PENGARUH BUDAYA KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AKPER PKU Pengaruh Budaya Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011/2012.

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN AKPER PKU
MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1)
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:
FITRI YUBAEDAH
A 210 080 210

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENGESAHAN

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET DALAM PROSES PEMBELAJARAN
DAN KREATIFITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

PADA SISWA KELAS X1 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI 2 PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

diajukan oleh:
INDAH KUSUMAWARDANI
A 210 080 189

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tangal : ____________
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Drs. Sudarto HS.,MM

( …………………… )

2. Drs. Sriyono, M.pd

( …………………… )

3. Drs. Nur Chusni, SE, M.Ag


( …………………… )

Surakarta,

Oktober 2012

iii

SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama

: FITRI YUBAEDAH

NIM


: A 210 080 210

Fakultas/ Jurusan

: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan
Akuntansi

Jenis

: SKRIPSI

Judul

: PENGARUH BUDAYA KERJA DAN KEPEMIMPINAN
TERHADAP

KINERJA KARYAWAN AKPER PKU

MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2011/2012

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atau penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakan UMS, tanpa perlu minta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 19 Oktober 2012
Yang menyatakan

(FITRI YUBAEDAH)

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DI AKPER PKU MUHAMMADIYAH

SURAKARTA
TAHUN 2011/2012
Oleh:
FITRI YUBAEDAH
A 210 080 210
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) untuk
mengetahui pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan di AKPER PKU
Muhammadiyah Surakarta; 2) untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan di AKPER PKU Muhammadiyah Surakarta; 3) untuk
mengetahui pengaruh budaya kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan di AKPER PKU Muhammadiyah Surakarta.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini
karyawan di AKPER PKU Muhammadiyah Surakarta. Sampel diambil sebanyak
20 karyawan. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi.
Angket sebelumnya diujicobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t,
uji r 2, dan sumbangan relatif dan efektif.

Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y =
96,954 + 0,476X1 + 0,729X2. Persamaan menunjukkan bahwa hasil kinerja
karyawan dipengaruhi oleh budaya kerja dan kepemimpinan. Kesimpulan yang
diambil adalah: 1) ada pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan di
AKPER PKU Muhammadiyah Surakarta. Hal ini berdasarkan analisis regresi
linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,400 > 2,110 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,028 dengan sumbangan efektif sebesar 19,3%,
sumbangan relatif sebesar 48%; 2) ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan di AKPER PKU Muhammadiyah Surakarta. Hal ini berdasarkan
analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,504 >
2,110 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,023, dengan sumbangan efektif
sebesar 20,9%, sumbangan relatif sebesar 52%; 3) ada pengaruh budaya kerja
dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berdasarkan analisis
variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui F hitung > F tabel, yaitu 5,714 > 3,592
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,013. Dengan koefisien determinasi yang
diperoleh sebesar 0,402. 4) hasil uji koefisien determinasi (r 2) sebesar 0,402
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh antara budaya kerja dan kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 40,2%, sedangkan 59,8% sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak

bahwa variabel kepemimpinan memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap
kinerja karyawan dibandingkan variabel budaya kerja. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan jawaban atas data angket yang telah disebar bahwa angket
kepemimpinan lebih menunjukkan pengaruh yang lebih dominan dan lebih positif
dibandingkan hasil angket budaya kerja. Hal ini karena kepemimpinan masih
dipengaruhi oleh banyak hal dan harus melalui tahap-tahap yang tidak dapat

dinilai secara lengsung. Sedangkan budaya kerja terjadi interaksi secara
langsung yang dapat juga membawa pengaruh secara langsung terhadap kinerja
karyawan.
Kata Kunci: Budaya kerja, Kepemimpinan, kinerja karyawan.
PENDAHULUAN

