MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN BERMAIN MEDIA BOLA.
i
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI
PEMBELAJARAN DENGAN BERMAIN MEDIA BOLA
(Penelitian Tindakan Kelas Anak Kelompok A2 TK Pupuk Kujang Kecamtan Cikampek Kabupaten Karawang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh: Tuti Kartini
1009767
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
ii
LEMBAR HAK CIPTA PENULIS
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN BERMAIN MEDIA BOLA
(Penelitian Tindakan Kelas Anak Kelompok A2 TK Pupuk Kujang Kecamtan Cikampek Kabupaten Karawang)
Oleh Tuti Kartini
Sebuh Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu Pendidikan
@ Tuti Kartini 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Nopember 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Tuti Kartini Nim : 1009767
Judul : Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Pembelajaran Dengan Bermain Media Bola (Penelitian Tindakan Kelas Anak Kelompok A2 TK Pupuk Kujang Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Dosen Pembimbing I
Heni Djoehaeni, S.Pd, M.Si
NIP. 19700724 199802 2 001
Dosen Pembimbing II
Asep Deni Gustiana, M.Pd
NIP. 19840918 20012 1 001
Mengetahui : Ketua Prodi PG-PAUD
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
(4)
iv
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
Tuti Kartini
1009767
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN BERMAIN MEDIA BOLA
(Penelitian Tindakan Kelas Anak Kelompok A2 TK Pupuk Kujang Kecamtan Cikampek Kabupaten Karawang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Penguji I
Rita Mariyana, M.Pd
NIP. 19780308 200112 2 001
Penguji II
Leli Kurniawati, S.Pd,M.Mus
NIP. 132 252 248
Penguji III
Dr. Badru Zaman, M.Pd
NIP. 19740806 200112 1 002
Mengetahui : Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
(5)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR HAK CIPTA PENULIS ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAK ... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Struktur Organisasi Penulisan ...
1 4 5 6 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini ... B. Perkembangan Motorik Kasar ... C. Bermain Dengan Media Bola ...
8 9 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian ... B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...
21 24
(6)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Subjek Penelitian ... D. Prosedur Penelitian ... E. Instrumen Penelitian ... F. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data ...
25 25 28 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... B. Deskripsi Hasil Penelitian ... C. Pembahasan Hasil Penelitian ...
33 37 80
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ... B. Rekomendasi ...
86 87 DAFTAR PUSTAKA ... 88
(7)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Uraian Halaman
3.1 3.2 3.3 4.0 4.1 4.2 4.3 44 4.5 4.5 4.6 4.7 4.8
Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……….
Kisi-kisi Instrumen Penelitian ………
Penilaian Kemampuan Guru ……… Materi Pembelajaran di TK Pupuk Kujang ………. Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan ……… Data Anak Didik di TK Pupuk Kujang ………...
Sarana dan Prasarana di TK Pupuk Kujang ………
Data Anak Kelompok A2 TK Pupuk Kujang ……….. Hasil Observasi Awal (Pra Siklus) ………... Hasil Observasi Siklus I Tindakan I ………. Hasil Observasi Siklus I Tindakan II ………...
Hasil Observasi Siklus II Tindakan I ………...
Hasil Observasi Siklus II Tindakan II ………..
24 28 30 34 35 36 36 40 45 49 55 60 77
(8)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Uraian Halaman
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12
Gambar Gerakan Melangkah ……… Gambar Gerakan Berjalan ……… Gambar Gerakan Berlari ……….. Gambar Gerakan Melompat ………. Gambar Gerakan Meloncat ………..
Gambar Gerakan Merangkak ………...
Gambar Gerakan Berjingkat ……… Gambar Gerakan Memutar Kepala ……….. Gambar Gerakan Memutar Kedua Lengan ……….. Gambar Gerakan Memutarkan pinggang ………. Gambar Gerakan Memutarkan Kedua Lutut ………
Gambar Gerakan Memutarkan Pergelangan Kaki ……… 12 12 12 12 13 13 13 14 14 14 15 15
(9)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 2.20 2.21 2.22 2.23 3.1
Gambar Gerakan Memutarkan Pergelangan Tangan …………... Gambar Gerakan Bangun Tidur ………... Gambar Gerakan Duduk ……….. Gambar Sikap Jembatan ……….. Gambar Sikap Telungkup dan tarik ke atas ………...
Gambar Sikap Lilin ………
Gambar Keseimbnagan Seluruh Tubuh ………. Gambar Gerakan Melempar Bola ………... Gambar Gerakan Menagkap Bola ……….. Gambar Gerakan Menendang Bola ……… Gambar Gerakan Memantulkan Bola ……….
Gambar Siklus Model Spiral Elliot (Muslihuddin, 2009:72) ….
15 15 16 16 16 16 17 17 17 17 18 23 DAFTAR GRAFIK
Grafik Uraian Halaman
3.1 4.2 4.3 4.4 4.5
Hasil Observasi Awal (Pra Siklus) ………...
Hasil Observasi Siklus I Tindakan I ……….
Hasil Observasi Siklus I Tindakan II ………... Hasil Observasi Siklus II Tindakan I ………... Hasil Observasi Siklus II Tindakan II ………..
