ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS,
LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJ AKAN DIVIDEN
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO
P UBL I K DI BUR SA E F E K I NDO NE SI A
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1 J urusan Akuntansi

Oleh :

ARIEF SETYABUDI
0913015012 / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS,
LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJ AKAN DIVIDEN
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO
PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
ARIEF SETYABUDI
0913015012 / EA

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Tituk Diah W, M.Aks
NIP. 19670123 199303 200

Tanggal………………

Mengetahui

Wakil Dekan I

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANAL I S I S F R E E CA S H F L OW , PR OF I T A B I L I T A S , L I KUI DI T A S
T E R H ADAP K E B I J AK AN DI VI DE N P ADA P E R US AH AAN
OTOMOTIVE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
AR I E F SE T YABUDI
0913015012 / F E / E A
Telah dipertahankan dan diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 13 J uni 2013
Pembimbing :


Tim Penguji :

Pembimbing Utama

Ketua

Dra. Ec. Tituk Diah W., M.Aks

Dr s. Ec. Hero Priono, M.Si
Sekretaris

Dra. Ec. Tituk Diah W., M.Aks
Anggota

Tantina

Haryati,

SE,


Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran J awa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, M.M
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

M.Aks

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dengan judul “ANALISIS FREE CASH FLOW,

PROFITABILITAS, LIKUIDITAS

TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK
INDONESIA”
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal
itu, maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Univesitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.


Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi, selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.

5.


Ibu Dra. Ec. Tituk Diah W. MAKs, selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.

6.

Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan bekal
pengetahuan kepada penulis.

7.

Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan
baik secara moril maupun materiil serta doa yang selalu dipanjatkan
sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik dan lancar.

8.

Teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur angkatan 2009 yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan
guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap,
penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Surabaya, Juni 2013

Penulis
ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
ABSTRAK ...................................................................................................

BAB I

x

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................... 10
2.2. Landasan Teori......................................................................... 11
2.2.1. Kebijakan Deviden ......................................................... 12
2.2.1.1. Pengertian Kebijakan Deviden ........................... 12
2.2.1.2. Kebijakan Pembagian Dividen ........................... 14

2.2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan
dividen ................................................................ 15

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.4.Teori Kebijakan Deviden .................................... 16
2.2.1.5. Metode Pembayaran Deviden Kas....................... 18
2.2.1.6. Syarat Pembayaran Deviden............................... 19
2.2.1.7. Kendala Pembagian Deviden.............................. 19
2.2.2. Free Cash Flow............................................................... 20
2.2.3. Profitabilitas ................................................................... 22
2.2.4 Likuiditas ....................................................................... 24
2.2.5 Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Deviden 25
2.2.6 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden ..... 26
2.2.7 Pengaruh Likuditas Terhadap Kebijakan Deviden............ 27
2.3. Kerangka Konseptual ............................................................... 28
2.4. Hipotesis .................................................................................. 28


BAB

III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................

29

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian .........................................

30

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................

32

3.3.1. Jenis Data..................................................................

32

3.3.2. Sumber Data.............................................................

32

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Data .............................

33

3.4.1. Teknik Analisis Data ...............................................

33

3.4.1.1. Uji Normalitas .............................................

34

3.4.1.2. Uji Asumsi Klasik .......................................

34

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.2. Uji Hipotesis .............................................................

36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian.................................................

39

4.2. Uji Normalitas

............................................... .....

51

4.3. Uji Asumsi Klasik

........................................................

52

4.3.1. Uji Heteroskedastisitas ..........................................

52

4.3.2. Uji Autokorelasi ...................................................

53

4.3.3. Uji Multikolinearitas .............................................

54

4.4. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ...........................

55

4.4.1. Hasil Pengujian Uji F dan Uji T ............................

57

4.5. Pembahasan

........................................................

58

4.5.1. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR)…………………………………………

58

4.5.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR)……………………….…………………….… 59
4.5.2 Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR)…………………….……………...….… 59
4.6. Implikasi Penelitian ........................................................

60

4.7. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ............................

61

4.8. Keterbatasan Penelitian .....................................................

62

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 63
5.2. Saran

.................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Deviden Otomotive di Bursa Efek Indonesia pada Tahun
2009-2011....................................................................................... 6
Tabel 4.1. Normalitas Data Masing-masing Variabel ...................................... 52
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ................................................ 53
Tabel 4.3. Data Autokorelasi ........................................................................... 54
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Multikolinieritas.................................................... 55
Tabel 4.5. Koefisien Regresi ........................................................................... 56
Tabel 4.6. Hasil Uji F ...................................................................................... 57
Tabel 4.7. Hasil Uji t ....................................................................................... 58
Tabel 4.8. Rangkuman Penelitian Terdahulu ................................................... 61

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual .................................................................. 28

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Variabel Perusahaan............................................................ 68
Lampiran 2 Data Tabulasi .............................................................................. 69
Lampiran 3 Output SPSS ............................................................................... 70

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS,
LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJ AKAN DIVIDEN
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO
PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
Ar ief Setyabudi
ABSTRAK
Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang berhubungan dengan
pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya dividen
yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk kepentingan
perusahaa. Perusahaan Otomotive mengalami penurunan dividen. Penurunan
tersebut diindikasikan karena ketidakstabilan posisi kas perusahaan tersebut.
Meskipun perusahaan dapat memperoleh laba yang tinggi namun apabila posisi
kas menunjukkan keadaan yang tidak begitu baik, perusahaan mungkin tidak
dapat membayar dividenTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui,
menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh Free Cash Flow,
Profitabilitas, Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Otomotive yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Otomotive yang Go
Publik di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Teknik penentuan
sampel yang dipergunakan dalam penelitian adalah purposive sampling, yaitu
penentuan sampel dengan kriteria tertentu dengan jumlah 10 perusahaan. Model
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda.
Setelah mengetahui permasalahan, meneliti dan membahas hasil penelitian
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil
pengujian diatas variabel Free Cash Flow tidak berpengaruh terhadap Dividen
Payout Ratio. Berdasarkan hasil pengujian diatas variabel Profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio. Berdasarkan hasil pengujian diatas
variabel Current Ratio berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.
Keywords :

Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan Kebijakan Dividen

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Investor dalam menanamkan sejumlah dana atau modal ke
perusahaan, hal utama yang diharapkan seorang investor adalah adanya
keuntungan yang akan diperoleh di masa datang. Untuk itu investor perlu
melakukan analisis untuk menentukan dasar yang dapat digunakan dalam
menilai kelayakan saham emiten untuk dijadikan sebagai salah satu
alternative investasi.
Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak
cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar
modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal
merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dalam
bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Dalam
aktivitas di pasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi yang
dilakukannya, yaitu berupa dividen.
Pembayaran dividen merupakan salah satu cara untuk mengembalikan
keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Besarnya nilai dividen yang
akan diterima pemegang saham sangat tergantung pada kebijakan dividen
yang bersangkutan. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah
keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

