ANALISIS KUALITAS PRODUK PADA PROSES CETAK DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDY KASUS DI CV. X SURABAYA).

ANALISIS KUALITAS PRODUK PADA PROSES CETAK
DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
(STUDY KASUS DI CV. X SURABAYA)

SKRIPSI

Oleh :
WISNU WARDHANA
NPM : 0932010036

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS KUALITAS PRODUK PADA PROSES CETAK
DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

(STUDY KASUS DI CV. X SURABAYA)

TUGAS AKHIR

Oleh :
WISNU WARDHANA
0932010036

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IMPLEMENTASI METODE NAÏVE BAYES UNTUK
MEMPREDIKSI PENGGUNAAN J ASA TAKSI
(Studi Kasus : PT. Par a Bathar a Sur ya “Taksi Silver ”)


TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
J urusan Teknik Industri

Oleh :
WISNU WARDHANA
0932010036

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TUGAS AKHIR

ANALISIS KUALITAS PRODUK PADA PROSES CETAK
DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
(STUDY KASUS DI CV. X SURABAYA)

Disusun oleh :
WISNU WARDHANA
NPM. 0932010036
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
J urusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 8 Mei 2013
Pembimbing :
1.

Penguji
1.

Ir. Rr. Rochmoeljati. MMT
NIP. 19611029 199103 2 001
2.


Ir. Rusindiyanto, MT
NIP. 19650225 199203 1 001
2.
Ir. Nisa Masruroh, MT
NIP. 19630125 198803 2 001

Dr s. Sartin. M.Pd
NIP. 19580427 199003 1 001
3.

Ir. Rr. Rochmoeljati. MMT
NIP. 19611029 199103 2 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional " Veteran" J awa Timur

Ir. Sutiyono., MT.
NIP. 19600713 198703 1001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAAN
ANALISIS KUALITAS PRODUK PADA PROSES CETAK
DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
(STUDY KASUS DI CV. X SURABAYA)
Disusun Oleh :
WISNU WARDHANA
NPM. 0932010036

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang IV Tahun
Akademik 2012/2013
Menyetujui,
Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Rr. Rochmoeljati. MMT


Dr s. Sartin. M.Pd

NIP. 19611029 199103 2 001

NIP. 19580427 199003 1 001

Mengetahui,
Ketua J urusan Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr.Ir.Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130.199003.1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UPN “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

J alan Rungkut Madya Gunung Anyar Sur abaya 60294. Telp.(031) 8706369, 8783189.
Fax (031) 8706372

KETERANGAN REVISI
Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Wisnu Wardhana

NPM

: 0932010036

Program Studi : Teknik Industri
Jurusan

: Teknik Industri

Telah mengerjakan revisi Tugas Akhir dengan judul :


ANALISIS KUALITAS PRODUK PADA PROSES CETAK
DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS
(“Studi Kasus : CV. X SURABAYA”)
Oleh karenanya Mahasiswa di atas dinyatakan bebas revisi Tugas Akhir dan
diijinkan untuk membukukan Tugas Akhir dengan judul tersebut.
Surabaya, 23 J uni 2013
Dosen Penguji yang memerintahkan r evisi :
1. Ir. Rusindiyanto, MT
NIP. 19650225 199203 1 001

(____________________)

2.

Ir. Nisa Masruroh, MT
NIP. 19630125 198803 2 001

(____________________)

3.


Ir. Rr. Rochmoeljati. MMT
NIP. 19611029 199103 2 001

(____________________)
Mengetahui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Ir. Rr. Rochmoeljati. MMT
NIP. 19611029 199103 2 001

Dr s. Sartin. M.Pd
NIP. 19580427 199003 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T, atas limpahan berkat rahmat-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan judul ” ANALISIS KUALITAS
PRODUK PADA PROSES CETAK DENGAN METODE FAULT TREE
ANALYSIS (FTA) STUDY KASUS DI CV. X SURABAYA” guna memenuhi syarat
tugas akhir yang telah ditetapkan oleh jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
Adapun tujuan diadakannya penelitian tugas akhir ini untuk membandingkan
apa yang saya dapatkan di bangku kuliah dengan dunia kerja yang sebenarnya,
sehingga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi saya sebagai
bekal jika kelak terjun ke masyarakat. Dalam penyusunan laporan ini saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
3. Bapak Ir.DR. Minto Waluyo, MM, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.


i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Ibu Ir. Rr. Rochmoeljati. MM Selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberi
petunjuk sehingga terselesainya penyusunan laporan ini.

5.

Bapak Drs. Sartin, MPd. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi
petunjuk sehingga terselesainya penyusunan laporan ini.

6.

Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu senantiasa menasehati,
membimbing, dan memberikan arahan yang baik serta selalu mendoakan saya

7.

Seluruh Pimpinan, Karyawan dan Staf di CV X Surabaya yang telah memberikan
keterangan dan informasi di lapangan.

8.

Teman–teman saya yang berada di UPN “Veteran” Jawa Timur maupun di luar
kampus UPN, terima kasih atas semangat, doa dan bantuannya dalam
menyelesaikan laporan penelitian ini.
Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna bagi kita

semua. Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini ada kesalahan dan kekurangan
yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu sebagai penulis saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.

Surabaya, Juni 2013

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................

i

DAFTAR ISI ................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................

ix

ABTRAKSI ..................................................................................................

x

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ............................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah .....................................................................

3

1.3 Batasan Masalah ..........................................................................

3

1.4 Asumsi - Asumsi .........................................................................

3

1.5 Tujuan Penelitian .........................................................................

4

1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................

4

1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................

5

BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA ..................................................................

