Peradaban Islam bagi peradaban Barat
Peradaban Islam telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peradaban Barat, namun masih banyak yang mengabaikan kenyataan itu. Sejumlah kurator seni mengungkapkan hal tersebut dalam pameran bertajuk '1001 Inventions: Discover the Muslim Heritage of Our World' yang dibuka pekan ini, diselenggarakan atas kerjasama British Home Office dan Departemen Perdagangan dan Perindustrian.
Pameran ini menampilkan wajah peradaban Islam dan kontribusinya bagi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada masa abad kegelapan dalam sejarah Eropa. Beragam inovasi dari peradaban Islam, mulai dari kios-kios dan catur sampai kincir angin dan ilmu memecahkan sandi rahasia- kesemua ilmu itu sangat populer dan cenderung diasosiasikan sebagai hasil peradaban Barat, padahal aslinya ditemukan oleh para ilmuwan dan cendikiawan Muslim. Berdasarkan lebih dari 3.000 kajian kalangan akademisi, pameran nasional ini menyajikan inovasi-inovasi Islam dalam kurun waktu sepuluh dekade 'sejarah yang hilang' antara abad ke-6 sampai abad ke-16 mulai dari kawasan Cina sampai selatan Spanyol. Proyek pameran peradaban Islam ini diawali di Musium Ilmu Pengetahuan dan Industri Manchester dan akan digelar ke sejumlah kota di Inggris.
Target pengunjung antara lain pada siswa sekolah dan guru-guru mereka. Pameran dilengkapi dengan buku tuntutan dan sumber-sumber yang bisa dicari secara online. Profesor Salim al-Hassani, yang selama lima tahun ini mengepalai proyek riset penyusunan dan validasi untuk penyelenggaraan pameran ini mengungkapkan, "Jika anda bertanya pada orang- orang kebanyakan tentang darimana kacamata atau kamera atau pulpen berasal, hanya sebagian kecil yang menjawab dari umat Islam." "Banyak kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan ini yang diterima sebagai fakta di kalangan akademisi, tapi kebanyakan masyarakat luas-karena sifat alamiah sistem pendidikan- sama sekali tidak menyadari darimana sebenarnya semua itu berasal," sambungnya. Profesor al-Hassani yang menguasai ilmu teknik mekanik, memanfaatkan manuskrip yang berasal dari abad ke-13 untuk membuat rekonstruksi pompa air dan mesin-mesin pengangkut alat berat yang canggih. "Teknologi di balik ilmu mekanik ini sangat luar biasa canggih untuk masa itu dan akhirnya melahirkan mesin-mesin yang sampai saat ini masih digunakan oleh mobil- mobil," ujarnya.
Tema sentral dari pameran inovasi peradaban Islam ini memang untuk saling berbagi ilmu dan budaya antar peradaban dan pengaruh yang ditinggalkannya sampai jaman modern ini. Sebagai contoh, musisi dan perancang busana terkenal dari abad ke-9 bernama Ziryab, yang melakukan perjalanan dari Irak ke Andalusia, Spanyol, adalah tokoh yang memperkenalkan konsep makan tiga kali sehari. Sementara itu, minat kalifah al-Ma'mum pada bidang astronomi, mendorongnya untuk membangun sejumlah observatorium besar dilengkapi dengan peralatan astronomi yang canggih dan berhasil menemukan analisa-analisa tentang perbintangan yang sangat mengagumkan. Pihak penyelenggara pameran, Foundation for Science, Technology and Civilisation yang berbasis di Manchester berharap, pameran ini mampu mendorong adanya audit terhadap kurikulum nasional untuk memastikan bahwa kurikulum itu mengakui prestasi-prestasi yang dihasilkan peradaban Islam serta meningkatkan pengetahuan yang luas tentang perpindahan peradaban dari abad ke abad. "Bagi kebanyakan siswa sekolah, sejarah ilmu pengetahuan hampir tidak tersentuh dan jauh dari jangkauan. Kita perlu mengubah cara kita menjelaskan tentang kemajuan peradaban di sekolah- sekolah kita," kata Yasmin Khan, manajer proyek pameran. Tahun lalu, pemerintah Inggris menolak upaya yang dilakukan kelompok kerja bidang pendidikan yang mengusulkan agar seluruh sistem pendidikan harus menanamkan 'nilai-nilai yang lebih mencerminkan Islam dan peradabannya.' Profesor Mark Halstead, seorang dosen pendidikan moral di Plymouth University menyatakan, perlu adanya pelatihan yang lebih baik bagi para guru untuk mengajarkan kurikulum pelajaran tentang kontribusi peradaban Islam. "Islam perlu diberi tempat yang sama dengan sejarah kelompok lainnya seperti sejarah Romawi dan Yunani kuno. Ketika Eropa hidup dalam abad kegelapan, peradaban Islam justru berkembang pesat, dan kemajuan pada periode ini lebih relevan dengan perkembangan dunia modern sekarang ini dibandingkan dengan pada masa Mesir Kuno dan Aztek," paparnya.
Seni musik berkembang begitu pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Perkembangan seni musik pada zaman itu tak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa terhadap musisi dan penyair membuat seni musik makin menggeliat. Apalagi di awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan filsafat. Boleh dibilang, peradaban Islam melalui kitab yang ditulis Al-Kindi merupakan yang pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’. Al- Isfahani (897 M-976 M) dalam Kitab Al-Aghani mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam.
Meski dalam Islam terdapat dua pendapat yang bertolak belakang tentang musikada yang mengharamkan dan ada pula yang membolehkan. Pada kenyataannya, proses penyebaran agama Islam ke segenap penjuru Jazirah Arab, Persia, Turki, hingga India diwarnai dengan tradisi musik. Selain telah melahirkan sederet musisi ternama, seperti Sa’ib Khathir (wafat 683 M), Tuwais (wafat 710 M), Ibnu Mijjah ( wafat 714 M), Ishaq Al- Mausili (767 M-850 M), serta Al- Kindi (800 M-877 M), peradaban Islam pun telah berjasa mewariskan sederet instrumen musik yang terbilang penting bagi masyarakat musik modern. Berikut ini adalah alat musik yang diwariskan musisi Islam di zaman kekhalifahan dan kemudian dikembangkan musisi Eropa pasca- Renaisans: http://i47.photobucket.com/albums/f155/wt-moio/arabianmusic4.jpg Alboque atau Alboka Keduanya merupakan alat musik tiup terbuat dari kayu berkembang di era keemasan Islam. Alboka dan alboque berasal dari bahasa Arab, ‘albuq’, yang berarti terompet. Inilah cikal bakal klarinet dan terompet modern. Menurut Henry George Farmer (1988) dalam Historical facts for the Arabian Musical Influence, instrumen musik alboka dan alboque telah digunakan oleh musisi Islam di masa kejayaan. Instrumen musik tiup itu diperkenalkan umat Islam kepada masyarakat Eropa saat pasukan Muslim dari Jazirah Arab berhasil menaklukkan Semenanjung Iberia wilayah barat daya Eropa, terdiri atas Spanyol, Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit wilayah Prancis. Tak heran, jika masyarakat Eropa meyakini bahwa alboque berasal dari Spanyol, khususnya Madrid. Peradaban Islam di masa keemasan telah menyumbangkan beragam warisan penting bagi masyarakat modern. Masyarakat Barat ternyata tak hanya berutang budi karena telah menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan umat Islam di zaman kekhalifahan, tapi juga di bidang musik dan seni rupa.Pencapaian yang tinggi di bidang musik menunjukkan betapa masyarakat Muslim telah mencapai peradaban yang sangat tinggi di abad pertengahan. Ishaq Al-Mausili (http://www.britannica.com/EBchecked/topic/295281/Ishaq-al-Mawsili) Musisi Termasyhur Penemu Solmisasi Ishaq Al-Mausili (wafat 850 M) adalah salah seorang musisi Muslim terbesar di kancah dunia musik Arab pada zaman kekhalifahan. Darah seni menetes dari ayahnya, Ibrahim Al-Mausili (wafat 804 M), yang juga seorang musisi besar. Ishaq terlahir di Al-Raiy, Persia Utara. Saat itu, sang ayah tengah mempelajari musik Persia. Sang ayah terus mengembara demi mempelajari dan mengembangkan seni musik yang sangat dicintainya. Suatu waktu, Ibrahim membawa putranya yang mash kecil ke Kota Baghdad metropolis intelektual dunia. Kelak, di pusat pemerintahan Ke - khalifahan Abbasiyah itulah nama Ishaq melambung sebagai seorang musisi legendaris. Kisah masa kecilnya juga tercatat dengan baik. Ishaq cilik memulai pendidikannya dengan mempelajari Alquran dari Al-Kisa’i dan Al-Farra. Dari Hushaim ibnu Bushair, Ishaq mempelajari tradisi dan budaya. Se - dangkan, pelajaran sejarah diperoleh nya dari Al-Asmai’i dan Abu Ubaidah Al-Muthanna. Sejak kecil, ia sudah kepincut dengan musik. Na - mun, sang ayah bukanlah satu-sa tunya guru yang memperkenalkan dan mengajarinya seni musik. Menurut Miss Schlesinger, Ishaq mempelajari musik dari sang
manusia yang kaya dengan budaya. Ia adalah musisi yang intelek. Hal itu dibuktikan dengan perpustakaan pribadinya yang tercatat se bagai yang terbesar di Baghdad. Ishaq telah memberi sumbangan penting bagi pengembangan ilmu musik. Ternyata, dialah musisi yang memperkenalkan solmisasi: do re mi fa sol la si do. Ishaq Al-Mausili memperkenalkan solmisasi dalam bukunya, Book of Notes and Rhythms dan Great Book of Songs, yang begitu populer di Barat. Musisi Muslim lainnya yang juga memperkenalkan solmisasi adalah Ibn Al-Farabi (872 M-950 M) dalam Kitab Al-Mausiqul Kabir. Selain itu, Ziryab (789 M-857 M), seorang ahli musik dan ahli botani dari Baghdad, turut mengembangkan penggunaan solmisasi tersebut di Spanyol jauh sebelum Guiddo Arezzo muncul de ngan notasi Guido’s Handnya. Peradaban Barat kerap mengklaim bahwa Guido Arezzo adalah musisi yang pertama kali memperkenalkan solmisasi lewat notasi Guido’s Hand. Ternyata, notasi Guido’s Handmilik Guido Arezzo hanyalah jiplakan dari notasi arab yang telah ditemukan dan digunakan sejak abad ke-9 oleh para ilmuwan Muslim. Para ilmuwan yang telah menggunakannya, antara lain Yunus Alkatib (765 M), Al-Khalil (791 M), Al- Ma’mun (wafat 833 M), Ishaq Al- Mausili (wafat 850 M), dan Ibn Al- Farabi (872 M- 950 M). Ibn Firnas (wafat 888 M) pun turut berperan dalam penggunaan solmisasi tersebut di Spanyol. Karena, ia adalah orang yang memperkenalkan masyarakat Spanyol terhadap musik oriental dan juga merupakan orang yang pertama kali mengajarkannya di sekolah-sekolah Andalusia. Guido Arezzo mengetahui solmisasi tersebut dengan mempelajari Catalogna, sebuah buku teori musik berbahasa Latin yang berisi kumpulan penemuan ilmuwan Muslim di bidang musik. Solmisasi tersebut ditulis dalam Catalogna yang diterbitkan di Monte Cassino pada abad ke-11. Monte Cassino merupakan daerah di Italia yang pernah dihuni masyarakat Muslim dan juga pernah disinggahi oleh Constantine Afrika. Lagi-lagi, peradaban Barat mencoba memanipulasi sejarah.PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP KEMAJUAN PENDIDIKAN BARAT PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP KEMAJUAN PENDIDIKAN BARAT
pada masa ini, para ilmuwan dianggap kafir dan keluar dari agama Masehi. Karena itu mereka
disiksa dan dihukum dengan berbagai macam hukuman. Sebagian dari mereka melarika diri ke Asia dan
menetap di Syiria, Irak, dan Jazirah Arabia. Di sana mereka dapat terus mengajarkan ilmu dan filsafat
Yunani, oleh kerena tindakan gereja tersebut, maka Barat sunyi senyap dari filsafat dan ilmu
pengetahuan, selain dari ilmu agama Masehi.Sementara itui, ketika dunia Barat berada pada masa kegelapan, terutama dibidang ilmu pengetahuan
akibat dari doktrin gereja, dunia islam sibuk melakukan pengkajian dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang begitu pesat sehingga melahirkan peradaban yang bernilai tinggi. Hal ini didorong
oleh faktor internal dan eksternal. Dari segi internal, ajaran islam sangat mendorong umatnya untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Dimana, Wahyu yang pertama turunkepada Nabi Muhammad
adalah perintah Iqra’ yang menunjukkan bahwa ajaran islam memberikan perhatian yang sangat besar
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Sementara dorongan dari segi eksternal diperoleh melalui
kekuatan sistem pendidikan yang intergral dan dinamis, di antaranya ketersediaan perpustakaan yang
memadai pada setiap lembaga pendidikan. Serta dorongan dari kalangan penguasa dengan
menyediakan sarana yang dibutuhkan para ilmuan dalam mengembangkan teori-teorinya bahkan
menghargai setiap temuan para ilmuwan tersebut dengan harga yang sangat tinggi. Sehingga
perkembangan yang dilakukan oleh umat islam telah sampai ke luar jazirah Arab, sehingga ke Eropa
(barat) yang menyebabkan umat Islam bersentuhan dengan ilmu pengetahuan warisan yunani, rumawi,
dan persia.A.Dibidang Sains dan Teknolog
Perkembangan ilmu pengetahuanyang dihasilkan oleh para ilmuwan muslim telah melahirkan berbagai
karya besar di berbagai bidang keilmuwan yang menjadi pedoman bagi ilmuwan barat pada masa
selanjutnya. Di antara karya-karya tersebut di bidang pendidikan adalah: Ghabus Namah (kumpulan
nasehat moral dan pendidikan) oleh Amir Kaikawus ibn Ghabus’I Washmgir ibn Ziar, Siyasat Namah
(buku politik pemerintahan) oleh Nizam al-Mulk. Gulistan dan Bustan (tenyang moral dan keadilan) oleh
Sa’id, Fatihat al-Ulum (tentang persoalan-persoalan seputsr keuatamaan ilmu pengetahuan) oleh al-
Ghazali, Akhlaqi Naseri (tentang etika) oleh Nasiruddin al Tusi, Tagarat al-A’araq (tantang tujuh asas
moral yang didasarkan pada pemehaman sifat-sifat kemanusiaan) oleh ibn Maskuya, Mantiq al Tayr
(tentang sajak alegori pendidikan sufi) oleh Attar Nishabur, Rasa’il (tentang pembangunan ilmu
pengetahuan) oleh Ikhwan al Shafa, Fatih al Ulum (tentang kunci ilmu pengetahuan) oleh Abu
Muhammad ibn Yusuf al Khatib.Secara umum, kontribusi intelektual islam atas dunia barat meliputi:
1. Sumbangan dari intelektual islam di berbagai bidang ilmu pengetahuan ke dunia barat, di antaranya di bidang: a. Astronomi
b. Metemtika
c. Fisika
d. Kimia
e. Ilmu hayat kedokteran
f. Filsafat
g. Sastra
h. Geografi dan Sejarah i. Sosiologi arsitektur dan Seni Rupa j. Musik
2. Memperkaya kurikulum pendidikan Barat khususnya di wilayah Eropa Barat Laut yang muncul kerena adanya proses penterjamahan karya-karya umat islam di berbagai bidang ilmu.
3. Orang islam telah memperkenalkan kepada dunia Barat tentang metode eksperimental yang merupakan perkembangan yang menentukan terhadap spekulasi yang membingungkan bagi orang-orang Yunani sebelumnya.
4. Telah diperkenalkan nya sistem notasi dan desimal oleh para ilmuwan muslim ke dunis Barat.
5. Para mahasiswa Barat yang telah belajar di universitas-universitas islam,telah banyak membawa ilmu dan peradaban yang tinggi ke dunia Barat
6. Karya-karya para ilmuwan muslim yang telah ditejemahkan, seperti karya Avicona (ibnu sina) di bidang ilmu kedokteran, telah digunakan sebagai teks utama di lembaga pendidikan Barat sampai abad ketujuh belas.
7. Umat islam telah memperlihatkan sikap inklusifitasnya terhadap kebudayaan lokal, takkala orang- orang Barat tidak toleran terhadap kebudayaan lokal tersebut.
8. Umat islam telah memberikan model lembaga pendidikan, baik pendidikan rendah maupun pendidikantertinggi kepada orang-orang Barat. Padahal model yang demikian selama ini belum ada dalam kebudayaan umat manusia.
9. Umat islam telah memberikan model bentuk rumah sakit. Senitasi, serta makanan yang sehat dan bergizi kepada Barat.
10. Umat islam telah membidani lahirnya gerakan-gerakan yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan dunia Barat, yaitu: a. Kebangkitan kembali (Renaissance) kebudayaan Yunani klasik pada abad kr-14 M, mula-mula di Italia, kemudian merambat ke seluruh Eropa.
b. Gerakan pembaharuan agama Kristen mulai abad ke-8 M dan memuncak pada abad ke- 16 M dengan reformator-reformator Luther, Zwingli dan Calvin.
c. Rasionalisme pada abad ke-17 M yang dibapaki oleh dua tokohnya Rene Descartes (1596-1650) dan Jhon Locke (1632-1704), masing-masing dari Inggris dan Perancis.
d. Pencerahan (aufklarung, englihtenment) pada abad ke -18 dengan tokoh-tokohnya Voltaire (1698-1778) D Diderot (1713-1784) Baron de Montesquieu (1689-1775) dari perancis, G. W. Leibniz (1646-1716) dari jerman, dan M.V. Lomonossow (1711- 765)dari Rusia.
11. Umat islam telah memperkenalkan pabrik-pabrik kertas ke dunia Barat untuk menulis karya- karya ilmiah.
Di samping itu, masih banyak kontribusi berharga lainnya dari intelektual islam terhadap kemajuan dunia Barat. Jelas bahwa setelah mereka tercerdaskan oleh peradaban islam yang gemilang, mereka pun mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih canggih pada abad sesudahnya, terutama di bidang pengetahuan dan teknologi.