dalam bentuk dividen kepada pemegang saham atau akan ditahan sebagai laba
ditahan untuk pembiayaan investasi dimasa yang akan datang.
Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang
saham dan perusahaan yang membayar dividen para pemegang saham,
umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena hal
tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang diharapkan dari
investasi yang mereka lakukan, dan juga dapat meningkatkan kepercayaan
pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai saham juga dapat
meningkat. Bagi perusahaan, pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk
dividen akan mengurangi sumber dana internalnya. Setiap perusahaan selalu
menginginkan adanya pertumbuhan sehingga laba ditahan menjadi sangat
berarti bagi pemenuhan kebutuhan dana intern dan di pihak lain perusahaan
juga ingin tetap dapat membayarkan dividen kepada pemegang saham demi
tercapainya peningkatan nilai perusahaan melalui peningkatan harga saham
perusahaan. Apabila semakin besar tingkat dividen yang dibayarkan, berarti
semakin kecil saldo laba yang ditahan dan sebagai akibatnya dapat
menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan. Jika perusahaan ingin
menahan sebagian besar dari pendapatan agar tetap didalam perusahaan,
berarti jumlah yang tersedia untuk membayar dividen semakin kecil. Oleh
karena itu, manajemen harus memperhatikan kesejahteraan para pemegang
saham, selain harus menjaga pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam menentukan kebijakan dividen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Tujuan pembagian dividen untuk memaksimumkan pemegang saham
atau harga saham dan menunjukkan likuditas perusahaan. Dari sisi investor,
dividen merupakan salah satu motivator untuk menanamkan dana di pasar
modal. Dan investor biasanya lebih memilih dividen berupa kas dibandingkan
capital gain atau modal bersih. Perusahaan membutuhkan suatu keputusan
yang matang dari pihak manajemen. Ini disebut juga dengan kebijakan
dividen. Kebijakan dividen sangat penting bagi mereka, apakah sebagai
keuntungan perusahaan akan lebih banyak digunakan untuk membayar
dividen dibanding retain earning atau sebaliknya. Kebijakan dividen adalah
menentukan berapa proporsi atau rasio dari laba bersih perusahaan yang akan
dibagikan sebagai dividen. Proporsi laba yang akan dibagikan sebagai dividen
disebut divident payout ratio (DPR). Dividen payout ratio adalah
perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang
didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi
dividen payout ratio akan menguntungkan pihak investasi, tetapi pada pihak
perusahaan akan memperlemah internal financial, karena memperkecil laba
ditahan. Tetapi sebaliknya dividen payout ratio semakin kecil akan merugikan
para pemegang saham (investor) tetapi internal financial perusahaan semakin
kuat
Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang berhubungan dengan
pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya
dividen yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk
kepentingan perusahaan (Sutrisno, 2003). Dividen merupakan sebagian dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, oleh
karenanya kebijakan dividen sangat tergantung pada tingkat profitabilitas
perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin
besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, maka akan semakin
besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen kepada pemegang
saham.
Bagi pemegang saham, dividen merupakan tingkat pengembalian
investasi yang berupa saham yang diterbitkan (Suharli, 2007). Kebijakan
dividen yaitu kebijakan dimana perusahaan menetapkan proporsi pendapatan
untuk dibagikan sebagai dividen (Nurmala, 2006). Pembagian dividen yang
besar akan menyebabkan rasio laba ditahan menjadi kecil, akibatnya
pertumbuhan perusahaan akan terhambat. Konsekuensi dari keputusan
tersebut adalah perusahaan harus mencari sumber dana yang berasal dari luar
yaitu emisi saham baru. Pada saat perusahaan menjual saham baru, kinerja
dari manajemen akan diawasi oleh bursa dan penyedia dana, sehingga
manajemen akan bertindak mementingkan pemegang saham dan akan
mengurangi masalah keagenan (Lestari, 2004). Profitabilitas merupakan
kemampuan suatu perusahaan didalam menghasilkan laba (Suharli, 2007).
Profitabilitas berkaitan terhadap kebijakan dividen karena semakin tinggi
rasio profitabilitas maka semakin besar dividen yang akan dibagikan kepada
investor. Apabila perusahaan tidak menerima laba, maka kemungkinan kecil
bagi perusahaan untuk membagikan dividen. Profitabilitas yang dihasilkan
perusahaan belum tentu menimbulkan cash inflow bagi perusahaan, karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

penjualan kredit akan menimbulkan besarnya piutang perusahaan daripada
cash inflow. Sehingga semakin sedikit cash inflow yang dihasilkan maka akan
semakin sedikit pula dividen yang dibagikan kepada investor. Bila suatu
perusahaan membagikan profitabilitas nya untuk investasi maka akan
mengurangi proporsi dividen yang dibagikan sehingga akan merugikan
pemegang saham dan menimbulkan konflik keagenan. Proksi yang digunakan
adalah proksi perubahan laba sebelum pajak karena dividen yang dibagikan
oleh perusahaan tergantung kepada besar laba di masa yang akan datang
sehingga proksi perubahan laba sangat diperlukan (Rahman, 2009).
Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak
kebijakan dividen. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar,
maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan
akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen
(Sartono, 2001).
Tetapi beberapa tahun belakangan perusahaan Otomotive yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan dalam pembagian
dividen, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Tabel 1.1 Deviden Otomotive
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011
No

Perusahaan

2009

2010

2011

1 Astra International

33.47

13.24

37.55

2 Astra Otoparts

60.03

40.00

36.62

3 Indo Kordsa

78.01

41.93

122.77

4 Goodyear Indonesia

7.62

15.40

28.65

5 Gajah Tunggal

5.77

5.03

3.68

15.95

20.50

29.90

3.50

3.48

8.58

8 Selamat Sempurna

97.53

52.64

98.49

9 Tunas Ridean

39.55

20.74

24.16

10 United Tractors

28.76

50.68

52.17

6 Indospring
7 Multistrada Arah Sarana

Sumber : Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan data diatas, perusahaan Otomotive mengalami penurunan
dividen. Penurunan tersebut diindikasikan karena ketidakstabilan posisi kas
perusahaan tersebut. Meskipun perusahaan dapat memperoleh laba yang tinggi
namun apabila posisi kas menunjukkan keadaan yang tidak begitu baik,
perusahaan mungkin tidak dapat membayar dividen. Misalnya, apabila
perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai
investasinya atau perusahaan tersebut sedang tumbuh sehingga sebagian besar
dananya tertanam dalam aktiva tetap dan modal kerja, maka kemampuannya
untuk membayar dividen kas pun sangat terbatas. Jadi, Kebijakan Dividen
merupakan persentase dividen tunai yang dibayarkan dibagi laba tahun
berjalan. Dividen merupakan arus kas keluar sehingga semakin kuat posisi kas
perusahaan, akan mempengaruhi besarnya kemampuan perusahaan dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

