Implementasi perangkat pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada materi balok yang mengakomodasi teori van hiele di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Mikaela Yuliani. 2016. Implementasi Perangkat Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) pada Materi Balok yang Mengakomodasi Teori Van Hiele di Kelas VIII D
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang mengimplementasikan
perangkat pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada materi balok yang
mengakomodasi teori Van Hiele. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
keterlaksanaan implementasi perangkat pembelajaran PPR, mendeskripsikan hasil implementasi
yang meliputi 3C (Competence, Conscience, Compassion), dan mendeskripsikan respon siswa.
Penelitian ini menggunakan perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan oleh
peneliti sebelumnya. Perangkat pembelajaran yang digunakan meliputi: silabus, RPP, LKS,
bahan ajar, THB, dan penilaian sikap. Selain itu peneliti juga menggunakan instrumen penelitian
yang berupa panduan wawancara, lembar observasi dan kuesioner respon siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persentase keterlaksanaan pembelajaran PPR
sebesar 90,47%, hal ini menunjukkan bahwa implementasi perangkat pembelajaran PPR pada
materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele sudah terlaksana dengan baik.(2) Hasil
ulangan menunjukkan 58,82% siswa tuntas KKM, selain itu nilai ulangan juga dikelompokkan

sesuai kriteria nilai tes siswa yakni 52,94% siswa mendapat kriteria baik sekali, 17,65% siswa
mendapat kriteria baik, 8,82% siswa mendapat kriteria cukup, 14,71% mendapat kriteria kurang,
dan 5,88% siswa mendapat kriteria gagal. Hasil pengamatan pada aspek conscience
menunjukkan bahwa 49,335% siswa memiliki kepercayaan diri yang cukup baik, 44,7% siswa
menunjukkan tanggung jawab yang baik, 71,705% siswa memiliki ketelitian yang baik, dan
50,805% siswa menunjukkan kerja sama yang baik. Hasil pengamatan pada aspek compassion
menunjukkan bahwa 55,26% siswa menunjukkan sikap membantu yang baik dan 50,805% siswa
menunjukkan sikap saling menghargai yang baik. (3) Hasil persentase kuesioner respon siswa
kategori netral sebesar 20,58%, persentase respon siswa kategori bagus sebesar 64,71%, dan
persentase respon siswa kategori sangat bagus sebesar 14,71%.
Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, Paradigma Pedagogi Reflektif, Balok, Teori Van Hiele

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Mikaela Yuliani. 2016. The Implementation of Learning Media of Reflective Pedagogy
Paradigm (PPR) in Rectangular Solid Materials that Accommodate Van Hiele Theory in
Grade VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta in Academic Year 2015/2016. Thesis.
Yogyakarta: Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and
Science Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma

University.
This research is qualitative descriptive study that implements learning media of
Reflective Pedagogy Paradigm (PPR) in rectangular solid materials that accommodate Van Hiele
theory. The purpose of this research is to describe the implementation of PPR learning media,
describe the results of the implementation which include 3C (Competence, Conscience,
Compassion), and describe students’ responses.
This research uses learning media that has been tested by previous researchers. Learning
media that is used include: syllabus, lesson plan, worksheet, teaching materials, THB, and
attitude assessment. In addition, the researcher is also using instruments in the form of interview,
observation sheet, and questionnaire of students’ responses.
The results showed that: (1) percentage of the implementation of PPR learning amounted
to 90.47%, it shows that the implementation of PPR learning media in rectangular solid
materials that accommodate Van Hiele theory was already performing well. (2) The results of
exam showed that 58.82% students completed the KKM, besides test scores were also classified
according to criteria of students’ test scores, namely 52.94% students got excellent criteria,
17.65% students got good criteria, 8.82% got fair criteria, 14.71% students got poor, and 5.88%
students got fail criteria. The observation results of conscience aspect showed that 49.335%
students had good confidence, 44.7% students showed good responsibility, 71.705% students
had good accuracy, and 50.805% students showed good cooperation. The observation results of
compassion aspect showed that 55.26% students had good attitude and 50.805% students showed

good respect. (3) The percentage’s results of the questionnaire of students’ responses which
include neutral category was 20.58%, the percentage students’ responses which include good
category was 64.71% and the percentage of students’ responses which include excellent was
14.71%.
Key words: Learning media, Reflective Pedagogy Paradigm, rectangular solid, Van Hiele theory

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN PARADIGMA
PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) PADA MATERI BALOK YANG
MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE DI KELAS VIII D SMP
PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:

Mikaela Yuliani
NIM: 121414030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Kedua orangtua dan keluarga tercinta
Sahabat dan teman-teman tersayang
Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan
bergembira, kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah
menjadi sukacita”
(Yoh 16:20)

