjung atau tergantung material yang diangkut.
Faktor bucket ditentukan oleh sifat alamiah tanah yang digali/dimuat.
• Waktu angkut material dan waktu kembali :
Waktu angkut dan waktu kembali harus diperhitungkan dengan kondisi jalan
yang dilalui atau keadaan jalan seperti tanahan gelinding dan/atau tahanan kelandaian.
RR maupun GR dapat dihitung sebagaimana biasanya.
Gambar. 5. 2. waktu siklus DUMPTRUCK.
A 68
5. 2. PRODUKSI DUMPTRUCK.
Produksi perjam dari sejumlah DumpDUMPTRUCK yang bekerja di pekerjaan yang
sama secara simultan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
C x 60 x E t
P = ———————— x M ………………………. ( 4)
Cmt
C = n x q 1 x K ………………………………….. (5)
dimana,
P = produksi per jam (m3/jam).
C = produksi per siklus.
Et = effisiensi kerja DumpDUMPTRUCK
Cmt = waktu siklus DumpDUMPTRUCK (menit).
M = jumlah DumpDUMPTRUCK yang bekerja.
n = jumlah nsiklus dari Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK.
q 1 = kapasitas bucket (m3, cuyd).
K = faktor bucket loader.
Es = effisiensi kerja Loader.
Cms = waktu siklus Loader (menit).
Kombinasi kerja antara DumpDUMPTRUCK dengan Loader,
Persamaannya :
C x 60 x Et 60 x q1 x K x Es
P = ——————- x M = ————————— ……. (5. 7.)
Cmt Cms
Jika DumpDUMPTRUCK dan Loader digunakan secara bersama dalam suatu kombinasi,
maka sebaiknya kapasitas operasi DumpDUMPTRUCK sama dengan kapasitas Loader.
Dari persamaan (5. 7.), jika hasil sebelah kiri lebih besar maka produksi DumpDUMPTRUCK akan berlebih, begitu pula sebaliknya berarti produksi Loader yang lebih
besar dan hal inilah yang menyebabkan waktu tunggu menjadi lebih laama.
Jumlah DumpDUMPTRUCK dan Loader yang dibutuhkan,
Jumlah Loader dan DumpDUMPTRUCK yang sesuai dengan perhitungan dari suatu peker
jaan, perlu ditambahkan (ekstra) guna menggantikan bila peralatan tersebut mengalami
gangguan atau rusak. Hal ini untuk mengatasi kelancaran jalannya opera
si pekerjaan.
Table dibawah ini akan memberikan data DUMPTRUCK atau Loader cadangan yang dibu
tuhkan sesuai dengan besarnya proyek yang dilaksanakan.
Sumber : Rochmanhadi, 1985.
5. 3. Contoh Permasalahan.
Suatu pekerjaan reklamasi atau penimbunan dengan menggunakan pasir urug
harus dilakukan pada suatu daerah cekungan. Bahan timbunan yang didatangkan
dari luar proyek dengan jarak 25 km, dari jarak tersebut 5 km diantaranya harus
melewati daerah perkotaan. Volume urugan sebesar 44.500 m3C, jalan akses ke
lokasi penimbunan merupakan jalan yang diperkeras namun tidak beraspal, berar
ti kontraktor tidak perlu memperbaiki jalan tersebut. Lama pekerjaan yang diberi
kan adalah 3 bulan atau 90 hari kalender. Pada bulan pertama terdapat 4 hari :
Minggu dan 1 hari libur Nasional, pada bulan kedua ada 5 hari Minggu dan pada
bulan ketiga terdapat 4 hari Minggu. Diperkirakan pada ketiga bulan tsb. akan
terjadi hujan selama 3 hari dan 2 hari setelah hujan, jalan ke lokasi pengambilan
material baru dapat dilewati oleh DumpDUMPTRUCK. Kontraktor selama hari libur tidak
diperkenankan untuk melakukan operasi, pekerjaan malam juga diperkenankan.
Jam kerja effektif per hari 8 jam.
Kondisi dan faktor-faktor :
Faktor konversi volume untuk pasir urug : keadaan padat = 1.0
keadaan lepas = 1,17
keadaan asli = 1,05
Peralatan yang digunakan :
1. Hidrolik Excavator PC 200 : Kapasitas bucket (q) = 0,70 m3B
Faktor bucket : 0,80 ; Faktor effisiensi :0,60
Waktiu siklus : Gali = 10 det
Swing = 2 x 5 detik
Dumping = 5 detik
2. Dump DUMPTRUCK : Kapasitas Bucket = 5.00 m3L
Faktor effisiensi : 0,80 ; Faktor bucket : 1.00
Kecepatan rata-rata – dalam kota : Isi : 20 km/jam ; kosong : 30 km/jam
– luar kota : Isi : 40 km/jam ; kosong : 60 km/jam
Waktu siklus : Loading : 4 menit ; Dumping dan manuver : 2 menit.
A 70
3. Bulldozer : Kapasitas blade (q) : 4,38 m3B.
Faktor effisiensi : 0,60 ; Jarak dorong : 30 m.
Kecepatan rata-rata : Maju/dorong = 2,77 km/jam.