membayar dividen. Kas yang benar-benar tersedia bagi para pemegang saham
adalah suatu free cash flow.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis melakukan
penelitian terhadap masalah tersebut dengan mengambil judul “Analisis Free
Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Otomotive yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia”

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
maka masalah yang muncul dapat dirumuskan sebagai benkut:
1. Apakah Free Cash Flow mempunyai pengaruh positif terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Otomotive yang Go Publik di
Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah Profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Otomotive yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia?
3. Apakah Likuiditas mempunyai pengaruh positif terhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Otomotive yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh variabel Free Cash Flow

terhadap

Kebijakan Dividen pada Perusahaan Otomotive yang Go Publik di
Bursa Efek Indonesia
2. Untuk

menganalisis

pengaruh

variabel

Profitabilitas

terhadap

Kebijakan Dividen pada Perusahaan Otomotive yang Go Publik di
Bursa Efek Indonesia
3. Untuk menganalisis pengaruh variabel Likuiditas terhadap Kebijakan
Dividen pada Perusahaan Otomotive yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini sangat berguna karena memberikan gambaran,
memperluas wawasan serta untuk dapat membandingkan antara teori
akuntansi tentang Kebijakan Dividen dalam laporan keuangan yang telah
diterima dengan yang terjadi dalam praktek.
2. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan
tambahan referensi penelitian lain tentang materi yang berhubungan
dengan Kebijakan Dividen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

3. Bagi perusahaan
Diharapkan

dapat

menambah

pengetahuan

bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

manajemen

10

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Parica, 2011, Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Likuiditas,
Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan
Automotive And Allied Product Yang Terdaftar di BEI
Penelitian ini bertujuan melakukan kajian empiris terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan, khususnya perusahaan
automotive and allied product yang go public di BEI. Berdasarkan
beberapa pendapat terdahulu yang telah dijelaskan, maka beberapa faktor
yang akan dikaji pengaruhnya terhadap kebijakan dividen dalam penelitian
ini adalah laba bersih, arus kas operasi, likuiditas, dan profitabilitas.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh laba
bersih, arus kas operasi, likuiditas, dan profitabilitas terhadap kebijakan
dividen(DPR) pada perusahaan automotive and allied product yang
terdaftar di BEI periode 2007- 2010, maka dapat disimpulkan bahwa dari
hasil pengujian asumsi klasik yang dilakukan terhadap model regresi
menunjukkan bahwa variabel penelitian ini bebas darimultikolinearitas,
tidak terdapat autokorelasi dan tidak terdapatheteroskedastisitas.Serta
hasil pengujian hipotesis Variabel laba bersih ,variabel arus kas operasi ,
variabel liuditas (CR) , variabel profitabilitas ( ROI ) berpengaruh secara
signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR).

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2. Munsa

Ipaktri,

2012

Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial,

Profitabilitas, Likuiditas Dan Arus Kas Bebas Terhadap Kebijakan
Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bur sa
Efek Indonesia
Tujuan penelitian ini adalah mencari bukti empiris mengenai pengaruh
kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas dan arus kas bebas
terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan Otomotive yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan
Otomotive dengan periode penelitian tahun 2006 sampai dengan 2010.
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode
purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ada maka diperoleh 8
perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat analisis regresi
linier berganda. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan
uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedasitas dan uji autokorelasi. Hasil uji secara parsial (Uji t)
menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen kas, profitabilitas berpengaruh
positif signifikan terhadap kebijakan dividen kas, likuiditas berpengaruh
positif signifikan terhadap kebijakan dividen kas, dan arus kas bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Hasil uji secara
simultan (Uji-F) menunjukkan bahwa semua variabel independen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

(kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas dan arus kas bebas)
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas

3. Iwan Kurniawan, 2010, dengan judul :

Var iabel - Variabel yang

Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen pada Perusahaan
Industri Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai bagaimana faktor – faktor
fundamental seperti Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Return On Assets (ROA), Free Cash Flow (FCF), dan Growth Potential
dapat mempengaruhi kebijakan deviden ( Dividend Payout Ratio) pada
Perusahaan Industri Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Berdasarkan uji t menunjukkan bahwa variabel Current ratio (CR), Debt to
Equity Ratio (DER), dan Free cash Flow (FCF) mempunyai pengaruh
secara parsial terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Sedangkan variabel
Return of Assets (ROA) dan Growth Potential tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)

2.2.