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut
perkataanmu itu”
(Luk 1:38)
“Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu,
sebab penyelamatanmu sudah dekat”
(Luk 21:28)
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku”
(Filipi 4:13)
“Jangan takut, percaya saja”
(Mrk 5:36)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Mikaela Yuliani. 2016. Implementasi Perangkat Pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) pada Materi Balok yang Mengakomodasi Teori
Van Hiele di Kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran
2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang
mengimplementasikan perangkat pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) pada materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan keterlaksanaan implementasi perangkat
pembelajaran PPR, mendeskripsikan hasil implementasi yang meliputi 3C
(Competence, Conscience, Compassion), dan mendeskripsikan respon siswa.
Penelitian ini menggunakan perangkat pembelajaran yang telah
diujicobakan oleh peneliti sebelumnya. Perangkat pembelajaran yang digunakan
meliputi: silabus, RPP, LKS, bahan ajar, THB, dan penilaian sikap. Selain itu
peneliti juga menggunakan instrumen penelitian yang berupa panduan wawancara,

lembar observasi dan kuesioner respon siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persentase keterlaksanaan
pembelajaran PPR sebesar 90,47%, hal ini menunjukkan bahwa implementasi
perangkat pembelajaran PPR pada materi balok yang mengakomodasi teori Van
Hiele sudah terlaksana dengan baik.(2) Hasil ulangan menunjukkan 58,82% siswa
tuntas KKM, selain itu nilai ulangan juga dikelompokkan sesuai kriteria nilai tes
siswa yakni 52,94% siswa mendapat kriteria baik sekali, 17,65% siswa mendapat
kriteria baik, 8,82% siswa mendapat kriteria cukup, 14,71% mendapat kriteria
kurang, dan 5,88% siswa mendapat kriteria gagal. Hasil pengamatan pada aspek
conscience menunjukkan bahwa 49,335% siswa memiliki kepercayaan diri yang
cukup baik, 44,7% siswa menunjukkan tanggung jawab yang baik, 71,705% siswa
memiliki ketelitian yang baik, dan 50,805% siswa menunjukkan kerja sama yang
baik. Hasil pengamatan pada aspek compassion menunjukkan bahwa 55,26%
siswa menunjukkan sikap membantu yang baik dan 50,805% siswa menunjukkan
sikap saling menghargai yang baik. (3) Hasil persentase kuesioner respon siswa
kategori netral sebesar 20,58%, persentase respon siswa kategori bagus sebesar
64,71%, dan persentase respon siswa kategori sangat bagus sebesar 14,71%.
Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, Paradigma Pedagogi Reflektif, Balok,
Teori Van Hiele


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Mikaela Yuliani. 2016. The Implementation of Learning Media of Reflective
Pedagogy Paradigm (PPR) in Rectangular Solid Materials that
Accommodate Van Hiele Theory in Grade VIII D SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta in Academic Year 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Mathematics
Education Study Program. Department of Mathematics and Science
Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma
University.
This research is qualitative descriptive study that implements learning
media of Reflective Pedagogy Paradigm (PPR) in rectangular solid materials that
accommodate Van Hiele theory. The purpose of this research is to describe the
implementation of PPR learning media, describe the results of the implementation
which include 3C (Competence, Conscience, Compassion), and describe students’
responses.
This research uses learning media that has been tested by previous
researchers. Learning media that is used include: syllabus, lesson plan, worksheet,

teaching materials, THB, and attitude assessment. In addition, the researcher is
also using instruments in the form of interview, observation sheet, and
questionnaire of students’ responses.
The results showed that: (1) percentage of the implementation of PPR
learning amounted to 90.47%, it shows that the implementation of PPR learning
media in rectangular solid materials that accommodate Van Hiele theory was
already performing well. (2) The results of exam showed that 58.82% students
completed the KKM, besides test scores were also classified according to criteria
of students’ test scores, namely 52.94% students got excellent criteria, 17.65%
students got good criteria, 8.82% got fair criteria, 14.71% students got poor, and
5.88% students got fail criteria. The observation results of conscience aspect
showed that 49.335% students had good confidence, 44.7% students showed good
responsibility, 71.705% students had good accuracy, and 50.805% students
showed good cooperation. The observation results of compassion aspect showed
that 55.26% students had good attitude and 50.805% students showed good
respect. (3) The percentage’s results of the questionnaire of students’ responses
which include neutral category was 20.58%, the percentage students’ responses
which include good category was 64.71% and the percentage of students’
responses which include excellent was 14.71%.