Mundur = 7,14 km/jam.
Ganti persneling : 0,10 menit.
Hitung : Analisa produksi Alat, Kebutuhan Alat dan Side Out-put.
Jawaban :
Volume pekerjaan : 44.500 m3C
Voleme tanah asli atau yang harus digali = 44.500 m3 x 1,05 = 46.725 m3B.
Waktu pelaksanaan = 90 hari – 4 -1 – 5 – 4 – (3 x 2) = 90 – 20 = 70 hari kerja eff.
a. Alat yang bekerja di penggalian (gali dan muat) – Excavator PC 200.
q 1 = 0,70 m3B, K = 0,80, E = 0,60,
waktu siklus (Cm) = 10 + (2 x 5) + 5 = 25 detik.
Produksi per siklus : q = q1 x K = 0,70 x 0,80 = 0,56 m3B
q x 3600 x E 0,56 x 3600 x 0,60
Produksi per jam Q = ——————– = ————————Cm 25
= 48,384 m3/jam ~ 48 m3B/jam.
Produksi per hari = 48 m3/jam x 8 jam = 384 m3B/hari.
Jam kerja yang dibutuhkan = 46.725 m3B : 48 m3/jam = 973 jam
Waktu kerja adalah = 70 x 8 jam = 560 jam kerja.
Sehingga Excavator yang dibutuhkan = 973 : 560 = 1,74 atau 2 unit.
Produksi 2 buah Excavator = 384 m3B/hari x 2 = 768 m3B
Volume Side output Pasir lepas = 768 m3 x (1,17 / 1,05) = 856 m3L.
b. Alat angkut (DumpDUMPTRUCK) :
q = 5.0 m3L, K = 1.0, E = 0,80
waktu tempuh untuk jarak 5 km dgn kec. rata-rata – kosong : 30 km/jam
isi : 20 km/jam
waktu tempuhnya : – kosong = 5 /30 x 60 = 10 menit.
Isi = 5 /20 x 60 = 15 menit.
Waktu tempuh 20 km, kec. rata-ratanya : – kosong : 60 km/jam
Isi : 40 km/jam
Waktu tempuhnya : – kosong = 20/60 x 60 = 20 menit.
Isi = 20/40 x 60 = 30 menit.
waktu siklusnya : Loading = 4 menit
Dumping & manuver = 2 menit
Kec. isi : 15 + 30 = 45 menit
Kec.kosong 10 + 20 = 30 menit
Waktu siklus (Cm) = 81 menit atau 1 jam 21 menit
Produksi per siklus (q) = 5.0 x 1.0 = 5,00 m3
A 71
q x 60 x E 5.0 x 60 x 0,80
Produksi per jam : Q = —————– = ——————– = 2,963 m3/jam
Cm 81
= 3 m3/jamL
Produksi DumpDUMPTRUCK per hari : 3 m3/jamL x 8 = 24 m3L/hari.
Side output = 856 m3L/hari,
Jadi kebutuhan DumpDUMPTRUCK untuk melayani Excavator = 856 : 24 = 35.667
Dengan cadangan 2 unit, maka total DumpDUMPTRUCK yang dibutuhkan : 38 unit.
c. Perataan tanah dengan Bulldozer.
q = 4,38 m3 ; E = 0,60.
Kecepatan rata-rata : – maju (F) = 2,77 km/jam = 47 m/menit
mundur (R) = 7,14 km/jam = 119 m/menit
jarak gusur = 30 meter,
ganti persneling (z) = 0,10 menit.
Waktu siklus (Cm) = D/F + D/R + z = 30/47 + 30/119 + 0,10
= 0,99 atau 1.00 menit
q x 60 x E x 1,17 4,38 x 60 x 0,60 x 1,17
Produksi Bulldozer = ————————- = ———————————
Cm 1
= 179 m3/jam
Produksi Bulldozer per hari = 179 x 8 = 1.352 m3
Jumlah Bulldozer yang dibutuhkan = 856 : 1.352 = 0,633 ~ 1 unit/hari.
Perhitungan Cara Menghitung Jumlah Trip Dump Truck Untuk Pekerjaan Timbunan Biasa
Cara Menghitung Jumlah Trip Dump
Truck Untuk Pekerjaan Timbunan Biasa
admin 7 months ago
Pada pekerjaan konstruksi tentunya terdapat berbagai jenis pekerjaan seperti contoh nya pada
pekerjaan timbunan biasa. Untuk mengangkut material konstruksi berupa tanah timbunan
biasa ke lapangan dibutuhkan mobil dump truck.
Jumlah trip mobil dump truck untuk mengangkut material timbunan biasa dapat diperkirakan
jumlahnya tergantung kapasitas truk dan jumlah volume timbunan biasa.
Namun pada pembahasan kali tidak dijelaskan cara mengatur efiensiensi antara jumlah truk,
jarak angkut, kapasitas dump truck, berbagai faktor hambatan lainnya, akan tetapi berkaitan
jumlah trip yang dibutuhkan oleh dumptruck.
