Contoh Pendirian Koperasi AD ART
PENDIRIAN
KOPERASI SYARIAH PKK PADUKUHAN KALAKIJO
Disusun oleh:
Ayu Kumala Sari
135130018
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya.
Tidak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, sehingga penyusunan tugas ini dapat terselesaikan.
Penyusunan hasil tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Lembaga Keuangan Mikro di Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta. Pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian tugas.
Disadari bahwa salah satu hambatan dalam penyusunan tugas ini adalah
keterbatasan informasi dan bahan sehingga hasil ini dirasakan masih belum
sempurna. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikannya
di masa yang akan datang.
Akhirnya penyusun berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi lingkungan
belajar penulis aamiin.
Sleman, November 2011
Penulis
2
BERITA ACARA RAPAT PENDIRIAN KOPERASI
SYARIAH PKK PADUKUHAN KALAKIJO
Pada hari ini kamis tanggal Tiga Bulan November Tahun Dua Ribu
Sebelas Pukul 13:00 WIB bertempat di Kantor Koperasi Syariah PKK Padukuhan
Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman Sleman Yogyakarta, telah
diselenggarakan Rapat Pembentukan Koperasi Syariah berkedudukan di
Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman,
untuk selanjutnya disebut Koperasi Syariah Padukuhan Kalakijo.
Ibu-ibu PKK Padukuhan yang dipilih peserta untuk bertindak selaku Ketua
Rapat Pendirian Koperasi dan memberitahuan:
1. Bahwa dalam rapat pendirian Koperasi Syariah ini telah hadir sebanyak 20
(dua puluh) orang pendiri Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo
sehingga berdasarkan pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasi, maka rapat pendirian koperasi ini adalah sah
dan berhak mengambil keputusan yang sah.
2. Bahwa agenda acara rapat pendirian Koperasi ini adalah:
2.1.
Nama koperasi Syariah ini adalah Koperasi Syariah PKK
Padukuhan Kalakijo.
2.2.
Tempat/kedudukan Koperasi syariah Koperasi Syariah PKK
Padukuhan Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman Sleman
Yogyakarta.
2.3.
Maksud dan tujuan koperasi syariah PKK Padukuhan Kalakijo
adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3
2.4.
Susunan Pengurus Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua
: Dra. Isti Mawarti
Wakil Ketua
: Martini
Sekretaris I
: Asmi Rohayati
Sekretaris II
: Kurnia Kumala Dewi
Bendahara
: Mudakir
Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua
: Tri Hastuti, S.H
Anggota
:
1. Ayu Kumala Sari
2. Liberti Krisna Murti
3. Kurnia Yulitasari
a. Masa periode pengurus dan pengawas 5 (lima) tahun.
b. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, sebanyakbanyaknya 7 (tujuh) orang. Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya
3 (tiga) orang, sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.
c. Syarat menjadi pengurus sekurang-kurangnya sudah menjadi
anggota koperasi selama 2 (dua) tahun. Syarat menjadi pengawas
sekurang-kurangnya sudah menjadi anggota koperasi selama 2
(dua) tahun.
2.5.
Bidang usaha yang dikelola yaitu:
a. Unit jasa keuangan syariah
b. Perdagangan Umum
c. Menyelenggarakan usaha di bidang agribisnis
d. Jasa service/perbaikan komputer, printer, dan elektronik
e. Jasa-jasa lain
2.6.
Keanggotaan adalah masyarakat yang berdomisili di Padukuhan
Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman.
4
2.7.
Simpanan Koperasi terdiri dari:
a. Simpanan Pokok sebesar Rp. 80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah).
b. Simpanan Wajib sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).
c. Simpanan lainnya akan diatur lebih lanjut dalam AD/ART dan
peraturan lainnya.
2.8.
Menyetujui modal awal yang disetorkan sebesar Rp. 15.000.000,(Lima belas juta rupiah).
5
3. Bahwa karena acara rapat anggora ini telah diketahui oleh para peserta
rapat yang hadir, maka pimpinan rapat mengusulkannya dan rapat dengan
suara bulat secara musyawarah untuk memutuskan :
3.1.
Menyetujui nama Koperasi syariah adalah Koperasi Syariah PKK
Padukuhan Kalakijo.
3.2.
Menyetujui tempat/kedudukan Koperasi Syariah di Jalan
Flamboyan Triharjo Sleman Sleman Yogyakarta.
3.3.
Menyetujui
maksud
dan
tujuan
koperasi
adalah
untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3.4.
Menyetujui Susunan Pengurus Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua
: Dra. Isti Mawarti
Wakil Ketua
: Martini
Sekretaris I
: Asmi Rohayati
Sekretaris II
: Kurnia Kumala Dewi
Bendahara
: Mudakir
Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua
: Tri Hastuti, S.H
Anggota
:
4. Ayu Kumala Sari
5. Liberti Krisna Murti
6. Kurnia Yulitasari
3.5.
Menyetujui :
a. Masa periode pengurus dan pengawas 5 (lima) tahun.
b. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, sebanyakbanyaknya 7 (tujuh) orang. Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya
3 (tiga) orang, sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.
c. Syarat menjadi pengurus sekurang-kurangnya sudah menjadi
anggota koperasi selama 2 (dua) tahun. Syarat menjadi pengawas
6
sekurang-kurangnya sudah menjadi anggota koperasi selama 2
(dua) tahun.
3.6.
Menyetujui Bidang usaha yang dikelola yaitu:
a. Unit jasa keuangan syariah
b. Perdagangan Umum
c. Menyelenggarakan usaha di bidang agribisnis
d. Jasa service/perbaikan komputer, printer, dan elektronik
e. Jasa-jasa lain
3.7.
Menyetujui Keanggotaan adalah masyarakat yang berdomisili di
Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman
Kabupaten Sleman.
3.8.
Menyetujui :
a. Simpanan Pokok sebesar Rp. 80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah).
b. Simpanan Wajib sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).
c. Simpanan lainnya akan diatur lebih lanjut dalam AD/ART dan
peraturan lainnya.
3.9.
Menyetujui modal awal yang disetorkan sebesar Rp. 25.000.000,( Dua puluh lima juta rupiah).
Menyetujui rapat anggota pendiri Koperasi Syariah PKK Padukuhan
Kalakijo memberikan kuasa kepada pengurus baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama untuk membuat atau menandatangani Akta Pendirian atau
Anggaran Dasar Koperasi dalam bentuk dan susunan sebagaimana yang
ditetapkan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku di hadapan pejabat yang
berwenang.
Oleh karena tidak ada lagi yang dibicarakan atau minta bicara, maka ketua
rapat menutup pertemuan rapat pembentukan atau pendirian Koperasi Syariah
PKK Padukuhan Kalakijo jam 13.30 WIB. Dari segala sesuatu yang tersebut
terdahulu, maka dibuatlah risalah rapat ini untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
7
Sleman, 3 November 2011
Kuasa Pendiri
Rapat Pendirian Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo
N
o
1.
2.
Nama
Jabatan
Dra. Isti Mawarti
Martini
Tanda Tangan
Ketua
Wakil
3.
4.
Asmi Rohayati
Kurnia
Kumala
Ketua
Sekretaris I
Sekretaris II
5.
Dewi
Mudakir
Bendahara
Penyuluh,
Penyuluh Dinas Perkoperasian
SURAT KUASA
8
RAPAT PENDIRIAN KOPERASI SYARIAH PKK
PADUKUHAN KALAKIJO
Pada hari ini Kamis tanggal Tiga bulan November tahun dua ribu
sebelas, kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku dua puluh orang
pendiri anggota Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo yang
berkedudukan di Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan
Sleman Kabupaten Sleman.
Dengan ini memberi kuasa kepada pengurus terpilih Koperasi
Syariah PKK Padukuhan Kalakijo, yaitu:
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
Jabatan
Dra. Isti Mawarti
Martini
Asmi Rohayati
Kurnia
Kumala
Tanda Tangan
Ketua
Wakil
Ketua
Sekretaris I
Sekretaris II
Dewi
Mudakir
Bendahara
Untuk pertama kalinya, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
untuk menyatakan keputusan Rapat Anggota Pendirian Koperasi Syariah
PKK Padukuhan Kalakijo yang diadakan pada hari dan tanggal tersebut di
atas, dan menandatangani Berita Acara Pendirian Koperasi Syariah PKK
Padukuhan Kalakijo di hadapan penjabat yang berwenang.
Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sleman, 3 November 2011
Yang memberi kuasa :
No
1
1
2
3
4
5
Nama
2
Nugro Agung
Samsudin Dirga
Partoyo Sujito
Noor Muhammad
Ahmed Syafana
Jabatan
Tanda Tangan
3
4
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
9
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
Nurdin Mahfud
Choki Haryono
Sebastian Antonius
Rodirgo Hermawan
Muhammad Habibi
Rizal Pasi
Dalimin
Jumakir Awal
Tulillahi Rabiul
Rohit Nurmawan
Muhidin Sunaryo
Tata Raharja
Tanaka Haryawan
Randi Pandawa
Prayunda Rahadi
Aditya Akbar
Ervinda Wahyu
Muhammad Agung Nugra
Afrizal Fahlevi
Ade Bayu Bagasworo
Aryo Satrio
Ardian Suwardi
Drajad Satrio
Alfaro Ananda
Sutarno
Rio Projo
Resa Herlambang
Yusuf Muslim
Ade Suenfri
Andirahmawan
Ramadhan Hardiawan
Dodi Arif
Angga Fikky
Rizky Ade K
Sartono
Sandy Noor
Fanny Raditya
Teguh Saputra
Agus M
M.Arif
Noor Cahyo
Kevin Junaidi
Levin Mario
Santoso Hary
10
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
50
51
52
Purnama Agus
Dimas Rudiandi
Ahmad
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Koperasi ini bernama Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo.
