Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Sewa Kamar (Studi Kasus Pada Topas Galeria Hotel Bandung).

ABSTRAK
PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN
INTERNAL ATAS PENJUALAN SEWA KAMAR
(Studi Kasus pada Topas Galeria Hotel Bandung)

Melalui penelitian ini penulis memfokuskan masalah pada pelaksanaan
audit internal dan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar pada Topas
Galeria Hotel Bandung, serta seberapa besar peranan audit internal dalam
menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis
deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi lapangan
yang meliputi observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Dari 49
kuesioner yang dibagikan, terdapat 35 kuesioner yang dikembalikan dan di
antaranya ada 2 kuesioner yang rusak. Untuk menguji hipotesis, penulis
menggunakan korelasi Rank Spearman, uji-t, dan koefisien determinasi ( K d ).
Berdasarkan analisis statistik diperoleh r = 0,838, probabilitas 0,00, dan

Kd = 70% yang artinya bahwa audit internal cukup berperan dalam menunjang
efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar. Sesuai dengan data
dan informasi yang diperoleh, penulis mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan
audit internal dan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar pada Topas

Galeria Hotel cukup memadai. Hal ini terlihat dari terpenuhinya syarat audit yang
memadai seperti kecakapan professional, lingkup pekerjaan, pelaksanaan audit
internal, dan manajemen audit internal; terpenuhinya unsur-unsur pengendalian
internal, yaitu lingkungan pengendalian, penetapan risiko oleh manajemen,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan; terpenuhinya
tujuan umum pengendalian internal yang terdiri dari compliance with policies,
plans, procedures, laws, and regulations, safeguarding of Assets, economy and
efficiency of operations, accomplishment of organizational objectives and goals
for operations and programs; serta terpenuhinya tujuan khusus pengendalian
internal, yakni eksistensi (keberadaan), kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat
waktu, posting dan pengikhtisaran.
Namun masih terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanaan audit
internal, antara lain terdapat perangkapan fungsi antara fungsi pencatatan,
pelaporan, dan pemeriksaan; dan perusahaan belum memiliki Dewan Komisaris
dan Komite Audit dalam struktur organisasinya. Untuk mengatasi kelemahankelemahan tersebut, sebaiknya tidak ada perangkapan fungsi Bokeeper sebagai
audit internal; struktur organisasi harus memisahkan dengan tegas dan jelas fungsi
pencatatan, pelaporan, dan pemeriksaan; dan perusahaan sebaiknya memiliki
Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam struktur organisasinya.

i


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus yang telah
mengaruniakan hikmat, kekuatan, keyakinan, serta kasih-Nya dengan melimpah
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian
siding Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Kristen Maranatha. Karya tulis yang diberi judul: “PERANAN AUDIT
INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL ATAS PENJUALAN SEWA KAMAR (Studi Kasus Pada Topas
Galeria Hotel Bandung)”, secara garis besar merupakan gambaran mengenai
hubungan audit internal dengan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar
atau dengan kata lain apakah audit internal mempunyai peranan penting dalam
menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar di Topas
Galeria Hotel Bandung.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengalami tantangan yang
terkadang membuat penulis tidak ingin melanjutkan penulisan ini. Namun, penulis
sangat bersyukur telah dikaruniakan orang-orang yang memberikan dukungan,
semangat, dan inspirasi hingga pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam
kepada:
1. Bapak Sudarli Ganisaputra SE.,MBA, Ak selaku dosen pembimbing,
terima kasih telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga untuk nasehat
agar sukses yang bapak ajarkan.
2. Ibu Tatik Budiningsih, Dra., MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Maranatha Bandung.
3. Bapak Tedy Wahyusaputra, SE, MM, selaku pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
4. Ibu Se Tin, SE, Msi, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

ii

5. Bapak Trimanto S. Wardoyo, selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung dan dosen wali
selama kuliah. Terima kasih untuk nasehat, perhatian, dan bimbingan
bapak.
6. Seluruh Dosen Universitas Kristen Maranatha yang telah membagikan

ilmu dan pengalamannya selama masa perkuliahan, khususnya Bapak
Budi (Manajemen Pemasaran), Ko Tan Ming Kuang, Ibu Yenny
(Manajemen Strategis), Ci Yenny (SPM) terima kasih telah menularkan
semangat kalian. You all are my favourite master.
7. Seluruh Staf dan Karyawan Universitas Kristen Maranatha yang telah
membantu penulis selama kuliah, terima kasih untuk kerja samanya.
8. Seluruh karyawan Topas Galeria Hotel Bandung, khususnya: Ibu Ani,
Bapak Ammarulah, Bapak Wage Syahrudin, Bapak Rudy yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Terima
kasih untuk waktu, tenaga, data, dan informasi yang telah diberikan.
9. Oma dan Opa di Tompaso Baru, kalian adalah inspirasi terbesar dalam
hidupku. Melihat semangat, kerja keras, dan cinta kasih kalian yang tak
pernah pudar di makan waktu, memacuku untuk terus berjuang seberat
apapun masalah yang kuhadapi. Terima kasih telah menjadi bagian dari
hidupku dan telah menyayangiku. Aku sangat mencintai kalian.
10. Mbah Utie dan Oma Rose: terima kasih ya untuk doa dan dukungan oma.
11. Papa, Mama Vivi, Jason, Magda, dan Jeremy: terima kasih untuk doa
kalian. Dan yang teristimewa adikku Grace: menjadi teladan yang baik
untukmu adalah salah satu alasanku menyelesaikan studi, terima kasih
untuk doa dan dukungan yang sudah Grace berikan.

12. Mommy dan Daddy: terima kasih untuk semua pengorbanan kalian, aku
tahu itu tidak mudah. Kehidupan yang kulalui bersama kalian telah
membuatku mengenal dan mencintai-Nya. Didikan, nasehat, dan prinsip
hidup kalian, yang dulu merupakan ‘siksaan’ bagiku, menjadi dasar bagiku
dalam menjalani hidup. Terima kasih untuk tetap memperhatikan dan
mendoakanku.

K’

Martha:

semangatmu

dalam

pelayanan

telah

iii


menulariku, terima kasih telah mengajakku terlibat dalam BPK PA
Bahtera Iman, benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. K’ Joan:
terima kasih sudah menjadi tempat ‘curhat’ku selama ini, juga ‘tuk semua
‘kegilaan’ yang kita alami bersama.
13. Pa’ Yantje, Ma’ Agnes, Gina, Steven: terima kasih untuk dukungan kalian,
baik materi, nasehat, dan doanya. juga untuk kasih sayangnya.
14. Pa’ Win dan Ma’ Non: t erima kasih untuk semua pengorbanan, dukungan,
perhatian, kasih sayang, dan doa kalian selama ini hingga Cika bisa
menyelesaikan kuliah. Juga untuk kebersamaan kita selama ini, bersama
kalian Cika jadi mengerti apa arti keluarga sesungguhnya. Terima kasih
sudah percaya sama Cika selama ini dan sudah mengajariku menjadi
seorang wanita yang kuat dan tegar dalam Tuhan.. Hidup kalian sangat
menginspirasiku untuk tidak takut dalam menghadapi hidup ini, I’m so
proud being part of you. Ribka: adikku yang sangat pemberani, makasih
ya untuk cerita-ceritanya selama ini, juga untuk ‘pengalaman’ yang seru
tapi kadang bikin geleng-geleng kepala. Menjadi bagian dari hidup kalian
adalah anugerah bagiku. I love you all so much.
15. Om’ Ferry, Ma’ Ace, Evano, dan Juan: terima ka sih untuk semua
pengorbanan, dukungan kalian selama Cika kuliah, juga untuk kasih

sayang dan doa kalian. Kehidupan kalian sangat menginspirasiku untuk
terus mengandalkan Tuhan, kreatif, berani mencoba, dan terus bekerja
keras dalam berjuang menghadapi hidup ini. Kuasa Tuhan terlihat nyata
dalam kehidupan kalian. Aku sungguh bersyukur bisa menjadi bagian
dalam kehidupan kalian. I love you all so much.
16. Pa’ Ben dan Ma’ Betty yang selalu memantauku dari jauh, terima kasih
untuk pengorbanan, dukungan, kasih saying, dan doa kalian.
17. Broer Frans dan Zus Neke yang telah menginspirasiku untuk masuk
akuntansi dan yang sering ngajak jalan bareng kalau lagi di Bandung,
terima kasih untuk dukungan, perhatian, dan kasih sayang yang telah
kalian berikan.

iv

18. Broer Jerry dan Zus Ina, terima kasih ya untuk perhatian dan kasih saying
yang kalian berikan selama ini.
19. Om’ James dan Tante Jane, terima kasih untuk perhatian dan kasih
sayangnya.
20. Gama, makasih udah nemenin dan nganterin aku waktu pertama ke
Bandung untuk ikut ujian saringan masuk.

21. Gini, thank you for bringing colours to my life. Banyak keanehan dan
‘trouble’ yang kualami sejak kita dekat, namun banyak juga canda dan
tawa di balik itu semua yang membuatku lebih rileks menjalani hidup.
Makasih ya untuk pertanyaan-pertanyaan anehmu; untuk kejujuranmu,
walau kadang sangat menusuk hati; untuk dongeng-dongengmu yang
selalu berhasil membuatku tertidur; makasih udah mau menjadi pendengar
yang baik saat aku curhat; terima kasih untuk selalu ada di saat-saat
terbaik dan terburuk selama masa kuliah. You’re my soulmate sister. Ingat
selalu ya masa-masa jadi anak kos.
22. Gerald, Julianda, Meylin, Frita makasih ya sudah menjadi sahabat yang
setia, juga untuk dukungan, perhatian, kasih sayang serta doa-doa kalian
selama ini. Tanpa kalian aku pasti sangat kesepian.
23. Sahabat doaku Chrisna dan Malia, memang kuasa doa orang percaya
sangatlah besar. Terima kasih untuk doa, dukungan, dan semangat yang
kalian berikan.
24. Sahabat-sahabatku selama kuliah: Irene, Pe’i, Roro, Mento, Devi, Yustine,
Vera, Ika, Hendra, Helen, Yuli, Ken, Yopie, Angel, Wawan, Diah, Meldy,
Anna, Ratna Dewi, Novi, Elis, dan Daniel. thank you for all of your
support, attention, advices, friendship, and all the time we spent together.
25. Teman-teman seperjuangan: Widy, Irene, Agustin, dan Mento yang telah

memberikan dukungan dan semangat
26. Keluarga PA-ku: K’ Sarah, Irene, Elisabeth, Melva, Desry, Linani,
makasih ya untuk sharing-nya, juga untuk perhatian, dukungan, serta doadoa kalian.

v

27. Tante Tuty, Mas Wiwid, K’ Sarah, K’ Lia Toraja, thanks for being my
family sewaktu di Sukajadi.
28. Teman-teman LPMI, khususnya B’ Taor, B’ Julifer, Nova, Mas Nova
makasih untuk persekutuan kita selama ini, juga untuk doa serta waktu
yang pernah kita lewati bersama.
29. K’ Seniman dan K’ Paulina, terima kasih ya su dah mendukungku selama
menyelesaikan skripsi. Terima kasih banyak sudah boleh nginep di
Sarijadi dan pakai komputernya selama proses finishing, juga untuk
perhatian dan kasih sayang kalian. Kalian sudah kuanggap keluargaku
sendiri. Tuhan Yesus yang akan membalas kebaikan kalian.
30. Mami Sophie, K’ Rein dan K’ Riska, K’ Julius dan K’ Iva, K’ Karin
terima kasih untuk perhatian, kasih sayang, dukungan dan kebaikan kalian.
Khususnya saat-saat bersama Sola Gratia.
31. Teman-teman PS Sola Gratia, khususnya K’ Eka, K’ Ev i, Ayu, Mei, Ichie,

Melva, David, Dappa, Adrian, K’ Andre, B’ Jon, K’ Tanty, K’ Lia Purba,
K’ Anes, Yayen, Jeffry makasih ya untuk kebersamaan kita selama ini
juga untuk dukungan dan semangatnya selama pelayanan di Sola Gratia.
32. Teman-teman Komsel: K’ Tety , K’ Eka, Ayu, Mei K’ Monika makasih ya
untuk persekutuan, pelayanan, dukungan, semangat, perhatian, doa, dan
waktu yang kita lewatkan bersama. Kalian membuatku makin terpacu
untuk memberikan yang terbaik untuk studi dan pelayananku.
33. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pembaca dan bagi semua pihak yang sekiranya membutuhkan.

Bandung, Juli 2006
Penulis,
Jazica Wilhelmina

vi


DAFTAR ISI

ABSTRAK ….………………………………………………………………

i

KATA PENGANTAR ...……………………………………………………

ii

DAFTAR ISI ………………………………………….………………….....

vii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….

xi

DAFTAR TABEL ...………………………………………………………...

xii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Penelitian ..…………………….....…………..

1

1.2

Identifikasi Masalah ..………………………….....…………...

4

1.3

Pembatasan Masalah ..………………………………………...

5

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian ..……………………………...

5

1.5

Kerangka Pemikiran…...………………………………………

6

1.6

Metode Penelitian ...…………………………………………...

8

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian …...……………………………..

9

BAB II
2.1

2.2

2.3

TINJAUAN PUSTAKA
Peranan ..……………....………………………………………

10

2.1.1 Pengertian Peranan ..…………………………………..

10

2.1.2 Konsep Peranan .......………………………………….

10

Auditing ..……………………………………………………..

11

2.2.1 Pengertian Auditing .…………………………….........

11

2.2.2 Jenis-Jenis Audit .……………………………..............

14

2.2.3 Jenis-Jenis Auditor ……………………………...........

15

Audit Internal .…………………....…………………………..

17

2.3.1 Pengertian Audit Internal ………………………….....

17

2.3.2

Sasaran dan Ruang Lingkup Audit Internal ..…………

19

2.3.3 Fungsi Audit Internal ..………………………………..

21

vii

2.3.4 Tanggung Jawab dan Wewenang Audit Internal ..……

21

2.3.5 Kualifikasi Audit Internal ..…………………………...

25

2.3.6 Tahap-Tahap Pelaksanaan Audit Internal ...…………..

27

2.3.7 Laporan Audit Internal ..………………………………

31

2.4

Pengertian Efektivitas ..……………………………………….

32

2.5

Pengendalian Internal …………………………………….......

32

2.5.1 Pengertian Pengendalian Internal ...…………………..

32

2.5.2 Tujuan Pengendalian Internal ..……………………….

34

2.5.3 Jenis-Jenis Pengendalian Internal ..…………………

2.6

2.7

2.8

2.9

3.1

37

2.5.4 Komponen Pengendalian Internal …………………….

38

2.5.5 Keterbatasan Pengendalian Internal ...………………...

47

Penjualan ..…………………………………………………….

49

2.6.1 Pengertian Penjualan .…………………………............

49

2.6.2 Tujuan Penjualan .…………………………………….

49

2.6.3 Klasifikasi Transaksi Penjualan ..……………………..

50

2.6.4 Pengendalian Internal Atas Penjualan .……………….

51

Penjualan Sewa Kamar ..……………………………………...

52

2.7.1 Pengertian Penjualan Sewa Kamar ..………………….

52

2.7.2 Tujuan Penjualan Sewa Kamar ..……………………...

53

2.7.3

Prosedur Penjualan Sewa Kamar ..……………………

53

2.7.4

Efektivitas Penjualan Sewa Kamar ...…………………

55

Hotel .…………………………………………………………

56

2.8.1

Pengertian Hotel .……………………………………..

56

2.8.2

Klasifikasi Hotel ..…………………………………….

57

2.8.3 Akuntansi Hotel ..……………………………………...

57

2.8.4 Ruang Lingkup Akuntansi Hotel ……………………...

59

Peranan

Audit

Internal

dalam

Menunjang

Efektivitas

Pengendalian Internal Penjualan Sewa Kamar …………...

BAB III

...

…..

60

OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek Penelitian …………………

……………………………

64

viii

3.2

BAB IV

Metodologi Penelitian ………………………………………...

64

3.2.1 Metode Penelitian ..…………………………………...

64

3.2.2 Penentuan Responden ..……………………………….

65

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ..…………… …………….

66

3.2.4 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian ..………..

68

3.2.5

Operasionalisasi Variabel ..…………………………...

69

3.2.6

Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..……................

71

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Topas Galeria Hotel ..……………………………

……

78

4.1.1 Visi, Misi, dan Falsafah Topas Galeria Hotel .…………

80

4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas …... ………… …

84

4.1.3 Aktivitas Utama Perusahaan ..…………………………..

93

4.2 Hasil Penelitian ……………………………………………….

95

4.2.1 Prosedur Penjualan Sewa Kamar ..……… ……………...

95

4.2.1.1 Prosedur Pemesanan Kamar ………………………..

95

4.2.1.2 Prosedur Check – In …………………………………

96

4.2.1.3 Prosedur Check – Out……………………………….

98

4.2.1.4 Prosedur Pemberian Discount ………………………

99

4.3 Audit Internal Penjualan Sewa Kamar ………………………..

99

4.3.1 Pelaksanaan Audit Internal Atas Penjualan Sewa Kamar

99

4.3.2 Pembahasan Audit Internal Atas Penjualan Sewa Kamar

103

4.4 Pengendalian Internal Atas Penjualan Sewa Kamar .……… …

105

4.4.1 Lingkungan Pengendalian …. …………………………
4.4.2 Penetapan Risiko Oleh Manajemen …. ………………

..

105



109

4.4.3 Aktivitas Pengendalian …………………………………

109

4.4.4 Informasi dan Komunikasi ……………………………..

124

4.4.5 Pemantauan ……………………………………………..

125

4.5 Tercapainya Tujuan Pengendalian Internal Atas Penjualan
Sewa Kamar ……………………………………………………
4.6 Efektivitas Penjualan Sewa Kamar ……………………………

125
129

ix

4.7 Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penjualan Sewa Kamar

130

4.7 Pengujian Hipotesis ……………………………………………

132

4.8

Peranan

Audit

Internal

Dalam

Menunjang

Efektivitas

Pengendalian Internal Atas Penjualan Sewa Kamar ……………

BAB V

137

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan ...…………………………………………………

139

5.2

Saran .......……………………………………………………..

145

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita Acara Bimbingan
Lampiran 2 Struktur Organisasi Topas Galeria Hotel
Lampiran 3 Struktur Organisasi Departemen Finance Manager
Topas Galeria Hotel
Lampiran 4 Daftar Pertanyaan dan Kuesioner
Lampiran 5 Hasil Penyebaran Kuesioner
Lampiran 6 Room Reservation Form
Lampiran 7 Registration Card
Lampiran 8 Confirmation Form
Lampiran 9 Invoice
Lampiran 10 Guest Bill
Lampiran 11 Remittance of Fund (tampak depan)
Lampiran 12 Remittance of Fund (tampak belakang)
Lampiran 13 Brosur Topas Galeria Hotel

xi

DAFTAR TABEL

♣ Tabel 3.1 Populasi

62

♣ Tabel 3.2 Kriteria Penentuan Bobot Jawaban Responden

63

♣ Tabel 3.3 Indikator Variabel Bebas dan Skala Pengukuran

65

♣ Tabel 3.4 Indikator Variabel Tidak Bebas dan
Skala Pengukuran
♣ Tabel 4.1 Tipe dan Jumlah Kamar Topas Galeria Hotel

66
86

♣ Tabel 4.2 Pendapatan Atas Penjualan Sewa Kamar
Tahun 2003 – 2005

120

♣ Tabel 4.3 Hasil Analisis Data dengan SPSS

122

♣ Tabel 4.3 Uji-t

125

xii

Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian
Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

kenyataan. Ini karena di tengah upaya perbaikan fundamental ekonomi- dengan
mendorong ekspor dan menarik investasi asing yang belum signifikan, muncul masalah
baru, yaitu dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi sebesar 2,85%
hingga 7,5 % per 1 Mei 2006. Akibatnya, sektor transportasi dan sejumlah industri
andalan- seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), makanan dan minuman, sepatu,
elektronika, dan otomotif- mengalami kesulitan. Dampak lanjutannya, bisa terjadi
gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Sejumlah perusahaan
elektronika, misalnya, terpaksa merumahkan sementara sebagian pekerjanya dan
mengurangi shift kerja, menyusul merosotnya penjualan di pasar lokal. Kondisi lebih
buruk terjadi di industri TPT. Sejumlah perusahaan di industri ini sudah melakukan PHK
terhadap sebagian karyawannya. Bahkan ada perusahaan TPT yang sudah menghentikan
kegiatan sama sekali. Apa yang dialami industri elektronika dan TPT itu merupakan
dampak dari dinaikkannya harga BBM pada Oktober 2005. (Tajuk Utama Bisnis
Indonesia, Rabu 03 Mei 2006). Dengan keadaan ekonomi yang sangat tidak menentu,
seperti yang telah dipaparkan di atas, semua sektor industri yang menjalankan usahanya
di Indonesia akan terancam keberadaannya. Kondisi yang tengah dialami industri TPT
dan elektronika bukan tidak mungkin akan menimpa industri-industri lain nantinya,
termasuk industri pariwisata, secara khusus bidang perhotelan.

1

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan
Hotel adalah suatu perusahaan jasa yang menjual jasa penginapan yang
ditunjang oleh fasilitas lainnya bagi masyarakat umum yang menjadi tamunya
dalam rangka menghasilkan pendapatan dan keuntungan bagi pemiliknya. Hotel
bukanlah suatu usaha yang memenuhi kebutuhan primer bagi pemakai jasanya,
melainkan memenuhi kebutuhan tertier, yaitu kebutuhan akan rekreasi. Dengan melihat
kondisi saat ini, perekonomian Indonesia yang semakin terpuruk serta situasi politik
yang belum stabil dapat menjadi penghalang berkembangnya bisnis perhotelan di
Indonesia, khususnya di kota Bandung. Selain itu, pembangunan jalan tol Cipularang
yang memungkinkan para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dapat datang dan
pergi ke Bandung hanya dalam waktu yang kurang dari tiga jam, memungkinkan bisnis
ini mengalami penurunan.
Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan manajemen
yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang
efektif dan efisien. Banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan karena manajemen
perusahaan tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Pada umumnya, tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Laba dapat
diperoleh jika pendapatan perusahaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
Manajemen harus berupaya keras untuk dapat mempertahankan ataupun meningkatkan
laba usahanya, yang merupakan salah satu sumber dana perusahaan. Untuk itu, sangatlah
penting bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasinya.
Dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, maka perusahaan akan
dapat meningkatkan daya saing produk atau jasanya dalam pangsa pasar, yang pada

2

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan
akhirnya dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Saat penjualan meningkat,
kemungkinan besar laba pun ikut meningkat.
Dalam upaya untuk beroperasi secara efektif dan efisien, salah satu hal yang perlu
dilakukan perusahaan adalah menyelenggarakan pengendalian intern (internal control)
yang baik. Pengendalian intern terdiri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur
yang dirancang untuk memberi keyakinan bagi pihak manajemen bahwa tujuan dan
sasaran yang penting bagi perusahaan akan dapat dicapai. Karena pengendalian intern
mempunyai tujuan utama untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan;
memperoleh laporan yang andal; dan untuk mengetahui kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan, maka suatu pengendalian internal yang baik akan dapat mengatasi dengan
cepat kejadian yang dianggap tidak efektif bagi perusahaan. Ada kalanya pengendalian
intern dalam suatu perusahaan tidak dapat berfungsi secara optimal. Keberhasilan
pengendalian intern tergantung bagaimana manajemen dan semua bagian yang terlibat
dalam perusahaan melaksanakannya.
Banyak aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Salah satu yang perlu diberi
perhatian khusus adalah aktivitas penjualan, yang menjadi sumber dana utama suatu
perusahaan, dan sekaligus menjadi sumber terjadinya kecurangan, penggelapan atau
pencurian aset perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu bagian yang independen, yang
mengawasi dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan, termasuk pengendalian
penjualan. Bagian itu adalah audit internal, yang juga berfungsi untuk memberikan
keyakinan yang memadai bahwa informasi tentang penjualan, yang tercantum dalam
laporan keuangan, dapat diandalkan oleh pihak yang berkepentingan.

3

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan
Berdasarkan alasan tersebut di atas, penulis bermaksud mengadakan suatu
penelitian dengan judul: “Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas
Pengendalian Internal Penjualan Sewa Kamar (Studi Kasus Pada Topas Galeria
Hotel Bandung)”.

1.2

Identifikasi Masalah
Fokus permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pelaksanaan audit internal di Topas Galeria Hotel telah dilakukan dengan
efektif?
2. Apakah pengendalian intern penjualan jasa penyewaan kamar di Topas Galeria
Hotel telah dilaksanakan dengan efektif?
3. Apakah audit internal pada Topas Galeria Hotel dapat menunjang pengendalian
intern atas penjualan jasa penyewaan kamar?

1.3

Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada peranan audit internal dalam kaitannya dengan

efektivitas pengendalian intern atas penjualan jasa penyewaan kamar di Topas Galeria
Hotel.

4

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan
1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan audit internal atas penjualan jasa
penyewaan kamar yang dilakukan oleh Topas Galeria Hotel.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern atas penjualan jasa penyewaan
kamar yang dijalankan oleh Topas Galeria Hotel.
3. Untuk menganalisis seberapa besar peranan audit internal dalam menunjang
pengendalian intern di Topas Galeria Hotel.

Dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi bagi pihak manajemen dalam hal
aplikasi internal audit, khususnya dalam kaitannya dengan efektivitas pengendalian
intern atas penjualan.
b. Bagi Pembaca
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi
penelitian dan penulisan karya ilmiah, serta dapat memperluas wawasan para
pembaca mengenai peranan internal audit dalam kaitannya dengan pengendalian
intern atas penjualan suatu perusahaan, terutama yang bergerak di bidang perhotelan.
c. Bagi Penulis
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memperkaya wawasan dan
memperluas cara berpikir penulis mengenai peranan internal audit dalam kaitannya
dengan pengendalian intern atas penjualan suatu perusahaan, terutama yang bergerak

5

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan
di bidang perhotelan. Serta dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam membuat
karya tulis ilmiah.

1.5

Kerangka Pemikiran
Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, membuat aktivitas yang dijalankannya

menjadi semakin kompleks. Kompleksitas itulah yang tidak memungkinkan pemilik
perusahaan, yaitu Dewan Direksi atau Komisaris, untuk terus mengawasi seluruh
aktivitas perusahaannya. Dengan kata lain, dibutuhkan bagian khusus dalam perusahaan
untuk mengawasi dan memastikan bahwa operasional perusahaan berjalan sesuai dengan
prosedur, kebijakan, peraturan, serta hukum yang berlaku. Diperlukan suatu pengendalian
dalam perusahaan (internal control) yang secara langsung diberikan wewenang dan
tanggung jawab oleh pemiliknya. Di mana dengan adanya pengendalian internal tersebut,
diharapkan dapat mengurangi atau menekan kemungkinan terjadinya kesalahan,
penyelewengan, dan kecurangan terhadap aktivitas perusahaan.
Pengendalian internal yang efektif adalah yang dapat memenuhi tujuan-tujuannya,
yaitu dapat memberikan keyakinan yang memadai atas reliabilitas pelaporan keuangan,
memastikan operasi berjalan secara efektif dan efisien, serta menjamin dipatuhinya
peraturan dan hukum, sebagaimana dijelaskan dalam laporan COSO (Arens, 2006: 241)
sebagai berikut:
“ A process, effected by the entity’s board of directors, management, and other
personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement
of objectives in (a) reliability of financial reporting (b) effectiveness and
efficiency of operations, and (c) compliance with applicable laws and
regulations.”

6

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan
Dalam karya tulis ini, penulis menyoroti pengendalian internal atas penjualan
sewa kamar, yang merupakan aktivitas dan sumber utama yang memberikan pendapatan
bagi usaha perhotelan, yang kemudian diharapkan dapat memberikan profit yang tinggi
bagi perusahaan.
Pengendalian internal diawasi oleh bagian audit internal perusahaan yang terpisah
dari kegiatan yang diawasinya, agar tetap independent.
“Internal auditing is an independent-appraisal activity established within an
organization at a service to the organization. It is a control which functions by
examining and evaluating the adequacy and effectiveness of other controls.”
Definisi yang dikutip oleh Ratliff (1996: 44) di atas memperlihatkan bahwa
dengan adanya audit internal dalam suatu perusahaan akan memberikan manfaat, yaitu
terpenuhinya efektivitas pengendalian yang dijalankan perusahaan. Audit internal
berfungsi untuk mengawasi dan mengevaluasi jalannya pengendalian internal melalui
kegiatan pemeriksaan atau penilaian yang dilakukannya.
Audit internal yang dilaksanakan secara independent dan terus-menerus akan
mengurangi atau mencegah kejadian yang merugikan, juga memberikan dasar bagi
manajemen untuk segera mengambil langkah-langkah korektif, yang diperlukan untuk
mempertahankan pengendalian internal yang efektif. Berdasarkan uraian tersebut, maka
penulis mencoba mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut:
“Audit Internal yang dilaksanakan secara memadai akan berperan dalam
menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar”.

7

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan
1.6

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran
umum keadaan perusahaan, berdasarkan fakta yang nyata pada situasi yang diselidiki,
fakta-fakta yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa.
Adapun tingkat pengumpulan data yang dilakukan peneliti ada dua cara, yaitu:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data sekunder dengan menggunakan
berbagai literature yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas untuk
mendapatkan landasan teori, antara lain dengan membaca buku-buku referensi,
buku-buku dokumen, dan artikel-artikel lainnya.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi
langsung ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian, yaitu dengan cara:
- Observasi, dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang
diteliti.
- Wawancara, dengan cara mengadakan tanya-jawab langsung dengan pihakpihak yang berwenang dan bertanggung jawab dengan bidang yang diteliti.
- Kuesioner, dengan cara membuat sejumlah pertanyaan pada pihak yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8

Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini adalah pada Topas

Galeria Hotel Bandung yang berlokasi di Jl. Dr. Djundjunan (Terusan Pasteur) No. 153,
Bandung. Penelitian dilakukan sejak bulan April 2006 hingga Juli 2006.

9

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah

dijelaskan dalam Bab IV, serta dari jawaban kuesioner yang diperoleh, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan audit internal atas penjualan sewa kamar yang dilakukan oleh
Bookeeper dan Income Audit di Topas Galeria Hotel sudah cukup memadai
jika dilihat dari:
1) Kecakapan Profesional
Kecakapan profesional yang dimiliki oleh audit internal terlihat dari
kemampuannya mendeteksi setiap penyimpangan transaksi penjualan yang
diperiksanya termasuk kemampuannya dalam memberikan pendapat yang
objektif atas pelaksanaan pengendalian internal atas penjualan yang
dilaksanakan.

2) Lingkup Pekerjaan
Unsur-unsur kegiatan audit internal atas penjualan sewa kamar yang
dilaksanakan di Topas Galeria Hotel telah mencakup pengujian dan
evaluasi terhadap kecukupan dan keefektivitasan sistem pengendalian
intern yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung
jawab.

135

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

3) Pelaksanaan Audit Internal
Bookkeeper dan Income Auditor sebagai pelaksana kegiatan audit internal
telah mengadakan perencanaan audit, pengujian, dan pengevaluasian
informasi, pemberitahuan hasil, dan menindak lanjutinya. Manajemen
Bagian Audit Internal

4) Manajemen Bagian Audit Internal
Kegiatan pemeriksaan secara intern yang dilaksanakan di Topas Galeria
Hotel cukup mendapat dukungan dari pihak manajemen. Hal ini
ditunjukkan oleh kebijakan yang diberikan terhadap audit internal, di mana
pihak manajemen memberikan wewenang penuh kepada Bookeeper dan
Income Auditor untuk memeriksa setiap transaksi penjualan tanpa
dipengaruhi oleh bagian lain.

2. Pelaksanaan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar di Topas
Galeria Hotel dilaksanakan oleh Receiptionist, Front Office Cashier, General
Cashier, House Keeping, dan Night Manager. Receiptionist melakukan
pengendalian terhadap calon tamu yang akan menginap di hotel dengan cara
memilah-milah mana calon tamu yang memenuhi syarat untuk menyewa
kamar. Front Office Cashier mengendalikan kas yang diperoleh dari hasil
penjualan sewa kamar dengan cara menyimpan uang hasil penjualan sewa
kamar ke dalam Box Safe pada setiap akhir shift, kemudian membuat
Remittance of Fund pada keesokan harinya untuk selanjutnya diserahkan

136

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

kepada General Cashier. Night Manager melakukan pengendalian secara rutin
pada setiap akhir shift pada malam hari dengan memeriksa kembali seluruh
transaksi penjualan sewa kamar yang telah terjadi pada hari itu untuk
memastikan balancing antara transaksi yang telah terjadi dengan jumlah
pendapatan yang diperoleh sepanjang hari tersebut. General Cashier
melakukan pengendalian terhadap pendapatan atas penjualan sewa kamar
dengan menerima hasil penjualan sewa kamar dan langsung menyetorkan
uang tersebut ke bank.

3. Pelaksanaan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar di Topas Galeri
sudah cukup efektif jika dilihat dari:
1) Terpenuhinya komponen pengendalian internal yang telah dipenuhi,
sebagai berikut:
a.

Lingkungan pengendalian yang memadai, yang terdiri dari:


Diterapkannya nilai integritas dan etika dalam perusahaan.



Pertimbangan manajemen terhdapa pengetahuan dan kemampuan
yang diperlukan bagi pekerjaan tertentu.



Filosofi

dan

gaya

operasi

manajemen

yang

menekankan

pentingnya pengendalian kepada para karyawannya.


Adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang
dilaksanakan dengan baik.



Kebijakan dan prosedur yang terencana dalam merekrut dan
mempekerjakan para karyawan yang dimiliki Topas Galeria Hotel.

137

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

Kebijakan dan prosedur yang terencana dalam merekrut dan
mempekerjakan para karyawan yang dimiliki Topas Galeria Hotel.
b.

Adanya penetapan risiko oleh manajemen atas pembuatan laporan
keuangan

untuk

meminimalkan

terjadinya

salah

saji

dan

ketidakberesan yang mungkin timbul.
c. Aktivitas pengendalian yang cukup efektif, dengan adanya:


Prosedur otorisasi yang tepat.



Adanya dokumen dan catatan yang cukup memadai.



Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan.

d. Informasi dan komunikasi yang menunjang terciptanya pengendalian.
e. Adanya pemantauan terhadap kinerja oleh manajemen.

2) Tercapainya tujuan umum dan tujuan khusus pengendalian internal
penjualan sewa kamar, yaitu:
¬ Tujuan Umum:
a. Compliance with policies, plans, procedures, laws, and regulations.
Seluruh kegiatan operasional di Topas Galeria Hotel mempunyai
kebijakan dan prosedurnya masing-masing, tak terkecuali aktivitas
penjualan sewa kamar. Di Topas Galeria Hotel, seluruh kebijakan dan
prosedur telah dijalankan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
b.

Safeguarding of Assets.

Tujuan umum ini telah dicapai melalui penggunaan Box Safe sebagai
tempat penyimpanan hasil penjualan sewa kamar per harinya oleh Front

138

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

Office Cashier yang diawasi oleh Night Manager. Selanjutnya diikuti
dengan pembuatan Remittance of Fund oleh Receiptionist pada keesokan
harinya, yang kemudian diberikan kepada General Cashier di mana
penghitungannya disaksikan oleh petugas lainnya yang telah ditentukan
oleh petugas accounting, untuk langsung disimpan ke bank oleh General
Cashier.
c.

Economy and efficiency of operations.

Dalam struktur organisasi Topas Galeria Hotel, terdapat bagian Cost
Control yang bertugas untuk mengawasi penggunaan biaya atas seluruh
aktivitas yang terjadi di hotel, termasuk aktivitas penjualan sewa kamar.
d.

Accomplishment of organizational objectives and goals for

operations and programs.
Adanya petugas khusus yang mengawasi jalannya pengendalian internal,
yakni Night Manager dan Income Audit, memberikan kepastian bahwa
seluruh kebijakan dan prosedur atas penjualan sewa kamar telah berjalan
sesuai dengan ketentuannya. Hal ini menunjang tercapainya tujuan
perusahaan atas aktivitas penjualan sewa kamar, yaitu untuk mendapatkan
laba yang sesuai dengan anggaran yang telah dibuat. Hal ini dapat dilihat
dari realisasi atas aktivitas penjualan sewa kamar pada tahun 2003, 2004,
dan 2005 yang bahkan melampaui anggaran yang ditetapkan.
¬ Tujuan khusus:
a.

Penjualan yang dicatat adalah konsumen yang tidak fiktif
(eksistensi).

139

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

b.

Transaksi penjualan telah dicatat dicatat seluruhnya (kelengkapan).

c.

Penjualan yang dicatat telah dinilai dengan jumlah yang benar
(akurasi).

d.

Transaksi

penjualan

telah

diklasifikasikan

dengan

tepat

(klasifikasi).
e.

Penjualan telah dicatat pada tanggal yang benar (tepat waktu).

f.

Transaksi penjualan telah dicantumkan dengan tepat dalam berkas
induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran).

2. Terdapat korelasi yang nyata antara audit internal atas penjualan sewa
kamar dengan efektivitas pengendalian internal. Hal ini dapat dilihat dari
uji probabilitas yang dilakukan penulis, di mana diperoleh angka
probabilitas sebesar 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05.

3. Dari perhitungan koefisien determinasi yang dilakukan oleh penulis,
didapat Kd = 70%, artinya fungsi audit internal cukup berrperan dalam
menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar.

Meskipun

demikian,

masih

terdapat

beberapa

kelemahan

dalam

pelaksanaan audit internal atas pendapatan sewa kamar pada Topas Galeria Hotel,
yaitu:


Adanya perangkapan fungsi, yaitu Bookeeper merangkap fungsi sebagai
internal

auditor

sehingga

independensinya

140

diragukan

pada

saat

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

melaksanakan tugas mengaudit laporan keuangan yang merupakan
pekerjaannya.


Struktur organisasi tidak memisahkan fungsi atau tugas internal auditor
dengan jelas. Dalam struktur organisasi fungsi Bookeeper bertentangan
dengan prinsip internal audit yang independen dan obyektif, yaitu selain
sebagai fungsi audit internal Bookeeper juga melaksanakan fungsi
pencatatan dan pelaporan, sehingga rekomendasinya juga diragukan.



Perusahaan belum memiliki Dewan Komisaris dan Komite Audit dengan
alasan fungsi audit eksternal sudah dilaksanakan oleh KAP Ilya Avianti
dan Rekan.



Manajemen

Topas

Galeria

Hotel

belum

menetapkan

besarnya

penyimpangan anggaran penjualan sewa kamar yang dapat ditolerir
sehingga

tidak

memiliki

pegangan

untuk

menentukan

besarnya

penyimpangan yang diperkenankan.

5.2

Saran
Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang ada, penulis mencoba

mengemukakan saran-saran yang dimaksud untuk dijadikan bahan pertimbangan
perusahaan dalam meningkatkan pelaksanaan audit internal dalam menunjang
efektivitas pengendalian internal atas penjualan sewa kamar, yaitu:
1. Sebaiknya tidak ada perangkapan fungsi Bookeeper sebagai audit internal
mengingat pekerjaan internal audit merupakan pekerjaan yang bersifat

141

Universitas Kristen Maranatha

Bab V Kesimpulan dan Saran

professional dan memerlukan independensi dan obyektivitas tinggi
sehingga tidak bisa merangkap fungsi.
2. Struktur organisasi harus memisahkan dengan tegas dan jelas fungsi
pencatatan dan pelaporan dengan fungsi pengauditan, yang dilaksanakan
oleh orang-orang yang berbeda.
3. Perusahaan sebaiknya memiliki Dewan Komisaris dan Komite Audit agar
dapat memantau kinerja manajemen dengan lebih baik lagi mengingat
pekerjaan eksternal auditor hanya bersifat temporer.
4. Sebaiknya perusahaan menetapkan besarnya penyimpangan anggaran
penjualan sewa kamar yang diperkenankan, yaitu 10% sesuai dengan
prinsip standard error of estimate.

142

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. Auditing 1 (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi Pertama.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Agus Sulastiyono Manajemen Penyelenggara Hotel. Edisi Ketiga. 2002.
Bandung: Alfabeta.
Amin Widjaja Tunggal. Internal Auditing (Suatu Pengantar). 2000. : Harvarindo.
Arens, Alvin A.; Elder, Randal J.; Beasley, Mark S. Auditing and Assurance
Service An Integrated Approach. 2006. New Jearsey: Pearson Prentice
Hall.
Arens, Alvin A.; Loebbecke, James K. Auditing An Integrated Approach. 8th
Edition. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Auditing: Suatu
Pendekatan Terpadu. 2003. Jakarta: Salemba Empat.
Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.1989.
Jakarta: Rinek Cipta.
Cooper, W.W.; Ijiri, Yuji. Kohler’s Dictionary For Accountants. 6th Edition.
1983. New Jearsey: Prentice-Hall Inc.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
Kedua. 1991. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995.
Jakarta: Balai Pustaka.
Gove, Philip Babcock. Webster’s Third New International Dictionary of The
English Language Unabridged. 2002. Massachuesetts: Merriam-Webster
Inc.
Hiro Tugiman. Standar Profesional Audit Internal. 1997.
Hiro Tugiman. Pengenalan Manajemen Internal Audit. 2006. Jakarta: YPIA dan
DS-QIA.
Komarudin. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. 1994. Jakarta: Bumi Aksara.
La Midjan; Azhar Susanto. Sistem Informasi Akuntansi Pendekatan Manual
Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi Kesembilan. Bandung:
Lembaga Informatika Akuntansi.

Daftar Pustaka

Munawir, H.S. Auditing Modern Buku I. Edisi Pertama. 1999. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.
Nugroho Widjayanto. Pemeriksaan Operasional. 1985. Jakarta: Perusahaan
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ratliff, Richard L.; Wallace, Wanda A.. Internal Auditing Principles and
Techniques. 2nd Edition. 1996. Florida: The Institute of Internal Auditors.
Richard Sihite. Hotel Manajemen (Pengelolaan Hotel). Edisi Kelima. 2000.
Surabaya: Penerbit SIC.
Sunarto. Auditing. 2003. Yogayakarta: Panduan.
Wilson, James D., John B. Campbell. Controllership. Edisi Ketiga. 1995. Jakarta:
Penerbit Erlangga.