Model Mekanistik Efek Temperatur Cahaya

,/

." (q'n

f1

ISSN: 0854 - 0098

JURNAT PENETITIN
UNIVERSITAS MATARAM

EDISI

A:

+r

VOTUME:

IPA DAN TEKNOTOGI


l,

No

:2I, Okt.'99

DAF'TAR ISI

l.

Oestrus Synchronisation Using Piogresteron, Prostaglandin and Gonadotropin Releasing Hormon
In Dairy Cattle. (Adji Santoso
.. ....1- 4

Dradjat).

2. Pengaruh Pemberian ZnPada Berbagai Taraf NPK dan Tingkat Kekahatan Zn Tanah Terhadap

Pertumbuhan


dan Hasil

Padi.

(Baharuddin).

... ....5

- II

3. Suplementasi Solinomysin dalam Pakan Untuk Memacu Pertumbuhan dan Mencegah Koksidia
Pada Ayam Ras Petelur Jantan. (Moh. Hasil Tamsil, Sri Widiharti, dan
....12 14

Rodiah).

['

4. Retensi Nitrogen Ayam Broiler Dalam Berbagai LingkunganNutritif Ransum.
(Jublir\ F. Bale ...


Therik).

..

...

..

-

...

.15

- 19

5. Keaneka Ragaman Bakteri Asam Laktat Yang Terkanduqg Dalam Susu Segar dan Keju Lunak.

(Djoko Kisworo).

6. Pengaruh Penambaha

nZat

Additive Terhadap Peningkatan Unjuk Kerja Motor Diesel.

(IKadeWiratamadanMadeWijana).

.......:

........30-36

fupek Pertumbuhan, Reproduksi dan Makanan,Abalone (Haliotis Spp.) (Moluska:
Gastropoda) di Pulau Pantar Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. (R cky Gmin). ... ....37

7. Beberapa

- 43

8. Pengaruh Dosis Fosfat Alam Terhadap Kemempuan Baktpri Pelarut Fosfat Psedomonas Sp. Isolat

Vertisol Lombok Selatan Untuk Mendegradasi Herbisida Atrazine. (Wayan Wangiyana) .....44 55

-

9. Evaluasi Ketahanan Terhadap Kekeringan 10 Galur Harapan Padi Gogo Hasil Persilangan Antara

36. '

\
Varietas Lokal Keta Monca X Varietas IR.
(tGP. Muliarta Arsana, IN. Kantun, Lestari Ujianto, dan [W.

Sutresna).

.56

- 64

10. Model Mekanistik Efek Temperatur, Cahaya dan Kompetisi Gulma Pada Pertumbuhaglanaman.


(I GDE Ekaputra

Gunartha).

11. Pengaruh Kombinasi Probiotik Saccharomyces

.

r..

,..

.

(:

65

-73


Cerevisiae danAspergillus Oryzae Dalam Ransum

Terhadap Populasi Mikroba Rumen dan Pertumbuhan Sapi Perah Dara.

(Muhammad

Amin).

...74

-79

12. Pasir Sungai dan Tanah Lempung Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Pasir Silika dan
Bentonit Pada Cetakan Pasir Untuk Pengecoran Logam Non - Ferrous.
(I Made Suartika dan I Dewa Ketut
....80 - 86

Okariawan).

Jumal Penelitian UNRAM, Oktober 1999

rssN 08s4{098

Vol. 1, No. 21

Model Mekanistik Efek remperatur, cahaya Dan Kompetisi Gulma
Pada Pertumbuhan Tanaman
(Mechanistic Model Effects of Temperature, Light lntensity and Weed
Competition On plant Growth)
I GDE EKAPUTRA GUNARTHA
Fakultas Pertanian Univercitas Mataram
Jl. Majapahit 62 Mataram N_usa Tenggara Barat 63125. Tlp. (0370) 621435, Fax. (0370) 621/85
email: [email protected]
ABSTRAK

digunakan unluk menentukan saat tanaman ditanam.