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Key words: Learning media, Reflective Pedagogy Paradigm, rectangular solid,
Van Hiele theory
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi
Perangkat Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada Materi Balok
yang Mengakomodasi Teori Van Hiele di Kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mendukung penulis dari awal penulisan skripsi hingga
selesai.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Bapak Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T., selaku Dosen Pembimbing
Akademik 2012 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.
6. Ibu Veronica Fitri Rianasari, M.Sc., Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., Ibu Maria
Suci Apriani, S.Pd., M.Sc., dan Bapak Febi Sanjaya, M.Sc. selaku dosen ahli
yang telah menjadi validator instrumen pembelajran dan instrumen penelitian.
7. Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S., selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat
berlangsung dengan baik.
8. Ibu Caecilia Peny Suryaningtyas, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII D
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah bersedia membantu penelitian
ini.
9. Siswa-siswi kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah
berpartisipasi dalam membantu melancarkan pelaksanaan penelitian.
10. Kedua orang tua, Edmundus Campion Ambar setiadi dan Anatasia Hendar
Supatmi yang senantiasa memberikan semangat, dukungan, dan doa bagi
penulis.
11. Kakakku Yohana Wulandari yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi.
12. Sahabat-sahabat tersayang yang selalu memberikan semangat dan motivasi
bagi penulis: Raymunda Rahayuningsih, Ika Siwi Wulandani, Adventa
Eklesiawati, dan Bernadetha Ken Sulanjari.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6
F. Batasan Istilah ................................................................................................. 6
G. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 9
A. Kajian Pustaka .................................................................................................... 9
1. Belajar.............................................................................................................. 9
2. Hasil Belajar .................................................................................................. 10
3.Implementasi .................................................................................................. 10
4. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) .......................................................... 11
5. Teori Van Hiele ............................................................................................. 17
6. Balok.............................................................................................................. 21
7. Perangkat Pembelajaran ................................................................................ 26

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Respon Siswa ................................................................................................ 29
B. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 31
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 33
BAB III Metode Penelitian ........................................................................................ 34
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 34
B. Setting Penelitian ............................................................................................ 34
C. Jenis Data ....................................................................................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 35
E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 37
F. Validitas ......................................................................................................... 45
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 45
BAB IV Pelaksanaan Penelitian, Analisis Data, dan Pembahasan ............................ 51
A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 51
B. Analisis Data ..................................................................................................... 56
1. Analisis Data Implementasi Perangkat Pembelajaran PPR ........................... 56
2. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa ................................................................... 58
3. Analisis Penilaian Sikap Siswa ..................................................................... 60
4. Analisis Data Kuesioner .............................................................................. 69
C. Pembahasan ...................................................................................................... 71
1. Pelaksanaan Implementasi Perangkat Pembelajaran PPR ............................. 71
2. Hasil Pencapaian 3C (Competence,Conscience, dan Compassion) .............. 95
3. Deskripsi Respon Siswa ................................................................................ 99
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 101
BAB V Penutup ....................................................................................................... 102
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 102
B. Saran ............................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 105
LAMPIRAN ............................................................................................................. 108

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kubus Satuan untuk Menentukan Rumus Volume ............................. 26
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru .................................................. 38
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa ................................................. 40
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan PPR ............................... 41
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Conscience(Suara Hati) .......................... 43
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Compassion(Kepedulian) ....................... 43
Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Tes Hasil Belajar ..................................................... 44
Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Kuesioner ................................................................ 44
Tabel 3.8 Kriteria Skor Maksimal Butir Soal pada Tes ...................................... 47
Tabel 3.9 Kriteria Nilai Tes Siswa ...................................................................... 47
Tabel 3.10 Kriteria Skor Kuesioner Pernyataan Positif ........................................ 49
Tabel 3.11 Kriteria Skor Kuesioner Pernyataan Negatif ....................................... 49
Tabel 3.12 Kriteria Respon Siswa ......................................................................... 49
Tabel 4.1 Data Keterlaksanaan Implementasi Perangkat Pembelajaran PPR ..... 57
Tabel 4.2 Tabel Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VIII D ....................................... 58
Tabel 4.3 Persentase Banyak Siswa Sesuai Kriteria THB .................................. 59
Tabel 4.4 Hasil Persentase Penilaian Conscience Pertemuan Pertama ............... 61
Tabel 4.5 Hasil Persentase Penilaian Conscience Pertemuan Kedua .................. 62
Tabel 4.6 Hasil Persentase Compassion Pertemuan Pertama.............................. 66
Tabel 4.7 Hasil Persentase Compassion Pertemuan Kedua ................................ 67
Tabel 4.8 Analisis Kuesioner Respon Siswa ....................................................... 69
Tabel 4.9 Hasil Analisis Kuesioner Respon Siswa ............................................. 70

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Balok ABCD.EFGH ........................................................................ 22
Gambar 2.2 Diagonal sisi balok ABCD.EFGH ................................................... 22
Gambar 2.3 Diagonal ruang balok ABCD.EFGH ............................................... 23
Gambar 2.4 Bidang diagonal balok ABCD.EFGH ............................................. 23
Gambar 2.5 Balok ABCD.EFGH ........................................................................ 24
Gambar 2.6 Jaring-jaring Balok ABCD.EFGH................................................... 24
Gambar 2.7 Jaring-jaring Balok .......................................................................... 25
Gambar 4.1

Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa ........................................ 60

Gambar 4.2

Diagram Persentase Conscience (Percaya Diri) ............................. 64

Gambar 4.3

Diagram Persentase Conscience (Tanggung Jawab) ...................... 64

Gambar 4.4

Diagram Persentase Conscience (Teliti) ........................................ 65