Landasan Teori

2.2.1 Kebijakan Dividen
2.2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen
Sartono (2001), mendefinisikan kebijakan dividen sebagai:
“Keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam retained
earnings guna membiayai investasi di masa datang”. Sedangkan menurut
Sutrisno

(2003)

Kebijakan

dividen

merupakan

kebijakan

yang

berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa
penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba
yang ditahan untuk kepentingan perusahaan.
Dividen merupakan adalah pembayaran dari perusahaan kepada
para pemegang saham atas keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan
dividen adalah kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen
oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya dividen yang akan
dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk kepentingan
perusahaan (Sutrisno, 2001)
Dalam

banyak

hal,

dividen

sering

diperlakukan

sebagai

pertimbangan terakhir setelah pertimbangan investasi dan pertimbangan
pembiayaan lainnya, sehingga timbul the residual value theory of
dividend. Disamping itu, ada juga yang mempertimbangkan pembagian
dividen kas untuk mengurangi masalah keagenan. Gitman (2003)
memberikan definisi kebijakan dividen sebagai suatu perencanaan
tindakan perusahaan yang harus dituruti ketika keputusan dividen harus
dibuat. Sedangkan Lee dan Finerty (1990) mengartikan kebijakan dividen
sebagai suatu keputusan perusahaan apakah akan membagikan earnings
yang dihasilkan kepada para pemegang saham atau akan menahan
earnings untuk kegiatan reinvestasi dalam perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Dengan demikian, kebijakan dividen merupakan penggunaan laba
bersih setelah pajak yang akan dibagikan kepada para pemegang saham
dan berapa besar bagian laba bersih yang akan digunakan untuk membiaya
investasi perusahaan. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba
yang diperolehnya dalam bentuk dividen, maka akan mengurangi retained
earnings dan selanjutnya mengurangi total sumber dana internal.
Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang
diperolehnya, maka kemampuan pembentukan dana internal akan semakin
besar. Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen yang
menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan di
masa

mendatang

sehingga

dapat

memaksimumkan

harga

saham

perusahaan.

2.2.1.2 Kebijakan Pembagian Dividen
Menurut (Sutrisno, 2003) ada beberapa bentuk dividen yang akan
dibagikan kepada pemegang saham antara lain:
1.

Pembagian dividen secara tunai atau cash dividend. Pembagian dividen
secara tunai terdiri dari beberapa bentuk yaitu:
a) Kebijakan Pemberian Dividen Stabil
b) Kebijakan Dividen Meningkat
c) Kebijakan Dividen dengan Rasio yang Konstan
d) Kebijakan Pemberian Dividen Reguler yang Rendah ditambah Ekstra2.
Pembagian Stock Dividend

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.

Salah satu kebijakan yang bisa diambil oleh perusahaan adalah dengan
memberikan dividen tidak dalam bentuk uang, tetapi dividen diberikan
dalam bentuk saham. Artinya pemegang saham akan diberi tambahan
saham sebagai pengganti cash dividend.

3.

Kebijakan Stock Split
Apabila harga pasar saham suatu perusahaan terlalu tinggi, mengakibatkan
banyak investor kurang berminat terhadap saham perusahaan. oleh karena
itu perusahaan bisa mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan jumlah
lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham
kedalam nilai nominal yang lebih kecil.

4.

Kebijakan Repurchase Stock
Repurcahse stock adalah pembelian kembali saham-saham perusahaan
yang dimiliki oleh pemegang saham atau investor

2.2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi manajemen perusahaan untuk
menetapkan suatu kebijakan dividen, yaitu:
1. Peraturan hukum
2. Posisi Likuiditas
3. Membayar Pinjaman
4. Kontrak Pinjaman
5. Pengembangan Aset
6. Tingkat Pengembalian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

7. Stabilitas Keuntungan
8. Pasar Modal
9. Kendali Perusahaan
10. Keputusan Kebijakan Dividen
11. Kedudukan Pajak Pemegang Saham

2.2.1.4 Teori Kebijakan Dividen
Menurut Brigham (1999) dalam Ambarwati (2010) ada tiga teori dari
preferensi investor yaitu:
1. Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang dikemukakan oleh
Modigliani & Miller (MM) (1961) yang berpendapat bahwa dalam
kondisi pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak, kebijakan
dividen tidak mempengaruhi shareholder’s wealth maupun value of the
firm. Namun Brigham dan Gapensky, 1999) menolak teori ini karena
menggunakan asumsi yang tidak realistis seperti tidak ada pajak
pendapatan,

tidak

ada

biaya

transaksi,

leverage

keuangan tidak

mempengaruhi biaya modal, investor tidak memiliki informasi yang sama
tentang prospek masa depan perusahaan.
2. Bird in the hand Theory. Menurut Gordon dan Litner (1956) investor lebih
menyukai dividen tunai yang lebih pasti dibandingkan capital gains yang
diharapkan dari laba ditahan karena akan mengandung risiko. Sehingga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

perusahaan akan membayar dividen yang sebesar - besarnya dengan
anggapan bahwa dividen dapat mempengaruhi harga saham.
3. Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa
investor lebih menyukai perusahaan yang menahan sebagian besar
labanya karena pendapatan dividen dikenai pajak yang lebih tinggi
dibanding capital gains dan ini dapat mengakibatkan negative wealth
bagi pemegang saham.
Berdasarkan

ketiga

konsep

teori

tersebut,

perusahaan

dapat

melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Jika manajemen percaya dengan teori yang dikemukakan oleh MM, maka
tidak perlu memikirkan berapa besar dividen yang akan dibagi maupun laba
yang akan ditahan. Tapi pada kenyataannya teori ini sangat tidak relevan
karena pasti akan dikenakan pajak.
2. Jika

perusahaan

akan

membagi

dividen

yang

banyak,

makan

perilaku manajer mengarah pada bird in the hand theory (Nuringsih, 2005).
3. Jika perusahaan akan membagi dividen dengan jumlah yang rendah
maka perilaku manajer akan mengarah pada tax preference theory.
Menurut Ambarwati (2010)

terdapat

dua

persoalan

lainnya yang mempengaruhi pandangan tentang kebijakan dividen, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

teoritis

18

1. Information content or signaling hypothesis
Di dalam teori ini Modigliani dan Miller (1961) berpendapat bahwa
investor menganggap perubahan dividen sebagai sinyal ramalan laba
manajemen. Manajer menggunakan pengumuman dividen untuk
memberikan sinyal tentang ekspektasi mereka mengenai prospek masa
depan perusahaan pada investor.
2. Clientele Effect
Black dan Scholes (1974) dalam Suharli (2006) menyatakan bahwa jika
perusahaan membayar
keuntungan

dari

dividen,

investor

seharusnya

mendapatkan

dividen tersebut untuk menghilangkan konsekuensi

negatif dari pajak.

2.2.1.5 Metode Pembayaran Dividen Kas
Menurut Ambarwati (2010) ada beberapa metode pembayaran dividen kas:
1. Declaration Date

:

Hari

dimana

dewan

direksi

perusahaan

mengumumkan pembayaran dividen.
2. Ex-Dividend Date : 2 (dua) hari sebelum tanggal pencatatan,dan
ditetapkan siapa sajayang mendapatkan pembayaran dividen.
3. Date Record : Tanggal pencatatan di mana seluruh pemegang saham harus
tercatat untuk menentukan daftar penerima dividen.
4. Date of Payment : Tanggal di mana cek telah dikirimkan kepada pemegang
saham.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.1.6 Syarat Pembayaran Dividen
Jika suatu perusahaan mempertimbangkan pembagian dividen, ada
dua persyaratan utama yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Legalitas Dividen
Legalitas dividen dapat ditentukan dengan melihat hukum suatu negara
yang berlaku.
2. Kondisi Keuangan
Pengelolaan perusahaan yang baik memerlukan perhatian yang lebih
daripada legalitaas pembagian dividen. Perimbangan harus diberikan
pada kondisi ekonomi tertentu, terutama likuiditas.