46 54 59 67 78
(10)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Uraian Halaman
1. RKH Pra Siklus sampai Siklus II ... 2. Hasil Observasi Anak Pra Siklus sampai Siklus II ... 3. Penilaian Kemampuan Guru ... 4. Photo Kegiatan Anak ... 5. SK Dosen Pembimbing I dan II ...
89 104 114 119 129
(11)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Jadwal Bimbingan Skripsi ... 7. Surat Keterangan Penelitian ... 8. Riwayat Hidup ...
130 132 133
(12)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN BERMAIN MEDIA BOLA (Penelitian Tindakan Kelas Anak Kelompok A2 TK Pupuk Kujang
Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang) Tuti Kartini
1009767
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya peningkatan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan media bola.Pengembangan kemampuan motorik kasar kurang diperhatikan dan disebabkan masih mengikuti kebiasan lama dari TK, anak hanya senam pagi saja.Kegiatan pembelajaran di TK Pupuk Kujang kurang bervariatif, anak masih kurang percaya diri dalam kegiatan pembelajaran di lapangan, perlu adanya stimulus untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola.Penelitian tindakan ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai suatu siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi selanjutnya diikuti siklus berikutnya.PTK ini bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok A2 dalam pembelajaran dengan bermain media bola yang bersifat kolaboratif antara peneliti dan teman sejawat dengan data yang dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan motorik kasar anak untuk melakukan gerak lokomotor (berjalan, berlari, melompat dan meloncat) dan gerak non-lokomotor (memutar badan, menekuk tangan dan kaki) serta gerak manipulatif (melempar dan menagkap bola).Rekomendasi penelitian diharapkan guru mencoba mencari dan menerapkan berbagai strategi dan metode sesuai kebutuhan anak.Selain itu penyediaan alat dan sumber belajar yang menarik anak lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Selanjutnya mengoptimalkan kegiatan menggunakan media yang bervariasi, menarik dan menyenangkan supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai.
(13)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPROVING MOTOR LEARNING THROUGH ROUGH CHILDREN WITH MEDIA PLAY BALL
(Classroom Action Research Children Group A2 Cikampek County Karawang District)
Tuti Kartini 1009767
ABSTRAK
The back ground of this research is the importance of improving gross motor skills of children through the medium of learning with the ball. The development of gross motor skills due to lack of attention and still follow the old habits of TK, children only morning exercise al one. Learning activities in TK Pupuk Kujang Cleaver less varied, children still lack confidence in learning activities in the field, the need for a stimulus to improve gross motor skills of children through learning to play the media sphere. The action research method Classroom Action Research (CAR) as a cycle consisting of planning, implementation, observation and reflection followed the next cycle. PTK aims to improveand enhance gross motor skills of children in group A2 in learning to play the ball whichis collaborative media between researchers and colleagues with data collected through observation, field notes and documentation. The results showed no in crease in gross motor skills children to perform locomotor movement (walking, running, and jumping) and non-locomotor movement (rotate the body, bend the arms and legs) and manipulative motion (throwing and catching a ball). Recommendations research is expectedof teacherstrying to findandimplementa variety ofstrategiesandmethodsaccording to the needs of children. Besides the provision of tools and learning resources that attract children more enthusiastic in participating in learning activities. Further optimize theuse of mediavaried, interesting and fun so that learning objectives can beachieved.
(14)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(15)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia Taman Kanak-kanak (TK) berada pada masa lima tahun pertama yang disebut dengan golden age, artinya masa emas perkembangan anak berada pada usia tersebut. Pada rentang usia tersebut anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangan motorik.
Santoso, dkk (2002:6) menyatakan bahwa : “perkembangan motorik adalah
perubahan kemampuan motorik dari bayi sampai dewasa melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan motorik yang keduanya saling mempengaruhi”.
Kemampuan motorik dasar sangat penting, penguasaannya wajib dimiliki anak sebagai dasar untuk menguasai gerak yang kompleks dan berguna untuk meningkatkan kualitas hidup di masa datang. Dengan matangnya kemampuan motorik, anak tidak merasa kaku dalam menggerakan kaki dan tangan.
Yudha dan Rudiyanto (2004:143), mengemukakan kualitas motorik terlihat dari seberapa jauh anak mampu menampilkan tugas motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Jika tingkat keberhasilan melaksanakan tugas motorik tinggi, berarti motorik yang dilakukannya efektif dan efisien.
Kemampuan motorik pada anak dinilai sangat penting sehingga Gardner selaku tokoh Multiple Intelegences memasukan motorik kedalam salah satu pokok bahasan Multiple Intelegences. Jamaris (2005;33) mengatakan bahwa :
Kecerdasan kinestetik adalah bagian dari kecerdasan jamak yang berkaitan dengan kepekaan dan keterampilan dalam mengontrol koordinasi gerakan tubuh melalui gerakan motorik kasar dan halus, sepertimenggunakan alat-alat secara terampil, melompat, berlari, berhenti secara tiba-tiba dengan terampil dalam rangka melakukan gerakan senam atau gerakan menari, silat, dan lain-lain.
(16)
2
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kecerdasan ini juga mencakup keterampilan tubuh khusus seperti koordinasi, keseimbangan, kekuatan, fleksibilitas, kecepatan, taktil, dan kemampuan haptik.