Gambar 4.5

Diagram Persentase Conscience (Kerjasama) ................................ 65

Gambar 4.6

Diagram Persentase Compassion (Saling Membantu) ................... 68

Gambar 4.7

Diagram Persentase Compassion (Saling Menghargai) ................. 68

Gambar 4.8

Diagram Persentase Kuesioner Respon Siswa ............................... 71

Gambar 4.9

Guru Mengingatkan Materi Sebelumnya ....................................... 74

Gambar 4.10 Guru Membagi Siswa ke dalam Beberapa Kelompok .................. 75
Gambar 4.11 Siswa Berdiskusi dalam Kelompok ................................................ 77
Gambar 4.12 Siswa sedang Membongkar kardus ................................................ 78
Gambar 4.13 Guru Bersama Siswa Membahas LKS ........................................... 79
Gambar 4.14 Siswa mulai menulis Refleksi ........................................................ 80
Gambar 4.15 Contoh Hasil Refleksi S3 Nomor 1 ................................................ 81
Gambar 4.16 Contoh Hasil Refleksi S7 Nomor 1 ................................................ 81
Gambar 4.17 Contoh Hasil Refleksi S27 Nomor 2 .............................................. 81
Gambar 4.18 Contoh Hasil Refleksi S15 Nomor 2 .............................................. 82
Gambar 4.19 Contoh Hasil Refleksi S32 Nomor 3 .............................................. 82
Gambar 4.20 Contoh Hasil Refleksi S8 Nomor 3 ................................................ 82
Gambar 4.21 Contoh Jawaban Aksi S15 .............................................................. 83
Gambar 4.22 Siswa Membawa Jaring-jaring Balok ............................................. 83
Gambar 4.23 Siswa Mulai Masuk ke dalam Kelompok ....................................... 88
Gambar 4.24 Siswa sedang Menggunakan Alat Peraga ....................................... 89

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.25 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi di Papan Tulis ............................ 90
Gambar 4.26 Contoh Hasil Refleksi S3 Nomor 1 ................................................ 92
Gambar 4.27 Contoh Hasil Refleksi S20 Nomor 1 .............................................. 92
Gambar 4.28 Contoh Hasil Refleksi S28 Nomor 2 .............................................. 92
Gambar 4.29 Contoh Hasil Refleksi S1 Nomor 2 ................................................ 92
Gambar 4.30 Contoh Hasil Refleksi S20 Nomor 3 .............................................. 93
Gambar 4.31 Contoh Jawaban Aksi S27 .............................................................. 94
Gambar 4.32 Hasil Aksi dalam Kelompok .......................................................... 94

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 2 Lembar Validasi Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Lembar Validasi Observasi
Lampiran 4 Lembar Validasi Kuesioner
Lampiran 5 Lembar Validasi Silabus
Lampiran 6 Lembar Validasi RPP
Lampiran 7 Silabus
Lampiran 8 RPP
Lampiran 9 Bahan Ajar
Lampiran 10 LKS
Lampiran 11 Soal THB dan Pedoman Penskoran
Lampiran 12 Penilaian Conscience dan Compassion
Lampiran 13 Lembar Kuesioner Respon Siswa
Lampiran 14 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Lampiran 15 Lembar Observasi Keterlaksanan Pembelajaran
Lampiran 16 Hasil LKS Siswa
Lampiran 17 Lembar Jawab Ulangan Siswa
Lampiran 18 Hasil Refleksi Siswa
Lampiran 19 Hasil Aksi Siswa
Lampiran 20 Daftar Nilai siswa
Lampiran 21 Hasil Penilaian Conscience dan Compassion
Lampiran 22 Transkripsi Video
Lampiran 23 Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 24 Hasil Kuesioner Siswa
Lampiran 25 Data Respon Siswa