A&STRACtr

A study on the effecis of tempenturc, light intensity and weed comptition on plant growth ias
been

elabonted in detail'using an apptoach of a mechinistic model. The model
was construcld on base of retative
nsrVe

was

used

d

weed-free Wnod rcquired lo suppress the yield
values ot beiig more lhan gg?b. As a
in improvement of agronomic pndices, it is

by

PENDAHULUAN

d


untuk mengetahui ketanggapan parameterparameter tersebut terhadap perubahan

lingkungan yang terjadi maka pembuat model
umumnya m€netapkan sejumlah asumsi untuk
mendeskripsikan mekanisme pertumbuhan
tanaman yang dikaji.
Untuk mengidentifikasi faktor utama
yang mengendalikan atau membatasi hasil
tanaman diperlukan suatu pemahaman tentang
proses yang mendasari laju pertumbuhan nisbi
(relatiu_e grovvth rate), laju a6imilasi bersih (net

assimilation rate), dan nisbah luas daun (ieaf
area ratio)', karena ketiga kajian ini dapat
memberikan petunjuk yang baik terhadap
pemahaman terjadinya ragam pertumbuhan

I

GDE


EMPUTM

GUNARTHA

Jurnal PenelitianUNMM
f ) - (i) Pada model ini At = 1, artinya data
bangkitan berdasarkan harian. Untuk
selanjutnya pada makalah ini penggunaan

tanaman (Lambers, Freijsen,

dan van der Werf, 1gg0). Setiap spesies
tanaman cenderung akan memiliki laju
pertumbuhan nisbi yang berbeda pada
lingkungan tumbuh yang berubah, baik akibat
faktor abiotik seperti: temperatur, air, cahaya
dan hana maupun faktor-faktor biotik seperti
stres akibat kompetisi dan hama penyakit

notasi t diganti dengan i.

' Pertumbuhan tanaman diasumsikan
cenderung mengikuti fungsi sigmoid logistik,
ter:masuk tanaman jagung (Soeharsono, 1997),
yang diferensiasinya dinyatakan sebagai:

tanaman.

Suatu
sangat
mendasari pe

yang
yang
uhan
dan percobaan-percobaan yang telah ada
sebelumnya. Sekali model dirancang atau
dibentuk maka model kemudian akan memberi

dY

- __AY:
dr

baik

CY

1+

"'{i-'1

(2)

'

petunjuk terhadap ketidakJengkapan atau

dimana c merupakan laju pertumbuhan nisbi
(relative growth rate, RGR) awal dan m
menyatakan titik belok (inflextion point) kurve.

ditambahkan dalam model pada penelitian
berikutnya. Umpan balik seperti ini merupakan

Dari hasil pengepasan (fitting) beberapa
gugus data pertumbuhan tanaman (Gunartha,

biologi, namun menambahkan satu peubah ke

hubungan linier aniara parameter m dan laju

kekurangan data dasar (database) yang perlu

kajian menarik untuk pemahaman dasar sistem

dalam model akan berakibat pada kompleksitas
perhitungan. Sedapat mungkin model tersusun

1995),

diperoleh suatu

pertumbuhan
rTl

=

0s - 01

kecenderungan

c, yang diekspresikan

c.

sebagai:

(3)

Parameter laju pertumbuhan c diasumsikan
dipengaruhi oleh goyangan temperatur udara,
intensitas cahaya matahari, dan kompetisi
gulma, yang dinyatakan sebagai:
menerangkan efek temperatur, cahaya dan

kompetisi gulma terhadap pertumbuhan
tanaman. Ketiga gatra lingkungan tumbuh
tanaman ini termasuk anasir dominan dalam
membatasi hasil tanaman.
METODE

c(i) = c(maks) x k1",0(i) x fpsp(i) x fq(i),

dimana c(maks) adalah laju pertumbuhan

maksimum tanaman, kr",,p(i) adalah faktor efek
temperatur udara pada fraii te-i, fpan(i) adalah

faktor efek radiasi aktif

pe'weunRn

(4)

fotosintetik

(phatosynthetic active radiation, PAR) pada hari
dan f*s(i) menyatakan faktor efek
kompetisigulma pada hari kei.

ke-i,

Ketanggapan

A, .