Seperti telah diketahui, perkembangan motorik terbagi kedalam dua bagian, yaitu perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar.hal tersebut dikemukakan Hildebrand dalam kamtini & Tanjung, 2005;124), mengemukakan dua macam keterampilan motorik yaitu
keterampilan koordinasi otot halus dan keterampilan otot kasar”. Keterampilan
koordinasi otot halus biasanya dipergunakan dalam kegiatan belajar didalam ruangan, sedangkan keterampilan otot kasar dipergunakan diluar ruangan.
Senada dengan Hildenbrand, Yuda & Rudiyanto (2004;146) mengatakan
“Pengayaan motorik terdiri dari motorik halus dan motorik kasar”. Motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus, seperti menulis, meremas, menggenggam,dan memasukan kelereng. Sedangkan motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas menggunakan otot-otot besarnya yang mana tergolong pada kemampuan gerak dasar yang dibagi menjadi 3 katagori yaitu nonlokomotor, lokomotor dan manipulatif.
Santoso dkk (2002:72-73) menjelaskan tiga kategori kemampuan gerak dasar
pada motorik kasar yaitu “1) kemampuan lokomotor, 2) kemampuan non
-lokomotor, dan 3) kemampuan manipulatif”. Kemampuan non lokomotor adalah kemampuan yang dilakukan ditempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai.Kemampuannya terdiri dari terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan, dan lain-lain. Kemampuan lokomotor adalah kemampuan yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur, dan lari seperti kuda berlari. Sedangkan kemampuan manipulatif adalah
(17)
3
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan yang dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif banyak melibatkan mata, tangan dan kaki, tetapi bagian lain tubuh kita juga dapat digunakan.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa semua kemampuan motorik dasar anak harus dikembangkan sejak dini. Terutama kemampuan motorik dasar anak harus dikembangkan sejak dini. Terutama kemampuan manipulatif yang dikatakan begitu kompleks. Dikatakan begitu kompleks adalah kemampuan ini membutuhkan koordinasi dari setiap anggota tubuh dalam memanipulasi objek harus dikuasai anak. Apabila kemampuan manipulatif dapat berkembang optimal, maka kemampuan tersebut merupakan pondasi awal perkembangan motorik anak pada taha selanjutnya.
Untuk itu peran pendidik (orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan semua potensi anak pra-sekolah yang salah satunya adalah perkembangan motorik.Upaya pengembangan aspek motorik tersebut dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan permainan. Namun pada umumnya kemampuan motorik kasar anak tidak sepenuhnya dapat terakomodasi dengan baik, karena hampir semua kegiatan motorik kasar memerlukan lahan yang cukup luas untuk mobilitas anak-anak, oleh karena itu kegiatan yang sering oleh guru TK untuk mengembangkan motorik kasar dengan memanfaatkan lahan yang ada adalah melalui senam ceria dan bermain bebas saja. kondisi tersebut menyebabkan kegiatannya kurang bervariasi.
Hal yang samapun terjadi di TK Pupuk Kujang Cikampek dimana senam ceria menjadi andalan untuk mengembangkan asfek motorik anak.Padahal kegiatan tersebut tidak dapat mengakomodasi perkembangan motorik kasar, karena dalam kegiatan tersebut tidak ada objek yang dapat dimanipulasi oleh anak sambil bergerak.akibatnya pengembangan gerak tidak baerkembang dengan optimal.
(18)
4
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bukan hany itu, lahan yang dimiliki TK Pupuk Kujang cukup luas untuk ukuran TK yang ada disekitarnya.
Kondisi lahan TK Pupuk Kujang yang cukup luas sangat memungkinkan dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam proses perkembangan motorik kasar anak melalui berbagai macam permainan. salah satu bentuk permainan yang dapat mengekomodasi perkembangan aspek motorik pada anak dan disesuaikan dengan lahan yang cukup luas yaitu melalui permainan dengan media bola. Permainan dengan media bola adalah kegiatan bermain yang cukup sederhana dan dapat dimainkan serta disenangi oleh semua orang, pappun tingkat keterampilannya termasuk oleh anak-anak.Tetapi selama ini permainan dengan media bola belum pernah dilaksanakan di TK Pupuk Kujang, padahal lahan yang dimiliki cukup memadai untuk dilaksanakannya permainan dengan media bola dalam rangka mengembangkan kemampuan gerak manipulasi pada anak.
Ada lima gerak dasar dalam permainan bola tangan (Haris, 1986;11) yaitu :
“berlari, menangkap bola, mengoper bola, menggiring bola dan menembak bola”. Yudha dan Rudiyanto (2004;146) “Bentuk kemampuan menipulatif terdiri dari
gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang), gerak menerima (menangkap) objek, dan gerakan memantul-mentulkan atau menggiring bola”.
Dari paparan tersebut di atas, Keterampilan motorik kasar anak kelompok A2 TK Pupuk Kujang dalam melakukan gerak dominan terhadap kemampuan gerak berjalan, berlari, melompat dan meloncat masih kurang menarik minat anak dalam pembelajaran. Begitu pula gerak motorik kasar dalam gerak manipulatif anak terhadap kemampuan gerak melempar dan menangkap. Pembelajaran ini dilakukan anak tanpa adanya media, anak melakukan cara berjalan, berlari, melompat, melomcat, lempar dan menangkap. Pembelajaran ini berakibat anak kurang minat dalam melakukan gerak anak dan masih rendahnya kemampuan motorik kasar.