xviii

108
109
111
113
115
118
122
128
143
155
165
171
174
176
179
185
196
200
202
203
205
212
223
225
229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai pengetahuan
yang mampu mempersiapkan siswa dimasa yang akan datang. Banyak orang
berusaha untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mendapatkan pendidikan
setinggi-tingginya untuk bekal di masa depan. Namun banyak orang belum
menyadari bahwa pendidikan bukan hanya untuk menciptakan manusia dengan
keahlian tinggi, tetapi lebih dari itu, yaitu untuk menumbuhkan manusia-manusia
terpelajar yang mau dan mampu memperjuangkan keadilan serta memiliki nilainilai kemanusiaan (Subagya dkk, 2008: 3). Pendidikan diharapakan mampu
menumbuhkembangkan pribadi dan karakter siswa, sehingga dikemudian hari
mereka siap menjadi pelaku-pelaku perubahan sosial yang tangguh.
Pendidikan erat hubunganya dengan proses pembelajaran yang berlangsung di
sekolah. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa proses
pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa belum menemukan konsep secara
mandiri, sehingga pembelajaran terlihat monoton, masih ada siswa yang terlihat
individualis, kurang peduli dengan keadaan sekitar, masih ada siswa yang terlihat
masih pasif, dan jarang mengajukan pertanyaan pada guru. Selain itu, berdasarkan
hasil wawancara dengan guru, peneliti mengetahui bahwa guru tidak terbiasa
mengajak siswa untuk merefleksikan pengalaman pembelajaran yang telah
dialami. Hal tersebut membuat siswa kurang memaknai proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan variasi pembelajaran yang dapat
menumbuhkembangkan nilai kemanusiaan dan karakter siswa yaitu dengan
variasi pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) merupakan pola pikir dalam menumbuhkembangkan kepribadian
siswa menjadi pribadi yang memiliki nilai kemanusiaan (Subagya dkk, 2008:
39). Pola pikir yang dimaksud disini adalah pola pikir dalam membentuk pribadi,
siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa
difasilitasi dengan pertanyaan agar mampu merefleksikan pengalaman tersebut,
dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa mampu membuat
niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut. Melalui dinamika pola pikir tersebut,
siswa diharapkan mengalami pengalaman itu sendiri, bukan sekedar mendapat
informasi karena diberi tahu. Melalui refleksi siswa diharapkan yakin dengan diri
sendiri, bukan karena patuh dengan tradisi atau peraturan. Melalui aksi, siswa
diharapkan berbuat dengan kemauannya sendiri, bukan karena ikut-ikutan.
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) memiliki tujuan dalam rumusan 3C yaitu
Competence, Conscience, dan Compassion. Competence berarti menguasai ilmu
pengetahuan/keterampilan yang dipelajari. Conscience berarti mempunyai hati
nurani yang dapat membedakan yang baik dan tidak baik. Compassion berarti
kepekaan untuk berbuat baik bagi orang lain yang membutuhkan dan mempunyai
kepedulian pada orang lain.
Geometri merupakan cabang matematika yang diajarkan pada setiap jenjang
pendidikan, dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Menurut
Kennedy (dalam Nur’aeni, 2010:28) dengan mempelajari geometri dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

menumbuhkan

kemampuan

berfikir

logis,

mengembangkan

kemampuan

memecahkan masalah dan pemberian alasan serta dapat mendukung banyak topik
lain. Geometri merupakan bagian matematika yang dekat dengan siswa, karena
hampir semua objek visual yang ada disekitar merupakan objek geometri.
Geometri dapat dikatakan sebagai salah satu materi yang dianggap penting dalam
matematika. Menurut Usiskin (dalam Safrina, 2014:10) ada tiga alasan mengapa
geometri perlu diajarkan yaitu pertama, geometri satu-satunya bidang matematika
yang dapat mengaitkan matematika dengan bentuk fisik dunia nyata. Kedua,
geometri satu-satunya yang dapat memungkinkan ide-ide matematika yang dapat
divisualisasikan, dan yang ketiga, geometri dapat memberikan contoh yang tidak
tunggal tentang sistem matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, peneliti mengetahui bahwa masih ada siswa yang
masih kesulitan dalam mempelajari bangun ruang sisi datar, contohnya siswa
masih kesulitan menentukan luas permukaan balok.
Menurut Nur’aeni (2010) untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari
geometri, kita dapat memanfaatkan teori pembelajaran Van Hiele. Teori Van
Hiele adalah suatu teori tentang tingkat berpikir siswa dalam mempelajari
geometri, dimana siswa tidah dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi tanpa
melewati tingkat yang lebih rendah. Teori Van Hiele menyatakan bahwa ada lima
tingkat berpikir siswa yaitu, level 0 (visualisasi), level 1 (analisis), level 2
(deduksi informal), level 3 (deduksi) dan level 4 (rigor). Selain itu, untuk
meningkatkan suatu tahap berpikir ke tahap berpikir lebih tinggi Van Hiele

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

mengajukan tahapan pembelajaran yang melibatkan 5 fase yaitu, informasi,
orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi.
Berdasarkan