1.
2.
Jenis Koperasi ini adalah Koperasi Konsumsi dan Simpan Pinjam
Koperasi ini berkedudukan di Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan
Sleman Kabupaten Sleman
3.
Jangka waktu berdiri koperasi dimulai sejak tanggal pembentukan Koperasi, sampai
dengan jangka waktu yang tidak terbatas, sesuai tujuannya.
11
BAB II
LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP
Pasal 2
1.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 juga berdasarkan atas azas
kekeluargaan
2.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka terwujudnya masyarakat maju, adil dan makmur.
Pasal 3
1.
Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinisip-prinsip koperasi, yaitu :
a.
b.
c.
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan Koperasi dilakukan secara demokratis
Pembagian Sisa Partisipasi Anggota dan atau Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d.
Pemberian jasa yang terbatas terhadap modal
12
e.
Kemandirian
f. Pendidikan Koperasi bagi anggota
g.
2.
Kerjasama antar Koperasi
Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan usahanya juga menggunakan
prinsip-prinsip ekonomi
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA BIDANG USAHA
Maksud dan Tujuan
Pasal 4
Koperasi bermaksud memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945.
Pasal 5
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai berikut
:
1.
2.
Melakukan kegiatan simpan pinjam (Unit Simpan Pinjam)
Pengadaan barang-barang konsumsi anggota (consumer goods)
13
3.
4.
Pengadaan dan penjualan barang-barang lain
Pendidikan dan pelatihan dibidang perkoperasi, peningkatan skala usaha dan
manajemen usaha bagi anggota
5.
Kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan kebutuhan anggota koperasi maupun
untuk peningkatan skala bisnis dengan anggota sesuai dengan keputusan anggota.
Pasal 6
1. Kegiatan Unit Simpan Pinjam adalah :
a. menghimpun simpanan Koperasi berjangka dan tabungan Koperasi dari anggota dan
calon anggota, Koperasi lain dan atau anggotanya.
b. memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota, dan atau anggotanya; Dalam
memberikan pinjaman Unit Simpan Pinjam wajib memegang teguh prinsip pemberian
pinjaman yang sehat dengan memperhatikan penilaian kelayakan dan kemampuan
pemohon pinjaman.
2. Kegiatan Unit Simpan Pinjam dalam menangani Koperasi lain dan atau anggotanya
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan berdasarkan perjanjian
kerjasama.
3. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, Koperasi dapat membuka jaringan
pelayanan simpan pinjam :
a. Kantor Cabang yang berfungsi mewakili Kantor Pusat dalam menjalankan kegiatan
usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang
memutuskan pemberian pinjaman;
b. Kantor Cabang Pembantu yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan
kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang
menerima permohonan pinjaman tetapi tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan
pemberian pinjaman;
c. Kantor Kas yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan kegiatan
usaha untuk menghimpun dana.
14
BAB IV
KEANGGOTAAN
Anggota Koperasi
Pasal 7
1.
Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa dari kegiatan usaha
yang diselenggarakan Koperasi
2.
Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Aturan
Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota
3.
Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun
Pasal 8
Persyaratan untuk menjadi anggota Koperasi
1.
2.
3.
Warga Negara Indonesia
Berprofesi sebagai ibu rumah tangga
Bersedia mematuhi ketentuan yang berlaku pada koperasi, sesuai dengan AD/ART
Koperasi
15
4.
Sanggup melunasi simpanan pokok yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Koperasi
5.
Sanggup membayar simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Koperasi dan pelaksanaanya diatur dalam ART Koperasi.
6.
Menyetujui isi Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga dan ketentuan yang berlaku
di Koperasi.
Pasal 9
1.
Keanggotaan dimulai yang dibuktikan dengan adanya catatan dalam Buku Daftar
Anggota, dan telah melunasi Simpanan Pokok
2.
Berakhirnya keanggotaan dalam Koperasi mulai berlaku dan dibuktikan dengan
adanya catatan dalam Buku Daftar Anggota;
3.
Seseorang yang masuk menjadi anggota Koperasi harus mengajukan surat kepada
pengurus, dan selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan pengurus harus memberikan
jawaban
4.
Bilamana pengurus menolak permintaanya menjadi anggota Koperasi, maka yang
bersangkutan dapat meminta pertimbangan dalam rapat anggota mendatang
5.
6.
Permintaan berhenti harus diajukan secara tertulis kepada pengurus
Seseorang yang diberhentikan dari keanggotaan Koperasi dapat meminta
pertimbangan dalam rapat anggota mendatang
Pasal 10
Keanggotaan dalam koperasi berakhir apabila anggota koperasi itu :
1.
Meninggal dunia,
16
2.
3.
Minta berhenti atas kehendak sendiri
Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaan atau
melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga Koperasi.
4.
Dipecat oleh pengurus karena tidak melaksanakan atau mengindahkan kewajiban
sebagai angggota Koperasi, atau karena berbuat yang merugikan Koperasi, baik keuangan
maupun nama baik Koperasi.
5.
Anggota yang berhenti atau ahli warisnya akan menerima kembali simpanan pokok
dan simpanan wajib yang telah dibayarkan dan hak-hak lainya yang ditetapkan dalam
Aturan Rumah Tangga atau peraturan khusus lainnya.
Pasal 11
Setiap anggota mempunyai hak yang sama terhadap Koperasi, yaitu :
1.
Memanfaatkan kegiatan usaha pelayanan yang diselenggarakan Koperasi
2.
Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota
3.
4.
5.
Memiliki hak suara yang sama
Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas
Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi
6.
Memperoleh bagian Sisa Partisipasi Anggota dan Sisa Hasil Usaha
Pasal 12
Setiap anggota mempunyai kewajiban yang sama terhadap koperasi, yaitu :
1.
Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan
dalam Rapat Anggota
2.
Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga, Keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlakukan bagi koperasi.
3.
Berpartisipasi dalam kegiatan usaha pelayan yang diselenggarakan oleh Koperasi
17
4.
Menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksmial sebesar simpanan
pokok dan simpanan wajib.
5.
Memelihara semangat kebersamaan dalam rangka kemajuan bersama melalui
Koperasi berdasarkan azas kekeluargaan.
Pasal 13
Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
Dalam hal anggota meninggal dunia, keanggotaanya dapat diteruskan oleh ahli waris
yang memenuhi syarat keanggotaan sebagaimana diatur dalam pasal 8.
Anggota Luar Biasa
Pasal 14
Yang dapat masuk menjadi anggota luar biasa ialah penduduk Indonesia yang memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut :
mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam perwalian dan
sebagainya);
mempunyai mata pencaharian yang berkaitan dengan Usaha Angkutan Umum;
bertempat tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia;
menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1);
menyetujui Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang berlaku.
Pasal 15
Seseorang yang masuk menjadi angggota luar biasa harus mengajukan surat permohonan
kepada pengurus.
18
Seseorang yang akan berhenti menjadi anggota luar biasa harus mengajukan surat
permohonan kepada pengurus;
Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berlaku hanya dibuktikan dengan
catatan dalam buku daftar anggota luar biasa;
Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berakhir hanya dibuktikan dengan
catatan dalam buku daftar anggota luar biasa;
Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain dengan dalih apapun.
Pasal 16
Keanggotaan berakhir bilaman anggota luar biasa :
meninggal dunia;
mnta berhenti atas kehendak sendiri;
diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan;
diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota luar
biasa terutama dalam hal keuangan aatau karena berbuat sesuatu yang merugikan
Koperasi;
Pasal 17
Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban :
mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah
disepakati dalam Rapat Anggota;
berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
19
mengembangkan dan memelihara kebersamaan.
Pasal 18
Setiap anggota luar biasa mempunyai hak :
menghadiri Rapat Anggota;
memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota luar
anggota;
anggota luar biasa mempunyai hak bicara dalam Rapat Anggota Tahunan tetapi tidak
boleh memilih dan dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas Koperasi;
anggota Luar Biasa berhak atas Sisa Hasil Usaha sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
BAB V
PENGURUS
Pasal 19
Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran, loyal dan
berdedikasi terhadap koperasi;
mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan;
sudah menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun kecuali pada saat
pendirian koperasi;
antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai
derajat ketiga;
20
belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun,terlibat organisasi terlarang
seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pengurus dipilih untuk masa jabatan 4(empat) tahun.
Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.
Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola
koperasi.
Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus terlebih dahulu
mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.
Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian dan sumpah Pengurus diatur dan
ditetapkan*dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 20
Jumlah Pengurus terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya
sesuai Keputusan Rapat Anggota.
Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :
seorang ketua;
seorang sekretaris;
seorang bendahara.
Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai
dengan kebutuhan organisasi-dan kegiatan usaha koperasi.
Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola
usaha koperasi.
21
Apabila koperasi belum mampu mengangkat manajer, maka salah satu dari Pengurus
dapat bertindak sebagai manajer koperasi dan Pengurus yang bersangkutan harus
melepaskan-sementara jabatannya sebagai Pengurus.
Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab
dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawasan diatur lebih lanjut dalamAnggaran
Rumah Tangga.
Pasal 21
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :
Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi;
Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama koperasi;
Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan;
Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepengurusannya;
Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota tserta pemberhentian anggota;
Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan;
Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya organisasi
dan usaha koperasi;
Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan
perselisihan;
Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan ketentuan :
jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa anggota
Pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota Pengurus yangbersangkutan;
22
jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam
Rapat Pengurus maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang
diderita koperasi;
Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota Pengurus
serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota;
Meminta audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan Publik yang biayanya
ditanggung oleh koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran biaya
koperasi;
Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan-ketentuan yang berlaku dapat
melakukan tindakkan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas -batas
tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas
Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut :
1.
meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi;
2.
membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas
barang bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.
Pasal 22
Pengurus mempunyai hak :
Menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota;
Mengangkat dan memberhentikan manajer dan karyawan koperasi;
Membuka cabang atau perwakilan usaha baik didalam maupun-diluar Wilayah Republik
Indonesia sesuai dengan KeputusanRapat Anggota;
Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha Ikoperasi;
Meminta laporan dari manajer secara berkala dan sewaktu waktu diperlukan.
23
Pasal 23
Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir
apabila terbukti :
melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan dan
nama baik koperasi;
tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta peraturan dan ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan
Rapat Anggota;
sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi koperasi khususnya
dan gerakan koperasi pada umumnya;
melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang ekonomi dan keuangan
dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan.
Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir,
Rapat Pengurus dengan dihadiri Wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan
cara :
menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;
mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus tersebut.
Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus
dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.
Pasal 24
Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :
3.
1.
Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer).
2.
Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian.
Jujur, amanah dan memiliki jiwa kepemimpinan serta berkepribadian yang baik.
24
4.
Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan pengawas,
pengelola dan atau pihak lainnya.
5.
Terpilih dalam forom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh
pimpinan Rapat dalam Rapat Anggota.
6.
Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.
7.
8.
Sehat jasmani dan rohani.
Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat pergantian
kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.
Pasal 25
PANITIA PELAKSANA RAT
1.
Untuk kelancaran RAT Koperasi Karyawan dibentuk sebuah panitia pelaksana RAT
2.
Anggota Panitia yang dipilih dan disusun oleh Pengurus adalah seseorang yang
memiliki kemampuan dan berkepribadian memadai, diambil dari profesional dan atau
internal anggota koperasi itu sendiri, dengan atau tanpa usulan dari peserta rapat
3.
Panitia pelaksana RAT bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu dan segi
teknis administrasi serta membantu pimpinan rapat sampai dengan selesai
4.
Panitia pelaksana RAT bertanggungjawab kepada pengurus Koperasi Karyawan
Pasal 26
25
Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota
Tahunan dengan menggunakan Sistem Formatur Mutlak atau Sistem Pemilihan Langsung
dan Pemilihan Tidak Langsung (Formatur).
1.
Menggunakan Sistem Pemilihan Tidak Langsung, proses pemilihannya
dilaksanakan sebagai berikut :
1.
Melalui Pemilihan dengan sistem Formatur Rapat Anggota memilih beberapa orang
sebagai Tim Formatur.
2.
Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina bersidang untuk memilih
Pengurus.
3.
Tim Formatur menetapkan susunan Pengurus yang terpilih untuk disahkan dalam
Rapat Anggota.
2.
Sistem Pemilihan Langsung, proses pemiihannya dilaksanakan sebagai berikut :
1.
Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih dan menetapkan beberapa
orang sebagai tim formatur/
2.
Tim formatur dipilih dan ditetapkan dari : unsur anggota, unsur Pengawas dan unsur
Pengurus.
3.
Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina perkoperasian di Kabupaten
Wonosobo bersidang untuk memilih dan menetapkan minimal 3 (tiga) orang calon Ketua
Pengurus Koperasi.
4.
Dipandu/ difasilitasi tim formatur tersebut calon-calon Pengurus Koperasi terpilih
tersebut diserahkan ke forum Rapat Anggota untuk dilakukan pemilihan langsung.
5.
Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih, menetapkan dan
memutuskan siapa yang berhak sebagai Ketua Pengurus Koperasi Terpilih.
6.
Ketua Pengurus Koperasi terpilih (juga sebagai Ketua Formatur/Panitia) bersama-
sama Tim Formatur lainnya paling lama 7 (tujuh) hari sudah dapat memilih, menetapkan
dan memutuskan susunan kepengurusan Koperasi periode berikutnya secara lengkap
sesuai dengan peraturan/ ketentuan yang berlaku.
26
7.
Untuk selanjutnya pelaksanaan serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada
Pengurus baru Koperasi dilaksanakan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
terpilihnya Pengurus baru dengan membuat Berita Acara Serah Terima, dilampiri
Kegiatan dan Asset/ keuangan.
3.
§
Sistem pemilihan langsung dengan penjaringan
Melalui sebuah kepanitiaan diadakan penjaringan untuk proses pemilihan
pengurus
§
Bahwa anggota dapat memilih pengurus langsung mulai dari Ketua,Wakil Ketua,
Bendahara dan Sekretaris.
BAB VI
PENGAWAS
Pasal 27
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan akuntansi, jujur dan
berdedikasiterhadap Koperasi;
27
memiliki kemampuan keterampilan kerja dan wawasan di bidang pengawasan;
sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, kecuali pada saat pendirian
koperasi.
Pengawas dipilih untuk masa jabatan 4 (tiga) tahun.
Pengawas terdiri terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya
sesuai Keputusan Rapat Anggota.
Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus terlebih dahulu
mengucap sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.
Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengawas diatur dan sumpah
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 28
Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat manajer yang professional, maka
pengawasan dapat diadakan secara tetapatau diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan dan -ditentukan dengan Keputusan Rapat Anggota.
Dalam hal koperasi tidak mengangkat Pengawas, maka
pengangkatan manajer tersebut harus langsung ditetapkan oleh Rapat Anggota;
fungsi dan tugas Pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab Pengurus dan Pengurus
tidak turut campur tangan dalam pengelolaan kegiatan usaha, keuangan
yang dijalankan oleh koperasi.
Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non keuangan oleh
tenaga ahli di bidangnya atas permintaan Pengurus.
Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 29
Hak dan kewajiban Pengawas adalah :
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi;
28
Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi;
Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;
Memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada Pengurus;
Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;
Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada Rapat
Anggota.
Pasal 30
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Rapat -Anggota.
Pasal 31
Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum -masa jabatan berakhir
apabila terbukti :
melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik koperasi;
tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta pengaturan, ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan Keputusan Rapat
Anggota.
Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan berakhir,
Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat mengangkat pengganti
dengan cara :
jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota Pengawas yang lain;
mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas tersebut;
Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas,
dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah penggantian yang
bersangkutan untuk diminta pengesahan dan atau memilih, mengangkat Pengawas yang
lain.
BAB VI I
29
RAPAT ANGGOTA
Pasal 32
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
Rapat Anggota sah jika yang hadir lebih dari separuh jumlah anggota Koperasi.
Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini maka rapat ditunda paling lama 7 (tujuh)
hari, dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut, maka berlaku syaratsyarat seperti rapat dalam keadaan luar biasa.
Pasal 33
Rapat anggota menetapkan :
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;
pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas;
rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan;
pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas dalam pelaksanaan tugasnya;
pembagian Sisa Hasil Usaha;
penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
Pasal 34
Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.
30
Rapat Anggota untuk menetapkan Anggaran Dasar harus dihadiri sekurang-kurangnya ¾
dari jumlah anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui ¾ dari jumlah anggota
yang hadir.
Jika perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung dengan ketentuan Undangundang atau peraturan-peraturan/Ketentuan-ketentuan pelaksanaannya Rapat Anggota sah
bila dihadiri ¾ dari jumlah anggota Koperasi.
Rapat Anggota untuk penggabungan, peleburan, dan pembagian Koperasi harus dihadiri
sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota Koperasi, sedangkan keputusannya harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota yang hadir;
Rapat Anggota untuk pembubaran koperasi harus dihadiri ¾ dari jumlah anggota
Koperasi, sedangkan keputusannya harus disetujui oleh suara ¾ anggota yang hadir.
Pasal 35
Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus dan
Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi.
Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 (satu) tahun.
Pasal 36
Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah Buku Daftar Berita Acara Rapat
Anggota dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan Sekretaris Rapat.
Pasal 37
Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus disebut Rapat
Anggota Tahunan diadakan paling lambat 3(tiga) bulan setelah tahun tutup buku.
Tanggal dan tempat serta acara Rapat Anggota harus diberitahukan kepada anggota
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat.
31
Undangan Rapat Anggota disertai laporan pertanggungjawaban Pengurus dikirim kepada
anggota dalam waktu sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat.
Acara dan tata tertib rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dimintakan
pengesahan terlebih dahulu dengan Rapat Anggota.
Pasal 38
1. Selain Rapat Anggota, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa.
2. Rapat Anggota luar Biasa dapat diadakan apabila situasi dan kondisi Koperasi dalam
keadaan luar biasa dan tidak bisa menunggu diselenggarakan Rapat Anggota.
3. Keadaan luar biasa dalam ayat (2) pasal ini adalah :
a. apabila Koperasi berjalan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga;
b. apabila perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung ketentuan undangundang atau peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan pelaksanaannya;
c. apabila keadaan Negara atau karena peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan Penguasa
Pusat maupun setempat tidak memungkinkan untuk mengadakan Rapat Anggota.
4. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan :
a. atas permintaan tertulis 1/10 dari jumlah anggota;
b. atas kehendak Pengurus.
5. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan anggota apabila anggota menilai
bahwa Pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan
Koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap Koperasi.
6. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas kehendak Pengurus untuk kepentingan
pengembangan Koperasi.
7. Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang Rapat
Anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 18.
8. Rapat Anggota Luar Biasa sah bila dihadiri 20% dari jumlah anggota Koperasi.
32
BAB VIII
PENGELOLAAN
Bagian Pertama
Pengurus
Pasal 39
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
2. Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.
33
3. Susunan dan nama anggota Pengurus dicatat dalam buku daftar pengurus.
4. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 7
(tujuh) orang.
5. Setiap anggota Pengurus tidak diperbolehkan merangkap sebagai Pengawas.
6. Pengurus koperasi tidak boleh merangkap sebagai Pengurus Koperasi lain yang sejenis.
Pasal 40
1. Masa jabatan pengurus 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal menerima tugas dan
jabatan sebagai Pengurus, yang dibuktikan dengan Berita Acara dan berakhir pada
tanggal penyerahan tugas dan jabatan sebagai Pengurus kepada Pengurus yang terpilih
yang dibuktikan dengan Berita Acara.
2. Anggota Pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali maksimal 2
(dua) periode berturut-turut.
3. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus adalah sebagai
berikut :
a. anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8;
b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
c. mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja;
BAB IX
PEMBUBARAN
Pasal 41
Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :
Keputusan Rapat Anggota;
keputusan Pemerintah apabila :
terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Undangundang tentang Perkoperasian;
34
kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan;
kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.
Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada :
jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir;
atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota;
Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya.
Pasal 42
Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota -membentuk Tim Likuidasi
yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu (Pembina)
dan diberi kuasa untuk menyelesaikan pembObaran dimaksud.
Likuidator mempunyai hak dan kewajiban :
melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam penyelesaian;
mengumpulkan keterangan yang diperlukan;
memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendirisendiri maupun bersama-sama;
memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip koperasi;
menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban koperasi baik
kepada anggota maupun kepada pihak ketiga;
membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota.
Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran koperasi oleh Rapat Anggota
tersebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya.
Pasal 43
35
Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran
koperasi.
Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah
dibayarkan.
Anggota yang telah keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian,
apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum melewati jangka waktu 6
(enam) bulan.
BAB X
SANKSI
Pasal 44
Apabila Anggota Pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat
Anggota berupa :
peringatan lisan;
36
peringatan tertulis;
dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;
diajukan ke Pengadilan.
Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XI
SISA HASIL USAHA
Pasal 45
Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan, kewajiban lainnya termasuk
pajak dan zakat yang harus dibayarkan dalam tahun buku yang bersangkutan.
Sisa Basil Usaha yang diperoleh dibagikan untuk:
37
cadangan;
anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
pendidikan;
insentif untuk Pengurus;
insentif untuk Manager dan karyawan.
Pembagian Sisa Basil Usaha dan pendapatan Koperasi terdiri atas 3 (tiga) bagian:
pendapatan yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota Koperasi;
pendapatan diperoleh dari usaha yang diselenggarakan ,untuk bukan anggota; dan
pendapatan yang diperoleh dari non operasional.
Bagian dari hasil Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dari anggota dipergunakan
sebagai berikut:
untuk cadangan;
untuk anggota menurut perbandingan jasanya, dalam usaha Koperasi untuk memperoleh
pendapatan perusahaan;
untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan ketentuan tidak melebihi suku
bunga yang berlaku pada Bank-bank Pemerintah;
untuk dana Pengurus dan Pengawas;
untuk Kesejahteraan Pengelola Usaha dan Karyawan Koperasi;
untuk dana Pendidikan Koperasi;
untuk dana Sosial.
Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Pihak bukan
Anggota dibagi sebagai-berikut :
untuk cadangan;
38
untuk anggota;
untuk dana Pengurus dan Pengawas;
untuk dana pengelola dan karyawan;
untuk dana Pendidikan Koperasi;
untuk dana Sosial.
Bagian dari Pendapatan Koperasi yang diperoleh dari pendapatan non operasional
dipergunakan sebagai berikut :
untuk cadangan;
untuk anggota menurut perbandingan simpanannya;
c.untuk dana Pendidikan Koperasi;
untuk dana Sosial.
Penggunaan dana-dana Pendidikan dan Dana Sosial diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga dan atau diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan.
Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (4), (5) dan ayat (6) ditentukan
dalam Anggaran Rumah Tangga -dan diputuskan oleh Rapat Anggota.
Pasal 46
Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan
dalam simpanan atau tabungan anggota yang bersangkutan sesuai dengan Keputusan
Rapat Anggota.
Pasal 47
Cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup -Ikerugian Koperasi
sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
39
Bagian dari cadangan Koperasi dapat dibagikan kepada anggota dalam bentuk simpanan
khusus, apabila jumlah cadangan telah mencapai lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah seluruh simpanan pokok, simpanan wajibdan simpanan khusus anggota.
Rapat anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 1/2 (satu per dua)
bagian atau 50% (limapuluhpersen) dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan
perusahaan Koperasi.
Sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) bagian atau 50% (limapuluh persen) dari uang
cadangan harus disimpan dalam bentuk giro pada Bank yang ditunjuk oleh Pengurus.
Anggota Koperasi yang berhenti dari keanggotaan Koperasi-secara sah dapat memperoleh
bagian atas cadangan Koperasiberdasarkan prosentase jumlah simpanan pokok dan
simpananwajib yang dimilikinya pada Koperasi, yang ketentuannya diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 48
Setiap anggota harus membayar simpanan pokok secara tunai pada saat masuk menjadi
anggota.
40
Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib -atau modal penyertaan yang
diperhitungkan sebagai modal dasar yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga atau Keputusan Rapat Anggota.
Simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang-disetor kedalam modaldasar koperasi tidak diambil selama seseorang masih menjadi anggota.
Pasal 49
Untuk meningkatkan pendapatan, Koperasi dapat menginvestasikan modal pada Koperasi
lain, perusahaan lain dalam bentuk saham, obligasi, penyertaan dan sebelumnya harus
mendapat persetujuan Rapat Anggota.
Ketentuan dan pengaturan selanjutnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan
atau peraturan tersendiri.
BAB XIII
MODAL KOPERASI
Pasal 50
Koperasi mempunyai modal yang diperoleh dari uang simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan sukarela, uang pinjaman dan penerimaan lain yang sah.
41
Modal dasar yang disetor pada saat pendirian koperasi ditetapkan sebesar Rp.
50.000.000,00 yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib-dan simpanan
sukarela.
Untuk memperbesar usahanya, koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak
merugikan koperasi berupa pinjaman dari :
anggota; koperasi lainnya dan atau anggotanya;bank dan lembaga keuangan
lainnya;penerbitan obligasi dan surat utang lainnya;sumber lain yang sah dari dalam dan
luar negeri.
BAB XIV
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 51
42
Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari - -sampai dengan tanggal 31
(tigapuluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun pembukuan
koperasi ditutup.
Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan-sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi koperasi pada khususnya serta
Standar Akuntansi Indonesia pada umumnya.
Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi ditutup, maka
Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit oleh
Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku dan
ditandatangani oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota
yang disertai hasil audit Pengawas.
Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas
permintaan Rapat Anggota, atau koperasi tidak mengangkat Pengawas tetap, -maka
Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan-Publik sebelum diajukan ke
Rapat Anggota dan hasil audit-tersebut menjadi perbandingan Laporan
Pertanggungjawaban-Pengurus. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tertulis.
BAB XV
KESEJAHTERAAN / SOSIAL
Pasal 52
43
1.
Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada anggota,
Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :
1.
Jasa anggota koperasi.
2.
3.
Bingkisan/ paket.
Bantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang meninggal
dunia, dan yang mengalami musibah.
2.
Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam
rapat pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapatkan
pengesahan.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
44
1.
Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/
Rapat Anggota Tahunan Koperasi.
2.
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat
dijadikan pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.
BAB XVII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 53
45
1. Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan
peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak disyahkan.
Disyahkan di
Pada
: Kantor Koperasi Syariah PKK Padukuhan
Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman
Sleman Yogyakarta,
: Rabu
Tanggal :
: 3 November 2011
KETUA
SEKRETARIS
(Dra. Isti Mawarti)
(Asmi Rohayati)
PELINDUNG & PENASEHAT
DUKUH KALAKIJO
(
Purnama
)
SUSUNAN KEPENGURUSAN DAN ANGGOTA
PERIODE 2011-2015
Ketua
: Dra. Isti Mawarti
Wakil Ketua
: Martini
46
Sekretaris I
: Asmi Rohayati
Sekretaris II
: Kurnia Kumala Dewi
Bendahara
: Mudakir
Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua Pengawas
: Tri Hastuti, S.H
Anggota Pengawas
:
1. Ayu Kumala Sari
2. Liberti Krisna Murti
3. Kurnia Yulitasari
Anggota Koperasi Periode 2011 s.d. 2015:
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nama
2
Nugro Agung
Samsudin Dirga
Partoyo Sujito
Noor Muhammad
Ahmed Syafana
Nurdin Mahfud
Choki Haryono
Sebastian Antonius
Rodirgo Hermawan
Muhammad Habibi
Rizal Pasi
Dalimin
Jumakir Awal
Tulillahi Rabiul
Rohit Nurmawan
Muhidin Sunaryo
Tata Raharja
Tanaka Haryawan
Randi Pandawa
Prayunda Rahadi
Aditya Akbar
Ervinda Wahyu
Muhammad Agung Nugra
Afrizal Fahlevi
Ade Bayu Bagasworo
Aryo Satrio
Ardian Suwardi
47
Jabatan
Tanda Tangan
3
4
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Drajad Satrio
Alfaro Ananda
Sutarno
Rio Projo
Resa Herlambang
Yusuf Muslim
Ade Suenfri
Andirahmawan
Ramadhan Hardiawan
Dodi Arif
Angga Fikky
Rizky Ade K
Sartono
Sandy Noor
Fanny Raditya
Teguh Saputra
Agus M
M.Arif
Noor Cahyo
Kevin Junaidi
Levin Mario
Santoso Hary
Purnama Agus
Dimas Rudiandi
Ahmad
48
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
49
50
KOPERASI SYARIAH PKK PADUKUHAN KALAKIJO
Disusun oleh:
Ayu Kumala Sari
135130018
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya.
Tidak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, sehingga penyusunan tugas ini dapat terselesaikan.
Penyusunan hasil tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Lembaga Keuangan Mikro di Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta. Pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian tugas.
Disadari bahwa salah satu hambatan dalam penyusunan tugas ini adalah
keterbatasan informasi dan bahan sehingga hasil ini dirasakan masih belum
sempurna. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikannya
di masa yang akan datang.
Akhirnya penyusun berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi lingkungan
belajar penulis aamiin.
Sleman, November 2011
Penulis
2
BERITA ACARA RAPAT PENDIRIAN KOPERASI
SYARIAH PKK PADUKUHAN KALAKIJO
Pada hari ini kamis tanggal Tiga Bulan November Tahun Dua Ribu
Sebelas Pukul 13:00 WIB bertempat di Kantor Koperasi Syariah PKK Padukuhan
Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman Sleman Yogyakarta, telah
diselenggarakan Rapat Pembentukan Koperasi Syariah berkedudukan di
Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman,
untuk selanjutnya disebut Koperasi Syariah Padukuhan Kalakijo.
Ibu-ibu PKK Padukuhan yang dipilih peserta untuk bertindak selaku Ketua
Rapat Pendirian Koperasi dan memberitahuan:
1. Bahwa dalam rapat pendirian Koperasi Syariah ini telah hadir sebanyak 20
(dua puluh) orang pendiri Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo
sehingga berdasarkan pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasi, maka rapat pendirian koperasi ini adalah sah
dan berhak mengambil keputusan yang sah.
2. Bahwa agenda acara rapat pendirian Koperasi ini adalah:
2.1.
Nama koperasi Syariah ini adalah Koperasi Syariah PKK
Padukuhan Kalakijo.
2.2.
Tempat/kedudukan Koperasi syariah Koperasi Syariah PKK
Padukuhan Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman Sleman
Yogyakarta.
2.3.
Maksud dan tujuan koperasi syariah PKK Padukuhan Kalakijo
adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3
2.4.
Susunan Pengurus Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua
: Dra. Isti Mawarti
Wakil Ketua
: Martini
Sekretaris I
: Asmi Rohayati
Sekretaris II
: Kurnia Kumala Dewi
Bendahara
: Mudakir
Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua
: Tri Hastuti, S.H
Anggota
:
1. Ayu Kumala Sari
2. Liberti Krisna Murti
3. Kurnia Yulitasari
a. Masa periode pengurus dan pengawas 5 (lima) tahun.
b. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, sebanyakbanyaknya 7 (tujuh) orang. Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya
3 (tiga) orang, sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.
c. Syarat menjadi pengurus sekurang-kurangnya sudah menjadi
anggota koperasi selama 2 (dua) tahun. Syarat menjadi pengawas
sekurang-kurangnya sudah menjadi anggota koperasi selama 2
(dua) tahun.
2.5.
Bidang usaha yang dikelola yaitu:
a. Unit jasa keuangan syariah
b. Perdagangan Umum
c. Menyelenggarakan usaha di bidang agribisnis
d. Jasa service/perbaikan komputer, printer, dan elektronik
e. Jasa-jasa lain
2.6.
Keanggotaan adalah masyarakat yang berdomisili di Padukuhan
Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman.
4
2.7.
Simpanan Koperasi terdiri dari:
a. Simpanan Pokok sebesar Rp. 80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah).
b. Simpanan Wajib sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).
c. Simpanan lainnya akan diatur lebih lanjut dalam AD/ART dan
peraturan lainnya.
2.8.
Menyetujui modal awal yang disetorkan sebesar Rp. 15.000.000,(Lima belas juta rupiah).
5
3. Bahwa karena acara rapat anggora ini telah diketahui oleh para peserta
rapat yang hadir, maka pimpinan rapat mengusulkannya dan rapat dengan
suara bulat secara musyawarah untuk memutuskan :
3.1.
Menyetujui nama Koperasi syariah adalah Koperasi Syariah PKK
Padukuhan Kalakijo.
3.2.
Menyetujui tempat/kedudukan Koperasi Syariah di Jalan
Flamboyan Triharjo Sleman Sleman Yogyakarta.
3.3.
Menyetujui
maksud
dan
tujuan
koperasi
adalah
untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3.4.
Menyetujui Susunan Pengurus Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua
: Dra. Isti Mawarti
Wakil Ketua
: Martini
Sekretaris I
: Asmi Rohayati
Sekretaris II
: Kurnia Kumala Dewi
Bendahara
: Mudakir
Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua
: Tri Hastuti, S.H
Anggota
:
4. Ayu Kumala Sari
5. Liberti Krisna Murti
6. Kurnia Yulitasari
3.5.
Menyetujui :
a. Masa periode pengurus dan pengawas 5 (lima) tahun.
b. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, sebanyakbanyaknya 7 (tujuh) orang. Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya
3 (tiga) orang, sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.
c. Syarat menjadi pengurus sekurang-kurangnya sudah menjadi
anggota koperasi selama 2 (dua) tahun. Syarat menjadi pengawas
6
sekurang-kurangnya sudah menjadi anggota koperasi selama 2
(dua) tahun.
3.6.
Menyetujui Bidang usaha yang dikelola yaitu:
a. Unit jasa keuangan syariah
b. Perdagangan Umum
c. Menyelenggarakan usaha di bidang agribisnis
d. Jasa service/perbaikan komputer, printer, dan elektronik
e. Jasa-jasa lain
3.7.
Menyetujui Keanggotaan adalah masyarakat yang berdomisili di
Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman
Kabupaten Sleman.
3.8.
Menyetujui :
a. Simpanan Pokok sebesar Rp. 80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah).
b. Simpanan Wajib sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).
c. Simpanan lainnya akan diatur lebih lanjut dalam AD/ART dan
peraturan lainnya.
3.9.
Menyetujui modal awal yang disetorkan sebesar Rp. 25.000.000,( Dua puluh lima juta rupiah).
Menyetujui rapat anggota pendiri Koperasi Syariah PKK Padukuhan
Kalakijo memberikan kuasa kepada pengurus baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama untuk membuat atau menandatangani Akta Pendirian atau
Anggaran Dasar Koperasi dalam bentuk dan susunan sebagaimana yang
ditetapkan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku di hadapan pejabat yang
berwenang.
Oleh karena tidak ada lagi yang dibicarakan atau minta bicara, maka ketua
rapat menutup pertemuan rapat pembentukan atau pendirian Koperasi Syariah
PKK Padukuhan Kalakijo jam 13.30 WIB. Dari segala sesuatu yang tersebut
terdahulu, maka dibuatlah risalah rapat ini untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
7
Sleman, 3 November 2011
Kuasa Pendiri
Rapat Pendirian Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo
N
o
1.
2.
Nama
Jabatan
Dra. Isti Mawarti
Martini
Tanda Tangan
Ketua
Wakil
3.
4.
Asmi Rohayati
Kurnia
Kumala
Ketua
Sekretaris I
Sekretaris II
5.
Dewi
Mudakir
Bendahara
Penyuluh,
Penyuluh Dinas Perkoperasian
SURAT KUASA
8
RAPAT PENDIRIAN KOPERASI SYARIAH PKK
PADUKUHAN KALAKIJO
Pada hari ini Kamis tanggal Tiga bulan November tahun dua ribu
sebelas, kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku dua puluh orang
pendiri anggota Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo yang
berkedudukan di Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan
Sleman Kabupaten Sleman.
Dengan ini memberi kuasa kepada pengurus terpilih Koperasi
Syariah PKK Padukuhan Kalakijo, yaitu:
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
Jabatan
Dra. Isti Mawarti
Martini
Asmi Rohayati
Kurnia
Kumala
Tanda Tangan
Ketua
Wakil
Ketua
Sekretaris I
Sekretaris II
Dewi
Mudakir
Bendahara
Untuk pertama kalinya, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
untuk menyatakan keputusan Rapat Anggota Pendirian Koperasi Syariah
PKK Padukuhan Kalakijo yang diadakan pada hari dan tanggal tersebut di
atas, dan menandatangani Berita Acara Pendirian Koperasi Syariah PKK
Padukuhan Kalakijo di hadapan penjabat yang berwenang.
Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sleman, 3 November 2011
Yang memberi kuasa :
No
1
1
2
3
4
5
Nama
2
Nugro Agung
Samsudin Dirga
Partoyo Sujito
Noor Muhammad
Ahmed Syafana
Jabatan
Tanda Tangan
3
4
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
9
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
Nurdin Mahfud
Choki Haryono
Sebastian Antonius
Rodirgo Hermawan
Muhammad Habibi
Rizal Pasi
Dalimin
Jumakir Awal
Tulillahi Rabiul
Rohit Nurmawan
Muhidin Sunaryo
Tata Raharja
Tanaka Haryawan
Randi Pandawa
Prayunda Rahadi
Aditya Akbar
Ervinda Wahyu
Muhammad Agung Nugra
Afrizal Fahlevi
Ade Bayu Bagasworo
Aryo Satrio
Ardian Suwardi
Drajad Satrio
Alfaro Ananda
Sutarno
Rio Projo
Resa Herlambang
Yusuf Muslim
Ade Suenfri
Andirahmawan
Ramadhan Hardiawan
Dodi Arif
Angga Fikky
Rizky Ade K
Sartono
Sandy Noor
Fanny Raditya
Teguh Saputra
Agus M
M.Arif
Noor Cahyo
Kevin Junaidi
Levin Mario
Santoso Hary
10
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
50
51
52
Purnama Agus
Dimas Rudiandi
Ahmad
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Koperasi ini bernama Koperasi Syariah PKK Padukuhan Kalakijo.