Rumus menghitung jumlah trip dump truck untuk mengangkut timbunan biasa secara umum
adalah:
- jumlah trip dump truck = (Volume Pekerjaan x faktor tanah gembur : kapasitas dump truck)
Penggunaan rumus tersebut berlaku untuk seluruh item pekerjaan timbunan lainnya. Sebagai
contoh perhitungannya akan dibahas di bawah ini.
Diketahui:
Kapasitas dump truck = 4 m3
Volume timbunan biasa = 300 m3
Faktor tanah gembur = 1,25
Ditanya :
Jumlah trip dump truck = ..?
Jawab:
- jumlah trip dump truck = (Volume Pekerjaan x faktor tanah gembur : kapasitas dump truck)
- jumlah trip dump truck = (300 x 1,25 : 4)
- jumlah trip dump truck = 93,8 = 94 trip truck
Jadi hasil perhitungan trip dump trucks untuk pekerjaan timbunan biasa adalah 94
Sabtu, 26 April 2014
sewa dump truck
sistem penyewaan dump truck
Dalam penyewaan truck ada 3 sistem penyewaan yang berlaku, yaitu system ritase, system
tonase, dan system kontrak.
Disini akan dijelaskan detail tentang system penyewaan truck yang menganut sistem ritase,
yakni dihitung per satu kali muat dan bongkar barang, atau satu kali transaksi.
Pengertian Ritase atau rit
1 rit = Pengiriman Barang dari lokasi A ke Lokasi B dan truk langsung pulang
1 rit = 1x angkut barang atau 1x penurunan barang
2 rit = Pengiriman dari Lokasi A ke Lokasi B , dan Ulang lagi Dari A ke B
2 rit = Pengiriman dari Lokasi A ke Lokasi B lanjut ke Lokasi C
2 rit = 2 x angkut barang atau 2x penurunan barang
dan
di
sertakan
barang
yang
akan
di
kirim
jenisnya
apa
Jika anda membutuhkan jasa penyewaan untuk dump truck kami siap menyediakan dalam
bentuk penyewaan armada (2008 up).
Yang dibutuhkan untuk administrasi penyewaan dump truck ini sebagai berikut :
LOI
Surat penawaran lengkap dengan data : jumlah armada, tahun armada, masa
kontrak, lokasi kerja, stempel resmi perusahaan, dan tanda tangan pimpinan
perusahaan (untuk memastikan perusahaan tersebut benar adanya)
Lama proses setelah pengiriman LOI/surat penawaran adalah 7 hari kerja
(tergantung banyaknya permintaan)
Setelah administrasi dilengkapi kami akan mengirimkan undangan ke perusahaan tersebut
untuk datang ke pool untuk melakukan cek fisik, cek kelengkapan, dan tanda tangan kontrak
dengan membawa uang jaminan sebesar Rp. 1.000.000,-/unit sebagai tanda jadi
Prinsip Menghitung Jumlah Kebutuhan
Excavator dan Dump Truck Untuk
Pekerjaan Galian Basement
Dalam pekerjaan konstruksi basement pekerjaan galian tanah biasanya harus
dilakukan dengan alat berat karena volume pekerjaan yang besar. Ada dua alat
berat yang utama yaitu excavator untuk pekerjaan galian tanah dan dump truck
untuk pekerjaan pengangkutan / pembuangan tanah hasil galian basement ke
luar lokasi proyek.
Berapa jumlah alat berat seperti excavator dan dump truck yang
diperlukan?
Tidak ada jawaban yang pasti untuk menjawab pertanyaan tersebut karena
situasi dan kondisi tiap proyek konstruksi yang berbeda-beda dan juga jenis
serta kapasitas alat berat yang bermacam-macam.
Jangan lupa simak artikel rumahmaterial.com sebelumnya tentang Perhitungan
Biaya Pekerjaan Basement. Apa Yang Harus Diperhatikan?
Secara umum pemilihan dan penentuan jumlah alat berat adalah berdasarkan
tiga hal ini.
1. Berapa volume pekerjaan yang harus dikerjakan?
2. Berapa kapasitas dan jumlah unit alat berat tersebut?
3. Berapa lama waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut?
Volume sudah pasti bisa dihitung berdasarkan gambar rencana konstruksi, tetapi
untuk menentukan kapasitas dan jumlah serta waktunya kita harus melihat
bagaimana kondisi yang ada. Apakah kita mengutamakan target waktu
penyelesaian atau jumlah penggunaan alat?
Misal kita tentukan target waktu selesainya maka kita dapat memperhitungkan
berapa kapasitas dan jumlah alat berat yang diperlukan. Sebaliknya jika jumlah
dan kapasitas alat berat yang kita tentukan maka kita dapat mencari berapa
lama waktu untuk menyelesaiakan pekerjaan tersebut.
Sebagai contoh misalnya kita memiliki proyek konstruksi basement dengan
volume galian 12.000 m3 berapa jumlah excavator dan dump truck yang
diperlukan untuk pekerjaan galian dan pembuangan tanah yang harus selesai
dalam waktu maksimal 30 hari?