Suatu perusahaan atau instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang
ingin dicapai, dalam menacapai tujuannya setiap perusahaan dipengaruhi oleh
perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Oleh
karena itu keberhasilan untuk mencapai tujuan tersebut tergantung kepada
kemampuan karyawan dalam mengoprasikan unit-unit kerja yang terdapat
diperusahaan tersebut,


karena

tujuan perusahaan dapat

tercapai

hanya

dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap perusahaan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu factor kunci dalam
reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas memiliki ketrampilan serta daya saing tinggi dalam persaingan global,
menjadikan karyawan berkinerja bagus yang selama ini diabaikan.Salah satu
tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi. Daya saing ekonomi akan
terwujud bila didukung oleh sumber daya manusia yang handal.
Pemimpin merupakan sumber daya manusia kunci dalam perusahaan
atau instansi manapun. Tanpa kepemimpinan sebuah perusahaan hanyalah suatu
kekacauan manusia atau mesin. Gaya kepemimpinan dalam perusahaan atau
instansi merupakan hal penting dalam sebuah era organisasi modern yang
menghendaki adanya demokratisasi dalam pelaksanaan kerja dan kepemimpinan.

Akibat yang mungkin timbul dari gaya kepemimpinann yang buruk adalah
penurunan kinerja karyawan yang akan membawa dampak pada penurunan
kinerja total perusahaan ataupun instansi.
Pimpinan yang mengepalai suatu organisasi atau salah satu unitnya
harus menyadari bahwa kedudukan formal saja belum tentu merubah perilaku
anak buahnya sesuai dengan yang diharapkan agar memudahkan dan melancarkan
pencapain tujuan organisasinya, atau mampu menciptakan kerjasama yang baik
antara bawahannya.

Sejak awal tujuan suatu perusahaan atau instansi adalah berorientasi
untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya.Untuk itu suatu perusahaan atau
instansi dalam pencapaian misinya perlu memberikan perhatian terhadap faktorfaktor kinerja karyawan. Adapun salah satunya adalah budaya kerja. Menurut The
American Heritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu

keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melaui kehidupan sosial, seni
agama, kelembagaan dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu
kelompok manusia.
Setiap perusahaan mempunyai budaya masing-masing, budaya yang
dimiliki oleh perusahaan atau instansi akan mempengaruhi jalan bisnis yang
dilakukan perusahaan atau instansi dan merupakan masalah lingkungan yang

penting bagi perusahaan atau instansi, suatu determinan penting yang
mempengaruhi seberapa baik perusahaan atau instansi tersebut. Budaya dapat
ditentukan atau dikelola dalam beberapa cara yang berbeda.
Menurut Koentjaraningrat (2004:115), budaya adalah keseluruhan
system gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Budaya kerja
adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu
kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku,cita-cita, pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja.
Kinerja seorang karyawan juga tercipta tidak terlepas dari adanya
kepemimpinan yang baik, karena dengan adanya kepemimpinan yang baik akan
mengubah persepsi seorang karyawan untuk bekerja secara disiplin. Peran
manajer sebagai pemimpin adalah kunci bagi penerapan perubahan strategi.
Peranan

pemimpin

adalah


menyusun

mengkomunikasikan dengan karyawan,

arah

perusahaan

memotivasi

atau

instansi,

para karyawan dan

melakukan tinjauan jangka panjang. Seorang pemimpin mencocok arah
perusahaan atau instansi terhadap perubahan keadaan yang kompetitif.Para
manajer yang efektif secara individu menetapkan hubungan kepercayaan yang
baik dan keyakinan dengan para karyawan. Seorang manajer, seperti juga seorang

pelatih, menanamkan sikap profesinal dan kepribadian dalam keberhasialan dan
keberadaan yang baik dari masing-masing individu. Dalam oraganisasi yang
berubah dengan cepat, para karyawan menempatkan nilai yang tinggi atas
hubungan dengan orang-orang yang mereka hormati dan percayai, termasuk para
manajer, anggota tim dan pelaksana perusahaan. Bila para manajer menunjukkan
bahwa mereka sungguh-sungguh peduli, orang-orang didukung untuk meletakkan
lebih banyak usaha dan komitmen pada kinerja.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang:
“PENGARUH BUDAYA KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA

KARYAWAN

DI

AKPER

PKU

MUHAMMADIYA

SURAKARTA”.
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2003:13) Terdapat beberapa pendekatan
penelitian antara lain : a) Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan
maksud memperoleh data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang
diangkakan. b) Penelitian kualitatif, “Data kualitatif adalah data yang
berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar”. Data kualitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan.
2. Populasi, Sampel dan Sampling
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan AKPER
PKU Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 20 karyawan. Dalam
penelitian ini anggota sampel diambil menurut (Sugiyono 2008:81) adalah
sebanyak 20 karyawan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan Sampel Random Sampling, yaitu cara pegambilan
sampel dari semua anggota populasi yang digunakan secara acak tanpa
meperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu.
3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: metode dokumentasi dan metode angket atau kuesioner. Terlebih
dahulu menyusun kisi-kisi angket sebelum diujicobakan dan diuji validitas
serta diuji reliabilitasnya.
4. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji
t, uji f, dan sumbangan relatif dan efektif.
a. Regresi linier berganda
Regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variable
dependen dengan variable independen. Dalam penelitian ini regresi
berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variable dependen
yaitu suatu hasil dari perilaku yang dirangsang yang meliputi prestasi
belajar dan variable independen yaitu variable yang merupakan
rangsangan untuk mempengaruhi variable yang lain. Adapun rumusnya :
Y = a + b1x1 + b2 x2 + bn xn + e

b. Uji f
Uji f adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui apakah
variable bebas yaitu lingkungan pergaulan dan gaya belajar mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat yaitu prestasi belajar.
Adapun rumusnya :
F hitung =

c. Uji t

�2/�

1−�2
(� −�−1)

Uji t adalah analisis yang digunakan untuk menghitung secara sendirisendiri apakah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent
significant atau hanya kebetulan saja. Adapun rumusnya :
t=

� �−2
1−�2

d. Sumbangan relatif dan efektif, yaitu:
1) Sumbangan relative dari tiap-tiap predikatornya yaitu menghitung
SR%

a) Prediktor X1= SR% = a 1∑x1y x 100%
JKreg

b) Prediktor X2 = SR% = a 2∑x2y x 100%
JKreg

2) Sumbangan efektif dari tiap-tiap predictor SE %
a) Prediktor X11 = SE%= SR% X1 x R2
b) Prediktor X12 = Se% = SR % X1 x R2

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji validitas yang dilakukan adalah validitas internal, yaitu konsistensi
masing-masing item dengan item keseluruhan, yaitu dengan cara mengkorelasikan
masing-masing item dengan item keseluruhan menggunakan korelasi product
moment. Kriteria uji validitas adalah, item dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel

atau nilai signifikansi < 0,05 dan item dikatakan tidak valid jika harga rhitung < rtabel
atau nilai signifikansi > 0,05. Adapun ringkasan hasil uji validitas yang dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 adalah sebagai berikut :
Tabel. 4.1 Ringkasan Uji Validitas Angket Budaya kerja
No item
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

rxy
0.861
0.972
0.879
0.758
0.844
0.899
0.835
0.879
0.972
0.854
0.794
0.758
0.732
0.854
0.835

r(0,05;10)
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632
0,632

Sig.
0.001
0.000
0.001
0.011
0.002
0.000
0.003
0.001
0.000
0.002
0.006
0.011
0.016
0.002
0.003

Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Tabel. 4.2 Ringkasan Uji Validitas Angket Kepemimpinan
No item
rxy
r(0,05;10)
Sig.
Kesimpulan
1.

0.916

0,632

0,000

Valid

2.

0.944

0,632

0,000

Valid

3.

0.864

0,632

0.001

Valid

4.

0.897

0,632

0.000

Valid

5.

0.892

0,632

0.000

Valid

6.

0.826

0,632

0.002

Valid

7.

0.718

0,632

0.013

Valid

8.

0.794

0,632

0.003

Valid

9.

0.852

0,632

0.001

Valid

10.

0.688

0,632

0.019

Valid

11.

0.840

0,632

0.001

Valid

12.

0.847

0,632

0.001

Valid

13.