(19)
5
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam upaya meningkatkan motorik kasar anak kelomok A2 TK Pupuk Kujang, peneliti mencoba melakukan perbaikan pembelajaran dengan bermain media bola agar terlihat ada kontribusinya terhadap kemampuan gerak anak dalam melakukan gerak berjalan, berlari, melompat, melomcat, lempar dan menangkap. Permainan dengan bermain media bola secara tidak langsung dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak di TK Pupuk Kujang dengan memberikan variasi dan memudahkan pendidikan dalam mengembangkan aspek motorik kasar pada anak.
Beranjak dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, penulis mengengkat fokus penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak TK melalui permainan dengan media bola.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan di atas, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peranan motorik kasar dengan media bola pada anak TK Pupuk Kujang. Agar penelitian ini lebih terarah maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif pada anak kelompok A2 di TK Pupuk Kujang sebelum diterapkannya pembelajaran dengan media bola ?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan media bola di TK Pupuk Kujang dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif anak kelompok A2 ?
3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif pada anak Kelompok A2 di TK Pupuk Kujang setelah penerapan pembelajaran dengan media bola ?
(20)
6
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan dari penelitian diuraikan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan media bola dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A2 di TK Pupuk Kujang
2. Tujuan Khusus
a. Ufntuk mengetahui kondisi objektif kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif pada anak kelompok A2 di TK Pupuk Kujang sebelum diterapkannya pembelajaran dengan media bola.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan media bola di TK Pupuk Kujang dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif anak kelompok A2
c. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif pada anak Kelompok A2 di TK Pupuk Kujang setelah penerapan pembelajaran dengan media bola ?
D. Manfaat Penelitian
Dari berbagai informasi yang di dapat, diharapkan penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Anak
a. Anak dapat mengikuti kegiatan olah raga dengan antusias b. Anak dapat melakukan gerakan motorik kasar dengan baik. c. Agar anak lebih siap untuk melakukan olah raga.
(21)
7
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Meningkatkan pemahaman guru tentang pentingnya pengembangan kemampuan motorik kasar.
b. Sebagai acuan bagi guru dalam menerapkan permainan dengan media bola sebagai pembelajaran, khususnya pada kegiatan olahraga.
c. Memberikan pengalaman baru bagi guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahwa media bola dapat mendorong peningkatan kemampuan motorik kasar anak, terutama anak di tingkat TK.
4. Bagi Pemerhati Perkembangan Anak
Sebagai bahan masukan bagi mereka yang ingin mengkaji tentang perkembangan kemampuan motorik kasar anak selanjutnya.
E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi
Bab I Pendahuluan terdiri dari : 1) latar belakang masalah; 2) rumusan masalah; 3) tujuan penelitian; 4) manfaat penelitian; 5) struktur organisasi penulisan skripsi.
(22)
8
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab II Kajian Teoritis terdiri dari : 1) landasan teori referansi dari pakar terdahulu; 2) kerangka berpikir; dan 3) hipotesis tindakan.
Bab III Metodologi Penelitian terdiri dari : 1) metode penelitian; 2) desain penelitian; 3) lokasi dan waktu penelitian; 4) subjek penelitian; 5) prosedur penelitian; 6) istrumen penelitian; 7) tehnik pengumpulan data; dan 8) teknik analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi 1) hasil penelitian; dan 2) pembahasan hasil penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran meliputi 1) kesimpulan; dan 2) saran. Daftar Pustaka dan lampiran-lampiran dari hasil penelitian
(23)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindak kelas (PTK). Beberapa alasan penulis menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas karena berkeinginan untuk meningkatkan profesionalisme seperti yang di ungkapkan Zainal (2006:13) bahwa :
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional. Guru tidak lagi sebagai praktisi, yang sudah merasakan puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa adanya upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintigrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran. 5. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut
untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaftasi sebagai teori dan tehnik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.
(24)
22
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Dalam setiap kegiatan, guru diharapkan dapat mencermati kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan.
2. Desain Penelitian
Metode yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran kearah yang lebih baik sehingga anak dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik (Ashori, 2007:6). Penelitian tindakan kelas ini diharapkan memperbaiki dan meningkatkan kegiatan pembelajaran serta mengatasi permasalahan yang terjadi khususnya dalam peningkatan kemampuan motorik kasar dengan media bola pada anak usia dini.
Pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan beberapa siklus secara bertahap. Tahapan pada setiap siklus akan selalu dievaluasi dan pemberian metode yang diberikan agar menjadi pembanding siklus berikutnya. Tahapan penelitian yang dilalui dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatann dan refleksi. Hal ini sesuai dengan model yang dikembangkan Kemmis dan Mc Tanggart (Asrori, 2007:68) yang menyebutkan empat komponen penelitian tindakan kelas dengan model siklus yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Berikut ini adalah siklus penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti berdasarkan siklus model Spiral Elliot dalam Muslihuddin (2009:72) adalah sebagai berikut ini :
(25)
23
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar.3.1
siklus model Spiral Elliot (Muslihuddin, 2009 :72).
Siklus I
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan Siklus II Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
(26)
24
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, dilanjutkan tahap kedua yang diawali dengan rencana, tindakan, observasi, refleksi, tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukkan perubahan perilaku.
Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk memberikan efek langsung terhadap permasalahan yang terjadi di TK Pupuk Kujang dan selain itu menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi, melalui cara ini diharapkan dapat terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar melalui media bola pada anak usia dini.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pupuk Kujang yang beralamat di Perumahan Pupuk Kujang Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, sekolah ini dipilih penulis sebagai lokasi penelitian dengan alasan bahwa :
a. Peneliti bertindak sebagai guru di TK Pupuk Kujang Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, sekaligus sebagai peneliti dalam penelitian tindakan kelas di sekolah tersebut.
b. Peneliti telah mengenal sifat, karakteristik dan kebiasaan anak sehingga memudahkan penulis dalam mengindentifikasi anak yang bemasalah dan proses memantau, merevisi dan mengolah data yang diperlukan.
c. Berkolaborasi teman sejawat sebagai observer dalam penelitian ini.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada jam aktip waktu belajar (JWAB) pada bulan Pebruari sampai Maret Tahun 2014. Siklus 1 Tindakan I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 Pebruari, sedangkan siklus 1 tindakan II pada hari Rabu
(27)
25
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tanggal 19 Pebruari 2014. Siklus 2 tindakan I dilaksanakan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 06 Maret, sedangkan siklus 2 tindakan II pada hari Selasa tanggal 18 Maret 2014. Jadwal pelaksanaan penelitian terdapat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Siklus Tindakan Hari/tanggal Fokus penelitian
1 I Selasa,
04 Pebruari 2014
Pembelajaran dengan media bola untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar berjalan, berlari, melompat dan meloncat II Rabu,
19 Pebruari 2014
Peningkatan kemampuan motorik kasar berjalan, berlari, melompat dan meloncat dengan media bola
2 I Kamis,
06 Maret 2014
Pembelajaran dengan media bola untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar berlari, melempar dan menangkap
II Selasa,
18 Maret 2014
Peningkatan kemampuan motorik kasar berlari, melempar dan menangkap dengan media bola
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subyek yang diteliti adalah seluruh anak Kelompok A2 TK Pupuk Kujang Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang pada tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah anak 18 orang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 10 anak perempuan dengan kondisi normal sesuai pertumbuhan dan perkembangan yang wajar. Peneliti memilih anak Kelompok A2 sebagai subjek penelitian dikarenakan rendahnya kemampuan motorik kasar melalui media bola pada anak usia dini.
(28)
26
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Asrori (2007:8) prosedur atau langkah-langkah dalam proses penelitian tindakan kelas yaitu tahap perumusan masalah, analisis masalah, persiapan penelitian tindakan kelas dan proses penelitian sebagai berikut :
1. Perumusan Masalah
Kegiatan diawali dengan mengidentifikasi masalah melalui observasi secara langsung ditempat penelitian yaitu TK Pupuk Kujang , melalui observasi tersebut ditemukan adanya permasalahan terkait dengan peningkatan kemampuan motorik kasar melalui media bola pada anak usia dini.
2. Analisis Masalah
Muslihuddin (2009:57) analisis penyebab masalah merupakan hal yang sangat penting dilakukan setelah mengetahui permasalahan yang terjadi dan dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab masalah tersebut tindakan dapat dikembangkan.
3. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai tahap awal peneliti menentukan subjek penelitian, yaitu TK Pupuk Kujang yang kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi masalah yang ada dilapangan setelah itu dilakukan observasi dan wawancara. Peneliti dan guru merumuskan masalah dan menetapkan metode menggambar . Selanjutnya peneliti membuat scenario pembelajaran yang mengacu kepada rencana kegiatan harian (RKH) dan mempersiapkan media yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. 4. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pada proses pelaksanaan tindakan kelas, penelitian berkolaborasi dengan guru kelas yang ditunjukan dengan melakukan tindakan yang sudah direncanakan sebelum penelitian berlangsung. Adapun langkah-langkah tindakan kelas yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
(29)
27
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti dan guru berkolaborasi membuat scenario pembelajaran mengacu kepada perencanaan tertulis dalam bentuk Satuan Kegiatan Harian (SKH). Pada tahap awal, penelitian memberikan kebebasan kepada anak untuk menggunakan seluruh, pemikiran dan kemauannya untuk mengeksplorasi kemampuan motorik kasar dengan media bola. Selanjutnya pada siklus 1 tindakan I terjadi kekurangan, maka akan dilaksanakan pada tahap siklus 1 tindakan II, guru melakukan tanya jawab, memberikan contoh. Jika siklus 2 tindakan I masih terlihat kekurangan yang signifikan, maka akan dilaksanankan di siklus 2 tindakan II dengan rencana pembelajaran yang akan diberikan yaitu dengan melakukan tanya jawab, bercerita, dan membuat media pembelajaran semenarik mungkin.
b. Tahap Pelaksanaan
Penelitian berkolaborasi dengan guru kelas selama kegiatan pembelajaran. Guru mengarah meneliti anak ketika kegiatan berlangsung dalam meningkatkan kemampuan morotik kasar dengan media bola pada anak usia dini. Selain observer, peneliti berperan sebagai pelakasana tindakan dalam pembelajaran. c. Tahap Pengamatan
Kegiatan pengamatan (observasi) dilakukan peneliti selama proses tindakan berlangsung dan proses tindakan berlangsung dengan melihat hasil dari pembelajaran yang diberikan. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak tindakan yang diberikan telah tercapai sasaran (Muslihuddin, 2009:60). Apabila dalam tindakan pemberian tindakan ditemukan kekurangan menjadi perbaikan pada siklus berikutnya. Siklus penelitian akan berulang apabila tindakan yang diberikan belum menunjukan perubahan, khususnya pada peningkatan kemampuan motorik kasar melalui media bola pada anak.