Menghitung kebutuhan unit Excavator
Volume galian = 12.000 m3
Waktu penyelesian = 30 hari
Produktivitas per hari yang harus dicapai = 12.000 m3 / 30 hari = 400 m3 / hari
Jika produktivitas alat = 300 m3 / hari
Maka jumlah alat = produktivitas yang harus dicapai / produktivitas alat
= (400 m3 / hari) / (300 m3/ hari)
= 1,33 dibulatkan menjadi 2 unit
Menghitung kebutuhan unit Dump Truck
Volume buangan tanah = 12.000 m3
Kapasitas dump truck = 20 m3
Asumsi satu hari hanya bisa dua rit pengangkutan tanah untuk satu dump truck.
Produktivitas per hari = 2 rit x 20 m3 = 40 m3
Target waktu 30 hari, produktivitas selama 30 hari = 30 hari x produktivitas /
hari
= 30 hari x 40 m3
= 1200 m3 / unit
Jumlah kebutuhan dump truck = volume galian / produktivitas 30 hari
= 12.000 m3 / (1200 m3 / unit)
= 10 unit
Jadi untuk menyelesaikan galian tanah dan pembuangan tanah paling tidak
diperlukan 2 unit excavator dan 10 unit dump truck.
Untuk penggunaan alat berat kontraktor biasanya menggunakan sistem sewa
dengan pihak penyedia sewa alat berat. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang
sewa excavator silahkan simak juga artikel rumahmaterial.com sebelumnya
tentang Perhitungan Biaya Sewa Alat Berat Excavator dan Mau Sewa Excavator?
Perhatikan 5 Hal Ini.
Contoh perhitungan di atas adalah penyederhanaan dan asumsi untuk
mengetahui prinsip perhitungan saja. Untuk menghitung produktivitas alat tidak
semudah itu, karena banyak faktor yang harus diperhatikan.
Demikian artikle rumahmaterial.com tentang Prinsip Menghitung Kebutuhan
Jumlah Excavator dan Dump Truck Untuk Pekerjaan Galian Basement semoga
bermanfaat bagi Anda
Density (Berat Jenis) Material
Muh Toim
Lihat profil lengkapku
Senin, 21 Desember 2015
Cara Menghitung Volume Dump Truck
Kita semua mengetahui bahwa setiap Truck mempunyai beras isi muatan yang
berbeda-beda. Ada Truck yang muat 5 ton hingga 20 ton yang biasa dijumpai dijalan
raya, namun taukah kalian bahwa dasar penentuan besar volume tersebut awalnya
menggunakan ukuran manual yaitu dengan memakai meteran dan langsung mengukur
Dump Truck.
Untuk kali ini bisa kita lihat, contoh perhitungan volume dump truck yang pernah saya
lakukan di kepulauan Bangka Belitung. Dump truck kecil milik bapak H. Min yang
umum kita lihat dengan volume 6 ton, berikut perhitungan nya :
Pengukuran Volume Dump Truck
a.
Volume balok
=
=
5,413 m3
b. Volume trapezium
=
1,83 m x 0,85 m x 3,48 m
=
½ x (1,83 + 1,64) x 0,10 x 3,48
0,604 m3
Total volume dump truck
=
5,413 + 0,604
=
6,017 m3
Bisa kita lihat, hasil perhitungan secara manual menunjukkan volume dump truck
sama dengan berat asli muatan yang tercatat disamping dump truck.
Setelah kita mengetahui volume dump truck tersebut, maka kita mampu menghitung
density (Berat Jenis) setiap material yang akan kita perlukan. Pada kolom berikut ini,
saya tampilkan hasil perhitungan density setelah melakukan timbangan otomatis
dengan timbangan digital merk KUBOTA. Hasil density ini berdasarkan ukuran
material batu yang kita perlukan, mulai dari batu 10-20mm, 20-30mm dan 30-50mm.
Berikut ini hasilnya :
Volume Bak Truck (6.017 m3)
BN 4151 AL
No
1
2
3
4
Ukuran Material
Abu Batu
10 – 20 mm
20 – 30 mm
30 – 50 mm
Berat Kosong
Berat Isi
Netto
Density
12.100 Kg
12.310 Kg
12.450 Kg
8.480 Kg
8.690 Kg
8.830 Kg
1.41
1.44
1.46
Dokumentasi Penimbangan Truck & Material
Dump Truck (BN 4151 AL)
3620 Kg
Batu 10 – 20 mm
Batu 20 – 30 mm
Batu 30 – 50 mm
DUMP TRUCK dan
Perkiraan Produksinya
DUMPTRUCK
Pada pekerjaan pemindahan tanah mekanis
dimana pemindahan tanah memerlukan jarak angkut yang cukup jauh atau dalam
memobilisasi alat-alat berat dan mengangkut material. Pemilihan jenis alat pengangkutan
tergantung kondisi medan, volume material, waktu dan biaya.
Alat angkut khusus itu adalah
• Dump DUMPTRUCK
• Wagon
• Trailer
• dan lain-lainnya.
Alat angkut tersebut dibuat secara khusus untuk tujuan pengangkutan yang disesuaikan
dengan kondisi angkutan itu sendiri. Pada bab ini akan dibicarakan khusus mengenai
produksi dump DUMPTRUCK.
Dalam pekerjaan konstruksi dikenal 3 macam jenis dump DUMPTRUCK.
1. Side dump DUMPTRUCK (penumpahan ke samping).
2. Rear dump DUMPTRUCK (penumpahan ke belakang).
3. Rear and side dump DUMPTRUCK (penumpahan kebelakang dan kesamping).
Syarat utama agar Dump DUMPTRUCK dapat bekerja secara efektif adalah jalan kerja yang
keras dan relative rata, namun kadang kala DUMPTRUCK didisain agar mampu bekerja pada
kondisi khusus atau “cross country ability” yaitu mampu bekarja pada jalan yang tidak biasa.
KAPASITAS DUMPTRUCK.
Penentuan kapasitas DUMPTRUCK harus disesuaikan dengan alat pemuatnya atau Loader
maupun Excavator lainnya. Jika perbandingan tersebut tidak proporsional, maka
kemungkinan loader akan menunggu atau sebaliknya. Perbandingan yang dimaksud ialah
perbandingan antara kapasitas muat Loader dengan kapasitas DumpDUMPTRUCK, kurang
lebih antara 1 : 4 @ 5 , yakni kapasitas 1 Loader dapat melayani 4 @ 5
DumpDUMPTRUCK, perbandingan ini juga akan mempengaruhi waktu pemuatan.
Urutan perhitungan produktivitasnya adalah sebagai berikut :
• Menghitung waktu siklus dari DumpDUMPTRUCK, yang meliputi :
1. waktu muat,
2. waktu angkut,
3. waktu bongkar muatan,
4. waktu untuk kembali,
5. waktu yang dibutuhkan DUMPTRUCKuntuk mengambil posisi dimuati kembali.
Waktu siklus adalah jumlah kelima waktu tersebut, yaitu :
DD
Cmt = n. Cms + —- + t 1 + —- + t 2 …………………… (1)
V1V2
Waktu siklus DT = waktu muat + waktu angkut + waktu buang + waktukembali + waktu
tunggu/tunda.
dimana,
n = ( C 1 / q 1 ) x K ……………………………… (2)
n = jumlah siklus yang diperlukan Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK.
C 1 = kapasitas rata-rata DumpDUMPTRUCK (m3, cuyd).
q 1 = kapasitas bucket Loader (m3).
K = faktor bucket Loader.
Cms = waktu siklus Loader (menit).
D = jarak angkut DumpDUMPTRUCK (m, yd).
V 1 = kecepatan rata-rata DumpDUMPTRUCK bermuatan (m/min, yd/min).
V 2 = kecepatan rata-rata DumpDUMPTRUCK kosong (m/min, yd/min).
t 1 = waktu buang + waktu stand by sampai pembuangan mulai ((menit).
t 2 = waktu untuk posisi pengisian dan untuk Loader mulai mengisi (menit)
• Waktu pemuatan :
Waktu yang diperlukan Loader untuk memuat DumpDUMPTRUCK dapat dihitung sbb :
Waktu muat = waktu siklus (Cms) + jumlah siklus untuk mengisi DT (n)……..
……………………………….. (3)
a. Waktu siklus Loader (Cms).
Waktu siklus Loader tergantunf dari tipe Excavator, (crawler atau wheel)
b. Jumlah siklus Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK sampai penuh (n).
Daya muat DumpDUMPTRUCK dapat dinyatakan dalam kapasitas volume atau berat
muatan.
Kapasitas bucket dianggap kapasitas munjung atau tergantung material yang diangkut.
Faktor bucket ditentukan oleh sifat alamiah tanah yang digali/dimuat.
• Waktu angkut material dan waktu kembali :
Waktu angkut dan waktu kembali harus diperhitungkan dengan kondisi jalan
yang dilalui atau keadaan jalan seperti tanahan gelinding dan/atau tahanan kelandaian.
RR maupun GR dapat dihitung sebagaimana biasanya.
Gambar. 5. 2. waktu siklus DUMPTRUCK.
A 68
5. 2. PRODUKSI DUMPTRUCK.
Produksi perjam dari sejumlah DumpDUMPTRUCK yang bekerja di pekerjaan yang
sama secara simultan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
C x 60 x E t
P = ———————— x M ………………………. ( 4)
Cmt
C = n x q 1 x K ………………………………….. (5)
dimana,
P = produksi per jam (m3/jam).
C = produksi per siklus.
Et = effisiensi kerja DumpDUMPTRUCK
Cmt = waktu siklus DumpDUMPTRUCK (menit).
M = jumlah DumpDUMPTRUCK yang bekerja.
n = jumlah nsiklus dari Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK.
q 1 = kapasitas bucket (m3, cuyd).
K = faktor bucket loader.
Es = effisiensi kerja Loader.
Cms = waktu siklus Loader (menit).
Kombinasi kerja antara DumpDUMPTRUCK dengan Loader,
Persamaannya :
C x 60 x Et 60 x q1 x K x Es
P = ——————- x M = ————————— ……. (5. 7.)
Cmt Cms
Jika DumpDUMPTRUCK dan Loader digunakan secara bersama dalam suatu kombinasi,
maka sebaiknya kapasitas operasi DumpDUMPTRUCK sama dengan kapasitas Loader.
Dari persamaan (5. 7.), jika hasil sebelah kiri lebih besar maka produksi DumpDUMPTRUCK akan berlebih, begitu pula sebaliknya berarti produksi Loader yang lebih
besar dan hal inilah yang menyebabkan waktu tunggu menjadi lebih laama.
Jumlah DumpDUMPTRUCK dan Loader yang dibutuhkan,
Jumlah Loader dan DumpDUMPTRUCK yang sesuai dengan perhitungan dari suatu peker
jaan, perlu ditambahkan (ekstra) guna menggantikan bila peralatan tersebut mengalami
gangguan atau rusak. Hal ini untuk mengatasi kelancaran jalannya opera
si pekerjaan.
Table dibawah ini akan memberikan data DUMPTRUCK atau Loader cadangan yang dibu
tuhkan sesuai dengan besarnya proyek yang dilaksanakan.
Sumber : Rochmanhadi, 1985.
5. 3. Contoh Permasalahan.
Suatu pekerjaan reklamasi atau penimbunan dengan menggunakan pasir urug
harus dilakukan pada suatu daerah cekungan. Bahan timbunan yang didatangkan
dari luar proyek dengan jarak 25 km, dari jarak tersebut 5 km diantaranya harus
melewati daerah perkotaan. Volume urugan sebesar 44.500 m3C, jalan akses ke
lokasi penimbunan merupakan jalan yang diperkeras namun tidak beraspal, berar
ti kontraktor tidak perlu memperbaiki jalan tersebut. Lama pekerjaan yang diberi
kan adalah 3 bulan atau 90 hari kalender. Pada bulan pertama terdapat 4 hari :
Minggu dan 1 hari libur Nasional, pada bulan kedua ada 5 hari Minggu dan pada
bulan ketiga terdapat 4 hari Minggu. Diperkirakan pada ketiga bulan tsb. akan
terjadi hujan selama 3 hari dan 2 hari setelah hujan, jalan ke lokasi pengambilan
material baru dapat dilewati oleh DumpDUMPTRUCK. Kontraktor selama hari libur tidak
diperkenankan untuk melakukan operasi, pekerjaan malam juga diperkenankan.
Jam kerja effektif per hari 8 jam.
Kondisi dan faktor-faktor :
Faktor konversi volume untuk pasir urug : keadaan padat = 1.0
keadaan lepas = 1,17
keadaan asli = 1,05
Peralatan yang digunakan :
1. Hidrolik Excavator PC 200 : Kapasitas bucket (q) = 0,70 m3B
Faktor bucket : 0,80 ; Faktor effisiensi :0,60
Waktiu siklus : Gali = 10 det
Swing = 2 x 5 detik
Dumping = 5 detik
2. Dump DUMPTRUCK : Kapasitas Bucket = 5.00 m3L
Faktor effisiensi : 0,80 ; Faktor bucket : 1.00
Kecepatan rata-rata – dalam kota : Isi : 20 km/jam ; kosong : 30 km/jam
– luar kota : Isi : 40 km/jam ; kosong : 60 km/jam
Waktu siklus : Loading : 4 menit ; Dumping dan manuver : 2 menit.
A 70
3. Bulldozer : Kapasitas blade (q) : 4,38 m3B.
Faktor effisiensi : 0,60 ; Jarak dorong : 30 m.
Kecepatan rata-rata : Maju/dorong = 2,77 km/jam.
Mundur = 7,14 km/jam.
Ganti persneling : 0,10 menit.
Hitung : Analisa produksi Alat, Kebutuhan Alat dan Side Out-put.
Jawaban :
Volume pekerjaan : 44.500 m3C
Voleme tanah asli atau yang harus digali = 44.500 m3 x 1,05 = 46.725 m3B.
Waktu pelaksanaan = 90 hari – 4 -1 – 5 – 4 – (3 x 2) = 90 – 20 = 70 hari kerja eff.
a. Alat yang bekerja di penggalian (gali dan muat) – Excavator PC 200.
q 1 = 0,70 m3B, K = 0,80, E = 0,60,
waktu siklus (Cm) = 10 + (2 x 5) + 5 = 25 detik.
Produksi per siklus : q = q1 x K = 0,70 x 0,80 = 0,56 m3B
q x 3600 x E 0,56 x 3600 x 0,60
Produksi per jam Q = ——————– = ————————Cm 25
= 48,384 m3/jam ~ 48 m3B/jam.
Produksi per hari = 48 m3/jam x 8 jam = 384 m3B/hari.
Jam kerja yang dibutuhkan = 46.725 m3B : 48 m3/jam = 973 jam
Waktu kerja adalah = 70 x 8 jam = 560 jam kerja.
Sehingga Excavator yang dibutuhkan = 973 : 560 = 1,74 atau 2 unit.
Produksi 2 buah Excavator = 384 m3B/hari x 2 = 768 m3B
Volume Side output Pasir lepas = 768 m3 x (1,17 / 1,05) = 856 m3L.
b. Alat angkut (DumpDUMPTRUCK) :
q = 5.0 m3L, K = 1.0, E = 0,80
waktu tempuh untuk jarak 5 km dgn kec. rata-rata – kosong : 30 km/jam
isi : 20 km/jam
waktu tempuhnya : – kosong = 5 /30 x 60 = 10 menit.