0.944

0,632

0.000

Valid

14.

0.831

0,632

0.002

Valid

15.

0.818

0,632

0.002

Valid

Uji reliabilitas angket dilakukan menggunakan rumus alpha . Hasil uji
reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas angket budaya kerja sebesar 0,967
dan angket kepemimpinan sebesar 0,970 dan angket kinerja karyawan sebesar
0,966. Berdasarkan nilai koefisien reliabilitas tersebut dapat dikatakan bahwa
angket budaya kerja, kepemimpinan dan kinerja karyawan memiliki reliabilitas
yang sangat tinggi.
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, maka dapat simpulkan bahwa
angket budaya kerja, kepemimpinan dan kinerja karyawan sudah layak untuk
digunakan sebagai instrumen penelitian.
1. Deskripsi data Budaya kerja
Data budaya kerja diperoleh dengan metode angket, yang terdiri dari 15
pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar
50, nilai terendah sebesar 40, skor rata-rata sebesar 44,00 dengan median sebesar
43,50, modus sebesar 42 dan standar deviasi sebesar 2,714 serta variansi sebesar
7,368.

Untuk mempermudah memahami data budaya kerja, maka data disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dipaparkan dalam Lampiran 10.
Dan untuk melihat apakah data tersebut normal atau tidak, maka disajikan
histogram dan poligon dari distribusi frekuensi data budaya kerja yang
dipaparkan dalam gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1. Histogram dan Poligon Data Budaya kerja
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data budaya
kerja memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk lebih pasti
apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari hasil perhitungan
uji normalitas.
2. Deskripsi data Kepemimpinan
Data kepemimpinan diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari 15
pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar
47, nilai terendah sebesar 41, rata-rata sebesar 43,50, median sebesar 44, modus
sebesar 44 dan standar deviasi sebesar 1,850 serta varian sebesar 3,421.
Selanjutnya untuk mempermudah memahami data kepemimpinan, maka
data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dipaparkan dalam
Lampiran 10. Serta untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal

atau tidak, maka disajikan hitogram dan poligon ditribusi frekuensi data
kepemimpinan pada Gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.3. Histogram dan Poligon Data Kepemimpinan
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data
kepemimpinan memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk lebih
pasti apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari hasil
perhitungan uji normalitas.
3. Deskripsi data Kinerja karyawan
Data kinerja karyawan diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari
5 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi
sebesar 49, nilai terendah sebesar 40, rata-rata sebesar 44,30, median sebesar
44, modus sebesar 41 dan standar deviasi sebesar 2,867 serta variansi sebesar
8,221.
Selanjutnya untuk mempermudah memahami data kinerja karyawan,
maka data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dipaparkan
dalam Lampiran 10. Serta untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi
normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon ditribusi frekuensi
data kinerja karyawan pada Gambar 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4. Histogram dan Poligon Data Kinerja karyawan
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data kinerja
karyawan memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk lebih pasti
apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari hasil perhitungan
uji normalitas.
Analisis Penilaian kinerja karyawan dilakukan untuk mengetahui hasil
kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya dan untuk
mengevaluasi posisi kinerja perusahaan dimasa lalu. Penilaian kinerja karyawan
dipengaruhi oleh budaya kerja dan kepemimpinan. Penilaian kinerja karyawan
dianalisis menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja dan kepemimpinan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari persamaan
regresi linier sebagai berikut Y = 96,954+ 0,476X1 + 0,729X2, berdasarkan
persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel
independen bernilai positif, artinya variabel budaya kerja dan kepemimpinan
secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari
variabel budaya kerja (b1) adalah sebesar 0,476 atau positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel budaya kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk
variabel budaya kerja (b1) thitung > ttabel, yaitu 2,400 > 2,110 dan nilai signifikansi
< 0,05, yaitu 0,028., dengan sumbangan relatif sebesar 48% dan sumbangan