Y(i+l):Y(i;+

dYl
d, l,:,

(1)

2(Tt +

SoC dan

mengikuti

dimana nilai k berkisar dari 0 sampai
("c).

l,

T*,*)'(T'*,,,. + T,",*)'- (I + Lo*)o
(Tor,,-,,*

dan T"pmrn (oC) masing-masing adalah
temperatur terrendah dan optimurn untuk
pertumbuhan tanaman. Menurut Ware dan
McCollum (1980), Trenoarr dan To46r. untuk

jagung adalah

21 -30.C.

pertumbuhan

temperatur udara diasumsikan
kelakuan fungsi (Gunartha, 1g95):

dimana dY/dt adalah laju pertumbuhan tanaman
yang dihitung pada peubah bebas waktu
(independent vaiable of time) t i dan At t(i +
=
=

kr"^r(i):

laju

tanaman terhadap satu kisaran temperatur
udara yang luas dapat dinyatakan seperti pada
Gambar 1a. Untuk itu parameter faktor efek

+ I""*n)'

Bruggink

dan

Trenrrarr

(5)

Heuvetink

(1987)

menyatakan bahwa hubungan fungsional laju
pertumbuhan tanaman tomat, mentimun din
cabe.besar dengan integral cahaya matahari

mengikuti pola kelakuan fungsi hiperbola.

66

"l wnal Pe nelitian

I GDE EKAPATM GUNARTHA

Dengan mengadopsi asumsi
parameterisasi

faktor efek

ini

radiasi

maka

aktif

fotosintetik dipilih (Gambar 1b);

Ioo"(i)

fr*(i) :

IpAR(i)

+ fh ,

(6)

dimana lpan(i) menyatakan purata

integral

intensitas cahaya harian (J cm-') pada hari k+i
dan f1" merupakan faktor konpensasi ehaya.
Jika tanpa adanya stres cahaya terhadap
tanaman,
-+ 0

maka fprn(i) =

ANRAM

1, namun sebaliknya jika terjadi

stres cahaya yang 'sangat besar (tanaman
ternaungi ataupun terjadi kompetisi cahaya
dengan tanahan lain yang sangat besar) maka
fpnn(i) bernilai sangat kecil. Parameter fx"
diasumsikan bergantung pada besarnya nilai
laju asimilasi bersih (neffo assrmilation rate,
NAR) sebagaiberikut:
0r'* 0,
fuo

O,

t

du*

NAR-,*'

(7)

f*

't0
0.6
0.6

Gambar

1.

Pola ketanggapan tanaman terhadap temperatur, cahaya dan kompetisi gulma

dimana 0z (J cm'2 hari-1; menyatakan konstanta
purata integral intensitas cahaya saat NAR
mencapai nilai setengah maksimum. Nilai

parameter 02, 0l (g cm-') dan 0a (hari) dapat
digunakan untuk menghitung nilai harian NAR

dan nisbah luas daun (leaf area. ratio. LAR)
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa
terdapat hubungan fungsional hiperbola antara
NAR den integral intensitas cahaya (lpnn),

demikian

pula hubungan inverse

LAR

diasumsikan mengikuti fungsi linier terhadap
NAR, sebagaiberikut:

NAR(i)

:

NAR.*" * Ip^.(i)
Iooo(i)

+ B, '

(8)

dan

67

I GIE ETAPATNA GUNARTIIA

lurnal Penelitian UNMM

I
: ot * 4*'NAR(i)'
IrqRO

dimana D adalah kerapatan gulma dan 0s
adalah parameter penentu efek kompetisi

(s)

interspesies (gulma-tanaman) yang dipengaruhi

l5stdt rtAR -.,82 (g .t-') menyatakan efisiensi
pmggmaan

oleh efek ontogenik. Dari hasil pengepasan
data Firdaus (1993) dan Suharyadi (1994)
diperoleh bahwa parameter 0c ini mengikurti
kelakuan fungsi eksponensial dengan peubah

cahaya (Epc).oteh tanaman.

Banyak
Silikasikan te
d