Isi = 5 /20 x 60 = 15 menit.
Waktu tempuh 20 km, kec. rata-ratanya : – kosong : 60 km/jam
Isi : 40 km/jam
Waktu tempuhnya : – kosong = 20/60 x 60 = 20 menit.
Isi = 20/40 x 60 = 30 menit.
waktu siklusnya : Loading = 4 menit
Dumping & manuver = 2 menit
Kec. isi : 15 + 30 = 45 menit
Kec.kosong 10 + 20 = 30 menit
Waktu siklus (Cm) = 81 menit atau 1 jam 21 menit
Produksi per siklus (q) = 5.0 x 1.0 = 5,00 m3
A 71
q x 60 x E 5.0 x 60 x 0,80
Produksi per jam : Q = —————– = ——————– = 2,963 m3/jam
Cm 81
= 3 m3/jamL
Produksi DumpDUMPTRUCK per hari : 3 m3/jamL x 8 = 24 m3L/hari.
Side output = 856 m3L/hari,
Jadi kebutuhan DumpDUMPTRUCK untuk melayani Excavator = 856 : 24 = 35.667
Dengan cadangan 2 unit, maka total DumpDUMPTRUCK yang dibutuhkan : 38 unit.
c. Perataan tanah dengan Bulldozer.
q = 4,38 m3 ; E = 0,60.
Kecepatan rata-rata : – maju (F) = 2,77 km/jam = 47 m/menit
mundur (R) = 7,14 km/jam = 119 m/menit
jarak gusur = 30 meter,
ganti persneling (z) = 0,10 menit.
Waktu siklus (Cm) = D/F + D/R + z = 30/47 + 30/119 + 0,10
= 0,99 atau 1.00 menit
q x 60 x E x 1,17 4,38 x 60 x 0,60 x 1,17
Produksi Bulldozer = ————————- = ———————————
Cm 1
= 179 m3/jam
Produksi Bulldozer per hari = 179 x 8 = 1.352 m3
Jumlah Bulldozer yang dibutuhkan = 856 : 1.352 = 0,633 ~ 1 unit/hari.
Perhitungan Cara Menghitung Jumlah Trip Dump Truck Untuk Pekerjaan Timbunan Biasa
Cara Menghitung Jumlah Trip Dump
Truck Untuk Pekerjaan Timbunan Biasa
admin 7 months ago
Pada pekerjaan konstruksi tentunya terdapat berbagai jenis pekerjaan seperti contoh nya pada
pekerjaan timbunan biasa. Untuk mengangkut material konstruksi berupa tanah timbunan
biasa ke lapangan dibutuhkan mobil dump truck.
Jumlah trip mobil dump truck untuk mengangkut material timbunan biasa dapat diperkirakan
jumlahnya tergantung kapasitas truk dan jumlah volume timbunan biasa.
Namun pada pembahasan kali tidak dijelaskan cara mengatur efiensiensi antara jumlah truk,
jarak angkut, kapasitas dump truck, berbagai faktor hambatan lainnya, akan tetapi berkaitan
jumlah trip yang dibutuhkan oleh dumptruck.
Rumus menghitung jumlah trip dump truck untuk mengangkut timbunan biasa secara umum
adalah:
- jumlah trip dump truck = (Volume Pekerjaan x faktor tanah gembur : kapasitas dump truck)
Penggunaan rumus tersebut berlaku untuk seluruh item pekerjaan timbunan lainnya. Sebagai
contoh perhitungannya akan dibahas di bawah ini.
Diketahui:
Kapasitas dump truck = 4 m3
Volume timbunan biasa = 300 m3
Faktor tanah gembur = 1,25
Ditanya :
Jumlah trip dump truck = ..?
Jawab:
- jumlah trip dump truck = (Volume Pekerjaan x faktor tanah gembur : kapasitas dump truck)
- jumlah trip dump truck = (300 x 1,25 : 4)
- jumlah trip dump truck = 93,8 = 94 trip truck
Jadi hasil perhitungan trip dump trucks untuk pekerjaan timbunan biasa adalah 94
Sabtu, 26 April 2014
sewa dump truck
sistem penyewaan dump truck
Dalam penyewaan truck ada 3 sistem penyewaan yang berlaku, yaitu system ritase, system
tonase, dan system kontrak.
Disini akan dijelaskan detail tentang system penyewaan truck yang menganut sistem ritase,
yakni dihitung per satu kali muat dan bongkar barang, atau satu kali transaksi.
Pengertian Ritase atau rit
1 rit = Pengiriman Barang dari lokasi A ke Lokasi B dan truk langsung pulang
1 rit = 1x angkut barang atau 1x penurunan barang
2 rit = Pengiriman dari Lokasi A ke Lokasi B , dan Ulang lagi Dari A ke B
2 rit = Pengiriman dari Lokasi A ke Lokasi B lanjut ke Lokasi C
2 rit = 2 x angkut barang atau 2x penurunan barang
dan
di
sertakan
barang
yang
akan
di
kirim
jenisnya
apa
Jika anda membutuhkan jasa penyewaan untuk dump truck kami siap menyediakan dalam
bentuk penyewaan armada (2008 up).
Yang dibutuhkan untuk administrasi penyewaan dump truck ini sebagai berikut :
LOI
Surat penawaran lengkap dengan data : jumlah armada, tahun armada, masa
kontrak, lokasi kerja, stempel resmi perusahaan, dan tanda tangan pimpinan
perusahaan (untuk memastikan perusahaan tersebut benar adanya)
Lama proses setelah pengiriman LOI/surat penawaran adalah 7 hari kerja
(tergantung banyaknya permintaan)
Setelah administrasi dilengkapi kami akan mengirimkan undangan ke perusahaan tersebut
untuk datang ke pool untuk melakukan cek fisik, cek kelengkapan, dan tanda tangan kontrak
dengan membawa uang jaminan sebesar Rp. 1.000.000,-/unit sebagai tanda jadi
Prinsip Menghitung Jumlah Kebutuhan
Excavator dan Dump Truck Untuk
Pekerjaan Galian Basement
Dalam pekerjaan konstruksi basement pekerjaan galian tanah biasanya harus
dilakukan dengan alat berat karena volume pekerjaan yang besar. Ada dua alat
berat yang utama yaitu excavator untuk pekerjaan galian tanah dan dump truck
untuk pekerjaan pengangkutan / pembuangan tanah hasil galian basement ke
luar lokasi proyek.
Berapa jumlah alat berat seperti excavator dan dump truck yang
diperlukan?
Tidak ada jawaban yang pasti untuk menjawab pertanyaan tersebut karena
situasi dan kondisi tiap proyek konstruksi yang berbeda-beda dan juga jenis
serta kapasitas alat berat yang bermacam-macam.
Jangan lupa simak artikel rumahmaterial.com sebelumnya tentang Perhitungan
Biaya Pekerjaan Basement. Apa Yang Harus Diperhatikan?
Secara umum pemilihan dan penentuan jumlah alat berat adalah berdasarkan
tiga hal ini.
1. Berapa volume pekerjaan yang harus dikerjakan?
2. Berapa kapasitas dan jumlah unit alat berat tersebut?
3. Berapa lama waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut?
Volume sudah pasti bisa dihitung berdasarkan gambar rencana konstruksi, tetapi
untuk menentukan kapasitas dan jumlah serta waktunya kita harus melihat
bagaimana kondisi yang ada. Apakah kita mengutamakan target waktu
penyelesaian atau jumlah penggunaan alat?
Misal kita tentukan target waktu selesainya maka kita dapat memperhitungkan
berapa kapasitas dan jumlah alat berat yang diperlukan. Sebaliknya jika jumlah
dan kapasitas alat berat yang kita tentukan maka kita dapat mencari berapa
lama waktu untuk menyelesaiakan pekerjaan tersebut.
Sebagai contoh misalnya kita memiliki proyek konstruksi basement dengan
volume galian 12.000 m3 berapa jumlah excavator dan dump truck yang
diperlukan untuk pekerjaan galian dan pembuangan tanah yang harus selesai
dalam waktu maksimal 30 hari?
Menghitung kebutuhan unit Excavator
Volume galian = 12.000 m3
Waktu penyelesian = 30 hari
Produktivitas per hari yang harus dicapai = 12.000 m3 / 30 hari = 400 m3 / hari
Jika produktivitas alat = 300 m3 / hari
Maka jumlah alat = produktivitas yang harus dicapai / produktivitas alat
= (400 m3 / hari) / (300 m3/ hari)
= 1,33 dibulatkan menjadi 2 unit
Menghitung kebutuhan unit Dump Truck
Volume buangan tanah = 12.000 m3
Kapasitas dump truck = 20 m3
Asumsi satu hari hanya bisa dua rit pengangkutan tanah untuk satu dump truck.
Produktivitas per hari = 2 rit x 20 m3 = 40 m3
Target waktu 30 hari, produktivitas selama 30 hari = 30 hari x produktivitas /
hari
= 30 hari x 40 m3
= 1200 m3 / unit
Jumlah kebutuhan dump truck = volume galian / produktivitas 30 hari
= 12.000 m3 / (1200 m3 / unit)
= 10 unit
Jadi untuk menyelesaikan galian tanah dan pembuangan tanah paling tidak
diperlukan 2 unit excavator dan 10 unit dump truck.
Untuk penggunaan alat berat kontraktor biasanya menggunakan sistem sewa
dengan pihak penyedia sewa alat berat. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang
sewa excavator silahkan simak juga artikel rumahmaterial.com sebelumnya
tentang Perhitungan Biaya Sewa Alat Berat Excavator dan Mau Sewa Excavator?
Perhatikan 5 Hal Ini.
Contoh perhitungan di atas adalah penyederhanaan dan asumsi untuk
mengetahui prinsip perhitungan saja. Untuk menghitung produktivitas alat tidak
semudah itu, karena banyak faktor yang harus diperhatikan.
Demikian artikle rumahmaterial.com tentang Prinsip Menghitung Kebutuhan
Jumlah Excavator dan Dump Truck Untuk Pekerjaan Galian Basement semoga
bermanfaat bagi Anda