LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN (1)

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
KIMIA TERAPAN

Disusun oleh :
1.Alifanto Diasthama

(061440410790)

2.Astri Widya Sartika

(061440410791)

3.Dhea Isra Atmika Kintani

(061440410792)

4.Dina Saftri

(061440410793)

5.Katarina Putri CM


(061440410795)

6.M. Anjas Abdul Kholik

(061440410796)

7.Nyimas Jannatu Adnin

(061440411738)

Instruktur

: Ir.Erlinawati,M.T

Judul Percobaan

: ANALISIS AIR KRISTAL

Kelas


: 1 EG B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Tahun Akademik 2014 - 2015
ANALISIS AIR KRISTAL

I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitaif dan kuantitatif suatu air
Kristal

II. Alat yang Digunakan












Tabung reaksi
: 4 buah
Bunsen
: 1 buah
Kaca arloji
: 4 buah
Rak tabung reaksi : 1 buah
Cawan penguap
: 2 buah
Krus porselin + tutup
: 2 buah
Desikator
: 1 buah
Segitiga dan kaki tiga
: 1 buah
Penjepit kayu
: 2 buah

Spatula
: 2 buah

III. Bahan yang Digunakan
4.1 Identifkaai Hidrat
 K2Cr2O7
 BaCl2. 2H2O
 Boraks ( Na2B4O7.10 H2O )

4.2 Reveraibillitaa Hidrat


CoCl2.x H2O

4.3 Deliqueacence dan Effloreacence






Na2PO4.12 H2O
CuSO4.5 H2O
Kal(SO4)2.10 H2O
CaCl2

4.4 Jumlah Air Kriatal
 CuCl2.x H2O

IV. Daaar Teori
Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa
lama di udara akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang
diadsorbsi relative kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal ini
dapat dilihat dari permukaanya yang basah.
Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara
kimia dalam Kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan garam
ionic. Air yang terdapat di dalamnya disebut air Kristal dan biasanya
berikatan dengan kationnya.

Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan
relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air

. sebagai contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah
menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada suhu 100 oC.
Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :
o
110 C

CuCl2.xH2O → CuCl2 + H2O
Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi
perubahan Kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada
pemanasannya, apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh Kristal
CoCl2.6H2O bewarna merah, jika dipanaskan sampai CoCl 2.6H2O akan
bewarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi
biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan
melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan
udara., makin besar makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air
ini disebut eforescence, misalnya CoCl 2.6H2O. tetapi ada juga senyawa
yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan
lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence, misalnya
Kristal NaOH. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari

laruatan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa
yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap
air tidak hanya di udara tetapi dilarutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi
senyawa tersebut bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang
dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan
proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-senyawa organic
terutama bersifat tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses
reversible. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak
akan mengembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang
merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya, akan mengalami dehidrasi
secara reversible. Penambahan air kedalam CoCl anhidirida, akan
menghasilkan CoCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan
diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu 2+ .
Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui
kristalisasi dan larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara
pembuatan hidrat tersebut.

V. Gambar Alat (Terlampir)

VI. Keaelamatan Kerja
Jangan menyentuh Kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk
menaganinya.

VII. Langkah Kerja
7.1 Identifkaai Hidrat
1.
2.
3.
4.

Memanaskan sejumlah air Kristal 0.5 gr di dalam tabung reaksi
Mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung
Mencatat perubahan yang terjadi
Melarutkan dalam air (amati warna), jika perlu dipanaskan

7.2 Reveraibilitaa Hidrat
1. Memanaskan lebih kurang 0,3 gr, Kristal di dalam cawan penguapan
sampai warnanya
berubah sempurna

2. Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan
3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
4. Mencatat perubahan warna
5. Membiarkan dan mencatat perubahan warna

7.3 Deliqueacence dan Effloreacence
1.
2.
3.
4.

Memempatkan tiap Kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
Meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan
Mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya
Mengamati sample selama dilaboratorium

7.4 Jumlah Air Kriatal
1. Membersihkan porselin krusibel dan tutupnya dengan HNO 3 6M
2. Membilas dengan aquadest
3. Memanaskan krusibel beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai

kemerahan
selama 2 menit

4. Menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5. Memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui ke dalam krusibel
6. Menimbang krusibel serta isinya
7. Meletakkan krusibel di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat,
panaskan lagi
8. Menunggu selama 10 menit, pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9. Menimbang lagi sampai diperoleh berat konstan
10. Mengamati residu yang diperoleh, menambahkan air kedalm
krusibel sampai 2/3
bagian terisi air.
Bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan

VIII. Data Pengamatan
a.

Identifkaai Hidrat
Zat


Apakah
terdapat
H2O pada
dinding?

Warna
residu

Apakah
larut
dalam
air?

K2Cr2O7

Tidak

Orange/
Merah
kecoklatan

Larut

Tidak ada

BaCl2

Ya

Putih

Larut

Ada

Boraks

Ya

Bening/
Putih

Larut
(dipanask
an)

Ada

(Na4B4O7. 10
H2O)

Apakah
mempunyai air
Kristal?

b. - Beri keaimpulan dari pengamatan Anda !
Zat CoCl2.x H2O yang awalnya serbuk Kristal berwarna ungu, setelah
dipanaskan didalam cawan penguapan warna zat CoCl 2.x H2O berubah
menjadi biru. Ketika dicampurkan dengan sedikit aquades dan dilarutkan
warnanya kembali menjadi warna ungu. Saat dipanaskan sampai mendidih
berubah menjadi biru, lama kelamaan menjadi ungu dan setelah zat kering
akibat dipanaskan zat tersebut berubah menjadi biru.

-Apakah dehidraai dan hidraai CoCl2, reveraibel?

Ya, karena setelah direaksi zat tersebut mampu kembali ke warna
semula. Seperti yang kita ketahui bahwa larutan reversible adalah larutan
yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan. Dapat
disimpulkan bahwa CoCl2. x H2O adalah zat yang reversibel.

c.

Deliqueacence dan Effloreacence
Zat

Pengamatan

Kesimpulan

CuSO4.5H2O

-Senyawa melepaskan air, hal ini
dibuktikan
dengan tidak adanya air pada kaca
arloji
- Tidak mencair, warna biru.

Eforescence
( senyawa ini
bersifat
melepaskan air )

Kal(SO4)2.10
H 2O

-Senyawa melepaskan air, hal ini
dibuktikan
dengan tidak adanya air pada kaca
arloji.
- Tidak mencair, warna putih

Eforescence
( senyawa ini
bersifat
melepaskan air )

Na2CO3.10
H 2O

-Senyawa melepaskan air, hal ini
dibuktikan
dengan tidak adanya air pada kaca
arloji.
-Tidak mencair, berwarna putih

Eforescence
( senyawa ini
bersifat
melepaskan air )

CaCl2.H2O

-Larutan menyerap air, hal ini
dibuktikan dengan
adanya air pada kaca arloji.
-Mencair dan berwarna putih

d.

Deliquescence
( senyawa ini
bersifat menyerap
air )

Jumlah Air Kriatal











Massa crusible + tutup
Massa crusible + tutup + hidrat
Massa crusible + tutup + residu
Massa hidrat padat
Massa residu (CoCl2)
mol residu (CoCl2) (a)
mol
Massa H2O yang hilang
mol H2O yang hilang (b)
Jumlah air Kristal (perbandingan a:b)
Rumus molekul dari hidrat

=
=
=
=
=

= 51, 8745 gr
52, 8732 gr
52, 3921 gr
0,9987 gr
0, 5176 gr
0, 004

=
=
=
=

0, 4824 gr
0, 03 mol
6,7
CoCl2.6 H2O

Perhitungan
 Massa residu
crusible + tutup)

= (Massa crusible + tutup + residu) – (Massa

= 52,3921 gr – 51,8745 gr
= 0,5176 gr
 Massa H2O yang hilang = massa hidrat padat – massa residu
=0,9987 gr – 0,5176 gr
=0,4811 gr
 Mol residu (CoCl2)(a)
 Mol H2O yang hilang(b)

