3.1 Setting dan Karakter subjek penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Make a Match Berbantuan Media Komik Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas Bela

BAB III
METODE PENELITIAN

Di dalam bab 3 ini, penulis akan membahas tentang setting dan
karakteristik subyek penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik dan
instrument pengumpulan data, indikator kerja dan teknik analisis data, yang akan
diuraikan berikut ini.
3.1 Setting dan Karakter subjek penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri 01 Tuntang yang tertetak di Tuntang,
jalan Fatmawati No 06, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan
Maret, sekolah ini merupakan sekolah Negeri yang terletak di samping jalan raya
yang letaknya strategis dan mudah dijangkau, dan menjadi salah satu SD
berprestasi di Kecamatan Tuntang, SD Negeri 01 Tuntang ini memiliki fasilitas
yang sudah memadahi seperti adanya halaman yang luas, memiliki lapangan
olahraga sendiri, memiliki ruang lap komputer, musik, dan adanya ruang UKS,
kamar mandi, ruang guru dan kepala sekolah, kantin dan adanya koperasi yang
dikelola oleh siswa sendiri waktu istirahat sekolah. Jumlah murid di SD mulai dari
kelas I sampai VI ini terdiri dari 102 siswa. Subyek penelitian yang akan diteliti
adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 21 Anak yang terdiri dari 9 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan, dalam mengikuti pembelajaran anak cenderung
lebih suka bermain, berbicara dengan teman yang lain.


3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang ditentukan oleh peneliti ada 2 variabel
yaitu model pembelajaran Make-A Match berbantuan media komik interaktif,
aktivitas belajar, dan hasil belajar IPS, masing-masing variabel akan diuraikan
dibawah ini.
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model
pembelajaran Make-A Match yaitu pembelajaran yang meningkatkan aktifitas
secara kognitif maupun fisik dengan unsur permainan secara berkelompok

31

32

menggunakan kartu soal dan jawaban. Make-A Match akan dikolaborasikan
dengan media komik interaktif.
Variabel Make-A Match berbantuan media komik interaktif merupakan
variabel bebas atau dependen karena variabel ini berpengaruh untuk variabel
lainnya.
Make A-Match berbantuan media komik interaktif merupakan model

pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan secara berkelompok menggunakan
kartu soal dan jawaban disertai dengan media komik interaktif untuk pemahaman
materi, diharapkan agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan memahami
materi yang disajikan oleh pengajar.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar dan aktifitas
belajar siswa. Hasil belajar siswa adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu
interaksi tindak belajar, yang biasanya ditunjukkan dengan adanya perubahan
tingkah laku pada diri siswa, perubahan pengetahuan yang dapat diukur dan
dinilai. Aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.
Variabel hasil belajar dan aktivitas belajar merupakan variabel terikat atau
despenden dikarenakan variabel ini akan berubah akibat dari variabel lain, jadi
variabel hasil belajar dan aktivitas adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh
variabel yang lainnya.

3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Rencana Tindakan
Desain penelitian tindakan kelas berbentuk 3 siklus merupakan model
PTK dari Kemmis dan M. Taggart (1993). Tindakan dilakukan secara silmutan

atau disebut dengan bentuk spiral dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu
perencanaan tindakan (Planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting), namun semua ini diawali dengan refleksi
awal atau disebut dengan prapenelitian (Suharsini Arikunto, 2006:93) seperti
gambaran yang ada berikut ini.

33

0

Keterangan :

Siklus I : 1. Perencanaan I

1

2. Tindakan I
3. Observasi I

4


4. Refleksi I

3

2

Siklus II :

1
4

1. Perencanaan II
2. Tindakan II

3

3. Observasi II

2


4. Refleksi II

Gambar 1. Design PTK Model Kemmis & Tanggart
(Suharsimi Arikunto, 2006:93)

Secara garis besar terdapat 4 tahapan yang biasa dilalui yaitu (1)
Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (acting ), (3) Pengamatan (Observing),
(4) Refleksi (reflection).
Langkah awal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan
penelitian adalah melakukan kegiatan observasi dengan mewawancarai guru kelas
yang bersangkutan, setelah peneliti melakukan observasi tersebut, kemudian
diterapkannya penggunaan model pembelajaran Make-A Match menggunakan
media komik interaktif dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial pada materi
Jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Rencana
tindakan yang dilakukan oleh peneliti ini melaui 4 tahap perencanaan, tahapan

34

tersebut dilaksanan selama 4 jam pembelajaran atau 3 kali pertemuan, dan dalam

pelaksaan tindakan kelas ini direncanakan dalam 3 siklus, namun apabila
pelaksanaan 2 siklus sudah mencapai keberhasilan belajar yang ditargetkan
peneliti maka siklus 3 tidak dilaksanakan
1. Perencanaan
a. Menemukan masalah yang terdapat di kelas, dalam proses penemuan
ini peneliti melakukan observasi langsung di kelas
b. Merencanakan langkah-langkah yang akan digunakan memperbaiki
pembelajaran IPS (RPP, Kisi-kisi soal)
c. Mempersiapkan instrumen penelitian
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada proses ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan
sebelumnya. Sementara yang menjadi observer proses pembelajaran
dengan model Make-A Match adalah guru kelas V, selama kegiatan
berlangsung guru akan mengajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh peneliti.
3. Observasi
Observasi ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan
dilaksanakan untuk melihat proses pembelajaran dan tindakan, dan dalam
kegiatan observasi ini semua perubahan yang terjadi dicatat, dan data yang
dikumpulkan adalah data tentang perubahan akibat implementasi tindakan

dan kegiatan pembelajaran setelah dilaksanakan.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data dari hasil observasi
bersama kolaboran, kemudian hasil dari analisis dijadikan acuan untuk
menyusun perencanaan pada siklus berikutnya

3.3.2 Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan 3 pertemuan, pada
pertemuan pertama akan mengajarkan materi IPS tentang persiapan kemerdekaan
sampai detik-detik proklamasi dengan menggunakan bantuan media komik
interaktif, dan berdiskusi dalam kelompok kecil, pertemuan kedua akan

35

dilaksanakan pembelajaran IPS menggunakan metode Make-A Match atau kartu
berpasangan, pertemuan ketiga akan dilakukan evaluasi dalam bentuk tes untuk
menguji pemahaman siswa. Alokasi waktu dalam setiap pelaksaan pembelajaran
masing-masing 2x35 menit
I. Perencanaan
1. Menentukan waktu penelitian

2. Melakukan koordinasi dengan wali kelas lima atau kolaborator dengan
observer
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan
langkah-langkah pada model pembelajaran Make-A Match
4. Menyiapkan Media /alat/sumberbelajar : papan peta konsep, teks
proklamasi, video detik-detik proklamasi, dan komik interaktif
5. Menyiapkan Make-A Match atau kartu berpasangan yang berisi soal dan
jawaban
6. Menyusun lembar observasi untuk peneliti
7. Menyusun soal evalusi, lembar observasi dan tes pilihan ganda
II. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan akan dilakukan sesuai dengan perencanaan
pembelajaran yang dibuat, dan dalam pelaksanaan siklus I terdiri dari 3
pertemuan , setiap pertemuan akan diuraikan sebagai berikut :
Pertemuan I
1. Dalam melaksanakan pembelajaran yang sudah disusun dalam RPP
sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Make-A Match
2. Dalam pendahuluan guru menjelaskan beberapa materi dengan
menggunakan papan peta konsep yang nantinya siswa akan menyusun
sendiri peta konsep tersebut sehingga antusias siswa muncul dalam

awal pembelajaran
3. Memberikan pertanyaan seputar materi yang dijelaskan
4. Membentuk siswa dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
siswa dalam satu kelas
5. Menampilkan sebuah Video pembelajaran mengenai materi yang
disampaikan

36

6. Dalam beberapa kelompok berdiskusi tentang video yang di tampilkan
dan menjawab beberapa pertanyaan
7. Diakhir pembelajaran guru akan melakukan refleksi, mengevaluasi
hasil pembelajaran dan menyampaikan kegiatan di pertemuan kedua.
Pertemuan II
1. Pada kegiatan pendahuluan guru mengingat kembali pembelajaran
yang disampaikan sebelumnya (Pertemuan I)
2. Guru akan menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua
3. Menyampaikan beberapa materi secara singkat
4. Guru membentuk beberapa kelompok untuk berdiskusi
5. Dalam membantu penyampaian materi diberikan bantuan media yaitu

Komik Interaktif yang akan dibaca, dirangkum dan diisi beberapa
pertanyaan dari Komik Interaktif
6. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
menyimpulkan isi dari Komik Interaktif
7. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi pembelajaran,
mengevaluasi

pembelajaran

pada

pertemuan

ke

dua,

dan

menyampaikan kegiatan pada pertemuan ke 3

Pertemuan ke III
1. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi yang sudah disampaikan selama dua pertemuan
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
3. Menjelaskan aturan bermain dengan Make-A Match
4. Guru mendampingi siswa dalam bermain dengan Make-A Match atau
kartu berpasangan
5. Guru mencatat skor setiap kelompok yang berhasil
6. Guru menentukan kelompok pemenang dan memberikan reward untuk
kelompok menang
7. Sebelum akhir kegiatan guru memberikan soal evaluasi untuk
mengetahui penguasaan materi

37

8. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi kegiatan dan
memberikan reward untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran dari
awal pertemuan sampai terakhir
III.Observasi
Pada kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I pada pertemuan I,II dan III. Kegiatan observasi
diakukan untuk mengamati dan mengevaluasi kegiatan guru dan siswa
selama pelaksanaan , hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
1. Observer mengamati kegiatan guru dalam menggunakan model
pembelajaran tipe Make-A Match dengan menggunakan bantuan media
Komik Interaktif
2. Dalam proses Make-A Match, peran guru dan siswa dalam permainan
3. Observer mencatat semua yang terjadi yang ditemukan dengan
instrumen yang telah disusun
4. Perbaikan darinkelemahan pada siklus I
5. Untuk Siswa, yaitu bagaimana kegiatan aktivitas selema belajar
disesuaikan dengan indikator aktivitas belajar
6. Untuk guru yaitu persiapan, memberikan apersepsi untuk motivasi
belajar siswa, membuka dan menutup pembelajaran, mengawasi
permainan Make-A Match
IV. Refleksi
1. Guru melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan rencana
belajar
2. Hasil analisis berupa kelemahan dan kelebihan dalam perencanaan,
tindakan dan pelaksanaan pembelajaran
3. Hasil belajar siswa memenuhi target yang akan dicapai
3.3.3 Siklus II
Dalam siklus II akan dilakukan perbaikan kekurangan hasil temuan pada
siklus I. Apabila dalam siklus I sudah ada kelebihan, maka dalam siklus II
akan dipertahankan dan ditingkatkan. Siklus II sama dengan siklus I terdiri
dari 3 pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pertemuan 1, 2 dan 3
dilaksanakan sama seperti siklus I dengan perbaikan yang sudah dirancang.

38

I.

Perencanaan
1. Permasalahan yang diambil adalah hasil evaluasi dan identifikasi
kekurangan pada tahap siklus I
2. Memperbaiki kekurangan dan hasil refleksi dari tahap siklus I
3. Merancang kembali kegiatan, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) model pembelajaran tipe Make-A Match, soal, lembar observasi,
media pembelajaran dan sumber pembelajaran lainnya

II. Tindakan
Dalam tindakan di siklus II akan dilaksanakan secara bersamaan seperti
halnya pada siklus I. dalam siklus II tindakan akan disesuaikan dengan
kekurangan yang didapatkan pada siklus I
Pertemuan I
1. Melaksanakan pembelajaran yang sudah disusun dalam RPP sesuai
dengan langkah-langkah model pembelajaran Make-A Match

yang

terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
2. Dalam pendahuluan guru menjelaskan beberapa materi dengan
menggunakan papan peta konsep yang nantinya siswa akan menyusun
sendiri peta konsep tersebut sehingga antusias siswa muncul dalam
awal pembelajaran
3. Memberikan pertanyaan seputar materi yang dijelaskan
4. Membentuk siswa dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
siswa dalam satu kelas
5. Menampilkan sebuah Video pembelajaran mengenai materi yang
disampaikan
6. Dalam beberapa kelompok berdiskusi tentang video yang di tampilkan
dan menjawab beberapa pertanyaan
7. Siswa melakukan presentasi di depan kelas mengenai hasil diskusi
8. Diakhir pembelajaran guru akan melakukan refleksi, mengevaluasi
hasil pembelajaran dan menyampaikan kegiatan di pertemuan kedua.
Pertemuan II

39

1. Pada kegiatan pendahuluan guru mengingat kembali pembelajaran
yang disampaikan sebelumnya (Pertemuan I)
2. Guru akan menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua
3. Menyampaikan beberapa materi secara singkat
4. Guru membentuk beberapa kelompok untuk berdiskusi
5. Dalam membantu penyampaian materi diberikan bantuan media yaitu
Komik Interaktif yang akan dibaca, dirangkum dan diisi beberapa
pertanyaan dari Komik Interaktif
6. Siswa melakukan presentasi dikelas mengenai isi komik interaktif
7. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
menyimpulkan isi dari Komik Interaktif
8. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi pembelajaran,
mengevaluasi

pembelajaran

pada

pertemuan

ke

dua,

dan

menyampaikan kegiatan pada pertemuan ke 3
Pertemuan III
1. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi yang sudah disampaikan selama dua pertemuan
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
3. Menjelaskan aturan bermain dengan Make-A Match
4. Guru mendampingi siswa dalam bermain dengan Make-A Match atau
kartu berpasangan
5. Guru mencatat skor setiap kelompok yang berhasil
6. Guru menentukan kelompok pemenang dan memberikan reward untuk
kelompok menang
7. Sebelum akhir kegiatan guru memberikan soal evaluasi untuk
mengetahui penguasaan materi
8. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi kegiatan dan
memberikan reward untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran dari
awal pertemuan sampai terakhir
III. Observasi

40

Pada kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I pada pertemuan I,II dan III. Kegiatan observasi
diakukan untuk mengamati dan mengevaluasi kegiatan guru dan siswa
selama pelaksanaan , hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
7. Observer mengamati kegiatan guru dalam menggunakan model
pembelajaran tipe Make-A Match dengan menggunakan bantuan media
Komik Interaktif
8. Dalam proses Make-A Match, peran guru dan siswa dalam permainan
9. Observer mencatat semua yang terjadi yang ditemukan dengan
instrumen yang telah disusun
10. Perbaikan darinkelemahan pada siklus I
11. Untuk Siswa, yaitu bagaimana kegiatan aktivitas selema belajar
disesuaikan dengan indikator aktivitas belajar
12. Untuk guru yaitu persiapan, memberikan apersepsi untuk motivasi
belajar siswa, membuka dan menutup pembelajaran, mengawasi
permainan Make-A Match
IV. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus II, guru dan kolaborator dapat
merefleksikan kegiatan pembelajaran, kegiatan guru, aktivitas siswa dan
hasil belajar pada siswa dan akan mengetahui kesesuaian kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan sebagaimana siswa mengelami
peningkatan pada siklus II, hasil refleksi yang diharapkan dapat
disampaikan berikut ini.
1. Guru melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan rencana
belajar
2. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan yang
di harapkan
3. Hasil belajar siswa memenuhi target yang akan ingin dicapai

41

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
ditentukan teknik pengumpulan dan instrumen pengumpulan data, berikut ini
akan diuraikan teknik dan instrument pengumpulan data.
3.4.1

Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.1 Teknik Pengumpulan untuk Variabel model pembelajaran tipe
Make-A Match berbantuan media komik interaktif
Pengumpulan data model tipe Make-A Match berbantuan media komik
interaktif menggunakan teknik non tes yaitu observasi. Observasi merupakan
suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan
rasional mengenai beberapa fenomena. Observasi dilakukan untuk melihat
apakah guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran
tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif tangga sesuai dengan
sintak yang sudah rimusukan.
Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan dan aktivitas guru
dalam menerapkan model pembelajaran tipe Make-A Match dengan baik.
Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator.
Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu
berlangsung.
3.4.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Hasil belajar dan Aktifitas
Belajar
3.4.2

Instruman Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis menyusun instrumen
dalam bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan
variabel yang sudah ditentukan penulis sebagai berikut.
3.4.2.1 Instrumen

Pengumpulan

Data

pembelajaran tipe Make-A Match

untuk

Variabel

model

berbantuan media komik

interaktif
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar
observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam
menerapkan model pembelajaran tipe Make-A Match berbantuan media komik
interaktif .Observer akan memberikan checklist (√) pada tiap indikator sesuai

42

dengan hasil pengamatan. Kegiatan pembelajaran harus mencerminkan tahap
pembelajaran Make-A Match seperti pada sintak mulai dari kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Lembar Observasi model pembelajaran tipe Make-A Match
berbantuan media komik interaktif
No
Aspek
Indikator
1.

Kegiatan
Pendahuluan

2.

Melakukan
kegiatan
inti
pembelajaran

3.

Melakukan
kegiatan penutup

a. Guru
menyiapkan
kelas
mengecek
kehadiran dan kesiapan siswa
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Guru memberikan motivasi belajar dengan
menggunakan papan peta konsep
a. Guru membagi siswa dalam satu kelas
menjadi 2- 3 kelompok
b. Siswa mendengarkan penejalasan langkah
model pembelajaran Tipe Make-A Match
c. Siswa melakukan diskusi tentang materi
yang disampaikan pengajar
d. Menjawab pertanyaan yang muncul dari
siswa
e. Siswa menyampaikan hasil diskusi
f. Guru menanggapi hasil diskusi siswa
g. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
tentang jalannya permaianan Make-A Match
atau kartu berpasangan
h. Guru mencatat skor dengan tanda bintang
yang didapatkan oleh setiap kelompok yang
berhasil
i. Guru menjumlahkan semua hasil atau
perolehan skor yang didapatkan oleh setiap
kelompok
j. Guru menentukan pemenang dari permainan
karu berpasangan
k. Guru memberikan reward kepada kelompok
pemenang
l. Guru membagikan tes untuk mengetahui
penguasaan materi siswa
a. Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran
b. Guru melakukan refleksi dan evaluasi
pembelajaran

3.4.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat

43

Instrumen pengumpulan data variabel terikat adalah menggunakan lembar
observasi dan test dalam bentuk soal pilihan ganda, untuk aktivitas siswa akan
dinilai dengan mengisi menggunakan lembar observasi dan memberikan tanda
(√) pada indikator yang dicapai siswa, sedangkan untuk mengukur hasil belajar
siswa dalam aspek kognitif akan dilakukan test setelah akhir siklus I dan akhir
siklus II. Test dilakukan dengan menggunakan soal test pilihan ganda, setiap
siklus akan dibuat 30 soal pilihan ganda, dan instrumen yang digunakan adalah
observasi, lembar soal, pedoman penilaian dan rubrik penilaian

No
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Belajar dengan Model
Pembelajaran tipe Make-A Match
Aspek
Indikator
Item
siswa
memperhatikan
1
Antusiasme siswa
penjelasan guru
dalam mengikuti
kegiatan
siswa berani bertanya dan
2
pembelajaran
menjawab pertanyaan guru
siswa meminta bantuan guru
3
Interaksi siswa
jika mengalami kesulitan
dengan guru
dengan sopan dan santun
Siswa meminta bantuan
4
Interaksi siswa
teman
jika
mengalami
dengan siswa
kesulitan
5
Kerjasama kelompok Saling membantu anggota
kelompok dalam menjawab
pertanyaan
Tidak saling menyalahkan
6
jika ada anggota yang
melakukan kesalahan
Diskusi berjalan dengan tertib
7
Aktivitas belajar
dan baik
siswa dalam diskusi
kelompok
8
Aktivitas siswa dalam Siswa melakukan permainan
dengan tertib dan sesuai
melaksanakan
dengan aturan
pembelajaran
Siswa
antusias
dan
9
bersemangat dalam mengikuti
permainan
Selalu
mengikuti
setiap
10
kegiatan
pembelajaran
dengan antusias
Siswa berani memberikan
11
Partisipasi siswa
di
akhir
dalam menyimpulkan kesimpulan
pembelajaran
materi

44

Intrumen soal evaluasi IPS yang menilai aspek kognitif dibuat dalam bentuk
pilihan ganda dan berisi 30 butir soal. Intrumen soal evaluasi dijabarkan
berdasarkan kisi-kisi yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4

Kompetensi
Dasar
2.2 Menghargai
jasa dan peranan
tokoh perjuangan
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia

Tabel 3.3
Kisi- kisi soal evaluasi IPS Siklus I
Materi
Indikator
Jenis
No. Soal
Soal
Proklamasi
1. Menjelaskan
Pilihan
Kemerdekaan
beberapa usaha
Ganda
Indonesia
dalam rangka
mempersiapkan
kemerdekaan
2. Mengidentifikasi
tokoh dalam
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia
3. Menjelaskan cara
menghargai jasa
pahlawan dalam
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia

Jumlah
Soal

1, 2, 3, 4,

30

5, 6, 7, 8,
9,10, 11,

12, 13, 14,
15, 16, 17,
18, 19
20, 22

21, 23, 24,
25, 26, 27,
28, 29, 30

Kompetensi
Dasar
2.3 Mengenal dan
menghargai
perjuangan para
tokoh dalam
memperjuangkan
kemerdekaan

Tabel 3.4
Kisi- kisi soal evaluasi IPS Siklus II
Materi
Indikator
Jenis

No. Soal

Soal
Perjuangan
1. mendiskripsikan Pilihan
Mempertahan
perjuangan
Ganda
kan
bangsa
Kemerdekaan
Indonesia dalam
Indonesia
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia
2. Menyebutkan
peristiwa Agresi
Militer Belanda
3. Menjelaskan
peranan tokoh
dalam
mempertahankan

Jumlah
Soal

1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9,12

11, 10, 13,
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20, 21, 24,
22,
23, 24, 25,

30

45

kemerdekaan
Indonesia

26, 27, 28,
29, 30

3.5 Indikator Kinerja
Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan
indikator kinerja. Indikator kinerja berupa indikator proses dan indikator
hasil
3.5.1

Indikator Proses

Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian
dalam proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan
pembelajaran

Make-A

Match

berbantuan

media

komik

interaktif.

Pembelajaran Make-A Match ini tercapai jika kegiatan guru dan kegiatan
siswa 100% terlaksana dengan baik.
3.5.2

Indikator Hasil

a) Aktivitas belajar
Penelitian ini berhasil jika minimal 80% dari 21 siswa memiliki
kategori aktivitas belajar tinggi.
b) Hasil Belajar
Pembelajaran dengan menggunakan model

Make-A Match

dikatakan berhasil apabila terjadinya kenaikan hasil belajar siswa dengan
kenaikan nilai belajar siswa, apabila setiap siklus dalam penelitian
diperoleh 80% siswa mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM
IPS ≥ 60.
3.6 Validitas dan Uji Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran
3.6.1

Uji Vaiditas
Sebelum dibagikan kepada siswa soal evaluasi tertulis diuji coba

dahulu sehingga diperoleh butir soal yang valid. Menurut Arikunto (2012:
211) sebuah tes dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak
diukur, instrumen valid jika mempunyai validitas tinggi, dan kurang valid
apabila validitas rendah. Validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan

46

mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya itu sendiri (corrected item to total correlation), r <
0,20 tidak ada validitas, 0,20 ≤ r < 0,40 validitas rendah, 0,40 ≤ r < 0,60
validitas sedang, 0,60 ≤ r < 0,80 validitas tinggi, validitas sempurna 0,80 ≤
r < 1,00
Uji instrumen penilitian pada siklus I dengan menggunakan 30 soal
terdapat 21 soal yang valid dan ada 9 soal yang tidak valid untuk soal
pilihan ganda. Uji instrumen siklus II dari 30 soal terdapat 23 soal yang
valid dan 7 soal yang tidak valid untuk soal pilihan ganda dan. Hasil uji
validitas dari siklus I dan siklus II dari soal yang valid akan di ambil 40
soal pada siklus I dengan 20 soal pilihan ganda untuk siklus II diambil 20
soal pilihan ganda yang akan digunakan dalam penelitian.

3.6.2

Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten
jika dikenakan pada satu objek, Menurut Arikunto (2012:52), sebuah tes
dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan ketetapam, siswa diberikan
tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka siswa akan tetap dalam
urutan yang sama dalam kelompoknya apabila subyek tersebut tidak dikenai
perlakuan. Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrumen digunakan
kriteria menutut Sugiyono (2010:30) yaitu jika nilai hitung > 0,7 maka
instrumen tersebut reliabel. Pada siklus I nilai Cronbach’s Alpha mencapai
0,85.Pada siklus II nilai Cronbach’s Alpha untuk soal pilihan ganda
mencapai 0,89. Koefisien reliabilitas Alpha 0,85 pada siklus I dan 0,89 pada
siklus II masuk kategori tinggi, oleh karena itu instrument ini dapat
digunakan untuk data penelitian.
3.6.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif komparatif dengan membandingkan hasil siklus I dan siklus II.
Data kuantitatif yang berupa hasil belajar siswa setelah proses

47

pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya dianalisi, penyajian data
kuantitatif dibuat dalam bentuk persentase dengan mengunakan rumus
Skor siswa =

(Poerwanti, 2008: 6-15)

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑋100
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

Untuk aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dan
siklus II, peneliti membuat 4 kategori untuk menarik kesimpulan
berdasarkan skor total aktivitas belajar siswa yaitu kategori rendah,
sedang, tinggi dan sangat tingggi, rentang skor pada masing-masing
kategori dengan cara :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

=

44−1
4

= 10,75

Dari hasil perhitungan di atas, maka rentang skor pada masing-masing
kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Rentang skor Aktivitas Belajar
Rentang Nilai
Kategori
Sangat Tinggi
≥ 32,28
Tinggi
21,52 – 32,27
Sedang
10,76 – 21,51
Rendah
1 – 10,75

Hasil perhitungan kemudian dikonversikan dengan kriteria
ketuntasan belajar siswa dengan kriterianya adalah 60 untuk hasil belajar.
Tabel 3.6
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kualifikasi
Kriteria Ketuntasan
Tuntas

≥60

Belum Tuntas