Dasar Negara dan Konstitusi Negara Indon
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan
arti dari Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai
konstitusi. Bahkan bukan hanya mengabaikan namun banyak juga
yang tidak mengetahui makna dari dasar negara dan konstitusi
tersebut. Golongan masyarakat yang demikian sepertinya kurang
pemahaman pendidikan tentang dasar negara kita itu. Sesungguhnya
bila seluruh warga negara Republik Indonesia mampu memahami,
menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten
dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan di dalam
Pembukaaan UUD 1945 maka mereka sudah tentu dapat menghayati
filsafat dan ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah lakunya
selaku warga negara Republik Indonesia dalam melaksanakan segala
kegiatannya sebagai cerminan dari nilai-nilai Pancasila dan UUD
1945. Terlebih di era globalisasi ini masyarakat dituntut untuk mampu
memilah-milah pengaruh positif dan negatif dari globalisasi tersebut.
Dengan pendidikan tentang dasar negara dan konstitusi diharapkan
masyarakat
Indonesia
mampu
mempelajari,
memahami,
dan
melaksanakan segala kegiatan kenegaraan berlandasakan dasar
negara dan konstitusi namun tidak kehilangan jati dirinya apalagi
tercabut dari akar budaya bangsa dan keimanannya.
1
Dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi.
Dasar negara menempati kedudukan sebagai norma hukum tertinggi
suatu negara. Sebagai norma tertinggi, dasar negara menjadi sumber
bagi pembentukan norma-norma hukum di bawahnya. Konstitusi
adalah salah satu norma hukum di bawah dasar negara. Dalam arti
yang luas konstitusi adalah hukum tata negara yaitu keseluruhan
aturan
dan
ketentuan
(hukum)
yang
menggambarkan
sistem
ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah konstitusi adalah
hukum dasar yaitu keseluruhan aturan dasar baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Dalam arti sempit konstitusi adalah
Undang-Undang Dasar yaitu satu atau beberapa dokumen yang
memuat aturan-aturan yang bersifat pokok. Dengan demikian,
konstitusi bersumber dari dasar negara.norma hukum di bawah dasar
negara isinya tidak boleh bertentangan dengan norma dasar. Isi
norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang terkandung dalam
dasar
negara.
Dasar
negara
merupakan
cita
hukum
dari
negara.Terdapat hubungan-hubungan yang sangat terkait antara
keduanya yang perlu kita ketahui.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara dasar negara dan konstitusi di
Indonesia?
2. Bagaimana keberadaan Pancasila dan konstitusi di Indonesia?
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hubungan antara dasar negara dan konstitusi
di Indonesia.
2. Untuk mengetahui keberadaan Pancasila dan konstitusi di
Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
a) Dasar Negara Indonesia
1. Pengertian Dasar Negara
Dalam Insiklopedia Indonesia, dasar negara berarti
pedoman
dalam
mengatur
kehidupan
penyelenggaraan
ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai kehidupan.
Dasar negara yang digunakan di Indonesia adalah Pancasila,
nilai-nilai luhur yang terkandung Pancasila telah ada dalam
kalbu bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka.
Negara adalah suatu organisasi di antara sekelompok
atau beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama
mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui
adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang ada di wilayahnya. Organisasi negara dalam suatu
wilayah bukanlah satu-satunya organisasi ada organisasiorganisasi lain (keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan, dan
organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian
yang lepas dari masalah kenegaraan). Kurang tepat apabila
negara
dikatakan
sebagai
suatu
masyarakat
yang
diorganisir.dan akan lebih tepat apabila dikatakan diantara
organisasi-organisasi di atas, negara merupakan suatu
4
organisasi yang utama di dalam suatu wilayah karena memiliki
pemerintahan yang berwenang dan mampu untuk dalam
banyak
hal
campur
tangan
dalam
bidang
organisasi-
organisasi lainnya. Ada beberapa elemen atau unsur utama
yang membentuk pengertian negara, antara lain:
a. Rakyat
Unsur ini sangat penting dalam suatu negara oleh
karena orang atau manusia sebagai individu dan anggota
masyarakat yang pertama-tama berkepentingan agar
organisasi
kemudian
negara
berjalan
menentukan
baik.
dalam
Merekalah
tahap
yang
perkembangan
negara selanjutnya. Pentingnya unsur rakyat dalam suatu
negara tidak hanya diperlukan dalam lmu kenegaraan
(Staatsleer) tetapi perlu juga perlu melahirkan apa yang
disebut ilmu kemasyarakatan (sosiologi) suatu ilmu
pengetahuan
baru
yang
khusus
menyelidiki
dan
mempelajari hidup kemasyarakatan. Sosiologi merupakan
ilmu penolong bagi ilmu hukum tata negara.
b. Wilayah
Tidak mungkin ada negara tanpa suatu wilayah.
Disamping pentingnya unsur wilayah dengan batas-batas
yang jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang
bersangkutan. Artinya apakah layak suatu wilayah itu
masuk suatu negara tertentu atau sebaliknya dipecah
5
menjadi wilayah berbagai negara. Apabila mengeluarkan
peraturan perundang-undangan pada prinsipnya hanya
berlaku bagi orang-orang yang berada di wilayahnya
sendiri. Orang akan segera sadar berada dalam suatu
negara
tertentu
apabila
melampaui
batas-batas
wilayahnya setelah berhadapan dengan aparat (imigrasi
negara) untuk memenuhi berbagai kewajiban yang
ditentukan.
c. Pemerintahan
Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah
pemerintahan memiliki kekuasaan atas semua anggota
masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan
berada dalam wilayah negara. Timbul pertanyaan, dari
manakah pemerintahan memperoleh kekuasaan ini? Ada
empat macam teori yaitu teori kedaulatan Tuhan,
kedaulatan negara, kedaulatan hokum, dan kedaulatan
rakyat. Teori kedaulatan Tuhan (Gods Souvereiniteit)
menyatakan atau menganggap kekuasaan pemerintah
suatu negara diberikan oleh Tuhan. Misalnya kerajaan
Belanda, raja atau ratu secara resmi menamakan dirinya
raja atas kehendak Tuhan “bij de Gratie Gods”, atau
Ethiopia (Raja Haile Selasi) dinamakan “Singa Penakluk
dari suku Yuda yang terpilih Tuhan menjadi raja di
Ethiopia”.
6
Teori
kedaulatan
Negara
(Staats
Souvereiniteit)
menganggap sebagai suatu axioma yang tidak dapat
dibantah. Artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang
berdaulat. Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada
dalam wilayah suatu negara. Otto Mayer (dalam buku
Deutsches Verwaltungsrecht) menyatakan “kemauan negara
adalah memiliki kekuasaan kekerasan menurut kehendak
alam”. Sementara
itu
Jellinek
dalam buku
Algemeine
Staatslehre menyatakan kedaulatan negara sebagai pokok
pangkal kekuasaan yang tidak diperoleh dari siapapun.
Pemerintah adalah “alat negara”.
Di dalam perkembangan sejarah ketatanegaraan, tiga
unsur negara menjadi empat bahkan lima yaitu rakyat,
wilayah, pemerintahan, UUD (Konstitusi), dan pengakuan
Internasional (secara de facto maupun de jure).
2. Kedudukan Pancasila
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara secara
yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, artinya
Pancasila sebagai norma dasar negara bersifat mengikat
semua
warga
negara
Indonesia
untuk
melaksanakan,
mewariskan, mengembangkan, dan melestarikannya. Semua
warga negara, pejabat, lembaga Negara, bahkan hukum
perundangan wajib bersumber dan sesuai dengan nilai
Pancasila.
7
Tentulah sebagai warga negara Indonesia harus mampu
dengan
mudah
mengembangkan,
melaksanakan,
dan
melestarikan
mewariskan,
Pancasila
tersebut
sebagai identitas bangsa karena sifat Pancasila yang
universal memungkinkan setiap rakyat mampu menjiwainya.
3. Fungsi Pancasila
Sebagai dasar negara Indonesia tentulah Pancasila
memiliki
peranan
atau
fungsi-fungsi
tertentu
dalam
pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi untuk
mengatur setiap aktivitas warga negara, penyeleggara
Negara, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan baik di
pusat maupun di daerah harus berpedoman kepada
Pancasila.
b. Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup berarti bahwa
semua tingkah laku dan tindak perbuatan harus dijiwai
dan merupakan pancaran dari semua sila-sila Pancasila.
c. Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa
Pancasila merupakan sikap mental dan pola tingkah
laku bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam perbuatan
atau kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan ciri
khas yang membedakan dengan bangsa lain.
8
d. Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa
Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945
tujuan
bangsa
Indonesia
adalah
terciptanya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.
e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa
Pancasila telah disepakati oleh seluruh rakyat
indonesia melalui wakilnya dan harus kita bela selamanya.
4. Nilai-nilai dalam Pancasila
Pancasila sebagai pandangan hidup digunakan sebagai
petunjuk, arah semua kegiatan atau aktivitas hidup, dan
kehidupan dalam segala bidang. Ini berarti semua tingkah laku
dan perbuatan masyarakat Indonesia merupakan pancaran
dari nilai-nilai Pancasila.
Menurut Notonegoro ada tiga jenis nilai yang terkandung
dalam Pancasila yakni:
a. Nilai material adalah segala benda yang berguna bagi
manusia.
b. Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk hidup dan mengadakan kegiatan.
c. Nilai spiritual adalah segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia.
Jadi, pada dasarnya Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia memiki nilai-nilai penting yang harus diamalkan oleh
9
setiap masyarakat sehingga setiap tindakan yang dilakukan
selalu
mencerminkan
nilai-nilai
Pancasila
dan
tidak
menyimpang dari nilai-nilai tersebut. Karena pada dasarnya
nilai-nilai Pancasila digali dari bumi Indonesia, diungkap dari
budaya, dan peradaban bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai
tersebut tumbuh dan berkembang dalam budaya dan
peradaban Indonesia sendiri dari masa ke masa bersamasama dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa.
b) Konstitusi Negara Indonesia
1. Pengertian Konstitusi
Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan
ketentuan ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur
fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar
hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selanjutnya, Bagir Manan mengatakan bahwa konstitusi
ialah sekelompok ketentuan yang mengatur organisasi negara
dan susunan pemerintahan suatu negara. Sehingga negara
dan konstitusi adalah satu pasangan yang tidak dapat
dipisahkan. Setiap negara tentu mempunyai konstitusi,
meskipun mungkin tidak tertulis. Konstitusi mempunyai arti
dan fungsi yang sangat penting bagi negara, baik secara
formil,
materiil,
maupun
konstitusionil.
Konstitusi
juga
mempunyai fungsi konstitusional sebagai sumber dan dasar
10
cita bangsa dan negara yang berupa nilai-nilai dan kaidahkaidah
dasar
bagi
kehidupan
bernegara.
Ia
selalu
mencerminkan semangat yang oleh penyusunnya ingin
diabadikan dalam konstitusi tersebut sehingga mewarnai
seluruh naskah konstitusi tersebut.
Selain itu juga C.F. Strong mengemukakan bawa
konstitusi itu merupakan kumpulan asas-asas yang tiga materi
pokok, yaitu tentang kekuasaan pemerintahan, hak-hak yang
diperintah, dan hubungan antara yang memerintah dengan
yang diperintah. Dengan melihat teori-teori dasar tentang
konstitusi di atas maka, kita akan melihat bagaimana halnya
dengan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi
tertulis bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai salah satu konstitusi modern, Undang-Undang
Dasar 1945 bukan hanya memuat struktur-struktur lembaga
negara tetapi juga mengatur tugas dan wewenang lembagalembaga
tadi.
Untuk
mencegah
agar
kekuasan
tidak
disalahgunakan, dilakukan pula pembatasan kekuasaan baik
dari segi isi maupun waktu dijalankannya kekuasaan.
Definisi tersebut menjelaskan suatu bentuk konstitusi
yaitu aturan-aturan dan ketentuan hukum untuk mengatur
pemerintahan suatu negara.Konstitusi yang digunakan di
Indonesia adalah UUD 1945. Terdapat juga definisi terkait
11
mengenai kostitusi tersebut menurut para ahli yaitu sebagai
berikut:
a. Menurut L.J. Van Apeldoorn, UUD merupakan bagian
tertulis dari suatu konstitusi, sementara konstitusi memuat
baik peraturan tertulis maupun peraturan tidak tertulis.
b. Menurut A.A Struycken, ia tidak membedakan antara
konstitusi dengan UUD. Menurutnya konstitusi adalah UU
yang memuat garis-garis besar dan asas-asas tentang
organisasi negara.
Konstitusi juga memiliki sifat dalam pelaksanaanya pada
setiap negara. Sifat konstitusi adalah membatasi kekuasaan
pemerintah
sehingga
penyelenggara
kekuasaan
tidak
bertindak sewenang-wenang. Demikian hak-hak warga negara
akan dilindungi. Sifat-sifat konstitusi tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Membatasi kekuasaan si penguasa dan menjamin hak
warga negara;
b. Merupakan pencerminan keadaan masyarakat dan negara
yang bersangkutan;
c. Memberi petunjuk dan kemana arahnya negara akan
dibawa;
d. Dasar dan sumber hukum bagi peraturan perundangan
dibawahnya;
12
e. Produk politik yang tertinggi bagi suatu bangsa dalam
membentuk dan menjalankan negara.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa konstitusi adalah aturan-aturan hukum baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang memuat garis-garis besar
dan asas-asas kenegaraan. Di Indonesia aturan-aturan
tersebut terwujud dalam UUD 1945.
2. Kedudukan UUD 1945
Undang-Undang
Dasar
adalah
naskah
yang
memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badanbadan pemerintah suatu negara dan menentukan secara garis
besar cara kerja badan-badan pemerintahan tersebut.
Selanjutnya, Undang-Undang Dasar adalah hukum
dasar yang tertulis. Selain itu ada pula hukum dasar yang
tidak tertulis yang sering disebut konvensi. Artinya kebiasaan
politik dalam ketatanegaraan yang tidak tertulis, adapun
pelaksanaanya dapat diterima dan dibenarkan oleh rakyat,
seperti presiden setiap tanggal 17 Agustus.
Namun hukum dasar pada UUD hanyalah sebagian saja
melainkan
ada
sebagaimana
juga
yang
dijelaskan
hukum
pada
yang
penjelasan
tidak
UUD
tertulis
1945,
dinyatakan bahwa “Undang-Undang Dasar suatu negara ialah
hanya sebagian dari hukumnya dasar negara itu. UndangUndang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedangkan
13
hukum dasar yang tidak tertulis.hukum dasar tidak tertulis
ialah aturan-aturan tidak tertulis yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan negara.
Jadi dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui
kedudukan utama dari Undang-Undang Dasar adalah sebagai
hukum dasar dan bukanlah satu-satunya hukum dasar
melainkan hanya sebagian hukum dasar, yakni hukum dasar
yang tertulis. Di samping itu masih terdapat hukum dasar yang
tidak tertulis. Sebagai hukum dasar, maka UUD 1945
merupakan sumber hukum.
3. Fungsi UUD 1945
Sebagi Konstitusi tentulah UUD 1945 memiliki fungsi,
bila dijabarkan fungsi UUD 1945 adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sumber hukum dalam tertib hukum, merupakan
perundang-undangan yang tertinggi;
b. Sebagai alat kontrol bagi hukum yang berada di
bawahnya;
c. Sebagai pedoman yang memberi arah bangsa;
d. Sebagai
kerangka
dasar
dalam
pembagian
dan
penyelenggaraan pemerintah negara.
Fungsi tersebut adalah suatu acuan dalam melakukan
segala kehidupan berbangsa dan keseimbangan dalam
berperilaku bila diterapkan dengan baik.
14
4. Nilai-Nilai Dalam UUD 1945
Selain
sebagai
konstitusi,
Undang-Undang
Dasar
Negara Republik Indonesia juga memiliki nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya yaitu sebagai berikut:
a. Paham negara persatuan yaitu negara yang melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b. Tujuan negara yaitu negara yang melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial;
c. Negara yang berkedaulatan berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan;
d. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;
e. Menentang Penjajahan;
f.
Mencita-citakan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur.
Jelaslah bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia memiliki kandungan nilai-nilai yang sangat baik,
mewakili cita-cita, identitas, dan kepribadian bangsa Indonesia
yang harus terus dipupuk agar masyarakat Indonesia tidak
kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang berjiwa
nasionalisme dan patriotisme.
15
B. Analisis Masalah
a) Hubungan Dasar Negara dan konstitusi Negara Indonesia
Hubungan antara Dasar Negara dan Konstitusi Negara
Indonesia secara umum tampak pada gagasan dasar, cita-cita,
dan tujuan yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berkaitan erat
dengan konstitusi atau Undang-Undang Dasar negara. Hal
tersebut ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV
bahwa “...dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Secara terperinci dapat dijabarkan hubungan antara Dasar
Negara dan Konstitusi, yaitu sebagai berikut:
1. Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha
untuk melaksanakan dasar negara.
2. Dasar
negara
memuat
norma-norma
ideal
yang
penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD
(konstitusi).
3. Merupakan satu kesatuan utuh dimana dalam Pembukaan
UUD
45
tercantum
dasar
negara
Pancasila
dengan
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan
dasar negara.
16
Jadi, seperti yang telah dituangkan dalam pembukaan
UUD dan penjabarannya Dasar Negara dan Konstitusi Negara
Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya
memiliki fungsi yang berbeda namun pada dasarnya dilandasi
tujuan yang sama dalam memperadabkan bangsa Indonesia
dan menjadi suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta
saling melengkapi satu sama lainnya, sehingga keduanya harus
berjalan bersama-sama dan selaras sesuai dengan cita-cita dan
tujuan
bangsa
Indonesia
sebagaimana
tertuang
pada
Pembukaaan UUD 1945.
b) Pancasila dan Konstitusi di Indonesia
Seperti
yang
kita
ketahui
dalam
kehidupan
bangsa
Indonesia, Pancasila merupakan filosofische grondslag dan
common platforms atau kalimatun sawa. Pada masa lalu timbul
permasalahan yang mangakibatkan Pancasila sebagai alat yang
digunakan
untuk
mengesahkan
suatu
kekuasaan
dan
mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi ideologi tertutup.
Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa Pancasila berada di
atas dan di luar konsititusi. Pancasila disebut sebagai norma
fundamental
negara
(staats
fundamental
norm)
dengan
menggunakan teori Hans Kelsen dan Hans Nawiasky.
Teori Hans kelsen yang mendapat banyak perhatian adalah
hirarki norma hukum dan rantau vadilitas yang membentuk
piramida hukum (stufentheorie). Salah seorang took yang
17
mengembangkan teori tersebut adalah murid Hans Kelsen yaitu
Hans Nawiasky. Teori Nawiasky disebut dengan theorie von
stufenufbau derrechtsordnung. Susunan norma menurut teori
tersebut adalah:
1. Norma fundamental negara (staats fundamental norm)
2. Aturan dasar negara (staats grund gesetz);
3. Undang-undang formal (formell gesetz);
4. Peraturan pelaksanaan dan peraturan otonom (verodnung en
autonome satzung).
Staats fundamental norm adalah norma yang merupakan
dasar bagi pembentukan konstitusi atau undang-undang dasar
(staats verfassung) dari suatu negara. Posisi hukum dari suatu
staats fundamental norm adalah sebagai syarat bagi berlakunya
suatu konstitusi. Staats fundamental norm ada terlebih dahulu dari
konstitusi suatu negara. Berdasarkan teori Nawiasky tersebut, A.
Hamid S. Attamimi membandingkannya dengan teori Kelsen dan
menerapkannya pada struktur tata hukum di Indonesia. Attamimi
menunjukkan struktur hirarki tata hukum Indonesia dengan
menggunakan teori Nawiasky. Berdasarkan teori tersebut, struktur
tata hukum Indonesia adalah:
a) Staats fundamental norm: Pancasila (Pembukaan UUD 1945);
b) Staatsgrundgesetz: Batang Tubuh UUD 1945, Tap MPR dan
konvensi Ketatanegaraan;
c) Formellgesetz: Undang-undang;
18
d) Verornung en Autonome Satzung: Secara hierarkis mulai dari
peraturan pemerintah hingga keputusan bupati atau walikota.
Penempatan Pancasila sebagai suatu
staats fundamenta
lnorm dikemukakan pertama kali oleh Notonagoro. Posisi ini
mengharuskan
pembentukan
hukum
positif
adalah
untuk
mencapai ide-ide dalam Pancasila, serta dapat digunakan untuk
menguji hukum positif. Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai
staats fundamental norm maka pembentukan hukum, penerapan,
dan pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai
Pancasila
Dengan
menempatkan
Pancasila
sebagai
staats
fundamental norm maka, kedudukan Pancasila berada di atas
Undang-Undang
Dasar.
Pancasila
tidak
termasuk
dalam
pengertian konstitusi karena berada diatas konstitusi yang menjadi
pertanyaan
mendasar
sekarang
adalah
apakah
Pancasila
merupakan staats fundamental norm atau merupakan bagian dari
konstitusi? Dalam pidatonya, Soekarno menyebutkan dasar
negara sebagai philosofische grondslag sebagai fundamen,
filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan
didirikan
bangunan
negara
Indonesia.
Soekarno
juga
menyebutnya dengan istilah weltanschauung atau pandangan
hidup. Pancasila adalah lima dasar atas lima asas.
Jika masalah dasar negara disebutkan oleh Soekarno
sebagai philosopische grondslag ataupun weltanschauung, maka
19
hasil dari persidangan-persidangan tersebut yaitu Piagam Jakarta
yang selanjutnya menjadi dan disebut dengan Pembukaan UUD
1945
yang
merupakan
philosopische
grondslag
dan
weltanschauung bangsa Indonesia. Seluruh nilai-nilai dan prinsipprinsip dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara
Indonesia termasuk di dalamnya Pancasila.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat
erat. Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar negara.
2. Pancasila
merupakan
filosofische
grondslag
dan
common
platforms atau kalimatun sawa. Pancasila sebagai alat yang
digunakan
untuk
mengesahkan
suatu
kekuasaan
dan
mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi ideologi tertutup,
sehingga Pancasila bukan sebagai konstitusi melainkan UUD
1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia.
B. Saran
1. Bagi pemerintah, penulis menyarankan agar berhati-hati dalam
melakukan perubahan ataupun melaksanakan Undang-Undang
agar tetap terjalin keselarasan antara Dasar Negara dan
Konstitusi.
2. Bagi pembaca, penulis menyarankan agar dapat mengambil halhal positif dari makalah ini untuk pembelajaran dan lebih banyak
membaca buku yang berkaitan dengan Dasar Negara dan
Konstitusi agar lebih memahami makna dari kedua hal tersebut.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.com
Mienu, prince.2010. Negara dan Konstitusi di Indonesia (Internet).
http://www.prince-mienu.blogspot.com, diakses tanggal 27 September
2014.
.
Nasution, Mirza. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT
Gramedia.
22
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan
arti dari Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai
konstitusi. Bahkan bukan hanya mengabaikan namun banyak juga
yang tidak mengetahui makna dari dasar negara dan konstitusi
tersebut. Golongan masyarakat yang demikian sepertinya kurang
pemahaman pendidikan tentang dasar negara kita itu. Sesungguhnya
bila seluruh warga negara Republik Indonesia mampu memahami,
menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten
dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan di dalam
Pembukaaan UUD 1945 maka mereka sudah tentu dapat menghayati
filsafat dan ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah lakunya
selaku warga negara Republik Indonesia dalam melaksanakan segala
kegiatannya sebagai cerminan dari nilai-nilai Pancasila dan UUD
1945. Terlebih di era globalisasi ini masyarakat dituntut untuk mampu
memilah-milah pengaruh positif dan negatif dari globalisasi tersebut.
Dengan pendidikan tentang dasar negara dan konstitusi diharapkan
masyarakat
Indonesia
mampu
mempelajari,
memahami,
dan
melaksanakan segala kegiatan kenegaraan berlandasakan dasar
negara dan konstitusi namun tidak kehilangan jati dirinya apalagi
tercabut dari akar budaya bangsa dan keimanannya.
1
Dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi.
Dasar negara menempati kedudukan sebagai norma hukum tertinggi
suatu negara. Sebagai norma tertinggi, dasar negara menjadi sumber
bagi pembentukan norma-norma hukum di bawahnya. Konstitusi
adalah salah satu norma hukum di bawah dasar negara. Dalam arti
yang luas konstitusi adalah hukum tata negara yaitu keseluruhan
aturan
dan
ketentuan
(hukum)
yang
menggambarkan
sistem
ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah konstitusi adalah
hukum dasar yaitu keseluruhan aturan dasar baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis. Dalam arti sempit konstitusi adalah
Undang-Undang Dasar yaitu satu atau beberapa dokumen yang
memuat aturan-aturan yang bersifat pokok. Dengan demikian,
konstitusi bersumber dari dasar negara.norma hukum di bawah dasar
negara isinya tidak boleh bertentangan dengan norma dasar. Isi
norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang terkandung dalam
dasar
negara.
Dasar
negara
merupakan
cita
hukum
dari
negara.Terdapat hubungan-hubungan yang sangat terkait antara
keduanya yang perlu kita ketahui.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara dasar negara dan konstitusi di
Indonesia?
2. Bagaimana keberadaan Pancasila dan konstitusi di Indonesia?
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hubungan antara dasar negara dan konstitusi
di Indonesia.
2. Untuk mengetahui keberadaan Pancasila dan konstitusi di
Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
a) Dasar Negara Indonesia
1. Pengertian Dasar Negara
Dalam Insiklopedia Indonesia, dasar negara berarti
pedoman
dalam
mengatur
kehidupan
penyelenggaraan
ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai kehidupan.
Dasar negara yang digunakan di Indonesia adalah Pancasila,
nilai-nilai luhur yang terkandung Pancasila telah ada dalam
kalbu bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka.
Negara adalah suatu organisasi di antara sekelompok
atau beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama
mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui
adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang ada di wilayahnya. Organisasi negara dalam suatu
wilayah bukanlah satu-satunya organisasi ada organisasiorganisasi lain (keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan, dan
organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian
yang lepas dari masalah kenegaraan). Kurang tepat apabila
negara
dikatakan
sebagai
suatu
masyarakat
yang
diorganisir.dan akan lebih tepat apabila dikatakan diantara
organisasi-organisasi di atas, negara merupakan suatu
4
organisasi yang utama di dalam suatu wilayah karena memiliki
pemerintahan yang berwenang dan mampu untuk dalam
banyak
hal
campur
tangan
dalam
bidang
organisasi-
organisasi lainnya. Ada beberapa elemen atau unsur utama
yang membentuk pengertian negara, antara lain:
a. Rakyat
Unsur ini sangat penting dalam suatu negara oleh
karena orang atau manusia sebagai individu dan anggota
masyarakat yang pertama-tama berkepentingan agar
organisasi
kemudian
negara
berjalan
menentukan
baik.
dalam
Merekalah
tahap
yang
perkembangan
negara selanjutnya. Pentingnya unsur rakyat dalam suatu
negara tidak hanya diperlukan dalam lmu kenegaraan
(Staatsleer) tetapi perlu juga perlu melahirkan apa yang
disebut ilmu kemasyarakatan (sosiologi) suatu ilmu
pengetahuan
baru
yang
khusus
menyelidiki
dan
mempelajari hidup kemasyarakatan. Sosiologi merupakan
ilmu penolong bagi ilmu hukum tata negara.
b. Wilayah
Tidak mungkin ada negara tanpa suatu wilayah.
Disamping pentingnya unsur wilayah dengan batas-batas
yang jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang
bersangkutan. Artinya apakah layak suatu wilayah itu
masuk suatu negara tertentu atau sebaliknya dipecah
5
menjadi wilayah berbagai negara. Apabila mengeluarkan
peraturan perundang-undangan pada prinsipnya hanya
berlaku bagi orang-orang yang berada di wilayahnya
sendiri. Orang akan segera sadar berada dalam suatu
negara
tertentu
apabila
melampaui
batas-batas
wilayahnya setelah berhadapan dengan aparat (imigrasi
negara) untuk memenuhi berbagai kewajiban yang
ditentukan.
c. Pemerintahan
Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah
pemerintahan memiliki kekuasaan atas semua anggota
masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan
berada dalam wilayah negara. Timbul pertanyaan, dari
manakah pemerintahan memperoleh kekuasaan ini? Ada
empat macam teori yaitu teori kedaulatan Tuhan,
kedaulatan negara, kedaulatan hokum, dan kedaulatan
rakyat. Teori kedaulatan Tuhan (Gods Souvereiniteit)
menyatakan atau menganggap kekuasaan pemerintah
suatu negara diberikan oleh Tuhan. Misalnya kerajaan
Belanda, raja atau ratu secara resmi menamakan dirinya
raja atas kehendak Tuhan “bij de Gratie Gods”, atau
Ethiopia (Raja Haile Selasi) dinamakan “Singa Penakluk
dari suku Yuda yang terpilih Tuhan menjadi raja di
Ethiopia”.
6
Teori
kedaulatan
Negara
(Staats
Souvereiniteit)
menganggap sebagai suatu axioma yang tidak dapat
dibantah. Artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang
berdaulat. Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada
dalam wilayah suatu negara. Otto Mayer (dalam buku
Deutsches Verwaltungsrecht) menyatakan “kemauan negara
adalah memiliki kekuasaan kekerasan menurut kehendak
alam”. Sementara
itu
Jellinek
dalam buku
Algemeine
Staatslehre menyatakan kedaulatan negara sebagai pokok
pangkal kekuasaan yang tidak diperoleh dari siapapun.
Pemerintah adalah “alat negara”.
Di dalam perkembangan sejarah ketatanegaraan, tiga
unsur negara menjadi empat bahkan lima yaitu rakyat,
wilayah, pemerintahan, UUD (Konstitusi), dan pengakuan
Internasional (secara de facto maupun de jure).
2. Kedudukan Pancasila
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara secara
yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, artinya
Pancasila sebagai norma dasar negara bersifat mengikat
semua
warga
negara
Indonesia
untuk
melaksanakan,
mewariskan, mengembangkan, dan melestarikannya. Semua
warga negara, pejabat, lembaga Negara, bahkan hukum
perundangan wajib bersumber dan sesuai dengan nilai
Pancasila.
7
Tentulah sebagai warga negara Indonesia harus mampu
dengan
mudah
mengembangkan,
melaksanakan,
dan
melestarikan
mewariskan,
Pancasila
tersebut
sebagai identitas bangsa karena sifat Pancasila yang
universal memungkinkan setiap rakyat mampu menjiwainya.
3. Fungsi Pancasila
Sebagai dasar negara Indonesia tentulah Pancasila
memiliki
peranan
atau
fungsi-fungsi
tertentu
dalam
pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi untuk
mengatur setiap aktivitas warga negara, penyeleggara
Negara, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan baik di
pusat maupun di daerah harus berpedoman kepada
Pancasila.
b. Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup berarti bahwa
semua tingkah laku dan tindak perbuatan harus dijiwai
dan merupakan pancaran dari semua sila-sila Pancasila.
c. Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa
Pancasila merupakan sikap mental dan pola tingkah
laku bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam perbuatan
atau kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan ciri
khas yang membedakan dengan bangsa lain.
8
d. Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa
Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945
tujuan
bangsa
Indonesia
adalah
terciptanya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.
e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa
Pancasila telah disepakati oleh seluruh rakyat
indonesia melalui wakilnya dan harus kita bela selamanya.
4. Nilai-nilai dalam Pancasila
Pancasila sebagai pandangan hidup digunakan sebagai
petunjuk, arah semua kegiatan atau aktivitas hidup, dan
kehidupan dalam segala bidang. Ini berarti semua tingkah laku
dan perbuatan masyarakat Indonesia merupakan pancaran
dari nilai-nilai Pancasila.
Menurut Notonegoro ada tiga jenis nilai yang terkandung
dalam Pancasila yakni:
a. Nilai material adalah segala benda yang berguna bagi
manusia.
b. Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk hidup dan mengadakan kegiatan.
c. Nilai spiritual adalah segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia.
Jadi, pada dasarnya Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia memiki nilai-nilai penting yang harus diamalkan oleh
9
setiap masyarakat sehingga setiap tindakan yang dilakukan
selalu
mencerminkan
nilai-nilai
Pancasila
dan
tidak
menyimpang dari nilai-nilai tersebut. Karena pada dasarnya
nilai-nilai Pancasila digali dari bumi Indonesia, diungkap dari
budaya, dan peradaban bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai
tersebut tumbuh dan berkembang dalam budaya dan
peradaban Indonesia sendiri dari masa ke masa bersamasama dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa.
b) Konstitusi Negara Indonesia
1. Pengertian Konstitusi
Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan
ketentuan ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur
fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar
hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selanjutnya, Bagir Manan mengatakan bahwa konstitusi
ialah sekelompok ketentuan yang mengatur organisasi negara
dan susunan pemerintahan suatu negara. Sehingga negara
dan konstitusi adalah satu pasangan yang tidak dapat
dipisahkan. Setiap negara tentu mempunyai konstitusi,
meskipun mungkin tidak tertulis. Konstitusi mempunyai arti
dan fungsi yang sangat penting bagi negara, baik secara
formil,
materiil,
maupun
konstitusionil.
Konstitusi
juga
mempunyai fungsi konstitusional sebagai sumber dan dasar
10
cita bangsa dan negara yang berupa nilai-nilai dan kaidahkaidah
dasar
bagi
kehidupan
bernegara.
Ia
selalu
mencerminkan semangat yang oleh penyusunnya ingin
diabadikan dalam konstitusi tersebut sehingga mewarnai
seluruh naskah konstitusi tersebut.
Selain itu juga C.F. Strong mengemukakan bawa
konstitusi itu merupakan kumpulan asas-asas yang tiga materi
pokok, yaitu tentang kekuasaan pemerintahan, hak-hak yang
diperintah, dan hubungan antara yang memerintah dengan
yang diperintah. Dengan melihat teori-teori dasar tentang
konstitusi di atas maka, kita akan melihat bagaimana halnya
dengan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi
tertulis bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai salah satu konstitusi modern, Undang-Undang
Dasar 1945 bukan hanya memuat struktur-struktur lembaga
negara tetapi juga mengatur tugas dan wewenang lembagalembaga
tadi.
Untuk
mencegah
agar
kekuasan
tidak
disalahgunakan, dilakukan pula pembatasan kekuasaan baik
dari segi isi maupun waktu dijalankannya kekuasaan.
Definisi tersebut menjelaskan suatu bentuk konstitusi
yaitu aturan-aturan dan ketentuan hukum untuk mengatur
pemerintahan suatu negara.Konstitusi yang digunakan di
Indonesia adalah UUD 1945. Terdapat juga definisi terkait
11
mengenai kostitusi tersebut menurut para ahli yaitu sebagai
berikut:
a. Menurut L.J. Van Apeldoorn, UUD merupakan bagian
tertulis dari suatu konstitusi, sementara konstitusi memuat
baik peraturan tertulis maupun peraturan tidak tertulis.
b. Menurut A.A Struycken, ia tidak membedakan antara
konstitusi dengan UUD. Menurutnya konstitusi adalah UU
yang memuat garis-garis besar dan asas-asas tentang
organisasi negara.
Konstitusi juga memiliki sifat dalam pelaksanaanya pada
setiap negara. Sifat konstitusi adalah membatasi kekuasaan
pemerintah
sehingga
penyelenggara
kekuasaan
tidak
bertindak sewenang-wenang. Demikian hak-hak warga negara
akan dilindungi. Sifat-sifat konstitusi tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Membatasi kekuasaan si penguasa dan menjamin hak
warga negara;
b. Merupakan pencerminan keadaan masyarakat dan negara
yang bersangkutan;
c. Memberi petunjuk dan kemana arahnya negara akan
dibawa;
d. Dasar dan sumber hukum bagi peraturan perundangan
dibawahnya;
12
e. Produk politik yang tertinggi bagi suatu bangsa dalam
membentuk dan menjalankan negara.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa konstitusi adalah aturan-aturan hukum baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang memuat garis-garis besar
dan asas-asas kenegaraan. Di Indonesia aturan-aturan
tersebut terwujud dalam UUD 1945.
2. Kedudukan UUD 1945
Undang-Undang
Dasar
adalah
naskah
yang
memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badanbadan pemerintah suatu negara dan menentukan secara garis
besar cara kerja badan-badan pemerintahan tersebut.
Selanjutnya, Undang-Undang Dasar adalah hukum
dasar yang tertulis. Selain itu ada pula hukum dasar yang
tidak tertulis yang sering disebut konvensi. Artinya kebiasaan
politik dalam ketatanegaraan yang tidak tertulis, adapun
pelaksanaanya dapat diterima dan dibenarkan oleh rakyat,
seperti presiden setiap tanggal 17 Agustus.
Namun hukum dasar pada UUD hanyalah sebagian saja
melainkan
ada
sebagaimana
juga
yang
dijelaskan
hukum
pada
yang
penjelasan
tidak
UUD
tertulis
1945,
dinyatakan bahwa “Undang-Undang Dasar suatu negara ialah
hanya sebagian dari hukumnya dasar negara itu. UndangUndang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedangkan
13
hukum dasar yang tidak tertulis.hukum dasar tidak tertulis
ialah aturan-aturan tidak tertulis yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan negara.
Jadi dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui
kedudukan utama dari Undang-Undang Dasar adalah sebagai
hukum dasar dan bukanlah satu-satunya hukum dasar
melainkan hanya sebagian hukum dasar, yakni hukum dasar
yang tertulis. Di samping itu masih terdapat hukum dasar yang
tidak tertulis. Sebagai hukum dasar, maka UUD 1945
merupakan sumber hukum.
3. Fungsi UUD 1945
Sebagi Konstitusi tentulah UUD 1945 memiliki fungsi,
bila dijabarkan fungsi UUD 1945 adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sumber hukum dalam tertib hukum, merupakan
perundang-undangan yang tertinggi;
b. Sebagai alat kontrol bagi hukum yang berada di
bawahnya;
c. Sebagai pedoman yang memberi arah bangsa;
d. Sebagai
kerangka
dasar
dalam
pembagian
dan
penyelenggaraan pemerintah negara.
Fungsi tersebut adalah suatu acuan dalam melakukan
segala kehidupan berbangsa dan keseimbangan dalam
berperilaku bila diterapkan dengan baik.
14
4. Nilai-Nilai Dalam UUD 1945
Selain
sebagai
konstitusi,
Undang-Undang
Dasar
Negara Republik Indonesia juga memiliki nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya yaitu sebagai berikut:
a. Paham negara persatuan yaitu negara yang melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia;
b. Tujuan negara yaitu negara yang melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial;
c. Negara yang berkedaulatan berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan;
d. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;
e. Menentang Penjajahan;
f.
Mencita-citakan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur.
Jelaslah bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia memiliki kandungan nilai-nilai yang sangat baik,
mewakili cita-cita, identitas, dan kepribadian bangsa Indonesia
yang harus terus dipupuk agar masyarakat Indonesia tidak
kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang berjiwa
nasionalisme dan patriotisme.
15
B. Analisis Masalah
a) Hubungan Dasar Negara dan konstitusi Negara Indonesia
Hubungan antara Dasar Negara dan Konstitusi Negara
Indonesia secara umum tampak pada gagasan dasar, cita-cita,
dan tujuan yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berkaitan erat
dengan konstitusi atau Undang-Undang Dasar negara. Hal
tersebut ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV
bahwa “...dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Secara terperinci dapat dijabarkan hubungan antara Dasar
Negara dan Konstitusi, yaitu sebagai berikut:
1. Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha
untuk melaksanakan dasar negara.
2. Dasar
negara
memuat
norma-norma
ideal
yang
penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD
(konstitusi).
3. Merupakan satu kesatuan utuh dimana dalam Pembukaan
UUD
45
tercantum
dasar
negara
Pancasila
dengan
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan
dasar negara.
16
Jadi, seperti yang telah dituangkan dalam pembukaan
UUD dan penjabarannya Dasar Negara dan Konstitusi Negara
Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya
memiliki fungsi yang berbeda namun pada dasarnya dilandasi
tujuan yang sama dalam memperadabkan bangsa Indonesia
dan menjadi suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta
saling melengkapi satu sama lainnya, sehingga keduanya harus
berjalan bersama-sama dan selaras sesuai dengan cita-cita dan
tujuan
bangsa
Indonesia
sebagaimana
tertuang
pada
Pembukaaan UUD 1945.
b) Pancasila dan Konstitusi di Indonesia
Seperti
yang
kita
ketahui
dalam
kehidupan
bangsa
Indonesia, Pancasila merupakan filosofische grondslag dan
common platforms atau kalimatun sawa. Pada masa lalu timbul
permasalahan yang mangakibatkan Pancasila sebagai alat yang
digunakan
untuk
mengesahkan
suatu
kekuasaan
dan
mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi ideologi tertutup.
Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa Pancasila berada di
atas dan di luar konsititusi. Pancasila disebut sebagai norma
fundamental
negara
(staats
fundamental
norm)
dengan
menggunakan teori Hans Kelsen dan Hans Nawiasky.
Teori Hans kelsen yang mendapat banyak perhatian adalah
hirarki norma hukum dan rantau vadilitas yang membentuk
piramida hukum (stufentheorie). Salah seorang took yang
17
mengembangkan teori tersebut adalah murid Hans Kelsen yaitu
Hans Nawiasky. Teori Nawiasky disebut dengan theorie von
stufenufbau derrechtsordnung. Susunan norma menurut teori
tersebut adalah:
1. Norma fundamental negara (staats fundamental norm)
2. Aturan dasar negara (staats grund gesetz);
3. Undang-undang formal (formell gesetz);
4. Peraturan pelaksanaan dan peraturan otonom (verodnung en
autonome satzung).
Staats fundamental norm adalah norma yang merupakan
dasar bagi pembentukan konstitusi atau undang-undang dasar
(staats verfassung) dari suatu negara. Posisi hukum dari suatu
staats fundamental norm adalah sebagai syarat bagi berlakunya
suatu konstitusi. Staats fundamental norm ada terlebih dahulu dari
konstitusi suatu negara. Berdasarkan teori Nawiasky tersebut, A.
Hamid S. Attamimi membandingkannya dengan teori Kelsen dan
menerapkannya pada struktur tata hukum di Indonesia. Attamimi
menunjukkan struktur hirarki tata hukum Indonesia dengan
menggunakan teori Nawiasky. Berdasarkan teori tersebut, struktur
tata hukum Indonesia adalah:
a) Staats fundamental norm: Pancasila (Pembukaan UUD 1945);
b) Staatsgrundgesetz: Batang Tubuh UUD 1945, Tap MPR dan
konvensi Ketatanegaraan;
c) Formellgesetz: Undang-undang;
18
d) Verornung en Autonome Satzung: Secara hierarkis mulai dari
peraturan pemerintah hingga keputusan bupati atau walikota.
Penempatan Pancasila sebagai suatu
staats fundamenta
lnorm dikemukakan pertama kali oleh Notonagoro. Posisi ini
mengharuskan
pembentukan
hukum
positif
adalah
untuk
mencapai ide-ide dalam Pancasila, serta dapat digunakan untuk
menguji hukum positif. Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai
staats fundamental norm maka pembentukan hukum, penerapan,
dan pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai
Pancasila
Dengan
menempatkan
Pancasila
sebagai
staats
fundamental norm maka, kedudukan Pancasila berada di atas
Undang-Undang
Dasar.
Pancasila
tidak
termasuk
dalam
pengertian konstitusi karena berada diatas konstitusi yang menjadi
pertanyaan
mendasar
sekarang
adalah
apakah
Pancasila
merupakan staats fundamental norm atau merupakan bagian dari
konstitusi? Dalam pidatonya, Soekarno menyebutkan dasar
negara sebagai philosofische grondslag sebagai fundamen,
filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan
didirikan
bangunan
negara
Indonesia.
Soekarno
juga
menyebutnya dengan istilah weltanschauung atau pandangan
hidup. Pancasila adalah lima dasar atas lima asas.
Jika masalah dasar negara disebutkan oleh Soekarno
sebagai philosopische grondslag ataupun weltanschauung, maka
19
hasil dari persidangan-persidangan tersebut yaitu Piagam Jakarta
yang selanjutnya menjadi dan disebut dengan Pembukaan UUD
1945
yang
merupakan
philosopische
grondslag
dan
weltanschauung bangsa Indonesia. Seluruh nilai-nilai dan prinsipprinsip dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara
Indonesia termasuk di dalamnya Pancasila.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat
erat. Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar negara.
2. Pancasila
merupakan
filosofische
grondslag
dan
common
platforms atau kalimatun sawa. Pancasila sebagai alat yang
digunakan
untuk
mengesahkan
suatu
kekuasaan
dan
mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi ideologi tertutup,
sehingga Pancasila bukan sebagai konstitusi melainkan UUD
1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia.
B. Saran
1. Bagi pemerintah, penulis menyarankan agar berhati-hati dalam
melakukan perubahan ataupun melaksanakan Undang-Undang
agar tetap terjalin keselarasan antara Dasar Negara dan
Konstitusi.
2. Bagi pembaca, penulis menyarankan agar dapat mengambil halhal positif dari makalah ini untuk pembelajaran dan lebih banyak
membaca buku yang berkaitan dengan Dasar Negara dan
Konstitusi agar lebih memahami makna dari kedua hal tersebut.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.com
Mienu, prince.2010. Negara dan Konstitusi di Indonesia (Internet).
http://www.prince-mienu.blogspot.com, diakses tanggal 27 September
2014.
.
Nasution, Mirza. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT
Gramedia.
22