(30)
28
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap refleksi merupakan tahap penting yang merupakan kegiatan analisis yang dilakukan untuk merenungkan kembali secara intensif kejadian peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan (Wardani, 2006:2.32). Pada tahap ini penelitian dan guru juga melakukan analisis data terhadap hasil pelaksanaan yang terjadi selama proses dan mendiskusikan permasalahan yang terjadi selama proses dan setelah proses tindakan berlangsung. Refleksi dilakukan setelah tindakan diberikan dan melalui ini diharapkan dapat memperbaiki kekurangan pada penelitian berikutnya.
(31)
29
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kemampuan Motorik Anak Melalui Media Bola Sub
variable Indikator Pernyataan
Penilaian BB MB BSH BSB Gerak loko-motor - Berjalan - Berlari - Melompat - Meloncat
- Anak mampu berjalan maju
memegang bola
- Anak mampu berjalan mundur
memegang bola
- Anak mampu berlari lurus
memegang bola
- Anak mampu berlari zig-zag
memegang bola
- Anak mampu melompat satu kaki
kiri sambil memegang bola
- Anak mampu melompat satu kaki
kanan sambil memegang bola
- Anak mampu meloncat kedua kaki
sambil memegang bola Gerak non-loko motor - Memutar badan - Menekuk tangan - Menekuk kaki
- Anak mampu memutarkan badan
sambil memegang bola
- Anak mampu menekuk tangan kiri
saat memegang bola
- Anak mampu menekuk tangan
kanan saat memegang bola
- Anak mampu menekuk kaki kiri
saat memegang bola
- Anak mampu menekuk kaki kanan
saat memegang bola Gerak
mani-pulatif
- Melempar
- Menangkap
- Anak mampu melempar bola
dengan tangan kiri
- Anak mampu melempar bola
dengan tangan kanan
- Anak mampu menangkap bola
dengan tangan kiri
- Anak mampu menangkap bola
dengan tangan kanan
- Anak mampu menangkap bola
dengan kedua tangan
Sumber : Peeraturan Menteri Nomor 58 Tahun 2009 Keterangan:
(32)
30
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan BSB = Berkembang Sangat Baik
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara Guru
Responden : ……….
No Hal yang dipertanyakan Jawaban
1 Bagaimana proses pembuatan rancangan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah ibu ? 2 Metode apa saja yang ibu gunakan
dalam kegiatan belajar mengajar ? 3 Media apa saja yang ibu gunakan
dalam proses belajar mengajar ? 4 Apa pendapat ibu mengenai
kemampuan motorik kasar anak ? 5 Apa saja yang dapat mendukung
dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak ?
6 Hal apa saja yang dapat menghambat kemampuan motorik kasar anak ? 7 Hal apa saja yang dilakukan ibu
untuk memfasilitasi anak dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar ?
8 Upaya apa saja yang dilakukan ibu terhadap anak mengalami hambatan dalam kemampuan motorik kasar ? 9 Bagaimana kemampuan motorik
kasar anak setelah melakukan kegitan dengan media ?
(33)
31
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 Bagaimana antusias anak terhadap kegiatan pembelajaran dengan media bola ?
11 Bagaimana tanggapan ibu mengenai unjuk kerja anak ?
12 Bagaimana cara ibu mengetahui kemampuan motorik kasar anak ?
Tabel 3.3
Penilaian Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Media Bola
Hari/tanggal : ……….
Kelas : ……….
No Uraian Kegiatan Ya Tidak
1 Tahap Persiapan :
a. Menetapkan tujuan pembelajaran
b. Menyediakan alat/media yang akan digunakan c. Menyiapkan tempat belajar
2 Tahap Pembukaan
a. Menginformasikan tema
b. Mengajak anak lakukan kegiatan pembelajaran c. Mendiskusikan kegiatan yang akan dilakukan d. Menerangkan alat dan bahan yang akan digunakan e. Menjelaskan tata tertib atau disiplin, terutama dalam
menjaga alat media yang akan digunakan f. Anak dikelompokkan menjadi 2 kelompok kecil 3 Tahap Inti
a. Anak melakukan kegiatan pembelajaran
b. Guru berikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan dan tahapan yang harus dilakukan c. Memberikan waktu cukup untuk melakukan kegiatan d. Mengawasi dan memberi dorongan kepada anak 4 Tahap Penutup
(34)
32
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Memberikan kesempatan anak mencerikan kembali kegiatan yang dilakukan
c. Melihat hasil kegiatan anak
d. Membereskan alat dan bahan yang telah digunakan
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pengamatan (observasi ), wawancara, catatan lapangan dan study dokumentasi.