0,5176 gr

gr

= Mr = 129,83 gr /mol =0,004 mol

gr

0,4811 gr

= Mr = 18 gr /mol = 0,026 mol

 Jumlah air Kristal : CoCl2. → CoCl2+x H2O
Mol CoCl2. x H2O
= mol CoCl2
gram CoCl2.x H2O
= gram CoCl2
Mr CoCl2.x H2O
Mr CoCl2
0,9987 gr
=
0,5176 gr
129,83 + 18 x gr/mol
129,83 gr/mol
X
=62, 46 mol
9,32 mol
= 6,7
Secara teori = CoCl2.6 H2O
 % kesalahan

= praktek – teori x100
praktek
= 6,7 – 6 x 100
6,7
= 10

IX. Pertanyaan dan Jawaban
1)
2)

Tuliskan macam-macam air Kristal ?
Tuliskan 10 zat yang mengandung air Kristal?

Jawab :
1) - Hidratasi adalah air yang berikatan dengan ion-ion dalam Kristal dan
berbentuk H2O
- Konstitusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi
tidak berbentuk H2O

2)

1. CaCl2
2. BaCl2
3. boraks (Na2B4O7.2H2O)
4. NaOH
5. CuSO4
6. CoCl2
7. Na2Co3
8. Kal(SO4)2
9. CuCl2
10. CoSO4

X. Analiaia Data
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat dianalisa bahwa,
pada percobaan identifkasi hidrat. K2Cr2O7 yang berwarna oranye
dipanaskan, yang kemudian pada dinding tabung reaksi tidak terdapat
tetesan H2O pada dinding tabung reaksi. BaCl2 dan boraks mempunyai air
Kristal, hal itu dibuktikan dari pengamatan. Saat dipanaskan BaCl 2 langsung
menggumpal dan terdapat tetesan air pada dinding tabung. Kemudian pada
zat CoCl2. x H2O pada percobaan reversibelitas hidrat serbuk yang awalnya

berwarna ungu, dan setelah dipanaskan menjadi biru. Ketika dicampurkan
aquades warnanya ungu kembali, tetapi setelah kering zat itu berubah
menjadi biru.
Eforescence dan Deliquescence, dari ketiga zat yang dibiarkan di
udara terbuka yaitu Na2CO3 CuSO4 dan Kal(SO4)2 ternyata tidak mencair dan
zat CaCl2 mencair setelah dibiarkan lama diudara terbuka. Ternyata Na 2CO3
CuSO4 dan Kal(SO4)2 bersifat Eforescence dan CaCl2 bersifat Deliquescence.
Jumlah air Kristal terjadi perbedaan pada jumlah pengikatan H 2O antara
teori dan praktek. Kesalahan pada praktikum kali ini sebesar 10%.

XI. Keaimpulan
Air Kristal adalah air yang terkandung dalam Kristal-kristal yang
berupa garam ionic dan biasanya mengikat kationnya. Dari hasil praktikum
zat K2Cr2O7, BaCl2 dan boraks memiliki air Kristal. Larutan reversibel adalah
larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan, seperti
CoCl2. x H2O. Deliquescence adalah senyawa yang apabila diletakkan di
udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi.

Eforescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan
ditandai pengurangan berat. Dari zat yang diuji yaitu Na 2CO3 CuSO4 dan
Kal(SO4)2 bersifat Eforescence dan satu zat CaCl2 bersifat Deliquescence.

Daftar Puataka
 Jobsheet penuntun praktikum kimia terapan. 2014. Politeknik Negeri
Sriwijaya.

Gambar alat

Gambar 1. Desikator
Gambar 3. Gelas Kimia

Gambar 2. Kaca arloji

Gambar 4. Cawan penguap
Gambar 6. Crussible

Gambar 5: rak tabung

Gambar 7. Tabung Reaksi
Gambar 9. Segitiga

Gambar 8. Spatula

Gambar 10. Aquadest
Gambar 12. Penjepit

Gambar 11. Bunsen