1.
2.
Jenis Koperasi ini adalah Koperasi Konsumsi dan Simpan Pinjam
Koperasi ini berkedudukan di Padukuhan Kalakijo Kelurahan Triharjo Kecamatan
Sleman Kabupaten Sleman
3.
Jangka waktu berdiri koperasi dimulai sejak tanggal pembentukan Koperasi, sampai
dengan jangka waktu yang tidak terbatas, sesuai tujuannya.
11
BAB II
LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP
Pasal 2
1.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 juga berdasarkan atas azas
kekeluargaan
2.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka terwujudnya masyarakat maju, adil dan makmur.
Pasal 3
1.
Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinisip-prinsip koperasi, yaitu :
a.
b.
c.
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan Koperasi dilakukan secara demokratis
Pembagian Sisa Partisipasi Anggota dan atau Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d.
Pemberian jasa yang terbatas terhadap modal
12
e.
Kemandirian
f. Pendidikan Koperasi bagi anggota
g.
2.
Kerjasama antar Koperasi
Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan usahanya juga menggunakan
prinsip-prinsip ekonomi
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA BIDANG USAHA
Maksud dan Tujuan
Pasal 4
Koperasi bermaksud memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945.
Pasal 5
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai berikut
:
1.
2.
Melakukan kegiatan simpan pinjam (Unit Simpan Pinjam)
Pengadaan barang-barang konsumsi anggota (consumer goods)
13
3.
4.
Pengadaan dan penjualan barang-barang lain
Pendidikan dan pelatihan dibidang perkoperasi, peningkatan skala usaha dan
manajemen usaha bagi anggota
5.
Kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan kebutuhan anggota koperasi maupun
untuk peningkatan skala bisnis dengan anggota sesuai dengan keputusan anggota.
Pasal 6
1. Kegiatan Unit Simpan Pinjam adalah :
a. menghimpun simpanan Koperasi berjangka dan tabungan Koperasi dari anggota dan
calon anggota, Koperasi lain dan atau anggotanya.
b. memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota, dan atau anggotanya; Dalam
memberikan pinjaman Unit Simpan Pinjam wajib memegang teguh prinsip pemberian
pinjaman yang sehat dengan memperhatikan penilaian kelayakan dan kemampuan
pemohon pinjaman.
2. Kegiatan Unit Simpan Pinjam dalam menangani Koperasi lain dan atau anggotanya
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan berdasarkan perjanjian
kerjasama.
3. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, Koperasi dapat membuka jaringan
pelayanan simpan pinjam :
a. Kantor Cabang yang berfungsi mewakili Kantor Pusat dalam menjalankan kegiatan
usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang
memutuskan pemberian pinjaman;
b. Kantor Cabang Pembantu yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan
kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang
menerima permohonan pinjaman tetapi tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan
pemberian pinjaman;
c. Kantor Kas yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan kegiatan
usaha untuk menghimpun dana.
14
BAB IV
KEANGGOTAAN
Anggota Koperasi
Pasal 7
1.
Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa dari kegiatan usaha
yang diselenggarakan Koperasi
2.
Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Aturan
Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota
3.
Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun
Pasal 8
Persyaratan untuk menjadi anggota Koperasi
1.
2.
3.
Warga Negara Indonesia
Berprofesi sebagai ibu rumah tangga
Bersedia mematuhi ketentuan yang berlaku pada koperasi, sesuai dengan AD/ART
Koperasi
15
4.
Sanggup melunasi simpanan pokok yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Koperasi
5.
Sanggup membayar simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Koperasi dan pelaksanaanya diatur dalam ART Koperasi.
6.
Menyetujui isi Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga dan ketentuan yang berlaku
di Koperasi.
Pasal 9
1.
Keanggotaan dimulai yang dibuktikan dengan adanya catatan dalam Buku Daftar
Anggota, dan telah melunasi Simpanan Pokok
2.
Berakhirnya keanggotaan dalam Koperasi mulai berlaku dan dibuktikan dengan
adanya catatan dalam Buku Daftar Anggota;
3.
Seseorang yang masuk menjadi anggota Koperasi harus mengajukan surat kepada
pengurus, dan selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan pengurus harus memberikan
jawaban
4.
Bilamana pengurus menolak permintaanya menjadi anggota Koperasi, maka yang
bersangkutan dapat meminta pertimbangan dalam rapat anggota mendatang
5.
6.
Permintaan berhenti harus diajukan secara tertulis kepada pengurus
Seseorang yang diberhentikan dari keanggotaan Koperasi dapat meminta
pertimbangan dalam rapat anggota mendatang
Pasal 10
Keanggotaan dalam koperasi berakhir apabila anggota koperasi itu :
1.
Meninggal dunia,
16
2.
3.
Minta berhenti atas kehendak sendiri
Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaan atau
melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga Koperasi.
4.
Dipecat oleh pengurus karena tidak melaksanakan atau mengindahkan kewajiban
sebagai angggota Koperasi, atau karena berbuat yang merugikan Koperasi, baik keuangan
maupun nama baik Koperasi.
5.
Anggota yang berhenti atau ahli warisnya akan menerima kembali simpanan pokok
dan simpanan wajib yang telah dibayarkan dan hak-hak lainya yang ditetapkan dalam
Aturan Rumah Tangga atau peraturan khusus lainnya.
Pasal 11
Setiap anggota mempunyai hak yang sama terhadap Koperasi, yaitu :
1.
Memanfaatkan kegiatan usaha pelayanan yang diselenggarakan Koperasi
2.
Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota
3.
4.
5.
Memiliki hak suara yang sama
Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas
Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi
6.
Memperoleh bagian Sisa Partisipasi Anggota dan Sisa Hasil Usaha
Pasal 12
Setiap anggota mempunyai kewajiban yang sama terhadap koperasi, yaitu :
1.
Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan
dalam Rapat Anggota
2.
Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga, Keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlakukan bagi koperasi.
3.
Berpartisipasi dalam kegiatan usaha pelayan yang diselenggarakan oleh Koperasi
17
4.
Menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksmial sebesar simpanan
pokok dan simpanan wajib.
5.
Memelihara semangat kebersamaan dalam rangka kemajuan bersama melalui
Koperasi berdasarkan azas kekeluargaan.
Pasal 13
Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
Dalam hal anggota meninggal dunia, keanggotaanya dapat diteruskan oleh ahli waris
yang memenuhi syarat keanggotaan sebagaimana diatur dalam pasal 8.
Anggota Luar Biasa
Pasal 14
Yang dapat masuk menjadi anggota luar biasa ialah penduduk Indonesia yang memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut :
mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam perwalian dan
sebagainya);
mempunyai mata pencaharian yang berkaitan dengan Usaha Angkutan Umum;
bertempat tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia;
menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1);
menyetujui Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang berlaku.
Pasal 15
Seseorang yang masuk menjadi angggota luar biasa harus mengajukan surat permohonan
kepada pengurus.
18
Seseorang yang akan berhenti menjadi anggota luar biasa harus mengajukan surat
permohonan kepada pengurus;
Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berlaku hanya dibuktikan dengan
catatan dalam buku daftar anggota luar biasa;
Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berakhir hanya dibuktikan dengan
catatan dalam buku daftar anggota luar biasa;
Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain dengan dalih apapun.
Pasal 16
Keanggotaan berakhir bilaman anggota luar biasa :
meninggal dunia;
mnta berhenti atas kehendak sendiri;
diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan;
diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota luar
biasa terutama dalam hal keuangan aatau karena berbuat sesuatu yang merugikan
Koperasi;
Pasal 17
Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban :
mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah
disepakati dalam Rapat Anggota;
berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
19
mengembangkan dan memelihara kebersamaan.
Pasal 18
Setiap anggota luar biasa mempunyai hak :
menghadiri Rapat Anggota;
memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota luar
anggota;
anggota luar biasa mempunyai hak bicara dalam Rapat Anggota Tahunan tetapi tidak
boleh memilih dan dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas Koperasi;
anggota Luar Biasa berhak atas Sisa Hasil Usaha sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
BAB V
PENGURUS
Pasal 19
Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran, loyal dan
berdedikasi terhadap koperasi;
mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan;
sudah menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun kecuali pada saat
pendirian koperasi;
antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai
derajat ketiga;
20
belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun,terlibat organisasi terlarang
seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pengurus dipilih untuk masa jabatan 4(empat) tahun.
Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.
Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola
koperasi.
Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus terlebih dahulu
mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.
Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian dan sumpah Pengurus diatur dan
ditetapkan*dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 20
Jumlah Pengurus terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya
sesuai Keputusan Rapat Anggota.
Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :
seorang ketua;
seorang sekretaris;
seorang bendahara.
Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai
dengan kebutuhan organisasi-dan kegiatan usaha koperasi.
Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola
usaha koperasi.
21
Apabila koperasi belum mampu mengangkat manajer, maka salah satu dari Pengurus
dapat bertindak sebagai manajer koperasi dan Pengurus yang bersangkutan harus
melepaskan-sementara jabatannya sebagai Pengurus.
Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab
dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawasan diatur lebih lanjut dalamAnggaran
Rumah Tangga.
Pasal 21
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :
Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi;
Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama koperasi;
Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan;
Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepengurusannya;
Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota tserta pemberhentian anggota;
Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan;
Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya organisasi
dan usaha koperasi;
Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan
perselisihan;
Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan ketentuan :
jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa anggota
Pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota Pengurus yangbersangkutan;
22
jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam
Rapat Pengurus maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang
diderita koperasi;
Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota Pengurus
serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota;
Meminta audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan Publik yang biayanya
ditanggung oleh koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran biaya
koperasi;
Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan-ketentuan yang berlaku dapat
melakukan tindakkan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas -batas
tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas
Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut :
1.
meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi;
2.
membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas
barang bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.
Pasal 22
Pengurus mempunyai hak :
Menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota;
Mengangkat dan memberhentikan manajer dan karyawan koperasi;
Membuka cabang atau perwakilan usaha baik didalam maupun-diluar Wilayah Republik
Indonesia sesuai dengan KeputusanRapat Anggota;
Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha Ikoperasi;
Meminta laporan dari manajer secara berkala dan sewaktu waktu diperlukan.
23
Pasal 23
Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir
apabila terbukti :
melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan dan
nama baik koperasi;
tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta peraturan dan ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan
Rapat Anggota;
sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi koperasi khususnya
dan gerakan koperasi pada umumnya;
melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang ekonomi dan keuangan
dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan.
Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir,
Rapat Pengurus dengan dihadiri Wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan
cara :
menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;
mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus tersebut.
Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus
dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.
Pasal 24
Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :
3.
1.
Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer).
2.
Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian.
Jujur, amanah dan memiliki jiwa kepemimpinan serta berkepribadian yang baik.
24
4.
Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan pengawas,
pengelola dan atau pihak lainnya.
5.
Terpilih dalam forom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh
pimpinan Rapat dalam Rapat Anggota.
6.
Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.
7.
8.
Sehat jasmani dan rohani.
Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat pergantian
kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.
Pasal 25
PANITIA PELAKSANA RAT
1.
Untuk kelancaran RAT Koperasi Karyawan dibentuk sebuah panitia pelaksana RAT
2.
Anggota Panitia yang dipilih dan disusun oleh Pengurus adalah seseorang yang
memiliki kemampuan dan berkepribadian memadai, diambil dari profesional dan atau
internal anggota koperasi itu sendiri, dengan atau tanpa usulan dari peserta rapat
3.
Panitia pelaksana RAT bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu dan segi
teknis administrasi serta membantu pimpinan rapat sampai dengan selesai
4.
Panitia pelaksana RAT bertanggungjawab kepada pengurus Koperasi Karyawan
Pasal 26
25
Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota
Tahunan dengan menggunakan Sistem Formatur Mutlak atau Sistem Pemilihan Langsung
dan Pemilihan Tidak Langsung (Formatur).
1.
Menggunakan Sistem Pemilihan Tidak Langsung, proses pemilihannya
dilaksanakan sebagai berikut :
1.
Melalui Pemilihan dengan sistem Formatur Rapat Anggota memilih beberapa orang
sebagai Tim Formatur.
2.
Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina bersidang untuk memilih
Pengurus.
3.
Tim Formatur menetapkan susunan Pengurus yang terpilih untuk disahkan dalam
Rapat Anggota.
2.
Sistem Pemilihan Langsung, proses pemiihannya dilaksanakan sebagai berikut :
1.
Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih dan menetapkan beberapa
orang sebagai tim formatur/
2.
Tim formatur dipilih dan ditetapkan dari : unsur anggota, unsur Pengawas dan unsur
Pengurus.
3.
Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina perkoperasian di Kabupaten
Wonosobo bersidang untuk memilih dan menetapkan minimal 3 (tiga) orang calon Ketua
Pengurus Koperasi.
4.
Dipandu/ difasilitasi tim formatur tersebut calon-calon Pengurus Koperasi terpilih
tersebut diserahkan ke forum Rapat Anggota untuk dilakukan pemilihan langsung.
5.
Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih, menetapkan dan
memutuskan siapa yang berhak sebagai Ketua Pengurus Koperasi Terpilih.
6.
Ketua Pengurus Koperasi terpilih (juga sebagai Ketua Formatur/Panitia) bersama-
sama Tim Formatur lainnya paling lama 7 (tujuh) hari sudah dapat memilih, menetapkan
dan memutuskan susunan kepengurusan Koperasi periode berikutnya secara lengkap
sesuai dengan peraturan/ ketentuan yang berlaku.
26
7.
Untuk selanjutnya pelaksanaan serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada
Pengurus baru Koperasi dilaksanakan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
terpilihnya Pengurus baru dengan membuat Berita Acara Serah Terima, dilampiri
Kegiatan dan Asset/ keuangan.
3.
§
Sistem pemilihan langsung dengan penjaringan
Melalui sebuah kepanitiaan diadakan penjaringan untuk proses pemilihan
pengurus
§
Bahwa anggota dapat memilih pengurus langsung mulai dari Ketua,Wakil Ketua,
Bendahara dan Sekretaris.
BAB VI
PENGAWAS
Pasal 27
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan akuntansi, jujur dan
berdedikasiterhadap Koperasi;
27
memiliki kemampuan keterampilan kerja dan wawasan di bidang pengawasan;
sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, kecuali pada saat pendirian
koperasi.
Pengawas dipilih untuk masa jabatan 4 (tiga) tahun.
Pengawas terdiri terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya
sesuai Keputusan Rapat Anggota.
Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus terlebih dahulu
mengucap sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.
Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengawas diatur dan sumpah
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 28
Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat manajer yang professional, maka
pengawasan dapat diadakan secara tetapatau diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan dan -ditentukan dengan Keputusan Rapat Anggota.
Dalam hal koperasi tidak mengangkat Pengawas, maka
pengangkatan manajer tersebut harus langsung ditetapkan oleh Rapat Anggota;
fungsi dan tugas Pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab Pengurus dan Pengurus
tidak turut campur tangan dalam pengelolaan kegiatan usaha, keuangan
yang dijalankan oleh koperasi.
Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non keuangan oleh
tenaga ahli di bidangnya atas permintaan Pengurus.
Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 29
Hak dan kewajiban Pengawas adalah :
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi;
28
Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi;
Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;
Memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada Pengurus;
Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;
Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada Rapat
Anggota.
Pasal 30
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Rapat -Anggota.
Pasal 31
Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum -masa jabatan berakhir
apabila terbukti :
melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik koperasi;
tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta pengaturan, ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan Keputusan Rapat
Anggota.
Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan berakhir,
Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat mengangkat pengganti
dengan cara :
jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota Pengawas yang lain;
mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas tersebut;
Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas,
dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah penggantian yang
bersangkutan untuk diminta pengesahan dan atau memilih, mengangkat Pengawas yang
lain.
BAB VI I
29
RAPAT ANGGOTA
Pasal 32
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
Rapat Anggota sah jika yang hadir lebih dari separuh jumlah anggota Koperasi.
Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini maka rapat ditunda paling lama 7 (tujuh)
hari, dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut, maka berlaku syaratsyarat seperti rapat dalam keadaan luar biasa.
Pasal 33
Rapat anggota menetapkan :
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;
pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas;
rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan;
pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas dalam pelaksanaan tugasnya;
pembagian Sisa Hasil Usaha;
penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
Pasal 34
Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.
30
Rapat Anggota untuk menetapkan Anggaran Dasar harus dihadiri sekurang-kurangnya ¾
dari jumlah anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui ¾ dari jumlah anggota
yang hadir.
Jika perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung dengan ketentuan Undangundang atau peraturan-peraturan/Ketentuan-ketentuan pelaksanaannya Rapat Anggota sah
bila dihadiri ¾ dari jumlah anggota Koperasi.
Rapat Anggota untuk penggabungan, peleburan, dan pembagian Koperasi harus dihadiri
sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota Koperasi, sedangkan keputusannya harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota yang hadir;
Rapat Anggota untuk pembubaran koperasi harus dihadiri ¾ dari jumlah anggota
Koperasi, sedangkan keputusannya harus disetujui oleh suara ¾ anggota yang hadir.
Pasal 35
Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus dan
Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi.
Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 (satu) tahun.
Pasal 36
Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah Buku Daftar Berita Acara Rapat
Anggota dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan Sekretaris Rapat.
Pasal 37
Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus disebut Rapat
Anggota Tahunan diadakan paling lambat 3(tiga) bulan setelah tahun tutup buku.
Tanggal dan tempat serta acara Rapat Anggota harus diberitahukan kepada anggota
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat.
31
Undangan Rapat Anggota disertai laporan pertanggungjawaban Pengurus dikirim kepada
anggota dalam waktu sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat.
Acara dan tata tertib rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dimintakan
pengesahan terlebih dahulu dengan Rapat Anggota.
Pasal 38
1. Selain Rapat Anggota, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa.
2. Rapat Anggota luar Biasa dapat diadakan apabila situasi dan kondisi Koperasi dalam
keadaan luar biasa dan tidak bisa menunggu diselenggarakan Rapat Anggota.
3. Keadaan luar biasa dalam ayat (2) pasal ini adalah :
a. apabila Koperasi berjalan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga;
b. apabila perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung ketentuan undangundang atau peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan pelaksanaannya;
c. apabila keadaan Negara atau karena peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan Penguasa
Pusat maupun setempat tidak memungkinkan untuk mengadakan Rapat Anggota.
4. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan :
a. atas permintaan tertulis 1/10 dari jumlah anggota;
b. atas kehendak Pengurus.
5. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan anggota apabila anggota menilai
bahwa Pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan
Koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap Koperasi.
6. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas kehendak Pengurus untuk kepentingan
pengembangan Koperasi.
7. Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang Rapat
Anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 18.
8. Rapat Anggota Luar Biasa sah bila dihadiri 20% dari jumlah anggota Koperasi.
32
BAB VIII
PENGELOLAAN
Bagian Pertama
Pengurus
Pasal 39
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
2. Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.
33
3. Susunan dan nama anggota Pengurus dicatat dalam buku daftar pengurus.
4. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 7
(tujuh) orang.
5. Setiap anggota Pengurus tidak diperbolehkan merangkap sebagai Pengawas.
6. Pengurus koperasi tidak boleh merangkap sebagai Pengurus Koperasi lain yang sejenis.
Pasal 40
1. Masa jabatan pengurus 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal menerima tugas dan
jabatan sebagai Pengurus, yang dibuktikan dengan Berita Acara dan berakhir pada
tanggal penyerahan tugas dan jabatan sebagai Pengurus kepada Pengurus yang terpilih
yang dibuktikan dengan Berita Acara.
2. Anggota Pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali maksimal 2
(dua) periode berturut-turut.
3. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus adalah sebagai
berikut :
a. anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8;
b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
c. mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja;
BAB IX
PEMBUBARAN
Pasal 41
Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :
Keputusan Rapat Anggota;
keputusan Pemerintah apabila :
terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Undangundang tentang Perkoperasian;
34
kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan;
kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.
Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada :
jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir;
atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota;
Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya.
Pasal 42
Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota -membentuk Tim Likuidasi
yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu (Pembina)
dan diberi kuasa untuk menyelesaikan pembObaran dimaksud.
Likuidator mempunyai hak dan kewajiban :
melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam penyelesaian;
mengumpulkan keterangan yang diperlukan;
memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendirisendiri maupun bersama-sama;
memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip koperasi;
menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban koperasi baik
kepada anggota maupun kepada pihak ketiga;
membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota.
Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran koperasi oleh Rapat Anggota
tersebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya.
Pasal 43
35
Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran
koperasi.
Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah
dibayarkan.
Anggota yang telah keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian,
apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum melewati jangka waktu 6
(enam) bulan.
BAB X
SANKSI
Pasal 44
Apabila Anggota Pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat
Anggota berupa :
peringatan lisan;
36
peringatan tertulis;
dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;
diajukan ke Pengadilan.
Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XI
SISA HASIL USAHA
Pasal 45
Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan, kewajiban lainnya termasuk
pajak dan zakat yang harus dibayarkan dalam tahun buku yang bersangkutan.
Sisa Basil Usaha yang diperoleh dibagikan untuk:
37
cadangan;
anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
pendidikan;
insentif untuk Pengurus;
insentif untuk Manager dan karyawan.
Pembagian Sisa Basil Usaha dan pendapatan Koperasi terdiri atas 3 (tiga) bagian:
pendapatan yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota Koperasi;
pendapatan diperoleh dari usaha yang diselenggarakan ,untuk bukan anggota; dan
pendapatan yang diperoleh dari non operasional.
Bagian dari hasil Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dari anggota dipergunakan
sebagai berikut:
untuk cadangan;
untuk anggota menurut perbandingan jasanya, dalam usaha Koperasi untuk memperoleh
pendapatan perusahaan;
untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan ketentuan tidak melebihi suku
bunga yang berlaku pada Bank-bank Pemerintah;
untuk dana Pengurus dan Pengawas;
untuk Kesejahteraan Pengelola Usaha dan Karyawan Koperasi;
untuk dana Pendidikan Koperasi;
untuk dana Sosial.
Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Pihak bukan
Anggota dibagi sebagai-berikut :
untuk cadangan;
38
untuk anggota;
untuk dana Pengurus dan Pengawas;
untuk dana pengelola dan karyawan;
untuk dana Pendidikan Koperasi;
untuk dana Sosial.
Bagian dari Pendapatan Koperasi yang diperoleh dari pendapatan non operasional
dipergunakan sebagai berikut :
untuk cadangan;
untuk anggota menurut perbandingan simpanannya;
c.untuk dana Pendidikan Koperasi;
untuk dana Sosial.
Penggunaan dana-dana Pendidikan dan Dana Sosial diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga dan atau diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan.
Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (4), (5) dan ayat (6) ditentukan
dalam Anggaran Rumah Tangga -dan diputuskan oleh Rapat Anggota.
Pasal 46
Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan
dalam simpanan atau tabungan anggota yang bersangkutan sesuai dengan Keputusan
Rapat Anggota.
Pasal 47
Cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup -Ikerugian Koperasi
sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
39
Bagian dari cadangan Koperasi dapat dibagikan kepada anggota dalam bentuk simpanan
khusus, apabila jumlah cadangan telah mencapai lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah seluruh simpanan pokok, simpanan wajibdan simpanan khusus anggota.
Rapat anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 1/2 (satu per dua)
bagian atau 50% (limapuluhpersen) dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan
perusahaan Koperasi.
Sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) bagian atau 50% (limapuluh persen) dari uang
cadangan harus disimpan dalam bentuk giro pada Bank yang ditunjuk oleh Pengurus.
Anggota Koperasi yang berhenti dari keanggotaan Koperasi-secara sah dapat memperoleh
bagian atas cadangan Koperasiberdasarkan prosentase jumlah simpanan pokok dan
simpananwajib yang dimilikinya pada Koperasi, yang ketentuannya diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 48
Setiap anggota harus membayar simpanan pokok secara tunai pada saat masuk menjadi
anggota.
40
Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib -atau modal penyertaan yang
diperhitungkan sebagai modal dasar yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga atau Keputusan Rapat Anggota.
Simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang-disetor kedalam modaldasar koperasi tidak diambil selama seseorang masih menjadi anggota.
Pasal 49
Untuk meningkatkan pendapatan, Koperasi dapat menginvestasikan modal pada Koperasi
lain, perusahaan lain dalam bentuk saham, obligasi, penyertaan dan sebelumnya harus
mendapat persetujuan Rapat Anggota.
Ketentuan dan pengaturan selanjutnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan
atau peraturan tersendiri.
BAB XIII
MODAL KOPERASI
Pasal 50
Koperasi mempunyai modal yang diperoleh dari uang simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan sukarela, uang pinjaman dan penerimaan lain yang sah.
41
Modal dasar yang disetor pada saat pendirian koperasi ditetapkan sebesar Rp.
50.000.000,00 yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib-dan simpanan
sukarela.
Untuk memperbesar usahanya, koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak
merugikan koperasi berupa pinjaman dari :
anggota; koperasi lainnya dan atau anggotanya;bank dan lembaga keuangan
lainnya;penerbitan obligasi dan surat utang lainnya;sumber lain yang sah dari dalam dan
luar negeri.
BAB XIV
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 51
42
Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari - -sampai dengan tanggal 31
(tigapuluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun pembukuan
koperasi ditutup.
Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan-sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi koperasi pada khususnya serta
Standar Akuntansi Indonesia pada umumnya.
Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi ditutup, maka
Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit oleh
Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku dan
ditandatangani oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota
yang disertai hasil audit Pengawas.
Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas
permintaan Rapat Anggota, atau koperasi tidak mengangkat Pengawas tetap, -maka
Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan-Publik sebelum diajukan ke
Rapat Anggota dan hasil audit-tersebut menjadi perbandingan Laporan
Pertanggungjawaban-Pengurus. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tertulis.
BAB XV
KESEJAHTERAAN / SOSIAL
Pasal 52
43
1.
Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada anggota,
Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :
1.
Jasa anggota koperasi.
2.
3.
Bingkisan/ paket.
Bantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang meninggal
dunia, dan yang mengalami musibah.
2.
Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam
rapat pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapatkan
pengesahan.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
44
1.
Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/
Rapat Anggota Tahunan Koperasi.
2.
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat
dijadikan pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.
BAB XVII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 53
45
1. Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan
peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak disyahkan.
Disyahkan di
Pada
: Kantor Koperasi Syariah PKK Padukuhan
Kalakijo di Jalan Flamboyan Triharjo Sleman
Sleman Yogyakarta,
: Rabu
Tanggal :
: 3 November 2011
KETUA
SEKRETARIS
(Dra. Isti Mawarti)
(Asmi Rohayati)
PELINDUNG & PENASEHAT
DUKUH KALAKIJO
(
Purnama
)
SUSUNAN KEPENGURUSAN DAN ANGGOTA
PERIODE 2011-2015
Ketua
: Dra. Isti Mawarti
Wakil Ketua
: Martini
46
Sekretaris I
: Asmi Rohayati
Sekretaris II
: Kurnia Kumala Dewi
Bendahara
: Mudakir
Pengawas Terpilih Periode 2011 s.d. 2015 :
Ketua Pengawas
: Tri Hastuti, S.H
Anggota Pengawas
:
1. Ayu Kumala Sari
2. Liberti Krisna Murti
3. Kurnia Yulitasari
Anggota Koperasi Periode 2011 s.d. 2015:
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nama
2
Nugro Agung
Samsudin Dirga
Partoyo Sujito
Noor Muhammad
Ahmed Syafana
Nurdin Mahfud
Choki Haryono
Sebastian Antonius
Rodirgo Hermawan
Muhammad Habibi
Rizal Pasi
Dalimin
Jumakir Awal
Tulillahi Rabiul
Rohit Nurmawan
Muhidin Sunaryo
Tata Raharja
Tanaka Haryawan
Randi Pandawa
Prayunda Rahadi
Aditya Akbar
Ervinda Wahyu
Muhammad Agung Nugra
Afrizal Fahlevi
Ade Bayu Bagasworo
Aryo Satrio
Ardian Suwardi
47
Jabatan
Tanda Tangan
3
4
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Drajad Satrio
Alfaro Ananda
Sutarno
Rio Projo
Resa Herlambang
Yusuf Muslim
Ade Suenfri
Andirahmawan
Ramadhan Hardiawan
Dodi Arif
Angga Fikky
Rizky Ade K
Sartono
Sandy Noor
Fanny Raditya
Teguh Saputra
Agus M
M.Arif
Noor Cahyo
Kevin Junaidi
Levin Mario
Santoso Hary
Purnama Agus
Dimas Rudiandi
Ahmad
48
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
Kepala Keluarga
49
50