1. Observasi
Pengamatan (observasi) dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran berlangsung dan melihat dampak dari pembelajaran itu sendiri yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Asrori (2007:69) pengamatan observation merupakan kegitan mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan terehadap anak. Observasi ini dilakukan pada setiap proses tindakan berlangsung sebagai perbaikan pada tindakan selanjutnya untuk mengantisipasi kekuranga pada tindakan berikutnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara yang di lakukan oleh peneliti untuk memperoleh infornasi secara jelas tentang perkembangan motorik kasar dalam pembelajaran dengan media bola melalui pendekatan bermain . Asrori (2007:110) wawancara adalah salah satu cara pemantauan penelitian dan penggalian data yang diperoleh melalui ungkapan secara lisan oleh sumber yang terkait.
Wawancara yang dilakukan peneliti kepada sumber yang terkait yaitu guru kelas berupa pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan permasalahan penelitian tindakan kelas, sehingga diperoleh data yang berkenaan dengan kemampuan sains anak melalui metode menggambar. Muslihuddin (2009:101) wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur. Adapun pedoman yang dilakukan peneliti melalui wawancara terstruktur. Hal ini dilakukan peneliti agar memeperoleh informasi yang terkait dengan penelitian secara lebih lengkap dan jelas.
(35)
33
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi selama proses pembelajaran berlangsung secara lebih jelas dan objektif serta dapat melengkapi data yang di perlukan. Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah berupa poto serta data-data yang terkait.
F. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data
Pada tahap pengumpulan data, peneliti mengumpulkan seluruh data hasil observasi, wawancara, serta catatan lapangan dari mulai tahap awal penelitian, proses penelitian dan akhir penelitian, kemudian dianalisis sesuai fokus masalah. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dijelaskan dalam bentuk deskriptif atau dalam bentuk narasi.
Teknik analisi data disusun berdasarkan buku penelitian yang disusun Zainal Aqib (2009:115) yaitu data yang diperoleh melalui observasi persiklus analisis dalam menentukan kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan perbaikan siklus berikutnya. Data diperoleh melalui lembar kegiatan atau evaluasi merupakan hasil komunikasi guru dan anak setiap pertemuan pembelajaran setiap siklus lalu dipresentasikan berapa anak yang aktif dan merespon dalam kegitatan peningkatan kemampuan motorik kasar melalui media bola pada anak usia dini.
Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Sebaliknya untuk mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu, penelitian membuat catatan khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan Satuan Kagiatan Mingguan (SKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).
Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui media bola pada anak usia dini berhasil jika pembelajaran itu minimal mencapai 70% - 80% yang berarti (berkembang sesuai harapan).
(36)
34
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari sejumlah anak yang ada saat kegiatan pembelajaran, dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman penilaian hasil kemampuan anak dalam partisipasinya yang disampaikan guru.
(37)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dari hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan motorik kasar anak kelompok A2 melalui pembelajaran dengan media bola disimpulkan berikut ini : 1. Kondisi objektif kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan
manipulatif anak kelompok A2 TK Pupuk Kujang sebelum diterapkannya kegiatan pembelajaran dengan media bola adanya masalah ketidak mampuan anak melakukan gerak lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif sehingga motorik kasar anak kurang berkembang. Peneliti merancang suatu kegiatan pembelajaran dengan bermain media bola merupakan suatu cara untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan media bola dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar gerak dominan dan manipulatif anak kelompok A2 TK Pupuk Kujang pada siklus I terdapat peningkatan perkembangan kemampuan motorik kasar dalam gerak lokomotor, non-lokomotor dan manipulative dari masing-masing anak, namun belum sesuai harapan dikarenakan masih ada beberapa anak yang belum tertarik dalam pembelajaran dengan bermain media bola sehingga kemampuan anak masih belum optimal sehingga perlu dilakukan perbaikan siklus selanjutnya.
3. Peningkatan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif anak kelompok A2 TK Pupuk Kujang setelah diterapkan kegiatan pembelajaran dengan media bola pada siklus II menunjukkan peningkatan kemampuan anak dan memberikan dampak positif bagi kegiatan pembelajaran
(38)
87
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dilakukan secara langsung di lapangan sehingga dapat menstimulasi kemampuan berpikir anak dan memberikan kesempatan lebih besar kepada anak dalam berinteraksi dan memberikan motivasi berupa pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui pembelajran dengna media bola, peneliti mengemukakan rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi pihak yang terkait dengan pendidikan anak khususnya TK Pupuk Kujang. Adapun rekomendasi tersebut antara lain ditujukan: 1. Bagi Peneliti
a. dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang peningkatan motorik kasar pada anak melalui pembelajran dengan media bola.
b. Peneliti dapat melakukan penelitian menggunakan berbagai media dan sumber yang dapat mengembangkan motorik kasar anak
2. Bagi Kepala Sekolah
a. Memberikan kesempatan luas bagi guru untuk menerapkan strategi dan metode pembelajaran inovatif dengan media bola
b. Memberikan kemudahan dengan menyediakan sarana dan prasarana demi menunjang keberhasilan pembelajaran dengan media bola.
3. Bagi Guru TK
a. Lebih variatif dalam memilih metode yang akan digunakan dalam pemebelajaran media bola
b. Dapat menjadi fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran dengan media bola dalam pemahaman motorik kasar anak.