2.2.1.7 Kendala Pembagian Dividen
Kendala-kendala dalam pembagian dividen antara lain :
1. Perjanjian Kredit atau Surat Pengakuan Utang
2. Ketidakcukupan Laba
3. Ketersediaan Dana
4. Denda Pajak atas Penimbunan Laba yang Tidak Wajar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.2 Free Cash Flow
Menurut Arilaha (2009) Free cash flow merupakan arus kas keluar
kepada pemegang saham dan kreditor karena tidak digunakan untuk modal
kerja (working capital) atau intervestasi pada aktivitas tetap (fixed assest).
Menyatakan free cash flow adalah kelebihan kas atas investment
opportunity atau investasi yang memiliki net present value (NPV) positif.
Semakin kuat posisi kas perusahaan semakin besr kemampuan perusahaan
untuk pembayaran deviden kepada pemegang saham. Semakin banyak free
cash flow yang dimiliki perusahaan maka dividen yang dibayar juga
semakin tinggi.
Jensen (1986) mendefinisikan free cash flow adalah aliran kas yang
merupakan sisa dari pendanaan seluruh proyek yang menghasilkan net
present value (NPV) positif yang didiskontokan pada tingkat biaya modal
yang relevan. Ketika free cash flow tersedia, manajer disinyalir akan
menghamburkan free cash flow tersebut sehingga terjadi inefisiensi dalam
perusahaan atau akan menginvestasikan free cash flow dengan return yang
kecil (Smith & Kim, 1994).
White et al (2003) mendefinisikan free cash flow sebagai aliran kas
diskresioner yang tersedia bagi perusahaan. Free cash flow adalah kas dari
aktivitas operasi dikurangi capital expenditures yang dibelanjakan
perusahaan untuk memenuhi kapasitas produksi saat ini. Free cash flow
dapat digunakan untuk penggunaan diskresioner seperti akuisisi dan
pembelanjaan modal dengan orientasi pertumbuhan (growth-oriented),

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

pembayaran hutang, dan pembayaran kepada pemegang saham baik dalam
bentuk dividen. Semakin besar free cash flow yang tersedia dalam suatu
perusahaan, maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas
yang tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang, dan dividen.
Ross et al (2000) mendefinisikan free cash flow sebagai kas
perusahaan yang dapat didistribusi kepada kreditur atau pemegang saham
yang tidak digunakan untuk modal kerja (working capital) atau investasi
pada aset tetap. Free cash flow menunjukkan gambaran bagi investor
bahwa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak sekedar “strategi”
menyiasati pasar dengan maksud meningkatkan nilai perusahaan. Bagi
perusahaan yang melakukan pengeluaran modal, free cash flow akan
mencerminkan dengan jelas mengenai perusahaan manakah yang masih
mempunyai kemampuan di masa depan dan yang tidak (Uyara dan
Tuasikal, 2003)
Berdasarkan bebarapa pengertian dari para ahli sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa free cash flow dikatakan mempunyai kandungan
informasi bila free cash flow member signal bagi pemegang saham. Dapat
dikatakan pula bahwa free cash flow yang mempunyai kandungan
informasi menunjukkan bahwa free cash flow mampu mempengaruhi
hubungan antara rasio pembayaran dividen dan pengeluaran modal dengan
earnings response coefficients (Uyara dan Tuasikal, 2003)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.2.3 Profitabilitas
Perusahaan

yang

memiliki

profitabilitas

tinggi

cenderung

menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah
memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan
(Asuhanrembulan, 2008). Arifin (2001) dalam Asuhanrembulan (2008)
menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap struktur modal.
Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan utang yang relatif kecil profitabilitas adalah hasil bersih dari
berbagai kebijaksanaan dan keputusan (Riyanto, 1993), sedangkan
Machtoedz (1994) dalam Eko (2006) mendefinisikan profitabilitas sebagai
suatu indicator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola
kekayaan perusahaan (Asuhanrembulan, 2008).
Profitabilitas

menunjukkan

kemampuan

dari

yangdiinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
keuntungan bagi

modal

menghasilkan

investor. Myers (1984) dalam Taswan (2003)

menyatakan bahwa manajer mempunyai pecking order didalam menahan
laba sebagai pilihan pertama, diikuti oleh pembiayaan dengan hutang,
kemudian dengan equity. Dengan demikian terdapat hubungan negatif
antara profitabilitas dengan debt ratio. Hasil studi Moh'd et al (1998),
Myers (1984) dan Jensen et al (1992) menemukan bahwa firm profitability
mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan debt ratio. Menurut
beberapa ahli pengertian profitabilitas, antara lain:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

a. menurut Helfert (2003:126) “profitability is the effectiveness with which
management has employed both the total assets and the net assets as
recorded on the balance sheet”,
b. menurut Greuning (2005:29) “profitabilitas adalah suatu indikasi atas
bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan penjualan,
modal rata-rata, dan ekuitas saham biasa rata-rata”.
Berdasarkan bebarapa pengertian dari para ahli sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat
profitabilitas suatu perusahaan.
a. Gross profit margin (GPM). Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari
setiap hasil penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok
penjualan. Semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik.
b. Operating profit margin (OPM). Pengukuran ini adalah ukuran persentase
dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain
dikurangi kecuali bunga dan pajak.
c. Net profit margin (NPM). Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur
persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari
pengeluaran termasuk bunga dan pajak.
d. Return on assets (ROA). Pengukuran ini adalah ukuran keefektifan
manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

e. Return on equity (ROE). Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian yang
diperoleh pemilik atas invesasi di perusahaan.

2.2.4 Likuiditas
Menurut Mamduh Hanafi dan Abdul Halim (2005 : 79-80). Rasio
likuiditas

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

likuiditas

jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar

perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini
merupakan kewajiban perusahaan).
Beberapa rasio likuiditas yang sering digunakan dalam menilai
kinerja suatu perusahaan antara lain sebagai berikut:
a) Current Ratio
Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety)
kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutang tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan current ratio yang
tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan
yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar
yang tidak menguntungkan, misalnya jumlah persediaan yang relatif tinggi
dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga
tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over
investment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang
besar yang mungkin sulit untuk ditagih.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

a) Quick Ratio Rasio
Quick Ratio Rasio ini disebut juga sebagai acid test ratio, yaitu
perbandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan utang
lancar (Munawir 2001: 74).
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan ukuran kemampuan
perusahaan

dalam

memperhitungkan

memenuhi
persediaan,

kewajibannya
karena

dengan

menganggap

tidak

persediaan

memerlukan waktu lama untuk direalisir menjadi kas, walaupun pada
kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid dari piutang. Rasio ini lebih
tajam dari pada current ratio karena hanya membandingkan aktiva yang
sangat likuid. Jika current ratio tinggi tapi quick ratio rendah, hal ini
menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan.
Adapun formulasi dari quick ratio adalah sebagai berikut

(Munawir

2001:74)

2.2.5 Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Dividen
Brigham dan Houston (2001) mendifinisikan arus kas bebas
sebagai arus kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada seluruh
investor ( pemegang saham dan pemilik utang ) setelah perusahaan
menempatkan semua investasinya pada aktiva tetap, produk-produk
baru dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi
yang sedang berjalan. Arus kas bebas diwakili oleh rasio free cash flow
dibagi dengan total aktiva. Semakin kecil rasio ini menunjukkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

semakin kecil laba perusahaan digunakan untuk membiayai aktiva
perusahaan. Sesuai teori keagenan, apabila perusahaan mempunyai
aliran kas bebas, manajer akan mendapat tekanan dari pemegang
saham untuk membagikannya dalam bentuk dividen. Hal ini dilakukan
untuk mencegah pihak manajemen menggunakan free cash flow untuk
hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan dan cenderung
merugikan para pemegang saham.

2.2.6 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen
Profitabilitas mempengaruhi kebijakan dividen dikarenakan
profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dan dividen akan dibagi apabila perusahaan tersebut memperoleh laba.
Dari laba setelah pajak tersebut sebagian dibagikan sebagai dividen kepada
para pemegang saham dan sebagian lain ditahan di perusahaan (laba
ditahan). Jika laba yang diperoleh kecil, maka dividen yang akan
dibagikan juga kecil. Agar para pemegang saham dapat menikmati dividen
yang besar, maka manajemen akan berusaha untuk memperoleh laba yang
sebesar-besarnya guna meningkatkan kemampuan membayar dividen.
Semakin besar kemampuan dalam menghasilkan laba maka laba yang
diperoleh perusahaan yang disediakan kepada pemegang saham juga akan
semakin besar. Laba yang disediakan bagi para pemegang saham yang
besar memungkinkan para pemegang saham untuk memperoleh dividen
dalam jumlah besar. Semakin besar dividen yang diterima oleh para

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

pemegang saham maka kemakmuran pemegang saham akan meningkat
dengan demikian tujuan perusahaan untuk memakmurkan pemegang
saham dapat tercapai.

2.2.7 Pengaruh Likuditas Terhadap Kebijakan Dividen
Likuiditas

mempengaruhi

kebijakan

dividen

dikarenakan

likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya seperti melunasi utang maupun dalam hal pembayaran
dividen. Hanafi (2004) dan Nurnajamuddin (2004

Dokumen yang terkait

Analisis Profitabilitas, Free Cash Flow, Likuiditas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013).

0 5 13

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2011-2014)

0 6 100

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 8 26

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS,LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 80

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 84

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21