7

2.1 Konsep dan Definisi Kualitas........................................................

7

2.1.1 Pengendalian Kualitas........................................................

8

2.1.2 Tujuan Pengendalian Kualitas ............................................ 10
2.1.3 Manfaat Pengendalian Kualitas .......................................... 11
2.1.4 Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas............................... 11
2.1.5 Alat Pengendalian Kualitas ................................................ 13

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2 Fault Tree Analysis (FTA) ........................................................... 18
2.2.1 Konsep Dasar Fault Tree Analysis .................................... 20
2.2.2 Prinsip Fault Tree .............................................................. 23
2.2.3 Konstruksi Pohon Kesalahan ............................................. 24
2.2.4 Tahapan Fault Tree Analysis.............................................. 25
2.2.5 Cut Set Method.................................................................. 27
2.2.5.1 Langkah Pembentukan Cut Set ....................................... 29
2.2.6 Cut Set Quantitative ........................................................... 30
2.3 Proses Cetak ................................................................................ 33
2.3.1 Bahan Baku ...................................................................... 33
2.3.2 Jenis Mesin yang digunakan ............................................. 34
2.3.3 Proses Produksi Pada Proses Cetak ................................... 34
2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................... 36

BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 45
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 45
3.2 Identifikasi Variabel .................................................................... 45
3.3 Langkah – Langkah Pemecahan Masalah .................................... 47

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 54
4.1 Pengumpulan Data ...................................................................... 54
4.1.1 Data Spesifikasi Produk .................................................... 54
4.1.2 Data Kecacatan Produk ..................................................... 55
4.1.3 Data Sampling Produk Cacat ............................................ 59

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2 Pengolahan Data ......................................................................... 59
4.2.1 Identifikasi Kecacatan produk ........................................... 59
4.2.1.1 Identifikasi Penyebab Top Event ........................... 59
4.2.1.2 Identifikasi Akar Penyebab Basic Event Cover Buku 63
4.2.2 Penentuan Kecacatan Fault Tree Analysis ......................... 67
4.2.2.1 Penentuan Kecacatan Cetakan Meleset.................. 67
4.2.2.2 Penentuan Kecacatan Cetakan Tidak Penuh .......... 68
4.2.2.3 Penentuan Kecacatan Cetakan Meluber ................. 69
4.2.2.4 Penentuan Kecacatan Cetakan Terjadi Flek ........... 70
4.2.2.4 Penentuan Kecacatan Cetakan Lengket ................. 71
4.2.3 Penentuan Struktur Kecacatan (Cut Set Method) ............... 72
4.2.3.1 Struktur Kecacatan Pemotongan Cetakan Meleset . 72
4.2.3.2 Struktur Kecacatan Cetakan Tidak Penuh.............. 75
4.2.3.3 Struktur Kecacatan Cetakan Meluber .................... 78
4.2.3.4 Struktur Kecacatan Cetakan Terjadi Flek .............. 81
4.2.3.5 Struktur Kecacatan Cetakan Lengket .................... 84
4.2.4 Perhitungan Probabilitas Tingkat Kecacatan ..................... 87
4.2.4.1 Perhitungan Probabilitas Cetakan Meleset Sebelum
dan Setelah Dilakukan Evaluasi .......................... 87
4.2.4.2 Perhitungan Probabilitas Cetakan Tidak Penuh
Sebelum dan Setelah Dilakukan Evaluasi ............ 89
4.2.4.3 Perhitungan Probabilitas Cetakan Meluber Sebelum
dan Setelah Dilakukan Evaluasi .......................... 92

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4.4 Perhitungan Probabilitas Cetakan Terjadi Flek
Sebelum dan Setelah Dilakukan Evaluasi ............ 94
4.2.4.5 Perhitungan Probabilitas Cetakan Lengket Sebelum
dan Setelah Dilakukan Evaluasi .......................... 96
4.3 Pembahasan ................................................................................ 103

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 106
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 106
5.2 Saran ........................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 109
LAMPIRAN .................................................................................................. 110

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
Beberapa masalah yang biasa dihadapi oleh sebagian besar industri manufaktur di
Indonesia adalah perusahaan yang mampu bertahan hidup dalam kompetisi bisnis yang
semakin ketat antara lain produk yang mereka produksi selalu tidak sempurna serta
perusahaan harus mampu memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang
dihasilkan adalah produk yang berkualitas. Sehingga mempunyai jaminan pada konsumen
bahwa produk yang dilemparkan ke pasaran memiliki mutu atau kualitas yang baik
sehingga manajemen kualitas dari perusahaan berorientasi untuk terus menerus berupaya
meningkatkan kualitas.
CV. X merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang percetakan yang
berusaha meningkatkan kualitas hasil cetakan serta menekan cacat yang ada. Namun
pada kenyataannya sekarang ini, dalam proses produksi cover buku sering terjadi
kecacatan yang cukup banyak sehingga sering terjadi komplain dari sejumlah penerbit.
Untuk menghasilkan produk hasil cetak yang berkualitas tinggi CV. X melakukan
pengendalian kualitas dengan langkah awal berupa pengidentifikasian kecacatan produk
agar dapat mengurangi kesalahan pada proses cetak seminimal mungkin. Kecacatan yang
sering terjadi pada proses cetak CV. X adalah cetakan meleset, cetakan tidak penuh,
cetakan meluber, cetakan terjadi flek, dan cetakan lengket.
Tujuan dari dari penelitian ini adalah untuk menjawab pokok permasalahan yang
telah disampaikan di atas, yaitu mengetahui cacat produk pada proses cetak CV. X dan
memberikan correction action untuk melakukan pencegahan dan mengurangi potensi
penyebab kecacatan produk.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa jenis cacat yang berpotensi untuk diadakan
analisa yaitu, jenis kecacatan Cetakan Lengket probabilitasnya 0,0161 (1,61%). Cetakan
Meleset probabilitasnya 0,093 (9,3%). Cetakan tidak Penuh probabilitasnya 0,061 (6,1%).
Cetakan Terjadi Flek probabilitasnya 0,004 (0,4%), dan untuk Cetakan Meluber
probabilitasnya 0,0022 (0,22%). Usulan perbaikan untuk perusahaan berdasarkan
Correction Action dilakukan pada jenis cacat yang memiliki probabilitas lebih dari 1%
yaitu pada jenis kecacatan Cetakan Lengket, Cetakan Meleset, dan Cetakan tidak Penuh.
Kata kunci : Pengendalian Kualitas, mass production, Probabilitas, Fault Tree
Analysis, Correction Action.

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT

Some of the common problems faced by most of the manufacturing
industry in Indonesia is able to survive in the business competition intensifies
among other products they produce are not always perfect, and the company must
be able to provide assurance to consumers that the product is a quality product. So
have a guarantee to consumers that the product was thrown into the market has a
good quality or qualities that the management of quality-oriented company to
continuously work to improve quality.
CV. X is a company engaged in the printing which strives to improve the
quality of the mold and push the existing defects. But in fact today, in the
production process book cover disability often enough to frequent complaints
from a number of publishers. To produce high-quality prints CV. X conduct
quality control with an initial step identifies product defects in order to reduce
errors in the printing process to a minimum. Disability that often occur in the
printing process CV. X is missed mold, the mold is not full, overflow mold, mold
spots occur and mold sticky.
The purpose of the of the study is to answer the fundamental issues that
have been presented above, which determine a product defect in the printing
process CV. X and provide correction action to prevent and reduce the potential
causes of product defects.
Based on research results that the type of defect with the potential for the
analysis conducted, the type of disability Prints Sticky probability 0,0161 (1,61%).
Missed Prints probability 0,093 (9,3%). Prints are not sold out the probability is
0,061 (6,1%). There was mold spots probability 0,004 (0,4%), and to mold overflow
probability 0,0022 (0,22%). Proposed improvements to the company based
Correction Action performed on the type of defect that has more than a 1%
probability that the type of disability Sticky Prints, Missed Moulds, Moulds is not
full.
Keywords: Quality Control, mass production, Probability, Fault Tr ee
Analysis, Cor rection Action.

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Beberapa masalah yang biasa dihadapi oleh sebagian besar industri

manufaktur di Indonesia adalah perusahaan yang mampu bertahan hidup dalam
kompetisi bisnis yang semakin ketat antara lain produk yang mereka produksi
selalu tidak sempurna serta perusahaan harus mampu memberikan jaminan kepada
konsumen bahwa produk yang dihasilkan adalah produk yang berkualitas.
Sehingga mempunyai jaminan pada konsumen bahwa produk yang dilemparkan
ke pasaran memiliki mutu atau kualitas yang baik sehingga manajemen kualitas
dari perusahaan berorientasi untuk terus menerus berupaya meningkatkan kualitas.
Semua itu biasanya kurang mendapat perhatian serta pengendalian,
sehingga menurunkan kualitas produk dan tentu saja merugikan perusahaan.
Banyak industri yang melalaikan jumlah kecacatan produk terutama perusahaan
yang memproduksi barang dalam jumlah besar dan continue (mass production).
CV. X merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang percetakan
yang berusaha meningkatkan kualitas hasil cetakan serta menekan cacat yang
ada. Namun pada kenyataannya sekarang ini, dalam proses produksi cover buku
sering terjadi kecacatan yang cukup banyak sehingga sering terjadi komplain dari
sejumlah penerbit. Untuk menghasilkan produk hasil cetak yang berkualitas tinggi
CV. X melakukan pengendalian kualitas dengan langkah awal berupa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

pengidentifikasian kecacatan produk agar dapat mengurangi kesalahan pada
proses cetak seminimal mungkin.
Kecacatan yang sering terjadi pada proses cetak CV. X adalah Cetakan
Meleset, Cetakan tidak Penuh, Cetakan Meluber, Cetakan terjadi Flek, dan
Cetakan Lengket. Untuk itu penelitian Tugas Akhir ini akan menggunakan sebuah
metode perbaikan dan peningkatan kualitas yaitu Fault Tree Analysis (FTA).
Metode ini dapat digunakan untuk menganalisa berbagai penyebab kesalahan
yang akan dipresentasikan oleh sebuah pohon kecacatan (Fault Tree) serta
menghitung probabilitas terjadinya top event yang diperoleh dari prediksi
keandalan peristiwa serta metode cut set untuk mengevaluasi probabilitas
kesalahan dalam sistem produksi.
Fault Tree Analysis adalah suatu teknik analisa desain keandalan
(reliability) suatu desain sistem yang bermula atas dasar kesadaran terhadap efek
kegagalan sistem yang bermula atas dasar kesadaran terhadap efek kegagalan
system, yang disebut juga “Top Event”. Dalam analisa ini dijelaskan bagaimana
Fault Tree Analysis (FTA) lebih menekankan pada “top–down approach” yaitu
karena analisa ini berawal dari sistem top level dan meneruskannya ke bawah.
Penggunaan metode Fault Tree Analysis akan dapat menganalisa kualitas
pada proses cetak yang ada di perusahaan CV. X, dengan menentukan faktor
penyebab kecacatan berdasarkan data kecacatan produk yang dicatat oleh bagian
Quality Control sehingga kualitas produk yang baik akan di dapatkan dan tujuan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan
permintaan konsumen akan tercapai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan yaitu :
“Bagaimana kualitas cover buku dan usulan perbaikan untuk meningkatkan
kualitas cover buku tersebut di CV. X”

1.3

Batasan Masalah
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam penelitian maka perlu

dilakukan pembatasan terhadap masalah yang dihadapi :
1. Penelitian hanya dilakukan pada masalah pengendalian untuk mengurangi
kecacatan produksi.
2. Penelitian dilakukan pada stasiun kerja yang memiliki cacat yang dominan.
3. Penelitian hanya dilakukan pada proses produksi terutama pada proses cetak
cover buku.

1.4

Asumsi - Asumsi
Mengingat permasalahan yang terkait dalam kualitas produk ini cukup

kompleks, maka untuk menyederhanakan diperlukan asumsi–asumsi sebagai
berikut :
1. Dalam proses produksi produk yang diamati berada pada kondisi normal dan
berjalan dengan baik pada saat pengambilan data untuk penelitian ini.
2. Fasilitas produksi berjalan pada kondisi normal dan Saluran distribusi berjalan
dengan normal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.5

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Penyebab-penyebab cacat produk pada proses cetak CV. X.
2. Tingkat probabilitas kecacatan dan respon teknis yang diperlukan.

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan:
Dengan adanya penerapan metode Fault Tree Analysis (FTA), diharapkan
pihak perusahaan dapat mengurangi jumlah defect (cacat) produk yang dialami
selama ini, serta dapat menggunakan metode ini sebagai alat bagi perusahaan
untuk melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap produk yang
dihasilkan sebagai bukti konsistensi perusahaan dalam penerapan standard
mutu produk untuk memuaskan konsumen.
2. Bagi Peneliti:
Dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman dengan

menerapkan

penggunaan metode Fault Tree Analysis (FTA) dalam permasalahan defect
(cacat) yang ada di dalam proses produksi suatu perusahaan.
3. Bagi Universitas:
Memberikan referensi tambahan dan perbendaharaan perpustakaan agar
berguna di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga berguna sebagai
pembanding bagi mahasiswa dimasa yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.7

Sistematika Penulisan
Adapun sistematika laporan penelitian ialah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah sehingga dapat diketahui
mengapa penulis mengambil judul tersebut, batasan masalah untuk
membatasi masalah agar terfokus pada masalah yang diteliti, rumusan
masalah, tujuan penelitian, asumsi–asumsi yang digunakan penulis
dalam menyusun penelitian, manfaat dari penelitian baik untuk penulis,
perusahaan maupun universitas, dan sistematika penulisannya.
BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori produk sesuai dengan obyek yang diteliti juga
teori tentang pengendalian kualitas dan teori tentang metode yang
digunakan yaitu Fault Tree Analysis (FTA) untuk

mengatasi

permasalahan yang ada di dalam perusahaan serta referensi dari
penelitian terdahulu yang menggunakan metode FTA.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang langkah–langkah yang diperlukan untuk
pengambilan data, pengolahan data, waktu dan lokasi, variabel–variabel,
metode serta penyelesaian masalah yang ada.
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang pengumpulan data, pengolahan data serta
pembahasan yang di dapat dari perusahaan dan hasil penelitian
berdasarkan metode Fault Tree Analysis (FTA).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas kesimpulan dari penelitian dan saran terhadap
permasalahan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Konsep Dan Definisi Kualitas
Proses kelahiran produk dimulai ketika desainer menerima informasi yang

diinginkan, diperlukan dan diharapkan oleh konsumen dan menterjemahkannya ke
dalam bentuk spesifikasi produk yang mencakup gambar, dimensi, toleransi,
material, proses, perkakas dan alat bantu. Operator menggunakan informasi dari
desainer untuk membuat produk atau mengerjakannya pada proses permesinan.
Dalam usaha memuaskan konsumen, produk yang dipesan harus tiba dalam
jumlah, waktu, tempat dan memberikan fungsi yang tepat untuk satu periode
waktu dan harga yang sesuai.
Definisi kualitas menurut Ross adalah kepuasan konsumen terhadap
produk yang dibelinya. Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas diatas,
tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan. Dengan demikian
produk–produk desain, diproduksi untuk memenuhi keinginan pelanggan, dapat
dimanfaatkan dengan baik, serta diproduksi (dihasilkan) dengan cara yang baik
dan benar. (Ariani W. Dorothea, 2003, hal 8-9)
Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen kualitas yang
mempelajari setiap area dari manajemen operasi, dari perencanaan lini produk dan
fasilitas sampai penjadwalan dan memonitor hasil. Kualitas merupakan bagian
dari dari semua fungsi usaha yang lain (pemasaran, sumber daya manusia,
keuangan, dan lain-lain). Dalam kenyataan, penyelidikan kualitas adalah suatu
penyebab umum (common cause) yang alamiah untuk mempersatukan fungsi-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

fungsi usaha. Dimana kualitas harus memiliki kesesuaian dengan konsumen atau
bisa disebut juga Kualitas Kecocokan adalah seberapa baik produk itu sesuai
dengan spesifikasi dan kelonggaran yang disyaratkan oleh rancangan itu.
(Douglas C. Montgomery, 2002, hal 2)
Selain itu, kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terusmenerus (continous improvement process) yang dapat diukur, baik secara
individual, organisasi, korporasi, dan tujuan kinerja nasional. Perbaikan kualitas
lebih dari suatu strategi usaha, melainkan suatu tanggung jawab pribadi setiap
perusahaan. Komitmen terhadap kualitas adalah suatu sikap yang diformulasikan
dan didemonstrasikan dalam setiap lingkup kegiatan dan kehidupan, serta
mempunyai karakteristik hubungan yang paling dekat dengan anggota
masyarakat. Kualitas harus dibangun sejak awal, dari penerimaan input hingga
perusahaan menghasilkan output bagi pelanggannya. Setiap tahapan dalam proses
produksi maupun proses penyediaan jasa atau pelayanan juga harus berorientasi
pada kualitas tersebut. (Ariani W. Dorothea, 2003, hal 9)

2.1.1 Pengendalian Kualitas
Tiap

produk

mempunyai

sejumlah

unsur

yang

bersama-sama

menggambarkan kecocokan penggunaannya. Parameter – parameter ini biasanya
dinamakan ciri–ciri kualitas. Ciri–ciri kualitas menurut Douglas C. Montgomery,
2002 : 3, ada beberapa jenis:
1. Fisik : panjang, voltage, kekentalan.
2. Indera : rasa, penampilan, warna.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Orientasi : waktu, keandalan (dapatnya dipercaya), dapatnya dipelihara, dapat
dirawat.
Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang
dengan aktivitas itu kita ukur ciri–ciri kualitas produk, membandingkannya
dengan spesifikasi atau persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan yang
sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang
standart.
Kegiatan pengendalian kualitas pada dasarnya merupakan kumpulan–
kumpulan aktivitas untuk mencapai kondisi yang memuaskan keinginan
konsumen yang dilaksanakan mulai saat produk dirancang, diproses sampai
seleksi didistribusikan ke konsumen. Kegiatan pengendalian kualitas antara lain
akan meliputi hal–hal berikut :
1. Perencanaan kualitas pada saat merancang produk dan proses pembuatannya.
2. Pengendalian dalam penggunaan berbagai sumber material yang dipakai dalam
proses produksi.
3. Pengamatan terhadap performans produk.
4. Membandingkan performans yang dihasilkan dengan standart yang berlaku.
5. Analisa tindakan koreksi dalam kaitannya dengan cacat – cacat yang dijumpai
pada produk yang dihasilkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.2 Tujuan Pengendalian Kualitas
Tujuan pengendalian kualitas adalah untuk memberikan jaminan kualitas
yang sebaik–baiknya kepada konsumen sehingga didapatkan kepercayaan dari
konsumen. Secara terperinci dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengendalian
kualitas adalah (Sofjan Assauri : 2003) :
1. Agar barang atau produk hasil produksi dapat mencapai standart mutu yang
telah ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan
mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat ditekan seminimum mungkin.
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
Tujuan pokok pengendalian mutu statistik adalah menyelidiki dengan
cepat terjadinya sebab–sebab terduga sedemikian sehingga tindakan pembetulan
dapat dilakukan secara dini. (Montgomery : 2002).
Dengan adanya pengendalian kualitas maka perusahaan tersebut akan
mempunyai kemampuan dalam hal :
1. Meningkatkan produktivitas
Dengan adanya pengendalian kualitas maka mengurangi buangan sehingga
produktivitas bertambah.
2. Pencegahan cacat lebih besar
Dengan adanya pengendalian kualitas maka pengendalian proses akan
terpelihara dengan konsisten.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Mencegah penyesuaian proses yang tidak perlu pengendalian kualitas, dapat
membedakan antara gangguan dasar dan variasi terduga.
4. Memberikan Informasi Tentang Proses
Dengan adanya pengendalian kualitas maka informasi tentang perubahan
proses dan parameter yang penting dapat diketahui.

2.1.3 Manfaat Pengendalian Kualitas
Pengatuaran pengendalian kualitas dalam suatu perusahaan merupakan
bagian yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan suatu perusahaan.
Manfaat yang dapat diperoleh dalam manajemen pengendalian kualitas adalah
(Sritomo, 2003 : 244 – 245).
1. Menambah tingkat efisiensi dan produktivitas kerja.
2. Mengurangi kehilangan–kehilangan dalam proses kerja yang dilakukan seperti
mengurangi atau menghilangkan waktu yang tidak reprodukitif.
3. Menekan biaya dan save money
4. menjaga agar penjualan tetap meningkat sehingga profit tetap diperoleh.
5. Menambah reliabilitas produk yang dihasilkan.
6. Meperbaiki moral pekerja tetap tinggi.
7. Mengurangi klaim pelanggan.
8. Berorientasi pada kebutuhan konsumen.

2.1.4 Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas
Ada 3 jenis kualitas dalam operasi bisnis manufacturing, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Kualitas design
Adalah derajat dimana kategori suatu produk akan mampu memberikan kepada
konsumen dua atau lebih produk meskipun memiliki fungsi yang sama bisa
memberikan darajat kepuasan yang berbeda karena adanya perbedaan kualitas
dalam rancangan
2. Kualitas kesesuaian
Berhubungan dengan spesifikasi dan standarisasi produk dan kriteria standar
kerja yang telah disepakati. Secara umum kualitas kesesuaian mencakup 3
macam bentuk pengendalian, yaitu:
a. Pencegahan cacat
Mencegah kerusakan atau cacat sebelum benar-benar terjadi.
b. Pencegahan
Melibatkan pemakaian dan penetapan metode pemeriksaan, pengujian dan
analisa statistik dengan menerapkan teknik pengawasan kualitas untuk
mendeteksi cacat yang timbul.
c. Analisa dan tindakan korektif
Menganalisa kesalahan yang terjadi dan melakukan koreksi terhadap
penyimpangan tersebut, kegiatan ini merupakan tanggung jawab bagian
pengawas produksi.
3. Kualitas penampilan
Perbaikan dari kualitas design dan kualitas kesesuaian akan dapat
meningkatkan penampilan produk. Jika kualitas design rendah terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kekurangan penyesuaian dalam spesifikasi, maka akan mempengaruhi
penampilan secara keseluruhan.

2.1.5 Alat Pengendalian Kualitas
Menurut Vincent Gaspersz, 2001 ada beberapa perangkat yang digunakan
dalam pengendalian kualitas, yaitu:
1. Lembar periksa
Lembar periksa adalah suatu formulir dimana item-item yang akan diperiksa
telah dicetak dalam formulir itu, dengan maksud agar data dapat dikumpulkan
secara mudah dan ringkas. Penggunaan lembar periksa bertujuan untuk:
a. Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk mengetahui
bagaimana sesuatu masalah sering terjadi. Tujuan utama dari penggunaan
lembar periksa adalah membantu mentabulasikan banyaknya kejadian dari
suatu masalah tertentu atau penyebab tertentu.
b. Mengumpulkan data tentang jenis masalah yang sering terjadi.Dalam kaitan
ini, lembar periksa akan membantu memilah-milah data kedalam kategori
yang berbeda seperi penyebab-penyebab, masalah-masalah dan lain-lain.
c. Menyusun data secara otomatis, sehingga data itu dapat dipergunakan
dengan mudah.
d. Memisahkan antara opini dan fakta. Kita sering berpikir bahwa kita
mengetahui sesuatu masalah atau menganggap bahwa sesuatu penyebab itu
merupakan hal yang paling penting dalam kaitan ini lembar periksa akan
membantu membuktikan opini kita itu apakah benar atau salah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pada dasarnya lembar periksa dapat dibuat dengan menggunakan enam
langkah utama, sebagai berikut:
a. Menjelaskan tentang tujuan pengumpulan data. Adakah baik untuk memulai
mengumpulkan data (apakah dengan menggunakan lembar periksa atau
bukan) dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan halhal berikut:
• Apa yang menjadi masalah utama?
• Mengapa data harus dikumpulkan?
• Siapa yang akan menggunakan informasi yang sedang dikumpulkan dan
informasi apa yang benar-benar dibutuhkan. Apakah informasi itu perlu
diperinci berdasarkan departemen, hari, bulan, shift, mesin, dan lain-lain?
• Siapa yang akan mengumpulkan data?
b. Identifikasi apa variabel atau atribut karakteristik kualitas yang sedang
diukur? Berkaitan dengan hal ini kita dapat mengikuti langkah-langkah
spesifik, sebagai berikut:
• Memulai memberikan judul dari lembar periksa itu. Pemberian judul
harus tegas dan memberitahukan kepada orang tentang apa yang sedang
dikaji.
• Menuliskan hal-hal spesifik yang akan diukur pada lembar periksa itu.
Sebagai missal, apabila kita sedang mengukur keluhan pelanggan, maka
kategori yang mungkin dipertimbangkan adalah penyerahan terlambat,
karyawan tidak sopan, tagihan tidak benar, penyerahan tidak sesuai
pesanan, dan lain-lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c. Menentukan waktu atau tempat pengukuran. Dalam kaitan ini kita perlu
memutuskan apakah ingin mengumpulkan informasi berdasarkan waktu
(per menit, per jam, per hari, per minggu, per bulan dan lain-lain),
berdasarkan tempat atau berdasarkan tempat dan waktu (banyaknya
kejadian per departemen per hari, banyaknya produk cacat per shift per
minggu, dan lain-lain).
d. Mulai mengumpulkan data untuk item yang sedang diukur. Dalam kaitan
ini, kita harus mencatat kejadian secara langsung pada lenbar periksa.
Akurasi data harus diperhatikan dalam setiap kegiatan pengumpulan data.
e. Menjumlahkan data yang telah dikumpulkan itu. Dalam hal ini harus
menjumlahkan banyaknya kejadian untuk setiap kategori yang sedang
diukur.
Memutuskan untuk mengambil tindakan peningkatan atas penyebab masalah
yang sedang terjadi itu. Perlu diingat bahwa setiap tindakan peningkatan harus
diambil bedasarkan fakta dan bukan hanya berdasarkan opini. Apabila ada halhal yang masih meragukan berkaitan dengan fakta yang ditemukan dalam
pengumpulan data maka perlu dilakukan verifikasi atas data yang telah
dikumpulkan.
2. Histogram
Histogram adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan variasi data
pengukuran dan variasi setiap proses. Berbeda dengan pareto chart yang
penyusunanya menurut urutan yang memiliki proporsi terbesar ke kiri hingga
proporsi terkecil, histogram ini penyusunannya tidak menggunakan urutan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

apapun. Contoh histogram dapat dilihat pada gambar 2.1
30

Jumlah Cacat

25
20
15
10
5
0
Gumpil

Pecah

Retak

Kait Rusak

Jeni s Cacat

Gambar 2.1. Histogram
3. Diagram pareto
Diagram pareto dalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan
urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling banyak terjadi ditunjukkan
oleh grafik batang pertama yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi paling
kiri dan seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi ditunjukkan oleh
grafik batang terakhir yang terendan serta ditempatkan pada sisi paling kanan.
Pada dasarnya diagram pareto dapat dipergunakan sebagai alat interpretasi
untuk :
a. Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah–masalah atau
penyebab dari masalah yang ada.
b. Memfokuskan perhatian pada isu–isu kritis dan penting melalui membuat
rangking terhadap masalah–masalah atau penyebab–penyebab dari masalah
itu dalam bentuk yang signifikan.
Penggunaan diagram pareto biasanya dikombinasikan dengan penggunaan
lembar periksa (check sheet). Karena itu, sebelum membangun atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

membuat diagram pareto perlu diketahui terlebih dahulu tentang
penggunaan lembar periksa.
Gambar 2.2 berikut merupakan contoh penggunaan diagram pareto.
70

100

60
80

60

40
30

Per cent

jumlah cacat

50

40

20
20
10
0

0
j enis cacat
Count
Percent
Cum %

Gum pil
27
39.1
39.1

Retak
21
30.4
69.6

Pecah
17
24.6
94.2

Kait Rusak
4
5.8
100.0

Gambar 2.2 Pareto Diagram
Adapun rumus yang digunakan dalam diagram pareto ini adalah :
Presentasi Cacat (%) =

JumlahTiapJenisCacat
x100%
JumlahTotalJenisCacat

PresentasiCacat Kumulatif (%) = F1+F2+..........+Fx
4. Diagram sebab akibat / diagram tulang ikan (fishbone)
Diagram sebab akibat adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara
sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistical, diagram
sebab akibat

dipergunakan untuk menunjukkan faktor–faktor penyebab

(sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor–faktor
penyebab itu. Diagram sebab-akibat ini juga sering disebut sebagai diagram
tulang ikan (fishbone diagram) karena bentuknya seperti kerangka tulang ikan.
Pada

dasarnya

diagram

sebab-akibat

dapat

dipergunakan

kebutuhan–kebutuhan sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

untuk

a. Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah.
b. Membantu membangkitkan ide–ide untuk solusi suatu masalah.
c. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut.
Untuk mengetahui faktor–faktor penyebab dari suatu masalah yang sedang
dikaji kita dapat mengembangkan pertanyaan–pertanyaan berikut:
• Apa penyebab itu ?
• Mengapa kondisi atau penyebab itu terjadi ?
• Bertanya “mengapa” beberapa kali (konsep five whys) sampai ditemukan
penyebab yang cukup spesifik untuk diambil tindakan peningkatan.
Penyebab–penyebab spesifik itu yang dimasukkan atau dicatat ke dalam
diagram
• sebab-akibat seperti pada gambar 2.3
Mate
rial

Manu
sia

jenis
cacat

Mesin

Metode kerja

Lingkungan
kerja

Gambar 2.3 Contoh Diagram Tulang Ikan (sebab – akibat)
Sumber: Goetsch dan Davis (2005)

2.2

Fault Tree Analysis (FTA)
Analysis, fault tree : analisis pohon kegagalan : merupakan teknik

analisis deduktif yang diawali dengan hipotesis adanya peristiwa kegagalan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

selanjutnya secara sistematik menimbulkan peristiwa atau kombinasi peristiwa
yang bisa menyebabkan terjadinya kegagalan. (A-Z Indexs, www.batan.go.id)
Fault Tree Analysis adalah suatu teknik analisa desain keandalan
(reliability) suatu desain sistem yang bermula atas dasar kesadaran terhadap efek
kegagalan sistem yang bermula atas dasar kesadaran terhadap efek kegagalan
system, yang disebut juga ‘Top Event’. Dalam analisa ini dijelaskan bagaimana
Fault Tree Analysis (FTA) lebih menekankan pada “top–down approach” yaitu
karena analisa ini barawal dari sistem top level dan meneruskannya ke bawah.
Titik awal analisa ini adalah pengidentifikasian mode kegagalan pada top level
suatu sistem (Connor, 2003).
Selain

menunjukkan

hubungan

logika

antar

peristiwa

sehingga

menyebabkan top event terjadi, FTA ini juga digunakan untuk mengkuantifikasi
probabilitas top event. Probabilitas gagal diperoleh dari prediksi nilai reliability
terhadap peristiwa kegagalan. Perlu diperhatikan disini bahwa FTA yang berbeda
harus dibangun untuk setiap Top Event yang disebabkan oleh pola kegagalan atau
hubungan logika antar peristiwa kegagalan yang berbeda.
Deddy Crismianto (Jurnal : 2006), menyebutkan bahwa Fault Tree
Analysis merupakan suatu metode visual yang melakukan analisis atas cacat
produk yang saling memiliki keterkaitan. Disebut pohon cacat atau kesalahan
(Fault Tree) karena peralatan analisis disusun menjadi sebuah diagram yang
memperlihatkan cacat produk itu secara praktis. Pohon cacat atau kegagalan mutu
lebih lanjut akan merekomendasikan jalan keluar alternatif untuk memperbaiki
atau mengatasi cacat atau tuna mutu yang terjadi atas produk.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dengan sifatnya yang demikian, maka fault tree dimaksud sekaligus
memperlihatkan pola anlisis sebab-akibat ketunamutuan seperti yang dijumpai
pada diagram tulang ikan (fishbone diagram). Karena fault tree memperlihatkan
pula sebab-akibat dari ketunamutuan produk, maka fault tree disebut sebagai
Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Berhubung karena analisis
menyajikan pula dampak dari cacat yang terjadi atas produk serta rekomendasi
jalan keluar alternatif untuk mengatasi cacat yang bersangkutan, maka fault tree
analysis dapat pula dipakai sebagai alat kendali proses untuk menghindari
ketunamutuan produk (product failure).
Fault tree sebagai metode analisis ketunamutuan, juga dapat dipakai
sebagai alat pengendali proses produksi untuk mencapai spesifikasi mutu yang
diharapkan oleh konsumen pada umumnya.
Untuk menerapkan model, terlebih dahulu harus dilakukan studi atas dua
hal, yaitu :
1. Spesifikasi mutu yang disyaratkan oleh konsumen.
2. Tipe ketunamutuan yang mungkin ada atas produk yang dihasilkan.
Kedua hal yang dikemukakan tentu sangat tergantung pada jenis produk yang
akan dievaluasi dan dikendalikan.
2.2.1 Konsep Dasar Fault Tree Analysis
Beberapa konsep dasar yang perlu diketahui dan dipahami untuk dapat
menganalisa kejadian melalui diagram pohon kesalahan (Fault Tree Analysis),
konsep tersebut menurut Allan Villemeur, 2002 :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Peristiwa utama yang tidak diinginkan (Top Event)
Pusat Fault Tree Analysis disebut peristiwa yang tidak diinginkan. Peristiwa ini
mendatangakan peristiwa puncak dari pohon dan analisa ditunjukkan pada
pendapatan semua penyebab–penyebabnya. Sering peristiwa ini adalah suatu
bencana, tetapi itu bisa menjadi suatu kegagalan sistem atau ketidakmampuan
pabrik (aspek ekonomi).
Untuk membuat analisa lebih mudah, peristiwa yang tidak diinginkaan harus
didefinisikan dengan tepat. Sesungguhnya jika kejadian ini terlalu umum maka
analisa akan berhenti untuk dijalankan, sebaliknya

jika kejadian terlalu

spesifik analisa dapat menemukan kegagalan utama pada elemen dasar sistem,
oleh karena itu resiko awal direkomendasikan untuk menemukan kejadian yang
tidak diinginkan. Peristiwa ini terkadang telah dikarakteristikkan sesuai macam
misi–misi sistem.
2. Presentasi gerbang logika
Peristiwa–peristiwa dihubungkan oleh gerbang logika sesuai konsekuensi
penyebab hubungan baik, seperti ditunjukkan pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Contoh AND Gate
Sumber : (P.L. Clemens :2002)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Pengkelasan kegagalan (penyebab kegagalan)
Kegagalan bisa dipecah menjadi dua kelas sesuai dengan penyebabnya
(P.L.Clemens ; 2002) yaitu :
a. Kegagalan atau penyebab primer
Kegagalan elemen penyebab terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan
atau Top Event.
b. Kegagalan atau penyebab sekunder
Kegagalan penyebab terjadinya kegagalan primer yang akan dianalisa lebih
lanjut menjadi peristiwa paling dasar penyebab peristiwa yang tidak
diinginkan.
(P.L.Clemens ; 2002)
4. Peristiwa dasar
Analisa penyebab kejadian atau peristiwa dilanjutkan sampai peristiwa dasar
ditemukan. Oleh karena itu, kejadian–kejadian harus hati–hati ditemukan sejak
mencapai batas analisis.
Peristiwa dasar dalam pohon kesalahan, sebagai berikut :
a. Kejadian yang mana tidak dibutuhkan untuk dikembangkan. Kejadian ini
cukup baik untuk menggambarkan dan mengetahui sejauh mana
ketidakgunaan batas asal kejadian.
b. Kejadian tidak bisa dipertimbangkan secara mendasar tapi kejadian asal
tidak akan dikembangkan. Dalam kasus ini batas sistem dipelajari
mencangkup ketika teridentifikasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c. Kejadian tidak dapat digambarkan atau dipandang sebagai dasar dan
penyebab

kejadian

itu

belum

dikembangkan

tetapi

akan

segera

dikembangkan. Analisa mempertimbangkan, kemudian ia secara temporer
menjangkau batas dalam mempelajari dan bahwa sebagaimana data kurang
memadai untuk contoh penyebab kejadian ini akan diketahui kemudian.
2.2.2 Prinsip Fault Tree
Prinsip Fault Tree dapat menuntun dalam melakukan analisa, yaitu:
1. Mengidentifikasi berbagai kemungkinan kejadian kombinasi mengarahkan
pada kegiatan yang tidak diinginkan.
2. Menghadirkan grafik kombinasi seperti struktur.
Ini penting untuk memberi gambaran diantara beberapa bidang pohon
kesalahan yang mana antar hubungan tertutup praktis.
Fault Tree Analysis memberi kesempatan analisa untuk mengidentifikasi
berbagai penyebab kesalahan, dengan mengulang definisi awal diapliksi deduktif
berdasarkan urutan prinsip dan aturan yang telah digambarkan. Kemudian dalam
pelaksanaan dengan objek kedua, penyebab kesalahan dipresentasikan oleh
sebuah pohon.
Pohon kesalahan berisi urutan tingkat kejadian yang dihubungkan dalam
beberapa cara yang mana kejadian lainnya pada tingkat urutan dari kejadian pada
tingkat bawah baru ditentukan macam operator logika (gate atau gerbang),
kejadian-kejadian

itu

adalah

kecacatan

umum

dihubungkan

untuk

menyeimbangkan kegagalan, kesalahan manusia, kekurangan perangkat lunak dan
lain–lain seperti kejadian yang tidak diinginkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Proses deduktif dilanjutkan peristiwa sampai dasar diidentifikasi. Peristiwa
itu tidak berhubungan satu dengan lainnya dan kemungkinan kejadiannya
diketahui.
Telah disebutkan bahwa tentu saja pohon kesalahan bukan suatu model
dari semua kegagalan seperti terjadi dalam sistem. Pada kenyataan, itu adalah
suatu model logika interaksi antara peristiwa–peristiwa penuntun menuju pada
kejadian yang tidak diinginkan.
(Alain Villemeur,2002 : 149 – 196)
2.2.3 Kontruksi Pohon Kesalahan
Analisa fault tree yang benar memerlukan definisi yang cermat dari
sistem. Pertama, diagram layout fungsional sistem yang penting seharusnya
digambar untuk menunjukkan hubungan fungsional dan m

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BATIK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN Analisis Pengendalian Kualitas Produk Batik Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Dan Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) (Studi Kasus: Industri Ba

0 2 12

ANALISIS KUALITAS PRODUK ROLLING DOOR DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI CV. TRIYUDA MAJU SURABAYA.

0 0 127

IDENTIFIKASI PENYEBAB CACAT PADA PRODUK PEMBALUT WANITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT SOFTNESS INDONESIA INDAH – SURABAYA.

0 8 193

ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECACATAN PRODUK SPRING DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) ( DI CV. CONESTA UTAMA SURABAYA).

7 24 112

ANALISIS KUALITAS PRODUK KARPET MOBIL DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING SURABAYA.

1 10 126

FTA (Fault Tree Analysis)

0 3 9

Kata Kunci : Fault Tree Analysis, Cut Set, Kualitas, Probabilitas. Research Background Latar Belakang - IDENTIFIKASI PENYEBAB CACAT PADA PRODUK PEMBALUT WANITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT SOFTNESS INDONESIA INDAH – SURABAYA

0 0 11

ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECACATAN PRODUK SPRING DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) ( DI CV. CONESTA UTAMA SURABAYA)

0 0 22

ANALISIS KUALITAS PRODUK PADA PROSES CETAK DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDY KASUS DI CV. X SURABAYA)

0 0 20

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI 5.1 Analisis Hasil Fault Tree Analysis (FTA) - ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK BORDIR KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus: CV.Batari, Gresik) - U

0 1 8