ADSORBSI ION LOGAM DARI LIMBAH ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN ABU BAGASE.

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012

A
ADSORBS
SI ION LO
OGAM DA
ARI LIMB
BAH ELEK
KTROPLATING
MEN
NGGUNAK
KAN ABU
U BAGASE
Dyah Suci

S
Perwitaasari, Wido R dan Ribaa C
J
Jurusan
Tekknik Kimia Fakultas
F
Tekknologi Indusstri UPN “V
Veteran” Jawa Timur
Jl. Raya Runggkut Madya – Gunung Anyar
A
Surabaaya 60294
E
E-mail
: dyahhsari22@yahhoo.com.
Abstrak
Adsorbsi ion
n logam dari limbah electrroplating telah diteliti melaalui kajian ekksperimental.
Variabeel yang dipelaj
ajari adalah waktu
w

pengadukkan, ph limbah dan berat abu
a bagas terh
hadap proses
adsorbssi. Limbah awa
al diatur phnya
a sesuai dengaan variable terttentu, kemudiaan ditambahkan
n abu bagase
dengan variasi berat.. Selanjutnya limbah
l
diadukk selama waktuu tertentu sehinngga terjadi kontak
k
antara
adsorbeent dengan adssorbat, Setelahh itu larutan dissaring untuk diiambil filtratnyya guna dianallisa.
Penelitiian ini menunjukkan bahwa semakin
s
besar berat abu bag
gase dan semakkin lama waktuu pengadukan
maka konsentrasi
k
loggam yang dappat diadsorbsi semakin besar. Tetapi untuuk ph pada maasing-masing

logam berbeda-beda penyerapannyya. Untuk khroom pada ph 8-9
8 sebesar 1006,23 mg/L, feerro pada ph
n
pada ph 99-11 sebesar 1,42 mg/L.
dibawah 8 sebesar 4,224 mg/L, dan nikel
Ku
: Adsorbssi, abu bagase, ion logam
Kata Kunci

 
1.PEND
DAHULUAN
Secara umum
m industri elekktroplating meeliputi beberappa tahapan prooses. yaitu prooses fisik, kim
mia
maupunn elektrokimiaa.Ketiga prosees ini menghaasilkan limbahh yang berbahhayadengan kaandungan logaam
beratnyya, baik limbaah cair maupuun limbah padatnya. Industrri elektroplatinng yang ada disekitar
d
Jakarrta,
Bandunng, dan Surabaaya umumnya menggunakan

m
bahan pelapis yang menganddung logam uttama Zn, Cu, Cr,
C
dan Ni.. Dalam limbahh yang dihasilkan, masih bannyak mengand
dung logam-loggam berat tersebut. Air limbah
yang mengandung
m
io
on kromium dengan
d
konsenntrasi diatas nilai
n
baku muttu yang ditetaapkan (diijinkaan)
apabila dibuang secarra langsung kee badan air peenerima (sungaai), akan menggakibatkan penncemaran sunggai
dan jug
ga mengakibattkan keracunaan akut maupuun kronis baik secara langgsung maupunn tidak langsunng
terhadaap organisme yang
y
hidup dii perairan terssebut dan mau
upun terhadap manusia. Dissamping itu, ion

kromium
m juga dapat menyebabkan
m
kanker paru-paru dan pada akhirnya
a
akan mengakibatkaan kematian baaik
pada orrganisme maup
pun pada manuusia (Polar H, 1994).
Masuknya loogam ke dalam
m lingkungan pperairan antara lain berasal dari buangan laangsung berbaggai
jenis liimbah (limbah
h industri, lim
mbah cair rum
mah tangga, daan limbah keggiatan pertam
mbangan). Dalaam
kaitann
nya dengan bahhaya pencemaaran logam berrat, berbagai upaya
u
pencegaahan telah dilaakukan oleh paara
pakar maupun

m
penelitti.Berbagai meetode tradisionaal untuk mengaatasi pencemarran logam beraat seperti metode
elektrollitik, pertukaraan kation, penngendapan mauupun adsorbsi menggunakann adsorben konnvensional tellah
banyak dilakukan,nam
mun hasil yang
g didapatkan seering tidak mem
madai untuk mengatasi
m
probleema pencemarran
tersebutt. (Manahan, 2000).
2
Menurunkann konsentrasi Pb
P dengan sekaam padi yang direndam denngan NaOH 3%
% semakin bessar
jumlah sekam padi dan
d semakin lama waktu kkontak maka semakin besaar Pb yang teerserap sehinggga
menunjukkan adsorbssi yang relatif baik.(Pujiastuti
b
i.C, 2008)
Melihat ken

nyataan yang ada
a saat ini, haanya sebagian kecil dari bebeerapa industri yang melakukkan
c
secara sungguh-sunggguh. Hal ini disebabkan beeberapa hal diiantaranya biaaya
pengolaahan limbah cairnya
pendiriaan instalasi peengolahan air limbah dan biiaya operasion
nalnya yang cuukup mahal seerta keterbatasan
informaasi tentang prroses yang effisien dan efeektif serta ketterbatasan lahhan yang terseedia. Menginggat
bahayannya logam-log
gam berat terssebut jika massuk dalam tub
buh manusia, disamping ituu nilainya massih
ekonom
mis, maka dilakkukan adsorbsi terhadap limbah tersebut den
ngan adsorben abu bagase. Tujuan penelitiaan
ini adallah untuk men
ngetahui atau mempelajari
m
seeberapa besar kemampuan
k
abbu bagase dalaam mengadsorbbsi

logam dalam
d
limbah elektroplating,
e
s
waktu ppengadukan (m
menit), pH limbah
variable yang berpengaruh seperti
dan berrat abu bagase (gram) terhadaap proses adsorrbsi.

C.9-1

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012

2.MET
TODE PENEL
LITIAN
2.1.Bah
han yang digu
unakan : Abu bagase,
b
limbahh elektroplating
g, NaOH
2.2.Alaat yang digunaakan: Flokulato
or yang terdiri atas lima buah
h pengaduk meekanis dan limaa buah beaker
glass.
2.3.Pro
osedur :
Percobaaan diawali deengan perlakuaan pada abu bbagase. Abu bagase
b
di haluuskan untuk memperbesar
m
luuas

permuk
kaan dari abu bagase.Diayak
b
dengan
d
ukurann lolos 40 meshh agar didapatkkan ukuran yanng seragam.
Abu baagase dicuci dengan air guna
g
untuk m
menghilangkan unsur-unsur asam/basa yaang terkandunng.
Keringk
kan abu bagasse dalam ovenn suhu 100 oC .Percobaan selanjutnya saampel limbah dianalisa untuuk
mengettahui komponen logam yang terkandung, haasil analisa meenunjukan limbbah elektroplating mengandunng
khrom 176.8 mg/L, ferro
f
27.5 mg//L, dan nikel 44.65 mg/L. Mengatur
M
pH aiir limbah denggan ditambahkkan
NaOH 5 N sampai pHnya sesuaai dengan yanng dibutuhkan. Air limbah 250 ml dalaam beaker glaass
ditambaahkan abu bagas sebanyak 5;

5 7; 9; 11; 13 gr sesuai denggan variabel. A
Aduk selama waktu
w
30; 60; 90;
9
120; 150 menit denngan kecepataan putaran 2000 rpm. Laruutan kemudiann diendapkann dengan wakktu
pengenddapan 24 jam.. Larutan kemuudian di saringg dan filtrat diianalisa untuk mengetahui kaandungan logaam
yang terrsisa atau yangg tidak teradsorrbsi

Kecepatan
n

Peengatur Kecep
patan 
On
n / Off 
Flokulator 
F

Saaklar Lampu

Gam
mbar 1. Flokullator
MBAHASAN
3.HASIIL DAN PEM
Untuk pengaruh waktu peengadukan haasil terbaik did
dapat dengan w
waktu pengaduukan yang palinng
lama daan dengan jum
mlah penambah
han abu bagasee paling banyaak, hal ini dikaarenakan denggan waktu palinng
lama maka
m
waktu ko
ontak antara baahan dan abu bagase
b
juga seemakin lama sehingga
s
semaakin banyak puula
yang daapat di adsorbssi oleh abu baggase. Hasil terbbaik diperoleh 106.23 mg/L uuntuk khrom, 4.25
4
mg/L untuuk
ferro daan 1.43 mg/L untuk
u
nikel.
Seddangkan pengaaruh berat Abu Bagase bahwaa hasil terbaik yang
y
diperolehh dengan berat abu bagase 13
gram, dengan
d
semakinn banyaknya juumlah abu bagaase maka makiin besar juga luuas

C.9-2

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012

K o n s e n tra s i (m g /L )

1400
1200
1000
800
600
400
200
0
5

7

9

11

13

Berat Abu baagase (gram)

Khrom, pH 8
Ferro, pH 4
Nikel, pH 10

Gambarr 2 Pengaruh Berat
B
Abu bagaase terhadap koonsentrasi limb
bah elektroplatiing pada kondiisi terbaik.

 
120
100
Kons
80
0entrasi (mg/L)
60
0
40
0
20
0
0



6

8
pH
H

10

12

Khrom, 13 gr,,
150 mnt
Ferro, 13 gr,
150 mnt
Nikel, 13 gr,
150 mnt

 
Gambarr 3. Pengaruh pH
p limbah elecctroplating terhhadap konsentrrasi limbah elekktroplating padda kondisi
terbaik..
permuk
kaan dari adsorrber sehingga semakin banyakk pula yang daapat di adsorbsii oleh abu bagaase.Hasil terbaiik
dapat dilihat sebesar 106.23
1
mg/L unntuk khrom, 4..25 mg/L untuk
k ferro dan 1.43 mg/L untuk nikel
Untuk hasil
h
terbaik berdasarkan
b
pH
H setiap logam
m berbeda-bedaa. Logam Khrrom hexavalent diperoleh haasil
terbaik pada pH 8, ferro
f
diperoleh
h hasil terbaik pada pH 4 daan Nikel diperooleh hasil terbbaik pada pH 10.
1
Hasil teerbaik dengan waktu pengaddukan 150 mennit dan berat abbu bagase 13 ggram diperolehh sebesar 106.223
mg/L unntuk khrom, 4..25 mg/L untukk ferro dan 1.443 mg/L untuk nikel.
4. KES
SIMPULAN
1. Dari hasil penelitiaan abu bagase dapat
d
diguntukk mengadsorbssi logam ferro, abu bagase seebanyak 13 graam
wal 27,5 mg/L
L menjadi 4,25 mg/L sesuai ddengan baku mutu
m
limbah caair
mampuu mengadsorbsii dari kadar aw
golongaan I sebesar 5 mg/L.
2. Putarran pengadukaan tiap menitn
nya juga berpenngaruh pada kemampuan
k
abbu bagase dalaam mengadsorbbsi
logam dalam
d
limbah electroplating
e
dengan
d
kecepaatan 200 rpm.
3. Penyyerapan tertingggi dicapai padaa waktu pengaddukan 150 mennit, dengan berrat abu bagase 13 gram dan pH
p
limbah berbeda-beda untuk tiap log
gam. Untuk khhrom pada pH
H 8 sebesar 1006,23 mg/L, niikel pada pH 10
sebesarr 1,43 mg/L dann ferro pada pH
H 4 sebesar 4,225 mg/L.

C.9-3

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
Dari peembahasan-pem
mbahasan sebeelumnya dapat dilketahui bahhwa untuk ion khrom dan nikkel masih beluum
memennuhi baku mutuu limbah. Makaa dapat digunakkan adsorbent lain.
l
DAFTA
AR PUSTAKA
A
Manahaan S.E. 2000,” Environmentaal Chemistry. S
Seventh edition
n.Washington D.C.:
D
Lewis Puublishers.
Polar, H.,
H 1994, “Penccemaran & Tok
ksikologi Logaam Berat”, Rinneka Cipta, Inddonesia.
Pujiastuuti C, Dkk, 20004,”Pengaruh pH
p dan penyeraapan logam Znn dan Ni dalam
m air limbah Eleektroplating olleh
Sekam Padi””, Prosiding Seminar Nasionaal Teknik Kimiia Undip, Semaarang.
Pujiastuuti C, Dkk, 2008,”Adsorbsi
2
i Logam Timbbal Dalam Liimbah Elektroplating dengan
n Sekam Paddi”,
Prosiding Seeminar Nasionaal Teknik Kimiia UPN “Veterran” Jawa Timuur.
Tanduk
k, Y, 1999, “ Pengolahan
P
Liimbah Logam Berat (Cr6+) Dengan
D
Sistem
m adsorpsi Meenggunakan Baatu
Apung”,Univversita Pembanngunan Nasionnal “Veteran”, Surabaya.
S

C.9-4