efektif 19,3%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin
baik budaya kerja akan semakin tinggi kinerja karyawan. Sebaliknya semakin
rendah budaya kerja, maka semakin rendah pula kinerja karyawan. Penjelasan
dari penemuan ini sesuai dengan pendapat Koentjaraningrat (2004:115), budaya
adalah keseluruhan system gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara
belajar
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel
kepemimpinan (b2) adalah sebesar 0,729 atau bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan uji t untuk variabel kepemimpinan (b2) diperoleh thitung
> ttabel, yaitu 2,504 > 2,110 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,023, dengan
sumbangan relatif sebesar 52% dan sumbangan efektif 20,9%. Berdasarkan
kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik kepemimpinan akan
semakin tinggi kinerja karyawan, demikian pula sebaliknya semakin rendah
kepemimpinan akan semakin rendah kinerja karyawan. penjelasan dari
penemuan ini sesuai dengan pendapat William H.Newman dalam Miftah thoha
(2003:262) kepemimpinan adalah kegiatan untuk memepengaruhi perilaku orang
lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun
kelompok.
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui
bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 5,714 > 3,592 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,013. Hal ini berarti budaya kerja dan kepemimpinan secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan kesimpulan tersebut
dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi budaya kerja dan
kepemimpinan akan

diikuti peningkatan kinerja karyawan, sebaliknya

kecenderungan penurunan kombinasi variabel budaya kerja dan kepemimpinan
akan diikuti penurunan akan kinerja karyawan. Sedangkan koefisien determinasi
yang diperoleh sebesar 0,402, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang
diberikan oleh kombinasi variabel budaya kerja dan kepemimpinan terhadap

kinerja karyawan adalah sebesar 40,2% sedangkan 59,8% dipengaruhi oleh
variabel lain.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel budaya kerja
memberikan sumbangan relatif sebesar 48% dan sumbangan efektif 19,3%.
Variabel kepemimpinan memberikan sumbangan relatif sebesar 52% dan
sumbangan efektif 20,9%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan
efektif nampak bahwa variabel kepemimpinan memiliki pengaruh yang lebih
dominan terhadap kinerja karyawan dibandingkan variabel budaya kerja.

KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Budaya kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di AKPER PKU
Muhammadiyah Surakarta dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi
linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,400 > 2,110 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,028 dengan sumbangan efektif sebesar 19,3%.
2. Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di AKPER
PKU Muhammadiyah Surakarta dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis
regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,504 > 2,110
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,023, dengan sumbangan efektif sebesar
20,9%.
3. Budaya kerja dan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan di AKPER PKU Muhammadiyah Surakarta dapat diterima. Hal ini
berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa
Fhitung > Ftabel, yaitu 5,714 > 3,592 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,013.
4. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,402 menunjukkan bahwa
besarnya pengaruh budaya kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan di AKPER PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebesar 40,2%
sedangkan 59,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan budaya kerja dan
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di AKPER PKU Muhammadiyah
Surakarta, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi karyawan
Pembentukan budaya dalam perusahaan dapat senantiasa menjaga
komunikasi dan koordinasi antar karyawan maupun atasan. dan diharapkan
lebih memperhatikan pada masalah budaya kerja, sehingga karyawan
semakin giat bekerja dan menjalankan tugas-tugasnya.
2. Bagi Pimpinan
Pemimpin diharapkan lebih memahami karakteristik karyawan, sehingga
mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, dan diharapkan lebih
memperhatikan pada masalah kepemimpinan dan budaya kerja, sehingga
kinerja karyawan semakin meningkat.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar lebih memperluas jangkauan
penelitian dengan menambahkan sampel serta mencari faktor-faktor lain yang
dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, seperti jaminan kesejahteraan,
lingkungan kerja, motivasi, kemampuan dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2004. “Kebudayaan mentalitet dan pembangunan”. Jakarta:
Gramedia.
Sardiman,A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian bisnis, dan Akuntansi. Bandung: CV. Alfa
Beta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,dan R dan D. Bandung:
CV. Alfa Beta.
Thoha, Miftah. 2001. “Kepemimpinan dalam manajemen”.
PT.RajaGrafindo Persada..

Edisi 8. Jakarta: