Proposal dan Skripsi revisi Penerjemahan Fil

Proposal Skripsi
PENERJEMAHAN SUBTITEL VIDEO KHUTBAH : ATTARBIYAH AHAMIYATIHAA WA FAWAAIDIHAA FII ALWAQI’I AN-NASA’I OLEH SYEIKH SHOLIH AL-MUNAJJID

ROYHANISAH ROJALI PUTRI
NIM : 11140240000040

PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H./2017 M.

1

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Batasan dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka

F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
1. Fokus Penelitian
2. Sumber Data
3. Metode Penyediaan Data
H. Sistematika Penulisan
BAB

II

PENERJEMAHAN

SUBTITEL

DAN

PENERJEMAHAN

KOMUNIKATIF
A. Penerjemahan Subtitel

B. Penerjemahan Komunikatif
BAB III BIOGRAFI SYEIKH SHOLIH AL-MUNAJJID
BAB IV DESKRIPSI HASIL TERJEMAHAN VIDEO KHUTBAH DENGAN
JUDUL AT-TARBIYAH AHAMIYATIHAA WA FAWAAIDIHAA FII
AL-WAQI’I AN-NASA’I OLEH SYEIKH SHOLIH AL-MUNAJJID
A. Deskripsi Hasil Terjemahan
B. Pertanggungjawaban

2

A. Latar Belakang
Cartford(1965)

didalam

Suryawinata

mengatakan

bahwa


“Translation is the replacement of textual material in one language by
equivalent textual material in another language”. Pendapat Cartford,
dapat dijelaskan bahwa penerjemahan adalah menggantikan sebuah materi
teks dari satu bahasa dengan materi teks yang sepadan bahasa lainnya.1
Menerjemahkan

merupakan

sebuah

upaya

untuk

mencari

kesepadanan makna antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran.
Hal ini berarti terdapat satu hal penting yang dapat diungkapkan, yaitu
penerjemahan sebagai pengalihan amanat atau pesan yang terkandung

dalam teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Dalam aktivitas
penerjemahan, pengalihan pesan yang tepat dari bahasa sumber ke dalam
bahasa sasaran itulah yang harus diperhatikan.
Pada era yang sudah semakin berkembang seperti saat ini, semakin
banyak orang yang perlahan meninggalkan media-media informasi cetak.
Mereka terkesan lebih berkeinginan untuk mendapatkan informasi secara
lebih praktis. Penggunaan ponsel pintar dan internet sepertinya sudah
menjadi hal yang lumrah, informasi dapat diakses melalui berbagai sosial
media salah satunya youtube. Pemanfaatan media sosial juga dapat
memotivasi

terjadinya

perilaku

yang

positif

dari


penggunanya.

Pemanfaatan media mencakup tujuan untuk mempengaruhi sikap, nilai,
dan emosi. Media visual khususnya film maupun video, memiliki
kemampuan untuk meggugah emosi pemirsa, menghayati nilai dan
menanamkan sikap tertentu.2 Telah banyak kita jumpai rekaman video
khutbah pun turut diunggah ke dalam media sosial Youtube baik dengan
bahasa Indonesia ataupun dengan bahasa asing.

1

Zuhridin Suryawinata, Translation Bahasa teori & Penuntun Praktis
Menerjemahkan, (Yogyakarta, Kanisius, 2013), h. 11
2
Benny Agus Pribadi dan Yuni Katrin, Modul Media Teknologi, (Jakarta,
Universitas Terbuka, 2000), h. 11

3


Untuk membantu kita dalam memahami isi video dalam bahasa
asing sudah tentu dibutuhkan seorang penerjemah 3. Penerjemah berfungsi
untuk mengalihbahasakan isi video ke bahasa sasaran yakni bahasa
Indonesia sehingga setiap pengakses video berbahasa asing dapat
menangkap isi dari sebuah video tersebut.
Pada dasarnya, penerjemahan film atau dalam hal ini sebuah video
terbagi menjadi dua bagian yakni Subtitling atau Subtitle dan Dubbing
atau Sulih suara.4 Subtitel adalah teks terjemahan yang muncul di bagian
bawah layar televisi, sementara sulih suara adalah mengganti audio bahasa
sumber dengan audio bahasa sasaran5
Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk menerjemahkan salah
satu video yang disampaikan oleh Syeikh Sholih Al-Munajjid dalam akun
Youtube nya dengan judul Tarbiyah Ahamiyatiha wa Fawaaidiha Fii AlWaqi’i An-Nasa’i dengan menggunakan metode komunikatif. Penelitian
ini dirasa penting karena mengingat banyaknya orang Indonesia yang
mengakses video tersebut, selaian itu isi video yang menampilkan ayatayat dengan cara visual dan menarik.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Seperti yang telah dikemukakan di atas, agar lebih fokus dalam
penelitian ini penulis membatasi masalah dengan hanya berfokus pada
salah satu video yang terdapat dalam Channel Youtube Syeikh Sholih

Al-Munajjid dengan judul “Tarbiyah Ahamiyatiha wa Fawaaidiha Fii
Al-Waqi’i An-Nasa’i” dengan metode penerjemahan komunikatif.
2. Rumusan Masalah

3
Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa
Indonesia, (Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008),
hal.209
4
Moch Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-an, (Tangerang, Dikara, 2011), hal.65
5
Moch Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia
Kontemporer (Tangerang Selatan, 2014), hal. 126.

4

Penulis merumuskan masalah yakni bagaimana penerjemahan video
khutbah dengan judul Tarbiyah Ahamiyatiha wa Fawaaidiha Fii AlWaqi’i An-Nasa’i yang disampaikan oleh Syeikh Sholih Al-Munajjd?
Dan bagaimana penerapannya jika digunakan penerjemahan metode
komunikatif?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui terjemahan
video khutbah yang disampaikan oleh Syeikh Sholih Al-Munajjid berupa
pemunculan subtitel.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah
dalam penerjemahan Arab Indonesia.
2. Secara Praktis
Manfaat secara praktis diharapkan setiap orang yang mengakses
video ceramah pada youtube dapat langsung mengetahui artinya
dengan membaca subtitel.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menulis penelitian ini, penulis banyak meneliti dan
menelaah berbagai karya-karya ilmiah seperti buku dan internet. Penulis
menemukan beberapa skripsi yang memiliki kesamaan dengan penelitian
ini, diantaranya :
Nur Asiah (2014) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kualitas
Terjemahan Film Omar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya
kesalahan dan ketidaksesuaian penerjemahan subtitel pada film berjudul

Omar yang ditayangkan di MNC TV, menurutnya hal ini akan membuat
penonton semakin bingung dengan apa yang telah diterjemahkan oleh
pihak televisi yang menayangkannya saat itu.

5

Relevansi dengan penelitian ini adalah sama-sama melakukan terjemahan
dengan memunculkan subtitel, perbedaannya korpus Nur Asiah adalah
film sedangkan penulis menggunakan objek berupa video khutbah yang
disampaikan oleh Syeikh Sholih Al-Munajjid serta penulis tidak
melakukan analisis

terjemahan, melainkan menerjemahkan secara

langsung dengan menggunakan pertanggungjawaban.
Melly

Amalia

(2010)


UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.

Penerjemahan Dialog dalam Film Ayat-ayat Cinta. Dalam skripsi ini ia
membahas, menganalisis dan menilai tentang ketepatan pada beberapa
percakapan atau dialog yang berbahasa Arab dan juga yang berkaitan
dengan ayat Al-Qur’an dan Hadits.
Relevansi dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan objek
audio visual dan metode komunikatif dalam menerjemahkan dialog yang
ada di dalam film Ayat-ayat Cinta. Namun perbedaannya hanya pada
objek yang dikaji, penulis menggunakan video rekaman khutbah.
Prima Prubasari (2011) Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dalam Subtitle Film
Jane Eyre Versi Serial TV BBC. Dalam tesis ini, ia membahas mengenai

analisis teknik-teknik, metode, dan ideologi penerjemahan yang digunakan
oleh penerjemah dalam membuat subtitel film Jane Eyre versi serial
televisi BBC.
Relevansinya dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan objek
video visual, namun perbedaannya terletak pada objek yang dikaji. Serta
penulis bukan menganalisis tetapi menghasilkan produk terjemahan.
Yuli Wahyuni (2011) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. An Error
Analysis on English-Indonesian Subtitle Translation in Romeo and Juliet
Film. Dalam skripsi ini ia membahas tentang penilaian kesalahan pada
subtitel Inggris-Indonesia hyang didasarkan pada kategori kesalahan
penerjemahan Singular-Plural, tensis dan bentuk kalimat. Relevansinya
yaitu sama-sama menggunakan subtitel sebagai korpus penelitian.

6

Ziyanul Haq (2017) Penerjemahan Subtitle dari Bahasa Inggris ke
dalam Bahasa Indonesia (Penelitian Analisis Isi pada Subtittle Film
Contraband) dalam Jurnal Deiksis Vol. 09 nomor 01. Ia menulis tentang
penelitian strategi penerjemahan pada subtitel film ContraBand dengan
menggunakan teknik analisis isi. Relevansinya sama-sama menggunakan
objek dan korpus yang sama berupa video, perbedaannya hanya pada
teknik dan metode yang digunakan.
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Penerjemahan Video dengan Subtitel
Seperti yang telah kita ketahui, kegitan dalam menerjemah tidaklah
mudah untuk seseorang karena perlu adanya penguasaan bahasa
sumber dan bahasa sasaran yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh
Newmark “Rendering the meaning of a text into another language in
the way that the author intended the text6” yakni mengalihkan makna
sebuah teks dari bahasa satu ke bahasa yang lain sesuai dengan apa
yang dimaksudkan oleh pengarang.
Pada kerangka teori ini penulis bermaksud untuk mempersempit
pengertian penerjemahan dengan hanya membahas pengertian subtitel
karena dirasa sesuai dengan korpus yang penulis jadikan penilitian.
Menurut (Chen, 2004) subtitle adalah sebuah teks yang biasanya
ditampilkan pada bagian bawah layar. Teks dapat berupa interlingual
atau intralingual. Subtitling intralingual biasanya terkait dengan teks
televisi untuk orang yang mengalami gangguan pendengaran. (Sub real
time, dibuat dan disiarkan hanya beberapa detik setelah kata-kata yang
telah diucapkan langsung tampak di layar).7
Frans Sayogie dalam bukunya yang mengutip perkataan Lina Ho
(2005), prinsip dalam subtitel adalah membantu pemirsa atau penonton
6

Peter Newmark, Approaches to Translation, (Oxford: Permagon Press, 1981),
h. 5
7
Sheng-Jie Chen. Linguistic Dimensions of Subtitling Perspective from
Taiwan in Meta Translators’ Journal, vol 49. 2004.

7

memahami isi film, bukan membuat pemirsa sibuk membaca. Oleh
karena itu, bahasa subtitel haruslah merupakan bahasa yang singkat,
padat dan tepat sasaran. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa
Indonesia yang baik dan benar.8
Dalam penerjemahan subtitel, penerjemah harus memahami
dimensi-dimensi linguistik dalam prosesnya. Dimensi itu meliputi;
ringkasan dan kejelasan, subtitling dua baris, penghilangan, tanda
baca, perbedaan struktural, dan Swearwords (Kata Kutukan)9
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memunculkan subtitel pada
sebuah video, antara lain :
a. Harus memperhatikan time frame pemunculan subtitel yang
didasarkan pada time code (ukuran waktu dalam hh:mm:ss:ff).
b. Pemunculan subtitel amat ditentukan oleh penentuan in point
dan out point time code.
c. Waktu pemunculan subtitel antara 2-7 detik
d. Satu subtitel maksimal terdiri atas 2 baris, dan 1 baris
maksimal 35 karakter
e. Penggalan

kalimat

perlu

diperhatikan,

dengan

mempertimbangkan tata bahasa dan logika dalam satu kalimat.
f. Lirik lagu hanya diterjemahkan apabila merupakan bagian dari
isi film. Jika hanya sekedar musik ilustrasi tidak perlu
diterjemahkan.
g. Jika ada repetisi kata, cukup satu yang diterjemahkan.
h. Jika kalimatnya tidak jelas, cukup menerjemahkan kalimat
yang jelas.
i. Tulisan di papan nama, surat, email, dll. Yang ada kaitannya
dengan isi cerita harus diterjemahkan.

8

Ibid, h. 210
9
Ziyanul Haq, Penerjemahan Subtitle dari Bahasa Inggris ke dalam
Bahasa Indonesia (Penelitian Analisis Isi pada Subtittle Film Contraband)
dalam Jurnal Deiksis Vol, 09 No. 01 (2017). Di akses pada 15 November 2017

8

j. Ungkapan dan pribahasa jangan diterjemahkan secara harfiah,
namun dicari padananannya dalam bahasa Indonesia.
k. Tidak

perlu

menerjemah

secara

detil,

kalimat

boleh

disederhanakan.10
2. Metode Penerjemahan Komunikatif
Secara umum metode penerjemahan merupakan cara, teknik, atau
prosedur yang dipilih penerjemah ketika melakukan kegiatan
penerjemahan atau menangani masalah-masalah yang dia hadapi
selama proses penerjemahan atau menangani masalah-masalah yang
dia hadapi selama proses penerjemahan. Sangat mungkin pemilihan
metode juga berhubungan dengan tujuan penerjemahan itu sendiri.11
Frans Sayogie mengutip dari Newmark (1981:47) mengemukakan
bahwa

Metode

penerjemahan

komunikatif

adalah

metode

penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran. Sesuai dengan
namanya, metode penerjemahan ini

memperhatikan prinsip-prinsip

komunikatif, yang mengupayakan reproduksi makna kontekstual teks
bahasa sumber sedemikian rupa ke dalam bahasa sasaran, baik aspek
kebahasaan maupun aspek isinya yang langsung dimengerti oleh
pembaca dan versi bahasa sasarannya pun lansung berterima.12
Dalam penelitian ini, penulis mengambil metode penerjemahan
komunikatif karena dirasa sesuai dengan korpus. Adapun ciri-ciri
metode

komunikatif

adalah

berpihak

pada

pembaca

BSa;

mengutamakan maksud penulis BSu; mementingkan pembaca BSa
agar bias memahami pikiran, kandungan budaya BSu; berorientasi
pada pengaruh teks terhadap pembaca BSa; setiap ada pembaca BSa,
lebih luwes; efektif (mengutamakan penciptaan efek pada pembaca);
lebih mudah dibaca, lebih luwes, lebih sederhana, lebih jelas, lebih
panjang daripada BSu; bersifat umum; terikat pada BSa; menggunakan
10

Moch Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan..... h. 128-129.
11
Nur Mufid dan Kaserun AS. Rahman, Buku Pintar Menerjemahkan
Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 2007) h.8.
12
Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia...
h.89

9

kata-kata teks asli; kurang mendalam; mungkin lebih bagus daripada
teks asli; terikat konteks, waktu penerjemahan, dan tempat pembaca
BSa; khusus untuk pembaca tertentu dengan tujuan tertentu pula.13
Adapun tahapan-tahapan dalam proses penerjemahannya sebagai
berikut14 :
a. Tahap Membaca
Pada tahap ini, penerjemah diharapkan untuk membaca teks
yang akan diterjemahkan untuk mendapatkan informasi atau pesan
dari teks Bsu. Lalu menandai ketaksaan, penggunaan jargo, idiolek
penulis teks Bsu dan informasi-informasi yang tidak sesuai dengan
fakta.
b. Tahap Analisis
Pada tahap ini, penerjemah mulai menganalisis kalimat-kalimat
teks Bsu. Tujuan proses penerjemahan pada tahap ini untuk
menyederhanakan

istilah

spesifik

dan

penggunaan

jargon,

menormalkan
idiolek, mencatat informasi-informasi yang tidak sesuai dengan
fakta dan membuat koreksi bila ada kesalahan. Kemudian mulai
melakukan pengaturan informasi untuk mendapatkan pesan yang
utuh dalam Bsa.
c.

Tahap Pengalihan
Dalam tahap ini, penerjemah melakukan pengalihan dengan
tujuan mempertahankan informasi atau pesan yang sudah
disederhanakan bahasanya tanpa mengurangi maksud teks Bsu.
Penerjemah juga diharapkan untuk mengabaikan kesepadanan
bentuk dan bila dianggap perlu dianjurkan untuk mengubah
susunan kalimat untuk mendapatkan pesan yang utuh.

d.

13

Tahap Penyerasian

Zuchridin Suryawinata, Sugeng Hariyanto, Translation Bahasa Teori dan Penuntun
Praktis Penerjemahan (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 54
14
Frans Sayogie, Penerjemaan Bahasa... h. 91

10

Dalam tahap penyerasian, penerjemah membandingkan teks
Bsu dan teks hasil terjemahan untuk melihat penggunaan ragam
yang sesuai dan gaya bahasa yang wajar. Penyerasian ini dapat
dilakukan secara berulang untuk mendapatkan terjemahan yang
sesuai dengan tingkat pengetahuan pembaca.

G. Metode Penelitian
1. Fokus Penelitian
Dalam memecahkan masalah,

dibutuhkan ketelitian dan

keakuratan. Unutk mengetahui langkah apa yang harus ditempuh
dibutuhkan adanya metode penelitian. Untuk penelitian ini penulis
menggunakan metode kualitatif, penulis menggunakan metode
deskriptif-analitis. Dalam memperoleh data, penulis menggunakan
studi kepustakaan (Studi Research), yaitu mengumpulkan data yang
berkaitan dengan penelitian dari buku-buku jurnal dan media lainnya
yang berkaitan dengan metode penelitian. Dalam penelitian ini, penulis
melakukan pendekatan metode secara komunikatif yaitu dengan
menerjemahkan subtitel pada video Khutbah yang dibawakan oleh
Syeikh Sholih Al-Munajjid.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
Sumber Data Primer dan Sumber Data Sekunder. Sumber Data Primer
merupakan sasaran utama dalam analisis, sedangkan data sekunder
untuk mempertajam dan sebagai pelengkap.
Data Primer dalam penelitian ini berupa rekaman video yang
diambil dari internet yang dibawakan oleh Syeikh Sholih Al-Munajjid.
Adapun data sekunder berupa buku-buku dan penelitian lain yang
berkaitan dengan objek studi ini.
3. Metode Penyediaan Data

11

Untuk menyediakan data, diguanakan dua metode yaitu Metode Simak
dan Metode Catat.
a. Metode Simak
Metode simak merupakan metode yang dipergunakan untuk
memperoleh data dengan melakukan penyimakan terhadap
penggunaan bahasa.15 Pada metode ini sebenarnya mengandung
teknik dasar yang berwujud teknik sadap. Penyadapan dalam
penggunaan dapat berupa bahasa lisan maupun tulisan, dalam
penyadapan secara lisan dimungkinkan jika peneliti tampil dengan
sosoknya yang sedang menyadap pemakaian bahasa seseorang
yang sedang berpidato ataupun berkhotbah.16 Kemudian setelah itu
penulis akan melanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap,
yaitu penulis hanya akan berperan sebagai pengamat penggunaan
bahasa yang disampaikan oleh Syeikh Al-Munajjid dalam video
khutbahnya.
b. Metode Catat
Metode teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika
menerapkan metode simak.17 Teknik catat dipilih karena data yang
dihadapi berwujud lisan dan tertulis, sehingga diperlukan untuk
mendapatkan data satuan bahasa secara tercatat.18
H. Sistematika Penulisan
Agar penulisan ini lebih tersusun dan sistematis, berikut sistematika
penulisan yang akan penulis jabarkan :
Bab I

Pendahuluan. Bab ini bertujuan untuk memberikan gambarang
umum penelitian yang akan penulis lakukan, yang berisi sejumlah
sub-bab: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Rumusan

15

Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011),
h.194
16
Mahsun, Metode Penelitian Bahasa : Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2005), hal.92
17
Mahsun, Metode Penelitian Bahasa... h.93
18
Skripsi Nur Asiah, Kualitas Terjemahan Film Omar, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2014), h. 9

12

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,
Kerangka Teori, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II Kerangka teori mengenai Penerjemahan Subtitel dan Penerjemahan
dengan metode komunikatif.
Bab III Pada bab ini penulis akan menjabarkan sekilas tentang biografi
Syeikh Sholih Al-Munajjid
Bab IV Deskripsi hasil penerjemahan video dan pertanggungjawaban
secara akademik

13

Daftar Pustaka
Asiah, Nur. Skripsi Kualitas Terjemahan Film Omar. UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2014.
Chen, Sheng-Jie .Linguistic Dimensions of Subtitling Perspective from Taiwan in
Meta Translators’ Journal, vol 49. 2004.
Haq, Ziyanul. Penerjemahan Subtitle dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa
Indonesia (Penelitian Analisis Isi pada Subtittle Film Contraband) dalam
Jurnal Deiksis Vol, 09 No. 01. 2017. Di akses pada 15 November 2017.
Hidayatullah, Moch Syarif. 2011. Tarjim Al-An. Tangerang: Dikara
Hidayatullah, Moch Syarif. Seluk Beluk Penerjemahan Arab Indonesia
Kontemporer. Tangerang Selatan: Penerbit Alkitabah. 2014
Mahsun. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2011
Mufid, Nur dan Kaserun AS. Rahman. Buku Pintar Menerjemahkan ArabIndonesia Cara Paling Tepat, Mudah dan Kreatif. Surabaya: Pustaka
Progressif. 2007.
Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011
Newmark, Peter. Approach to Translation. Oxford: Pergamon Press, 1981.
Suryawinata, Zuchridin. Translation Bahasa Teori dan Penuntun Praktis
Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius, 2003.