uraian

di

atas,

peneliti

melakukan

penelitian

dengan

mengimplementasikan perangkat pembelajaran dengan menggunakan PPR pada
materi balok menggunakan teori Van Hiele di kelas VIII yang sudah
dikembangkan oleh peneliti sebelumnya (Prabaningrum, 2016). Penelitian ini
diharapkan dapat menindak lanjuti penelitian sebelumnya dengan baik sehingga
pelaksanaannya dapat berjalan dengan lebih optimal. Berdasarkan alasan tersebut,
penelitian ini diberi judul “Implementasi Perangkat Pembelajaran PPR pada
Materi Balok yang Mengakomodasi Teori Van Hiele di Kelas VIII D SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
1. Pendidikan bukan hanya untuk menciptakan manusia dengan keahlian tinggi.
2. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.
3. Siswa belum menemukan konsep secara mandiri.
4. Pembelajaran terlihat monoton.
5. Siswa masih terlihat pasif, jarang mengajukan pertanyaan pada guru.
6. Masih ada siswa yang masih kesulitan dalam mempelajari bangun ruang sisi
datar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah, maka permasalahan ini dibatasi pada perangkat
pembelajaran PPR yang akan diimplementasikan di SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta pada materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele. Materi
balok pada penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar 3.9 yaitu menentukan
luas permukaan dan volume balok.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keterlaksanaan implementasi perangkat pembelajaran PPR pada
materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele di kelas VIII D SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?
2. Bagaimana hasil implementasi perangkat pembelajaran PPR pada materi
balok yang mengakomodasi teori Van Hiele di kelas VIII D SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta?
3. Bagaimana respon siswa kelas VIII D setelah mengikuti pembelajaran yang
mengimplementasikan perangkat pembelajaran PPR pada materi balok yang
mengakomodasi teori Van Hiele?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan keterlaksanaan implementasi perangkat pembelajaran
PPR pada materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa
kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
2. Untuk mendeskripsikan hasil implementasi perangkat pembelajaran PPR pada
materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII D
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
3. Untuk mendeskripsikan respon siswa kelas VIII D setelah mengikuti
pembelajaran yang mengimplementasikan perangkat pembelajaran PPR pada
materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele.

F. Batasan Istilah
Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah, antara lain:
1. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
2. Hasil belajar adalah perubahan kemampuan siswa baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik setelah mengikuti proses belajar mengajar.
3. Implementasi adalah suatu aktivitas yang membutuhkan proses pada ide,
konsep, kebijakan, dan tindakan yang memberikan perubahan atau dampak
untuk mencapai tujuan kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

4. Paradigma

Pedagogi

Reflektif

(PPR)

adalah

polapikir

dalam

menumbuhkembangkan kepribadian siswa menjadi pribadi yang memiliki
nilai kemanusiaan dan berkembang menjadi pribadi yang utuh.
5. Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tingkat berpikir siswa dalam
mempelajari geometri, dimana siswa tidak dapat naik ke tingkat yang lebih
tinggi tanpa melewati tingkat yang lebih rendah.
6. Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah bidang berbentuk
persegi panjang.
7.

Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam proses
pembelajaran.

8. Respon siswa adalah reaksi yang dilakukan siswa dalam menanggapi
pengaruh atau rangsangan dalam dirinya dari suatu proses pembelajaran.

G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya
dalam pembelajaran matematika. Adapun kegunaannya sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Hasil

penelitian dapat

digunakan sebagai

bahan inspirasi

proses

pembelajaran dengan menggunakan paradigma pedagogi reflektif dan
menggunakan teori pembelajaran Van Hiele pada materi yang berhubungan
dengan geometri.
2. Bagi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Siswa diharapkan dapat memaknai proses pembelajaran yang telah
berlangsung dan memahami bangun ruang sisi datar sesuai teori Van Hiele
dengan baik.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat meningkatkan wawasan tentang implementasi
Paradigma Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran matematika dan
menambah pengalaman peneliti dalam menggunakan teori pembelajaran
Van Hiele.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
1. Belajar
Menurut Winkel (1987: 36) belajar adalah aktivitas mental/psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai
sikap. Perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau penyempurnaan
terhadap hasil yang telah diperoleh, perubahan itu bersifat relatif konstan dan
berbekas. Hudojo (1981: 2) berpendapat bahwa belajar adalah proses untuk
mendapatkan pengetahuan atau pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah
laku manusia dan tingkah laku ini menjadi tetap, tidak akan berubah lagi dengan
modifikasi yang sama. Sedangkan menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap
yang

bersifat

relatif

konstan

9

dan

berbekas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

2. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2010: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Menurut Majid
(2014: 27) hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses
belajar mengajar. Kunandar (2014: 62) berpendapat bahwa hasil belajar adalah
kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik
yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Sedangkan Purwanto (2009: 46) berpendapat bahwa hasil belajar
adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar, perubahan perilaku tersebut
disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan
dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan kemampuan siswa baik kognitif, afektif maupun
psikomotorik setelah mengikuti proses belajar mengajar.

3. Implementasi
Menurut Mulyasa (2008: 178), Implementasi merupakan suatu proses
penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis
sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan
maupun nilai, dan sikap. Menurut Oxford Advance Learner’s Dictionary (dalam
Mulyasa, 2008:178) implementasi adalah: “put something into effect”, (penerapan
sesuatu yang memberikan efek atau dampak). Menurut Usman (dalam Hadiyanti,
2013: 986), implementasi adalah aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana untuk mencapai tujuan kegiatan.
Dari pendapat para ahli tersebut, menurut peneliti implementasi adalah suatu
aktivitas yang membutuhkan proses pada ide, konsep, kebijakan, dan tindakan
yang memberikan perubahan atau dampak untuk mencapai tujuan kegiatan.

4. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut Subagya dkk (2008: 39) PPR adalah polapikir dalam
menumbuhkembangkan kepribadian siswa menjadi pribadi yang memiliki nilai
kemanusiaan. Polapikir yang dimaksud disini adalah pola pikir dalam membentuk
pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa
difasilitasi dengan pertanyaan agar mampu merefleksikan pengalaman tersebut,
dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa mampu membuat
niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut. Melalui dinamika pola pikir tersebut,
siswa diharapkan mengalami pengalaman itu sendiri, bukan sekedar mendapat
informasi karena diberi tahu. Melalui refleksi siswa diharapkan yakin dengan diri
sendiri, bukan karena patuh dengan tradisi atau peraturan. Melalui aksi siswa
diharapkan berbuat dengan kemauannya sendiri, bukan karena ikut-ikutan.
Menurut Suparno (2015: 18) PPR adalah suatu pedagogi bukan hanya
sekedar metode pembelajaran.

Suatu pedagogi tersebut diartikan sebagai

pendekatan, suatu cara guru mendampingi siswa sehingga siswa berkembang
menjadi pribadi yang utuh. Dalam PPR, tujuan seluruh pendidikan adalah agar
siswa menjadi manusia yang utuh dan gembira dalam melayani sesama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa PPR adalah
polapikir dalam menumbuhkembangkan kepribadian siswa menjadi pribadi yang
memiliki nilai kemanusiaan dan berkembang menjadi pribadi yang utuh.
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) menekankan langkah-langkah
beruntun yang terdiri dari: konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi
(Suparno, 2015: 21).
a. Konteks
Konteks

adalah

deskripsi

tentang

“dengan

siapa”

berinteraksi,

“bagaimana” latar belakang dan pengalaman hidupnya, “dimana” dan “seperti
apa” lingkungan tempatnya berinteraksi, “apa” yang diharapkan muncul dari
interaksi tersebut, serta “mengapa” mengikuti pembelajaran ini (P3MP-LPM
USD, 2012:13). Menurut Suparno (2015: 21) konteks merupakan unsur
pertama dalam pembelajaran PPR, guru perlu mengerti konteks siswa,
lingkungan, dan sekolah. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat
disimpulkan

bahwa konteks adalah

gambaran atau ilustrasi

untuk

mengembangkan materi ataupun sikap dalam proses pembelajaran.
b. Pengalaman
Pengalaman menunjuk pada setiap kegiatan yang memuat pemahaman
kognitif dan unsur afektif yang dihayati oleh siswa (Subagya, 2010:50).
Menurut Suparno (2015: 28) pengalaman adalah suatu kejadian yang sungguh
terjadi, dilakukan, dialami, dihidupi, yang dapat menyentuh pikiran, hati,
kehendak, perasaan, maupun hasrat siswa. Pengalaman belajar, pengalaman
mengolah

bahan,

pengalaman

bertekun,

diperlukan

untuk

nantinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

direfleksikan sehingga pembelajaran punya makna bagi siswa. Tugas guru
adalah menyediakan pengalaman itu bagi siswa sehingga siswa sungguh
mengalami sendiri dan pengalaman itu menjadi miliknya.
Menurut P3MP-LPM USD (2012: 16-17) dalam tahap pengalaman ini,
siswa diajak untuk melakukan kegiatan yang memuat tidak hanya aspek
kognitif (pemahaman) atas materi yang tengah disimak, tetapi juga aspek
afektif (perasaan/penghayatan) dan aspek psikomotorik (niat/kehendak). Jadi,
keseluruhan pribadi (akal budi, rasa, dan kehendak) siswa diasah supaya
mereka memperoleh pengetahuan yang semakin utuh. Pengalaman dalam
pembelajaran ada dua jenis yaitu pengalaman langsung dan tidak langsung.
Pengalaman langsung adalah pengalaman atas peristiwa/kejadian yang
digeluti oleh siswa sendiri baik di dalam maupun di luar kelas yang dikaitkan
dengan bidang ilmu yang sedang dipelajari. Misalnya diskusi dan penelitian
dalam laboratorium. Pengalaman tidak langsung adalah pengalaman yang
diperoleh siswa (bukan dialami sendiri) dari mendengar, membaca, dan
melihat melalui berbagai media. Pengalaman tidak langsung kurang memiliki
kekuatan membangkitkan dimensi afektif. Oleh karena itu, pengalaman tidak
langsung perlu diperkaya dengan imajinasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman adalah
kegiatan yang memuat aspek kognitif (pemahaman) atas materi yang tengah
disimak, aspek afektif (perasaan/penghayatan) dan aspek psikomotorik
(niat/kehendak) yang dapat menyentuh pikiran, hati, kehendak, perasaan,
maupun hasrat siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

c. Refleksi
Menurut Subagya (2010: 55) refleksi berarti menyimak kembali penuh
perhatian bahan studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi
spontan supaya dapat menangkap maknanya lebih mendalam. Jadi, refleksi
adalah suatu proses yang memunculkan makna dalam pengalaman
manusiawi. Suparno (2015: 33) berpendapat bahwa dalam refleksi siswa
dibantu untuk menggali pengalaman mereka sedalam-dalamnya dan seluasluasnya, mengambil makna bagi hidup pribadi, dan hidup bersama. Menurut
P3MP-LPM USD (2012: 18-20) refleksi merupakan suatu proses menuju
perubahan pribadi yang dapat mempengaruhi perubahan lingkup sekitarnya.
Refleksi berarti mengadakan pertimbangan seksama dengan menggunakan
daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan perasaan menyangkut bidang ilmu,
pengalaman, ide, tujuan yang diinginkan atau reaksi spontan untuk
menangkap makna dan nilai hakiki dari apa yang dipelajari. Melalui refleksi,
pengalaman

siswa

diharapkan

menjadi

bermakna

sehingga

mampu

mendorong melakukan aksi (tindakan). Refleksi harus menjadi proses
formatif yang membentuk kesadaran siswa mengenai sikap, kebiasaan, nilai,
cara pandang, dan cara berpikir mereka. Melalui refleksi siswa diharapakan
tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kedalaman competence, conscience,
dan compassion.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa refleksi adalah
suatu proses yang memunculkan makna dalam pengalaman manusiawi yang
dapat mempengaruhi perubahan lingkup sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

d. Aksi
Aksi adalah kegiatan yang mencerminkan pertumbuhan batin berdasarkan
pengalaman yang telah direfleksikan (P3MP-LPM USD, 2012: 29). Aksi
memiliki dua aspek, yaitu aspek internal dan eksternal. Aspek internal
merupakan pertumbuhan batin yang terjadi berkat proses refleksi. Aspek
eksternal adalah manifestasi dari pertumbuhan batin itu. Dengan demikian
aksi selalu mencakup dua tahap, yaitu pilihan-pilihan batin (hasil dari refleksi
pengalaman) dan manifestasi lahiriahnya (perwujudan nyata). Menurut
Suparno (2015: 37) aksi adalah tindakan, entah masih batin atau sudah
tindakan psikomotorik, yang dilakukan siswa setelah merefleksikan
pengalaman belajar. Secara nyata aksi dapat berupa sikap diri yang berubah
lebih baik dan tindakan nyata keluar yang dapat dilihat dan dirasakan orang
lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa aksi adalah kegiatan entah masih batin atau
sudah tindakan psikomotorik yang memaknai pengalaman yang telah
direfleksikan.
e. Evaluasi
Evaluasi adalah aktivitas untuk memonitor perkembangan akademis siswa
(P3MP-LPM USD, 2012: 34-35). Evaluasi merupakan proses sistematis
pengumpulan, pengolahan, dan pengambilan keputusan atas data obyek,
untuk selanjutnya dipertimbangkan pemberian nilai atas obyek berdasarkan
kriteria tertentu. Obyek penilaian dalam evaluasi pembelajaran adalah proses
dan hasil belajar. Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada keefektifan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

strategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran,
cara mengajar yang dilaksanakan, minat, sikap dan cara belajar siswa.
Menurut Suparno (2015:40) evaluasi dimaksudkan untuk melihat
keseluruhan bagaimana proses PPR itu terjadi dan berkembang. Evaluasi
berkaitan dengan tujuan pembelajaran yaitu 3C (Competence, Conscience,
Compassion). Competence mencakup 3 aspek yaitu kognitif, psikomotorik,
dan afektif. Conscience dan compassion mencakup aspek afektif. Berikut
penjelasan 3C (Competence, Conscience, Compassion) menurut Kolvenback.
1) Competence yaitu siswa kompeten dalam ilmu yang dipelajari. Disini segi
intelektual dan skill menjadi penting. Unsur kognitif dan skill siswa
dikembangkan.
2) Conscience yaitu suara hati. Siswa dikembangkan suara hatinya, sehingga
dapat dengan jelas mengerti, dapat mendeteksi apakah sesuatu hal atau
tindakan itu baik atau tidak baik, dan dapat mengambil keputusan.
3) Compassion

yaitu

kepekaan

kepada

kebutuhan

orang

lain

yang

membutuhkan. Siswa digerakkan untuk melakukan sesuatu bagi orang lain
yang membutuhkan.
Dengan demikian siswa yang belajar menggunakan PPR dibantu berkembang
menjadi pribadi yang cerdas, bernurani, dan sosial. Mereka berkembang
sebagai pribadi yang lebih utuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

5. Teori Van Hiele
a. Tingkatan Berpikir Teori Van Hiele
Tingkatan berpikir Van Hiele ada lima tingkat berpikir dalam geometri
(Walle, 2008:151). Tiap tingkatan menggambarkan proses pemikiran yang
diterapkan

dalam

konteks

geometri.

Tingkatan-tingkatan

tersebut

menjelaskan

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Upaya meningkatkan pemahaman konsep geometri siswa dengan menggunakan teori van hiele

1 19 144

Implementasi pembelajaran aqidah akhlak pada siswa kelas VIII di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 27 0

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48