(39)
88
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menciptakan pembelajaran yang tidak berpusat pada guru akan tetapi memberikan kesempatan anak mengamati, melakukan, menarik kesimpulan sendiri sehingga tidak bosan dengan materi yang diberikan
(40)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
. (2004). Bermain dan Perkembangan dalam Perspektif Vygotskyan. Makalah : Disampaikan pada Pelatihan Pengembangan Wawasan PGTK pada tanggal 25-30 Agustus di Jakarta.
Badru Zaman dkk (2005). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Modul Universitas Terbuka
Harlock (1988). Psikologi Perkembangan Anak Edisi ke-enam. Jakarta : Erlangga Jamaris (2003). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman
Kanak-Kanak. Jakarta : Grasindo.
Pendidikan Latihan Pendidikan Guru (2012). Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia
Dini. Bandung : Rayon 110 Universitas Pendidikan Indonesia.
Rayon 110 (2012). Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung : Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Universitas Pendidikan Indonesia
Solehuddin, M (1997). Konsep Dasar Pendidikan Pra Sekolah. Bandung : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Sudomo A (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta : Grasindo
Sugiyanto & Sujarwo (1991). Perkembangan Belajar Anak. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sumantri (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Bandung : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Sumantri (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Depdiknas (2003). Media Pembelajaran Sistem Belajar Mandiri Guru TK. Jakarta
(41)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(1)
34
Dari sejumlah anak yang ada saat kegiatan pembelajaran, dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman penilaian hasil kemampuan anak dalam partisipasinya yang disampaikan guru.
(2)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dari hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan motorik kasar anak kelompok A2 melalui pembelajaran dengan media bola disimpulkan berikut ini :
1. Kondisi objektif kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan
manipulatif anak kelompok A2 TK Pupuk Kujang sebelum diterapkannya kegiatan pembelajaran dengan media bola adanya masalah ketidak mampuan anak melakukan gerak lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif sehingga motorik kasar anak kurang berkembang. Peneliti merancang suatu kegiatan pembelajaran dengan bermain media bola merupakan suatu cara untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan media bola dalam upaya meningkatkan
kemampuan motorik kasar gerak dominan dan manipulatif anak kelompok A2 TK Pupuk Kujang pada siklus I terdapat peningkatan perkembangan kemampuan motorik kasar dalam gerak lokomotor, non-lokomotor dan manipulative dari masing-masing anak, namun belum sesuai harapan dikarenakan masih ada beberapa anak yang belum tertarik dalam pembelajaran dengan bermain media bola sehingga kemampuan anak masih belum optimal sehingga perlu dilakukan perbaikan siklus selanjutnya.
3. Peningkatan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif
anak kelompok A2 TK Pupuk Kujang setelah diterapkan kegiatan pembelajaran dengan media bola pada siklus II menunjukkan peningkatan kemampuan anak dan memberikan dampak positif bagi kegiatan pembelajaran
(3)
87
yang dilakukan secara langsung di lapangan sehingga dapat menstimulasi kemampuan berpikir anak dan memberikan kesempatan lebih besar kepada anak dalam berinteraksi dan memberikan motivasi berupa pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui pembelajran dengna media bola, peneliti mengemukakan rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi pihak yang terkait dengan pendidikan anak khususnya TK Pupuk Kujang. Adapun rekomendasi tersebut antara lain ditujukan:
1. Bagi Peneliti
a. dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang peningkatan motorik
kasar pada anak melalui pembelajran dengan media bola.
b. Peneliti dapat melakukan penelitian menggunakan berbagai media dan
sumber yang dapat mengembangkan motorik kasar anak
2. Bagi Kepala Sekolah
a. Memberikan kesempatan luas bagi guru untuk menerapkan strategi dan
metode pembelajaran inovatif dengan media bola
b. Memberikan kemudahan dengan menyediakan sarana dan prasarana demi
menunjang keberhasilan pembelajaran dengan media bola.
3. Bagi Guru TK
a. Lebih variatif dalam memilih metode yang akan digunakan dalam
pemebelajaran media bola
b. Dapat menjadi fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran dengan
(4)
88
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menciptakan pembelajaran yang tidak berpusat pada guru akan tetapi
memberikan kesempatan anak mengamati, melakukan, menarik
(5)
DAFTAR PUSTAKA
. (2004). Bermain dan Perkembangan dalam Perspektif Vygotskyan. Makalah : Disampaikan pada Pelatihan Pengembangan Wawasan PGTK pada tanggal 25-30 Agustus di Jakarta.
Badru Zaman dkk (2005). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Modul Universitas Terbuka
Harlock (1988). Psikologi Perkembangan Anak Edisi ke-enam. Jakarta : Erlangga Jamaris (2003). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman
Kanak-Kanak. Jakarta : Grasindo.
Pendidikan Latihan Pendidikan Guru (2012). Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung : Rayon 110 Universitas Pendidikan Indonesia.
Rayon 110 (2012). Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung : Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Universitas Pendidikan Indonesia
Solehuddin, M (1997). Konsep Dasar Pendidikan Pra Sekolah. Bandung : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Sudomo A (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta : Grasindo
Sugiyanto & Sujarwo (1991). Perkembangan Belajar Anak. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sumantri (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Bandung : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Sumantri (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Depdiknas (2003). Media Pembelajaran Sistem Belajar Mandiri Guru TK. Jakarta
(6)
Tuti Kartini, 2014
Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu