Tinjauan Atas Analisis Sumber Dan Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

(1)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat, syukur, dan kuasa hanya bagi Dia, Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku yang hidup. Oleh karena kasih setia, penyertaan dan anugrah-Nya saja penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul Tinjauan Atas Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada jurusan Ekonomi dan Studi Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa laporan Kerja Peraktek ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari bimbingan, dorongan, doa dan kepedulian dari berbagai pihak. Untuk itu pada ruang yang terbatas ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku rektor Universitas Komputer Indonesia.

Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.

Ibu Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.


(2)

Ibu Surtikanti, SE,. M.Si. selaku dosen wali, yang telah mengarahkan saya selama mengikuti akademik di kampus ini.

Ibu Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak. selaku dosen pembimbing, yang telah mengarahkan saya selama penyusunan laporan Kerja Peraktek ini.

Seluruh staf pengajar/dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengajaran dan didikan sepanjang proses perkuliahan.

Bapak Rosidi S.E., selaku pihak Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung di Bagian Akuntansi yang telah banyak membantu memberikan data-data serta arahan-arahan yang penulis butuhkan.

Anak-anak kelas Ak 4,yaitu: Vey, Risqie, Irshan, Martinus, Sesar, Novri, Mario, Risma, Tri, Vera, Erni, Shella, Silvia, Yunita indria, Yunita S, Rika, Juliana, Aneke, Ledy. Persahabatan selama di peruliahan tidak akan pernah terlupakan.

Keluarga Kecilku di Bandung : Kel. Bp.Della Purba, Martho, Jii, Juwita, Swandi, Goseng&Yanti, Flora&Venna, Barta, kalian adalah Keluarga baruku yang kudapati selama di Bandung, terimakasih atas dukungan dan semangat yang kalian berikan sewaktu saya salam keadaan terjatuh, semoga kekompakan


(3)

Juwita, Berenta, Giat, Matias, Suranta, Pebri, Deo&Henny, Venna, Flora, Dewi, Rori, Astra, Debora, dan teman2 yang lain. Bersama kalian jarak Bandung-Berastagi terasa semakin dekat.

Teman2 OMK K3BS: Albina, Mr.Martho, Sartika, Lili, Delta, Ave, Hery, Angel, Arnetha, Epredy, Elisabeth, B Jaya, Tere, K Ninta, B Perdata, Pagit, Relius, Suranta, B Teguh, dan teman-temanku yang lain.

Teman2 FLADS : Ari, Merdka, Nurah, Arif, Iskandar, Galih, dan teman-teman yag lainnya, semoga kita terus menjadi pecinta dan membawa kedamaian di Bangsa ini.

Teman2 dekat ku yang jauh disana : Christo, Apri, Bongar, Antonius, Andre, Risha, Juni, Ivoni, Wita, dan semua anak SMU N 1 Berastagi angkatan 2006. Trimakasih buat persahabatan kita, semoga hubungan dan komunikasi kita tak akan pernah berakhir.

Anak2 Mudika St. Fransiskus ASISI Berastagi, B Frans, B Abdon, B Guido, B Jaya, B Refi, B Fulgen & K Eva, MR. Joy, Christo, Darta, Cibet, Mr.Apri, Dion, Marlon, Wandi, Binus, Kiki, Swarman, Narlin, Mitha, Mia, Januarita, Emma, Geta, dan teman yang lainnya, Trimakasih buat dukungannya, semoga Mudika semakin kompak.


(4)

Abraham-B Budy-B Biel-K Maretta-K Inor-Karto-K Monika-Iman-Ayu-Ucok-Butet-Nomi-Prendy-Putri

Dan akhirnya saya mempersembahkan laporan kerja praktek ini sebagai tanda bakti kepada kedua orang tua ku tercinta, ayahanda M. Ginting dan Ibunda R. br Bukit, yang telah memberikan kasih sayang dan teladan yang tidak akan tergantikan sepanjang kehidupan penulis. Trimakasih buat doa dan tenaga yang tidak pernah berhenti terkuras buatku, trimakasih juga udah jadi sosok orang tua yang sempurna untukku, ini adalah bukti bahwa aku sayang sama Bapak dan Mamak, dan kepercayaan yg udah dikasih akan terus kujaga. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada adek2ku tersayang, Rentina, Hendranus, Dilia Alberta. Trimakasih buat doa dan semangat yang kalian berikan. Kalian adalah harta terindah yang Tuhan anugrahkan untukku.

Semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi para pembaca terutama mereka yang tertarik akan topik ini.


(5)

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan yang kuat didalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang terkadang mematikan kegiatan usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan usaha yang berperan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur yang mengutamakan kesejahteraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup yang selaras dengan UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan . Maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi.

Banyak diantara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya yang disebabkan oleh kurang baiknya menganalisis dan tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan usahanya dengan baik. Baik tidaknya koperasi tersebut dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dapat dilihat dari pengurus dan pengelola koperasi tersebut didalam melaksanakan analisis yang ada pada koperasi.


(7)

dikelola dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan melakukan analisis laporan keuangan koperasi, yang diwujudkan dalam laporan keuangan.

