TUGAS MAKALAH teori akuntansi CHAPTER 6

TUGAS MAKALAH TEORI AKUNTANSI

CHAPTER 6
The Search for Objectives
NIKO NUGRAHA & NOVI

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG TAHUN AKADEMIK 2016/2017
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

Chapter 6 - The Search for Objectives

Postulat tidak dianggap sebagai bagian pokok dari teori lagi, tapi postulat
itu menjadi semacam asumsi, kondisi yang melandasi teori akuntansi.
Kondisinya perusahaan harus diasumsikan umurnya tidak terbatas sehingga
perlu dipotong-potong ada time periodnya lalu laporan dibuat untuk
perusahaannya bukan untuk pemiliknya memakai rupiah. Itu seperti asumsi
kondisi. Berdasarkan asumsi itu kita membangun akuntansi termasuk teori
akuntansi. Jadi suasananya, lingkungannya, itu adalah lingkungan postulat itu
tadi. Jadi kalau tanpa lingkungan seperti itu, teorinya tidak berubah. Dalam
postulat itu, dalam lingkungan itu, berdasarkan yang 4 postulat tadi. Kalau
seandainya kita membuat perusahaan yang hanya berumur 2 tahun saja, nanti

teori akuntansinya akan berbeda. Berbeda dengan kalau diasumsikan umur
perusahaannya tidak terbatas. Jadi postulat tidak resmi menjadi bagian struktur
teori, tapi dasarnya seperti latar belakangnya itu menjadi dasar dengan situasi
dan kondisi yang seperti itu, dari lingkungan dimana akuntansi itu
dikembangkan. Kalau lingkungannya berbeda, yang akan dikembangkan pun
berbeda. Karena sudah disepakati bahwa postulat tidak akan diubah-ubah lagi
maka kita sepakat bahwa lingkungannya tidak berubah. Jadi kita bisa
mengembangkan akuntansi dan teorinya.
Akuntansi itu harusnya jangan disusun berdasarkan maunya penyusun.
Akuntansi itu kan menyediakan informasi, akuntansinya itu harusnya
mempertimbangkan yang akan menggunakan. Ini yang disebut user approach
dalam ASOBAT. Jadi harusnya tidak mempertimbangkan preparer (penyusun),
perusahaan, tapi mempertimbangkan siapa yang akan menggunakan informasi
itu. Kalau begitu, kita tidak memakai postulat lagi sebagai teori. Postulat itu
orientasinya perusahaan. Perusahaan itu umurnya tidak terbatas, laporan itu
dipotong umurnya setiap tahun, dibuat laporannya untuk entitas itu, itu
oerientasinya orientasi preparer. Sebagai contoh, restaurant, hanya bisa
membuat 1 jenis makanan tertentu. Ini orientasinya producer (preparer),
sedangkan pembelinya belum tentu suka. Bisa jadi tidak ada yang membeli. Lain
halnya jika telah dilakukan survey untuk melihat selera masyarakat. Lalu


dibuatlah menu dengan mempertimbangkan
Restaurantnya harapannya bisa lebih sukses.

selera masyarakat

tersebut.

ASOBAT itu customer oriented, menggunakan user approach. User approach
disini adalah akuntansi itu dikerjakan agar berguna bagi pemakainya bukan agar
pemakainya senang karena diubah-ubah (window dressing).
Usaha ini dilihat dari kelembagaan bukan individual. Yang dibahas disini ada 4.
Dimulai dari:
1.
2.
3.
4.

ASOBAT, diterbitkan oleh AAA pada tahun 1966
APB Statement No. 4, diterbitkan oleh APB pada tahun 1970

Trueblood Committee Report, diterbitkan oleh AICPA pada tahun 1973
SATTA, diterbitkan oleh AAA pada tahun 1977

Pada tahun 1966, ASOBAT sudah berbicara tentang objective. Dalam
conceptual framework bagian pertamanya objective yang sudah mulai dirintis
oleh ASOBAT dalam tahun 1966. Objectivenya ASOBAT masih berlaku termasuk
tambahannya dari Trueblood yang orientasinya arus kas itu juga masih berlaku.
Jadi bukan berarti adanya usaha kedua, usaha pertama dilupakan. Sebagian ide
usaha pertama masih diterusakan di usaha kedua. Dikembangkan, diubah,
begitu juga untuk yang ketiga, keempat dan seterusnya. Ada keterkaitan antara
semua dokumen itu. Cuma disesuaikan dengan kondisinya. Jadi sekarang teori
akuntansinya tidak menggunakan postulat, tapi menggunakan objective.
Yang menerbikan ASOBAT dan SATTA itu AAA (American Accounting
Association). AAA ini kalau di Indonesia setara dengan IAI kompartemen akuntan
pendidik. AAA isinya adalah dosen-dosen universitas jurusan akuntansi.
Pekerjaannya riset, menulis. Termasuk ASOBAT itu adalah tulisan mereka. AAA
ini tidak punya kewenangan mengatur praktik, yang punya kewenangan AICPA.
Lembaga-lembaga dibawah AICPA diberi kewenangan oleh AICPA. Untuk standar
ada CAP, APB, berikutnya berubah menjadi FASB. AAA tidak punya kewenangan,
sehingga ASOBAT itu tidak punya otoritas untuk memaksakan. Hanya APB

melihat ada ASOBAT yang bagus sekali maka idenya dipakai oleh APB. APB itu
punya kewenangan ke praktik.
Trueblood committee report juga tidak punya kewenangan. Laporan
trueblood ini agak telat karena setelah terbentuk FASB. Dulu ada 2 komite,
Wheat dan Trueblood. Laporannya trueblood juga dipakai oleh FASB. FASB
lembaga yang punya kewenangan. Jadi dari 4 itu tadi yang langsung punya
kewenangan adalah APB Statement No.4. Sedangkan ASOBAT, Trueblood
Committee Report, dan SATTA itu tidak punya kewenangan.
Masalahnya, APB Statement no 4 itu dipakai oleh IAI, diterjemahkan,
diringkas, dan dipakai sebagai Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 84, yang tahun
74 pakai ARS 7. Jadi, APB Statement No. 4 itu ada kaitannya dengan Indonesia
yaitu menjadi PAI yang kedua stelah yang pertama tahun 74.

Kalau dilihat yang keluar pertama kali itu yang tidak punya otoritas,
idenya dipakai juga oleh APB yang punya otoritas menjadi APB Statement No.4
walaupun tidak sepenuhnya dipakai, diubah sebagian dari ide sebelumnya.
Disamping APB statement no.4, AICPA juga punya komite dan ada
laporannya yang semuanya nantinya juga dipakai oleh yang paling belakangan,
yaitu FASB. Terbitannya FASB itu namanya SFAC. Yang mengikat adalah
kelembagaan sampai nanti menjadi rumusan bersama mengenai tujuan

akuntansi melalui proses.
***
ASOBAT (A Statement of Basic Accounting Theory)
ASOBAT tidak hanya merumuskan objective. ASOBAT merumuskan banyak hal
mulai dari:
Definisi dan Teori Auuntansi Menurut ASOBAT
ASOBAT mendefnisikan akuntansi sebagai proses mengidentifkasi,
mengukur, dan megkomunikasikan economic information untuk memungkinkan
dibuatnya judgement dan keputusan berdasarkan informasi oleh pengguna
(user) informasi itu. Berarti dalam defnisi ini penekanannya user approach.
Ada defnisi dan aplikasi dari teori. Aplikasi defnisi:
1. untuk mengidentifkasi bidang akuntansi sehingga informasi umum yang
berguna dapat dibuat dan teori dapat dikembangkan
2. untuk menetapkan standar yang dengan standar itu maka informasi
akuntansi dapat dinilai
3. untuk menunjukkan kemungkinan perbaikan dalam praktek akuntansi
4. untuk menyajikan kerangka kerja yang bermanfaat bagi para peneliti
akuntansi dan berusaha untuk memperluas penggunaan akuntansi dan
ruang lingkup akuntansi karena kebutuhan masyarakat yang meluas
Teori META adalah teori yang paling atas.

Tujuan Auuntansi Menurut ASOBAT
1.
Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas
dan menentukan sasaran dan tujuan perusahaan.
Tujuan akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan. Keputusannya
yang terkait dengan bisnis, keputusannya harus rasional. Contoh investor yang
ingin membuat keputusan terkait saham antara mau dijual atau mau dibeli, dan
antara mau dimiliki atau dilepas. Informasi akuntansi seharusnya berguna untuk
keputusannya investor itu jadi kalau investornya mau membuat portofolio saham
maka yang disebut decision usefulness itu yang berguna untuk portofolio saham.
Informasi akuntansi juga harus berguna bagi kreditor contohnya dalam
menentukan yield. Usernya bisa banyak tapi pada akhirnya dibatasi yang paling
utama pada investor dan kreditor.

2.
Secara efektif mengarahkan dan mengawasi (mengendalikan) sumber
daya manusia dan material di organisasi.
Informasi akuntansi harus berguna bagi manajemen untuk melakukan
pengarahan (direct) dan pengawasan (control).
Bedanya tujuan 1 dan tujuan 2 adalah tujuan 1 itu untuk pihak diluar perusahaan

(eksternal), sedangkan tujuan 2 adalah untuk pihak di dalam perusahaan
(internal). Perlakuan untuk no 1 dan no 2 ini beda. Akuntansinya beda. Akuntansi
No 1 menggunakan akuntansi keuangan, sedangkan no 2 menggunakan
akuntansi manajemen. Jadi ASOBAT mengcover 2 bidang sampai no 2 ini.

3.

Menjaga dan melaporkan pemeliharaan sumber daya.

Manajemen memiliki hak custody untuk aset perusahaan, maka harus
dilaporkan dan harus dijaga asetnya. Akuntansi harus berguna untuk digunakan
untuk memelihara aset dan melaporkan apa yang telah dilakukan yaitu custody
(pemeliharaan)
tadi.
Custody
=
stewardship
=
accountability
=

pertanggungjawaban = amanah berarti memiliki hak memelihara aset.
Manajemen bertanggung jawab kepada investor (pertanggungjawaban kepada
pihak luar perusahaan). Ini akuntansi keuangan.

4.

Memfasilitasi fungsi dan pengawasan akuntansi sosial.

Menurut ASOBAT, Akuntansi harus bisa memenuhi kebutuhan user di 4 hal
ini. Ini terlalu luas, jadi yang digunakan oleh FASB hanya yang no 1 dan no 3
karena no 2 dan no 4 bukan bidangnya FASB. Selanjutnya no 2 dan no 4 tidak
dikembangkan karena yang digunakan hanya yang lingkupnya fnancial
accounting.
Untuk mencapai tujuan itu, ASOBAT mengatakan informasi itu harus ada
standarnya.
Standar Informasi Auuntansi Menurut ASOBAT
1.

Relevansi


Informasi yang relevan itu informasi yang penting bagi pengambilan keputusan.
Informasi harus terkait untuk pengambilan keputusan. Relevan juga dipengaruhi
oleh materialitas.
2.

Verifability

Informasi akuntansi harus verifable. Kalau seseorang mengukur, diulangi orang
lain mengukur, hasilnya harus bisa dibandingkan. Kalau tidak berarti tidak
verifable. Berarti tidak memenuhi standar untuk mencapai tujuan.
3.

Freedom from bias

Arti kata bias adalah pengukuran yang berulang yang hasilnya cenderung pada
satu sisi. Apakah terlalu rendah terus (understatement) atau terlalu tinggi terus
(overstatement). Kalau suatu saat rendah, suatu saat tinggi, itu bukan bias.
Kalau pindah-pindah itu salah biasa bukan bias. Bias hanya untuk
kecenderungan. Konservatisme itu bias. Freedom from bias tidak boleh
konservatisme. Bias itu selalu salah di tempat yang sama.

4.

Quantifability

Informasi akuntansi dapat dikuantifkasikan, berupa data kuantitatif. Ini tidak
digunakan lagi.
ASOBAT ini sudah bagus dan dijadikan dasar untuk yang selanjutnya.

***
APB STATEMENT NO 4 (Basic Concepts and Accounting Principles
Underlying Financial Statements of Business Enterprises)
Defnisi: Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya menyediakan informasi
kualitatif terutama bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang
dimaksudkan untuk berguna dalam mengambil keputusan ekonomi. Tekanannya
pada decision usefulness yaitu kegunaan dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan memiliki tujuan umum, hanya ditujukan kepada group user
yang terbatas. Berasumsi ada high user homogeneity bahwa kelompokkelompok tadi memiliki banyak kesamaan dalam kebutuhan terhadap informasi
akuntansi. Asumsinya 14 user (shareholders, creditors, fnancial analysts and
advisers, employees, labor unions, customers, suppliers, industry trade
associations, governmental agencies, public interest groups, researchers and

standard setters, auditors, management, and communities touched by the frmms
operations) memiliki kebutuhan informasi yang sama, walaupun tidak 100%
sama, tapi harapannya sebagian besar kebutuhannya sudah terpenuhi.
APB Statement no 4 ada kesalahan defnisi karena ada kata-kata “diakui dan
diukur
dengan
prinsip
akuntansi
berterima
umum
(GAAP)“.
FASB
memperbaikinya. Economic resources diganti menjadi economic beneft.
***
Trueblood Committee Report (Objectives of Financial Statements)
AICPA membentuk Komite Trueblood sewaktu ketika APB berada dibawah krisis
berat. Trueblood Committee dibentuk April 1971. Dibebani dengan
menggunakan APB Statement 4 sebagai kendaraan untuk menyempurnakan
tujuan laporan keuangan.
Tujuan Laporan Keuangan Menurut Trueblood Committee , Ada 12 tujuan:

1. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
ekonomi
2. Membantu pengguna yang mengandalkan laporan keuangan sebagai
sumber informasi utama
3. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk
memprediksi, membandingkan, mengevaluasi arus kas potensial dalam
arti jumlah, waktu, dan ketidakpastian terkait.
4. Menyediakan
bagi
pengguna
informasi
untuk
memprediksi,
membandingkan,
dan
mengevaluasi
kemampuan
perusahaan
menghasilkan laba.
5. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam menilai kemampuan
manajemen untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara efektif
dalam mencapai tujuan utama perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang faktual dan interpretatif tentang transaksi
dan kejadian lain yang berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan
mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
7. Menyediakan laporan posisi keuangan yang berguna untuk memprediksi,
membandingkan,
dan
mengevaluasi
kemampuan
perusahaan
menghasilkan laba.
8. Menyediakan laporan laba rugi yang berguna untuk memprediksi,
membandingkan,
dan
mengevaluasi
kemampuan
perusahaan
menghasilkan laba.
9. Menyediakan informasi tentang aktivitas keuangan yang berguna untuk
memprediksi,
membandingkan,
dan
mengevaluasi
kemampuan
perusahaan menghasilkan laba.
10.Menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi proses.
Ramalan keuangan harus disediakan untuk mempertinggi reliabilitas
prediksi pengguna
11.Tujuan laporan keuangan untuk pemerintah dan lembaga nonproftadalah
menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi efektivitas
manajement sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi. Pengukuran
kinerja harus dihitung dalam sasaran yang diidentifkasi.
12.Melaporkan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang
dapat ditentukan, digambarkan, dan diukur yang merupakan peranan
penting perusahaan di lingkungan sosialnya.
2 konsep dasarnya ASOBAT, yaitu no 1 dan no 3 ada disini.
Hyrarchy of Objectives
Tier 1 - Basic Objective
Tujuan (1)
Tier 2 - Users and Their Needs
Tujuan (2), (3), (11), (12)
Tier 3 - Usersm Needs in Terms of the Enterprise Issuing Financial Statements

Tujuan (4), (5)
Tier 4 - Enterprise Information Staisfying This Need
Tujuan (6)
Tier 5 - Financial Statements Communicating This Information
Tujuan (7), (8), (9), (10)
***
SATTA (Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance)
SATTA ini bukan perumusan objective, tapi survey teori dan mempelajari mana
yang dipakai. Teori yang berlaku diklasifkasikan menjadi 3 kelompok.
1. Pendekatan Klasik (Classical Approaches)
Pendekatan yang sudah lewat. Isinya deduktive approach yaitu teori-teori lama
yang menggunakan pendekatan deduktif.
2. Decision Usefulness Approach, isinya 2:
a.

Decision-Model Orientation

b.
Decision-Maker Orientation (orientasi
sekarang namanya behavioral accounting.
3.

pada

pengambil

keputusan)

Information Economics

Riset deduktif yang membahas tentang cost and beneft dalam menerbitkan
informasi.
***

***
User Objectives Menurut SATTA
1. Primary objective, terdiri dari:
a.

Predictive Ability

Predictive Ability sama dengan decision usefulness. Informasi untuk pengambilan
keputusan di masa yang akan datang. Untuk kebutuhan pengambilan keputusan
maka informasi akuntansi harus punya kemampuan membuat prediksi.
b.

Accountability

Sama dengan ASOBAT
2. Secondary objective
a.

Capital Maintenance

Informasi akuntansi harus bisa digunakan memaintain capital.
b.

Adaptability

Kemampuan perusahaan beradaptasi pada situasi, berubah-ubah, berganti
bisnis. Laporan keuangan harusnya bisa menunjukkan perusahaan memiliki
adaptability tinggi atau rendah ditunjukkan melalui likuiditas. Perusahaan yang
aktiva lancarnya tinggi lebih adaptable daripada yang aktiva tetapnya yang
tinggi.