Pada umumnya dana diartikan sebagai kas (dan setara kas) atau modal kerja. Analisis sumber dan penggunaan dana dalam pengertian modal kerja menggambarkan suatu ringkasan sumber dan modal kerja dan perubahan unsurunsur modal kerja yang terjadi pada perusahaan atau koperasi selama periode tertentu.

Dengan menggunakan teknik (alat) analisis sumber dan penggunaan dana ini, pengelola perusahaan akan mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana dana tersebut dibelanjai selain itu dapat memperoleh informasi mengenai sebab-sebab terjadinya surplus (defisit) modal kerja selama periode tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang permodalan. Hasil analisis ini dilaporkan dalam laporan keuangan yang disebut laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Melalui laporan ini dapat diketahui bagaimana koperasi atau perusahaan menggunakan dana yang dimilikinya.

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) merupakan salah satu koperasi yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam, pelayanan usaha penyaluran barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh setiap anggotanya dan pengadaan barang yang berguna untuk kepentingan setiap anggotanya.


(8)

simpanan wajib pun akan meningkat, hal ini akan mempengaruhi besarnya sumber modal bagi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). Namun hal itu tidak berjalan lancar pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), hal ini di sebabkkan karena kurangnya seleksi terhadap anggota yang mengajukan permintaan pinjaman kredit kepada Koperasi Pegawai Pemerintahan Kota Bandung (KPKB) terutama kepada anggota baru yang mengakibatkan sulitnya pengembalian pinjaman yang mempengaruhi sumber dan penggunaan modal untuk tahun selanjutnya.

Kurang optimalnya sumber modal ini, mengakibatkan penggunaan modal di tahun selanjutnya yang digunakan untuk alokasi kegiatan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) menjadi tidak lancar dalam menjalankan usahanya .

Dari fenomena di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dengan judul TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN

PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


(9)

2. Bagaimana analisis penggunaan modal kerja pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung ?

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Metode kuliah Kerja Praktek yang penulis laksanakan menggunakan Blok Release Method, yaitu pelaksanaan kerja praktek dalam satu periode kuliah Kerja Praktek tertentu selama 25 hari kerja pada setiap hari kerja. Adapun pelaksanaannya dimulai tanggal 05 Juli - 31 Juli 2010.

Data serta informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktik yang berhubungan dengan analisa rasio ni diharapkan dapat digunakan untuk hal-hal :

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan analisis laporan keuangan, mengetahui tentang perkoperasian termasuk sisa hasil usaha koperasi serta mendapat pengalaman yang berguna untuk menyusun laporan tugas akhir.

2. Bagi Pihak Perusahaan

Dapat berguna dalam menilai keberhasilan koperasi serta dapat dijadikan pedoman dalam menyusun rencana dan kebijakan yang ditetapkan untuk perusahaan di masa yang akan datang.


(10)

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Peraktek

Penyusun melaksanakan kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang berlokasi di JL. Wastukencana No.5, Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Berikut ini adalah tabel waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek : Tabel 1.1

Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

NO KEGIATAN

BULAN

JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mengajukan Permohonan KP

2 Mencari Tempat KKP

3 Pelaksanaan KKP

4 Mengajukan judul

5 Mencari Data Laporan KP

6 Pengelolaan Data Laporan KP

7 Membuat Laporan KP

8 Bimbingan Laporan KP

a. Judul

b. BAB I

c. BAB II

d. BAB III

e. BAB IV


(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Koperasi

Pada tahun 1961 di lingkungan Kantor Pemerintah Kotapraja Bandung telah berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit kerja. Dengan adanya anjuran dari Pemerintah pusat, bahwa pada setiap jawatan atau instansi hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka koperasi-koperasi simpan pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu Koperasi Pegawai.

Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah Koperasi yang diberi nama Koperasi Pegawai Otonom Kotapraja Bandung disingkat KPOKB , dan pada tahun 1966 namanya menjadi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat menjadi KPKB . Kedudukan KPKB dikuatkan dengan diberinya status Badan Hukum oleh Kanwil Koperasi Jawa Barat tanggal 6 September 1986 No.42A/BH/9-12/67. KPKB dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 1 disebut KOPERASI yang didirikan pada tanggal 11 Mei 1962 berkedudukan di jalan Wastukencana No.5 (belakang) dengan wilayah kerja dilingkungan kantor-kantor Pemerintah Kota Bandung. Sesuai Anggaran Dasar Pasal 1 ayat (1) dan (2). Badan Usaha ini bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Pemerintah Kotamadya DT II Bandung dengan nama


(12)

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat KPKB di Jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung.

2.1.1 Keadaan Umum

Keadaan umum Koperasi Pegawai Pmerintah Kota Bandung yakni, Nama : Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Didirikan : 11 Mei 1962

Alamat : Jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung 40117 Telepon (022) 4206476, Fax : (022) 4224036

[email protected]

Badan Hukum : No.1522 / KEP / KWK 10 / XI / 24 November 1997 Prestasi :

1. KPKB sejak tahun 1980 predikat sebagai Koperasi Terbaik Non KUD Tingkat Nasional

2. Tahun 1981 mendapat predikat Koperasi Teladan Tingkat Nasional sampai Tahun 1986

3. Tahun 1987 mencapai prestasi Koperasi Teladan Utama Nasional sampai sekarang.


(13)

2.1.2 Visi dan Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung Visi Koperasi adalah :

Terwujudnya Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang Sehat, Profesional, Mandiri dan memberikan manfaat bagi para anggotanya.

Misi Koperasi adalah :

1. Mengembangkan unit-unit usaha KPKB yang dapat mendatangkan kesejahteraan anggota dan keluarga.

2. Mendaya gunakan potensi anggota dan keluarga dalam menciptakan jenis usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

3. Berperan aktif dalam memanfaatkan peluang usaha yang kompetitif dan menguntungkan bagi KPKB dari faktor intern dan ekstern.

4. Meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarga dengan melalui program yang nyata dari KPKB. Merencanakan, melaksanakan dan mengelola segala usaha dan kegiatan koperasi yang meliputi simpan pinjam, usaha niaga dan usaha lainnya yang menguntungkan.

a. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kegiatan sosial bagi anggota.

b. Melaksanakan segala kegiatan dalam rangka pengembangan serta peningkatan kesejahteraan anggota Koperasi Pegawai Kota Bandung.


(14)

2.1.3 Bidang Usaha dan Kegiatan Koperasi

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) merupakan koperasi serba usaha yang memiliki beberapa unit usaha. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB) menetapkan jenis-jenis usaha koperasi sebagai berikut:

1. Unit Jasa

Unit ini berupa kegiatan KPKB dengan pihak ketiga guna menjalin kerjasama dalam pelaksanaan proyek di berbagai bidang. Adapun proyek-proyek yang pernah ditangani oleh KPKB berupa pembuatan pakaian dinas pegawai, pembangunan sarana dan gedung di lingkungan pemerintah dan lain-lain.

2. Unit Niaga

Unit ini melaksanakan kegiatan penjualan barang, baik secara tunai maupun kredit melalui toko yang terdekat di depan kantor KPKB. Adapun barangbarang yang diperjual belikan unit niaga berupa barang-barang kebutuhan sehari-hari anggota dan non anggota.

3. Unit Simpan Pinjam

Unit ini melayani permohonan kredit para anggota dengan syarat yang mudah dan bunga yang relatif lebih rendah. Adapun ketentuan jumlah kredit tanpa jaminan dibatasi sampai Rp.5.000.000,00. Sedangkan untuk diatas Rp.5.000.000,00 disertai


(15)

4. Unit lainnya

Selain unit-unit usaha diatas, KPKB pun memiliki jenis usaha lain yang berupa :

a. Usaha jasa foto copy : usaha ini dibuka untuk membantu memudahkan pemda maupun masyarakat dalam mengadakan surat-surat.

b. Usaha kredit sepeda motor, KPKB bekerjasama dengan Bentuk Jabar Banten sejak tahun 1981 untuk mengusahakan kredit motor dengan jangka waktu cicilan antara 30-48 bulan.

c. Usaha sewa kontrak rumah makan d. Usaha kantin

e. Usaha penyediaan kapling tanah KPKB menyediakan usaha Kapling Siap Bangun (KSB). Selama 7-10 tahun yang berlokasi di Desa Cigondewah Rahayu kecamatan Bandung kulon wilayah tegalega Bandung dengan ukuran 72 m², 150 m² dan 200 m². KSB tersebut dikreditkan selama 7-10 tahun tanpa uang muka.

f. Usaha penyediaan beras untuk pegawai lokal atau harian. g. Usaha konfeksi.


(16)

2.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Tata kerja KPKB diatur berdasarkan keputusan pengurus KPKB No.11 tahun 2002. Adapun susunan organisasi dan tata kerja KPKB adalah sebagai berikut:

Pengurus Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), terdiri atas: 1. Ketua Pengurus Koperasi adalah :

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan organisasi.

b. elaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan. c. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja.

d. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan obyek-obyek lainnya yang menjadi usaha koperasi.

e. Menandatangani segala bentuk surat keluar bersama-sama sekretaris. f. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan,

pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk kepentingan organisasi, bersama-sama dengan bendahara.

g. Melakukan hubungan kerja dengan badan, lembaga tertentu dalam usaha mencari atau penambahan modal kerja.

h. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi, baik di pengadilan maupun diluar


(17)

2. Wakil Ketua Pengurus Koperasi bertugas untuk :

a. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua berhalangan. b. Mengawasi urusan penelitian dan pengembangan pelaksanaan organisasi. c. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan latihan para

karyawandan anggota.

d. Melakukan penelitian dan peninjauan AD/ART dalam rangka penyempurnaan apabila dipandang perlu.

e. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang bagi anggota. f. Mengkoordinir, menganalisis, mengawasi unit simpan pinjam secara

profosional dan proporsional.

g. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus. 3. Sekretaris Pengurus Koperasi bertugas untuk :

a. Memimpin dan bertanggung jawab didalam penyelenggaraan administrasi atau ketatausahaan organisasi,baik keluar maupun kedalam

b. Membantu dan mendampingi Ketua, wakil Ketua dalam bidang tugasnya. c. Melakukan penelitian, dan pertimbangan atas pelaksanaan kegiatan

karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil guna dan berdaya guna.

d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut personil, material dan keuangan intern.


(18)

e. Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan-kebijakan organisasi.

f. Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat organisasi bersama-sama ketua.

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara profesional.

h. Melakukan tugas lainnya, sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus. 4. Wakil sekretaris pengurus koperasi, bertugas untuk:

a. Mewakili sekretaris, apabila sekretaris berhalangan dalam pelaksanaan tugasnya.

b. Melakukan penataan administrasi/personalia dan penggajian, serta penelitian absensi pengurus maupn karyawan.

c. Melakukan penilaian aktivitas karyawan, penelitian untuk kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, upah lembur, dan insentif lainnya.

d. Menggerakkan, mengembangkan, dan mengawasi unit usaha Niaga secara profesional dan proporsional.

e. Mencatat, menyimpan buku daftar pengurus, buku daftar badan pengawas, buku daftar anggota dan buku tamu.


(19)

h. Melakukan tugas lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus. 5. Bendahara pengurus koperasi, bertugas untuk :

a. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata penyelenggaraan administrasi keuangan.

b. Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada Bank yang sudah ditunjuk atas kewenangan pengurus.

c. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari atau bulan. d. Melakukan penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan bukti-bukti

keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti pembayaran ditanda tangani ketua.

e. Melakukan kas Opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.

f. Melaporkan setiap minggu atau bulan mengenai keuangan atau kas posisi keuangan kepada ketua.

g. Menyusun cash flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus, setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.

h. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan ketua atau pengurus.

i. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.


(20)

j. Mengkoordinir dan mengawasi secara intensif bagian Keuangan, agar selalu terjaga.

k. Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan disampaikan pada rapat anggota tahunan.

l. Melakukan tugas lainnya, sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus. Disamping itu terdapat Unit simpan pinjam, terdiri dari:

1. Manajer simpan pinjam, bertugas untuk :

a. Membantu pengurus dalam melaksanakan tugasnya. b. Memimpin kegiatan usaha unit simpan pinjam.

c. Menyusun dan merumuskan perencanaan sistem simpan pinjam yang terarah, tertib dan terkendali.

d. Menganalisa dan merekomendasikan permohonan kredit anggota melalui kepala bagian Keuangan.

e. Melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit simpan pinjam secara berkala setiap bulan kepada pengurus.

f. Manajer melakukan konsultasi kepada coordinator masing-masing bidangnya.

g. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus. 2. Urusan kredit uang, bertugas untuk :


(21)

b. Merekap dan merekomendasikan pemberian besarnya pinjaman kepada urusan keuangan, manajer dan pengurus.

c. Melakukan proses input data software komputer sesuai jenis dan sumber dana untuk diajukan proses kredit pada urusan keuangan. 3. Urusan keuangan, bertugas untuk:

a. Memeriksa dokumen usulan pinjaman yang diajukan oleh urusan kredit.

b. Mempersiapkan laporan cash flow untuk direview bersama manajer simpan pinjam dan pengurus baik bulanan maupun tahunan.

c. Mengevaluasi seluruh permintaan berdasarkan jenis dan sumber modal sesuai dengan laporan cash flow.

4. Urusan akuntansi, bertugas untuk:

a. Melakukan codering dan proses jurnal berdasarkan voucher pengeluaran, bukti potongan laporan kas, buku bank dan rekapitulasi kredit ke dalam buku pembantu maupun buku besar. b. Mengadakan koordinasi dengan urusan proses kredit, AR control

dan keuangan untuk membuat laporan neraca dan cash flow. c. Menganalisis keputusan keuangan atas kinerja dan efektivitas

penggunaan modal.


(22)

a. Menyusun pembuatan daftar tagihan baik simpanan maupun pinjaman anggota berdasakan voucher pengeluaran uang yang telah ditandatangani.

b. Mencatat semua data pada buku pembantu piutang sesuai jenis dan sumber modal.

c. Melakukan pergerakan saldo piutang atau simpanan per anggota maupun per unit kerja.

6. Kasir, bertugas untuk:

a. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang berdasarkan bukti penerimaan dan pengeluaran yang telah disyahkan

b. Mendistribuskan tanda bukti kas pada urusan accounting dan AR control.


(23)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek bertujuan untuk memberikan pengenalan kepada penulis mengenai kinerja dan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan sebagai bahan perbandingan antara teori yang diperoleh di perkuliahan dengan aplikasi di lapangan.

Penulis melaksanakan Kerja Praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang berlokasi di jalan Wastukencana No.5 Bandung. Dalam bidang pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis di tempatkan pada bagian keuangan dan diberikan pengarahan serta bimbingan mengenai kegiatan dan pelaporan keuangan yang ada di koperasi.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, penulis dituntut ketekunan dan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal karena laporan keuangan pada koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi yang sangat penting bagi koperasi dalam mengambil kebijakan-kebijakan keuangan, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi dalam rapat anggota.


(24)

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan kerja praktek yang telah di lakukan oleh penulis pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) adalh mengerjakan langsung semua pekerjaan yang diberikan oleh pemeimpin perusahaan di bidang Akuntansi keuangan. Adapun kegiatan yang penulis kerjakan di bagian Akuntansi Keuangan yaitu :

1. Menyesuaikan bukti-bukti simpanan pokok dan simpanan wajib dengan bukti memorialnya

2. Menyusun bukti pengeluaran uang sesuai dengan nomor urutnya

3. Menyusun bukti pembayaran hutang dagang sesuai dengan nomor urutnya 4. Mengarsipkan dokumen-dokumen, bukti transaksi, dan lain-lain

3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek

Berikut ini adalah penjelasan sumber modal kerja menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty (2002: 109) apabila transaksi atau kejadian yang mengakibatkan kenaikan modal kerja dipandang sebagai aktivitas pembelanjaan (financing activities), sedangkan transaksi atau kejadian yang menurunkan modal kerja dipandang sebagai aktivitas investasi (investing activities), maka dapat didefinisikan empat klasifikasi sumber dan empat klasifikasi penggunaan modal kerja.


(25)

Sumber modal yang penting adalah yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan selama periode berjalan. Laporan laba atau rugi memuat data tentang aktivitas operasi perusahaan, maka kita dapat menggunakan data tersebut untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi. Penghasilan yang dicatat berdasarkan (accrual basis) mengakibatkan penaikan aktiva lancar seperti kas, atau piutang maka menaikan modal kerja. Biaya yang dicatat atas dasar accrual basis, mengakibatkan penurunan aktiva lancer seperti kas atau kenaikan utang lancar seperti utang dagang maka biaya menurunkan modal kerja.

2. Penjualan aktiva tidak lancar

Apabila perusahaan menjual aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya secara tunai, maka modal kerja perusahaan akan naik sebesar jumlah yang diterima dari penjualan tersebut. Setiap laporan laba atau rugi penjualan aktivatidak lancar yang dilaporkan pada laporan rugi atau laba dikurangkan laba bersih untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi.

3. Penerbitan utang jangka panjang

Penerbitan surat utang jangka panjang, seperti wesel atau obligasi secar tunai akan mengakibatkan kenaikan modal kerja sebesar jumlah yang diterima pada saat utang tersebut diterbitkan. Utang jangka pendek bukanlah sumber modal kerja, karena utang jangka pendek tidak menaikan modal kerja. Transaksi utang


(26)

4. Penerbitan modal kerja

Penerbitan saham istimewa atau saham biasa secara tunai atau aktiva lancer lainnya, akan meningkatkan modal kerja, karena transaksi ini mengakibatkan kenaikan aktiva lancar dan modal dengan jumlah yang sama. Hal yang sama juga berlaku untuk penerbitan kembali treasury stock secara tunai atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan kenaikan modal kerja.

Menurut Sudarsono dan Edilius dalam bukunya yang berjudul Manajemen Koperasi Indonesia (2004:195) yang merupakan sumber dan penggunaan modal kerja, yaitu :

1. Sumber-sumber dari modal kerja adalah : a. Berkurangnya aktiva tetap

b. Bertambahnya hutang jangka panjang c. Bertambahnya modal

d. ada keuntungan dari operasi perusahaan 2. Penggunaan modal kerja adalah :

a. Bertambahnya aktiva tetap

b. Berkurangnya hutang jangka panjang c. Berkurangnya modal


(27)

Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2000:113) menyatakan bahwa :

Dalam melaporkan sumber dan penggunaan dana sering terdapat perbedaan tentang pengertian dana atau fund . Pengertian yang pertama dana diartikan modal kerja, baik dalam arti modak kerja bruto maupun modal kerja netto, sehingga dengan demikian laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan modal kerja dan perubahan unsur-unsur modal kerja selama periode yang bersangkutan. Pengertian yang kedua, dana diartikan sama dengan kas, dengan demikian laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan kas selama periode yang bersangkutan. Pengertian lain dari dana adalah sebagai net monetary assets, yaitu kas atau aktiva-aktiva lain yang mempunyai sifat sama dengan kas.

Setiap perusahaan terlibat dalam berbagai aktivitas investasi dan pembelanjaan. Ketika melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut, perusahaan menghasilkan dana, dana diartikan sebagai kas dan setara kas dan dapat juga diartikan sebagai modal kerja. Modal kerja didefinisikan sebagai total aktiva lancar (gross working capital) atau selisih antara aktiva lancar dan utang lancar (net working capital).

Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi (2002:107) menyatakan bahwa

Setiap transaksi yang menyebabkan naiknya modal kerja disebut sumber modal kerja. Sebaliknya transaksi yang menyebabkan penurunan modal kerja disebut penggunaan modal kerja.


(28)

Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2000: 113) menyatakan bahwa

Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan alat analisis keuangan yang sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.

Dengan analisis dan penggunaan dana akan dapat diketahui bagaimana perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.

3.3.1 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan alat analisis keuangan yang sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi koperasi dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.

Selanjutnnya agar lebih jelas mengenai sumber dan penggunaan modal kerja, berikut ini penulis sajikan laporan sumber dan penggunaan modal kerja.


(29)

Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2009

I. Modal Kerja :

Uraian Modal Tahun Anggaran

1. Simpanan Pokok

1,407,997,000.00

2. Simpanan Wajib

12,615,673,446.00 3. Simpanan Wajib

Khusus

538,859,280.00

4. Simpanan 12 Juli

788,634,500.00 5. Modal Donasi

1,699,992,505.56

6. Cadangan Umum

2,560,873,465.51 Total 19,612,021,197.07

Table 3.1 II. Penggunaan Modal Kerja :

Uraian Modal

1. Penurunan Aktiva lain-lain 400.112.280,10

2. Kenaikan Hutang Jangka Panjang 4.014.090.314,58

3. Kenaikan Cadangan

245.039.774,95 Total 4.659.242.369,63


(30)

Kenaikan modal kerja Rp 14.952.778.827,44

Dari hasil analisis yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa kenaikan modal kerja sebesar Rp 14.952.778.827,44 yang terjadi pada tahun 2009 diperoleh dari total sumber modal kerja Rp 19,612,021,197.07 dikurangi dengan total penggunaan modal kerja Rp 4.659.242.369,63. kenaikan tersebut disebabkan karena sumber yang diperoleh KPKB lebih besar dari pada penggunaannya.

3.3.2 Analisis Sumber Modal Kerja

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja terdapat sumber KPKB terbesar yaitu berasal dari simpanan wajib Rp 10,337,046,424.00 pada tahun 2008 menjadi Rp 12,615,673,446.00 pada tahun 2009. Selain simpanan wajib terdapat sumber KPKB yang terbesar kedua yaitu cadangan umum Rp 2,315,833,690.56 menjadi Rp 2,560,873,465.51 pada tahun 2009

Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada table 3.1 terdapat perubahan yang cukup besar yang terjadi pada modal kerja koperasi yaitu :

1. Kenaikan simpanan pokok yang dibayarkan kepada koperasi saat menjadi anggota berawal dari Rp 50.000 sekarang menjadi Rp 250.000 per anggota 2. Kenaikan simpanan wajib berdasarkan golongan yang semula golongan I Rp


(31)

3. Kenaikan Piutang lain-lain yang tadinya sebesar Rp 1.024.985.470,15 pada tahun 2008 menjadi Rp 3.254.583.367,00 pada tahun 2009, sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.229.597.896,85 jumlah tersebut merupakan pinjaman kepada anggota yang merupakan pinjaman kredit.

4. Penurunan Hutang Usaha yang tadinya berjumlah Rp 53.752.530,48 pada tahun 2008 menjadi Rp 21.957.324,32 pada tahun 2009, sehingga mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp 31.795.206,16

Perubahan modal kerja yang telah dijelaskan di atas merupakan sumber modal kerja koperasi karena modal kerja koperasi tersebut mengalami kenaikan.

3.3.3 Analisis Penggunaan Modal Kerja

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja terdapat Penggunaan KPKB terbesar yaitu terdapat pada hutang jangka panjang yang terdiri dari :

1. Hutang dana kesehatan dan hutang pinjaman dari PEMKOT Rp 4.000.000.000,00. Selain hutang jangka panjang terdapat penggunaan KPKB yang terbesar kedua yaitu aktiva lain-lain sebesar Rp 14.090.314,58 2. Piutang Macet (piutang tidak lancar) Rp 38.145.300,00

Dari kertas kerja laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada table 3.2 terdapat perubahan yang cukup besar yang terjadi pada modal kerja koperasi yaitu :


(32)

1. Penurunan Aktiva Lain-lain tadinya sebesar Rp 19.300.005,53 pada tahun 2008 menjadi Rp 27.677.880.326,15 sehingga mengalami penurunan sebesar Rp 400.112.280,10 a. Kas Pusat Rp 5.125.286,83

2. .024.985.470,15 pada tahun 2008 menjadi Rp 3.254.583.367,00 pada tahun 2009, sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.229.597.896,85 jumlah tersebut merupakan pinjaman kepada anggota yang merupakan pinjaman kredit.

Perubahan modal kerja yang telah dijelaskan di atas merupakan penggunaan modal kerja koperasi karena modal kerja koperasi tersebut mengalami penurunan

3.3.4 Penjelasan Pos-pos Permodalan Tahunan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)

1. Simpanan Pokok

Simpanan pokok merupakan sejumlah uang sama banyak yang wajib dibayarkan kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.

Pembayaran pada saat menjadi anggota semula Rp. 50.000 sekarang menjadi Rp. 250.000 per anggota


(33)

Tabel berikut merupakan perubahan pembayaran simpanan wajib pada masa sekarang

Golongan Dulu Sekarang I Rp. 10.000 Rp. 25.000 II Rp. 20.000 Rp. 50.000 III Rp. 30.000 Rp. 75.000 IV Rp. 100.000 Rp. 250.000

Table 3.3 3. Simpanan Wajib Khusus (SWK)

Simpanan yang dibebankan kepada anggota pada saat meminjam uang sebesar 1% dari jumlah nilai nominal pinjaman.

Misalkan seorang anggota meminjam uang kepada koperasi pegawai pemerintah kota bandung sebesar Rp. 10.000.000 maka anggota yang meminjam tersebut akan di bebankan SWK 1% dari pinjamannya.

Rp. 10.000.000 X 1% = Rp. 100.000

SWK yang di bebankan kepada anggota yang meminjam sebesar Rp. 100.000 4. Simpanan 12 Juli

Simpanan yang dibayar oleh anggota hanya satu kali dalam setahun dan pembayarannya pada saat 12 Juli

5. Modal Donasi

Modal ini merupakan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan tidak


(34)

6. Cadangan Umum

Dana cadangan merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, untuk menambah modal sendiri dan menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Dana cadangan umum yang diperoleh sebesar 25% dari nilai Sisa Hasil Usaha (SHU)


(35)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Tujuan utama koperasi melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah untuk mengevaluasi segala tindakan yang telah dilaksanakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Kegiatan analisis modal kerja yang dilakukan adalah untuk dapat mengetahui dan memperkirakan kenaikan atau penurunan dalam modal kerja, sehingga dengan analisis yang dilakukan pada koperasi dapat digunakan lebih efektif untuk kelancaran koperasi sehari-hari.

Setelah mengadakan penelitian atau pembahasan atas data dan informasi yang terkumpul serta dengan mengkaji ulang penulisan laporan ini pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sesuai dengan hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada KPKB, maka dapat diketahui modal kerja koperasi mengalami kenaikan sebesar Rp 14.952.778.827,44 dari kenaikan tersebut terdapat sumber modal kerja yang paling utama diperoleh dari simpanan wajib Rp 12,615,673,446.00 yang terdiri dari penerimaan simpanan wajib khusus tahun 2009 sebesar Rp 538,859,280.00 yang di bandingkan dengan simpanan wajib tahun 2008 sebesar Rp 10.337.046.424,00 sedangkan penggunaan modal kerja yang paling utama yaitu pada hutang jangka panjang yang terdiri dari hutang dana kesehatan Rp 14.090.314,58 dan


(36)

hutang pinjaman dari PEMKOT Rp 4.000.000.000,00 dengan jumlah keseluruhan Rp 4.014.090.314,58

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan berguna bagi KPKB untuk meninjau kembali akan modal kerja yang terdapat pada KPKB yaitu :

1. Sebaiknya koperasi lebih menitik beratkan kepada simpanan anggota khususnya simpanan pokok dan simpanan khusus.

2. Penggunaan modal kerja harus dapat ditekan, namun sumber pendapatan haruslah dioptimalkan agar tidak terjadi penurunan modal kerja.

3. Sebaiknya koperasi melakukan seleksi terhadap anggota yang mengajukan permintaan pinjaman kredit kepada KPKB terutama kepada anggota baru yang mungkin akan mengakibatkan kesulitan dalam pengembalian pinjaman yang dapat mengancam kelangsungan usaha. Sehingga beban hutang dan risiko tidak kembalinya dana yang dipinjam anggota akan semakin besar.


(37)

TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN

MODAL KERJA

PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA

BANDUNG (KPKB)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Akuntansi

Oleh :

NAMA

:

DARIUS GINTING

NIM

:

21107156


(38)

DAFTAR ISI

INTISARI ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktik... 3

1.3 Kegunaan Kerja Praktik... ... 4

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Koperasi ... 6

2.1.1 Keadaan Umum ... 7

2.1.2 Visi dan Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung... 8

2.1.3 Bidang Usaha dan Kegiatan Koperasi... ... 9

2.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... ... 11

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktik... ... 18


(39)

3.3.4 Penjelasan Pos-pos Permodalan Tahunan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)... ... 27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan ... ... 30 4.2 Saran... ... 31

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, dan Edilius, 2004, Manajemen Koperasi Indonesia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Harahap, Sofyan Safari, 2004, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, cetakan keempat, penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

I katan Akuntansi Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim, 2003, Analisis Laporan Keuangan.

Penerbit UPP AMP YKPN

Munawir, S., 2000, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesebelas, Penerbit Liberti, Yogyakarta.


(41)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Darius Ginting

Nim : 21107156

Tempat dan Tanggal lahir : Berastagi, 04 Oktober 1988

Agama : Khatolik

Alamat : Jl. Ledjen Jamin Ginting Gg. Serasi No.55 Berastagi Kab. Karo Sumatera Utara

PENDIDIKAN FORMAL

1994-1998 SD Ledjen Jamin Ginting Berastagi 1-4 1998-2000 SD Impres Berastagi Kls 5-6

2000-2003 SMP Swasta Bersama Berastagi

2003-2006 SMA N 1 Berastagi


(42)

INTISARI

Tinjauan atas Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Bagi sebuah koperasi hal yang terpenting adalah usaha untuk meningkatkan efisiensi modal kerja, karena masalah modal kerja erat hubungannya dengan kegiatan operasi sehari-hari. Tingkat modal kerja koperasi dapat dilihat melalui analisis sumber dan penggunaan modal kerja, karena dengan melakukan analisis tersebut dapat mengetahui bagaimana koperasi mengalami penurunan atau kenaikan modal kerja, penyebab dari kenaikan dan penurunan dan dapat diketahui bagaimana koperasi menggunakan dana yang dimilikinya.

Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka penulis memilih metode deskripif analitis dalam proses pemecahan masalahnya. Untuk menunjang keberhasilan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang aktual mengenai permasalahan diatas melalui studi lapangan, observasi dan wawancara. Sedangkan untuk mengolah data-data tersebut penulis menggunakan data-data yang diperoleh dari laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung diperbandingkan antara tahun sekarang dengan tahun sebelumnya. Analisis tersebut menggunakan metode kertas kerja.

Berdasarkan hasil analisis maka penulis dapat menjelaskan bahwa penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh KPKB mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tahun 2007. Kemudian dari hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat dijelaskan bahwa terdapat sumber dan penggunaan modal kerja yang paling utama yaitu sumber pada simpanan wajib sebesar Rp 12.615.673.446,00 dan penggunaan pada hutang jangka panjang sebesar Rp 4.014.090.314,58

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan beberapa rekomendasi diantaranya : Sebaiknya koperasi lebih menitik beratkan kepada simpanan anggota khususnya simpanan pokok dan simpanan khusus, koperasi lebih efisien dalam menggunakan kas agar jangan sampai terjadi lagi penurunan kas ditahun yang akan datang, koperasi melakukan seleksi terhadap anggota yang mengajukan permintaan


(1)

TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN

MODAL KERJA

PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA

BANDUNG (KPKB)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Akuntansi

Oleh :

NAMA

:

DARIUS GINTING

NIM

:

21107156

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

DAFTAR ISI

INTISARI ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktik... 3

1.3 Kegunaan Kerja Praktik... ... 4

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Koperasi ... 6

2.1.1 Keadaan Umum ... 7

2.1.2 Visi dan Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung... 8

2.1.3 Bidang Usaha dan Kegiatan Koperasi... ... 9

2.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... ... 11

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktik... ... 18

3.2 Tehnik Pelaksanaan Kerja Praktik... ... 19

3.3Pembahasan Hasil Kerja Praktek... ... 19

3.3.1 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ... ... 23

3.3.2 Analisis Sumber Modal Kerja ... ... 25


(3)

3.3.4 Penjelasan Pos-pos Permodalan Tahunan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)... ... 27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan ... ... 30 4.2 Saran... ... 31

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, dan Edilius, 2004, Manajemen Koperasi Indonesia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Harahap, Sofyan Safari, 2004, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, cetakan keempat, penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

I katan Akuntansi Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim, 2003, Analisis Laporan Keuangan.

Penerbit UPP AMP YKPN

Munawir, S., 2000, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesebelas, Penerbit Liberti, Yogyakarta.


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Darius Ginting

Nim : 21107156

Tempat dan Tanggal lahir : Berastagi, 04 Oktober 1988

Agama : Khatolik

Alamat : Jl. Ledjen Jamin Ginting Gg. Serasi No.55 Berastagi Kab. Karo Sumatera Utara

PENDIDIKAN FORMAL

1994-1998 SD Ledjen Jamin Ginting Berastagi 1-4

1998-2000 SD Impres Berastagi Kls 5-6

2000-2003 SMP Swasta Bersama Berastagi

2003-2006 SMA N 1 Berastagi


(6)

INTISARI

Tinjauan atas Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung

Bagi sebuah koperasi hal yang terpenting adalah usaha untuk meningkatkan efisiensi modal kerja, karena masalah modal kerja erat hubungannya dengan kegiatan operasi sehari-hari. Tingkat modal kerja koperasi dapat dilihat melalui analisis sumber dan penggunaan modal kerja, karena dengan melakukan analisis tersebut dapat mengetahui bagaimana koperasi mengalami penurunan atau kenaikan modal kerja, penyebab dari kenaikan dan penurunan dan dapat diketahui bagaimana koperasi menggunakan dana yang dimilikinya.

Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka penulis memilih metode deskripif analitis dalam proses pemecahan masalahnya. Untuk menunjang keberhasilan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang aktual mengenai permasalahan diatas melalui studi lapangan, observasi dan wawancara. Sedangkan untuk mengolah data-data tersebut penulis menggunakan data-data yang diperoleh dari laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung diperbandingkan antara tahun sekarang dengan tahun sebelumnya. Analisis tersebut menggunakan metode kertas kerja.

Berdasarkan hasil analisis maka penulis dapat menjelaskan bahwa penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh KPKB mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tahun 2007. Kemudian dari hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat dijelaskan bahwa terdapat sumber dan penggunaan modal kerja yang paling utama yaitu sumber pada simpanan wajib sebesar Rp 12.615.673.446,00 dan penggunaan pada hutang jangka panjang sebesar Rp 4.014.090.314,58

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan beberapa rekomendasi diantaranya : Sebaiknya koperasi lebih menitik beratkan kepada simpanan anggota khususnya simpanan pokok dan simpanan khusus, koperasi lebih efisien dalam menggunakan kas agar jangan sampai terjadi lagi penurunan kas ditahun yang akan datang, koperasi melakukan seleksi terhadap anggota yang mengajukan permintaan pinjaman kredit kepada KPKB terutama kepada anggota baru yang mungkin akan mengakibatkan kesulitan dalam pengembalian pinjaman yang dapat mengancam kelangsungan usaha. Sehingga beban hutang dan resiko tidak kembalinya dana yang dipinjam anggota akan semakin besar.